Anda di halaman 1dari 18

PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS

Dosen:
Gayatria Oktalina, M.Pd.

KELOMPOK
“GOOD WILL”

NAMA ANGGOTA : 1. Delpita Silalahi


2. Dwita Virgioni
3. Ferry Chandra
4.Viola Shintia Setiawan

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. iii
BAB I DASAR – DASAR AKUNTANSI .................................................... 1
I.1 Pengertian Akuntansi ......................................................................... 1
I.2 Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli ....................................... 1
I.3 Kegunaan Akuntansi........................................................................... 3
I.4 Peran Akuntansi Dalam Bisnis .......................................................... 4
I.5 Pemakai Informasi Akuntansi ........................................................... 4
I.6 Prinsip- Prinsip Akuntansi Dan Praktiknya .................................... 5
I.7 Profesi Dalam Akuntansi .................................................................... 7
I.8 Bidang Spesialisasi Akuntansi............................................................ 8
BAB II BISNIS .............................................................................................. 9
II.1 Pengertian Bisnis................................................................................ 9
II.2 Pengertian Bisnis Menurut Para Ahli ............................................. 9
II.3 Tujuan Bisnis...................................................................................... 10
II.4 Ciri- Ciri Dasar Dari Bisnis .............................................................. 10
II.5 Etika Bisnis dan Prinsip-Prinsip Bisnis ........................................... 11
KESIMPULAN……………………………………………………………. 14
DAFTAR PUSAKA……………………………………………………….. 14
SOAL-SOAL………………………………………………………………. 15

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya
yang begitu besar, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan dapat bermanfaat
dalam menambah ilmu dan wawasan kita.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar
Akuntansi 1. Dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami
miliki, kami berusaha mencari sumber data dari berbagai sumber informasi. Kegiatan
penyusunan makalah ini memberikan kami tambahan ilmu pengetahuan yang dapat
bermanfaat bagi para pengguna makalah ini.
Sebagai manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap akan adanya masukan yang bersifat
membangun, sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi kami dan pengguna makalah
ini.

Pangkalpinang, 19 September 2019


Penulis,

Kelompok “Good Will”

iii
BAB I
PENGERTIAN AKUNTANSI

I. 1 Pengertian Akuntansi
Akuntansi merupakan terjemahan dari kata accounting, yang bila kita terjemahkan
dalam bahasa Indonesia berarti menghitung. Akuntansi dalam dunia usaha bisa dikatakan
sebagai bahasa bisnis karena hampir seluruh kegiatan bisnis di dunia baik perorangan ataupun
perusahaaan besar menggunakan akuntansi untuk menghitung serta untuk mengambil
keputusan yang berhubungan dengan bisnis yang dijalankan.

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, meringkas, mengklasifikasikan, mengolah,


dan menyajikan data transaksi, serta berbagai aktivitas yang terkait dengan keuangan.
Dengan adanya akuntasi maka akan memudahkan seseorang dalam mengambil keputusan
serta tujuan lainnya.

Dari uraian diatas, pengertian akuntansi adalah suatu kegiatan dalam


mengidentfikasikan, menghitung, mengelompokkan dan menilai sebuah kejadian yang
berhubungan dengan keuangan atau kegiatan yang dapat menghasilkan data kuantitatif serta
data kualitatif terutama yang bersifat keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan
(Amin W. 1997).

Secara umum Akuntansi adalah sistem informasi yang dapat dipertanggung-jawabkan


untuk memberi laporan yang berhubungan dengan keuangan kepada pihak yang
membutuhkan serta memberikan informasi tentang kondisi perusahaaan secara ekonomi.

I. 2 Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli

1
1. Abu Bakar A dan Wibowo
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengidentifikasi dan mengkomunikasikan semua
transaksi ekonomi perusahaan.
2. Paul Grady
Akuntansi adalah sebuah body of knowledge serta mempunyai fungsi organisasi secara
tersusun, orisinil, otentik, menganalisa dan menafsirkan seluruh kejadian dan transaksi serta
analisa keuangan yang akan terjadi dalam kegiatan akuntansi untuk menyediakan informasi
yang diutuhkan manajemen tentang semua laporan dan pertanggungjawaban atas
kepercayaan yang diterimanya.
3. Kieso dan Weygandt
Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang dimulai dari menklasifikasi, pencatatan dan
mengkomunikasikan segala kejadian ekonomi dari organisasi atau perusahaan ke pihak yang
mempunyai kepentingan atas informasi tersebut.
4. Accounting Principle Board
Akuntansi adalah suatu aktivitas atau kejadian jasa untuk menyajikan informasi yang bersifat
kuantitatif dimana informasi tersebut berupa tolok ukur materi mengenai suatu badan
ekonomi yang digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam memilih alternatife
kebijakan ekonomi yang harus diambil.
5. American Institute of Certified Public Accountant (AICPA)
Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan beberapa
cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat
keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.
6. Kohler’s Dictionary
Akuntansi adalah suatu seni pencatatan dari proses transaksi keuangan.
7. West Churman
Akuntansi adalah pengalaman tertulis yang digunakan untuk mengambil suatu keputusan
yang diambil dalam sebuah perusahaan.
8. American Accounting Association (AAA)
Akuntansi adalah sebuah proses mengidentifikasi atau mengenali, mengukur dan melaporkan
informasi ekonomi untuk memungkinkan adannya penilaian dan pengambilan keputusan
yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
9. Sophar Lumbantoruan
Akuntansi adalah alat yang digunakan sebagai bahasa bisnis dimana informasi yang
disampaikan hanya mampu dipahami jika mekanisme akuntansi telah dimengerti.

2
10. Dr. M.Gede
Akuntasi adalah sutu ilmu pengetahuan terapan dan seni pencatatan yang dilakukan secara
terus menerus menurut aturan dan sisitemnya, pengolahannya dan analisa catatan tersebut
dapat tersusun dalam bentuk laporan keuangan sebagai suatu alat pertanggungjawaban dari
pimpinan perusahaan maupun lembaga terhadap hasil kerjanya.
11. Keputusan Menteri Keuangan
Akuntansi adalah sebuah proses penngumpulan, penganalisaan, pengklarifikasi, pencatatan,
pelaporan, dan perigkasan terhadap transaksi keuangan dari kesatuan ekonomi untuk
menyediakan informasi keuangan bagi yang membutuhkan informasi tersebut dan digunakan
untuk pengambilan suatu keputusan.
12. Warren dkk.
Akuntansi adalah sistem informasi yang menyetorkan atau menghasilkan laporan keuangan
kepada pihak pihak yang terkait atau pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi
suatu perusahaan.
13. Arnold
Akuntansi sebagai suatu sistem yang digunakan untuk memberikan suatu informasi
khususnya informasi keuangan kepada siapapun yang membutuhkan informasi terutama pada
pihak pengambil keputusan dan pihak yang mengendalikan.
14. Rudiant
Akuntansi adalah sistem informasi yang menyetorkan atau menghasilkan laporan keuangan
yang ditujukan kepada pihak terkait dan berkepentingan dengan kegiatan ekonomi serta
keadaan badan usaha tertentu.

Adapun pengertian akuntansi dari sudut kegiatan dan dari sudut keuangan akuntansi
sebagai berikut.
- Akuntansi dari sudut kegiatannya adalah seni pencatatan, penggolongan,
peringkasan, dan pelaporan transaksi-transaksi keuangan dari suatu organisasi dengan
cara-cara tertentu yang sistematis serta interprestasi terhadap hasil yang
ditimbulkannya.

- Akuntansi dari sudut keuangan akuntansi adalah kegiatan jasa yang fungsinya
menyediakan data kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan dari suatu organisasi
yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam menetapkan
pilhan yang tepat dari berbagai alternatif alah tindakan.

I. 3 Kegunaan Akuntansi
Semua orang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan. Untuk menyederhanakannya
dapat dibagi menjadi pihak internal perusahaan dan pihak eksternal perusahaan.
Bagi pihak internal, akuntansi berguna untuk mencapai tujuan- tujuan berikut:

3
1. Menyusun rencana kerja yang baik untuk pelaksanaan kegiatan tahap berikutnya.
2. Pengendalian, berdasarkan rencana dan penerapan system akuntansi yang baik, dapat
dikontrol atau dinilai jalannya perusahaan.
3. Pertanggungjawaban, setelah diadakan pencatatan terhadap semua transaksi dan kejadian,
pada akhir periode disusun laporan keuangan untuk disampaikan kepada pemilik atau pihak
eksternal lain untuk mendapatkan penilaian.
Bagi pihak eksternal, akuntansi digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan ekonomi
bagi pihak yang memerlukan.

I. 4 Peran Akuntansi Dalam Bisnis


1. Sebagai Pengendali Keuangan
Peran akuntansi sebagai pengendali keuangan, dapat kita lihat dari data-data keuangan yang
ada dalam bisnis kita. Data tersebut merupakan informasi yang dapat memberitahukan
kepada pemilik bisnis, apakah usahanya mendapatkan kerugian atau keuntungan. Dengan
adanya informasi tersebut, maka akuntansi berperan untuk mengendalikan dan mengontrol
keuangan serta memberikan evaluasi tentang performa bisnis yang berjalan.

2. Sebagai Penyedia Informasi dan Jawaban Tentang Keuangan


Ini merupakan peran dasar bagi akuntansi dalam bisnis. Perusahaan atau bisnis yang Anda
jalankan sebaiknya melakukan pencatatan setiap transaksi keuangan yang terjadi dengan rapi.
Bagian akuntansi dari bisnis Anda nantinya bisa menyediakan informasi tentang keuangan
yang lebih akurat dari data –data transaksi yang sudah dicatat dalam buku besar atau dengan
bantuan software akuntansi khusus.

3. Membantu Para Stakeholders dalam Mengambil Keputusan


Adanya informasi keuangan bisnis dalam perusahaan Anda, tentunya bisa membantu para
stakeholder yang merupakan bagian dari eksternal bisnis untuk lebih mudah dalam
mengambil keputusan. Stakeholder membutuhkan informasi akuntansi, karena mereka tidak
pernah berinvestasi tanpa melihat dan berpegang pada laporan data akuntansi yang selalu up
to date serta akurat.

4. Sebagai Penghubung dengan Pihak Ketiga


Peran akuntansi ternyata tidak saja menjadi penting untuk pihak internal perusahaan, tapi
juga eksternal perusahaan seperti para stakeholder. Akuntan nantinya akan menjembatani
pengambilan keputusan dengan pihak ke tiga, vendor, dan pihak lainya terkait dalam laporan
keuangan yang dibuat. Tidak hanya itu, akuntansi ini juga dapat membantu hal lainya, seperti
hal pembayaran pajak dan pemeriksaan auditor.

I. 5 Pemakai Informasi Akuntansi


Pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi akuntansi dapat dikelompokan sebagai berikut.
1. Pihak Internal
Pemakai pihak internal adalah manajer atau pimpinan, yaitu orang yang
bertanggungjawab terhadap kegiatan perusahaan. Pimpinan perusahaan memerlukan

4
informasi akuntansi dasar sebagai dasar untuk membuat perencanaan, menentukan
kebijakan untuk masa yang akan datang, mengadakan pengawasan terhadap kegiatan-
kegiatan perusahaa yang dikelolanya dan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang
dicapainya.

2. Pihak Eksternal
Pihak eksternal terdiri dari banyak kelompok yang berbeda-beda kepentingannya atas
laporan keuangan perusahaan.
a) Pemilik perusahaan/Investor
Pemilik perusahaan atau investor memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui
posisi keuangan, perkembangan perusahaan, prospek usaha, dan untuk menilai
keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan.

b) Calon Investor
Sebelum menanamkan modalnya, calon investor harus memilih perusahaan mana yang
dapat memberikan keuntungan maksimum.Calon investor memerlukan data akuntansi
untuk mengetahui tingkat rentabilitas (kemampuan menghasilkan laba) dan prospek
usaha perusahaan.

c) Kreditor/Calon Kreditor
Kreditor adalah lembaga-lembaga keuangan seperti bank dan lembaga keuangan
bukan bank, seperti pemasok yang melakukan penjualan secara kredit kepada
perusahaan. Mereka memerlukan informasi keuangan untuk dapat mengetahui
posisi dan prospek keuangan perusahaan keadaan likuiditas, dan solvabilitas
perusahaan sehingga risiko kredit macet dapat dikurangi.

d) Pemerintah
Pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk perhitungan pajak.

e) Karyawan
Dengan informasi keuangan, karyawan dapat mengetahui prospek perusahaan untuk
masa yang akan datang, yang berkaitan langsung dengan kesejahteraannya.

I. 6 Prinsip – Prinsip Akuntansi Dan Praktiknya


Prinsip-Prinsip Akuntansi, sebagai seorang akuntan atau anda yang sedang
mempelajari mata pelajaran akuntansi tentunya anda harus mengetahui apa saja yang
menjadi prinsip-prinsip akuntansi, berikut ini adalah penjelasannya :
1. Prinsip Kontinuitas (Going Concern)
Perusahaan didirikan agar dapat beroperasi secara menerus dan terus melakukan
kegiatan ekonomi tak terbatas, walaupun pada faktanya ada juga perusahaan yang tidak
dapat melanjutkan kegiatannya.

5
2. Prinsip Kesatuan Usaha (Business Entity)
Perusahaan atau organisasi merupakan suatu bagian yang terpisah dan owner atau
pemilik perusahaan atau organisasi. Kesatuan usaha satu dengan yang lain atau dengan
pemiliknya ada batas pemisah yang tegas. Semua kegiatan ekonomi yang berhubungan
dengan badan usaha tak boleh dicampurkan dengan pemiliknya.

3. Prinsip Periode Akuntansi (Accounting Period)


Periode akuntansi yang diaplikasikan sesuai dengan prinsip akuntansi selalu
dilakukan karena semua keputusan pimpinan akan selalu terkait dengan analisa dan
keputusan yang lain yang sifatnya setiap periode akuntansi.

4. Prinsip Pengukuran (Measurement Unit)


Semua transaksi akuntansi diukur dengan nilai nominal karena pada hasil akhir
akuntansi yaitu laporan keuangan. Untuk pengukuran nominal harus dilakukan dengan
sama, contohnya : apabila akuntan mencatat transaksi dengan nilai rupiah maka semua
transaksi ekonomi yang lain harus menggunakan pengukuran rupiah juga.

5. Prinsip Biaya Histori (Historical Cost)


Semua jumlah nominal yang didebet pada suatu transaksi akuntansi merupakan
jumlah nominal yang dipakai sebagai dasar untuk pencatatan barang dan jasa yang didebet
atau dikeluarkan, dengan kata lain hal ini yaitu pengadaan barang atau jasa akan diakui
sesuai dengan besaran uang yang didebet ketika mengadakan barang dan jasa tersebut.

6. Prinsip Bukti Yang Objektif (Objective Evidences)


Informasi akuntansi yang ada di dalam laporan keuangan wajib dibuat berdasarkan
fakta yang terjadi yang bisa dibuktikan keabsahannya dan harus bersifat objektif. Ini artinya
manajemen wajib mengolah transaksi akuntansi dengan sebenarnya dan wajib
mengumpulkan semua informasi transaksi ekonomi yang bisa dibuktikan juga oleh pihak
yang lain seperti akuntan publik. Prinsip ekonomi ini didasarkan lantaran terdapat trust
manajemen dan pihak lain untuk kepentingan informasi keuangan perusahaan.

7. Prinsip Pengungkapan Sepenuhnya (Full Disclosure)


Semua laporan keuangna yang dibuat oleh akuntan dan informasi tersebut akan
memiliki pengaruh atas laporan keuangan yang harus dilaporkan dengan lengkap dan jelas.

8. Prinsip Konsisten (consistency)


Prinsip akuntansi yang diterapkan harus sama, semua prosedur dan metode akuntansi
pada periode tertentu secara berurutan. Konsep tersebut diterapkan maka laporan periode
akuntansi dan laporan keuangan lainnya bisa diperbandingkan.

9. Prinsip Konservatif (Conservatism)


Pada prinsip konservatif akuntansi ini didasarkan kepada pendapatan tidak boleh
diakui sebelum pendapatan tersebut benar-benar didapat, namun semua kerugian yang
terjadi dan biaya yang dikeluarkan mekipun belum terjadi asalkan sudah bisa dikalkulasikan
atau expired cost boleh dicatat sertai dapat diakui. Ini ditujukan agar mampu untuk
menghindari pendapatan bersih dicatat terlalu tinggi (over stated).

6
10. Prinsip Nilai Uang (Materiality)
Prinsip nilai uang ini merupakan suatu hubungan diantara nilai uang dan barang atau
transaksi yang sama nilainya. Agar kita dapat menetapkan jumlah nominal yang cukup
memiliki nilai didalam akuntansi cukup sulit hal ini dikarenakan sampai sekarang belum ada
ukuran secara pasti mengenai konsep materiality. Ukuran pada materiality setiap perusahaan
yang satu dengan yang lain berbeda tergantung dari besar atau kecilnya perusahaan tersebut
dan keputusan langkah apa yang diambil.

11. Prinsip Realisasi (Matching Expense With Revenue)


Agar dapat mengetahui sampai di titik mana realisasi dari rencana yang sudah
ditetapkan maka semua biaya yang sudah di debet untuk mendapatkan laba harus
dibandingkan dengan jumlah pendapatan yang didapat pada suatu periode akuntansi yang
sudah ditetapkan.

12. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition)


Harus ditetapkan suatu konsep secara hati-hati untuk pengukuran pengakuan
pendapatan yang ada dengan transaksi ekonomi yang sudah terjadi. Apabila ada kesalahan
pengakuan pendapatan dan biaya yang dikeluarkan akan berdampak negatif bagi pihak
internal dan eksternal dan akan menimbulkan kerugian.

I. 7 Profesi Dalam Akuntansi


Di dalam akuntansi terdapat beberapa profesi sebagai berikut.
a. Akuntan Publik
Akuntan Publik adalah akuntan yang menjalnankan fungsi pemeriksaan secara
bebas/independen terhadap laporan keuangan perusahaan atau organisasi lain, serta
memberikan jasa kepada pihak-pihak yang memerlukan. Tugas-tugas akuntan publik
antara lain memerlukan pemeriksaan, memberikan jasa perpajakan, dan memberikan
jasa konsultasi manajemen.

b. Akuntan Internal
Akuntan Internal atau akuntan privat adalah akuntan yang bekerja di dalam
perusahaan atau organisasi tertentu (sebagai karyawan). Tugas akuntan internal antara
lain menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan, menyusun anggaran,
menangani masalah pekerjaan, dan melakukan pemeriksaan internal.

c. Akuntan Pemerintah
Akuntan Pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah.

d. Akuntan Pendidik
Akuntan Pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu
mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi, dan melakukan penelitian
ilmiah di bidang akuntansi.

7
I. 8 Bidang Spesialisasi Akuntansi
Perkembangan teknologi dan dunia usaha yang pesat mendorong timbulnya bidang-bidang khusus
(spesialisasi) dalam akuntansi.Akuntansi juga tidak hanya lagi hanya bersifat keilmuan, namun
menjadi profesi yang mandiri.Ahli akuntansi juga dapat mengetahui jabatan-jabatan penting dalam
perusahaan dan pemerintahan.
Bidang-bidang khusus dalam akuntansi adalah sebagai berikut.

1) Akuntansi Keuangan
Akuntansi Keuangan adalah bidang akuntansi yang tujuan utamanya mengolah data
keuangan menjadi laporan keuangan untuk diinformasikan terutama kepada pihak-pihak di
luar perusahaan.
2) Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen adalah bidang akuntansi yang bertujuan menyediakan informasi
untuk pihak manajemen perusahaan untuk mendukung operasi sehari-hari dan untuk
membuat perencanaan dan kebijakan untuk masa yang akan datang. Bidang akuntansi ini
membahas masalah-masalah khusus yang dihadapi para manajer dari berbagai jenjang
organisasi.Tugas akuntansi manajemen adalah menemukan alternative-alternatif tindakan
dan membantu memillih alternatif terbaik.
3) Akuntansi Pemeriksaan
Akuntansi Pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan
independen terhadap catatan-catatan akuntansi dan pendukung laporan keuangan
perusahaan dan memberikan pendapat terhadap kelayakan dan keandalan laporan
keuangan tersebut.
4) Akuntansi Biaya
Akuntansi Biaya adalah bidang akuntansi yang tujuan utamanya menyiapkan data yang
diperlukan untuk penetapan dan pengendalian biaya.
5) Akuntansi Perpajakan
Akuntansi Perpajakan adalah bidang akuntansi yang tujuan utamanya menyiapkan laporan
yang diperlukan untuk penetapan pajak.Tugas Akuntansi Pajak adalah membantu dalam
perencanaan pajak dan penyusunan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT).
6) Akuntansi Anggaran
Akuntansi Anggaran adalah bidang akuntansi yan tujuan utamanya menyusun rencana
keuangan untuk periode tertentu di masa datang dan membandingkan hasil operasi dengan
rencana yang telah ditetapkan.
7) Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi Pemerintahan adalah akuntansi yang mengkhususkan diri dalam pencatatan dan
pelaporan data keuangan yang terjadi pada badan-badan pemerintah.
8) Sistem Akuntansi
Sistem Akuntansi adalah akuntansi yang megkhususkan diri pada penetapan prosedur dan
pengendalian data keuangan sehingga pencatatan akuntansi dapat berjalan dengan cepat,
efektif, dan efisien.

8
BAB II
BISNIS

II. 1 Pengertian Bisnis


Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perorangan maupun organisasi yang
melibatkan aktivitas produksi, penjualan, pembelian, maupun pertukaran barang/ jasa,
dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Kata “bisnis” berasal dari bahasa
Inggris, yaitu “business” yang artinya kesibukan. Dalam konteks sederhana, yang dimaksud
dengan kesibukan adalah melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan yang memberikan
keuntungan pada seseorang. Penggunaan kata “bisnis” dapat dibedakan menjadi tiga,
tergantung skupnya. Kata bisnis dapat merujuk pada:
1. Badan Usaha, yaitu kesatuan Yuridis, teknis, dan ekonomis untuk mencari keuntungan.
2. Sektor Pasar Tertentu, misalnya pasar Modal.
3. Seluruh aktivitas pada komunitas produsesn barang dan jasa.

II. 2 Pengertian Bisnis Menurut Para Ahli


1. Hughes dan Kapoor
Menurut Hughes dan Kapoor, definisi bisnis adalah suatu kegiatan individu yang
terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan
keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

2. Brown dan Pretello


Menurut Brown dan Pretello, pengertian bisnis adalah lembaga yang menghasilkan barang
dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat serta semua hal yang mencakup berbagai usaha
yang dilakukan pemerintah maupun swasta tidak peduli mengejar laba ataupun tidak.

3. Jeff Madura
Menurut Jeff Madura, pengertian bisnis adalah perusahaan yang menyediakan produk atau
layanan yang diinginkan oleh pelanggan.

4. L. R. Dicksee
Menurut L. R. Dicksee, definisi bisnis adalah suatu bentuk aktivitas yang utamanya bertujuan
untuk memperoleh keuntungan bagi yang yang mengusahakan atau yang berkepentingan
dalam terjadinya aktivitas tersebut.

9
II. 3 Tujuan Bisnis
Tujuan utama dari semua bisnis adalah untuk mendapatkan laba dengan memproduksi
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Adapun beberapa tujuan bisnis
adalah sebagai berikut:
a. Untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan bisnis.
b. Untuk pengadaan barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
c. Untuk mencapai kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat.
d. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
e. Untuk menunjukkan eksistensi suatu perusahaan dalam jangka panjang.
f. Untuk meningkatkan kemajuan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara umum.
g. Untuk menunjukkan prestise dan prestasi.

II. 4 Ciri – Ciri Dasar Dari Bisnis


1. Memiliki nilai jual yang tinggi
Usaha yang baik memiliki ciri nilai jual yang tinggi. Nilai jual yang tinggi ini bisa
disebabkan gagasan-gagasan unik saat pendirian bisnis.Nilai jual secara langsung
berhubungan dengan pasar. Tentunya, produk dengan nilai jual tinggi memiliki
keunggulan tersendiri dibandingkan produk sejenis.Keunikan bisa menjadi aspek
yang sangat penting dalam mempengaruhi nilai penjualan.

2. Bukan usaha yang sifatnya musiman


Terkadang pada satu waktu muncul tren yang berkembang dimasyarakat yang
kemudian disusul dengan menjamurnya usaha pada bidang tersebut.Dalam
menjalankan usaha, ada baiknya mempertimbangkan tidak memilih usaha yang hanya
ramai pada musim tertentu saja.

3. Tidak menghabiskan modal


Modal usaha memang diperlukan pada awal produksi atau memulai suatu usaha.
Tetapi akan menjadi masalah apabila anda ternyata mengeluarkan modal terus
menerus selama usaha.Seharusnya, modal awal anda menghasilkan keuntungan bukan
sebaliknya.

4. Usaha mampu bertahan dalam jangka panjang


Usaha yang anda jalankan haruslah mampu bertahan lama dipasaran. Bertahan
lamanya suatu usaha dipengaruhi pula dengan strategi pemasaran yang dibuat.
Apabila usaha tersebut sempat melejit kemudian tidak bertahan dan malah
menimbulkan kerugian tentu bukanlah jenis usaha yang baik. Maka dari itu usaha
yang baik ialah usaha yang berkelanjutan.

5. Skala industri yang bisa ditingkatkan


Usaha yang baik adalah usaha yang bisa ditingkatkan dari waktu ke waktu. Tidak
semua usaha dimulai langsung dalam skala besar. Sebagai contoh, awal pendirian

10
usaha ia merupakan industri kecil atau industri skala rumah tangga, kemudian seiring
berjalannya waktu ia menjadi industri skala menengah hingga akhirnya menjadi skala
besar.

II. 5 Etika Bisnis dan Prinsip-Prinsip Biisnis


Di dalam teori ekonomi, praktik bisnis harus memiliki etika.Berikut ini adalah beberapa
prinsip etika bisnis yang dimaksud:

1. Prinsip Otonomi

Prinsip otonomi ini berkaitan dengan sikap dan kemampuan individu dalam
mengambil sebuah keputasan dan tindakan yang tepat. Dengan kata lain, seorang
pelaku bisnis harus bisa mengambil keputusan yang baik dan tepat, dan
mempertanggungjawabkan keputusan tersebut. Pelaku usaha bisa dikatakan punya
prinsip otonomi dalam berbisnis jika ia memiliki kesadaran penuh akan kewajibannya
dalam menjalankan usaha. Artinya, seorang pengusaha memahami bidang usaha yang
dikerjakan, situasi yang dihadapi, serta tuntutan dan aturan yang berlaku di bidang
tersebut. Pelaku usaha juga dikatakan memiliki prinsip otonomi bila ia sadar bahwa
keputusan dan tindakan yang diambil sesuai atau bertentangan dengan nilai atau
norma moral tertentu, serta memiliki risiko yang dapat terjadi bagi dirinya dan
perusahaan. Prinsip otonom bukanlah sekedar mengikuti nilai dan norma yang
berlaku, tapi juga kesadaran dalam diri bahwa yang dilakukan adalah hal yang baik.

2. Prinsip Kejujuran

Prinsip kejujuran seharusnya menjadi dasar penting dalam menjalankan usaha apapun.
Sebagian besar pengusaha sukses, baik pengusaha modern maupun pengusaha
konvensional, mengaku bahwa kejujuran adalah salah satu kunci keberhasilan dalam
bisnis apapun.Prinsip kejujuran ini sangat penting untuk dilakukan oleh para
pengusaha. Pada umumnya bisnis yang berjalan tanpa mengedapankan prinsip
kejujuran tidak akan bertahan lama. Bagi pengusaha, kejujuran ini dikaitkan dengan
kualitas dan harga barang yang ditawarkan pada konsumen. Dengan kata lain,
menjual produk bermutu tinggi dengan harga pantas dan wajar merupakan bentuk
kejujuran dari seorang pengusaha kepada konsumen.Kejujuran sangat besar
dampaknya dalam proses menjalankan usaha. Sekali saja seorang pelaku usaha tidak
jujur/ menipu konsumen, maka ini adalah awal kemunduran bahkan kehancuran
sebuah bisnis. Apalagi di bisnis modern seperti sekarang ini yang tingkat
persaingannya sangat tinggi.

3. Prinsip Keadilan

Adil dalam hal ini berarti semua pihak yang terlibat dalam bisnis memiliki hak untuk
mendapatkan perlakuan yang sama sesuai aturan yang berlaku. Dengan begitu, maka
semua pihak yang terkait dalam bisnis harus memberikan kontribusi terhadap

11
keberhasilan bisnis yang dijalankan, baik secara langsung maupun tak langsung.
Dengan menerapkan prinsip keadilan ini dengan baik, maka semua pihak yang terlibat
di dalam bisnis, baik relasi internal maupun relasi eksternal, akan mendapat perlakuan
yang sama sesuai dengan haknya masing-masing.

4. Prinsip Saling Menguntungkan

Prinsip saling menguntungkan ini artinya aktivitas bisnis yang dijalankan memberikan
keuntungan bagi semua pihak. Berbeda dengan prinsip keadilan yang menuntut agar
semua pihak tidak merasa rugi, prinsip saling menguntungkan ini menuntut hak yang
dalam hal keuntungan kegiatan bisnis. Prinsip saling menguntungkan ini utamanya
mengakomodasi hakikat dan tujuan bisnis itu sendiri. Pada praktiknya, prinsip ini
terjadi dalam proses bisnis yang baik dimana pengusaha ingin mendapat keuntungan
dan konsumen ingin mendapat barang atau jasa yang memuaskan.

5. Prinsip Loyalitas

Prinsip loyalitas berhubungan dengan proses menjalankan bisnis yang dilakukan oleh
para pekerja, baik manajemen, atasan, maupun bawahan. Loyalitas dapat dilihat dari
cara kerja dan keseriusan dalam menjalankan usaha sesuai dengan visi dan misi (baca:
pengertian visi dan misi) perusahaan.Dengan kata lain, penerapan prinsip loyalitas ini
berarti pengusaha dan unsur-unsur di dalamnya tidak boleh mencampur-adukkan
masalah pribadi dengan urusan pekerjaan.

6. Prinsip Integritas Moral

Dalam menjalankan bisnis, pelaku usaha harus memiliki prinsip integritas moral yang
baik. Tujuannya adalah untuk menjaga nama baik perusahaan dan tetap menjadi
perusahaan yang dipercaya konsumen.Pada praktiknya, penerapan prinsip ini harus
dilakukan oleh semua pihak, baik itu pemilik usaha, karyawan, hingga manajemen
perusahaan.

Pendekatan Etika Bisnis

Dalam menjalankan prinsip etika bisnis yang telah disebutkan di atas, dibutukan
pendekatan. Beberapa pendekatan etika bisnis tersebut adalah:

1. Utilitarian Approach

Pada pendekatan ini, semua tindakan yang dilakukan harus berdasarkan pemahaman akan
konsekuensinya. Artinya, seorang pengusaha harus bisa memberikan manfaat baru
kepada masyarakat dengan biaya serendah mungkin tanpa membahayakan orang lain.

12
2. Individual Rights Approach

Pada pendekatan ini berpengaruh pada kemampuan seseorang dalam menghargai setiap
tindakan orang lain. Namun, ketika sebuah tindakan dianggap menimbulkan perpecahan
atau berlawanan dengan hak pihak lain, maka tindakan tersebut harus dihentikan/
dihindari.

3. Justice Approach

Pada tindakan ini, semua orang yang berhak membuat keputusan berada dalam posisi
yang sama, dan bertindak adil dalam melayani pelanggan, baik perorangan maupun
kelompok. Pendekatan etika bisnis ini akan menguntungkan, baik jangka pendek maupun
jangka panjang.

13
KESIMPULAN
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, meringkas, mengklasifikasikan, mengolah,
dan menyajikan data transaksi, serta berbagai aktivitas yang terkait dengan keuangan.
Dengan adanya akuntasi maka akan memudahkan seseorang dalam mengambil keputusan
serta tujuan lainnya. Sedangkan bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perorangan
maupun organisasi yang melibatkan aktivitas produksi, penjualan, pembelian, maupun
pertukaran barang/ jasa, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba.

DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki, 1985. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.
Charles T. Hongren, Walter T. Harrison Jr. Accounting 7e, Pearson Education Inc. 2007.
Hadibroto, et al. 1978, Dasar – Dasar Akuntansi. Jakarta: LP3ES.
Niswonger, Warren, Reeve, Fees. Prinsip –Prinsip Akuntansi, Edisi 19. Alih Bahasa
Alfonsus Sirait, Helda Gunawan. Jakarta: Erlangga. 1999.

14
Soal – Soal :

1. Apakah pengertian akuntansi menurut AICPA dan AAA ?


2. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip akuntansi ?
3. Apa perbedaan antara pihak eksternal dan internal ?
4. Apa tujuan dari bisnis ?
5. Mengapa prinsip otonomi dalam bisnis berkaitan dengan sikap dankemampuan
individu dalam mengambil keputusan dan tindakan ?

15

Anda mungkin juga menyukai