TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2012).
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
7
8
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya) (Notoatmodjo, 2012).
dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
2012).
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi – formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat
terhadap suatu teori atau rumusan – rumusan yang telah ada (Notoatmodjo, 2012).
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarka pada
9
1. Umur
2. Intelegensi
abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru. Intelegensi
merupakan salah satu factor hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi seseorang
merupakan salah satu modal untuk berpikir dan mengolah berbagai informasi
3. Alat indera
memiliki alat indera yang baik. Sebab pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan
1. Pendidikan
2. Informasi
yang baik bari berbagai media, misalnya: TV, radio, surat kabar maka hal itu akan
3. Pengalaman
merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh
2012).
4. Lingkungan
dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
yakni :
Metode ini digunakan orang dalam waktu yang cukup lama untuk
Prinsip ini adalah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh
orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan
12
merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu
(Notoatmodjo, 2012).
induksi maupun deduksi yang merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak
5. Cara modern
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini
lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut ‘metode penelitian ilmiah’, atau
(Notoatmodjo, 2012).
13
wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat untuk
Lanjut Usia dalam Kemenkes RI (2012), disebutkan bahwa pos pelayanan terpadu
(Posyandu) lanjut usia adalah suatu wadah pelayanan kepada lanjut usia di
pelayanan sosial, agama, pendidikan, ketrampilan, olah raga dan seni budaya serta
pelayanan lain yang dibutuhkan para lanjut usia dalam rangka meningkatkan
itu mereka dapat beraktifitas dan mengembangkan potensi diri (Kemenkes RI,
2012).
14
adalah :
3. Mendorong dan memfasilitasi lansia untuk tetap aktif, produktif, dan mandiri
serta
mental emosional, dengan KMS mencatat dan memantau untuk mengetahui lebih
sebagai berikut :
berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air kecil dan besar.
usia lanjut)
6. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adannya
penyakit gula.
7. Pemeriksaan adanya zat putih telur / protein dalam air seni sebagai deteksi
8. Pelaksaan rujukan ke puskemas bila mana ada keluhan dan atau ditemukan
kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah
kesehatan yang dihadapi oleh individu dan atau kelompok usia lanjut.
10. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok usia lanjut yang
2. Meja II, meliputi kegiatan pencatatan berat badan, tinggi badan, Indeks
3. Meja III, meliputi kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga bisa
Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat
kesehatan dan gizi lanjut usia dan kegiatan olah raga seperti senam lanjut usia,
tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat terbuka), meja dan kursi, alat tulis,
Berdasarkan aspek lokasi, menurut Effendi (2009). syarat lokasi yang harus
Menurut Effendi (2009), Persoalan yang ada dalam posyandu lansia yang
sehat dengan segala keterbatasan atau masalah kesehatan yang melekat pada
menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi
2. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau
penurunan daya tahan atau kekuatan fisik tubuh. Kemudahan dalam menjangkau
lokasi posyandu ini berhubungan dengan faktor keamanan atau keselamatan bagi
18
lansia. Jika lansia merasa aman atau merasa mudah untuk menjangkau lokasi
posyandu tanpa harus menimbulkan kelelahan atau masalah yang lebih serius,
maka hal ini dapat mendorong minat atau motivasi lansia untuk mengikuti
motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi
(Effendi, 2009).
Penilaian pribadi atau sikap yang baik terhadap petugas merupakan dasar
atas kesiapan atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan
sikap yang baik tersebut, lansia cenderung untuk selalu hadir atau mengikuti
kegiatan yang diadakan di posyandu lansia. Hal ini dapat dipahami karena sikap
seseorang adalah suatu cermin kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek.
5. Makan sedikit tapi sering, memilih makanan yang sesuai, dan banyak
Motivasi berasal dari kata lain “movere” yang berarti dorongan atau bahasa
Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri
organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri
sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor eksternal,
Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada
diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha - usaha yang dapat menyebabkan
20
seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin
yaitu:
Kebutuhan keamanan harus dilihat dalam arti luas, tidak hanya diartikan
dalam arti keamanan fisik semata, tetapi juga keamanan psikologis dan perlakuan
yang adil dalam pekerjaan. Karena pemuas kebutuhan ini terutama dikaitkan
kebutuhan sendiri dan pasti memerlukan bantuan orang lain, sehingga mereka
lain. Situasi yang ideal adalah apabila prestise itu timbul akan menjadikan prestasi
seseorang. Akan tetapi tidak selalu demikian, karena dalam hal ini semakin tinggi
kedudukan seseorang, maka akan semakin banyak hal yang digunakan sebagai
Hal ini dapat diartikan bahwa dalam diri seseorang terdapat kemampuan
tingkatan ini orang cenderung untuk selalu mengembangkan diri serta berbuat
1. Motivasi Kuat
tinggi, dan memiliki keyakinan yang tinggi bahwa penderita akan menyelesaikan
2. Motivasi Sedang
yang positif, mempunyai harapan yang tinggi, namun memiliki keyakinan yang
yang dihadapi.
3. Motivasi Lemah
dan keyakinan yang rendah, bahwa dirinya dapat berprestasi. Misalnya bagi
baru merupakan mutu kehidupannya maupun mengisi waktu luangnya agar lebih
1. Motivasi Intrinsik
aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang
yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia
sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi
dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang
Sebagai contoh konkrit, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-
betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah
tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. “intrinsik
motivations are inherent in the learning situations and meet pupil-needs and
purposes”. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk
suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas
ingin mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran
(Rini, 2015).
2. Motivasi ekstrinsik
adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena tahu
besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga
akan dipuji oleh pacarnya,atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar
ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik,atau agar
mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya,
tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh
karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang
luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar (Rini, 2015).
Seseorang akan merasa sangat dihargai atas kerja keras yang dilakukannya
sebab pegawai yang telah merasa termotivasi akan menganggap suatu pekerjaan
24
menjadi sangat berharga dan mengerjakannya dengan senang hati serta bekerja
keras. Artinya suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan senang hati
sesuai dengan standar yang benar dan skala waktu yang telah ditentukan.
Kepemimpinan dan motivasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Dalam kebanyakan hal, motivasi seorang individu akan timbul karena pengaruh
Dengan pengetahuan yang baik, tentunya orang akan lebih mudah memahami
memiliki pengetahuan yang sedikit akan kesehatan, maka ia akan acuh dan tidak
eksternal. Faktor internal meliputi jasmani dan rohani sedangkan faktor eksternal
faktor fisik dan proses mental, faktor lingkungan dan usia, situasi dan kondisi,
fasilitas dan faktor intrinsik. Fungsi motivasi yaitu mendorong manusia untuk
interaksi antara belajar dan motivasi dalam tingkah laku. Semakin banyak
seseorang mempelajari sesuatu maka dia akan lebih termotivasi untuk bertingkah
laku sesuai dengan yang pernah dipelajarinya. Pengetahuan yang meningkat akan
menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong motivasi mereka untuk
Keterangan :
= Diteliti
= tidak diteliti
kebutuhan rasa aman (safety needs), kebutuhan sosial (social needs), kebutuhan
akan harga diri (esteem needs). Pengetahuan dibagi dalam 4 tingkatan yaitu :
tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah. Sedangkan motivasi dibagi dalam 3
2.2. Hipotesis