Anda di halaman 1dari 12

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H
NAMA : SAMUEL BANGUN SITANGGANG
KELAS : IXB
SMP XAVERIUS EMMANUEL TANJUNG ENIM
A.PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1. Pengertian
Perdagangan
Internasional :
Perdagangan atau pertukaran berarti proses tukar-menukar yang dilakukan
atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak yang terlibat. Pada
kenyataannya, dalam memenuhi kebutuhannya suatu negara belum mampu
memproduksi barang sendiri tanpa menerima bantuan dari negara lain. Seiring
dengan berkembangnya teknologi, memungkinkan suatu negara mengadakan
hubungan dagang dengan negara lain atau mengadakan kegiatan ekspor dan
impor. Oleh karena proses tukar-menukar tersebut dilakukan antarnegara,
maka disebut dengan perdagangan internasional.

2.Penyebab Timbulnya Perdagangan


Internasional Menurut Teori Adam Smith dan
David Ricardo :
 Tokoh tersebut di antaranya adalah Adam
Smith dan David Ricardo. Adam Smith
mengemukakan teori yang disebut Theory of
Absolute Advantage (teori keunggulan mutlak).
Menurut teori ini suatu negara disebut memiliki
keunggulan mutlak dibandingkan negara lain
apabila negara tersebut dapat memproduksi
barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi
negara lain. Misalnya Indonesia memproduksi gas
alam cair. Jepang tidak mempunyai sumber gas alam, tetapi mampu
memproduksi mobil. Dengan demikian, terjadilah perdagangan barang antara
Indonesia dan Jepang.

 Sedangkan David Ricardo mengajukan teori tentang


perdagangan internasional yang disebut Theory of
Comparative Advantage (Teori Keunggulan Komparatif).
Menurut David Ricardo keunggulan komparatif suatu
negara apabila negara tersebut dapat memproduksi
suatu barang atau jasa dengan efisien dan lebih murah
dibandingkan negara lain. Sebagai contoh, Indonesia dan
Korea Selatan negara produsen komputer. Korea Selatan
mampu memproduksi komputer dengan harga lebih
murah daripada Indonesia. Korea Selatan memiliki keunggulan komparatif
dibandingkan Indonesia dalam memproduksi komputer. Indonesia akan lebih
untung apabila mengimpor komputer dan Korea Selatan. Penyebab timbulnya
Perdagangan internasional terjadi karena adanya hal-hal berikut.

3. Faktor-faktor Penghambat Dan Pendorong


Terjadinya Perdagangan Internasional :
A. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional :
 Perbedaan Sumber Daya Alam. Karena beberapa hal sumber daya alam
memiliki setiap negara berbeda-beda yang jarang suatu negara memiliki
sumber daya alam yang lengkap dalam memenuhi kebutuhannya, maka dari
itu perdagangan internasional digunakan untuk pertukaran pemenuhan
kebutuhan. Contohnya Indonesia yang banyak mengekspor tekstil ke Amerika
Serikat karena sumber daya alam indonesia yang harganya juga terbilang
murah. Sebaliknya Amerika Serikat mengimpor mobil ke indonesia karena
amerika serikat dapat memproduksi mobil dengan harga murah.
 Selera. Selera merupakan faktor penyebab terjadinya perdagangan
internasional. Contohnya indonesia yang menyukai apel australia. hal ini dapat
terjadi karena masyarakat indonesia lebih menyukai apel australia, padahal di
indonesia juga memiliki buah apel yang berada di malang dan tempat lainnya,
namun masyarakat indonesia lebih menyukai apel australia.
 Penghematan Biaya Produksi (Efisiensi). Penghematan biaya produksi
memungkinkan terjadinya perdagangan internasional akibat dari harga yang
murah suatu barang negara lain karena negara lain memproduksi dalam
jumlah besar yang dapat diturunkan karna biasanya produksi dalam jumlah
besar akan lebih murah. Sebenarnya indonesia mampu memproduksi barang
yang canggih namun karena industri lokal yang belum mampu berkembang
yang membuat biayanya menjadi mahal.
 Perbedaan Tekonologi. Beberapa negara yang memiliki teknologi maju
yang sebagian besar pula negara belum mampu menerapkan teknologi maju.
Negara dengan teknologi maju mampu menjual barang dengan harga murah
kepada negara yang memiliki teknologi sederhana. Contohnya indonesia
mengimpor mobil dari jepang karena jepang memiliki teknologi pembuatan
mobil yang maju.

B. Faktor Penghambat Perdagangan Internasional


 Tidak Amannya Suatu Negara. Amannya suatu negara merupakan
pertimbangan terjadinya perdagangan internasional . Jika negara memiliki
kondisi yang aman maka para pedagang akan mendekat namun jika tidak
maka pedagang akan beralih ke negara yang lebih aman. Faktor keamanan
yang memengaruhi para pedagang untuk melakukan perdagangan
internasional
 Kebijakan Ekonomi Internasional oleh Pemerintah. Beberapa kebijakan
ekonomi suatu negara yang menghambat kelancaran perdagangan
internasional. Contohnya, pembatasan jumlah impor, pungutan biaya
impor/ekspor yang tinggi, perijinan yang berbelit-belit.
 Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing. Kurs mata uang asing yang tidak
stabil membuat para eksportir maupun importir mengalami kesulitan dalam
menentukan harga valuta asing. Kesulitan dari hal tersebut berdampak pula
terhadap harga penawaran maupun permintaan dalam perdagangan.
4. Dampak-dampak Perdagangan Internasional :
A. Dampak Positif Perdagangan Internasional :
 Mempererat persahabatan antarbangsa
Perdagangan antarnegara membuat tiap negara mempunyai rasa saling
membutuhkan dan rasa perlunya persahabatan. Oleh karena itu, perdagangan
internasional dapat mempererat persahabatan negara-negara yang
bersangkutan.
 Menambah kemakmuran negara
Perdagangan internasional dapat menaikkan pendapatan negara
masingmasing. Ini terjadi karena negara yang kelebihan suatu barang dapat
menjualnya ke negara lain, dan negara yang kekurangan barang dapat
membelinya dari negara yang kelebihan. Dengan meningkatnya pendapatan
negara dapat menambah kemakmuran negara.
 Menambah kesempatan kerja
Dengan adanya perdagangan
antarnegara, negara pengekspor
dapat menambah jumlah produksi
untuk konsumsi luar negeri.
Naiknya tingkat produksi ini akan
memperluas kesempatan kerja.
Negara pengimpor juga mendapat manfaat, yaitu tidak perlu memproduksi
barang yang dibutuhkan sehingga sumber daya yang dimiliki dapat digunakan
untuk hal-hal yang lebih menguntungkan.
 Mendorong kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perdagangan internasional mendorong para produsen untuk meningkatkan
mutu hasil produksinya. Oleh karena itu, persaingan perdagangan
internasional mendorong negara pengekspor untuk meningkatkan ilmu dan
teknologinya agar produknya mempunyai keunggulan dalam bersaing.
 Sumber pemasukan kas negara
Perdagangan internasional dapat meningkatkan sumber devisa negara.
Bahkan, banyak negara yang mengandalkan sumber pendapatan dari pajak
impor dan ekspor.
 Menciptakan efisiensi dan spesialisasi
Perdagangan internasional menciptakan spesialisasi produk. Negara-negara
yang melakukan perdagangan internasional tidak perlu memproduksi semua
barang yang dibutuhkan. Akan tetapi hanya memproduksi barang dan jasa
yang diproduksi secara efisien dibandingkan dengan negara lain.
 Memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi penduduk suatu negara
Dengan perdagangan internasional, warga negaranya dapat menikmati
barangbarang dengan kualitas tinggi yang tidak diproduksi di dalam negeri.

B. Dampak Negatif Perdagangan Internasional


 Adanya ketergantungan suatu negara terhadap negara lain.
 Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional.
 Banyak industri kecil yang kurang mampu bersaing menjadi gulung tikar.
 Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara yang
lebih maju.
 Terjadinya kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi. Ini terjadi
karena masyarakat menjadi konsumtif.
 Timbulnya penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju.
 Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran.

5. kegiatan Ekspor Dan Impor .


A. Pengertian Ekspor dan Impor
Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri. Orang yang
melakukan kegiatan ekspor disebut dengan eksportir. Adapun barang yang
dijual dikenal sebagai barang ekspor. Melimpahnya sumber daya alam suatu
negara melatarbelakangi kegiatan ekspor. Sebagai contoh
negara Indonesia melimpah akan minyak bumi dan hasil pertanian. Selain
untuk mencukupi kebutuhan di dalam negeri, sebagian juga diekspor ke luar
negeri. Impor merupakan kebalikan dari ekspor. Impor adalah kegiatan
membeli barang dari luar negeri. Orang yang melakukan kegiatan impor
disebut sebagai importir. Adapun barang yang dibeli dari luar negeri disebut
barang impor. Keterbatasan sumber daya alam dan sumber daya manusia
menjadi alasan dilakukan impor. Contohnya adalah Indonesia belum bisa
memproduksi barang-barang elektronik dan barang
otomotif seperti mobil, sepeda motor, dan lain-lain. Oleh karena itu, Indonesia
mengimpor barang-barang tersebut dari negara lain. Kegiatan ekspor dan
impor dilakukan melalui pelabuhan laut. Salah satu pelabuhan di Indonesia
yang menjadi tempat kegiatan ekspor dan impor adalah pelabuhan Tanjung
Priok.
B. Kegiatan Ekspor dan Impor Indonesia
Negara Indonesia kaya akan sumber daya alam. Terutama hasil tambang dan
hasil pertanian. Hasil tambang dan hasil pertanian sebagian untuk mencukupi
kebutuhan dalam negeri. Sebagian diekspor ke luar negeri. Indonesia masih
mempunyai keterbatasan di bidang sumber daya manusia. Terutama untuk
memproduksi barang-barang elektronik dan barangbarang otomotif. Oleh
karena itu, Indonesia mengimpor barang-barang tersebut dari negara
lain.Kegiatan ekspor dan impor bisa berupa barang dan jasa. Berikut ini barang
serta jasa
yang diekspor dan diimpor oleh Indonesia. Barang yang diekspor oleh
Indonesia terdiri atas dua macam. Di antaranya barang migas dan nonmigas.
Barang migas berupa minyak dan gas bumi. Adapun barang nonmigas, yaitu
hasil
pertanian, hasil industri, dan hasil tambang (selain minyak dan gas bumi).
Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor minyak bumi. Negara
Indonesia tergabung ke dalam perhimpunan negara-negara
pengekspor minyak bumi atau OPEC (Organization of Petroleum Exporting
Countries). Hasil industri Indonesia yang diekspor, antara
lain rokok, kertas, suku cadang telkom, tekstil dan pakaian jadi, semen, pupuk,
kayu lapis, kerajinan kulit, ukir-ukiran, dan anyaman rotan.
Barang-barang hasil perkebunan yang diekspor, antara lain tembakau, teh,
karet, kelapa
sawit, kopra, lada, cokelat, kopi, cengkih, dan pala.Barang-barang hasil hutan
yang diekspor Indonesia, yaitu rotan, kayu, dan damar. Adapun
hasil laut yang diekspor Indonesia, antara lain udang, ikan segar, dan ikan
kaleng.
1. Barang dan Jasa yang Diekspor oleh Indonesia

2. Barang dan Jasa yang Diimpor oleh Indonesia


Indonesia juga melakukan kegiatan impor barang dan jasa. Hal ini disebabkan
karena terbatasnya sumber daya manusia. Terutama untuk memproduksi
beberapa barang kebutuhan dalam negeri. Barang-barang yang diimpor
Indonesia sebagian besar barang elektronik. Di antaranya
televisi, radio, lemari es, dan lain-lain. Di samping itu, juga mengimpor barang-
barang otomotif, seperti mobil, sepeda motor, kapal laut, dan lain-lain.
C. Manfaat Kegiatan Ekspor dan Impor
Kegiatan ekspor dan impor melibatkan dua negara atau lebih. Kegiatan ini
akan
memberikan manfaat bagi negara pengekspor maupun pengimpor. Beberapa
manfaat yang
diperoleh dari kegiatan ekspor dan impor, antara lain :
 barang produksi negara kita akan dikenal oleh negara lain,
 membantu mencukupi kebutuhan negara lain,
 meningkatkan devisa negara,
 barang dari luar negeri dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri,
 mempererat hubungan ekonomi dan persahabatan antara negara-negara
di dunia, dan
 meningkatkan produksi kedua negara.
D.Dampak Positif & Negatif Kegiatan Ekspor
1. Dampak Positif Ekspor
 Memperluas lapangan pekerjaan
Dengan adanya ekpor, suatu industri akan memperluas usaha yang
memungkinkan terserapnya tenaga kerja dalam industri tersebut.
 Meningkatkan cadangan devisa
Ekspor akan menjadi sumber devisa yang akan digunakan untuk membiayai
kegiatan impor Indonesia.
 Memperluas pasar
Dengan adanya ekspor akan memberi keleluasaan bagi industri - industri
nasional untuk memasarkan barangnya ke seluruh dunia.
2. Dampak Negatif Ekspor
 . Menimbukan kelangkaan barang di dalam negeri
Tanpa pengaturan yang baik, ekspor bisa menimbulkan kelangkaan barang di
dalam negeri.
 . Menyebabkan eksploitasi besar - besaran sumber daya alam
Dengan adanya ekspor akan menyebabkan eksploitasi besar besaran terhadap
sumber daya alam yang kita miliki.

B.Kebijaksanaan Pemerintah Di Bidang


Internasional :
1.Kebijaksanaan Pemerintah Di Bidang Ekspor :
 Diversifikasi Ekspor/Menambah Keragaman Barang Ekspor
Diversifikasi ekspor merupakan penganekaragaman barang ekspor dengan
memperbanyak macam dan jenis barang yang diekspor. Misalnya Indonesia
awalnya hanya mengekspor tektil dan karet, kemudian menambah komoditas
ekspor seperti kayu lapis, gas LNG, rumput laut dan sebagainya. Diversifikasi
ekspor dengan menambah macam barang yang diekspor ini dinamakan
diversifikasi horizontal. Sedangkan divesisifikasi ekspor dengan menambah
variasi barang yang diekspor seperti karet diolah dahulu menjadi berbagai
macam ban mobil dan motor atau kapas diolah dulu menjadi kain lalu diproses
menjadi pakaian. Diversifikasi yang demikian ini disebut diversifikasi vertikal.
 Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor diberikan dengan cara memberikan subsidi/bantuan kepada
eksportir dalam bentuk keringanan pajak, tarif angkutan yang murah,
kemudahan dalam mengurus ekspor, dan kemudahan dalam memperoleh
kredit dengan bunga yang rendah.
 Premi Ekspor
Untuk lebih menggiatkan dan mendorong para produsen dan eksportir,
pemerintah dapat memberikan premi atau insentif, misalnya penghargaan
atas kualitas barang yang diekspor. Pemberian bantuan keuangan dari
pemerintah kepada pengusaha kecil dan menengah yang orientasi usahanya
ekspor.
 Devaluasi
Devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata
uang dalam negeri (rupiah) terhadap mata uang asing. Dengan kebijakan
devaluasi akan mengakibatkan harga barang ekspor di luar negeri lebih murah
bila diukur dengan mata uang asing (dollar), sehingga dapat meningkatkan
ekspor dan bisa bersaing di pasar internasional.
 Meningkatkan Promosi Dagang ke Luar Negeri
Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan produk
yang akan dijual. Untuk meningkatkan ekposr ke luar negeri maka pemerintah
dapat berusaha dengan melakukan promosi dagang ke luar negeri, misalnya
dengan dengan mengadakan pameran dagang di luar negeri agar produk
dalam negeri lebih dapat dikenal.
 Menjaga Kestabilan Nilai Kurs Rupiah terhadap Mata Uang Asing
Kestabilan nilai kurs rupiah terhadap mata uang asing sangat dibutuhkan oleh
para importir dan pengusaha yang menggunakan peroduk luar negeri untuk
kelangsungan usaha dan kepastian usahanya. Bila nilai kurs mata uang asing
terlalu tinggi membuat para pengusaha yang bahan baku produksinya dari luar
negeri akan mengalami kesulitan karena harus menyediakan dana yang lebih
besar untuk membiayai pembelian barang dari luar negeri. Akibatnya harga
barang yang diproduksi oleh pengusaha tersebut menjadi mahal. Hal ini dapat
menurunkan omzet penjualan dan menurunkan laba usaha, yang akhirnya
akan mengganggu kelangsungan hidup usahanya.
 Mengadakan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Internasional
Melakukan perjanjian kerja sama ekonomi baik bilateral, regional maupun
multilateral akan dapat membuka dan memperluas pasar bagi produk dalam
negeri di luar negeri. serta dapat menghasilkan kontrak pembelian produk
dalam negeri oleh negara lain. Misalnya perjanjian kontrak pembelin LNG
(Liquid Natural Gas) Indonesia yang dilakukan oleh Jepang dan Korea Selatan.
2.Kebijaksanaan Pemerintah Di Bidang Impor :
 Pengenaan Bea Masuk
Barang impor yang masuk ke dalam negeri dikenakan bea masuk yang tinggi
sehingga harga jual barang impor menjadi mahal. Hal ini dapat mengurangi
hasrat masyarakat membeli barang impor dan produk dalam negeri dapat
bersaing dengan produk impor.
 Kuota Impor
Kuota impor merupakan suatu kebijakan untuk membatasi jumlah barang
impor yang masuk ke dalam negeri. Dengan dibatasinya jumlah produk impor
mengakibatkan harga barang impor tetap mahal dan produk dalam negeri
dapat bersaing dan laku di pasaran.
 Pengendalian Devisa
Dalam pengendalian devisa, jumlah devisa yang disediakan untuk membayar
barang impor dijatah dan dibatasi sehingga importir mau tidak mau juga
membatasi jumlah barang impor yang akan dibeli.
 Substitusi Impor
Kebijakan mengadakan substitusi impor ditujukan untuk mengurangi
ketergantungan terhadap luar negeri dengan mendorong produsen dalam
negeri agar dapat membuat sendiri barang-barang yang diimpor dari luar
negeri.
 Devaluasi
Kebijakan berupa devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk
menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing.
Misalnya: 1US$ = Rp8.000,00 menjadi 1USS$ = Rp 10.000,00. Dengan devaluasi
dapat menyebabkan harga barang impor menjadi lebih mahal, dihitung
dengan mata uang dalam negeri, sehingga akan mengurangi pembelian barang
impor.

Anda mungkin juga menyukai