Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional Nilai
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
2. RUK Tahun RUK (Rencana Usulan Tidak ada Ada , tidak Ada, sesuai Ada , sesuai .....
(N+1) Kegiatan) Puskesmas untuk sesuai visi, visi, misi, visi, misi, tugas
tahun yad ( N+1) dibuat misi, tugas tugas pokok pokok dan
berdasarkan analisa situasi, pokok dan dan fungsi fungsi
kebutuhan dan harapan fungsi Puskesmas, Puskesmas,
masyarakat dan hasil Puskesmas,tid tidak bedasarkan
capaian kinerja, prioritas ak berdasarkan berdasarkan pada analisis
serta data 2 ( dua) tahun pada analisis pada analisis kebutuhan
yang lalu dan data survei, kebutuhan kebutuhan masyarakat dan
disahkan oleh Kepala masyarakat masyarakat kinerja , ada
Puskesmas dan kinerja dan kinerja pengesahan
kepala
Puskesmas
3.RPK/POA Dokumen Rencana Tidak ada dokumen RPK dokumen RPK dokumen RPK .....
bulanan/tahunan Pelaksanaan Kegiatan Ada tidak sesuai sesuai RUK, sesuai RUK,
(RPK), sebagai acuan dokumen RUK, Tidak tidak ada ada
pelaksanaan kegiatan yang RPK ada pembahasan pembahasan
akan dijadwalkan selama 1 pembahasan dengan LP dengan LP
(satu) tahun dengan dengan LP maupun LS maupun LS
memperhatikan visi misi maupun LS, dalam dalam
dan tata nilai Puskesmas dalam penentuan penentuan
penentuan jadwal jadwal
jadwal
4.Lokakarya Mini Rapat Lintas Program (LP) Tidak ada Ada, dokumen Ada, dokumen Ada, dokumen .....
bulanan (lokmin membahas review kegiatan, dokumen tidak memuat corrective yang
bulanan) permasalahan LP,rencana evaluasi action,dafar menindaklanjut
tindak lanjut (corrective bulanan hadir, notulen i hasil lokmin
action) , beserta tindak pelaksanaan hasil bulan
lanjutnyasecara lengkap. kegiatan dan lokmin,undang sebelumnya
Dokumen lokmin awal langkah an rapat
tahun memuat penyusunan koreksi lokmin tiap
POA, briefing penjelasan bulan lengkap
program dari Kapus dan
detail pelaksanaan program
(target, strategi pelaksana)
dan kesepakatan pegawai
Puskesmas. Notulen
memuat evaluasi bulanan
pelaksanaan kegiatan dan
langkah koreksi.
5.Lokakarya Mini Rapat lintas program dan Tidak ada Ada, dokumen Ada Dokumen Ada, dokumen .....
tribulanan (lokmin Lintas Sektor (LS) dokumen tidak memuat corrective yang
tribulanan) membahas review kegiatan, evaluasi action,dafar menindaklanjut
permasalahan LP, corrective bulanan hadir, notulen i hasil lokmin
action, beserta tindak pelaksanaan hasil yang
lanjutnya secara lengkap kegiatan dan lokmin,undang melibatkan
tindak lanjutnya. Dokumen langkah an rapat peran serta LS
memuat evaluasi kegiatan koreksi lokmin
yang memerlukan peran LS lengkap
6. Survei Keluarga Survei meliputi: 1. KB survei kurang Dilakukan Dilakukan Dilakukan .....
Sehat (12 Indikator 2. Persalinan di faskes dari 30% survei >30%, survei survei minimal
Keluarga Sehat) 3. Bayi dengan imunisasi dilakukan >30%,dilakuka lebih dari 30%,
dasar lengkap, bayi dengan intervensi awal n intervensi telah dilakukan
ASI eksklusif 4. dan dilakukan awal, intervensi
Balita ditimbang entri data dilakukakan awal,
5. Penderita TB, hipertensi aplikasi entri data dilakukan entri
dan gangguan jiwa apalikasi dan data aplikasi,
mendapat pengobatan, tidak dilakukan dilakukan
merokok, JKN, air bersih analisis hasil analisis data
dan jamban sehat yang survei dan dilakukan
dilakukan oleh Puskesmas intervensi
dan jaringannya lanjut`
7.Survei Mawas Diri Kegiatan mengenali Tidak Ada dokumen Ada dokumen Ada SOP .....
(SMD) keadaan dan masalah yang dilakukan KA dan SOP KA dan SOP SMD,
dihadapi masyarakat serta SMD tapi SMD, kerangka
potensi yang dimiliki belum dilaksanakan acuan,
masyarakat untuk mengatasi dilaksanakan SMD, ada pelaksanaan,
masalah tersebut.Hasil rekapan hasil rekapan,
identifikasi dianalisis untuk SMD, tidak analisis dan
menyusun upaya, ada analisis jenis kegiatan
selanjutnya masyarakat dan jenis yang
dapat digerakkan untuk kegiatan yang dibutuhkan
berperan serta aktif untuk dibutuhkan masyarakat
memperkuat upaya masyarakat dari hasil
perbaikannya sesuai batas SMD.
kewenangannya..
8. Pertemuan dengan Pertemuan dengan Tidak ada Ada ada pertemuan ada pertemuan .....
masyarakat dalam masyarakat dalam rangka pertemuan pertemuan minimal 2 kali minimal 2 kali
rangka pemberdayaan (meliputi minimal 2 kali setahun, ada setahun, ada
pemberdayaan keterlibatan dalam setahun hasil hasil
Individu, Keluarga perencanaan, pelaksanaan pembahasan pembahasan
dan Kelompok dan evaluasi kegiatan) untuk pemberdayaan
Individu, Keluarga dan pemberdayaan masyarakat,
Kelompok. masyarakat ada
tindaklanjut
pemberdayaan
9.SK Tim mutu dan Surat Keputusan Kepala Tidak ada SK Ada SK Tim Ada SK Tim Ada SK Tim .....
uraian tugas Puskesmas dan uraian Tim, uraian Mutu, tidak Mutu dan Mutu dan
tugas Tim Mutu (UKM tugas serta ada uraian uraian tugas, uraian tugas
Essensial, UKM evaluasi tugas dan tidak ada serta evaluasi
pengembangan , UKP, pelaksanaan evaluasi evaluasi pelaksanaan
Administrasi Manajemen, uraian tugas pelaksanaan pelaksanaan uraian tugas
Mutu, PPI, Keselamatan uraian tugas uraian tugas
Pasien serta Audit Internal),
serta dilaksanakan evaluasi
terhadap pelaksanaan uraian
tugas minimal sekali
setahun
10.Rencana program Rencana kegiatan Tidak ada Ada rencana Ada sebagian Ada dokumen .....
mutu dan perbaikan/peningkatan mutu dokumen pelaksanaan dokumen rencana
keselamatan pasien dan keselamatan pasien rencana kegiatan rencana program mutu
lengkap dengan sumber program perbaikan dan pelaksanaan dan
dana dan sumber daya, mutu dan peningkatan kegiatan keselamatan
jadwal audit keselamatan mutu, tidak perbaikan dan pasien lengkap
internal,kerangka acuan pasien ada bukti peningkatan dengan sumber
kegiatan dan notulen serta pelaksanaan mutu dan bukti dana, sumber
bukti pelaksanaan serta dan pelaksanaan daya serta
evaluasinya evaluasinya dan evaluasi bukti
belum pelaksanaan
dilakukan dan
evaluasinya
11.Pengelolaan Melakukan identifikasi Tidak ada Ada Ada Ada .....
risiko di Puskesmas risiko dan membuat register dokumen identifikasi identifikasi identifikasi
risiko Admin, UKM dan identifikasi risiko, register risiko dan risiko dan
UKP, membuat laporan risiko, risiko Admin, membuat membuat
insiden KTD, KPC, register risiko UKM dan register risiko register risiko
KTC,KNC ,melakukan admin, UKM UKP, tidak admin, UKM admin, UKM
analisa, melakukan tindak dan UKP, ada laporan dan UKP, dan UKP,
lanjut dan evaluasi laporan insiden , laporan insiden laporan insiden
,membuat pelaporan ke insiden analisa, KTD, KPC, KTD, KPC,
Dinkes Kab/Kota KTD, KPC, rencana tindak KTC,KNC , KTC,KNC ,
KTC,KNC lanjut, tindak tidak ada analisa,
,analisa, lanjut dan analisa, rencana tindak
rencana evaluasi serta rencana tindak lanjut, tindak
tindak lanjut, pelaporan ke lanjut tindak lanjut dan
tindak lanjut Dinkes lanjut , evaluasi serta
dan evaluasi Kab/Kota evaluasi dan pelaporan ke
serta pelaporan ke Dinkes
pelaporan ke Dinkes Kab/Kota
Dinkes Kab/Kota
Kab/Kota
12.Pengelolaan Pengelolaan pengaduan tidak ada Media dan Media dan data Media dan data .....
Pengaduan meliputi menyediakan media data tidak ata ada, analisa
Pelanggan media pengaduan, mencatat pengaduan, lengkap, ada lengkap,analisa lengkap
pengaduan (dari Kotak data ada, analisa , sebagian ada , dengan rencana
saran, sms, email, wa, analisa rencana rencana tindak tindak lanjut,
telpon dll), melakukan lengkap tindak lanjut , lanjut, tindak tindak lanjut
analisa, membuat rencana dengan tindak lanjut lanjut dan dan evaluasi
tindak lanjut, tindak lanjut rencana dan evaluasi evaluasi belum
dan evaluasi tindak lanjut, belum ada ada .
tindak lanjut
dan evaluasi
13.Survei Kepuasan Survei Kepuasan adalah Tidak ada Data tidak Data Data ada, .....
Masyarakat dan kegiatan yang dilakukan data lengkap,analis lengkap,analisa analisa lengkap
Survei Kepuasan untuk mengetahui kepuasan a , rencana sebagian ada , dengan rencana
Pasien masyarakat/pasien terhadap tindak lanjut , rencana tindak tindak lanjut,
kegiatan/pelayanan yang tindak lanjut lanjut, tindak tindak lanjut
telah dilakukan Puskesmas dan evaluasi lanjut dan dan evaluasi
serta publikasi evaluasi serta serta telah
belum ada publikasi dipublikasikan
belum ada
14.Audit internal Pemantauan mutu layanan Tidak Dilakukan, Dilakukan, Dilakukan, .....
sepanjang tahun, meliputi dilakukan dokumen dokumen dokumen
audit input, proses (PDCA) audit internal lengkap, tidak lengkap, ada lengkap, ada
dan output pelayanan, ada ada analisa, analisa, analisa,
jadwal selama setahun, rencana tindak rencana tindak rencana tindak
instrumen, hasil dan lanjut, tindak lanjut, tidak lanjut, tindak
laporan audit internal lanjut dan ada tindak lanjut dan
evaluasi lanjut dan evaluasi
evaluasi
15.Rapat Tinjauan Rapat Tinjauan Manajemen Tidak ada Dilakukan 1 Dilakukan 2 Dilakukan > 2 .....
Manajemen (RTM) dilakukan minimal RTM, kali setahun, kali setahun, kali setahun,
2x/tahun untuk meninjau dokumen dan dokumen ada notulen, ada notulen,
kinerja sistem manajemen rencana notulen, daftar daftar hadir, daftar hadir,
mutu, dan kinerja pelaksanaan hadir lengkap, ada analisa, analisa,
pelayanan/ upaya kegiatan ada analisa, rencana tindak rencana tindak
Puskesmas untuk perbaikan rencana tindak lanjut lanjut
memastikan kelanjutan, dan lanjut (perbaikan/pen (perbaikan/peni
kesesuaian, kecukupan, dan peningkatan (perbaikan/pen ingkatan ngkatan mutu),
efektifitas sistem mutu ingkatan mutu), tindak tindak lanjut
manajemen mutu dan sistem mutu),belum lanjut dan dan evaluasi
pelayanan, menghasilkan ada tindak belum
luaran rencana perbaikan lanjut dan dilakukan
serta peningkatan mutu evaluasi evaluasi
16.Penyajian/updati Penyajian/updating data dan Tidak ada Kelengkapan Kelengkapan Lengkap .....
ng data dan informasi tentang : capaian data dan data 50% data75% pencatatan dan
informasi program (PKP), KS, hasil pelaporan pelaporan,
survei SMD, IKM,data benar
dasar, data kematian ibu dan
anak, status gizi , Kesehatan
lingkungan, SPM,
Pemantauan Standar
Puskesmas
1.Updating data Pembaharuan data ASPAK yang Belum Data diupdate Data diupdate Data telah di .....
Aplikasi Sarana, dilakukan secara berkala sesuai pernah 1 kali setahun, 1 kali setahun, update
kondisi riil Fasyankes, paling
Prasarana dan Alat sedikit 2 (dua) kali dalam setahun dilakukan isian data tidak Isian data minimal 2 kali
Kesehatan setiap tanggal 30 Juni dan 31 updating data lengkap, lengkap,dirala setahun. Isian
(ASPAK), diralat Desember di tahun berjalan. Data , diralat diralat t menjadi data
menjadi ASPAK sesuai dengan kondisi riil menjadi menjadi Nilai Nilai data lengkap,dirala
Kelengkapan SPA ( di Puskesmas. Isian data Sarana, Nilai data data kumulatif t menjadi
Prasarana, Alat Kesehatan diisi
Sarana, Prasarana, lengkap ( 100%), contoh : nomer
kumulatif kumulatif SPA >60 % Nilai data
Alkes) seri, merek, tipe tahun pengadaan SPA < 60 % SPA <60 % dan kumulatif SPA
alkes dsb diisi lengkap, diralat dan dan kelengkapan >60 % dan
menjadi Nilai data kumulatif kelengkapan kelengkapan alat kesehatan kelengkapan
SPA >60 % dan >50% alat alat <50 % alat kesehatan
berdasarkan data ASPAK yang
telah diupdate secara berkala
kesehatan kesehatan berdasarkan > 50%
( minimal 2 kali dalam setahun, <50 % dan <50 % data ASPAK berdasarkan
tgl 30 Juni dan 31 Desember data ASPAK berdasarkan yang sudah data ASPAK
tahun berjalan ) dan telah belum data ASPAK diupdate dan yang sudah
divalidasi Dinkes Kab/Kota. diupdate yang sudah divalidasi diupdate dan
dan diupdate dan Dinkes divalidasi
divalidasi divalidasi Kab/Kota Dinkes
Dinkes Dinkes Kab/Kota
Kab/Kota Kab/Kota
2.Analisis data Analisis data ASPAK berisi Tidak ada Ada analisis Ada analisis Ada analisis .....
ASPAK dan rencana ketersediaan Sarana , analisis data data , rencana data SPA , data lengkap
tindak lanjut Prasarana dan alkes (SPA) tindak lanjut , rencana tindak dengan rencana
di masing-masing ruangan tindak lanjut lanjut, tidak tindak lanjut,
dan kebutuhan SPA yang dan evaluasi ada tindak tindak lanjut
belum terpenuhi.Tindak belum ada lanjut dan dan evaluasi
lanjut berisi upaya yang evaluasi
akan dilakukan dalam
pemenuhan kebutuhan SPA.
3.Pemeliharaan Pemeliharaan prasarana Tidak ada Ada jadwal Ada jadwal Ada jadwal .....
prasarana terjadwal serta dilakukan, jadwal pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
Puskesmas dilengkapi dengan jadwal pemeliharaan dan tidak dan dilakukan dan dilakukan
dan bukti pelaksanaan prasarana dan dilakukan pemeliharaan. pemeliharaan.
tidak pemeliharaan Tidak ada Ada bukti
dilakukan bukti pelaksanaan.
pemeliharaan pelaksanaan.
4.Kalibrasi alat Kalibrasi alkes dilakukan Tidak ada Ada jadwal Ada jadwal Ada jadwal .....
kesehatan sesuai dengan daftar jadwal kalibrasi dan kalibrasi dan kalibrasi dan
peralatan yang perlu kalibrasi dan tidak dilakukan dilakukan
dikalibrasi, ada jadwal, dan tidak dilakukan kalibrasiTidak kalibrasi Ada
bukti pelaksanaan kalibrasi. dilakukan kalibrasi ada bukti bukti
kalibrasi pelaksanaan. pelaksanaan.
5.Perbaikan dan Perbaikan dan pemeliharaan Tidak ada Ada jadwal Ada jadwal Ada jadwal .....
pemeliharaan peralatan medis dan non jadwal pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
peralatan medis dan medis terjadwal dan sudah pemeliharaan dan tidak dan dilakukan dan dilakukan
non medis dilakukan yang dibuktikan peralatan dan dilakukan pemeliharaan. pemeliharaan.
dengan adanya jadwal dan tidak pemeliharaan Tidak ada Ada bukti
bukti pelaksanaan dilakukan bukti pelaksanaan.
pemeliharaan pelaksanaan.
2.SK, uraian tugas Surat Keputusan Tidak ada SK Ada SK Ada SK Ada SK .....
pokok (tanggung Penanggung Jawab dengan tentang SO Penanggung Penanggung Penanggung
jawab dan uraian tugas pokok dan dan uraian Jawab dan Jawab dan Jawab dan
wewenang ) serta tugas integrasi jabatan tugas uraian tugas uraian tugas uraian tugas
uraian tugas karyawan 50% karyawan 75% karyawan seluruh
integrasi karyawan
3. Data kepegawaian data kepegawaian meliputi Tidak ada Data tidak Data Data lengkap, .....
dokumentasi data lengkap, tidak lengkap,analisa analisa lengkap
STR/SIP/SIPP/SIB/SIK/SIP ada analisa , sebagian ada , dengan rencana
A dan hasil pengembangan rencana rencana tindak tindak lanjut,
SDM ( sertifikat,Pelatihan, tindak lanjut, lanjut, tindak tindak lanjut
seminar, workshop, dll),a tindak lanjut lanjut dan dan evaluasi
nalisa pemenuhan standar dan evaluasi evaluasi belum
jumlah dan kompetensi ada
SDM di Puskesmas,
rencana tindak lanjut, tindak
lanjut dan evaluasi nya
2. Sarana Prasarana Sarana prasarana yang Tidak ada Ada sarana Ada sarana Ada sarana .....
Pelayanan terstandar dalam sarana prasarana, prasarana, prasarana,
Kefarmasian pengelolaan sediaan farmasi prasarana tidak lengkap lengkap sesuai lengkap sesuai
(adanya pallet, rak obat, sesuai kebutuhan kebutuhan,
lemari obat, lemari kebutuhan penggunaan
narkotika psikotropika, sesuai SOP
lemari es untuk menyimpan (kondisi
obat, APAR, pengatur suhu, terawat, bersih)
thermohigrometer, kartu
stok, dll) dan sarana
pendukung farmasi klinik (
alat peracikan obat,
perkamen, etiket, dll)
3. Data dan Data dan informasi terkait Tidak ada Data tidak Data lengkap, Data ada, .....
pengelolaan sediaan farmasi
informasi Pelayanan (pencatatan kartu stok/sistem data lengkap, tidak terarsip dengan terarsip dengan
Kefarmasian informasi data stok obat, laporan ada analisa, baik, tidak ada baik, analisa
narkotika/ psikotropika, LPLPO, tidak terarsip analisa, tidak lengkap
laporan ketersediaan obat) maupun
pelayanan farmasi klinik dengan baik, ada tindak dengan rencana
(dokumentasi PIO, konseling, EPO, rencana tindak lanjut dan tindak lanjut
PTO, MESO, laporan POR, lanjut dan evaluasi dan evaluasi
kesesuaian obat dengan Fornas)
secara lengkap, rutin dan tepat waktu, evaluasi belum
diralat menjadi Data dan informasi ada
terkait pengelolaan sediaan
farmasi (pencatatan kartu
stok/sistem informasi data stok
obat, laporan
narkotika/psikotropika, LPLPO,
laporan ketersediaan obat)
maupun pelayanan farmasi klinik
(dokumentasi Verifikasi Resep,
PIO, Konseling, EPO, PTO
(khusus untuk puskesmas rawat
inap) , MESO, laporan POR,
kesesuaian obat dengan Fornas)
secara lengkap, rutin dan tepat
waktu
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKM Esensial
Puskesmas
Target Th Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
2019 Data
3. Pondok Pesantren Pondok Pesantren yang Jumlah Pondok Pesantren 70% Laporan
( Ponpes) yang dikaji/dilaksanakan survey PHBS yang dikaji PHBS dibagi Tahunan
dikaji tatanan Pondok Pesantren di wilayah jumlah sasaran Ponpes
kerja Puskesmas pada kurun waktu dikali 100%
tertentu
2.1.1.2.Tatanan Sehat
1.Rumah Tangga Rumah Tangga (minimal yang dikaji Jumlah Rumah Tangga 62% Laporan
Sehat yang adalah 20% dari Total Rumah Tangga) yang memenuhi 10 Tahunan
memenuhi 10 yang memenuhi 10 indikator PHBS indikator PHBS rumah
indikator PHBS rumah tangga (persalinan ditolong oleh tangga dibagi jumlah
nakes, bayi diberi ASI eksklusif, sasaran rumah tangga
menimbang bayi/balita, menggunakan yang dikaji dikali 100%
air bersih, mencuci tangan pakai air
bersih dan sabun, menggunakan
jamban sehat, memberantas jentik
dirumah, makan buah dan sayur tiap
hari, aktivitas fisik tiap hari, tidak
merokok di dalam rumah) di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
2. Institusi Institusi Pendidikan (minimal yang Jumlah Institusi 70% Laporan
Pendidikan yang dikaji adalah 50% dari institusi Pendidikan yang Tahunan
memenuhi 7-8 pendidikan yang ada ) yang memenuhi memenuhi 7-8 Indikator
indikator PHBS 7-8 indikator PHBS Institusi PHBS Institusi Pendidikan
(klasifikasi IV) Pendidikan (mencuci tangan dengan air dibagi jumlah sasaran
yang mengalir & menggunakan sabun, Institusi Pendidikan yang
mengkonsumsi jajanan sehat di kantin dikaji dikali 100%
sekolah, menggunakan jamban bersih
dan sehat, melaksanakan olahraga
teratur, memberantas jentik, tidak
merokok di sekolah, mengukur BB dan
TB 6 (enam) bulan sekali, membuang
sampah pada tempatnya) di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
3.Pondok Pesantren Pondok Pesantren (minimal yang dikaji Jumlah Ponpes yang 30% Laporan
yang memenuhi 16- adalah 70 % dari Ponpes yang ada) memenuhi 16-18 indikator Tahunan
18 indikator PHBS yang memenuhi 16-18 indikator PHBS PHBS Ponpes dibagi
Pondok Pesantren Pondok Pesantren (kebersihan jumlah sasaran Pondok
(Klasifikasi IV) perorangan, penggunaan air bersih, Pesantren yang dikaji
kebersihan tempat wudhu, dikali 100%
menggunakan jamban, kebersihan Catatan:
asrama, kepadatan penghuni asrama, tidak dihitung sebagai
kebersihan ruang belajar, kebersihan pembagi bila tidak ada
halaman, ada kader santri husada, Ponpes
kader terlatih, kegiatan rutin kader,
bebas jentik, penggunaan garam
beryodium, makanan gizi seimbang,
pemanfaatan sarana yankes, tidak
merokok, sadar AIDS, menjadi peserta
dana sehat) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan
1.Kegiatan Kelompok RT yang telah diintervensi Jumlah kegiatan 100% Laporan
intervensi pada terkait 10 indikator PHBS baik dengan penyuluhan kelompok Tribulanan
Kelompok Rumah penyuluhan kelompok dan atau bentuk /bentuk intervensi lain
Tangga intervensi lain (dengan metode apapun) terkait 10 indikator PHBS
di Posyandu Balita oleh petugas pada rumah tangga
Puskemas di wilayah kerja Puskesmas melalui Posyandu Balita
pada kurun waktu tertentu yang ada di wilayah
Puskesmas selama 1 tahun
dibagi (6 kali jumlah
posyandu Balita yang ada
di wilayah kerja
puskesmas) dikali 100 %
2. Kegiatan Institusi Pendidikan (SD / MI ; SLTP / Jumlah kegiatan 100% Laporan
intervensi pada MTs, SLTA/MA ) yang telah penyuluhan/bentuk Semesteran
Institusi Pendidikan diintervensi baik dengan penyuluhan intervensi lain pada
dan atau bentuk intervensi lainnya institusi pendidikan yang
(dengan metode apapun) oleh petugas dikaji PHBS selama 1
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas tahun dibagi (2 kali
pada kurun waktu tertentu jumlah institusi
pendidikan yang dikaji
PHBS) dikali 100 %
2.1.1.4.Pengembangan UKBM
1. Posyandu Balita Posyandu Balita yang berstrata Jumlah Posyandu Balita 74% Laporan
PURI ( Purnama Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Purnama dan Mandiri Tahunan
Mandiri ) Puskesmas dalam waktu 1 tahun dibagi jumlah Posyandu
Balita dikali 100%
3. Promosi Jumlah SD dan SMP yang dilakukan Jumlah SD dan SMP yang 81% Laporan
kesehatan program promosi kesehatan meliputi: Jiwa, dilakukan promosi Tahunan
prioritas di Sekolah kesehatan reproduksi, gizi seimbang, kesehatan minimal satu
( SD dan SMP ) penyakit berpotensi wabah, Napza, kali dalam setahun dibagi
penyakit menular ( HIV AIDS, TB, jumlah SD dan SMP yang
Malaria, DBD) minimal satu kali ada dikali 100 %
dalam setahun
4 Pengukuran dan Pengukuran dan pembinaan tingkat Jumlah UKBM yang 95% Profil
Pembinaan tingkat perkembangan UKBM (Pondok Pesantren, diukur dan dibina tingkat Promkes
Posyandu Balita, Remaja, Lansia, Posbindu
perkembangan PTM, Pos UKK, SBH, Poskestren) yang ada di perkembangannya dibagi
UKBM wilayah Puskesmas, oleh petugas Puskesmas jumlah seluruh UKBM
selama 1 (satu) tahun di wilayah kerja yang ada dikali 100%
Puskesmas, diiralat menjadi Pengukuran
dan pembinaan tingkat perkembangan
UKBM adalah penentuan strata UKBM
yang terdiri dari strata Pratama, Madya,
Purnama & Mandiri serta pembinaan
tingkat perkembangannya agar meningkat
stratanya. UKBM yang diukur dan dibina
tingkat perkembangannya adalah
Posyandu Balita, Posyandu Lansia,
Poskesdes, Pos Kesehatan Pesantren, Saka
Bhakti Husada, yang ada di wilayah kerja
Puskesmas, oleh petugas Puskesmas selama
1 (satu) tahun . Skor strata berdasarkan
Buku Pedoman Pengukuran Tingkat
Perkembangan UKBM yaitu Posyandu
Balita ( Pratama : <60; Madya : 64-74;
Purnama :75-94; Mandiri : 95 -100 );
Poskesdes dan Poskestren (Pratama : <50;
Madya : 50 - 69;Purnama:70-89;Mandiri :
90 - 100); Posyandu lansia (Pratama :<40;
Madya ; 40 - 59; Purnama : 60-79;Mandiri :
80 - 100); SBH ( Pratama : < 30; Madya : 30
- 49: Purnama: 50 - 69; Mandiri : 70 -100)
2.SAB yang SAB dimana hasil Inspeksi Sanitasi Jumlah SAB yang di IS 85% Laporan
memenuhi syarat (IS) secara teknis sudah memenuhi dan memenuhi syarat Bulanan
kesehatan syarat kesehatan (kategori resiko kesehatan dibagi jumlah
rendah dan sedang), sehingga aman SAB yang di inspeksi
untuk dipakai kebutuhan sehari-hari Sanitasi dikali 100 %
(termasuk untuk kebutuhan makan dan
minum) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
3.Rumah Tangga RT yang memiliki akses terhadap SAB Jumlah RT yang memiliki 86% Laporan
yang memiliki akses (mudah mendapatkan air bersih yang akses SAB dibagi jumlah Bulanan
terhadap SAB berasal dari SAB terdekat, tidak harus RT yang ada dikali 100 %
memiliki SAB sendiri, bisa dari SAB
umum, kerabat dekat, tetangga dll) di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
2.TPM yang TPM yang dari segi fisik (sanitasi), Jumlah TPM yang 45% Laporan
memenuhi syarat penjamah, kualitas makanan memenuhi memenuhi syarat Tribulan
kesehatan syarat tidak berpotensi menimbulkan kesehatan dibagi jumlah
kontaminasi atau dampak negatif TPM yang dibina dikali
kesehatan, lebih valid apabila disertai 100 %
dengan bukti hasil Inspeksi sanitasi
dan sertifikat laik hygiene sanitasi
selama di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
2. Rumah yang Kondisi rumah yang memenuhi syarat Jumlah rumah yang 75% Laporan
memenuhi syarat kesehatan sesuai standart yang memenuhi syarat Bulanan
kesehatan ditentukan meliputi media atau kesehatan tahun
parameter : air, udara, pangan, tanah, sebelumnya ditambah
sarana, bangunan dan vektor penyakit rumah yang memenuhi
syarat hasil IS/IKL tahun
ini dibagi jumlah rumah
yang ada dikali 100 %
2.1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU ) Prioritas
1.Pembinaan sarana Monitoring /Inspeksi Sanitasi dan Jumlah TTU Prioritas 88% Laporan
TTU Prioritas pembinaan yang meliputi rekomendasi yang dibina dibagi jumlah Tribulan
teknis, dll terhadap penanggung jawab TTU Prioritas yang ada
dan petugas. TTU Prioritas dikali 100 %
(Puskesmas, SD, SLTP) di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu.
2.TTU Prioritas TTU prioritas yang memenuhi syarat Jumlah TTU Prioritas 63% Laporan
yang memenuhi kesehatan sesuai dengan pedoman yang memenuhi syarat Tribulan
syarat kesehatan yang ada, dimana secara teknis cukup kesehatan dibagi jumlah
aman untuk dipergunakan dan tidak TTU Prioritas yang
memiliki resiko negatif terhadap dibina/ yang diperiksa
pengguna, petugas dan lingkungan dikali 100 %
sekitar di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
2. Inspeksi Sanitasi Inspeksi Sanitasi/Inspeksi Kesehatan Jumlah IS sarana pasien 20% Laporan
PBL Lingkungan terhadap sarana pasien PBL yang dikonseling Bulanan
PBL yang telah dikonseling dibagi dengan jumlah Puskesmas
pasien yang dikonseling
dikali 100%
3.Intervensi Pasien PBL yang menindaklanjuti Jumlah pasien PBL yang 40% Laporan
terhadap pasien hasil inspeksi menindaklanjuti hasil Bulanan
PBL yang di IS inspeksi dibagi jumlah Puskesmas
pasien PBL yang di IS
dikali 100%
3.Jamban Sehat Jamban yang: dapat mencegah Jumlah jamban sehat yang 75% Laporan
kontaminasi ke badan air, dapat memenuhi syarat Bulanan
mencegah kontak antara manusia dan kesehatan dibagi jumlah STBM
tinja, tinja di tempat yang tertutup, rumah yang ada dikali
dapat mengurangi resiko terjadinya 100 %
penularan penyakit akibat terjadinya
kontaminasi terhadap lingkungan
sekitar, tidak berbau dan mudah
dibersihkan, lubang kloset tidak
berhubungan langsung dengan kotoran
(sistem leher angsa, ada septic tank dll)
4. Pelaksanaan Kegiatan pemberdayaan masyarakat Jumlah Desa/ Kelurahan 75% Laporan
Kegiatan STBM di desa/kelurahan dengan pendekatan STBM yang melakssanakan Bulanan
Puskesmas 5 Pilar yaitu : STBM ( 5 Pilar STBM.
1. Tidak buang dihilangkan) dibagi
air besar di sembarang tempat, jumlah desa/ Kelurahan
2. Cuci tangan pakai
sabun, 3.
yang ada dikali 100 %
Mengelola air minum dan makanan
yang aman,
4. Mengelola sampah dengan benar;
5. Mengelola limbah
cair rumah tangga dengan aman,
diralat menjadi: ada 3 indikator
yaitu: 1. Telah ada intervensi melalui
kegiatan pemicuan di desa/kelurahan
2. Ada masyarakat yang
bertanggungjawab untuk melanjutkan
intervensi STBM hasil pemicuan baik
individu ( natural leader) atau bentuk
komite 3. Ada rencana
aksi/komitmen perubahan perilaku
pilar-pilar STBM lainnya
3.Pelayanan Ibu bersalin yang mendapat pertolongan Jumlah persalinan oleh 100% Laporan
Persalinan oleh persalinan oleh tenaga kesehatan yang tenaga kesehatan yang PWS-KIA
tenaga kesehatan (Pn) mempunyai kompetensi kebidanan pada kompeten dibagi sasaran ibu
kurun waktu tertentu (Standar Pelayanan bersalin dikali 100%
Minimal ke 2)
4.Pelayanan Ibu bersalin yang mendapat pertolongan Jumlah persalinan oleh 100% Laporan
Persalinan oleh persalinan oleh tenaga kesehatan yang tenaga kesehatan yang PWS-KIA
tenaga kesehatan di mempunyai kompetensi kebidanan di kompeten di fasilitas
fasilitas kesehatan fasilitas pelayanan kesehatan pada kurun pelayanan kesehatan dibagi
(Pf) waktu tertentu jumlah sasaran ibu bersalin
dikali 100%
5.Pelayanan Nifas Pelayanan kepada ibu masa 6 (enam) jam Jumlah ibu nifas yang 97% Laporan
oleh tenaga kesehatan sampai dengan 42 hari pasca bersalin memperoleh 3 kali PWS-KIA
(KF) sesuai standar paling sedikit 3 (tiga)kali, pelayanan nifas sesuai
1(satu) kali pada 6 jam pasca persalinan sd standar dibagi sasaran ibu
3 (tiga) hari; 1(satu) kali pada hari ke 4 bersalin dikali 100%
(empat) sd hari ke 28 dan 1 (satu) kali
pada hari ke 29 sd hari ke 42 (termasuk
pemberian Vit A 200.000 IU 2 (dua) kali
serta persiapan dan atau pemasangan KB)
pada kurun waktu tertentu
6.Penanganan Ibu dengan komplikasi kebidanan yang Jumlah ibu hamil,bersalin 80% Laporan
komplikasi kebidanan ditangani secara definitif (sampai selesai) dan nifas dengan komplikasi PWS-KIA
(PK) di fasyankes dasar dan rujukan pada kurun kebidanan yang
waktu tertentu. Komplikasi yang mendapatkan pelayanan
mengancam jiwa Ibu antara lain : abortus, sampai selesai dibagi 20%
hiperemisis gravidarum, perdarahan per sasaran ibu hamil dikali
vagina, hipertensi dalam kehamilan, 100%
kehamilan lewat waktu, ketuban pecah
dini, kelainan letak/presentasi janin, partus
macet/distosia, infeksi berat, sepsis,
kontraksi dini/ persalinan prematur,
kehamilan ganda dan kasus non obstetri.
2.Pelayanan Neonatus umur 0-28 hari yang Jumlah neonatus umur 0- 100% Laporan
Kesehatan Neonatus memperoleh pelayanan kesehatan 28 hari yang memperoleh PWS KIA
0 - 28 hari (KN sesuai standar paling sedikit 3 (tiga) 3 kali pelayanan
lengkap) (Standar kali dengan distribusi waktu : kunjungan neonatal sesuai
Pelayanan 1 (satu) kali pada 6 – 48 jam standar dibagi sasaran
Minimal ke 3) setelah lahir; lahir hidup dikali 100%
1 ( satu) kali pada
hari ke 3 – 7; 1
(satu) kali pada hari ke 8 – 28 pada
kurun waktu tertentu
3.Penanganan Neonatus dengan komplikasi yang Jumlah neonatus dengan 80% Laporan
komplikasi neonatus mendapat penanganan sesuai standar oleh komplikasi yang mendapat PWS-KIA
tenaga kesehatan kompeten pada tingkat penanganan sesuai standar
pelayanan dasar dan rujukan pada kurun dibagi 15% sasaran lahir
waktu tertentu.Neonatal dengan hidup kali 100%
komplikasi adalah neonatus dengan
penyakit dan kelainan yang dapat
menyebabkan kesakitan, kecacatan
dan/kematian, dan neonatus dengan
komplikasi meliputi trauma lahir, asfiksia,
ikterus, hipotermi,Tetanus Neonatorum,
sepsis, Bayi Berat Badan Lahir (BBLR)
kurang dari 2500 gr, kelainan kongenital,
sindrom gangguan pernafasan maupun
termasuk klasifikasi kuning dan merah
pada MTBM .
4.Pelayanan Bayi yang mendapatkan pelayanan Jumlah bayi usia 29 hari- 97% PWS-KIA
kesehatan bayi 29 paripurna sesuai standar minimal 4 11 bulan yang telah
hari - 11 bulan (empat) kali yaitu 1 (satu) kali pada memperoleh 4 kali
umur 29 hari – 2 bulan; 1 (satu) kali pelayanan kesehatan
pada umur 3-5 bulan, 1 (satu) kali pada sesuai standar dibagi
umur 6-8 bulan dan 1( satu) kali pada sasaran bayi dikali 100%
umur 9-11 bulan sesuai standar dan
telah lulus KN lengkap pada kurun
waktu tertentu. Pelayanan kesehatan
tersebut meliputi pemberian injeksi
Vitamin K1 , pemberian Vitamin A 1
(satu) kali, imunisasi dasar lengkap,
SDIDTK 4 kali bila sakit di MTBS.
2. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB Jumlah sekolah setingkat 100% Laporan
SMP/MTs/SMPLB yang mendapatkan pemeriksaan SMP/ MTs/ SMPLB yang Penjaringan
yang melaksanakan penjaringan kesehatan di wilayah kerja melaksanakan Kesehatan
pemeriksaan tertentu dalam kurun waktu satu tahun pemeriksaan penjaringan
penjaringan ajaran pendidikan kesehatan di wilayah
kesehatan kerja tertentu dalam kurun
waktu satu tahun ajaran
pendidikan dibagi jumlah
seluruh sekolah setingkat
SD/MI/ SDLB di
wilayah kerja tertentu
dalam kurun waktu satu
tahun ajaran pendidikan
yang sama dikali 100%
2. Peserta KB baru Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru Jumlah peserta KB baru 10% LB3 USUB
pertama kali menggunakan metode dibagi jumlah PUS dikali
kontrasepsi termasuk mereka yang 100%
pasca keguguran, sesudah melahirkan,
atau pasca istirahat minimal 3 (tiga)
bulan pada kurun waktu tertentu .
3. Akseptor KB Peserta yang tidak melanjutkan Jumlah peserta KB aktif <3 ,5 %, LB3 USUB
Drop Out penggunaan kontrasepsi (drop out) yang drop out dibagi diganti <
dalam 1 (satu) tahun kalender jumlah KB aktif dikali 10 %
diwilayah kerja Puskesmas pada kurun 100% Jumlah peserta
waktu tertentu .Kasus drop out tidak KB yang drop out dibagi
termasuk mereka yang ganti cara. jumlah peserta KB aktif
dikali 100 %.
Catatan
untuk kinerja
Puskesmas, diralat
menjadi :
< 10%
= 100%; 10 -
12,5% = 75%;
>12,5-15%=50%;
>15 -17,5%=25%
>17,5% = 0%
4. Peserta KB Peserta KB baru atau lama yang Jumlah peserta KB yang < 3 ,5 % LB3 USUB
mengalami mengalami gangguan kesehatan dan mengalami komplikasi
komplikasi mengarah pada keadaan patologis dibagi jumlah KB aktif
sebagai akibat dari proses tindakan/ dikali 100% Jumlah
pemberian/ pemasangan alat peserta KB yang drop out
kontrasepsi yang digunakan seperti dibagi jumlah peserta KB
perdarahan, infeksi/ abses, flour albus aktif dikali 100 %.
patologis, perforasi, translokasi,
hematoma, tekanan darah meningkat, Catatan untuk kinerja
perubahan Hemoglobin, edikalipusi. Puskesmas:
Komplikasi yang terjadi dalam periode < 3,5%
1 (satu) tahun kalender dihitung 1 = 100%;
(satu) kali serta dihitung per metode 3,5 - 4,5% = 75%;
(IUD, implant, suntik, pil, MOP dan > 4,5-7,5%=50%;
MOW) di wilayah kerja Puskesmas > 7,5 -10%=25%
pada kurun waktu tertentu > 10% = 0%
5. Peserta KB Peserta KB baru atau lama yang Jumlah peserta KB yang < 12,50% LB3 USUB
mengalami efek mengalami gangguan kesehatan mengalami efek samping
samping mengarah pada keadaan fisiologis, KB dibagi Jumlah peserta
sebagai akibat dari proses tindakan/ KB aktif dikali 100 %
pemberian/ pemasangan alat
kontrasepsi yang digunakan spooting, Catatan untuk kinerja
amenore, pusing, sakit kepala, mual, Puskesmas:
muntah, perubahan berat badan, nyeri
tempat insisi, erosi dan nyeri <12,50% = 100%;
perut.Efek samping yang terjadi dalam 12,50 -15% = 75%;
periode 1 (satu) tahun kalender >15-
dihitung 1 (satu) kali serta dihitung per 17,5%=50%;
metode IUD, implant, suntik, pil , >17,5-20%=25%
MOP, MOW >20% =0
6. PUS dengan 4 T PUS dengan 4 Terlalu (4 T), yaitu Jumlah PUS 4T ber KB 80% LB3USUB,
ber KB berusia kurang dari 20 tahun, berusia dibagi jumlah PUS dengan
lebih dari 35 tahun, telah memiliki 4T dikali 100 %
anak hidup lebih dari 3 (tiga) orang
atau anak terakhir belum berusia 2
(dua) tahun yang menjadi peserta KB
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu, diralat menjadi PUS
dimana istrinya memiliki salah satu
kriteria “4T” yaitu : 1) berusia
kurang dari 20 tahun; 2) berusia
lebih 35 tahun; 3) telah memiliki
anak hidup lebih dari 3 orang; atau
4) jarak kelahiran antara satu anak
dengan lainnya kurang dari 2 tahun.
7. KB pasca persalin PUS yang mulai menggunakan alat Jumlah PUS yang 60% LB3USUB
kontrasepsi langsung sampai dengan mengikuti KB pasca
42 (empat puluh dua) hari sesudah persalinan dibagi jumlah
melahirkan di wilayah kerja Puskesmas persalinan dikali 100 %,
pada kurun waktu tertentu, diralat diralat menjadi jumlah
menjadi Ibu yang mulai ibu paska persalinan ber
menggunakan alat kontrasepsi KB dibagi Jumlah
langsung sesudah melahirkan sasaran ibu bersalin x
(sampai dengan 42 hari sesudah 100%
melahirkan).
8. Ibu hamil yang Ibu hamil yang melakukan ANC Jumlah ibu hamil K1 yang 95% LAPORAN
diperiksa HIV pertama kali/kunjungan pertama ke diperiksa HIV dibagi ibu PPIA
Puskesmas ( K1) dan diperiksa Human hamil K1 dikali 100 %
Imuno Deficiency Virus (HIV) di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
2.Pemberian kapsul Anak balita umur 12-59 bulan Jumlah anak balita umur 85% LB3-Gizi
vitamin A dosis mendapat kapsul vitamin A merah 12-59 bulan mendapat
tinggi pada balita (200.000 IU) 2 kali pertahun di kapsul vitamin A 2 ( dua)
umur 12-59 bulan 2 wilayah kerja Puskesmas pada kurun kali per tahun dibagi
(dua) kali setahun waktu tertentu jumlah anak balita umur
12-59 bulan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas
dikali 100%
3.Pemberian 90 Ibu hamil yang selama kehamilannya Jumlah ibu hamil dapat 90 95% LB3-Gizi
tablet Besi pada ibu mendapat 90 (sembilan puluh) tablet (sembilan puluh) tablet
hamil Besi kumulatif di wilayah kerja Besi kumulatif dibagi
Puskesmas pada kurun waktu tertentu jumlah sasaran bumil di
wilayah kerja Puskesmas
kerja dikali 100%
4.Pemberian Tablet Remaja Putri (SMP dan SMA) yang Jumlah remaja putri yang 30% LB3-Gizi
Tambah Darah pada mendapat minimal 80% dari yang mendapat 1 (satu) tablet
Remaja Putri seharusnya diberikan 1 (satu) tablet tambah darah per minggu
tambah darah per minggu sepanjang dibagi jumlah remaja putri
tahun di suatu wilayah kerja di suatu wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%
2. Ibu Hamil KEK Bumil KEK dengan LILA <23,5 cm Jumlah bumil KEK yang 80% LB3-Gizi
yang mendapat yang ditemukan dan mendapat PMT mendapat PMT pemulihan
PMT-Pemulihan pemulihan di suatu wilayah kerja dibagi jumlah bumil KEK
Puskesmas pada kurun waktu tertentu di wilayah kerja
Puskesams pada kurun
waktu tertentu dikali
100%
3..Balita gizi buruk Balita gizi buruk yang ditemukan dan Jumlah balita gizi buruk 100% LB3-Gizi
mendapat perawatan mendapat perawatan sesuai standar yang mendapat perawatan
sesuai standar tatalaksana gizi buruk di wilayah kerja sesuai standar tatalaksana
tatalaksana gizi Puskesams Puskesmas pada kurun gizi buruk dibagi jumlah
buruk waktu tertentu. Balita gizi buruk yaitu balita gizi buruk yang
balita yang secara antropometri ditemukan dikali 100%
berdasarkan berat badan menurut
tinggi badan kurang dari -3 SD
(menurut Z-score)
3.Balita Bawah Balita yang grafik pertumbuhannya Jumlah balita yang grafik < 1,8% LB3-Gizi
Garis Merah (BGM) berada di bawah garis merah pada pertumbuhannya berada di
Kartu Menuju Sehat (KMS) pada bawah garis merah pada
kurun waktu tertentu KMS dibagi jumlah balita
yang ditimbang di wilayah
kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
dikali 100%
Catatan
untuk kinerja
Puskesmas:
<1,8 %
= 100%; 1,8
- 2 % = 75%;
>2- 2,25 % = 50%;
>2,25 - 2,5 % =
25% > 2,5
% = 0%
4.Rumah Tangga Rumah tangga yang mengkonsumsi Jumlah rumah tangga 90% Survei
mengkonsumsi garam beryodium di wilayah kerja yang mengkonsumsi
garam beryodium Puskesmas pada kurun waktu tertentu garam beryodium.dibagi
jumlah rumah tanngga
yang disurvei di wilayah
kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
dikali 100%
5.Ibu Hamil Kurang Ibu hamil yang hasil pengukuran Jumlah ibu hamil dengan < 19,7% LB3-Gizi
Energi Kronis Lingkar Lengan Atas (LiLA) nya LiLA kurang dari 23,5 cm
(KEK) kurang dari 23,5 cm di wilayah kerja dibagi jumlah ibu hamil
Puskesams Puskesmas pada kurun diukur LiLA dikali 100%
waktu tertentu
Catatan untuk kinerja
Puskesmas:
< 19,7 = 100%
19,7 - 22,5%= 75%
> 22,5 -25%= 50%
> 25
-27,5%= 25%
> 27,5 -30% = 0%
6. Bayi usia 6 (enam Bayi usia 6 (enam) bulan yang di beri Jumlah bayi usia 6 bln 47 LB3-Gizi
) bulan mendapat ASI saja tanpa makanan/ cairan lain mendapat ASI Eksklusif di
ASI Eksklusif kecuali obat, vitamin dan mineral suatu wilayah pada
periode tertentu di bagi
jumlah bayi 6 (enam)
bulan yang di periksa
7. Bayi yang baru Proses menyusu di mulai secepatnya Jumlah bayi baru lahir 47 LB3-Gizi
lahir mendapat IMD segera setelah lahir,IMD di lakukan dg yang mendapat IMD di
(Inisiasi Menyusu cara kontak kulitke kulit bayi dgn satu wilayah pada periode
Dini ) ibunya segera setelah lahir dan tertentu di bagi jumlah
berlangsung minimal 1 jam seluruh bayi baru lahir di
suatu wilayah pada
periode tertentu di kali
100 %
8 Balita pendek Keadaan balita gizi kurang yang diukur Jumlah balita stunting di < 25,2 LB3-Gizi
(Stunting ) menurut indeks panjang badan atau bagi dengan jumlah balita dan bulan
tinggi badan menurut umur kurang dari yang di periksa dikali 100 timbang
-2 standar deviasi (PB/U atau TB/U < %
-2 SD ) berdasarkan standar WHO Catatan kinerja
Antro 2005 Puskesmas:
< 25,2 = 100%
25.2 - <30 =
75% 30 -
<35 = 50%
35 - <40 = 25%
>40 = 0%
3. Penggunaan Zinc Penderita diare balita yang diberi tablet Jumlah penderita diare 100% Register
pada balita diare, Zinc di wilayah kerja Puskesmas pada balita yang diberi tablet Diare
diralat menjadi kurun waktu tertentu, diralat menjadi Zinc di sarana kesehatan
Proporsi Penderita diare balita yang berobat dibagi jumlah penderita
penggunaan Zinc mendapat tablet Zinc difasilitas diare balita dikali 100 %,
pelayanan kesehatan di wilayah diralat menjadi Jumlah
kerja Puskesmas pada kurun waktu penderita diare balita
tertentu yang diberi tablet Zinc
di fasilitas pelayanan
kesehatan dibagi total
penderita diare balita
dikali 100 %
4. Pelaksanaan LROA aktif bila melakukan minimal 2 Kegiatan LROA secara 100% Form 13 A,
kegiatan Layanan ( dua) dari 6 kegiatan LRO, yaitu terus menerus dalam 3 13 B
Rehidrasi Oral Aktif 1. Layanan bulan terakhir dengan ( Register
(LROA) konseling rehidrasi diare/promosi periode pelaporan tahun harian
upaya rehidrasi oral dan pemberian berjalan, diralat menjadi LROA dan
Zinc 2. Kegiatan LROA secara Laporan
Tata laksana diare terus menerus dalam 3 bulanan
3. Sosialisasi dan bulan dengan periode LROA)
peningkatan kapasitas masyarakat pelaporan per tribulan.
tentang diare dan upaya pencegahan Dalam 1
dan penanggulangannya tribulan, laporan
4. Pemberian bulanan harus ada dan
pelayanan penderita diare dengan lengkap` Kalau dalam 1
dehidrasi ringan sampai sedang tribulan hanya ada
5.Observasi laporan 1 bulan, maka
penderita diare dengan dehidrasi ringan dianggap tidak ada
sampai sedang paling sedikit 3 ( tiga) LROA.
jam Kalua dalam 1 tahun
6.Mengajarkan cara penyiapan hanya lapor tribulan 4
oralit dan berapa banyak oralit yang daja, dianggap kinerja
harus diminum kepada orang mencapai 25%
tua/pengasuh/keluarganya
Target balita =
4,45 % x (10%x jumlah
2.1.5.3.Kusta penduduk)
1. Pemeriksaan Pemeriksaan kontak serumah dan Jumlah kontak dari kasus lebih dari Register
kontak dari kasus tetangga sejumlah lebih kurang 10 Kusta baru yang diperiksa 80% kohort PB
Kusta baru (sepuluh) rumah disekitar penderita dalam 1 (satu) tahun dan MB
Kusta baru yang diperiksa. Dengan dibagi jumlah kontak dari
asumsi jumlah kontak yang ada kasus Kusta baru
disekitar penderita sejumlah 25 (dua seluruhnya dikali 100%
puluh lima) orang di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2. Kasus Kusta yang Penderita Kusta yang diperiksa Jumlah penderita Kusta lebih dari Register
dilakukan PFS Pemeriksaan Fungsi Syaraf (PFS) yang yang diperiksa PFS dalam 95% kohort PB
secara rutin masih berobat secara rutin (12 kali 1 tahun secara rutin dan MB
untuk MB/Multi Basiler dan 6 kali dibagi jumlah seluruh
untuk PB/Pauci Basiler) diantara penderita dalam 1 tahun
seluruh penderita dalam 1 (satu) tahun dikali 100 %
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun Catatan:
waktu tertentu tidak dihitung sebagai
pembagi bila tidak ada
kasus kusta,
diralat/dihilangkan
3. RFT penderita Release From Treatment (RFT) bila Jumlah penderita baru PB 1 lebih dari Register
Kusta penderita baru tipe PB 1 (satu) tahun (satu) tahun sebelumnya dan 90% kohort PB
MB 2 (dua) tahun sebelumnya
sebelumnya dan tipe MB 2 (dua) menyelesaikan pengobatan dan MB
tahun sebelumnya menyelesaikan tepat waktu dibagi jumlah
pengobatan tepat waktu di wilayah penderita baru PB 1 (satu)
kerja Puskesmas pada kurun waktu tahun sebelumnya dan MB 2
tertentu (dua) tahun sebelumnya yang
mulai pengobatan dikali 100%,
diralat menjadi Jumlah
penderita baru PB 1 (satu)
tahun sebelumnya dan MB 2
(dua) tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan
dibagi jumlah penderita baru
PB 1 (satu) tahun sebelumnya
dan MB 2 (dua) tahun
sebelumnya yang mulai
pengobatan dikali 100%,
4. Penderita baru Penderita Kusta tipe PB (dari 1 tahun Jumlah penderita baru PB lebih dari Register
pasca pengobatan sebelumnya) dan tipe MB (dari 2 tahun dan MB yang menyelesaikan 97% kohort PB
dengan score sebelumnya) yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu dan MB
kecacatannya tidak pengobatan tepat waktu dengan score dengan score kecacatannya
bertambah atau kecacatan yang tidak bertambah/ tetap tidak bertambah / tetap
dibagi jumlah penderita
tetap dari total penderita baru tipe PB dan baru yang memulai Multi
MB di wilayah kerja Puskesmas pada Drug Therapi (MDT) pada
kurun waktu tertentu period kohort yang sama
dikali 100%, diralat
menjadi Jumlah penderita
baru PB dan MB yang
menyelesaikan pengobatan
tepat waktu dengan score
kecacatannya tidak
bertambah / tetap dibagi
jumlah penderita baru
yang memulai pengobatan
pada period kohort yang
sama dikali 100%
5. Kasus defaulter Defaulter yaitu penderita Kusta yang Jumlah kasus PB / MB Kurang Register
Kusta tidak menyelesaikan pengobatan tepat yang tidak menyelesaikan dari 5% kohort PB
waktu, meliputi penderita PB tidak pengobatan tepat waktu dan MB
ambil obat lebih dari 3 (tiga) bulan, dibagi jumlah kasus baru
MB tidak ambil obat lebih dari 6 PB/MB yang mendapat
(enam) bulan, diantara kasus baru pengobatan pada periode
yang mendapat pengobatan pada yang sama dikalikan
periode 1 (satu) tahun. 100% , diralat menjadi
Jumlah kasus PB / MB
yang tidak menyelesaikan
pengobatan dibagi jumlah
kasus baru PB/MB yang
mulai pengobatan pada
periode yang sama
dikalikan 100%
Catatan
untuk kinerja
Puskesmas:
<5% =
100%; 5
- 7,5% = 75%;
>7,5-10%=50%;
>10 -15%=25%
>15% = 0%
6. Proporsi tenaga Prosentase tenaga kesehatan yang ada Jumlah tenaga kesehatan lebih dari Daftar
kesehatan Kusta telah tersosialisasi Program P2 Kusta telah mendapat sosialisasi 95% hadir
tersosialisasi dari seluruh tenaga kesehatan yang ada kusta dibagi jumlah
seluruh tenaga kesehatan
dikali 100%
7. Kader kesehatan Kader kesehatan yang telah Jumlah kader kesehatan lebih dari Daftar
Kusta tersosialisasi , tersosialisasi Program P2 Kusta telah mendapat sosialisasi 95% hadir
diralat menjadi terutama untuk membantu penemuan kusta dibagi jumlah
Kader Posyandu suspek kusta di wilayah kerja seluruh kader kesehatan
yang telah Puskesmas pada kurun waktu tertentu, dikali 100% , diralat
mendapat diralat menjadi Kader Posyandu menjadi Jumlah kader
sosialisasi kusta yang telah tersosialisasi Program P2 Posyandu telah
Kusta terutama untuk membantu mendapat sosialisasi
penemuan suspek kusta di wilayah kusta dibagi jumlah
kerja Puskesmas pada kurun waktu seluruh kader Posyandu
tertentu dikali 100%
8. SD/ MI telah SD/ MI yang ada Kusta telah Jumlah SD / MI telah 100% Form
dilakukan screening dilakukan screening Kusta pada kurun dilakukan screening Kusta Surveilans
Kusta waktu tertentu , diralat menjadi SD/ dibagi jumlah seluruh SD / bercak
MI yang telah dilakukan screening MI dikali 100% pada anak
Kusta pada kurun waktu tertentu SD
2.1.5.4.TBC Paru
1.Kasus TBC yang Jumlah kasus TBC yang ditemukan, Jumlah kasus TBC yang 80% TB 01, TB
ditemukan dan diobati secara baku dan dilaporkan ditemukan, diobati secara 03 & TB
diobati baku dan dilaporkan 07 SITT
dibagi jumlah kasus TBC Online
yang ditemukan dan
diobati dikali 100%.
2.Terduga TBC Pelayanan orang terduga TBC sesuai Jumlah orang terduga 100% TB 06
yang mendapatkan standar bagi orang terduga TBC TBC yang dilakukan
pelayanan TBC meliputi : pemeriksaan penunjang
sesuai standart , 1. Pemeriksaan klinis terduga TBC dalam kurun waktu satu
diralat menjadi dilakukan minimal 1 kali setahun, tahun dibagi Jumlah orang
Persentase adalah pemeriksaan gejala seseorang yang terduga TBC dalam
Pelayanan orang dengan batuk lebih dari 2 minggu kurun waktu satu tahun
terduga TBC disertai dengan gejala lainnya dan yang sama dikalli 100%,
mendapatkan tanda 2. diralat menjadi Jumlah
pelayanan TBC Pemeriksaan penunjang , adalah orang terduga TBC yang
sesuai standar pemeriksaan dahak dan/atau mendapatkan
(Standar bakteriologis dan/atau radiologis pelayanan TBC sesuai
Pelayanan 3. Edukasi perilaku beresiko standar di fasyankes
Minimal ke 11) dan pencegahan penularan dalam kurun waktu satu
4. tahun dibagi Jumlah
Melakukan rujukan jika diperlukan orang terduga TBC yang
ada di wilayah kerja
pada kurun waktu satu
tahun yang sama dikali
100%
3.Angka Jumlah pasien TBC yang sembuh dan Jumlah pasien TBC yang 90% TB 01, TB
Keberhasilan pengobatan lengkap dari semua pasien sembuh dan pengobatan 08 SITT
pengobatan kasus TBC yang diobati, dicatat dan lengkap dibagi jumlah online
TBC ( Success dilaporkan semua kasus TBC yang
Rate/SR) diobati, dicatat dan
dilaporkan dikali 100%
2. Orang yang Setiap orang yang beresiko terinfeksi Jumlah orang yang 100% Data dari
beresiko terinfeksi HIV (ibu hamil, TB, pasien Infeksi beresiko terinfeksi HIV SIHA
HIV mendapatkan Menular Sexual/IMS), waria, Warga dibagi jumlah orang ( Sistim
pemeriksaan HIV Binaan Pemasyarakatan (WBP), beresiko terinfeksi HIV Informasi
(Standar pengguna napza mendapatkan yang mendapatkan HIV AIDS)
Pelayanan pemeriksaan HIV oleh tenaga pemeriksaan HIV sesuai
Minimal ke 12) kesehatan sesuai kewenangannya di standar di Puskesmas dan
Puskesmas dan jaringannya serta jaringannya dalam kurun
lapas/rutan narkotika waktu 1 tahun dikali 100%
2. Penderita DBD Kasus Demam Berdarah Dengue Jumlah kasus DBD yang 100% Kewaspada
ditangani (DBD) yang ditemukan berdasarkan ditangani sesuai standar an Dini
kriteria World Health Organization Tatalaksana Pengobatan Rumah
(WHO) dan ditangani sesuai standar DBD dibagi dengan Sakit
Tatalaksana Pengobatan DBD di jumlah seluruh DBD yang ( KDRS)
wilayah kerja Puskesmas pada kurun terlaporkan di wilayah
waktu tertentu Puskesmas dikali 100%
3.PE kasus DBD Penyelidikan epidemologi (PE) Jumlah kasus DBD yang 100% Laporan
meliputi kegiatan pemeriksaan jentik, dilakukan PE dibagi Form PE
pencarian kasus DBD yang lain serta jumlah seluruh kasus
menentukan tindakan penanggulangan DBD di wilayah
fokus selanjutnya. yang dilakukan Puskesmas dikali 100%.
terhadap setiap kasus DBD di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu Catatan: tidak dihitung
tertentu sebagai pembagi bila
tidak ada kasus DBD
2.1.5.7. Malaria
1.Penderita Malaria Kasus klinis malaria yang diperiksa Jumlah kasus klinis 100% Form
yang dilakukan Sediaan Darah (SD) nya secara Malaria yang diperiksa SD Rujukan
pemeriksaan SD laboratorium di wilayah kerja nya secara laboratorium Pemeriksaa
Puskesmas pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah kasus n
Malaria dikali100% Laboratoriu
m
2.Penderita positif Penderita malaria berdasarkan hasil Jumlah penderita Malaria 100% Laporan E
Malaria yang pemeriksaan laboratorium, yang dalam yang mendapat Sismal
diobati sesuai sediaan darahnya terdapat Plasmodium pengobatan ACT sesuai online
standar (ACT) baik Plasmodium Falciparum, Vivax jenis Plasmodium dibagi
dikali atau campuran yang mendapat jumlah kasus Malaria
pengobatan Artesunat Combination dikali 100 %
Therapi (ACT) dan dosis pengobatan
sesuai jenis Plasmodium di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
3.Penderita positif Kasus malaria yang dilakukan follow Jumlah kasus malaria 100% Register
Malaria yang di up pengobatannya pada hari ke 7, 14 yang telah dilakukan penderita,
follow up dan 28 sampai hasil pemeriksaan follow up pengobatannya register
laboratoriumnya negatif di wilayah pada hari ke 7, 14 dan 28 laboratoriu
kerja Puskesmas pada kurun waktu sampai hasil pemeriksaan m
tertentu laboratoriumnya negatif
dibagi jumlah kasus
malaria dikali 100 %
2.Vaksinasi terhadap Kasus gigitan HPR terindikasi yang Jumlah kasus gigitan HPR 100%
kasus gigitan HPR mendapatkan vaksinasi di wilayah terindikasi yang
yang berindikasi kerja Puskesmas pada kurun waktu mendapatkan vaksinasi
tertentu dibagi jumlah kasus
gigitan HPR terindikasi
dikali 100%
3.Imunisasi Imunisasi Lanjutan Baduta : Imunisasi Jumlah baduta yang 80% Kohort
Lanjutan Baduta yang diberikan kepada bayi dibawah mendapat Imunisasi diralat bayi
( usia 18 sd 24 usia dua tahun dengan pemberian DPTHB-Hib dan MR menjadi diralat
bulan) imunisasi DPT-HB-Hib dan MR pada dibagi jumlah baduta 95 % menjadi
usia 18 bulan sampai dengan < 24 dikali 100% kohort
bulan balita
4. Imunisasi DT Hasil cakupan imunisasi DT ( Difteri Jumlah murid SD/MI klas 98% Laporan
pada anak kelas 1 Tetanus) pada anak SD/MI kelas 1 di I yang mendapat DT diralat imunisasi
SD wilayah kerja Puskesmas pada kurun dibagi jumlah murid menjadi (BIAS)
waktu tertentu SD/MI kelas I yang ada 95 %
dikali 100 %
5. Imunisasi Hasil cakupan imunisasi campak pada Jumlah murid SD/MI klas 98% Laporan
Campak pada anak anak SD/MI kelas 1 di wilayah kerja I yang mendpt campak diralat imunisasi
kelas 1 SD Puskesmas pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah murid menjadi (BIAS)
SD/MI kelas I yang ada 95 %
dikali 100 %
6. Imunisasi TT Hasil cakupan imunisasi TT(Tetanus Jumlah murid SD/ MI 98% Laporan
pada anak SD kelas Toxoid) pada anak SD/MI kelas 2 dan kelas 2 dan 3 yang mendpt diralat imunisasi
2 dan 3, diralat 3 di wilayah kerja Puskesmas pada TT dibagi jumlah murid menjadi TT, diralat
menjadi Imunisasi kurun waktu tertentu, diralat menjadi SD/MI kelas 1 dan 2 yang 95 % menjadi
Td pada anak SD Hasil cakupan imunisasi Td(Tetanus ada dikali 100 %, diralat Laporan
kelas 2 dan 5 Difteri) pada anak SD/MI kelas 2 menjadi Jumlah murid imunisasi
dan 5 di wilayah kerja Puskesmas SD/ MI kelas 2 dan 5 (BIAS)
pada kurun waktu tertentu yang mendapat Td
dibagi jumlah murid
SD/MI kelas 2 dan 5
yang ada dikali 100 %
7. Imunisasi TT 5 Hasil cakupan penapisan dan imunisasi Jumlah WUS yang status 85% Laporan
pada WUS (15-49 TT pada WUS (Wanita Usia Subur) TT 5 dibagi Jumlah WUS imunisasi
th) umur 15-49 tahun dengan status TT5 tahun yang sama dikali TT
(Imunisasi TT ke 5) di wilayah kerja 100 %
Puskesmas pada kurun waktu tertentu,
diralat menjadi Hasil cakupan
penapisan dan imunisasi TT pada
WUS (Wanita Usia Subur) umur 15-
49 tahun dengan status TT5
(Imunisasi TT ke 5) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu
tertentu (Keterangan : laporan T5
WUS pada tahun sebelumnya
dimasukkan pada bulan Januari
tahun berikutnya setelah dikurangi
WUS usia > 50 tahun ditambah
dengan hasil imunisasi T5 pada
bulan berjalan )
8.Imunisasi TT2 Hasil cakupan imunisasi TT pada ibu Jumlah bumil yang status 85% Kohort ibu
plus bumil (15-49 hamil usia 15-49 tahun dengan status (T2 + T3 + T4 +T 5) dan laporan
th) T2 ( Vaksin TT atau Td kedua) dibagi jumlah bumil tahun imunisasi
ditambah T3 ditambah T4 ditambah T5 yang sama dikali 100 % TT
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
9. Pemantauan suhu Pencatatan suhu lemari es Jumlah bulan pemantauan 100% Buku
lemari es vaksin, penyimpanan vaksin 2 (dua) kali (grafik) suhu lemari es grafik suhu
diralat menjadi sehari pagi dan siang pada buku grafik pagi dan sore tiap hari per lemari
Pemantauan suhu, suhu di Puskesmas pada kurun waktu (lengkap harinya) dibagi es
VVM, serta Alarm tertentu, diralat menjadi Pencatatan jumlah bulan dalam
Dingin pada suhu, Kondisi Vial Vaccine Monitor setahun (12 ) dikali 100
lemari es (VVM) (A/B/C/D) serta Kondisi %,diralat menjadi
penyimpan vaksin alarm dingin (V) dengan freeze tag/ Jumlah bulan
freeze alert/ fride tag 2 di lemari es pemantauan (grafik)
penyimpanan vaksin 2 (dua) kali suhu lemari es pagi dan
sehari pagi dan siang pada buku sore tiap hari (lengkap
grafik suhu di Puskesmas pada harinya,VVM dan alarm
kurun waktu tertentu dingin) dibagi jumlah
bulan dalam setahun
(12) dikali 100 %
10..Ketersediaan Ketersediaan catatan stok vaksin sesuai Pengisian buku stok 100% Buku stok
catatan stok vaksin , dengan kebutuhan maksimum dibagi 12 bulan dikali 100 vaksin
diralat menjadi minimum ditunjukkan dengan %, diralat menjadi
Ketersediaan buku pengisian buku stock vaksin di wilayah Jumlah buku stok
catatan stok vaksin kerja Puskesmas pada kurun waktu vaksin dan pelarut yg
sesuai dengan tertentu, diralat menjadi telah diisi lengkap dibagi
jumlah vaksin Ketersediaan buku catatan stok 12 bulan dikali 100 %
program imunisasi vaksin sesuai jumlah vaksin dan
serta pelarutnya pelarut serta terisi lengkap sesuai
penerimaan dan pengeluarannya
ditunjukkan dengan pengisian buku
stok vaksin di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
11. Laporan KIPI Laporan zero reporting KIPI / KIPI Jumlah laporan KIPI non 90% Laporan
Zero reporting / ( Kejadian Ikutan Paska Imunisasi) non serius dibagi jumlah KIPI
KIPI Non serius serius yang lengkap di wilayah kerja laporan 12 bulan dikali
Puskesmas pada kurun waktu tertentu 100 %
2.Kelengkapan Laporan STP yang lengkap 12 ( dua Jumlah laporan STP yang > 90% Laporan
laporan STP belas) bulan di wilayah kerja lengkap (kelengkapan STP
Puskesmas pada kurun waktu tertentu laporan) dibagi jumlah
laporan (12 bulan) dikali
100 %
3.Laporan C1 tepat Laporan C1 (Campak) yang tepat Jumlah laporan C1 tepat >80% Laporan C1
waktu waktu sampai dengan tanggal 5 setiap waktu dibagi jumlah
bulan. laporan (12 bulan) dikali
100 %
4.Kelengkapan Laporan C1 yang lengkap di wilayah Jumlah laporan C1 > 90% Laporan C1
laporan C1 kerja Puskesmas pada kurun waktu lengkap dibagi jumlah
tertentu laporan (12 bulan) dikali
100 %
5.Laporan W2 Laporan W2 (Wabah Mingguan) yang Jumlah laporan W2 tepat >80% Laporan
(mingguan) yang tepat waktu tiap minggu waktu dibagi jumlah W2
tepat waktu laporan W2 dikali 100 %
6.Kelengkapan Laporan W2 yang lengkap (52 Jumlah laporan W2 yang > 90% Laporan
laporan W2 minggu)di wilayah kerja Puskesmas diterima dibagi jumlah W2
(mingguan) pada kurun waktu tertentu laporan (52 minggu)
dikali 100 %
7.Grafik Trend Grafik mingguan penyakit potensial Jumlah grafik mingguan 100% Laporan
Mingguan Penyakit wabah yang digunakan untuk penyakit potensial wabah KLB/ W1
Potensial Wabah mengamati pola kecenderungan yang terjadi di wilayah
mingguan penyakit potensial wabah di kerja Puskesmas dikali
wilayah Puskesmas pada kurun waktu 100%
tertentu. 17 Penyakit Potensial Wabah
menurut Permenkes Nomor : 1501
Tahun 2010 yaitu : Kolera, Pes,
Demam Berdarah Dengue, Campak,
Polio/ AFP, Difteri, Pertusis, Rabies,
Malaria, Avian Influenza H5N1,
Antraks, Leptospirosis, Hepatitis,
Influenza A baru (H1N1)/Pandemi
2009, Meningitis, Yellow Fever dan
Chikungunya.
8.Desa/ Kelurahan Desa/ Kelurahan yang mengalami Jumlah desa/kelurahan 100% Laporan
yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang yang mengalami KLB dan KLB/ W1
KLB ditanggulangi laporan Wabah (W1) nya diselidiki dan ditanggulangi dalam
dalam waktu kurang ditanggulangi dalam waktu kurang dari waktu kurang dari 24 (dua
dari 24 (dua puluh 24 (dua puluh empat) jam oleh puluh empat) jam dibagi
empat) jam Puskesmas dan atau Kabupaten/Kota jumlah desa/kelurahan
dan atau Provinsi. yang mengalami KLB
dikali 100 %
2.Penemuan dan Kasus serumen prop yang ditemukan dan Jumlah kasus serumen 40% Data
ditangani Kasus ditangani pada saat screening/penjaringan prop yang ditemukan dan penjaringan/
Serumen Prop dan atau pada saat berobat di puskesmas ditangani dibagi jumlah screening
di wilayah Puskesmas pada kurun waktu kasus serumen prop dan register
tertentu tahun sebelumnya. dikali 100% rawat jalan
2.Pekerja informal Pekerja informal yang mendapat Jumlah pekerja informal 30% Data dasar,
yang mendapat konseling adalah total pekerja dari yang mendapat konseling Laporan
konseling seluruh sektor informal lainnya (petani, dibagi jumlah seluruh Bulanan
nelayan, pedagang, dan lain-lain) di pekerja informal yang Kesehatan
wilayah kerja Puskesmas yang mendapat dibina dikali 100% Pekerja
konseling (tatap muka, konsultasi, (LBKP) dan
promotif dan preventif secara individu) Buku
baik didalam maupun diluar gedung oleh Register
petugas puskesmas. Bantu
Kesehatan
Kerja
3. Promotif dan Salah satu atau seluruh kegiatan promosi Jumlah promotif dan 30% Data dasar,
preventif yang (penyuluhan, konseling, latihan olahraga preventif yang dilakukan Laporan
dilakukan pada dll) dan/atau preventif (imunisasi, pada kelompok kesehatan Bulanan
kelompok pemeriksaan kesehatan, APD, ergonomi, kerja dibagi jumlah Kesehatan
kesehatan kerja pengendalian bahaya lingkungan dll) seluruh Pos UKK di Pekerja
yang dilakukan minimal 1 (satu) kali tiap wilayah binaan dikali (LBKP) dan
bulan selama 12 (dua belas) bulan pada 100% Buku
kelompok kesehatan kerja. Register
Bantu
Kesehatan
Kerja
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKP Puskesmas
Target
No Indikator Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
Th 2019
2.Rasio Rujukan Kasus non spesialistik adalah kasus terkait Jumlah rujukan kasus non < 5% Register
Non Spesialistik 144 diagnosa yang harus ditangani di spesialistik dibagi jumlah rujukan, P-
(RRNS) Puskesmas serta kriteria Time-Age- rujukan dikali 100 % Care.
Complication-Comorbidity (TACC). Catatan kinerja
Kelayakan rujukan kasus tersebut Puskesmas: <
berdasarkan kesepakatan dalam bentuk 5% = 100%
perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan, 5- 7,5 % =75%
Puskesmas, Dinkes Kabupaten/Kota dan >7,5-10 %=50%
organisasi profesi dengan memperhatikan >10-15
kemampuan pelayanan Puskesmas serta %=25%
progresifitas penyakit yang merupakan >15% = 0%
keadaan khusus dan/atau kedaruratan medis
3.Rasio Prolanis Penyakit kronis masuk Prolanis yaitu Jumlah peserta Prolanis yang 50% Aplikasi P-
Rutin Berkunjung Diabetes Melitus dan Hipertensi. rutin berkunjung ke Care.
ke FKTP (RPPB) Aktifitas Prolanis: Puskesmas dibagi jumlah
(1) Edukasi Peserta Prolanis terdaftar di
Klub Puskesmas dikali 100%
(2) Konsultasi Medis
(3) Pemantauan Kesehatan Catatan untuk kinerja
melalui pemeriksaan penunjang Puskesmas:
(4) 50% - 90% =
Senam Prolanis 100%;
(5) Home visit/kunjungan rumah
(6) Pelayanan Obat
secara rutin (obat PRB)
4. Pelayanan Pelayanan kesehatan sesuai standar Jumlah penderita hipertensi 100%
Kesehatan Penderita meliputi : usia ≥ 15 tahun di wilayah
Hipertensi a. Pengukuran tekanan darah kerjanya yang mendapatkan
(Standar dilakukan minimal satu kali sebulan di pelayanan kesehatan sesuai
Pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan standar dibagi jumlah estimasi
Minimal ke 8) b. Edukasi perubahan gaya hidup penderita hipertensi usia ≥ 15
dan / atau kepatuhan minum obat tahun yang berada didalam
c. Melakukan rujukan jika wilayah kerjanya berdasarkan
diperlukan. Tekanan Darah Sewaktu angka prevalensi Kab/Kota
(TDS) lebih dari 140 mmHg ditambahkan dalam kurun waktu satu tahun
pelayanan terapi farmakologi yang sama dikali 100%.
5. Pelayanan Pelayanan kesehatan sesuai standar yang Jumlah penderita Diabetes 100% Rekam
Kesehatan Penderita meliputi : Mellitus usia > 15 tahun di Medik
Diabetes Mellitus a. Pengukuran gula darah dilakukan dalam wilayah kerjanya yang
(Standar minimal satu kali sebulan di fasilitas mendapatkan pelayanan
Pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan sesuai standar
Minimal ke 9) b. Edukasi perubahan gaya dalam kurun waktu satu tahun
hidup dan / atau nutrisi dibagi jumlah estimasi
c. Melakukan penderita Diabetes Mellitus
rujukan jika diperlukan.Tekanan Darah usia > 15 tahun yang berada di
Sewaktu (TDS) lebih dari 140 mmHg dalam wilayah kerjanya
ditambahkan pelayanan terapi berdasarkan angka prevalensi
farmakologi kab/kota dalam kurun waktu
satu tahun yang sama dikali
100%.
6.Kelengkapan Rekam medik yang lengkap dalam 24 jam Jumlah rekam medik rawat 100% Rekam
pengisian rekam setelah selesai pelayanan, diisi oleh tenaga jalan yang diisi lengkap dibagi Medik
medik medis dan atau paramedis (identitas, SOAP, jumlah rekam medik rawat
KIE, askep, diagnosis, kode ICD X, kajian jalan dikali 100%
sosial, pengobatan, tanda tangan) serta
pengisian identitas rekam medik lengkap
oleh petugas rekam medik (nama, nomor
rekam medik, tanggal lahir, jenis kelamin,
alamat, no kartu BPJS)
7. Rasio gigi tetap Pelayanan kuratif kesehatan gigi dan mulut Jumlah gigi tetap yang di >1 Register gigi
yang ditambal yang dilakukan di Puskesmas, dinilai dengan tambal permanen
terhadap gigi tetap membandingkan perlakuan tambal/cabut gigi dibandingkan dengan gigi
yang dicabut tetap tetap yang dicabut.
Catatan kinerja
Puskesmas:
>1 = 100%
0,75 - 1 = 75
%, 0,5 - <
0,75= 50 %
0,25 - <0,5= 25 %
< 0,25 =
0%
8.Bumil yang Pelayanan kesehatan gigi ibu hamil minimal Jumlah ibu hamil (minimal 1x 100% Register gigi
mendapat pelayanan 1 kali selama kehamilan di Puskesmas selama kehamilan) yang
kesehatan gigi (konseling/pemeriksaan/perawatan) mendapat pelayanan
kesehatan gigi di Puskesmas
dibagi jumlah ibu hamil yang
berkunjung ke Puskesmas
dikali 100%
9.Pelayanan Pelayanan konseling gizi untuk semua Jumlah konseling gizi pasien 5% Rekam
konseling gizi pasien di Puskesmas tahun berjalan di Puskesmas dibandingkan medis
jumlah kunjungan pasien ke
Puskesmas per tahun dikali
100%
Catatan untuk kinerja
Puskesmas:
> 5% =
100%; >4-
<5% = 75%; >3 -
4%=50%; >2
- 3%=25%
<1-2 % = 0%
3. Penggunaan Penggunaan antibiotika pada penatalaksanaan kasus Jumlah Penggunaan Antibiotika ˂ 20 %, Resep,
antibiotika pada ISPA non pneumoni per lembar resep terhadap pada ISPA non Pneumonia dibagi diralat diagnosa
seluruh kasus tersebut, diralat menjadi Penggunaan Jumlah kasus ISPA non Pneumonia menjadi
penatalaksanaan antibiotika pada penatalaksanaan kasus ISPA non dikali 100 % ≤ 20 %
pasien
ISPA non pneumoni per lembar resep terhadap seluruh Catatan kinerja Puskesmas :
pneumonia kasus tersebut. Penggunaan antibiotik pada ≤ 20% = 100%
penatalaksanaan kasus ISPA non-pneumonia 21-40 % =75%
memiliki batas toleransi maksimal sebesar 20%. 41-60 % = 50%
Data sampel diambil dari resep dengan diagnosa 61-80 % = 25%
penyakit misal seperti ISPA ats (acute upper > 80 % = 0%
respiratory tract infection) (diagnosa
dokter/perawat tidak spesifik), pilek (common
cold), batuk-pilek, otitis media, sinusitis atau
dalam kode ICD X berupa J00, J01, J04, J05, J06,
J10, J11.
4.Penggunaan Penggunaan antibiotika pada penatalaksanaan kasus Jumlah penggunaan Antibiotika ˂ 8 %, Resep,
antibiotika pada diare non spesifik terhadap seluruh kasus tersebut, pada diare non spesifik dibagi diralat diagnosa
diralat menjadi Penggunaan antibiotika pada jumlah kasus diare non spesifik menjadi
penatalaksanaan penatalaksanaan kasus diare non spesifik dikali 100 % ≤8%
pasien
kasus diare non terhadap seluruh kasus tersebut. Penggunaan Catatan kinerja Puskesmas :
spesifik antibiotik pd penatalaksanaan kasus diare non- ≤ 8 % = 100%
spesifik memiliki batas toleransi maksimal 8 %. 9 - 20 % =75%
Diare Non Spesifik meliputi Gastroenteritis, 21 - 40 % = 50%
penyebab tidak jelas, virus, dll (non bakterial). 41 - 60 % = 25%
Data diambil jika diagnosa ditulis diare mencret > 60% = 0%
atau sejenisnya atau dalam kode ICD X berupa
A09 dan K52.
5.Penggunaan Penggunaan injeksi pada penatalaksanaan kasus Jumlah penggunaan injeksi pada ˂ 1 %, Resep,
Injeksi pada myalgia terhadap seluruh kasus tersebut, diralat myalgia dibagi jumlah kasus diralat diagnosa
menjadi Penggunaan injeksi pada myalgia dikali 100% menjadi
Myalgia penatalaksanaan kasus myalgia terhadap seluruh Catatan kinerja Puskesmas: ≤1%
pasien
kasus tersebut. Penggunaan injeksi pada ≤ 1 % = 100%
penatalaksanaan kasus myalgia dengan batas 2 - 10 % =75%
toleransi maksinal 1%. Data diambil jika 11 - 20 % = 50%
diagnosa ditulis nyeri otot, pegal-pegal sakit 21 - 30 % = 25%
pinggang, atau sejenisnya yang tidak > 30 % = 0%
membutuhkan injeksi (misal vitamin B1)
6. Rerata item obat rerata item obat per lembar resep terhadap seluruh Jumlah item obat per lembar resep ˂ 2,6 , Resep,
yang diresepkan kasus tersebut. Rerata item obat perlembar resep dibagi jumlah resep diralat diagnosa
dengan batas toleransi 2,6. Catatan kinerja Puskesmas: menjadi
≤ 2,6 = 100% ≤ 2,6
pasien
2,7 - 4 =75%
5 - 7 = 50%
8 - 9 = 25%
> 9 = 0%
7. Penggunaan Obat Prosentase penggunaan antibiotika pada Jumlah % capaian masing-masing 68% Resep,
Rasional (POR) penatalaksanaan kasus ISPA non pneumoni, indikator peresepan dibagi jumlah diagnosa
komponen indikator peresepan
diare non spesifik, injeksi pada dengan rumus = {[(100-a)x100/80]+ pasien
penatalaksanaan kasus myalgia dan rerata [(100-b)x100/92]+[(100-
item obat per lembar resep terhadap seluruh c)x100/99]+[(100-d)x4/1,4]}/4
kasus tersebut. Catatan :
a) % Pengg. AB pada ISPA non
Pneumonia = Jumlah Pengg. AB
pada ISPA non Pneumonia/Jumlah
kasus ISPA non Pneumonia x 100 %
Jika a ≤ 20 %, maka persentase
capaian indikator kinerja POR untuk
poin tersebut adalah 100 %.
b) % Pengg. AB pada Diare non
Spesifik = Jumlah Pengg. AB pd
diare non spesifik/Jumlah kasus
diare non spesifik x 100 %
Jika b ≤ 8 %, maka persentase
capaian indikator kinerja POR untuk
poin tersebut adalah 100 %.
c) % Pengg. Injeksi pada Myalgia
=Jumlah Pengg. Injeksi pada
myalgia/Jumlah kasus myalgia x 100
%
Jika c ≤ 1 %, maka persentase
capaian indikator kinerja POR
adalah 100 %.
d) Poin d dihitung dengan cara
mempersentasekan rerata item
dengan cara = nilai rerata item obat
yang diresepkan/4 x 100%.
Rumus rerata item obat yang
diresepkan = Jumlah item
obat/jumlah lembar resep.
Jika d ≤ 2,6 item, maka persentase
capaian indikator kinerja POR
adalah 100 %
Jika d ≥ 4 item, maka persentase
2.3.4.Pelayanan laboratorium capaian indikator kinerja POR
adalah 0 %.
1.Kesesuaian jenis 50 Jenis pelayanan meliputi: a.Hemoglobin, Jumlah jenis pelayanan yang 60% Surat
pelayanan Hematokrit, Hitung eritrosit, Hitung trombosit, tersedia dibagi Jumlah standar Keputusan
laboratorium dengan Hitung lekosit, Hitung jenis lekosit, LED, Masa jenis pelayanan (50) dikali 100% Kepala
standar perdarahan dan Masa pembekuan. Puskesmas
b. Kimia klinik: Glukosa, Protein, Albumin, Bilirubin
tentang Jenis
total, Bilirubin direk, SGOT, SGPT, Alkali fosfatase,
Asam urat,Ureum/BUN, Kreatinin, Trigliserida, Layanan
Kolesterol total, Kolesterol HDL dan Kolesterol LDL.
c. Mikrobiologi dan Parasitologi: BTA, Diplococcus
gram negatif, Trichomonas vaginalis, Candida
albicans, Bacterial vaginosis, Malaria, Microfilaria
dan Jamur permukaan.
d. Imunologi: Tes kehamilan, Golongan darah, Widal,
VDRL, HbsAg, Anti Hbs, Anti HIV dan
Antigen/antibody dengue.
e. Urinalisa: Makroskopis (Warna, Kejernihan, Bau,
Volume), pH, Berat jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin,
Urobilinogen, Keton, Nitrit, Lekosit, Eritrosit dan
Mikroskopik (sedimen).
f. Tinja: Makroskopik, Darah samar dan Mikroskopik.
2.Ketepatan waktu Waktu mulai pasien diambil sample sampai Jumlah pasien dengan waktu 100% Survey,
tunggu penyerahan dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi tunggu penyerahan hasil register
hasil pelayanan sesuai jenis pemeriksaan dan kebijakan tentang pelayanan laboratorium sesuai
laboratorium waktu tunggu penyerahan hasil jenis pemeriksaan dan kebijakan
dibagi jumlah seluruh
pemeriksaan dikali 100%
3.Kesesuaian hasil Pemeriksaan mutu pelayanan laboratorium Jumlah pemeriksaan mutu 100% Hasil
pemeriksaan baku memenuhi +2SD- -2SD (Standar Deviasi) oleh internal yang memenuhi standar pemeriksaan
mutu internal (PMI) Tenaga Puskesmas yang kompeten, dilakukan minimal 1 (satu) parameter dari baku mutu
evaluasi, analisa dan tindak lanjut, diralat hematologi, Kimia Klinik, internal
menjadi Pemeriksaan mutu pelayanan serologi, dan bakteriologi dibagi
laboratorium oleh Tenaga Puskesmas yang jumlah pemeriksaan dalam 1
kompeten, dilakukan evaluasi, analisa dan (satu) bulan dikali 100%
tindak lanjut
4. Pemeriksaan Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil Jumlah pemeriksaan Hemoglobin 100% Register
Hemoglobin pada ibu minimal 1 (satu) kali selama kehamilan oleh minimal 1 (satu) kali pada ibu pemeriksaan
hamil tenaga yang kompeten hamil dibagi jumlah ibu hamil laboratorium,
yang berkunjung ke Puskesmas Pedoman KIA
dikali 100%
2.Kelengkapan Rekam medik yang telah diisi lengkap pada Jumlah rekam medis yang 100% Rekam Medik
pengisian rekam pelayanan rawat inap oleh staf medis dan atau lengkap dibagi jumlah rekam
medik rawat inap tenaga yang diberikan pelimpahan kewenangan, medis per bulan di pelayanan
meliputi kelengkapann pengisian identitas, rawat inap dikali 100%
SOAP, KIE, asuhan keperawatan, lembar
observasi , lembar rujukan, asuhan gizi, resume
medis, surat pemulangan, informed concent,
monitoring rujukan, monitoring pra, selama dan
sesudah pemberian anestesi dan laporan operasi
Lampiran 5
Target Th
No Jenis Variabel Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2019
2.52 Survei kepuasan Survei kepuasan pasien tentang ketanggapan petugas, Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan > 80 % Dokumen Survei
pasien keramahan, kejelasan memberikan informasi, dari pasien yang disurvei (dalam prosen) Kepuasan Pasien,
kecepatan pelayanan, kelengkapan alat/obat, dibagi jumlah total pasien yang disurvei Jadwal survei
kenyamanan ruang, ketersediaan brosur/leaflet/poster dikali 100%
dengan gradasi jawaban sangat puas, puas dan tidak
puas (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun
2016 tentang Pelayanan Kefarmasian)
2. Kepatuhan Prinsip pinsip sterilisasi dilaksanakan dengan Jumlah prosentase kepatuhan petugas 100% Ceklis kepatuhan
prosedur tahapan pemilahan alat kotor dan bersih, terhadap prosedur desinfeksi dan prosedur desinfeksi
desinfeksi dan proses precleaning, cleaning, desinfeksi, dan sterilisasi alat medis berrisiko tinggi dan sterilisasi alat
sterilisasi alat sterilisasi sesuai dengan regulasi yang (kritis) dibagi jumlah petugas yang setelah tindakan
setelah tindakan ditetapkan dan klasifikasi Spaulding tentang diamati (UGD/ruang tindakan,
penanganan alat medis berrisiko tinggi persalinan, gigi, KIA-KB)
(kritis).
3. Kepatuhan Prosedur pencegahan penularan infeksi Jumlah prosentase kepatuhan 100% Ceklis kepatuhan
prosedur melalui transmisi air-borne melalui penataan prosedur pembersihan area dengan prosedur
pencegahan ruang periksa, penempatan pasien, maupun spill kit dibagi seluruh prosedur penggunaan spill
penularan infeksi transfer pasien dilakukan dengan benar , pembersihan area dikali 100% kit
pembersihan kamar dengan benar setiap hari
selama pasien tinggal di puskesmas dan
pembersihan kembali setelah pasien keluar
pulang, pembersihan kembali bila ada
tumpahan cairan tubuh harus dilakukan
sesuai standar atau pedoman pengendalian
infeksi. Puskesmas harus menyediakan spill
kit untuk pembersihan kembali bila ada
tumpahan cairan tubuh di ruang tindakan,
pelayanan gigi, persalinan, laboratorium,
gawat darurat dan rawat inap.
4. Kebersihan Halaman dan seluruh ruangan Puskesmas terawat Jumlah ruangan dan halaman pelayanan 100% Ceklis pemantauan
lingkungan dengan 5 R meliputi rapi, ringkas, resik, rawat, yang terawat dengan 5 R dibagi jumlah kebersihan
pelayanan rajin. Seluruh permukaan lingkungan datar, bebas seluruh ruangan/halaman Puskesmas ruang/halaman
berdasarkan 5 R debu, bebas sampah, bebas serangga (semut, dikali 100% pelayanan
kecoa, lalat, nyamuk) dan binatang pengganggu
(kucing, anjing, tikus) dan dibersihkan secara
terus menerus
5 Pembuangan Pembuangan limbah benda tajam/pecahan kaca Jumlah safety box dengan jarum suntik 100% Ceklis monitoring
limbah benda memenuhi standar bila jarum suntik habis pakai yang tidak ditekuk, dipatahkan, tidak pembuangan limbah
tajam memenuhi tidak ditekuk, dipatahkan, tidak disarungkan disarungkan kembali dibagi jumlah benda tajam
standar kembali (recapping), dibuang dalam wadah safety box yang diamati dikali 100%.
penampung limbah benda tajam/safety box dekat
lokasi,wadah ditutup dan diganti setelah ¾ bagian
terisi dengan limbah
Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota Tahu
Indikator
No Definisi Operasional
SPM
(1) (2) (3)
1 Pelayanan Pelayanan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan
kesehatan dengan jadwal 1 (satu) kali pada trimester I, 1 (satu) kali pada
ibu hamil trimester II dan 2 (dua) kali pada trimester III yang dilakukan
sesuai Dokter/ dokter spesialis kebidanan, atau Bidan, atau Perawat ,
standar serta pelayanan antenatal yang memenuhi 10 T, meliputi:
a. Pengukuran berat badan dan tinggi badan
b. Pengukuran tekanan darah.
c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
d. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).
e. Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ).
f. Pemberian imunisasi Vaksin Tetanus Difteri (Td)
g. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet.
h. Tes Laboratorium ( Tes kehamilan, Hemoglobin, Golongan
Darah, Glukoprotein urin)
i. Tatalaksana/penanganan kasus.
j. Temu wicara (konseling).
2 Pelayanan Asuhan persalinan normal yang dilakukan di fasilItas
Kesehatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja oleh tenaga penolong,
Ibu Bersalin minimal 2 orang yang terdiri dari : Dokter dan bidan ; atau 2
sesuai orang bidan; atau bidan dan perawat .
standar Pelayanan persalinan sesuai standar meliputi:
1. Persalinan normal
2. Persalinan komplikasi
3 Pelayanan Pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir usia 0-28 hari berupa
kesehatan kunjungan minimal 3 kali selama periode neonatal, dengan
bayi baru ketentuan:
lahir (usia 0- a) Kunjungan Neonatal 1 (KN1) 6 - 48 jam
28 b) Kunjungan Neonatal 2 (KN2) 3 - 7 hari
hari)sesuai c) Kunjungan Neonatal 3 (KN3) 8 - 28 hari
standar Perawatan neonatal esensial saat lahir ( 0-6 jam) meliputi:
(1) Pemotongan dan perawatan tali pusat.
(2) Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
(3) Injeksi vitamin K1.
(4) Pemberian salep/tetes mata antibiotic.
(5) Pemberian imunisasi (injeksi vaksin Hepatitis B0).
Pelayanan
Neonatal Esensial setelah lahir (6 jam – 28 hari) meliputi:
(1) Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif.
(2) Memeriksa kesehatan dengan menggunakan pendekatan
MTBM.
(3) Pemberian vitamin K1 bagi yang lahir tidak di fasyankes
atau belum mendapatkan injeksi vitamin K1.
(4) Imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia < 24 jam yang
lahir tidak ditolong tenaga kesehatan.
(5) Penanganan dan rujukan kasus neonatal
4 Pelayanan Pelayanan kesehatan balita berusia 0-59 bulan sesuai standar
kesehatan meliputi pelayanan kesehatan balita sehat dan balita sakit
Balita (usia
0-59 bulan) 1. Pelayanan kesehatan balita usia 0-11 bulan
sesuai sehat meliputi:
standar a). Penimbangan
minimal 8 kali setahun
b).pengukuran
panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
11 Orang Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi orang terduga
terduga TBC TBC meliputi : 1. Pemeriksaan
mendapatkan klinis terduga TBC dilakukan minimal 1 kali setahun, adalah
pelayanan pemeriksaan gejala seseorang dengan batuk lebih dari 2
TBC sesuai minggu disertai dengan gejala lainnya dan tanda
standar 2. Pemeriksaan penunjang , adalah pemeriksaan
dahak dan/atau bakteriologis dan/atau radiologis
3. Edukasi perilaku beresiko dan pencegahan penularan
4. Melakukan rujukan
jika diperlukan
12 Orang Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada orang dengan
dengan risiko risiko terinfeksi HIV sesuai standar meliputi:
terinfeksi
HIV 1,Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan
mendapatkan
pelayanan 2.Skrining dilakukan dengan pemeriksaan test
deteksi dini cepat HIV minimal 1 kali dalam setahun
HIV sesuai Orang dengan risiko terinfeksi virus HIV yaitu :
standar 1) Ibu hamil, yaitu setiap perempuan yang sedang hamil.
2) Pasien TBC, yaitu pasien yang terbukti terinfeksi TBC dan
sedang mendapat pelayanan terkait TBC
3) Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS), yaitu pasien yang
terbukti terinfeksi IMS selain HIV dan sedang mendapat
pelayanan terkait IMS
4) Penjaja seks, yaitu seseorang yang melakukan hubungan
seksual dengan orang lain sebagai sumber penghidupan utama
maupun tambahan, dengan imbalan tertentu berupa uang,
barang atau jasa
5) Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), yaitu
lelaki yang pernah berhubungan seks dengan lelaki lainnya,
sekali, sesekali atau secara teratur apapun orientasi seksnya
(heteroseksual, homoseksual atau biseksual)
6) Transgender/Waria, yaitu orang yang memiliki identitas
gender atau ekspresi gender yang berbeda dengan jenis kelamin
atau seksnya yang ditunjuk saat lahir, kadang disebut juga
transeksual.
7) Pengguna napza suntik (penasun), yaitu orang yang terbukti
memiliki riwayat menggunakan narkotika dan atau zat adiktif
suntik lainnya.
8) Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), yaitu orang yang
dalam pembinaan pemasyarakatan Kementerian Hukum dan
al Kabupaten/Kota Tahun 2019
Sumber
Cara Penghitungan 2019 Sasaran
data
(4) (5) (6) (7)
Jumlah ibu hamil yang 100% Laporan Sasaran ibu hamil
mendapatkan pelayanan PWS di wilayah
antenatal sesuai standar KIA. kabupaten/kota
di wilayah kerja dalam satu tahun
kabupaten/kota tersebut menggunakan
data proyeksi
dalam kurun waktu satu BPS atau data riil
tahun (Nominator) dibagi yang diyakini
Jumlah sasaran ibu hamil benar, dengan
di wilayah kerja mempertimbangk
kabupaten/kota tersebut an estimasi dari
dalam kurun waktu satu hasil survei/ riset
tahun yang sama yang terjamin
(denominator) dikali validitasnya,
100% yang ditetapkan
oleh Kepala
Daerah
Jumlah ibu bersalin yang 100% Laporan Sasaran ibu
mendapatkan pelayanan PWS- bersalin di
persalinan sesuai standar KIA wilayah
di fasilitas pelayanan kabupaten/kota
kesehatan di wilayah dalam satu tahun
menggunakan
kerja kabupaten/kota data proyeksi
dalam kurun waktu satu BPS atau data riil
tahun dibagi jumlah yang diyakini
sasaran ibu bersalin di benar, dengan
wilayah kerja mempertimbangk
kabupaten/kota tersebut an
dalam kurun waktu satu
tahun yang sama dikali
100%