Anda di halaman 1dari 4

Pertemuaan : III

Bahan Alkitab : Kejadian 2 : 18


Tema : “Tugas dan Tanggung Jawab Seorang Ibu dalam Keluarga

PENDAHULUAN
Berbicara soal ibu, itu tidak terlepas dari rumah tangga. Sebab rumah tangga memiliki hubungan yg
erat dengan seorang ibu bahkan mempunyai hubungan yg besar, dan pengaruhnya juga sangat besar. Seorang
wanita jika sudah menikah dengan seorang pria maka secara otomatispun mereka akan membentuk sebuah
rumah tangga. Dan sebuah rumah tangga Kristen yg berhasil adalah sebuah rumah tangga yg memiiliki
seorang isteri yg cakap dan bijak. Siapakah itu isteri yg bijak? Isteri yg bijak adalah isteri yg bisa menjadi
seorang penolong yg baik bagi suami dan menjadi ibu yg teladan bagi anak-anaknya. Kejadian 2:18
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan
penolong baginya, yang sepadan dengan dia". Seorang wanita harus bisa menjadi seorang penolong bagi
suaminya, sebab wanita diciptakan Tuhan untuk menjadi penolong bagi suaminya. Itu sebabnya di belakang
keberhasilan seorang laki-laki pastilah ada seorang wanita yang mendukung keberhasilan itu. Keberhasilan
seorang suami sangatlah dipengaruhi oleh seorang isteri ataupun seorang ibu.

ISI
1. Wanita Diciptakan Untuk Menjadi Penolong & Dikasihi Suami
Nenek moyang kita, Adam, pada saat ia menerima sebuah tanggungjawab yg begitu besar
yakni: Kejadian 1:26b " berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak
dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Ini tugas dan tanggungjawab yg diberikan Tuhan kepada manusia, dan Tuhan sangat tahu kalau
Adam seorang tidak sanggup mengerjakan tanggungjawab besar ini, maka Tuhanpun menciptakan
seorang penolong baginya ( Kej 2:18 ). Lalu dengan apakah Tuhan menciptakan seorang wanita?,
seorang penolong bagi Adam? Yakni dengan tulang rusuk laki-laki. Kenapa Tuhan tidak mau
menciptakan wanita dari tulang kaki pria? Sebab Tuhan tidak mau kaum isteri itu dihina dan diinjak-
injak oleh suaminya. Mengapa Tuhan juga tdk membentuk wanita dgn tulang kepala pria? Sebab
Tuhan tidak menghendaki kaum isteri itu melampaui suaminya karna suami adalah kepala rumah
tangga. Namun Tuhan membentuk wanita lewat tulang rusuk laki-laki, sebab tulang rusuk ini sangat
dekat dengan hati, jadi kaum isteri adalah buah hati suami, yg paling dikasihi oleh suami, yg paling
dicintai oleh suami.
2. Peran Wanita Dalam Keluarga
Jika kita adalah kaum wanita, jika kita adalah seorang isteri maka kita harus hidup sesuai dgn
ajaran Firman, yakni menjadi penolong yg baik bagi suami sehingga kita akan menjadi seorang yg
sangat dikasihi oleh suami. Dan tidak hanya menjadi penolong bagi suami tapi juga mesti menjadi
seorang ibu yg baik-baik bagi anak-anaknya, sehingga dengan demikian akan membentuk rumah
tangga yg berhasil dan diberkati oleh Tuhan. Selain menjadi seorang penolong bagi suami dan ibu yg
baik bagi anak-anak, tapi sebuah rumah tangga kristen yg berhasil haruslah dipenuhi oleh kasih
Tuhan, sebab kasih manusia bisa berubah, kasih seorang seorang suami bisa berubah, kasih seorang
isteri bisa berubah. Sebab yg namanya manusia satu saat kecantikan lahiriah akan luntur dan saat
itulah kasihnya mulai berubah, namun kasih Tuhan bersifat kekal selamanya, kasih Tuhan tidak
pernah berubah. Itu sebabnya dalam keluarga selain ada kasih sayang suami isteri, tapi di atas
semuanya itu harus ada kasih Kristus, sehingga dengan kasih Kristus kita bisa saling mengasihi
sampai kapapun bahkan semakin tua akan semakin mengasihi dan mencintai, amen? Mari kaum
wanita, landasilah bangunan rumah tanggamu dengan kasih Kristus sebab rumah tangga orang
Kristen merupakan tempat bersinarnya terang kemuliaan Tuhan.
Jadi peran wanita dalam rumah tangga adalah :
a. Menjadi penolong yg baik bagi suami.
b. Menjadi ibu yg baik bagi anak-anak.
c. Mendidik anak-anak di dalam Firman Tuhan.
Setelah menikah dan menjadi orangtua bagi anak-anak, maka wanita yg merupakan seorang ibu
haruslah mendidik anak-anak mereka dgn baik. Mazmus 127 : 3 "Sesungguhnya, anak-anak lelaki
adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah." ===>Jika
anak-anak merupakan pemberian Tuhan maka kita harus dengan baik-baik mendidik anak-anak di
dalam Tuhan dan mengajarkan mereka Firman Tuhan. Amsal 22 : 6 "Didiklah orang muda
menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari
pada jalan itu." ===> Kalau sejak kecil kita mendidik mereka maka kelak besar merekapun akan
menjadi anak yg baik dan takut akan Tuhan bahkan sampai tuapun ajaran yg mereka terima akan
tetap mendarah daging dalam hidup mereka sehingga mereka tidak akan menyimpang dari jalan yg
kita ajarkan. Amsal 19:18 "Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau
menginginkan kematiannya." ===> Selama masih ada harapan, artinya jangan sampai kita
terlambat mendidik anak-anak kita. Didiklah mereka sejak dini, jangan sampai terlambat! Amsal
13:24" Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi
anaknya, menghajar dia pada waktunya." ===> Jika seorang anak sempat bersalah maka sebagai
orangtua yg baik mesti menyatakan kesalahannya, bukan sebaliknya membenarkannya sebab itu
justru akan menjerumuskan dia kepada kejahatan yg lebih besar. Itu sebabnya anak-anak harus
dihajar pada waktunya. Mengasihi anaknya berarti menghajar mereka pada waktunya, sebab kalau
tidak maka justru mereka akan melukai hati seorang ibu seperti tikaman pedang pada hatimu. Sakit.
Dan itulah akibatnya jika anak-anak tidak dididik dan tidak dihajar pada waktunya.
Amsal 29 : 17 "Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan
mendatangkan sukacita kepadamu." ====> Jika kita menjalankan tugas kita sebagai seorang ibu
yg baik dengan jalan mendidiknya dalam Firman Tuhan, maka itu akan mendatangkan sukacita dan
kebahagiaan bagi kita sendiri.
Mengapa Firman Tuhan terus-menerus menghimbau para orang tua untuk mendidik anak-
anaknya? Sebab Tuhan ingin anak-anak kita tahu mengasihi DIA, tahu takut akan Tuhan, bisa
mengenal Tuhan dan mencintaiNya. Sekalipun anak-anak merupakan milik pusaka yg diberikan
Tuhan tapi jangan lupa kadangkala anak-anak juga bisa mendatangkan banyak kesusahan, kekuatiran
dan kepahitan bagi orang tua. Sebab anak-anak kita juga bisa dikuasai oleh roh-roh jahat, oleh roha-
roh dunia sehingga mereka mulai bersikap kurang ajar terhadap orangtua. Jika anak-anak sudah
dewasa itu sudah sangat sukar utk menerima ajaran dan didikan yg kita berikan karena hidup mereka
sudah dikuasai roh jahat, sehingga ia sembarang di dalam pergaulan, hati merekapun sudah sangat
keras, susah dibentuk bahkan yg paling fatal mereka tidak mau percaya pada Tuhan, yg rugi siapa?
Orang tua! Itu sebabnya didiklah anak-anak kita sejak dini khususnya dalam hal kerohanian. Amen ?
Oleh sebab kita harus mengajar mereka dgn baik-baik untuk mengenal Tuhan, mengasihi Tuhan,
hidup dalam Tuhan, takut akan Tuhan, mengutamakan Tuhan, bersandar pada Tuhan. Taburkan selalu
Firman Tuhan dalam hidup mereka, agar kelak jika mereka sudah bertumbuh dewasa, mereka bukan
bagaikan pedang yg menusuk hatimu dan mempahitkan hidupmu tapi sebaliknya akan membuat
seorang ibu bahagia dan bangga terhadap anaknya, amen ? Tentu ini merupakan harapan dan
kerinduan kita, menjadi seorang ibu yg berhasil dalam mendidik anak-anak kita. Untuk itu kita akan
melihat sosok pribadi yg bernama Yokhebed.
3. Belajar Dari Seorang Ibu Yang Bernama Yokhebed ( Bilangan 26 : 59 )
Yokhebed adalah seoraang ibu yg hidup takut akan Tuhan. Oleh karena ia hidup takut akan
Tuhan maka dalam segala hal ia mengutamakan Tuhan, akhirnya keturunannyapun diberkati Tuhan
secara luar biasa, dipakai oleh Tuhan secara luar biasa. Ia adalah seorang ibu teladan, ia sangat pintar
mengatur rumah tangga, ia sangat rajin mendidik anak-anaknya, ia adalah seorang ibu yg baik dan ia
penuh dgn kasih karunia Tuhan, penuh hikmat dan marifat Tuhan, bahkan juga seorang yg penuh dgn
iman dan dalam segala hal ia bersandar pada Tuhan. Terbukti ia berani mempertaruhkan
keselamatannya demi untuk mempertahankan bayi Musa dengan menyembunyikannya selama 3
bulan.
Ibrani 11 : 23 "Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang
tuanya,"
Pada saat Musa lahir itu adalah masa-masa yg kejam dimana Firaun memberi perintah utk
membunuh setiap anak laki-laki Ibrani yg baru lahir. Tapi karena Yokhebed adalah seorang ibu yg
beriman dan mengandalkan Tuhan, maka ia menyembunyikan anaknya selama 3 bulan, ia tidak takut
akan perintah Firaun karena Yokhebed ini adalah seorang ibu yg sgt bersandar pada Tuhan dan ia
percaya Tuhan sanggup melindungi anaknya. Singkat cerita Musapun ditemukan oleh puteri Firaun di
sungai dan diangkat menjadi puteranya. Dan Yokhebed sendiri menjadi inang pengasuhnya sehingga
Yokhebed bisa membesarkan Musa, mengajar Firman Tuhan pada Musa, mendidiknya di dalam
Tuhan, mengajar Musa untuk takut akan Tuhan, mengajarkannya untuk mengasihi Tuhan dan
mengasihi bangsanya, rakyatnya sendiri. Mengajarkan Musa bahwa dia adalah seorang Ibrani, sejak
kecil semuanya itu sudah diajarkan kepadanya.
Dan hasilnya, walaupun Musa sejak kecil bertumbuh di dalam istana, walaupun sejak kecil ia
belajar semua ilmu pengetahuan Mesir, hikmat Mesir, walaupun ia menjadi seorang yang sgt
berpotensi, penuh dengan segala pengetahuan dan hikmat Mesir tapi ia tidak mau menikmati
keberhasilan itu di tengah-tengah penderitaan bangsanya, ia tidak mau menikmati kesenangan di
istana, namun ia lebih rela menderita bersama-sama bangsanya, ia memliki hati yg mengashihi
Tuhan, bangsanya sendiri, dan itu semua adalah hasil didikan dari ibunya Yokhebed. Tiga orang anak
Yokbebed semuanya dipakai Tuhan secara luar biasa, menjadi org yg menyelamatkan bangsanya,
memimpin mereka keluar dari perbudakan Mesir, mereka adalah 3 orang pemimpin besar.
Hal Yg Bisa Kita Belajar Dari Yokhebed :
a. Seorang yg beriman dan selalu bersandar pada Tuhan.
b. Seorang ibu yg penuh tanggungjawab untuk mendidik anak-anaknya di dalam Tuhan.
c. Bisa memelihara dan menjaga rumah tangganya tetap berkenan di hati Tuhan, serta membentuk
anak-anaknya menjadi anak-anak yang berhasil.
PENUTUP
Itu sebabnya mari kita belajar dari sosok seorang Yokhebed, jangan kita menjerumuskan anak-anak
kita ke dalam kejahatan, lewat apa? Lewat kita tidak pernah mengajar dan mendidik mereka. Mari para orang
tua, baik-baiklah kita mendidik anak-anak di dalam Tuhan. Belajar dari Yokhebed, kita bisa mendidik anak-
anak kita, dengan tdk henti-hentinya mendoakan anak kita, mengajar mereka mengasihi Tuhan, mengajar
mereka untuk takut akan Tuhan .
Jika kita ingin anak kita berhasil maka jgn lupa mendidik mereka di dalam Tuhan dan di dalam
FirmanNya.

Anda mungkin juga menyukai