Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian berisi berbagai kegiatan penelitian, hasil pengumpulan data,

hasil analisis data serta pembahasan seluruh hasil penelitian. Hasil penelitian ini dapat

dideskripsikan sebagai berikut:

4.1.1 Persiapan Penelitian

Persiapan dilaksanakan untuk mempersiapkan berbagai instrumen yang

akan digunakan pada kegiatan penelitian. Pada tahap persiapan, peneliti

menyusun berbagai instrumen penelitian yaitu instrumen angket. Sebelum

digunakan untuk mengumpulkan data, maka instrumen yang telah disusun

diuji cobakan terlebih dahulu di sekolah lain. Peneliti melakukan uji

instrumen di SMA Negeri 1 Belitang. Hasil validitas penerapan model

cooperative learning teknik jigsaw dapat dilihat di daftar lampiran 1 dan

validitas angket kemampuan berpikir kritis dapat dilihat lampiran 2,

Sedangkan hasil reabilitas angket penerapan model cooperative learning

teknik jigsaw dan kemampuan berpikir kritis dapat dilihat lampiran 3.

Penelitian kali ini menggunakan teknik analisis data deskriptif dengan

memakai deskripsi persentase.

44
4.1.2 Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan empat hari. Pada hari pertama, peneliti

mengantarkan surat izin penelitian di SMA Negeri 1 Belitang III. Hari ke dua,

peneliti memberikan pembelajaran yang menggunakan metode cooperative

learning teknik jigsaw. Hari ke tiga, peneliti menyebarkan intrumen penelitian

berupa angket cooperative learning teknik jigsaw dan kemampuan berpikir

kritis pada mata pelajaran ekonomi yang nantinya di isi oleh peserta didik

kelas XI. Sedangkan hari ke empat, peneliti meminta surat balasan bahwa

peniliti sudah melalukan penelitian di sekolah SMA Negeri 1 Belitang III.

Setelah itu masing-masing angket dianalisis secara mandiri oleh peneliti untuk

kemudian dilakukan pengecekan di kampus oleh pusat olah data.

4.1.3 Penyajian Data Hasil Penelitian

Penelitian ini memiliki dua jenis varibel yaitu variabel independen atau

bebas dan variabel dependen atau terikat. Analisis kedua variabel dilakukan

menggunakan paradigma regresi sederhana dimana penelitian ini terdiri dari

satu variabel bebas dan satu variabel terikat jadi untuk mencari besarnya

pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat digunakan teknik regresi

sederhana. Variabel bebas pada penelitian ini adalah penerapan model

pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw, sedangkan variabel terikat

penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran ekonomi.

44
Data-data hasil penelitian kedua variabel dapat disajikan dengan menggunakan

alat bantu program spss 16 sebagai berikut:

4.1.4 Analisis Deskriptif Penelitian

TABEL 4.1
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic

Cooperative
28 75.00 110.00 90.5000 1.85557 9.81873 96.407
learning

Kemampuan
28 65.00 98.00 77.9643 1.43417 7.58889 57.591
berpikir

Valid N (listwise) 28
Sumber : Lampiran 1

1. Kategori tinggi, sedang, dan rendah variabel X1 (penerapan model pembelajaran

cooperative learning teknik jigsaw).

a. Kategori tinggi apabila peserta didik memperoleh nilai diatas rata-rata + SD

yaitu 90,50 + 9,80 = 100,3.

b. Kategori sedang apabila peserta didik memperoleh nilai antara rata-rata + SD

dengan rata-rata – SD yaitu 90,50 – 9,80= 80,7 dengan 90,50 + 9,80 ═ 100,3.

c. Kategori rendah apabila peserta didik memperoleh nilai dibawah rata-rata – SD

yaitu 90,50 – 9,80= 80,7.

Dari hasil diatas dapat digambarkan dengan tabel 4.2

44
TABEL 4.2
Kategori Tinggi, Sedang, Dan Rendah
Pada Variabel Angket Cooperative Learning Setiap Kategori
Status Sosial Ekonomi Skor Frekuensi (f) Presentase (%)

Tinggi ˃100,3 2 7,1 %

Sedang 80,7 – 100,3 22 78,6 %

Rendah ˂80,7 4 14.3 %

Jumlah 28 100 %

Sumber : Lampiran 2

Dari tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa kategori nilai model pembelajaran

cooperative learning teknik jigsaw sebesar 78,6 %, maka nilai pada variabel X1

memiliki kategori sedang.

2. Kategori tinggi, sedang, dan rendah variabel Y (kemampuan berpikir kritis).

a. Kategori tinggi apabila peserta didik memperoleh nilai diatas rata-rata + SD

yaitu 77,96 + 7,59 ═ 85,55.

b. Kategori sedang apabila peserta didik memperoleh nilai antara rata-rata + SD

dengan rata-rata – SD yaitu 77,96 - 7,59 = 70,37. dengan 77,96 + 7,59 ═ 85,55.

c. Kategori rendah apabila peserta didik memperoleh nilai dibawah rata-rata – SD

yaitu 77,96 - 7,59 = 70,37

Dari hasil diatas dapat digambarkan dengan tabel 4.3.

44
TABEL 4.3
Kategori Tinggi, Sedang, Dan Rendah
Pada Variabel Kemampuan Berpikir Kritis
kemampuan berpikir kritis Skor Frekuensi (F) Persentase ( %)
Tinggi ˃ 85,55 4 14,3 %
Sedang 70,37– 85,55 23 82,1%
Rendah ˂70,37 1 3,6 %
Jumlah 28 100 %
Sumber : Lampiran 8.

Dari tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa kategori nilai hasil kemampuan

berpikir kritis sebesar 82,1%, maka nilai pada variabel Y memiliki kategori

sedang.

4.1.5 Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Linier Sederhana

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh terhadap

variabel bebas, untuk megetahui pengaruh terhadap kemampuan berpikir

kritis peserta didik bisa kita lihat pada tabel 4.4

TABEL 4.4
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1Regression 354.422 1 354.422 7.676 .010a
Residual 1200.542 26 46.175
Total 1554.964 27
a. Predictors: (Constant), X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Lampiran 9.

44
Berdasarkan data di atas, didapatkan nilai Sig F sebesar 0,010 (p < 0,05)

maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima, artinya variabel bebas X

(penerapan model cooperative learning teknik jigsaw) dan Y (kemampuan

berpikir kritis) berpengaruh secara signifikan terhadap mata pelajaran ekonomi

kelas XI di SMA Negeri 1 Belitang III.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji parsial atau disebut uji t

dalam analisis regresi linier sederhana bertujuan untuk mengetahui apakah

variabel bebas (X) secara persial (sendiri-sendiri/masing-masing variabel)

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).

TABEL 4.5
Coefficientsa

Unstandardiz Standardized
Coefficients Coefficients Correlations
Std. Zero-
Model B Error Beta T Sig. order Partial Part
1(Constant) 44.570 12.122 3.677 .001
Cooperatif
.369 .133 .477 2.771 .010 .477 .477 .477
learning
a. Dependent Variable:
kemampuan berpikir
Sumber : Lampiran 10.

44
Berdasarkan hasil analisis di atas untuk melakukan uji hipotesis penelitian

di atas, terlebih dahulu kita harus mengetahui dasar pengambilan keputusan

dalam uji t parsial. Dalam hal ini ada dua cara pengambilan keputusan, pertama

dengan melihat nilai signifikansi (sig) dengan tingkat signifikan di atas 0,05

yaitu 0,010. Kedua membandingkan antara nilai t hitung dangan t tabel yaitu

nilai t hitung variabel cooperative learning teknik jigsaw adalah sebesar 2,771

sedangkan t tabel 2,05553. Berdasarkan cara pengambilan keputusan uji parsial

dalam analisis regresi dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel penerapan model pembelajaran cooperative learning teknik

jigsaw berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis pada mata

pelajaran ekonomi kelas XI.

Berdasarkan kajian teori maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

Ho : tidak ada pengaruh positif dan signifikan penerapan model pembelajaran

cooperative learning teknik jigsaw terhadap kemampuan berpikir kritis pada

mata pelajaran ekonomi kelas XI.

Ha : ada pengaruh positif dan signifikan penerapan model pembelajaran

cooperative learning teknik jigsaw terhadap kemampuan berpikir kritis pada

mata pelajaran ekonomi kelas XI.

Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial pengaruh penerapan

model pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw terhadap kemampuan

44
berpikir kritis pada mata pelajaran ekonomi kelas XI diperoleh koefisien

regresi (b1) sebesar 0,477 dengan t sebesar 2,771 dan Sig sebesar 0,010.

Karena nilai sig < 0,05 maka Ha diterima. Berdasarkan kriteria yang telah

disebutkan di atas maka bisa diambil kesimpulan bahwa berpengaruh positif

dan signifikan penerapan model pembelajaran cooperative learning teknik

jigsaw terhadap kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran ekonomi

kelas XI di SMA Negeri 1 Belitang III. Hal ini berarti bahwa aktifitas belajar

siswa meningkat dari kriteria sedang menjadi aktif.

4.5 Pembahasan

Berdasarkan data penelitian yang dianalisis maka dilakukan pembahasan tentang

hasil penelitian sebagai berikut:

1. Model pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw pada mata pelajaran

ekonomi kelas XI di SMA Negeri 1 Belitang III.

Hal ini diperoleh koefisien regresi (b1) sebesar 0,477 dengan t sebesar

2,771 dan Sig sebesar 0,010 Karena nilai sig < 0,05 maka Ha diterima. Jhonson

dalam Rusman (2014 : 204) bahwa cooperative learning adalah teknik

pengelompokan yang didalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar

bersama dalam kelompok kecil yang umumnya tediri dari 4-5 orang. Penelitian

lain yang mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh

Muhammad Aship (2014) yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara

44
penerapan model pembelajaran cooperative teknik jigsaw untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Muhammadyah 8

Jakarta. Seperti dijelaskan oleh Abdulhak dalam Rusman (2014: 203)

menyatakan bahwa pembelajaran cooperative learning dilaksanaan melalui

proses sharing antara peserta belajar, sehingga dapat mewujudkan pemahaman

bersama diantara peserta didik itu sendiri. Dalam pembelajaran ini akan tercipta

sebuah interaksi yang lebih luas, yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan

antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa.

2. Kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA

Negeri 1 Belitang III.

Hal ini diperoleh koefisien regresi (b1) sebesar 0,477 dengan t sebesar 2,771

dan Sig sebesar 0,010. Karena nilai sig < 0,05 maka Ha diterima. Sesuai dengan

teori yang diungkapkan oleh John Dewey dalam Hasanah (20016: 388) bahwa

berpikir kritis adalah pertimbangan yang aktif, persistent (terus menerus), dan

teliti mengenai keyakinan atau bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja

dipandang dari sudut alasan-alasan yang mendukungnya dan kesimpulan-

kesimpulan lanjutan yang menjadi kecenderungan. Menurut Watson dan

Glaser dalam Filsaime (2008: 60) memandang berpikir kritis sebagai sebuah

gabungan sikap, pengetahuan dan kecakapan. Berdasarkan pendapat di atas

dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis merupakan suatu serangkaian proses

44
berpikir dan menganalisis sesuatu hal untuk memecahkan masalah serta mampu

mengungkapkan suatu pendapat dengan menggunakan pemikiran yang logis.

3. variabel Metode pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw terhadap

kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA

Negeri 1 Belitang III.

Hal ini ditunjukan dari perhitungan dengan hasil 0,010 (0<0,05).

Berdasarkan pengujian ANOVA pengujian ini dilakukan uji secara masing-

masing variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

terikat, hal ini ditunjukan dengan nilai Sig F hasil 0,010 (p < 0,05) maka dapat

disimpulkan bahwa hipotesis diterima, artinya variabel bebas X (penerapan

model cooperative learning teknik jigsaw) berbengaruh secara signifikan

terhadap variabel Y (kemampuan berpikir kritis) pada mata pelajaran ekonomi

kelas XI di SMA Negeri 1 Belitang III.

44

Anda mungkin juga menyukai