PEMBAHASAN ................................................................................................................. 1
PENUTUP ........................................................................................................................ 10
A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 10
i
PEMBAHASAN
A. Pengertian Narkoba
1
disebabkan karena penggunaan terus menerus, menyebabkan ketergantungan, dan
menimbulkan gangguan fisik, secara mental serta sosial.
Faktor internal
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti
kepribadian, kecemasaan, dan depresi serta kurangnya religiusitas.
Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulaipada masa remaja sebab
remaja yang sedang mengalami perubahan biologic, psiologik, maupun
sosisal yang pesat merupakan individu yang rentan untuk
menyalahgunakan obat-obatan terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-
ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna
narkoba.
Faktor eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau
lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hokum
serta pengaruh lingkungan.
C. Macam-Macam Narkoba
Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian
narkotika adalah “zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang
menggunakannya dengan memasukan kedalam tubuh. Pengaruh tersebut
bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan
halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan”. Sifat-sifat tersebut yang
2
diektahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi
pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan,
menghilangkan rasa sakitdan lain-lain.
Narkotika dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya.
Daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk
penelitian dan ilmu pengetahuan. Contohnya : ganja, heroin,
kokain, morfin, dan opium.
Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif
kuat tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh :
petidin, benzetidin, dan betametadol.
Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya
adiktif ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian.
Contoh : kodein dan turunannya.
Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah
maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4
kelompok yaitu ;
Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif sangat kuat.
Belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti
khasiatnya. Contoh : MDMA, LSD, STP, dan Ekstaksi.
Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif
kuat serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh :
amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiktif
sedang serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh :
lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
3
Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya
adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian.
Contoh : nitrazepaan (BK, mongadon, dumolid) dan diazepam.
Zat aktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika
yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakaiannya, diantaranya
adalah :
Rokok
Kelompok alcohol dan minuman lain yang memabukan dan
menimbulkan ketagihan
Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan
aseton, cat besi yang bila dihirup akan dapat memabukan
(alifia,2008).
Mata memerah, pupil yang mengecil atau lebih besar dari normal
Mual muntah
Pilek tanpa sebab
Sering sakit
Keluhan mulut sakit, timbul bintik-bintik di sekitar mulut
Sakit kepala
‘Mulut kapas’, sering membasahi bibir atau rasa haus berlebihan
Depresi
Keringat berlebih
Luka di kulit atau memar
Sering mimisan, yang terkait dengan obat yang dihisap melalui hidung
(seperti methamphetamine atau kokain)
4
Perubahan nafsu makan atau pola tidur. Kenaikan atau penurunan berat
badan mendadak dan drastis
Kejang tanpa riwayat epilepsi
Penampilan dan kebersihan pribadi yang menurun: tampak kumal,
berantakan, menunjukkan kurangnya kepedulian mengenai penampilan
Gangguan koordinasi, cedera/kecelakaan/memar yang mereka tidak
mau/bisa beri tahu Anda sebabnya, atau bahkan mereka sendiri tidak tahu
penyebabnya
Bau aneh yang tercium dari napas, tubuh, atau pakaian
Gemetar, tremor, bicara melantur atau tidak dapat dipahami. Koordinasi
yang rusak atau tidak stabil
Wajah dan pipi memerah
Bekas suntikan atau jeratan di lengan atau kaki (bisa disembunyikan
dengan memaksa memakai lengan panjang, bahkan di hari yang sangat
panas)
Luka bakar atau gosong pada jari atau bibir (dari bakaran rokok ganja atau
menghisap substansi lainnya)
5
Perubahan mendadak pada hubungannya dengan pacar, teman, tempat
bermain favorit, atau hobinya
Selalu terlibat dalam masalah (argumen, pertengkaran, kecelakaan,
aktivitas ilegal)
Rutin menggunakan parfum, pembersih ruangan, atau dupa aromaterapi,
untuk menyembunyikan bau asap atau obat-obatan
Rutin menggunakan obat tetes mata, untuk menyembunyikan mata merah
dan pupil yang membesar
Mengertakkan gigi, mengunyak permen karet untuk menyembunyikan bau
mulut
Peningkatan nafsu makan, atau ngemil lebih sering
Selalu pergi di malam hari
Mengemudi sembrono
Tidak bisa menahan diri
Perubahan mood atau ketidakstabilan emosi
Perilaku yang menjengkelkan, keras
Kikuk dan canggung tidak seperti biasanya, kurang koordinasi dan
keseimbangan
Murung, menarik diri, tertekan
Kelelahan yang tidak biasa
Sikap bermusuhan, mudah marah, perilaku tidak kooperatif
Menipu atau penuh rahasia
6
Penggunaan lebih dari dosis yang dapat ditahan oleh tubuh akan
mendatangkan kematian secara mengerikan.
Timbul ketergantungan baik rohani maupun jasmani sampai timbulnya
keadaan yang serius karena putus obat.
7
Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain
storming (curah pendapat).
Pelayanan Orientasi
Pelayanan ini merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan
peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru, terutama lingkungan Sekolah/Madrasah, untuk
mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di lingkungan
baru tersebut. Pelayanan orientasi ini biasanya dilaksanakan pada awal
program pelajaran baru. Materi pelayanan orientasi di
Sekolah/Madrasah biasanya mencakup organisasi Sekolah/Madrasah,
staf dan guru-guru, kurikulum, program bimbingan dan konseling,
program ekstrakurikuler, fasilitas atau sarana prasarana, dan tata tertib
Sekolah/Madrasah.
Pelayanan Informasi
Yaitu pemberian informasi tentang berbagai hal yang
dipandang bermanfaat bagi peserta didik. melalui komunikasi
langsung, maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun
elektronik, seperti : buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet).
Bimbingan Kelompok
Konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada peserta
didik melalui kelompok-kelompok kecil (5 s.d. 10 orang). Bimbingan
ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik.
Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah
masalah yang bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia,
seperti : cara-cara belajar yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian, dan
mengelola stress.
Pelayanan Pengumpulan Data (Aplikasi Instrumentasi)
Merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi
tentang pribadi peserta didik, dan lingkungan peserta didik.
Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrumen,
baik tes maupun non-tes.
8
Dengan diberikannya layanan dasar baik dalam bentuk bimbingan klasikal,
layanan orientasi, layanan informasi, maupun bimbingan kelompok tentang
bahaya penyalahgunaan narkoba dan dampaknya diharapkan siswa mampu
memahami apa itu narkoba dan bagaimana bahaya narkoba apabila disalah
gunakan. layanan ini dapat menjadi upaya mencegah siswa untuk menyalah
gunakan narkoba karena telah mengetahui dampak negative dari narkoba.
9
PENUTUP
A. KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11