PERTANIAN BERKELANJUTAN
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada hakikatnya sistem pertanian berkelanjutan adalah kembali manusia
kepada alam, yaitu sistem pertanian yang tidak merusak, tidak mengubah, serasi,
selaras, dan seimbang dengan lingkungan atau pertanian yang patuh dan tunduk
pada kaidah-kaidah alamiah. Kata “berkelanjutan” sekarang ini digunakan secara
meluas dalam lingkup program pembangunan, keberlanjutan dapat diartikan
sebagai “menjaga agar suatu upaya terus berlangsung”, “kemampuan untuk
bertahan dan menjaga agar tidak merosot “. Dalam konteks pertanian,
keberlanjutan adalah pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk usaha
pertanian guna memebantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus
mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan
sumber daya alam.
1. Jelaskan bentuk pertanian masa depan dengan input luar yang rendah?
2. Jelaskan pengembangan teknologi oleh petani?
3. Jelaskan apa itu sumber daya alam dan apa saja yang termasuk sumber
daya alam?
4. Jelaskan bagaimana pencemaran yang terjadi dalam masyarakat industri?
5. Jelaskan apa itu sistem IESA dan bagaiaman pengembangannya?
6. Jelaskan keterkaitan petani dan tenaga ahli dalam mengembangkan
teknolpgi IESA?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bentuk pertanian masa depan dengan input luar yang rendah
2. Mengetahui pengembangan teknologi oleh petani
3. Mengetahui itu sumber daya alam dan apa saja yang termasuk sumber
daya alam
4. Mengetahui pencemaran yang terjadi dalam masyarakat industri
5. Mengetahui sistem IESA dan bagaiaman pengembangannya
6. Mengetahui keterkaitan petani dan tenaga ahli dalam mengembangkan
teknolpgi IESA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bentuk Pertanian Masa Depan Dengan Input Luar Rendah
LEISA atau dikenal dengan penggunaan input luar rendah merupakan salah
satu pilihan untuk melengkapi bentuk – bentuk lain produksi pertanian. LEISA
tidak bertujuan untuk memaksimalkan produksi dalam jangka pendek, namun
untuk mencapai tingkat produksi yang stabil dan memadai dalam jangka panjang.
LEISA berupaya untuk mempertahankan dan dimana mungkin, meningkatkan
sumber daya alam serta memanfaatkan secara maksimal proses – proses alami.
Dengan beberapa teknik LEISA secara langsung dapat menerapkan pengetahuan
agroekologi petani maupun ilmuan, sehingga dalam pengelolahannya dapat
meningkatkan produktivitas dan jaminan serta menghindari dampak terhadap
lingkungan.
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang di miliki suatu materi atau
unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik tetepi juga
non fisik. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam
semesta yang dapat dipergunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Bentuknya bisa berwujud barang, benda, fenomena, suasana, gas/udara,
air dan lain sebagainya.
Sumber daya yang dapat berubah (berubah di dalam bentuk yang lai, baik
menjadi semakin besar maupun hilang maupun ada pula sumberdaya yang kekal
(selalu tetap). Sumber daya hayati adalah sumber daya salah satu sumberdaya
yang dapat pulih (renewable resources) yang terdiri dari flora dan fauna.
Sumberdaya hayati secara harfiah dapat di artikan sebagai sumberdaya yang
mempunyai kehidupan dan dapat mengalami kematian. Jenis- jenis sumber daya
hayati di antaranya adalah flora dan fauna. Sumberdaya non hayati secara harfiah
dapat di artikan sebagai sumberdaya yang tidak mempunyai kehidupan dan tidak
dapat mengalami kematian. Jenis-jenis sumberdaya non hayati diantaranya adalah
bahan mineral, air dan udara.
Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi dan
jenisnya:
a) Berdasarkan sifat
Menurut sifatnya sumber daya alam dapat di bagi menjadi 3 yaitu sebagai
berikut:
Sumber daya alam yang terbarukan (renewable)
Misalnya : hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut
terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya
regenerasi (pulih kembali)
Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable)
Misalnya: minyak tanah, gas bumi, batu tiara dan bahan tambang
lainnya.
Sumber daya alam yang tidak habis
Misalnya: udara, matahari, energi pasang surut,dan energi laut,.
b) berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaanya, sumber daya alam di bagi beberapa macam,
antara lain sebagai berikut:
1. Sumber daya alam materi
Merupakan sumber daya alam yang di manfaatkan dalam bentuk fisiknya.
Misalnya: batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela,dan sebagainya.
2. Sumber daya alam energi
Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya.
Misalnya: batu bara, minyak bumi,gas bumi, air terjuan,sinar matahari,
energi pasang surut laut, dan lain-lain.
3. Sumber daya ruang
Merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup.
Misalnya areal tanah ( daratan ) dan angkasa
c) berdasarkan jenisnya
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Sumber daya alam non hayati (abiotik)
Disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam
yang beruoa benda-benda mati.
Misalnya: bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
2. Sumber daya alam hayati (biotik)
Merupakan sumber daya alam yang berupa mahluk hidup.
Misalnya: Hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia. Uraian di
sini hanya akan di tekankan pada sumber daya alam hayati,
termasuk di dalamnya sumber daya manusia (SDM).
a. Limbah cair
Jenis limbah pabrik yang pertama adalah limbah pabrik yang berbentuk cair.
Limbah pabrik cair merupakan sisa- sisa produksi dari pabrik yang bentuknya
cair. Biasanya limbah pabrik cair ini akan dibuang langsung ke saluran air seperti
selokan, kali bahkan lautan. Limbah cair ini sifatnya ada yang berbahaya dan ada
pula yang dapat dinetralisir secara cepat.
b. Limbah padat
Selain limbah cair, jenis limbah pabrik selanjutnya adalah limbah padat.
Limbah padat merupakan buangan dari hasil- hasil industri yang tidak terpakai
lagi yang berbentuk padatan, lumpur maupun bubur yang berasal dari suatu proses
pengolahan, ataupun sampah yang dihasilkan dari kegiatan- kegiatan industri,
serta dari tempat- tempat umum. Limbah padat seperti ini apabila dibuang di
dalam air pastinya akan mencemari air tersebut dan dapat menyebabkan makhluk
hidup yang tinggal di dalamnya akan mati.
c. Limbah gas
Selain limbah cair dan limbah padat, ada pula jenis limbah pabrik lainnya yakni
limbah gas. Limbah gas merupakan limbah yang disebabkan oleh sumber alami
maupun sebagai hasil aktivitas manusia yang berbentuk molekul- molekul gas dan
pada umumnya memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan makhluk hidup
yang ada di Bumi. Limbah gas ini tentu saja berbentuk gas. Oleh karena
bentuknya gas, maka limbah pabrik gas ini biasanya mencemari udara. Beberapa
contoh limbah gas ini antara lain adalah kebocoran gas, pembakaran pabrik, asap
pabrik sisa produksi dan lain sebagainya.
Itulah beberapa macam limbah yang dapat dihasilkan dari aktivitas industri.
Limbah- limbah pabrik tersebut dapat mencemari tanah, air maupun udara yang
pada akhirnya akan mencemari lingkungan yang menjadi tempat tinggal makhluk
hidup. Padahal kita telah mengetahui bahwasannya pencemaran merupakan hal
yang tidak baik dan dapat menyebabkan banyak dampak buruk.
Dampak kesehatan yang ditimbulkan dari limbah pabrik ini antara lain adalah
sebagai berikut:
Itulah beberapa dampak negatif yang dapat timbul akibat adanya pencemaran
yang dilakukan oleh industri pabrik bagi lingkungan. Maka dari itulah bagi
masyarakat yang bertempat tinggal di daerah yang merupakan daerah industri
maka hal mengenai limbah ini harus selalu diwaspadai agar tidak merusak
lingkungan.Demikianlah dampak- dampak yang bisa ditimbulkan oleh adanya
pencemaran oleh limbah pabrik. Dampak negatif tersebut akan selalu terasa
apabila tidak diusahakan untuk mengolah limbah secara baik dan benar. Maka
dari itulah perlu adanya upaya- upaya tertentu agar limbah yang dihasilkan dapat
dinetralisir agar tidak membahayakan, dan apabila sudah terlanjur tercemar maka
harus diupayakan untuk mengatasi pencemaran- pencemaran tersebut.
Contoh yang paling banyak adalah ketika limbah pabrik berupa limbah cair
maupun limbah gas. Setelah limbah cair dan gas ini diolah sedemikian rupa, maka
bisa dilepas ke alam (misal ke laut dan juga angkasa). Dan pembuangan limbah
tersebut secara langsung di lingkungan tidak akan menyebabkan pencemaran
air dan juga pencemaran udara.
Cara bijak yang lainnya adalah tidak membuang limbah pabrik yang cair ke
dalam sumber air secara langsung, terlebih tanpa adanya penyaringan dan
pengolahan terlebih dahulu. Limbah cair yang langsung berasal dari pabrik, tanpa
diolah biasanya akan menyebabkan lingkungan menjadi tercemar. Hal ini karena
belum adanya pemisahan antara zat yang berbahaya maupun tidak.
Apabila limbah segar seperti ini langsung di buang ke sungai maupun laut maka
akan menyebabkan ekosistem laut dan ekosistem sungai menjadi rusak dan
tercemar. Hal ini papsti akan berdampak pada matinya banyak makhluk hidup
yang menghuni sumber air tersebut.
Untuk limbah pabrik padat, maka perlu adanya tindakan yang berbeda
antara limbah- limbah organik dan non organik. Limbah- limbah yang bersifat
organik bisa dikubur karena limbah tersebut dapat terurai dengan abik apabila
dikubur di dalam tanah. Dengan mengubur limbah- limbah organik maka kita
hanya mengatasi keberadaan limbah organik saja, namun juga kita akan
mendapatkan tanah yang lebih subur dan dapat digunakan untuk berbagai
kepentingan tertentu yang pastinya akan bermanfaat.
https://diaanrizkii.wordpress.com/2015/03/24/pencemaran-lingkungan-hidup-
akibat-dampak-dari-industrialisasi/ (diakses pada 19 september 2018)
https://aprielhyani.wordpress.com/jenis-jenis-sumber-daya-alam-dan-
mengelompokkan-sumber-daya-alam-berdasarkan-ciri-tertentu/ (diakses
pada 19 september 2018)
http://robisevilla.blogspot.com/2013/04/sistem-pertanian-berkelanjutan-di.html
(diakses 19 september 2018)
http://kuantannet.blogspot.com/2016/12/makalah-pertanian-berkelanjutan.html
(diakses pada 19 september 2018)
file:///C:/Users/HP/Downloads/Documents/SUMBER_DAYA_ALAM_Drs._Jupri,_MT.pdf
(diakses pada 19 september 2018)
https://aprielhyani.wordpress.com/jenis-jenis-sumber-daya-alam-dan-
mengelompokkan-sumber-daya-alam-berdasarkan-ciri-tertentu/ (diakses pada
19 september 2018)