Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBINAAN DESA SIAGA AKTIF

UPT PUSKESMAS LAWANG


Jl. Raya Sumber Waras-Kelurahan Kalirejo
LAWANG
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PEMBINAAN DESA SIAGA AKTIF

A. PENDAHULUAN
Desa Siaga Aktif merupakan salah satu indikator dalam Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten dan Kota. Target
yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 80% desa dan kelurahan
yang ada di Indonesia telah menjadi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
Mengingat waktu untuk mencapai target tersebut sekitar empat tahun
lagi, padahal saat ini terdapat 75.410 desa dan kelurahan, untuk itu perlu
dilaksanakan Akselerasi percepatan Pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan adanya urusan
pemerintahan yang menjadi urusan wajib Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota. Salah satu dari sejumlah
urusan wajib tersebut adalah penanganan bidang kesehatan. Dengan
demikian, jelas bahwa pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
merupakan salah satu urusan wajib yang harus diselenggarakan oleh
Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota. Bahkan tidak hanya pihak
pemerintah, pihak-pihak lainpun, yaitu organisasi kemasyarakatan, dunia
usaha, serta para pengambil keputusan dan pemangku kepentingan lain,
besar perannya dalam mendukung keberhasilan pembangunan
kesehatan masyarakat desa dan kelurahan.

B. LATAR BELAKANG
Dalam rangka peningkatan kualitas Desa Siaga, maka perlu
sosialisasi dan gerakan-gerakan secara nyata Desa Siaga guna
mengakselerasi pencapaian target Desa Siaga Aktif pada tahun 2015.
Misalkan dengan perlombaan RW siaga, Desa Siaga, Kecamatan Siaga
dan sejenisnya. Oleh karena itu, Pedoman Umum Pengembangan Desa
dan Kelurahan Siaga Aktif dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.1529/MENKES/SK/X/2010 diharapkan sudah menjadi
acuan bagi semua pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah
dalam rangka akselerasi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
Gerakan dan pembinaan Desa Siaga sebenarnya dimulai sejak
tahun 2006 melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
564/Menkes/SK/VIII/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengembangan Desa Siaga. Dan hasil evaluasi Kementerian Kesehatan
pada tahun 2009, bahwa dari 75.410 desa dan kelurahan di seluruh
wilayah Indonesia tercatat 42.295 (56,1%) desa dan kelurahan telah
memulai upaya mewujudkan Desa Siaga dan Kelurahan Siaga.
Di Kecamatan Lawang tahun 2019 terdapat 12 desa siaga. Maka
berdasarkan data tersebut disusunlah kerangka acuan kegiatan
pelaksanaan penyuluhan kelompok dalam gedung puskesmas di
Puskesmas Lawang tersebut sesuai dengan Visi Puskesmas Lawang
yaitu “Mewujudnya Masyarakat Kecamatan Lawang Sehat yang
Berkeadilan dan Mandiri” serta, Misi: (1) Meningkatkan kualitas
manajemen dan sumberdaya kesehatan yang merata dan berkeadilan di
Kecamatan Lawang, (2) Meningkatkan keterjangkauan akses pelayanan
kesehatan di Kecamatan Lawang yang berkualitas dan berkeadilan, (3)
meningkatkan kemandirian masyarakat Kecamatan Lawang di bidang
kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat, swasta dan kerjasama
lintas sektor disertai Motto Puskesmas Lawang “Berusaha Memberi yang
Terbaik untuk Mencapai Hasil yang Terbaik”.

C. TUJUAN
1 Tujuan Umum
Terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli, dan tanggap
terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.
2 Tujuan Khusus
a. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa
tentang pentingnya kesehatan.
b. Peningkatan kewaspadaan dan kesiap siagaan masyarakat desa
terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan (bencana, wabah, kegawadaruratan dan sebagainya)
c. Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk
menolong diri sendiri di bidang kesehatan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

1 - Peningkatan pengetahuan dan - Survei mawas


kesadaran masyarakat desa diri (SMD)
tentang pentingnya kesehatan
- Musyawarah
- Peningkatan kewaspadaan dan Masyarakat
kesiapsiagaan masyarakat desa
terhadap resiko dan bahaya yang Desa (MMD)
dapat menimbulkan gangguan
- Laporan
kesehatan ( bencana, wabah,
pelaksanaan
kegawat daruratan dan
kegiatan hasil
sebagainya)
kesepakatan
- Meningkatnya kemampuan dan
kemauan masyarakat desa untuk
menolong diri sendiri di bidang
kesehatan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK PELAKSANA LINTAS SEKTOR

1 Survei Mawas Diri Pendamping - Pendamping desa


(SMD) desa siaga siaga membagikan
kuesioner yang dibuat
oleh Forum
Masyarakat
Desa(FMD) dan tokoh
masyarakat,
2 Musyawarah Pendamping - Form Masyarakat
Masyarakat Desa desa siaga Desa (FMD)
(MMD) membahas dan
menganalisa hasil dari
SMD,menentukan
prioritas masalah dan
mencari solusi dari
masalah
tersebut,menentukan
cara pelaksanaan
kegiatan dan
mengevaluasi program
yang pada pertemuan
sebelumnya dibahas
dan disepakati

F. SASARAN
1. Forum Masyarakat Desa (FMD)
2. Masyarakat dan tokoh masyarakat serta tokoh agama
3. Perangkat desa

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan

Mar
Apr
Jan
Feb

Mei
Jun
Jul

Sep

Nop
Agt

Okt

Des
NO KEGIATAN

1 Survei Mawas Diri ( SMD ) V V V

2 Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD)

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Dengan mengacu kepada Kerangka acuan kegiatan ini seluruh
kegiatan Pembinaan Desa Siaga dapat diselenggarakan secara
sistematis oleh pelaksana kegiatan di Puskesmas Lawang.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Hasil kegiatan Pembinaan Desa Siaga di evaluasi dan dilaporkan
kepada kepala Puskesmas setiap enam bulan melalui rapat Lokakarya
mini yang disampaikan oleh Penanggung jawab UKM Puskesmas
Lawang.

J. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Pembinaan Desa Siaga ini
dibuat agar dapat digunakan sebagai bahan acuan pelaksanaan
kegiatan Desa Siaga di UPT Puskesmas Lawang. Harapan kami,
kegatan menjadi lancar dan tepat waktu baik pertanggungjawaban
maupun sasarannya.

Lawang, 2016

KEPALA UPT PUSKESMAS PENANGGUNG JAWAB


LAWANG UKM

Dr. Nur Syamsu Dhuha Lilik Agustina, Amd.Keb


NIP.19771202 201001 1 002 NIP.19710824 199102 2 001

Anda mungkin juga menyukai