PERUMUSAN MASALAH
Dari tabel diatas didapatkan indikator yang belum sesuai target adalah :
1. Ketepatan penyusunan laporan, analisa masalahnya adalah masih rendahnya
kedisiplinan para bendahara dalam menyusun laporan keuangan secara tepat
waktu, di samping itu para bendahara juga merupakan pemberi layanan
klinis(perawat gigi dan petugas fisioterapi).
2. Peralatan laboratorium dan alat ukur yang digunakan dalam pelayanan
terkalibrasi tepat waktu, analisa masalahnya adalah meski anggaran kalibrasi
tersedia namun para pelaksana kegiatan tidak melakukan kalibrasi karena
kurangnya pemahaman tentang pentingnya kalibrasi terhadap alat laboratorium
maupun alat ukur lainnya, di samping itu petugas pengelola barang juga rangkap
jabatan sebagai petugas gizi.
3. Kepuasan pelanggan eksternal, analisa masalahnya adalah pasien/pengguna
layanan merasa kurang puas terutama dalam hal unsur waktu pelayanan yang
dirasa masih lama.
Metode USG :
Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus diselesaikan.Caranya dengan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10.
Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya,
dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Urgency :
Urgency dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut
diselesaikan.
2) Seriousness :
Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebutterhadap produktifitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3) Growth :
Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.
Adapun urutan prioritas masalah berdasarkan USG yang ada di Puskesmas
Kebonarum adalah sebagai berikut :
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa urutan prioritas masalah di admen
adalah :
1. Peralatan laboratorium dan alat ukur yang digunakan dalam pelayanan
terkalibrasi tepat waktu.
2. Kepuasan pelanggan eksternal
3. Ketepatan waktu penyusunan SKP
4. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat
5. Ketepatan penyusunan laporan
PROMKES
2 KESEHATAN LINGKUNGAN 4 4 5 13 3
- Pengelolaan
Sampah
KIA
4 - Angka kematian bayi(Karena 5 5 5 15 1
BBLR)
P2P
3 4 5 5 14 2
- Penemuan kasus TB(BTA+)
GIZI
- Penimbangan Balita
4 4 4 4 12 4
(Pengaruh Program)
N/D
Berdasarkan tabel tersebut, berikut ini adalah urutan prioritas masalah di UKM :
1. Angka kematian bayi(karena BBLR)
2. Penemuan kasus TB(BTA+)
3. Pengelolaan Sampah
4. Penimbangan Balita (Pengaruh Program) N/D
5. Cakupan Desa Siaga Aktif
Untuk Upaya Kesehatan Perorangan penentuan prioritas masalah dengan
menentukan area prioritas perbaikan pelayanan menggunakan 3 H 1P.
Penentuan area prioritas (upaya perbaikan mutu layanan klinis yang perlu
diprioritaskan) diperlukan karena adanya keterbatasan sumber daya yang ada di
puskesmas. Oleh karena itu tenaga dan pengelola puskesmas perlu menetapkan
prioritas fungsi dan proses pelayanan yang perlu disempurnakan.
Cara menentukan area prioritas perbaikan layanan UKP di Puskesmas :
1. Melakukan identifikasi fungsi dan proses pelayanan yang diprioritas untuk
diperbaiki dengan kriteria yang ditetapkan menggunakan kriteria 3H + 1P (high
risk, high volume, high cost & prioritas masalah/problem)
2. Memberi skor 1-10 untuk setiap unit layanan berdasarkan kriteria yang
ditetapkan dengan (skor paling tinggi diberikan kepada unit layanan yang
memiliki kecenderungan tertinggi terhadap kriteria yang ditetapkan)
3. Setelah semua unit layanan diberi skor sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
3H + 1 P, dihitung nilai akumulasi dari stiap unit layanan tersebut
4. Unit layanan yang memiliki skor/nilai akumulatif paling tinggi dipilih & ditetapkan
sebagai area prioritas (unit layanan yang perlu diperbaiki lebih dahulu), salah
satunya dilakukan FMEA untuk SOP unit layanan tersebut.
Berikut ini disajikan tabel penentuan area prioritas perbaikan layanan UKP di
Puskesmas Kebonarum :
Tabel area prioritas perbaikan layanan UKP
NO UNIT LAYANAN HIGH RISK HIGH COST HIGH VOL PROBLEM TOT
PROBE
N B NXB N B NXB N B NXB N B NXB
1. Pelayanan Umum 7 3 21 6 3 18 8 4 32 3 1 3 74
2. Pelayanan Gigi 7 3 21 7 3 21 5 2 10 4 2 8 60
3. KIA-KB 6 3 18 5 2 10 6 3 18 3 1 3 49
4. Laboratorium 8 4 24 8 4 32 6 3 18 4 2 8 90
5. Kefarmasian 8 4 24 8 4 32 9 4 36 6 3 18 118
6. Pendaftaran 5 2 15 5 2 10 9 4 36 1 1 1 57
7. Ruang tindakan 8 4 24 7 3 21 6 3 18 4 2 8 79
8. Fisioterapi 3 2 9 6 3 18 4 2 8 1 1 1 33
Keterangan :
N : Nilai, range 1-10
B : Bobot, range 1-4
Berdasarkan penentuan area priorotas dengan menggunakan 3 H 1P maka
didapatkan hasil bahwa area prioritas perbaikan masalah di UKP adalah masalah
nomer 5 dan 4 yaitu :
1. Kefarmasian
2. Laboratorium
Adapun Diagram sebab akibat dari Ishikawa / diagram tulang ikan (Fish
Bone )yang disusun Puskesmas Kebonarum adalah sebagai berikut :
MANUSIA METODE
Permasalahan
Desa Siaga Aktif
Mandiri
Buku pedoman tentang desa siaga hanya sedikit Pengurus FKD belum sadar akan pentingnya Desa
Sudah dianggarkan di BOK, siaga
pelaksanaan belum optimal
SARANA LINGKUNGAN
DANA
DIAGRAM FISHBONE PENANGANAN SAMPAH
Pengelolaan
Sampah belum
terkelola
denganbaik
Sampah dibakar
LINGKUNGAN MANUSIA
DIAGRAM FISHBONE KEMATIAN BAYI KARENA BBLR
MANUSIA METODE
Kematian
Bayi krn
Video film tentang Karena factor ekonomi ibu hamil harus BBLR
Dana
resiko BBLR belum ada bekerja keras sehingga menyebabkan
kelasbumilhanyadari
Kelas ibu hamil resti belum ada lahir prematur, pulang lelah dan
BOK 4x saja
asupan gizi tidak terpenuhi
Leaflet pencegahan BBLR belum Bumil yang Diit takut
ada Belum ada alokasi dari dana Desa gemuk (IUGR)
Ada dana PMT pemulihan
PMT untuk bumil Resti hanya Ibu yang bekerja tidak bias mengikuti
pada bumil resti tetap
roti bumil kelas ibu hamil
MANUSIA METODE
DANA
SARANA METODE
UPGK
Masih banyak rumah kurang sehat Petugaskurangaktif
mengunjungi Posyandu
Petugas kurang konseling thdp
Masyarakat belum paham akibat BB Petugasrangkap program balita tidak Naik
tidak Naik
Pemahaman
Pelaksanaan tugas pokok dan
Pemahaman Posyandu utk
fungsi
saling tukar inform kurang
LINGKUNGAN MANUSIA
FISH BONE PELAYANAN KEFARMASIAN
DANA
SARANA METODE
5 Penimbangan Manusia
Balita 1. Petugas
(Pengaruh kurang aktif
mengunjun
Program) N/D
gi
Posyandu
2. Petugas
rangkap
jabatan
Metode
1. Belum ada
kunjungan
Balita tidak
N BB
2. Kurangnya
penyuluhan
3. Penemuan
masih
secara
pasif
4. Program
Posyandu
sistem 5
meja belum
berjalan
5. Penyuluha
n kurang
menarik
Sarana
1. Dacin perlu
dikalibrasi
2. Meja
Penyuluha
n kurang
Dana
1. Dana BOK
ada,
namun
belum
optimal
penyerapa
nnya
Lingkungan
1. Masih banyak
rumah kurang
sehat
2. Pemahaman
masyarakat
tentang akibat
BB tidak naik
kurang
3. Pemahaman
Posyandu untuk
saling tukar
informasi