A. Kompetensi Inti
Kompetensi sikap menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari
berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan
siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin
tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat
menganalisis berdasarkan tipologi hasil budaya praaksara Indonesia termasuk yang
berada di lingkungannya menalar informasi mengenai hasil budaya praaksara di
Indonesia termasuk yang berada di lingkungannya terdekat dan menyajikan dalam bentuk
tertulis
Materi Pembelajaran
pembabakan waktu pada zaman batu
hasil-hasil kebudayaan pada zaman batu tua (paleolithikum)
hasil-hasil kebudayaan pada zaman batu tengah (mesolithikum)
hasil-hasil kebudayaan pada zaman batu muda (neolithikum)
hasil kebudayaan zaman batu yang terdapat di lingkungan sekitar
menganalisis kaitan antara teknologi mengenal api dengan isu local bangsa Indonesia
pada saat ini.
F. Media Pembelajaran
Media : powerpoin
Alat : LCD Proyektor, Papan Tulis, alat dan bahan Sejarah Indonesia
LKPD : Teori masuknya Agama dan kebudayaan Islam di Nusantara
G. Sumber Belajar
1. Kemdikbud RI. 2016. Buku Guru, Sejarah Indonesia Kelas X, Jakarta: Kemdikbud
2. Posponegoro, Marwati Djoened (dkk). 1993. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II,
Jakarta : Balai PustakaTaufik Abdullah (ed).2011. Indonesia Dalam Arus Sejarah.
Jakarta : PT Ikhtiar Baru Van Hoeve
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 ( 2 x 45 menit )
IPK :
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dari Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dari
KD3.4 KD 4.5
3.4.1 mengidentifikasi pembabakan waktu Menyajikan dalam bentuk peta konsep hasil-
pada zaman batu hasil budaya zaman batu tua dan batu tengah
3.4.2 mengemukakan hasil-hasil kebudayaan beserta penyebarannya
pada zaman batu tua (paleolithikum) .
3.4.3 mengemukakan hasil-hasil kebudayaan
pada zaman batu tengah
(mesolithikum)
2. Perwakilan kelompok
memperhatikan sajian/paparan
serta menilai hasil karya dari
kelompok lain yang telah
ditempelkan pada dinding sekitar
ruang belajar,mencermatinya dan
membandingkan dengan hasil dari
kelompoknya sendiri kemudian
mendiskusikan kembali pada
kelompok masing-masing.
Pertemuan 2 ( 2 x 45 menit )
IPK :
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dari Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dari
KD3.4 KD 4.4
3.4.4 mengemukakan hasil-hasil kebudayaan 4.4.1 membuat dalam bentuk konsep hasil
pada zaman batu muda (neolithikum) budaya pada zaman batu muda
3.4.5 menyelidiki hasil kebudayaan zaman 4.4.2 mencari klipping tentang hasil budaya
batu yang terdapat di lingkungan yang terdapat di lingkungan sekitar
sekitar
3.4.6 menganalisis kaitan antara teknologi
mengenal api dengan isu local bangsa
Indonesia pada saat ini
7. Perwakilan kelompok
memperhatikan sajian/paparan
serta menilai hasil karya dari
kelompok lain yang telah
ditempelkan pada dinding sekitar
ruang belajar,mencermatinya dan
membandingkan dengan hasil dari
kelompoknya sendiri kemudian
mendiskusikan kembali pada
kelompok masing-masing.
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
b. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
d. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
e. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP
1. Uraian Materi
b. Kebudayaan pacitan
Kebudayaan ini berkembang di daerah Pacitan, Jawa Timur. Beberapa alat dari
batu ditemukan di daerah ini. Seorang ahli, von Koeningwald dalam
penelitiannya pada tahun 1935 telah menemukan beberapa hasil teknologi
bebatuan atau alat-alat dari batu di Sungai Baksoka dekat Punung. Alat batu itu
masih kasar, dan bentuk ujungnya agak runcing, tergantung kegunaannya. Alat
batu ini sering disebut dengan kapak genggam atau kapak perimbas. Kapak ini
digunakan untuk menusuk binatang atau menggali tanah saat mencari umbi -
umbian. Di samping kapak perimbas, di Pacitan juga ditemukan alat batu yang
disebut dengan choppersebagai alat penetak. Di Pacitan juga ditemukan alat -
alat serpih
c. Kebudayaan ngandong
Zaman batu terus berkembang memasuki zaman batu madya atau batu
tengah yang dikenal zaman Mesolitikum.Hasil kebudayaan batu madya ini
sudah lebih maju apabila dibandingkan hasil kebudayaan zaman Paleolitikum
(batu tua). Sekalipun demikian, bentuk dan hasil-hasil kebudayaan zaman
Paleolitikumtidak serta merta punah tetapi mengalami penyempurnaan. Bentuk
flakedan alat-alat dari tulang terus mengalami perkembangan. Secara garis
besar kebudayaan Mesolitikumini terbagi menjadi dua kelompok besar yang
ditandai lingkungan tempat tinggal, yakni di pantai dan di gua.
1) Zaman batu
Adalah zaman di mana manusia menggunakan alat-alat dari batu untuk keperluan
hidup. Tetapi juga menggunakan peralatan penunjang dari benda lain misalnya tulang dan
kayu. Zaman batu terbagi menjadi beberapa tahap perkembangan sebagai berikut :
Peninggalan budaya
Alat-alat yang digunakan dari batu, pekerjaannya masih sangat kasar belum diasah.
Berdasarkan tempat penemuannya budaya batu tua dibagi menjadi dua :
1. Kebudayaan Pacitan
Alat-alat batu dari Pacitan ditemukan oleh G.H.R. Von Koenigswald tahun 1935 di
Kalibaksoko, Punong Pacitan Jawa Timur. Contoh alat-alat batu kebudayaan Pacitan
(masa pleistocen tengah) :
kapak genggam,
kapak perimbas,kapak penetak,
kapak pahat genggam,
alat serpih (flakes)
Tempat-tempat penemuan selain di Pacitan yaitu : Sukabumi, Perigi, dan Gombong
(Jateng), Tambang Bengkulu, Lahat Sumatera Selatan, Kalianda Lampung, Awang
Bangkal Kalimantan Selatan, Cabbenge Sulawesi Selatan, sembilan dan Trunyan (Bali),
Batu Tring (Sumbawa), Maumere (flores), dan Atambua (Timor)
2. Kebudayaan Ngandong (Ngawi Jawa Timur)
Contoh budaya alat batu Ngandong : kapak genggam, serpih, juga alat dari tulang
dan tanduk misalnya penusuk belati dan ujung tombak. Daerah-daerah lain tempat
penemuan budaya Ngandong yaitu : di Sangiran dan Cabbenge (Sulawesi Selatan).
Manusia Pendukung
Manusia pendukung kebudayaan Pacitan adalah Pitecanthropus Erectus Sedangkan
pendukung kebudayaan Ngandong adalah Homo Soloensis dan Homo Wajakensis
Sosial Masyarakat
Hidupnya berkelompok dan berpindah pindah (nomaden), berburu dan
mengumpulkan makanan (Hunting and Food Gathering)
Kepercayaan
Manusia pendukung zaman batu tua di Asia Timur dan Indonesia belum mengenal
kepercayaan. Di Afrika - Eropa dan Asia kecil sudah di temukan bukti kepercayaan
yaitu kepercayaan pada alam
Peninggalan budaya
Alat–alat masa batu tua masih digunakan kemudian berkembang hasil-hasil
budaya sebagai berikut :
Manusia pendukung
Manusia pendukung kebudayaan mesolitikum adalah Papua Melanesoid.
Hidupnya masih berburu dan mengumpulkan makanan sebagian sudah menetap di
goa-goa dan mulai mengenal bercocok tanam secara sederhana dengan menanam ubi-
ubian dengan cara berpindah-pindah lahan. Mereka juga mulai memelihara binatang
Pada masa mesolitikum juga sudah berkembang seni. Misalnya ditemukan lukisan di
dinding-dinding goa seperti di gua Leang-leang Sulawesi Selatan yang
menggambarkan seekor babi rusa di panah. Di Maluku ditemukan gambar cap tangan,
kadal, manusia, rusa, burung, perahu, mata, di dinding-dinding gua
Kepercayaan
Kepercayaan sudah berkembang yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang sebagai
kekuatan magis. Totemisme (pengramatan binatang), penguburan mayat (kepercayaan
kehidupan baru di alam baka) Pada masa Mesolithikum ,mereka yang tinggal di daratan
memilih tempat berlindung di goa-goa, di tempat ketinggian yang tidak jauh dari air. Gua-
gua tempat tinggal itu disebut Abris Sous Roche, yang ditemukan di Leang-leang Sulawesi
Selatan. Selain itu ditemukan Kjokkenmoddinger yaitu tumpukan atau timbunan kulit siput
dan kerang yang menggunung. Hal ini menunjukkan manusia purba bertempat tinggal di tepi
pantai.
Kapak lonjong
3. Peta penemuan kapak persegi dan kapak lonjong
RPP Mata Pelajaran Sejarah Wajib - Kelas X
1. Penilaian
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMAN 5 Padang
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Sejarah Wajib
Mi
WAKT KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK
ng NAMA
U PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
u
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
INSTRUMEN PENUGASAN
Satuan Pendidikan : SMAN 5 Padang
Mata Pelajaran : Sejarah Wajib
Kelas : X
Kompetensi dasar : 3.4 menganalisis berdasarkan tipologi hasil budaya praaksara
Indonesia termasuk yang berada di lingkungannya
Materi : Tipologi budaya Praaksara
Contoh Tugas:
Rubrik Penilaian
Kriteria:
5 = sangatbaik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
INSTRUMEN SOAL
Essay
10
11
12
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
Skor maksimal
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan
Daftar Pustaka
Presentasi sistematis sesuai materi
4
Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang
sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Materi dibuat dalam bentuk charta / Power
Point
Tulisan terbaca dengan jelas
4
Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi Bahasa yang digunakan sesuai dengan
materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
Seluruh anggota berperan serta aktif
4
Dapat mengemukanan ide dan
3 Kemampuan presentasi berargumentasi dengan baik
Manajemen waktu yang baik
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12