Anda di halaman 1dari 20

A.

PENGKAJIAN
1. Identitas Individu
Nama : An . A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir :
Umur : 12 Th
Anak Ke- :2
Tanggal Pengkajian :
Tanggal Dirawat :
No.CM :
Diagnosa : Typoid Fever
Orang tua/Ibu : Ny. S Pendidikan : SMP
Usia : 40 tahun Pekerjaan : Wiraswasta
Ayah : Tn.A Pendidikan : SMA
Usia : 43 tahun Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Lawang
Sumber Informasi : Klien, Keluarga dan Catatan Keperawatan
2. Keluhan Utama
Demam
3. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Keluarga klien mengatakan klien sakit demam saat di rumah selama 3 hari mulai kemudian
dibawa periksa ke bidan diberi obat kemudian dibawa pulang kerumah selama satu hari tidak
mengalami perubahan klien masih demam kemudian dibawa ke puskesmas dan dirawat inap
hasil pengkajian dari IGD yaitu saat di IGD klien febris Suhu 38 C, kesadaran composmentis,
melena, Hasil Lab: HB (9 gr/dl), Leukosit (2700 /ul), Hematokrit (2enam %). Pada saat
pengkajian Klien terpasang infus Asering 17 tpm, klien masih febris suhu 38 C, lidah kotor
warna putih, klien mengeluh nyeri, bertambah nyeri jika ditekan, nyeri dirasakan seperti ditusuk-
tusuk, pada daerah kuadran kiri bawah, Skala: empat, hilang timbul
4. Riwayat Kesehatan Lalu
a. Kehamilan (Prenatal)
Pemeriksaan kehamilan : Setiap bulan.
Keluhan selama hamil : Ibu klien mengatakan tidak ada keluhan-keluhan
yang berarti, hanya mual-mual dan tidak berselera makan pada usia3 bulan
kehamilan. Selama kehamilan ibu juga tidak pernah mengkonsumsi alkohol maupun
obat-obatan selain dari dokter.
b. Kelahiran
Tempat melahirkan : Rumah Bersalin
Umur kehamilan saat melahirkan : 38 Minggu
Lama dan jenis persalinan : Spontan
Penolong persalinan : Bidan
Komplikasi waktu lahir : Tidak ada
c. Post Natal
Kondisi Bayi : BBL = 3000 gr, langsung menangis kuat
Apakah anak mengalami penyakit : Tidak Ada
Problem menyusui : Tidak ada
d. Penyakit Sebelumnya, Operasi atau Cedera
1) Kecelakaan yang dialami: Klien belum pernah mengalami kecelakaan ataupun
cedera/ jatuh
2) An.A sebelumnya belum pernah mondok di rumah sakit dan belum pernah
mengalami sakit typoid
e. Alergi
An.A tidak memiliki riwayat alergi obat dan makanan.
f. Imunisasi

No Jenis Imunisasi Keterangan

1. BCG Sudah di berikan


2. Hepatitis B Sudah di berikan
3. Polio Sudah di berikan
DPT Sudah di berikan
5 Campak Sudah di berikan

g. Pertumbuhan dan Perkembangan


1) Pertumbuhan Fisik
Berat Badan : 30 kg
Tinggi Badan : 120 cm
2) Perkembangan :
Menurut keluarga klien, anaknya setelah lahir pertumbuhan baik, aktif, sekarang
sudah sekolah SD dan mampu mengikuti tidak pernah ketinggalan kelas (tidak
naik Kelas)
h. Kebiasaan
1) Pola tingkah laku : klien merupakan anak aktif
2) Aktivitas hidup sehari-hari : klien sekolah dan bermain
3) Penggunaan obat terlarang, alkohol, kopi, rokok : ibu mengatakan ayah An. A
adalah perokok tapi tidak pernah mengkonsumsi obat terlarang
4) Watak, respon terhadap frustasi : klien mengatakan jika ada masalah sakit atau
yang lain klien menangis

5. Review Sistem
No Sistem Hasil
1 Umum Keadaan umum lemah, febris S: 38 C, Kesadaran Composmentis
2 Kulit Kulit anak tidak ada kemerahan, tidak bengkak, kulit lembab dan
berkeringat
3 Kepala Normal, tidak ada benjolan pada bagian kepala
4 Mata Mata simetris kanan dan kiri, reflek cahaya baik, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik
5 Hidung Hidung simetris, tidak ada sekret, tidak cuping hidung.
6 Telinga Simetris kanan dan kiri, tidak ada serumen yang keluar. Klien tidak
mengalami gangguan pendengaran
7 Mulut Warna merah muda , Bibir simetris dan tidak sumbing, tidak ada
stomatitis, lidah kotor warna putih
8 Tenggorokan Tidak ada nyeri telan
9 Leher Tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid
10 Dada Tidak adanya retraksi dinding dada, dada simetris kanan dan kiri
11 Pernafasan Suara nafas vesikuler, RR: 25 x/mnt, tidak ada suara nafas tambahan
12 Kardiovaskular HR = 150 x/menit, waktu pengisian kapiler 2 detik, BJ I&II reguler
13 Gastrointestinal Klien BAB 1 kali sehari, konsistensi lunak, warna kuning
14 Genitourinary Klien tidak mengalami gangguan dalam BAK, selama di rumah sakit
BAK 3-5 kali sehari
15 Gynekologi Alat reproduksi lengkap
16 Musculoskeletal Klien tidak mengalami gangguan , Gerakan ekstermitas atas dan
bawah sebelah kanan dan kiri bergerak bebas.
17 Neurologi Tidak ada riwayat kejang
18 Endokrin Normal, tidak ada keringat berlebih

6. Riwayat Nutrisi
1) Pemberian ASI, lama pemberian :
Ibu mengatakan pemberian ASI esklusif pada klien diberikan saat lahir sampai usia 2
tahun.
2) Pemberian makanan sereal :
Ibu kilen juga mengatakan anaknya mulai diberikan makanan sereal ketika umur 6
bulan, nafsu makan baik.
3) Kebiasaan sarapan :
Ibu klien mengatakan klien biasa diberikan makan pada pagi, siang dan sore hari.
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit anggota keluarga : Ibu klien mengatakan tidak ada Alergi, Asma, TBC, Hipertensi,
Penyakit jantung , Stroke, dan DM
Genogram

An
..A
Keterangan :
: Laki-laki : Perempuan : Hubungan perkawinan
: Klien : Tinggal serumah : Garis Keturunan

8. Riwayat Sosial
a. Struktur Keluarga
1) Komposisi Keluarga : keluarga merupakan keluarga inti, An.A merupakan anak
kedua dari 2 bersaudara
2) Lingkungan rumah dan komunitas : tinggal dalam satu rumah. Lingkungan rumah
bersih dan aman serta terdapat ventilasi yang cukup.
3) Pendidikan dan Pekerjaan : Ayah dan Ibu An.A memiliki pendidikan terakhir
SMP Ayah dan ibunya bekerja sebagai Swasta, Klien berusia 12th saat ini sekolah
SD klas 5
4) Tradisi budaya dan agama : Budaya yang dianut dalam keluarga adalah budaya
jawa, sedangkan agama yang dianut adalah agam islam.
b. Fungsi Keluarga
1) Interaksi dan peran keluarga : cukup harmonis, ayah dan ibu An.A peran
keluarga: ayah sebagai kepala keluarga dan mencari nafkah, sedangkan ibu
sebagai Ibu rumah tangga dan membantu mencari nafkah
2) Pembuat keputusan dan problem solving : Pembuat keputusan dan problem
solving dalam keluarga ini adalah ayah. keputusan selalu diputuskan dengan cara
musyawarah antara anggota keluarga
3) Komunikasi : Komunikasi antar keluarga baik
Keluarga klien mengatakan bahwa dalam keluarganya komunikasi dilakukan
dengan sangat baik, masing-masing anggota keluargannya saling menjalin
komunikasi yang baik.
9. Pemeriksaan Fisik

No. Pemeriksaan Fisik Keterangan


A. Pertumbuhan
Panjang badan 120 cm
Berat badan 30 kg
Lingkar dada -
Lingkar kepala -
Lingkar lengan -
B. Perkembangan
Personal social
Baik
Motorik halus
Bahasa
Motorik kasar
C. Tandavital
Suhu 38 0C
Denyut nadi 90 x/menit
Pernafasan 25 x/menit
Tekanan darah 110/70 mmhg
D. Penampilan Umum
Hygiene/Nutrisi Klien makan 3 x sehari habis 1 porsi
dengan diit nasi, sayur&lauk. ?
Tingkah laku Aktifitas gerak klien berkurang
Perkembangan Perkembangan klien baik
Kesadaran Kesadaran klien composmentis dengan
GCS (E4 M6 V5)
E. Kulit
Warna/Tekstur coklat
Suhu/Turgor/Edema Febris 38 C/ tidak ada edema
F. Struktur Asesoris
Warna/kebersihan/ Bersih, rambut rapi, tidak rontok
distribusi/tekstur/
kualitas rambut
Warna/tekstur/elastisitas/ Bersih
Hygiene/kuku
Dermatoglipik -
G. Kelenjar limfe
Submaksila Tidak ada infeksi
Cervikal Tidak ada pembengkakan
Aksila Tidak ada pembengkakan
Inguinal Tidak ada benjolan
H. Kepala
Bentuk/kesimetrisan Mesochepal / simetris
Posisi & kontrol kepala Tidak ada benjolan
ROM Aktif
Fontanel Penutupan fontanel sempurna
Kulit kepala Bersih
Perkusi sinus frontal -
I. Leher
Bentuk Simetris
Trakea/Tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Arteri karotis Teraba
J. Mata
Letak/kesimetrisan/jarak Simetris antara kanan dan kiri
kantus
Palpebra/lipatan epikantus Ada lipatan epikantus
Letak/gerakan/warna/ Gerakan kelopak mata sama
Kelopak mata
Konjungtiva/sclera Anemis/ An Ikterik
Kornea/iris Jernih
Pupil Isokor
K. Telinga
Kebersihan/kotoran/bau Bersih / tidak ada kotoran
Letak pinna Simetris antara kanan dan kiri
Kanal -
Pendengaran Baik

L. Hidung
Letak & ukuran Hidung simetris pada letaknya, tidak
terdapat polip
Anterior vestibula
M. Mulut
Warna/tekstur/lesi/bibir Tidak ada lesi, bibir kering
Membrane mucosa/gusi Membrane mucosa kering, gusi tidak
berdarah
Gigi/lidah Gigi tumbuh lengkap, tidak ada caries
Lidah kotor, warna putih
N. Dada
Ukuran/bentuk/kesimetrisan/ Simetris
Gerakan/perkembangan
Payudara
Garis imaginer -
Ruang intercostal -
O. Paru-paru
Jumlah/irama/kedalaman/ RR = 25 x/menit
Kualitas/karakteristik
Vocal fremitus Simetris antara kanan dan kiri
Perkusi area paru Sonor
Auskultasi : Intensitas, pola, Vesikuler tidak ada suara nafas tambahan
kualitas, durasi suara nafas
P. Jantung
Inspeksi : ukuran dan Ictus cordis tidak tampak
kesimetrisan dada, apical
impuls
Palpasi : apical impuls, <2 detik
capillary refill pada dahi atau
ujung jari tangan/kaki
Auskultasi suara jantung : Bunyi jantung S1 dan S2 reguler, tidak ada
kualitas. Intensitas, kecepatan bunyi jantung tambahan
& irama
Q. Abdomen
Inspeksi : bentuk / ukuran / Bentuk datar, tidak terdapat lesi
tonus
Kondisi kulit / gerakan / Baik
umbilicus
Hernia Tidak ada
Auskultasi bunyi peristaltik / Peristaltik usus 10 x/menit
denyut aortic
Perkusi abdomen Tympani
Palpasi liver / limpa / nadi Nyeri kuadran kiri bawah
femoralis
Reflek abdomen -
R. Genitalia Pria
Inspeksi ukuran / penis / gland
penis / prepusium / meatus Normal sudah di khitan
uretra
Ukuran / lokai / kulit &
-
distribusi rambut skrotum
Testis -
S. Genitalia Wanita
Inspeksi struktur genitalia -
eksterna / meatus uretra /
orifisium vagina / kelenjar
skena & Bartholin
Palpasi labia / kelenjar skene & -
Bartholin
T. Anus
Inspeksi kerapatan / kulit anus Bersih, tidak ada hemoroid, tidak ada
/ lipatan bokong benjolan, tidak ada perdarahan
Reflek anus Baik
U. Punggung
Inspeksi lengkungan & Simetris antara kanan dan kiri
kesimetrisan tulang belakang
Pergerakan tulang belakang Tidak ada masalah dengan tulang
belakang, tidak mengalami deformitas
V. Ekstremitas
Inspeksi kesimetrisan / ukuran Simetris antara kanan dan kiri /
/ suhu / warna / ketegangan / pergerakannya aktif
pergerakan ekstremitas atas
Inspeksi kesimetrisan / ukuran Simetris antara kanan dan kiri /
/ suhu / warna / ketegangan / pergerakkannya aktif
pergerakan ekstremitas bawah
Bentuk tulang : jarak lutut dan Jarak antara lutut dan malleoli simetris
malleoli saat anak berdiri antara kanan dan kiri
Inspeksi posisi kaki Simetris antara kanan dan kiri
Inspeksi gaya berjalan -
Reflek plantar -
Tonus otot, kekuatan lengan / Baik
tungkai / tangan / kaki

10. Pemeriksaan Penunjang


a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
Hb 10 9,4-13 g/dl low
Leukosit 2700 5,0-11 ribu/ul High
Hematokrit 28 28-42% low
Trombosit 150-450 ribu/ul High
Eritrosit 3,10-4,30 juta/ul low
MCV 80 – 96 gr/dl Normal
MCH 28-33 gr/dl High
MCHC 33-36 gr/dl High
RDW 11,6-14,6 % Normal
MPV 7,2-11,1 fl Normal
EOSINOFIL 0,00-4,00 % Normal
BASOFIL 0,00-1,00 % Normal
NETROFIL 18,00-74,00 % Normal
LIMFOSIT 60,00-66,00 % Low
MONOSIT 0,00-6,00 % High
PT 10,0-15,0 High
APTT 20,0-40,0 High
GDS 50-80 High

b. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
Hb 9,4-13 g/dl Normal
Leukosit 5,0-11 ribu/ul Normal
Hematokrit 28-42% Normal
Trombosit 150-450 ribu/ul High
Eritrosit 3,10-4,30 juta/ul Normal
MCV 80 – 96 gr/dl Normal
MCH 28-33 gr/dl Normal
MCHC 33-36 gr/dl High
RDW 11,6-14,6 % Normal
HDW 2,2-3,2 g/dl Normal
MPV 7,2-11,1 fl Normal
PDW 25 – 65 % Normal
EOSINOFIL 0,00-4,00 % High
BASOFIL 0,00-1,00 % Normal
NETROFIL 18,00-74,00 % Normal
LIMFOSIT 60,00-66,00 % Low
MONOSIT 0,00-6,00 % High
AMC - Normal

11. Terapi Farmakologi


a. Infus Asering 17 tpm
b. Injeksi :
Ceftriaxon 500mg/12 jam
Antrain 500 mg/8 jam
Ondancentron 3mg/ 8 jam

B. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : klien mengatakan badan masih terasa Proses penyakit Hypertermi
panas
DO :
 S: 38 C
 Badan terasa hangat
 Lidah kotor, warna putih

2. DS: Klien mengatakan perut nyeri Agen injuri : Nyeri Akut


P: Nyeri bertambah saat ditekan, Q: seperti Biologis
di tusuk, R: Perut kiri bawah, S: Empat, T: (peradangan
Hilang timbul usus halus)
DO:
 Ekspresi menyeringis
 TD: 110/70 mmhg, N: 90x/mnt, R:
25x/mnt
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hypertermi berhubungan dengan proses penyakit
2. Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri : Biologis (Peradangan Usus Halus)

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No.Dx Tujuan/KH Intervensi Rasional
I Setelah dilakukan Observasi: 1. Pada klien hipertermi
keperawatan selama 3x24 1. Observasi TTV. terjadi kenaikan TTV
jam di harapkan tidak terutama suhu, nadi,
terjadi hipertermi dengan pernapasan. Hal ini
KH disebabkan karana
- Suhu tubuh normal 36,5 metabolisma tubuh
– 37 0C Nursing meningkat.
- Tubuh tidak terasa 2. Beri kompres hangat 2. Daerah dahi dan aksila
panas pada ketiak. merupakan jaringan tipis
dan terdapat pembuluh
darah sehingga proses
vasodilatasi pembuluh
darah lebih cepat
sehinggga pergerakan-
pergerakan molekul
Edukasi : cepat sehinga evaporasi
3. Ajarkan keluarga dan meningkat dengan cepat.
klien untuk minum
sedikit-sedikit tapi sering 3. Untuk mengganti cairan
yang hilang dan untuk
4. Ajarkan keluarga untuk mempertahankan cairan
memberikan pakaian di dalam tubuh
yang tipis yang dapat 4. Pakaian yang tipis dapat
menyerap keringat membantu mempercepat
proses evaporasi
Kolaborasi :
5. Membantu menurunkan
5. memberian obat panas
antipiretik

II Setelah dilakukan tindakan Observasi: 1. Rasional : untuk


keperawatan selama 3 x 1. Kaji nyeri secara menentukan intervensi
24 jam diharapkan nyeri komprehensif. selanjutnya
berkurang dengan 2. Observasi tanda vital. 2. Rasional : merupakan
ketentuan: Nursing salah satu indikator
1. Keluhan nyeri 3. Berikan posisi yang peningkatan rasa nyeri.
berkurang. nyaman. 3. Rasional : posisi
2. Skala nyeri sedang (6). Edukasi : nyaman menambah
a. Klien rileks. 4. Ajarkan teknik relaksasi rileks
nafas dalam. 4. Rasional : memberi
Kolaborasi : kenyamanan dan rileks.
5. Kolaborasi pemberian 5. Rasional : indikasi
obat analgetik Antrain pengobatan
500 mg/ 8 jam. manajemen nyeri akut
E. IMPEMENTASI KEPERAWATAN
No DX Hari/tgl/jam Implementasi Respon TTD
2 - Mengkaji nyeri secara komprehensif. S : Klien mengatakan perut nyeri
P: Nyeri bertambah saat ditekan
Q: seperti di tusuk,
R: Perut kiri bawah
S: Empat
T: Hilang timbul
O : kien sesekali memegangi perut bagian
bawahnya
Skala nyeri klien 4

2 - Memberikan obat analgetik Antrain S : keluarga mempersilahkan


500 mg/ 8 jam. O : obat masuk melalui IV, dan tidak
menunjukkanadanya tanda tanda alergi obat
2 - Mengajarkan teknik relaksasi nafas S : klien dan keluarga mempersilahkan
dalam. O : terlihat klien dan keluarga memperagakan
Relaksasi nafas dalam
S : klien dan keluarga mempersilahkan
1,2 - Mengobservasi tanda vital O : TD: 110/70 mmhg, N: 90x/mnt, R: 25x/mnt
S: 38 C, badan terasa panas
S : klien dan keluarga mempersilahkan
- Memberi kompres hangat pada
1 O : tampak klien dikompres air hangat
ketiak.

1 S : keluarga mengatakan akan berusaha


- Mengajarkan keluarga dan klien untuk memeberi klien minum agar panasnya cepat
minum sedikit-sedikit tapi sering turun
O : keluarga tampak antusias dan memerhatikan
2 - Mengkaji nyeri secara komprehensif. S : Klien mengatakan masih merasanyeri
P: Nyeri bertambah saat ditekan
Q: seperti di tusuk,
R: Perut kiri bawah
S: Empat
T: Hilang timbul
O : kien sesekali memegangi perut bagian
bawahnya
Skala nyeri klien 4

2 - Memberikan obat analgetik Antrain S : keluarga mempersilahkan


500 mg/ 8 jam. O : obat masuk melalui IV, dan tidak
menunjukkanadanya tanda tanda alergi obat

2 - Memberikan posisi yang nyaman. S : klien dan keluarga mempersilahkan


O : terlihat klien berbaring ditempat tidur

1,2 - Mengobservasi tanda vital. S : klien dan keluarga mempersilahkan


O : TD: 110/70 mmhg, N: 84x/mnt, R: 22x/mnt
S: 37,1 C

1 - Mengajarkan keluarga dan klien untuk S : keluarga mengatakan akan berusaha


minum sedikit-sedikit tapi sering memeberi klien minum agar panasnya cepat
turun
O : keluarga tampak antusias dan memerhatikan

`1,2 - Mengobservasi tanda vital S : klien dan keluarga mempersilahkan


O : TD: 110/70 mmhg, N: 88x/mnt, R: 24x/mnt
S: 37,4 C
1 S : klien dan keluarga mempersilahkan
- Memberi kompres hangat pada
O : tampak klien dikompres air hangat
ketiak.
- Mengajurkan keluarga untuk S : keluarga mengatakan akan melakukan
memberikan pakaian yang tipis yang anjuran yang telah diberikan
1
dapat menyerap keringat O : keluarga tampak antusias dan memerhatikan

- Memberikan obat analgetik Antrain S : keluarga mempersilahkan


2 500 mg/ 8 jam. O : obat masuk melalui IV, dan tidak
menunjukkanadanya tanda tanda alergi obat
- Mengkaji nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri tidak seperrti
2
kemarin
P: Nyeri bertambah saat ditekan
Q: seperti di tusuk,
R: Perut kiri bawah
S: 3
T: Hilang timbul
O : kien sesekali memegangi perut bagian
bawahnya
Skala nyeri klien 3
2 - Memberikan posisi yang nyaman. S : klien dan keluarga mempersilahkan
O : terlihat klien duduk ditemat tidur
- Mengajarkan kembali teknik relasasi S : klien dan keluarga mempersilahkan
2
nafas dalam O : terlihat klien bisa memperagakan
Relaksasi nafas dalam
F. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tgl/jam No DX Evaluasi TTD
S : keluarga mengatakan akan berusaha memeberi klien minum agar panasnya cepat turun
1 O : keluarga tampak antusias dan memerhatikan
TD: 110/70 mmhg, N: 90x/mnt, R: 25x/mntS: 37 C
Badan masih tersa panas
A : Masalah hypotermy belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- observasi tanda vital.
- ajarkan keluarga dan klien untuk minum sedikit-sedikit tapi sering
- Beri kompres hangat pada ketiak.

S : Klien mengatakan perut nyeri


P: Nyeri bertambah saat ditekan
2 Q: seperti di tusuk,
R: Perut kiri bawah
S: Empat
T: Hilang timbul
O : kien sesekali memegangi perut bagian
bawahnya
Skala nyeri klien 4
TD: 110/70 mmhg, N: 90x/mnt, R: 25x/mntS: 37 C
A : masalah Nyeri belum teratasi
P : lanjutkan Intervensi
- kaji nyeri secara komprehensif
- berikan obat analgetik Antrain 500 mg/ 8 jam.
- berikan posisi yang nyaman.
- observasi tanda vital.
S : keluarga mengatakan akan berusaha memeberi klien minum agar panasnya cepat turun
O : keluarga tampak antusias dan memerhatikan

1 TD: 110/70 mmhg, N: 84x/mnt, R: 24x/mntS: 36,8 C


Badan masih tersa panas
A : Masalah hypotermy teratasi sebagian
P : Pertahankan Intervensi intervensi
- observasi tanda vital.
- ajarkan keluarga dan klien untuk minum sedikit-sedikit tapi sering
- Beri kompres hangat pada ketiak.

2 S : Klien mengatakan perut masih nyeri


P: Nyeri bertambah saat ditekan
Q: seperti di tusuk,
R: Perut kiri bawah
S: Empat
T: Hilang timbul
O : kien sesekali memegangi perut bagian
bawahnya
Skala nyeri klien 4
TD: 110/70 mmhg, N: 84x/mnt, R: 24x/mntS: 36,8 C
A : masalah Nyeri belum teratasi
P : pertahankan intervensi Intervensi
- kaji nyeri secara komprehensif
- berikan obat analgetik Antrain 500 mg/ 8 jam.
- berikan posisi yang nyaman dan ajarkan krmbali relasasi nafas dalam
- observasi tanda vital.
1 S : keluarga mengatakan akan berusaha memeberi klien minum agar panasnya cepat turun
O : keluarga tampak antusias dan memerhatikan
TD: 110/70 mmhg, N: 88x/mnt, R: 24x/mntS: 36,9 C
Badan tersa panas
A : Masalah hypotermy teratasi sebagian
P : Pertahankan Intervensi intervensi
- observasi tanda vital.
- ajarkan keluarga dan klien untuk minum sedikit-sedikit tapi sering
- Beri kompres hangat pada ketiak.

2 S : Klien mengatakan nyeri diperut sudah tidak seperti kemarin


P: Nyeri bertambah saat ditekan
Q: seperti di tusuk,
R: Perut kiri bawah
S: 3
T: Hilang timbul
O : kien sesekali memegangi perut bagian
bawahnya
Skala nyeri klien 3
TD: 110/70 mmhg, N: 88x/mnt, R: 24x/mntS: 36,9 C
A : masalah Nyeri belum teratasi
P : pertahankan intervensi Intervensi
- kaji nyeri secara komprehensif
- berikan obat analgetik Antrain 500 mg/ 8 jam.
- berikan posisi yang nyaman dan ajarkan kembali relasasi nafas dalam
- observasi tanda vital.

Anda mungkin juga menyukai