Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT


PUSKESMAS PAKIS
A. PENDAHULUAN
Setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Hal ini telah ditetapkan
berdasarkan UUD 1945 pasal 28 dan UU Kesehtan No. 23 Th. 1992. setiap individu,
keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya dan
negara bertanggung jawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya
termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan , pada pasal 5 ayat 1 menegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak
yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan. Selanjutnya
pada ayat 2 ditegaskan bahwa setiap otang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. Kemudian pada ayat 3 bahwa setiap orang
berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan
yang diperlukan bagi dirinya. Selanjutnya pada pasal 6 ditegaskan bahwa setiap orang
berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan.
Tahun 2015 merupakan tahun terakhir pengukuran capaian MDGs sekaligus tahun
pertama dalam melaksanakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2015 – 2019 dalam rangka mewujudkan Visi Indonesia yang berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong. Agenda Pembangunan Kesehatan Thuan
2015-2019 adalah mewujudkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang semakin mantap.
Kementrian Kesehatan telah menetapkan 2 tujuan utama yaitu 1) meningkatkan status
Kesehatan Masyarakat dan 2) Meningkatkan Responsiveness dan Perlindungan Masyarakat
Terhadap Resiko Sosial dan Finansial di Bidang Kesehatan.
Di Indonesia Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Anak (AKA) masih
cukup tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Pada Tahun 2007, AKI 228 per
100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1000 kelahiran
hidup (berdasarkanSDKI). Berdasarkan survey terbaru SDKI 2012 Terjadi Peningkatan
Angka Kematian Ibu (AKI) 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB)
dan Angka Kematian Balita (AKABA) mengalami penurunan yang lambat (SDKI, 2012).
Berdasarkan kesepakatan global Millenium Development Goals (MDG’s) pada tahun 2015,
diharapkan AKI menurun menjadi 102 per 100.000 KH dan AKB menurun menjadi 23 per
1000KH. Kematian ibu diakibatkan dari beberapa penyebab langsung saat persalinan dan
segera setelah persalinan seperti perdarahan, eklamsia, infeksi, infeksi, komplikasi
puerperium, partus macet, abortus, trauma obstretik, emboli, dll. Kematian ibu juga
diakibatkan faktor resiko tiga terlambat yaitu terlambat pemeriksaan kehamilan, terlambat
memperoleh pelayanan persalinan dari Nakes dan terlambat rujukan. Salah satu upaya
pencegahannya adalah pertolongan persalinan oleh nakes di fasilitas.
Banyak faktor yang menyebabkan ketimpangan pelayanan kesehatan yang mendorong
peningkatan biaya kesehatan, diantaranya perubahan pola penyakit, perkembangan
tekhnologi kesehatan dan kedokteran. Untuk itu perlu dilakukan upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Walau demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini juga masih
ditemukan berbagai masalah yang dihadapai oleh Puskesmas dan jaringannya dalam upaya
meningkatkan status kesehatan masyarakat. Beberapa masalah tersebut antara lain
ketersediaan dan distribusi tenaga kesehatan yang belum merata, ketersediaan peralatan
kesehatan yang masih perlu ditingkatkan., keterbatasan obat-obatan dan logistik lainnya,
keterbatasan biaya operasional untuk pelayanan kesehatan, manajemen Puskesmas yang
masih perlu dibenahi. Masalah lain yang muncul adalah masih terjadinya disparitas antar
berbagai determinan sosial di masyarakat yang meliputi perbedaan antar wilayah, antar
pendidikan masyarakat , antar sosial ekonomi masyarakat dan determinan sosial lainnya.
Dari berbagai masalah di atas, salah satu masalah yang cukup mengemuka adalah
pembiayaan untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas, khususnya biaya operasional
pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah.
Saat ini biaya operasional pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah sangat
beragam. Beberapa pemerintah daerah mampu mencukupi kebutuhan biaya operasional
kesehatan Puskesmas di daerahnya yang berasal dari dana APBD. Di saat yang sama, tidak
sedikit pula pemerintah daerah yang masih sangat terbatas dalam hal alokasi untuk biaya
operasional Puskesmas di daerahnya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah agar
peran dan fungsi puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan dasar semakin meningkat.
Salah satu Upaya juga dilakukan Kementrian Kesehatan untuk memantapkan pembangunan
Kesehatan di daerah yaitu dengan memberikan bantuan berupa Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK). Pemerintah juga melakukan Upaya pelaksanaan Jaminan Kesehatan
Masyarakat melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Bagi Kesehatan
Perorangan.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di Masyarakat, diharapkan dapat
merencanakan kegiatan secara komprehensif, berdaya ungkit Tinggi terutama kegiatan yang
bersifat promotif dan preventif. Dalam pelaksanaan upaya kesehatan yang dilakukan oleh
Puskesmas diharapkan dapat mendukung tercapainya Millenium Development Goals
(MDGs) terutama yang berkaitan langsung dengan bidang Kesehatan diantaranya MDGs 1
Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan, MDGs 4. Menurunkan Angka Kematian Anak,
MDGs 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu, MDGs 6. Memerangi penyebaran HIV/AIDS dan
MDGs 7. Kelestarian Lingkungan Hidup. Puskesmas juga sebagai Pusat Pembangunan
Kesehatan di Wilayah Kerjanya yang bertujuan untuk mewujudkan Masyarakat yang
memiliki perilaku sehat, sehingga akan dapat menguragi bahan pembiayaan kesehatan pada
sisi kuratif dan rehabilitatif.

B. LATAR BELAKANG
Kebutuhan masyarakat akan program kesehatan yang baik cenderung mengalami
perubahan seiring dengan perubahan pola hidup dan kejadian penyakit. Seiring dengan
perbaikan derajat kesehatan dan lingkungan, telah terjadi pergeseran penyebab kesakitan
terbesar di banyak daerah dari penyakit infeksi menjadi penyakit degeneratif. Perubahan
permintaan tersebut memiliki dampak yang cukup besar terhadap manajemen Puskesmas.
Puskesmas harus memiliki suatu mekanisme untuk memantau permintaan masyarakat
secara teratur karena perubahan permintaan masyarakat akan berdampak terhadap
pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas. Puskesmas harus tanggap terhadap perubahan
lingkungan yang cepat dan terbuka terhadap perubahan kebutuhan dan harapan masyarakat.
Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program Puskesmas sangat
diperlukan untuk mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program
Puskesmas, sehingga tujuan dari program Puskesmas dapat tercapai tepat sasaran.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui/mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program
Puskesmas Pakis Sehingga terwujudnya masyarakat Pakis yang sehat.
2. Tujuan Khusus
a. Mendefinisikan kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program Puskesmas
b. Mendapatkan informasi program yang paling dibutuhkan oleh masyarakat
c. Mengetahui program yang sudah/belum sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat
d. Mendapatkan masukan tentang program yang dibutuhkan masyarakat, tapi belum
ada dalam rencana kegiatan program
e. Membuat rencana tindak lanjut hasil pembahasan kebutuhan dan harapan
masyarakat

D. KEGIATAN POKOK DAN RENCANA KEGIATAN


Pengumpulan informasi melalui Survey
a. Pelaksana program menyiapkan kuesioner : Kuesioner dengan pertanyaan tertutup
b. Pelaksana program menentukan besarnya sampel
c. Pelaksana program menentukan metode pengambilan sampel secara acak.
d. Survei dilakukan kepada sasaran program, dengan petugas survei berada
didekatnya. Petugas meminta pelanggan mengisi kuesioner, bila ada pertanyaan kuisioner
yang kurang jelas bisa ditanyakan kepada petugas survei
e. Pelaksana program mengecek isian kuisioner apabila belum lengkap meminta pelanggan
untuk melengkapi
f. Pelaksana program melakukan analisis hasil survei dan melaporkan kepada
penanggungjawab program dan koordinator program
g. Koordinator program, penanggungjawab program dan pelaksana program membahas
hasil survey tentang harapan program Puskesmas
h. Koordinator program membagi tugas kepada pelaksana program didalam menyelesaikan
permasalahan harapan pelanggan
i. Pelaksana program melaksanakan kegiatan sesuai dengan pembagian tugas yang telah
diterima dengan mencatat pada buku kegiatan individu
j. Koordinator program melapor kepada kepala Puskesmas Pakis tentang hasil bahasan
harapan program Puskesmas
k. Kepala Puskesmas Pakis meneliti dan memberi umpan balik atas laporan koordinator
program Puskesmas Pakis

E. SASARAN
Masyarakat
F. INSTRUMEN
Menggunakan kuisioner
G. JADWAL PELAKSANAAN
Akhir tahun
H. TATA NILAI
Dalam melaksanakan identifikasi masyarakat kita harus selalu menanmkan dan
menumbuhkan rasa Senyum, Salam, Sapa , Sopan, dan Santun agar dalam masyarakat dapat
tercipta lingkunngan yang Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin.
I. PENUTUP
Demikian kerangka acuan Identifikasi kebutuhan masyarakat dibuat untuk menjadi acuan
Pelaksanaan kegiatan.
Pakis, 1 Desember 2015
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Pakis

drg. Wiyanto Wijoyo, MM.Kes


NIP. 196806031994031009

Anda mungkin juga menyukai