Anda di halaman 1dari 13

A.

PENGERTIAN PEMBULUH DARAH

Pembuluh darah adalah salah satu bagian dari sistem sirkulasi pada tubuh untuk membawa
darah dari jantung yang terikat dengan oksigen ke organ tubuh, serta mengembalikan kembali
darah yang telah dipakai dan terikat dengan karbon dioksida ke jantung untuk diambil lagi
oksigen di paru-paru.

Bagi orang awam, pembuluh darah sering disebut dengan sebutan “urat”. Ada beberapa jenis
pembuluh darah di tubuh manusia, seperti arteri, arteriol (arteri kecil), kapiler (pembuluh draha
kecil di jaringan dan sel), venula (vena kecil), dan vena. Kesemua jenis pembuluh darah ini
merupakan satu kesatuan dalam menjalankan fungsi sistem sirkulasi. Ibarat selang air yang
mendistribusikan air keluar, maka pembuluh draah juga seperti itu, tetapi yang didistribusikan
adalah darah.

B. JENIS – JENIS PEMBULUH DARAH

Seperti yang telah disebutkan di atas, terdapat beberap amacam jenis pembuluh darah di dalam
tubuh manusia. Pembuluh darah dibagi ke dalam tiga bagian besar, yaitu :

1. Arteri

Arteri adalah pembuluh darah yang meninggalkan jantung. Fungsi dari arteri adalah
mendistribusikan darah yang kaya oksigen ke kapiler sehingga dapat memperdarahi organ-organ
tubuh. Darah meninggalkan jantung dari aorta menuju ke arteri. Pembuluh darah arteri memiliki
dinding yang kuat. Selain itu, dindingnya juga bersifat elastis, sehingga mampu menahan tekanan
yang kuat dari jantung, sehingga pembuluh darah arteri tidak mudah robek. Letak pembuluh
arteri agak ke dalam tubuh bila dibandingkan dengan jenis pembuluh darah vena. Hanya di
beberapa bagian tertentu yang letaknya agak ke tepi, seperti di leher, pergelangan tangan, dan
pelipis.

Pembuluh arteri ikut berdenyut mengikuti denyutan jantung. Aliran darah yang berada di dalam
arteri pun sangat cepat, karena berasal langsung dari jantung. Terdapat perbedaan mendasar
antara pembuluh arteri dan vena, yaitu jika pembuluh darah vena memiliki banyak katup, maka
lain halnya dengan arteri. Pembuluh darah arteri hanya memiliki satu katup di pangkal
berbatasan dengan bilik kiri jantung, atau biasa disbeut dengan valvula semilunar.

Pembuluh darah arteri dibedakan lagi menjadi 3 bagian yang memiliki perbedaan pada letak dan
ukurannya. Akan tetapi, fungsinya tetap sama. Ke-3 arteri tersebut adalah :

a) Arteri Elastik

Arteri elastik merupakan pembuluh darah arteri yang memiliki ukuran yang besar di tubuh.
Contoh arteri-arteri elastik seperti aorta (arteri yang berada di dekat jantung dan menyambut
darah langsug dari jantung) dan trunkus pulmonalis (pembuluh arteri yang mengalirkan darah
dari bilik kanan jantung), serta cabang-cabang utamanya seperti aorta abdominalis, dan lain-lain
Arteri jenis ini memiliki dinding yang tersusun dari jaringan ikat elastik yang banyak, sehingga
ketika arteri ini mampu menahan tekanan yang tinggi dari darah saat dipompa oleh jantung. Sifat
elastik yang dimiliki juga sangat membantu dalam melebarkan dan mengerutkan diameter
pembuluh di saat-saat tertentu.

b) Arteri Muskular

Sesuai dengan namanya, arteri jenis ini terletak di dekat otot-otot tubuh ataupun dekat dengan
organ-organ tubuh. Contohnya adalah arteri radialis, arteri komunis, arteri brachialis, dan lain-
lain. Penyusun arteri ini adalah jaringan otot polos.

c) Arteriol

Arteri ini merupakan pipa terakhir dari arteri yang menghubungkan langsung dengan kapiler-
kapiler dalam tubuh. Arteri jenis ini memiliki satu sampai dengan lima lapis jaringan otot polos.

2. Vena

Pembuluh vena merupakan pembuluh darah yang bertugas membawa darah yang berasal dari
kapiler menuju ke jantung. Pembuluh vena memiliki dinding yang tipis bila dibandingkan dengan
arteri, namun tetap memiliki sifat elastis. Vena yang paling besar yang terletak di dekat jantung
disebut dengan vena kafa. Vena kafa sendiri dibagi menjadi dua berdasarkan letak dan fungsinya
yang berbeda, yaitu :

a) Vena Kafa Superior, yaitu vena kafa yang membawa darah ke jantung dari bagian tubuh atas

b) Vena Kafa Inferior, yang bertugas membawa darah ke jantung dari bagian tubuh bawah.

Vena terletak di bagian tubuh agak ke tepi. Pembuluh vena tidak memiliki aliran darah secepat
arteri, karena vena tidak membawa darah yang berasal langsung dari jantung. Karena tidak
mempunyai tekanan yang besar, maka pembuluh vena memiliki banyak katup yang berfungsi
mencegah agara aliran darah tidak kembali lagi ke kapiler.

Selain vena kafa, pembuluh vena juga terbagi lagi menjadi :

a) Vena Pulmonalis

Vena pulmonalis merupakan pembuluh vena yang bertugas untuk emmbawa darah segar yang
telah terikat dengan oksigen ke dalam jantung. Terdapat dua vena pulmonalis, yaitu vena
pulmonalis dextra yang membawa darah dari paru-paru kanan ke jantung, serta vena pulmonalis
sinistra yang membawa darah dari paru-paru kiri ke jantung.

b) Vena Cutanea

Cutanea berarti kulit. Sesuai dengan namanya, vena jenis ini berada di bawah kulit, yang
biasanya ditusuk saat seseorang diambil darah untuk melakukan cek gula darah, kolesterol dan
lain-lain.

c) Deep Vein

Vena ini terletak berdekatan dengan arteri dan tidak tampak dengan mata telanjang jika dilihat
dari luar.

d) Venula

Sama halnya seperti arteriol, venula merupakan vena dengan ukuran terkecil dan bertanggung
jawab terhadap distribusi darah ke kapiler.

Arteri, Vena, Kapiler, Arteriol, Venule

JENIS-JENIS PEMBULUH DARAH

3. Kapiler

Pembuluh kapiler merupakan kelanjutan dari pembuluh arteri yang bertugas untuk
mendistribusikan dan memberi makanan berupa darah yang kaya oksigen ke organ-organ tubuh
tempat kapiler tersebut berada. Setelah kapiler memberi darah yang kaya oksigen tersebut,
maka kapiler juga akan mengambil dan menyerap sampah-sampah sisa metabolism seperti
karbon dioksida sehingga dapat dialirkan melalui vena kembali ke jantung.

Terdapat beberapa jenis kapiler di dalam tubuh manusia, yaitu :

a) Vas Capillare Continuum

Jenis kapiler ini adalah kapiler terbanyak yang ada dalam tubuh. Dinding kapiler ini tersusun atas
banyak jaringan endotel

b) Vas Capillare Fenestratum

Perbedaan dengan vas capillare continuum terletak pada adanya pori-pori (fenestra) dalam
kapiler jenis ini. Biasanya kapiler ini terletak di kelenjar endokrin, usus halus, dan glomerulus
ginjal.

c) Vas Capillare Sinusoideum

Biasanya kapiler ini terletak di hati, limpa, dan sumsum tulang. Membrane basalis kapiler ini
tidak terbentuk secara sempurna, dan mempunyai diameter yang lebar serta terdapat celah di
antara sel endotelnya.

C. FUNGSI PEMBULUH DARAH


Secara umum, pembuluh darah ialah ibarat sebuah pipa panjang yang menyalurkan air ke
tempat yang akan dituju. Begitu juga dengan pembuluh darah yang bertugas untuk mengalirkan
darah k eorgan-organ di seluruh tubuh. Fungsi pembuluh darah juga dapat dibedakan
berdasarkan jenis-jenis dari pembuluh arteri dan vena, yaitu :

Arteri berfungsi untuk mengangkut atau mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh, serta
mengangkut oksigen ke organ-organ tubuh

Arteriola berfungsi untuk mengangkut darah dari arteri ke kapiler, dan juga sebagai regulator
(pengaturan) utama aliran darah dan tekanan darah.

Kapiler berfungsi untuk memasok darah dari arteriola ke organ-organ tubuh, dan membuang
sampah hasil metabolism organ tubuh

Venula berfungsi sebagai mengalirkan darah yang kembali dari organ tubuh kembali ke jantung

Vena berfungsi untuk mengangkut darah ke jantung dari venula serta mengangkut darah yang
kaya akan karbon dioksida.

D. Perbedaan Arteri dan Vena

Letak arteri lebih dalam (tidak tampak dari luar tubuh) daripada pembuluh vena. Dinding
pembuluh arteri lebih tebal dan elastis daripada pembuluh vena Aliran darah pada arteri
bergerak meinggalkan jantung, sedangkan vena mendekati jantung Denyut arteri dapat kita raba
dan terasa pada bagian-bagian tertentu Karena memiliki tekanan yang kuat, daripada pembuluh
vena Hanya terdapat satu katup di pembuluh arteri, sedangkan di vena banyak Jika terjadi luka
dan pembuluh darah robek, maka darah di arteri akan memancar dengan kuat, tidak begitu
dengan vena Darah yang dibawa oleh arteri berisi darah bersih dengan kandungan oksigen,
sedangkan vena berisi darah kotor yang mengandung karbon dioksida

E. Struktur Pembuluh Darah

1. Tunika Intima

Tunika intima adalah lapisan paling dalam dari pembuluh darah yang terdiri dari selapis sel
endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh. Terdapat lapisan subendotel yang berada
dibawah lapisan endotel. Lapisan ini berperan dalam kontraksi pembuluh darah.

2. Tunika Media

Lapisan ini berada di atas tunika intima dan merupakan lapisan tengah dari pembuluh darah.
Tunika media tersusun atas serat otot polos yang melingkar. Tunika media dipisahkan oleh
membrane lamina elastik interna yang mengandung serat elastik dan berpori, sehingga zat-zat
dapat masuk melalui pori tersebut. Sedangkan yang membatasi tunika media dengan tunika
adventitia adalah lamina elastik eksterna.
3. Tunika Adventitia

Merupakan lapisan terluar daripada pembuluh darah dan mengandung banyak jaringan ikat
kolagen terutama kolagen tipe 1 dan jaringan elastik.

4. Anastomosis Arteriovenosa

Merupakan penyambungan langsung antara arteri dengan vena. Anastomosis arteriovenosa


tersebar di seluruh tubuh dan biasanya terdapat di pembuluh-pembuluh kecil, seperti di kuku,
jari, dan telinga. Anastomosis ini dipersarafi oleh sistem saraf otonom (simpatis dan
parasimpatis). Anastomosis arteriovenosa juga perperan dalam sistem pengaturan suhu
(termoregulator).

5. Vasa Vasorum

Vasa Vasorum merupakan pembuluh darah kecil yang memberikan suplai metabolit untuk sel-sel
di tunika media dan tunika adventitia pembuluh darah besar, baik arteri maupun vena.

Endotel, Tunika media, Tunika Adventitia

STRUKTUR DINDING PEMBULUH DARAH

F. Kelainan Pembuluh Darah

1. Karatoid Arteri

Penyakit ini dalam bahasa medisnya disebut juga dengan stenosis arteri. Penyakit ini terjadi
karena adanya penyempitan dua arteri utama yang membawa darah ke otak. Banyak hal yang
dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit ini, seperti tingginya kadar kolesterol sehingga
timbul plak-plak kolesterol di dinding pembuluh darah, usia tua sehingga pembuluh darah
menjadi tidak elastis, serta gaya hidup tidak sehat yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji
dan jarang berolahraga.

2. Aterosklerosis

Penyakit ini disebabkan oleh adanya penumpukan plak kolesterol dan lemak secara terus
menerus di dinding pembuluh darah. Dengan adanya plak ini, maka pembuluh darah akan
mengeras dan tersumbat, yang akan mengakibatkan terganggunya suplai darah sehingga dapat
mengakibatkan kematian.

Aterosklerosis, Stroke Iskemik

CONTOH KELAINAN PEMBULUH DARAH

3. Buerger Disease

Penyakit ini timbul karena adanya peradangan yang terjadi di dinding pembuluh darah arteri
yang diikuti dengan pengerasan dinding pembuluh arteri kecil menengah di tangan atau kaki,
sehingga pembuluh arteri itu tersumbat. Gejala penyakit ini berupa kaki dan tangan terasa sakit,
muncul luka yang sulit sembuh.

4. Deep Vein Trombhosis

Yaitu Penyakit yang timbul karena adanya pembekuan darah di pembuluh vena besar di wilayah
pinggul ataupun kaki. Penyakit ini juga dapat berkembang menjadi pulmonary emblisme yang
dapat menyerang paru-paru. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian

5. Lympedhema

Lympedhema terjadi karena factor adanya penumpkan cairan limpa dalam jumlah yang terlalu
banyak di daerah lengan dan juga kaki

6. Diseksi Aorta

Sesuai dengan namanya, penyakit ini menimpa pembuluh aorta dimana terjadinya pengelupasan
lapisan dinding aorta dari lapisan-lapisan berikutnya. Penyakit ini merupakan penyakit serius
yang harus segera ditangani.

A. PENGERTIAN SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN) DARAH

Sistem sirkulasi atau peredaran darah adalah adalah sistem yang mengatur pemompaan darah
yang butuhkan tubuh untuk kelangsungan hidup. Sistem ini juga bisa disebut sebagai sistem
transportasi karena sejalan dengan aliran darah, juga mengangkut zat-zat maupun hormon yang
dibutuhkan tubuh sehingga tersebar merata. Tidak hanya pada manusia, begitu juga dengan
hewan. Tetapi pada artikel kali ini akan dibahas khusus tentang proses peredaran darah pada
tubuh manusia.

SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIA

Pada saat tubuh manusia beristirahat, maka darah dipompa sebanyak 20 persen ke otot dan 80
persen ke organ visceral yaitu G-iT, Hati, limpa dan ginjal. Berbeda jauh saat tubuh kita banyak
melakukan pergerakan atau olahraga, maka darah yang dipompa ke otot sekitar 85-90 persen
atau disebut dengan redistribusi. Redistribusi ini terjadi karena reflex venokontriksi organ inaktif
dan reflek vasodilatasi pembuluh darah di otot. Berarti, 450 ml O2 ditransfer ke otot tanpa
peningkatan Cardiac Output atau 15 persen O2 total yang dibutuhkan tubuh.

B. FUNGSI SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN) DARAH

Sistem peredaran darah memiliki fungsi ;


Mensuplai Oksigen dan sari makanan dari sistem pencernaan ke seluruh jaringan tubuh

Membawa gas Karbondioksida ke paru-paru

Mengembalikan sisa metabolism ke ginjal untuk disekresikan

Menjaga suhu tubuh

Mendistribusikan hormon-hormon untuk mengatur fungsi sel-sel tubuh.

C. ORGAN (ALAT) SIRKULASI PEREDARAN DARAH

Untuk lebih memahami pembahasan ini, akan lebih baik jika dikaji terlebih dahulu tentang darah
dan organ-organ atau alat yang ikut bekerja sama membantu peredaran darah pada tubuh
manusia.

A. Darah

Darah merupakan alat transportasi utama dalam sistem sirkulasi.

Fungsi darah cukup banyak diantaranya ;

Mengangkut Oksigen dan Karbondioksida ke jaringan dan paru-paru

Mengangkut zat-zat lainnya ke seluruh tubuh seperti zat makanan, ion dan hormone ke seluruh
tubuh

Berperan aktif melawan bakal penyakit

Memelihara keseimbangan cairan tubuh

Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme

Memelihara suhu tubuh pada kondisi normal sekitar 37 derajat celcius

Dalam darah terdapat komponen-komponen penyusunnya yaitu

a. Plasma darah

Dari keseluruhan darah pada tubuh manusia, plasma darah merupakan bagian yang besar yaitu
sekitar 55 persen dari seratus persen darah dalam tubuh. Plasma darah berbentuk cair berwarna
kekuning-kuningan. Komponen yang dimilikinya yaitu air, glukosa, asam amino, ion, protein,
asam lemak, vitamin, hormone dan gas O2 serta CO2. Plasma darah memiliki fungsi sebagai
berikut :

Sebagai pelarut bahan-bahan kimia

Membawa mineral-mineral telarut, glukosa, asam amino, vitamin, karbondiosida (sebagai ion
hydrogen karbonat), dan bahan-bahan buangan.
Menyebarkan panas dari organ yang lebih hangat ke organ yang lebih dingin

Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel dan cairan di luar sel

b. Sel darah

Sel darah merupakan komponen lain dari darah. Dalam darah terdapat sekitar 45 persen sel
darah yang berupa padatan, lebih sedikit dari plasma darah.

Artikel Penunjang : Sel Darah : Pengertian, Pembentukan, Fungsi, Jenis

Jenis sel darah ada 3 yaitu ;

1. Eritosit

Eritrosit atau sel darah merah merupakan sel darah yang jumlahnya cukup banyak dibandingkan
jenis yang lainnya. Wanita memiliki setidaknya 4.5 juta sel darah merah dalam setiap mm3
darah. Pada laki-laki sekitar 5 juta sel darah merah setiap mm3. Factor-faktor yang
mempengaruhi jumlah sel darah merah yang dimiliki oleh setiap orangnya yaitu ketinggian
tempatnya hidup dan kesehatannya. Sel darah merah tidak memiliki inti sel, berbentuk cakram
kikonkaf dengan diameter 7.5 µm dan ketebalannya 2 µm. jangka waktu aktifnya sel darah
merah sekitar 120 hari lalu dibentuk kembali dalam tulang-tulang rusuk, tulang dada dan tulang
belakang.

2. Leukosit

Sel darah putih memiliki fungsi sebagai pelindung tubuh dari infeksi. Sel darah putih memiliki
satu inti sel dan berbentuk tidak tetap dengan jangka waktu aktifnya 12-13 hari. Ukurannya
cenderung lebih besar tetapi jumlahnya lebih sedikit sekitar 5-10 ribu µl, tidak berwarna.
Leukosit memiliki banyak jenis. Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam plasma, leukosit
dikelompokkan menjadi

MACAM - MACAM SEL DARAH MANUSIA

a. Granulosit

Neutrofil, plasmanya bersifat netral dengan inti sel yang seringkaliberjumlah banyak dengan
bentuk bermacam-macam, bersifat fatogis terhadap eritrosit, kuman dan jaringan mati.memiliki
jumlah terbanyak dari leukosit yang lain. Saat infeksi kuman dapat mencapai 10.000-20.000
sel/mm3 dan menerobos dinding pembuluh darah untuk memakan bakteri.

Eosinofil, plasmanya bersifat asam sehingga akan berwarna merah tua bila ditetesi eosin bersifat
fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena infeksi. Jumlahnya kurang lebih 2 – 3
persen dari jumlah leukosit.

Basofil, plasmanya bersifat basa sehingga akan berwarna biru bila ditetesi larutan basa
jumlahnya bertambah banyak jika terjadi infeksi bersifat fagosit, mengandung heparin, yaitu zat
kimia anti penggumpalan. Dapat mengikat zat warna. Memiliki zat beku sehingga darah tidak
membeku pada pembuluh darah.

b. Agranulosit

Lomfosit, tidak dapat bergerak, berinti satu, ukurannya ada yang besar dan kecil, berfungsi
membentuk antibody. Memiliki dua jenis limfosit B dan limfosit T yang berperan melawan virus.

Monosit, dapat bergerak seperti amoeba, berukuran besar, memiliki inti yang bulat atau bulat
panjang, diproduksi pada jaringan limfa dan bersifat fagosit.

Artikel Penunjang : Leukosit : Pengertian, Struktur, Fungsi, Pembentukan

3. Trombosit

Trombosit atau keeping-keping darah adalah fragmen sel yang dihasilkan oleh sel-sel besar
dalam tulang belakang. Bentuk trombosit berbentuk seperti cakram atau lonjong dengan ukuran
2 µm dengan masa aktif 8-10 hari. Normalnya, dalam setiap mm3 darah terdapat 150.000 –
400.000 keping darah. Fungsinya untuk membekukan darah. Saat tubuh terluka, trombosit pada
permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan ezim trombokinase yang mengubah
protrombin dengan bantuan ion kalsium selanjutnya thrombin akan mengubah fibrinogen
menjadi fibrin.

B. Jantung

Jantng merupakan salah satu organ yang penting dalam kelangsungan hidup kita. Sudah jadi
rahasia umum bahwa jantung memompa darah ke seluruh tubuh untuk menyediakan oksigen
beserta zat-zat lainnya untuk kepentingan seluruh sel dalam tubuh kita. Karena itulah jantung
terus menerus berkontraksi memompa darah tanpa henti sepanjang hidup. Jantung terletak di
rongga dada, diselaputi oleh suatu membrane pelindung yang disebut pericardium. Otot jantung
bekerja secara otomatis diluar kehendak kita. Pada orang dewasa denyut jantung sekitar 60-80
per menit.

Dalam jantung, terdapat saraf saraf yaitu saraf otonom (saraf simpatis dan saraf parasimpatis)
dan saraf cranial atau saraf vagus atau saraf nomor X.

STRUKTUR JANTUNG

Jantung dibagi menjadi dua bagian yaitu kanan dan kiri yang masing masing terdiri dari dua
bagian lagi yaitu atrium dan ventrikel. Jantung bagian kanan berhubungan dengan fungsi
pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida di paru-paru dimana jantung kanan yang memompa
darah ke paru-paru. Sedangkan jantung kiri berhubungan dengan fungsi peredaran darah ke
seluruh tubuh karena jantung kiri yang memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah pada
saat jantung mengembang dan darah mengalir ke dalam jantung disebut diastolik. Sementara
itu, sistolik adalah tekanan darah saat otot jantung berkontraksi sehingga jantung mengemois
dan darah dipompa keluar dari jantung.
Dinding jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu

Epikardium, merupakan selaput paling luar sebagai pembungkus jantung. Merupakan membrane
serosa jantung, membentuk batas visceral erikardium. Sebelah luar diliputi oleh epitel selapis
gepeng atau mesotel. Jaringan adipose yang umumnya meliputi jantung terkumpul dalam
lapisan ini.

Miokardium, merupakan lapaisan tengah/lapisan yang paling tebal dibentuk dari sel-sel otot
jantung.sel-sel otot jantung dibagi dalam 2 kelompok, sel-sel kontraktil dan sel-sel yang
menimbulkan dan menghantarkan impuls sehingga mengakibatkan denyut jantung.

Endokardium, merupakan selaput pembatas ruang jantung yang mengandung pembuluh darah,
saraf dan cabang dari sistem peredaran ke jantung. Terletak pada lapisan subendotel sebelah
dalamnya diabtasi endotel. Endokardium tersusun atas jaringan penyambung jarang dan banyak
mengandung vena, syaraf, dan cabang-cabang sistem pengantar impuls.

Di antara bilik kanan dan bilik kiri dipisahkan oleh septum interventrikularis, antara serambi
kanan dan serambi kiri dipisahkan oleh septum interatrial, sedangan antara bilik dan serambi
dipisahkan septum atrioventrikularis Katup jantung berfungsi mempertahankan aliran darah
melalui keempat bagian jantung dalam satu arah. Ada 2 jenis katup yaitu Katup atrioventrikuler
(AV), antara atrium & ventrikel dan Katup semilunaris, memisahkan aorta dan arteri pulmonalis
dengan ventrikel Di antara serambi dan bilik terdapat katup yaitu antara serambi kiri dan serambi
kiri terdapat katup yang disebut valvula bikuspidalis, sedangkan katup antara bilik kanan dan
serambi kanan disebut valvula trikuspidalis. Fungsi katup ini adalah untuk menjaga agar darah
yang masuk dari serambi ke bilik tidak lagi ke serambi saat darah dipompa oleh bilik.

Setip bagian jantung memiliki tugas masing-masing. Serambi kanan bertugas untuk menerima
darah yang kaya CO2 dari seluruh tubuh saat berkontraksi dan saat menguncup atau relaksasi
mengeluarkan darah yang kaya CO2 menuju bilik kanan. Serambi kiri bertugas menerima darah
yang kaya O2 dari paru paru saat berkontaksi dan mengeluarkan darah yang kaya O2 menuju
bilik kiri saat relaksasi. Bilik kanan bertugas menerima darah yang kaya CO2 dari serambi kanan
saat berkontaksi dan mengeluarkan darah yang kaya CO2 menuju paru untuk dibersihkan saat
relaksasi. Begitupun dengan bilik kiri yang bertugas menerima darah yang kaya O2 dari serambi
kanan saat jantung berkontraksi dan mengeluarkan darah yang kaya O2 menuju seluruh tubuh
saat jantung relaksasi.

Kondisi jantung saat terjadinya peredaran darah ada dua. Yang pertama adalah sistol dimana
keadaan jantung yang sedang berkontraksi atau mengempis membuat tekanan ruang jantung
menjadi paling tinggi atau maksimum. Keadaan yang kedua yaitu diastol dimana otot jaunting
menjadi relaks atau mengendur membuat tekanan ruang jantung menjadi paling rendah atau
minimum.
Sistem Konduksi Jantung

Dalam jantung terdapat kumpulan sel-sel jantung khusus yang mempunyai sifat dapat
menimbulkan potensial aksi sendiri tanpa adanya stimulus dari luar. Sifat-sifat sel-sel ini disebut
sifat outomatisitas. sel-sel ini terkumpul dalam suatu sistem yang disebut sistem konduksi
jantung. Berdasarkan sifat tersebut menghasilkan impuls-impuls yang disalurkan melalui sistem
hantaran untuk merangsang otot jantung dan menimbulkan kontraksi otot.

System kelistrikan jantung bersumber dan dimulai dari nodus sinoatrial yang terletak diantara
pertemuan vena kava superior dan atrium kanan. Sinyal listrik kemudian disebarkan ke seluruh
atrium melalui nodus interartrial (anterior,media dan posterior) dan ke atrium kiri melalui
bundle dari bachman. Di antara atrium dan ventrikel pada sulkus artrioventrikuler terdapat suatu
struktur jaringan ikat (cardiac skeleton) yang berfungsi sebagai tempat melekatnya katup
jantung. Secara elektris, komponen ini bersifat sebagai penyekat ( insulator ) sehingga sinyal
listrik tadi tidak dapat lewat ke ventrikel kecuali melalui Nodus Artrioventrikuler (NAV).
Selanjutnya impuls masuk ke bundle His, yang merupakan bagian pangkal (proksimal) dari
system his-purkinje yang bersifat menghantarkan listrik dengan sangat cepat. Kemudian sinyal
listrik ini diteruskan ke berkas cabang kanan dan kiri dan berakhir pada serabut purkinje dan
miokard untuk membuat otot jantung berkontraksi.

Nodus SA

Terletak pada batas antara vena kava superioir dan atrium kanan. Simpul ini mempunyai sifat
automatisasi yang tertinggi.

System konduksi intra atrial

Terdiri dari 3 jalur intermodal yang menghubungkan simpul sino-atrial dan simpul atrio-
ventrikular dan jalur bachman yang menghubungkan atrium kanan dan kiri.

Nodus AV
Letak dibawah atrium kanan, antara sinus koronarius dan daun katup tricuspid bagian septal

Bundle of his

Adalah suatu berkas pendek yang merupakan kelanjutan bagian bawah simpul atrioventrikular
yang menembus annulus fibrosus dan septum bagian membrane.

Bundle branch

Ke arah distal, berkas his bercabang menjadi 2 bagian yaitu cabang berkas kiri dan cabang berkas
kanan. Cabang berkas kiri memberikan cabang-cabang ke ventrikel kiri , sedangkan cabang
berkas kanan bercabang-cabang kea rah ventrikel kanan.

Serabut purkinje

Bagian terakhir dari system konduksi jantung yang merupakan anyaman halus dan berhubungan
erat dengan sel-sel otot jantung

Sifat-sifat listrik jantung

Sel-sel otot jantung mempunyai susunan ion yang berbeda antara intrasel dan ekstrasel .
Terdapat tiga ion yang mempunyai fungsi penting dalam elektrofisiologi : Na, K dan Ca.

Keadaan istirahat potensial membran bagian luar dan dalam tidak sama. Membran sel otot
jantung pada saat istirahat berada dalam keadaan polarisasi, bagian esktrasel potensial lebih
positif dibanding intrasel. Dengan perbedaan tekanan -90 mlvolt sampai -60 mlvolt. Bila
membran otot jantung dirangsang sifat permeabilitas berubah sehingga ion Na masuk kedalam
sel yang menyebabkan potensial berubah dari -90 mlvolt menjadi + 20 mlvolt , proses ini
dinamakan depolarisasi. Setelah proses depolarisasi selesai maka potensial membran kembali ke
keadaan semula yang disebut proses repolarisasi.

Potensial Aksi
Aktivitas listrik jantung merupakan akibat dari perubahan permeabilitas membrane sel, yang
memungkinkan pergerakan ion-ion melalui membrane tersebut.

Potensial aksi dibagi menjadi 5 fase :

Fase istirahat (fase 4)à pada keadaan istirahat bagian luar sel jantung bermuatan positif dan
bagian dalam bermuatan negative

· Fase 0 à awal potensial aksi yang berupa garis vertical ke atas yang merupakan lonjakan
potensial hingga mencapai +20 mV. Lonjakan potensial dalam daerah intraseluler ini disebabkan
oleh masuknya ion Na+ dari luar ke dalam sel.

· Fase 1 à masa repolarisasi awal yang pendek, dimana potensial kembali dari +20 mV
mendekati 0 mV.

· Fase 2 à fase datar di mana potensial berkisar pada 0 mV. Dalam fase ini terjadi gerak
masuk dari ion Ca++ untuk mengimbangi gerak keluar dari ion K+

· Fase 3 à masa repolarisasi cepat dimana potensial kembali secara tajam pada tingkat awal
yaitu fase 4

Anda mungkin juga menyukai