Anda di halaman 1dari 90

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)


TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
DI PT METINDO ERA SAKTI BEKASI

Oleh
SYAFRIANTO
H24077035

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
DI PT METINDO ERA SAKTI BEKASI

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Petanian Bogor

Oleh
SYAFRIANTO
H24077035

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010

ii
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan di PT Metindo Era Sakti Bekasi
Nama : Syafrianto
NIM : H24077035

Menyetujui:
Pembimbing,

( Erlin Trisyulianti, S.TP, M.Si )


NIP 19730712 199702 2001

Mengetahui:
Ketua Departemen

( Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc )


NIP 19610123 198601 1002

Tanggal Lulus:

iii
ABSTRAK

Syafrianto. H24077035. Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan di PT Metindo Era Sakti Bekasi. Dibawah bimbingan Erlin
Trisyulianti.

Perusahaan harus meningkatkan perhatian terhadap pentingnya program


keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Program K3 tidak hanya mutlak bagi
karyawan tetapi juga sangat penting bagi kelangsungan dan kemajuan perusahaan.
Agar program K3 bisa tercapai, maka perlu di tata dan di atur dalam suatu sistem
manajemen. PT Metindo Era Sakti sebagai perusahaan komponen otomotif telah
menerapkan K3 yang terintegrasi ke dalam SMK3. Angka kecelakaan kerja di PT
Metindo Era Sakti masih tergolong tinggi karena belum optimalnya penerapan
SMK3 di perusahaan dan lemahnya kesadaran karyawan terhadap pentingnya
keamanan dalam bekerja. Pada Tahun 2006-2009 terjadi masing-masing 17, 14,
13 dan 11 kasus kecelakaan kerja. Tujuan dari penelitian ini adaalah mengetahui
pelaksanaan penerapan SMK3 di PT Metindo Era Sakti, menganalisis tingkat
produktivitas kerja karyawan di PT Metindo Era Sakti dan menganalisis pengaruh
penerapan SMK3 terhadap produktivitas kerja karyawan di PT Metindo Era Sakti.
Penelitian ini dilaksanakan di PT Metindo Era Sakti yang berlokasi di Jl. Raya
Narogong KM 12,5 Cikiwul, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. Data yang
digunakan berupa data primer yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan
wawancara dan pengisisan kuesioner dengan pihak-pihak perusahaan. Sementara
data sekunder diperoleh melalui studi literatur diperpustakaan, dokumen-dokumen
perusahaan dan internet. Pengolahan data menggunakan program Excel dan SPSS
yang mencakup skala likert, uji validitas kuesioner, uji reliabilitas, analisis
kecelakaan, analisis tingkat produktivitas kerja karyawan dan analisis regresi
berganda. Persepsi karyawan terhadap aspek-aspek K3 pelaksanaan SMK3 di PT
Metindo Era Sakti telah berjalan efektif dan mampu melidungi karyawan dari
kecelakaan kerja. Identifikasi tingkat AFR (accident frequency rate) dan SR
(severety rate) periode Tahun 2006-2009 mengalami penurunan, sedangkan
tingkat produktivita karyawan pada periode tersebut mengalami peningkatan.
Tingkat AFR dan SR mempengaruhi tingkat produktivitas kerja karyawan PT
Metindo Era Sakti. SR lebih signifikan berpengaruh terhadap tingkat produktivitas
kerja karyawan dibanding AFR. Kedua variabel ini memiliki angka yang negatif
artinya semakin kecil AFR dan SR maka tingkat produktivitas karyawan akan
semakin tinggi.

iv
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pasaman, Sumatra Barat pada Tanggal 12 Februari


1985 dari pasangan Bapak Muhammad Dani dan Ibu Rosna. Penulis
menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 61 Lubuk Layang, Kecamatan
Rao, Kabupaten Pasaman pada Tahun 1997, lalu melanjutkan pendidikan ke
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman pada Tahun
1997. Tahun 2000 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum
Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. Tahun 2003, penulis diterima melanjutkan
pendidikan di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB
(USMI) pada Program Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, Departemen
Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan selesai
pada Tahun 2006. Tahun 2007 penulis kembali melanjutkan pendidikan di Institut
Pertanian Bogor pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama kuliah
penulis pernah mengikuti magang kerja di Perusahaan Pengolahan Hasil
Perikanan Mini Plant Tiga Putra Losari, Brebes, Jawa Tengah pada Tahun 2006.
selain itu penulis juga pernah mengikuti pelatihan-pelatihan seperti Achievement
Motivations Training, Pumping Talent, Bisnis Plan dan SPSS.

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Skripsi ini. Skripsi yang berjudul ‘Analisis Pengaruh Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan di PT Metindo Era Sakti Bekasi’ ini di susun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Pentusunan skripsi inibanyak dibantuoleh berbagai pihak baik secara moril
maupun materil. Oleh arena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Ibu Erlin Trisyulianti, S.TP, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi
dan pengarahan kepada penulis.
2. Ibu Dra. Siti Rahmawati, M.Pd dan Bapak Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, MSc
selaku dosen penguji atas kesediaannya menjadi penguji dan memberikan
saran perbaikan terhadap skripsi ini.
3. Karyawan PT Metindo Era Sakti Bekasi yang telah membantu dalam
memberikan informasi dan pengumpulan data di lapangan.
4. Seluruh dosen dan staff pengajar pada Program Sarjana Manajemen
Penyelenggaraan Khusus yang telah membantu penulis selama studi .
5. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan bantuannya baik moril
dan materil selama penulis studi dan menyelesaikan skripsi.
6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini.
Penulis mengharapkan melalui penyusunan Skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca dan semua pihak yang terkait dalam kegiatan penelitian
selanjutnya.
Bogor, Juli 2010

Penulis

vi
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix
I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................... ............................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................. 3
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 5
2.1. Sistem Manajemen K3 ........................................................................... 5
2.1.1 Penerapan SMK3 ........................................................................... 5
2.1.2 Prinsip Penerapan SMK3 ............................................................... 6
2.1.3 Langka-Langkah Pengembangan SMK3 ....................................... 7
2.2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja ......................................................... 8
2.3. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja.............................................. 9
2.4. Kecelakaan Kerja ................................................................................... 11
2.5. Dasar Hukum K3 ................................................................................... 11
2.6. Produktivitas .......................................................................................... 12
2.7. Hubungan K3 Dengan Produktivitas ..................................................... 12
2.8. Hasil Penelitian Terdahulu ..................................................................... 12
III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 14
3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual ........................................................... 14
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional .......................................................... 15
3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 16
3.4. Pengumpulan Data ................................................................................. 16
3.5. Pengolahan dan Analisis Data................................................................ 18
3.5.1 Skala Likert .................................................................................... 18
3.5.2 Uji Validitas ................................................................................... 20
3.5.3 Uji Reliabilitas ............................................................................... 21
3.5.4 Analisis Keceakaan ........................................................................ 21
3.5.5 Analisis Tingkat Produktivitas ....................................................... 22
3.5.6 Analisis Regresi Berganda ............................................................. 23

vii
Halaman
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 24
4.1. Gambaran Umum PT Metindo Era Sakti ............................................... 24
4.1.1 Profil PT Metindo Era Sakti........................................................... 24
4.1.2 Visi dan Misi PT Metindo Era Sakti .............................................. 25
4.1.3 Kegiatan Produksi .......................................................................... 25
4.1.4 Peraturan Perusahaan PT Metindo Era Sakti ................................. 26
4.2. Pelaksanaan SMK3 di PT Metindo Era Sakti ........................................ 30
4.2.1 Manajemen SMK3 di PT Metindo Era Sakti ................................. 32
4.2.2 Model Penerapan SMK3 ................................................................ 35
4.2.3 Efektifitas Pelaksanaan SMK3 Mengurangi Kecelakaan Kerja..... 38
4.3. Pengolahan dan Analisis Data................................................................ 39
4.3.1 Responden Penelitian ..................................................................... 39
4.3.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner ........................................................ 42
4.3.3 Hasil Uji Realibilitas Kuesioner..................................................... 42
4.3.4 Analisis Pesepsi Karyawan Terhadap Pelaksanaan SMK3............ 42
4.4. Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan.................................................. 48
4.5. Analisis Pengaruh SMK3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan ..... 49
V. IMPLIKASI MANAJERIAL ...................................................................... 52
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58
LAMPIRAN ....................................................................................................... 60

viii
DAFTAR TABEL

No. Halaman
1. Data Kecelakaan Kerja Secara Nasional Tahun 2006 dan 2007 .................. 2
2. Total Kecelakaan Kerja di PT Metindo Era Sakti ....................................... 2
3. Posisi Keputusan Penilaian .......................................................................... 20
4. Jumlah Karyawan PT Metindo Era Sakti ..................................................... 39
5. Statistik Jumlah Kecelakaan Kerja Karyawan PT .Metindo Era Sakti........ . 39
6. Tingkat Pendidikan Responden ................................................................... 40
7. Karakteristik Usia Responden ...................... ............................................... 41
8. Masa Kerja Responden ................................................................................ 41
9. Skor Rataan Aspek Pelatihan Keselamatan Kerja ....................................... 43
10. Skor Rataan Aspek Publikasi dan Kontes Keselamatan .............................. 45
11. Skor Rataan Aspek Kontrol Lingkungan Kerja ........................................... 46
12. Skor Rataan Aspek Inspeksi dan Disiplin .................................................... 47
13. Skor Rataan Aspek Peningkatan Kesadaran K3 .......................................... 48
14. Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan PT Metindo Era Sakti.................... 49
15. Perhitungan Uji Anova................................................................................. 50
16. Perhitungan Coefficients Regresi ................................................................. 50

ix
DAFTAR GAMBAR

No Halaman
1. Alur Prinsip Penerapan SMK3 ........................................................................ 7
2. Dasar Hukum K3 ............................................................................................ 11
3. Kerangka Pemikiran Konseptual..................................................................... 17
4. Alur Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian .......................................... 18
5. Deming Management Cycle PT Metindo Era Sakti ........................................ 32

x
DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman
1. Kuesioner Penelitian ....................................................................................... 60
2. Fasilitas Produksi PT Metindo Era Sakti ........................................................ 67
3. Sistem Produksi PT Metindo Era Sakti........................................................... 68
4. Hasil Identifikasi Bahaya yang Tersembunyi ................................................. 69
5. Unit Kerja Responden ..................................... ............................................... 70
6. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kuesioner .................................................... 71
7. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ..................................................................... 72
8. Alat Pelindung Diri (APD) Karyawan ............................................................ 73
9. Hasil Uji Regresi ............................................................................................. 74

xi
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada era persaingan terbuka saat ini, dunia industri telah menerapkan
standar acuan terhadap berbagai hal seperti manajemen kualitas, manajemen
lingkungan, serta keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Perusahaan harus
meningkatkan perhatian terhadap pentingnya program K3. Program K3 tidak
hanya mutlak bagi karyawan tetapi juga sangat penting bagi kelangsungan dan
kemajuan perusahaan. Agar program K3 bisa tercapai, maka perlu di tata dan di
atur dalam suatu sistem manajemen.
Perkembangan dunia industri dewasa ini sangat pesat menyebabkan
terjadinya persaingan yang cukup tinggi didalamnya. Semakin tinggi persaingan
mengharuskan perusahaan meningkatkan kinerjanya dan harus mampu bersaing
dengan sempurna. Perusahaan harus dapat mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu menerapkan
pengawasan dan pengendalian pada semua aspek perusahaan. Melalui program
K3 diharapkan dapat menghasilkan sumberdaya manusia yang lebih produktif.
Sumber daya manusia yang produktif yaitu sumberdaya yang mampu
menyelesaikan pekerjaan dan tugas yang diberikan sesuai dengan target dan
menghindari resiko terjadinya kecelakaan, bekerja dengan disiplin dan tanggung
jawab, agar dapat menjadi salah satu keunggulan perusahaan dalam menghadapi
tantangan dan persaingan yang semakin tinggi.
Menjawab tantangan tersebut pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja
dan Transmigrasi telah menetapkan peraturan perundangan mengenai Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang tertuang dalam
Permenaker No.05/MEN/1996. Dalam peraturan tersebut pada pasal 1, yang di
maksud dengan SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan
yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan, tanggung jawab, dan
sumber daya bagi pengembangan penerapan, pencapaian serta pemeliharaan
kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman. Kecelakaan kerja adalah
  2

kecelakan yang terjadi berhubungan dengan kerja, termasuk penyakit yang timbul
karena hubungan kerja. Demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan
berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan
yang biasa atau wajar dilalui. Menurut data kecelakaan kerja secara nasional
Tahun 2006 dan 2007 terjadi kerugian yang besar baik korban manusia maupun
biaya yang dikeluarkan akibat kecelakaan. Data kecelakaan kerja yang terjadi
Tahun 2006 dan Tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Kecelakaan Kerja Secara Nasional Tahun 2006 dan 2007
No Uraian Tahun 2006 Tahun 2007
(Kejadian) (Kejadian)
1 Kecelakaan kerja 95.624 65.474
a. Meninggal 1.784 1.451
b. Cacat tetap 8.013 5.326
c. Sembuh/ringan 85. 827 58.697
2 Kompensasi Rp. 222,24 M Rp. 165,95 M
Sumber: Data Jamsostek Tahun 2007
PT Metindo Era Sakti sebagai perusahaan komponen otomotif telah
menerapkan K3 yang terintegrasi ke dalam SMK3. PT Metindo Era Sakti dalam
kegiatan produksinya menggunakan peralatan yang modern dengan teknologi
tinggi, bahan, alat, cara kerja dan tenaga kerja yang berpotensi besar
mengakibatkan kecelakaan kerja. Angka kecelakaan kerja di PT Metindo Era
Sakti masih tergolong tinggi karena belum optimalnya penerapan SMK3 di
perusahaan dan lemahnya kesadaran karyawan terhadap pentingnya keamanan
dalam bekerja. Pada tahun 2008 terjadi 13 kasus kecelakaan kerja dan tahun 2009
terjadi 11 kasus kecelakaan kerja. Jumlah kecelakaan kerja di PT Metindo Era
Sakti dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Data Total Angka Kecelakaan Kerja di PT Metindo Era Sakti
No Tahun Jumlah Kecelakaan
Kerja (Kejadian)
1 2006 17
2 2007 14
3 2008 13
4 2009 11
Sumber: Data safety calendar PT Metindo Era Sakti Tahun 2009
  3

Kegiatan produksi komponen peralatan otomotif di PT Metindo Era Sakti


melalui beberapa tahapan dimana setiap tahapan tersebut dilakukan dengan
menggunakan alat produksi berupa mesin dan alat berat lainnya, sedangkan
karyawan atau tenaga kerja berperan dalam menjalankan peralatan tersebut.
Penggunaan mesin dan alat berat akan mengakibatkan munculnya potensi resiko
terhadap bahaya kecelakaan semakin besar. Resiko kecelakaan kerja tersebut
berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Karyawan yang mengalami
kecelakaan kerja berpotensi tidak masuk kerja sehingga kegiatan produksi
menjadi terhambat. Program K3 ini bertujuan untuk menurunkan angka
kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan. Oleh karena itu PT Metindo Era
Sakti menyadari pentingnya untuk menerapkan SMK3 untuk melindungi
karyawan dari kecelakaan akibat kerja.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal yang telah dijelaskan pada latar belakang yang tersebut di
atas, maka rumusan permasalahan yang akan diteliti adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan penerapan SMK3 di PT Metindo Era Sakti ?
2. Bagaimana tingkat produktivitas kerja karyawan di PT Metindo Era Sakti ?
3. Bagaimana pengaruh penerapan SMK3 terhadap produktivitas kerja karyawan
di PT Metindo Era Sakti?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini antara lain adalah:


1. Mengetahui pelaksanaan penerapan SMK3 di PT Metindo Era Sakti.
2. Menganalisis tingkat produktivitas kerja karyawan di PT Metindo Era Sakti.
3. Menganalisis pengaruh penerapan SMK3 terhadap produktivitas kerja
karyawan di PT Metindo Era Sakti.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi perusahaan,


penulis, mahasiswa pada umumnya dan juga bermanfaat bagi masyarakat.
Manfaat penelitian ini antara lain:
1. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak perusahaan untuk
mengetahui pengaruh penerapan SMK3 terhadap produktivitas kerja
  4

karyawannya, dan mengambil keputusan strategis dalam hal yang


berhubungan dengan SMK3
2. Bagi penulis dan mahasiswa pada umumnya, penelitian ini diharapkan
bermanfaat untuk mengetahui dan mempelajari tentang pentingnya penerapan
SMK3.
3. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat sebagai bahan
literatur kepustakaan untuk penelitian selanjutnya.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini memfokuskan pada kajian pelaksanaan penerapan SMK3 dan


menganalisis pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan di PT Metindo
Era Sakti. Penelitian ini membahas penerapan SMK3 di perusahaan berdasarkan
penilaian atau persepsi dari karyawan melalui penyebaran kuesioner secara
sengaja (Purposive) kepada karyawan. Kuesioner diberikan kepada karyawan
bagian produksi yang berhubungan langsung dengan program K3 seperti bagian
welding, banding, stamping dan sebagainya. Batasan demografi karyawan dalam
penelitian meliputi tingkat pendidikan, jenis kelamin, usia dan lama bekerja.
Penelitian ini juga membahas tingkat produktivitas kerja karyawan yang dilihat
dari jumlah hasil produksi keseluruhan, selanjutnya penelitian ini melihat
pengaruh dari pelaksanaan SMK3 terhadap produktivitas kerja karyawan.
  5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Manajemen K3

Menurut Kepmenaker 05 Tahun 1996 dalam Ramli (2010) Sistem


Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya
yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan K3 dalam pengendalian resiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
SMK3 telah menjadi bagian yang penting dewasa ini, karena harapan
signifikan yang bisa dihasilkannya untuk menurunkan tingginya angka kecelakaan
kerja. Pencegahan kecelakaan kerja melalui SMK3 dilakukan pada tiga komponen
penting dalam industri yaitu manajemen, tenaga kerja dan lingkungan kerja
(http//Okasatria. blogspot.com, 2008).
2.1.1 Penerapan SMK3
Tujuan dan sasaran SMK3 adalah terciptanya keselamatan dan kesehatan
kerja di tempat kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mengurangi
kecelakaan, mencegah penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang
aman. Tujuan dari penerapan SMK3 bagi perusahaan antara lain (http//Okasatria.
blogspot. com, 28 November 2008):
1. Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
manusia.
2. Meningkatkan komitmen pimpinan dalam melindungi tenaga kerja.
3. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja untuk menghadapi globalisasi.
4. Proteksi terhadap industri dalam negeri.
5. Meningkatkan daya saing dalam perdagangan internasional.
6. Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap produk ekspor nasional.
7. Meningkatkan pencegahan kecelakaan melalui pendekatan sistem.
8. Pencegahan terhadap problem sosial dan ekonomi terkait dengan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja.
  6

Penerapan SMK3 melalui kebijakan, program dan pengawasan K3 harus


mampu memberikan perhatian terhadap perilaku aman tenaga kerja, sehingga
dapat tercipta tempat kerja yang aman. Berdasarkan pasal 3 Permenaker No.
05//MEN/1996, perusahaan yang mempekerjakan minimal 100 orang tenaga
kerja dan atau ada potensi bahaya ledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit
akibat kerja wajib menerapkan SMK3 (http//Okasatria. blogspot. com, 28
November 2008).
Penerapan SMK3 tidak hanya tuntutan pemerintah, masyarakat, pasar, atau
dunia internasional saja tetapi juga merupakan tanggung jawab pengusaha untuk
menyediakan tempat kerja yang aman bagi pekerjanya. Selain itu penerapan
SMK3 juga mempunyai banyak manfaat bagi industri antara lain (http//Okasatria.
blogspot. com, 28 November 2008):
Manfaat langsung:
a. Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja
b. Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja
c. Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja
merasa aman dalam bekerja.
Manfaat tidak langsung:
a. Meningkatkan image market terhadap perusahaan
b. Menciptakan hubungan yang harmonis antara karyawan dan perusahaan
c. Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga membuat
umur alat semakin lama.
2.1.2 Prinsip Penerapan SMK3
Prinsip-prinsip penerapan SMK3 mengacu kepada 5 prinsip dasar
sebagaimana dimaksud dalam Permenaker No.05/MEN/1996 tentang SMK3 yaitu
(http/Okasatria. blogspot.com, 2008):
1. Menetapkan kebijakan K3 dan menjamin komitmen terhadap penerapan
SMK3.
2. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan K3.
3. Menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkan
kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai
kebijakan, tujuan dan sasaran K3.
  7

4. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja K3 serta melakukan tindakan


perbaikan dan pencegahan.
5. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan SMK3 secara
berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja K3.

Peningkatan berkelanjutan

Peninjauan ulang dan Komitmen dan


peningkatan kebijakan

Pengukuran dan Perencanaan SMK3


evaluasi

Penerapan SMK3

Gambar 1. Alur Prinsip Penerapan SMK3 (http/Okasatria. blogspot. com,


28 November 2008)
2.1.3 Langkah-Langkah Pengembangan SMK3
Langkah-langkah dalam pengembangan SMK3 dapat diuraikan sebagai
berikut (http/Okasatria. blogspot. com, 28 November 2008):
1. Sebelum implementasi harus di identifikasi semua aturan perundang-undangan
dan standar K3 yang berlaku di dalam perusahaan yang bersangkutan.
Sebaliknya di bentuk tim untuk mendokumentasikan peraturan perundang-
undangan dan standar di bidang K3. Dari hasil identifikasi ini kemudian di
susun peraturan K3 perusahaan dan pedoman pelaksanaan K3. Praktek pada
banyak perusahaan, peraturan K3 di cetak dalam bentuk buku saku yang selalu
di bawa oleh tenaga kerja, agar setiap pekerja memahami peraturan tersebut
harus menjelaskan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya kepada
setiap tenaga kerja.
2. Menetapkan kebijakan K3 sebuah perusahaan yaitu pernyataan mengenai
komitmen dari organisasi untuk melaksanakan K3 yang menegaskan
  8

keterikatan perusahaan terhadap pelaksanaan K3 dengan melaksanakan semua


ketentuan K3 yang berlaku sesuai dengan operasi perusahaan, melindungi
keselamatan dan kesehatan semua pekerja termasuk kontraktor dan
stakeholder lainnya seperti pelanggan dan pemasok.
3. Mengorganisasikan untuk melaksanakan kebijakan K3 secara efektif dengan
peran serta semua tingkatan manajemen dan pekerja
4. Merencanakan SMK3, perusahaan harus membuat perencanaan yang efektif
guna mencapai keberhasilan penerapan dan kegiatan SMK3 dengan sasaran
yang jelas dan dapat di ukur.
5. Penerapan SMK3, perusahaan harus menyediakan personil yang memiliki
kualifikasi, sarana yang memadai sesuai SMK3 yang diterapkan dengan
membuat prosedur yang dapat memantau manfaat yang akan di dapat maupun
biaya yang harus dikeluarkan
6. Mengukur dan memantau hasil pelaksanaan, dengan menggunakan standar
yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Ada dua macam ukuran yang dapat
digunakan yaitu ukuran yang bersifat reaktif yang didasarkan pada kejadian
kecelakaan dan ukuran yang bersifat proaktif karena didasarkan pada upaya
dari keseluruhan sistem.
7. Melakukan audit dan meninjau ulang secara menyeluruh, dengan
melaksanakan audit K3, manajemen dapat memeriksa sejauh mana organisasi
telah melaksanakan komitmen yang telah disepakati bersama, mendeteksi
berbagai kelemahan yang masih ada yang mungkin terletak pada perumusan
komitmen dan kebijakan K3, pada pengorganisasian, atau pada perencanaan
dan pelaksanaannya.

2.2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Menurut Suryadi (2006) keselamatan kerja adalah memberikan upaya


perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja
selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu
digunakan secara aman dan efisien. Secara filosofi keselamatan kerja merupakan
konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian tenaga kerja dan
setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dan budaya dalam upaya mencapai
adil, makmur dan sejahtera.
  9

Menurut Umar (2005) kesehatan kerja termasuk didalamnya kesehatan fisik


dan mental. Kesehatan karyawan bisa saja terganggu karena adanya penyakit,
stress, maupun kecelakaan. Melalui program kesehatan kerja diharapkan pekerja
menjadi lebih produktif karena jarang tidak masuk kerja karena sakit. Oleh karena
itu gangguan-gangguan penglihatan, pendengaran, kelelahan, lingkungan kerja
(suhu dan kelembaban) dan lainnya perlu dihilangkan atau diperkecil semaksimal
mungkin.

2.3. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Menurut Miner (1992) ada dua aspek yang digunakan untuk mengatasi
masalah K3 yaitu safety psychology dan industrial clinical psychology. Safety
psychology menitik beratkan pada usaha mencegah kecelakaan itu terjadi, dengan
meneliti kenapa dan bagaimana kecelakaan terjadi. Industrial clinical psychology
menitikberatkan pada kinerja karyawan yang menurun, sebab-sebab penurunan
dan bagaimana cara mengatasinya. Faktor-faktor dua aspek tersebut dijabarkan
sebagai berikut:
1. Safety Psychology
a. Laporan dan Statistik Kecelakaan.
Laporan dan statistik kecelakan sangat penting dalam program K3.
Tersedianya laporan dan statistik kecelakaan yang terjadi di tempat kerja,
pihak perusahan akan memiliki gambaran mengenai kecendrungan terjadinya
kecelakaan, serta dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mengatasi masalah tersebut.
b. Pelatihan Keselamatan.
Pelatihan keselamatan yang dilakukan perusahaan kepada karyawannya
diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan kerja yang terjadi. Hal ini
akan memberikan informasi yang cukup kepada karyawan untuk menghindari
terjadinya kecelakaan kerja.
c. Publikasi dan Kontes Keselamatan Kerja.
Publikasi keselamatan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Tujuannya
adalah untuk menjaga motivasi karyawan agar tidak lengah dan tetap sadar
akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Cara yang paling banyak
digunakan adalah dengan menggunakan spanduk dan poster-poster yang
  10

berisikan tentang K3, serta memberikan informasi mengenai kecelakan-


kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja.
d. Kontrol Terhadap Lingkungan Kerja.
Perusahaan harus dapat melindungi karyawannya dari kecelakaan kerja. Oleh
karena itu, maka perusahaan harus menyediakan peralatan pengaman dan
peralatan pelindung diri untuk karyawannya. Jika alat pelindung diri
digunakan selama bekerja, maka kemungkinan untuk mengalami kecelakaan
akan lebih kecil di banding dengan yang tidak menggunakan alat pelindung
diri. Hal lain yang lebih penting adalah kondisi lingkungan kerja. Lingkungan
kerja yang berdebu, kotor dan tidak dilengkapi alat penerangan yang memadai
akan membuat karyawan tidak nyaman dan berpengaruh terhadap motivasi
dan produktivitas kerjanya.
e. Inspeksi dan Disiplin
Inspeksi dilakukan dengan tujuan agar setiap mesin dan peralatan selalu dalam
kondisi aman dan siap untuk digunakan. Selain itu adanya inspeksi yang
berkala dapat memberikan informasi tentang potensi bahaya yang mungkin
terjadi, sehingga perusahaan dapat langung mengambil tindakan.
f. Peningkatan Kesadaran K3
Keberhasilan program K3 sangat baik bila di dukung dengan komitmen yang
kuat serta adanya perhatian yang besar dari manajemen perusahaan terhadap
masalah K3 di lingkungan perusahaan.
2. Industrial Clinical Psychology
a. Konseling
Konseling atau pembimbingan dilakukan untuk meningkatkan kembali dari
motivasi kerja dari karyawan setelah diketahui adanya penurunan
produktivitas yang disebabkan oleh masalah yang dihadapi karyawan yang
bersangkutan.
b. Employee Assistance Program
Karyawan yang mengalami masalah akan di bimbing oleh supervisor yang di
tunjuk. Hal ini digunakan untuk menangani bermacam-macam masalah
karyawan terutama yang berhubungan dengan perilaku karyawan.
  11

2.4. Kecelakaan Kerja

Kecelakaan menurut Sulaksmono dalam Anizar (2009) adalah suatu kejadian


tidak diduga dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses suatu aktivitas yang
telah di atur. Kecelakaan terjadi tanpa disangka-sangka dan dalam sekejap mata,
dan setiap kejadian. Menurut Silalahi dalam Anizar (2009) terdapat empat faktor
yang bergerak dalam satu kesatuan berantai yaitu lingkungan, bahaya, peralatan
dan manusia. Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubung dengan
hubunan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja di sini dapat berarti bahwa
kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan
pekerjaan. Kecelakaan besar dengan kerugian besar, biasanya dilaporkan dan
untuk kecelakaan kecil biasanya tidak dilaporkan. Padahal kecelakaan kecil
adalah sepuluh kali kecelakaan besar, sehingga menyebabkan kerugian paling
besar, jika dijumlahkan secara keseluruhan.

2.5. Dasar Hukum K3

UUD1945

UU No.1 Tahun 1970

Kebijakan nasional K3
UU No. 13 Tahun 2003 berada di tangan Menteri
Ketenagakerjaan pasal 86 dan 87 yang bertanggung jawab di
bidang ketenagakerjaan

Peraturan Pelaksanaan

PERATURAN KHUSUS PP, Permenaker:


Pemerintah melindungi pekerja Permenaker No.
dari kemungkinan kecelakaan 05/PERMEN/1996
Perihal kewajiban penerapan
SMK3 di perusahaan
PKB (perjanjian kerja
bersama) PT Metindo
Era Sakti pasal 43, K3

Gambar 2. Dasar Hukum K3 (PT Metindo Era Sakti 2009)


  12

2.6. Produktivitas

Menurut Umar (2005) produktivitas adalah perbandingan hasil yang di capai


(output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Produktivitas
mempunyai dua dimensi yaitu efektifitas yang mengarah pada pencapaian kerja
yang maksimal, yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas
dan waktu. Sedangkan dimensi yang lain adalah efesiensi yang berkaitan dengan
upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana
pekerjaan tersebut dilaksanakan.

2.7. Hubungan Antara K3 dan Produktivitas

Menurut Ramli (2010) kecelakaan mempengaruhi produktivitas perusahaan.


Di dalam proses produksi, produktivitas ditopang oleh tiga pilar utama yaitu
kuantitas, kualitas dan keselamatan. Produktivitas hanya dapat dicapai jika ketiga
unsur produktivitas tersebut dapat berjalan secara seimbang. Setiap pekerjaan,
proses dan produk memiliki persyaratan kualitas dan kuantitas yang ditetapkan
baik dalam spesifikasi teknis, ukuran, volume, kapasitas produksi atau yang waktu
diperlukan.
Menurut Ramli (2010) produktivitas tidak dapat tercapai jika dalam proses
hanya mengejar kualitas saja, tetapi kuantitas produksi tidak tercapai atau
sebaliknya. Namun faktor kualitas dan kuantitas saja belum mencukupi.
Produktivitas juga tidak akan tecapai jika dalam proses terjadi kecelakaan atau
kerusakan yang mengakibatkan kualitas menurun dan kapasitas produksi tidak
tercapai. Pekerjaan harus dilakukan dengan aman tanpa adanya kecelakaan,
pemborosan dan kerusakan sarana produksi. Keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) berperan menjamin keamanan proses produksi sehingga produktivitas dapat
tercapai.

2.8. Hasil Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tusmowati (2004) di PT.


Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup, Bogor, mengenai kebutuhan
pelatihan K3 bagi karyawan dengan menggunakan analisis metode Training Need
Assesment Tool diketahui bahwa perusahaan masih membutuhkan pelatihan untuk
  13

jenis kemampuan dalam hal komunikasi dan dokumentasi tertulis keselamatan dan
kesehatan kerja, kemampuan memotivasi, kedisiplinan dan kualitas kerja.
Mahardika (2005) melakukan penelitian tentang pengaruh K3 terhadap
kinerja karyawan di PT. PLN (Persero) dengan analisis regresi berganda diketahui
bahwa faktor yang berpengaruh kuat terhadap kinerja adalah publikasi dan kontes
keselamatan, inspeksi dan disiplin dan peningkatan kesadaran keselamatan dan
kesehatan kerja. Sedangkan faktor yang memberikan pengaruh lemah terhadap
kinerja adalah, pendidikan dan pelatihan dan kontrol lingkungan kerja. Secara
umum pelaksanaan K3 di perusahaan telah dilaksanakan dengan baik namun
masih ada yang perlu ditingkatkan guna kelancaran proses kerja pegawai.
Mulyawati (2008) juga melakukan penelitian tentang tingkat kepuasan
karyawan terhadap program K3 di PT. Aneka Tambang TBk, UBPP Logam Mulia
Jakarta, dengan menggunakan indeks kepuasan karyawan (IKK) dan Importance
Performance Analysis (IPA). Berdasarkan IKK diketahui bahwa karyawan cukup
puas terhadap kinerja K3. Berdasarkan IPA didapatkan atribut-atribut yang dapat
dijadikan prioritas utama oleh perusahaan antara lain pelatihan untuk pegawai
tetap dan tidak tetap, sosialisasi prosedur keselamatan kerja, kondisi Ventilasi,
suhu dan penerangan di ruang kerja ketersediaan perlengkapan keamanan dan
keselamatan kerja di lingkungan kerja, perusahaan memiliki fasilitas P3K di
tempat kerja.
Perbedaan dari beberapa penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan
penulis adalah penulis melakukan penelitian terhadap pengaruh SMK3 yang
dilihat dari persesi karyawan terhadap aspek-aspek K3 yaitu pendidikan dan
pelatihan keselamatan kerja, publikasi keselamatan kerja, kontrol terhadap
lingkungan kerja, inspeksi dan disiplin, serta peningkatan kesadaran K3. Masing-
masing aspek tersebut diwakili dengan lima buah pertanyaan yang
menggambarkan aspek tersebut. Selain itu penulis juga melihat bagaimana tingkat
kecelakaan kerja dengan melihat tingkat accident frequency rate dan severety rate
yang terjadi di perusahaan dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja.
  14

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

Sebuah perusahaan dalam melakukan kegiatan produksinya membutuhkan


sarana produksi seperti peralatan dan mesin. Kegiatan produksi tersebut dapat
berlangsung dengan baik bila didukung faktor sumberdaya alam, modal, mesin
dan teknologi, dan semua itu tidak dapat beroperasi dengan baik tanpa adanya
dukungan faktor sumberdaya manusia. Sumberdaya manusia merupakan faktor
produksi yang sangat penting dan mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan
proses produksi itu sendiri.
Perusahaan dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan harus
memiliki strategi-strategi yang tepat. Strategi-strategi tersebut antara lain strategi
bidang keuangan, pemasaran, sumberdaya manusia dan strategi bidang produksi.
Strategi keuangan terkait dengan keuangan perusahaan secara keseluruhan seperti
alokasi modal, laporan laba rugi dan deviden. Strategi pemasaran terkait dengan
kegiatan pemasaran yang akan dilakukan seperti, berapa target penjualan,
bagaimana promosi yang akan dilakukan, bagaimana penetapan harga, posisi
persaingan dan segmen pasar yang dimasuki. Strategi sumberdaya manusia
mencakup perekrutan dan penyeleksian, pengadaan pelatihan, penentuan
kompensasi dan pemeliharaan hubungan dengan organisasi pekerja. Strategi
produksi berkaitan dengan transformasi masukan bahan-bahan, modal dan tenaga
kerja menjadi produk atau jasa. Strategi ini mencakup juga penentuan lokasi
pabrik, pemilihan peralatan pengendalian persediaan, penetapan upah dan
rekayasa produk.
Keberhasilan strategi-strategi tersebut dalam mencapai visi dan misi
perusahaan tergantung dari strategi sumberdaya manusia. Dimana strategi
sumberdaya manusia menetapkan kebijakan dan mengambil setiap keputusan
dalam malaksanakan strategi lainnya. Strategi sumberdaya manusia menciptakan
sumberdaya manusia yang berkualitas dan mampu bekerja dengan optimal antara
lain kebijakan rekrutmen dan seleksi, kebijakan pengembangan sumberdaya
manusia, kebijakan penilaian kinerja, kebijakan kompensasi dan kebijakan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).
  15

Melalui penerapan SMK3 oleh perusahaan diharapkan dapat tercapainya


efektivitas. Bila efektivitas tercapai maka dapat dikatakan tingkat kecelakaan
rendah, tidak ada gangguan pada kesehatan, begitu juga lingkungan kerja dapat
lebih nyaman dan aman sehingga produktivitas kerja dapat meningkat. Bila
efektivitas dari penerapan SMK3 tidak tercapai maka dapat pula dikatakan bahwa
tingkat kecelakaan kerja tinggi, efesiensi kerja tidak tercapai, adanya gangguan
yang terjadi pada kesehatan, lingkungan kerja tidak aman dan nyaman dan
produktivitas kerja kryawan akan rendah atau menurun. Alur pemikiran
konseptual dari bagaimana perusahaan bisa mencapai suatu visi dan misi dapat
dilihat pada Gambar 3.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian

Menghasilkan sumberdaya manusia yang handal dan mampu bekerja dengan


optimal maka perusahaan perlu melakukan pengembangan sumberdaya manusia.
Pengembangan sumberdaya manusia oleh setiap perusahan berbeda berdasarkan
kebutuhan dari sumberdaya manusia-nya. Sumberdaya manusia yang kompeten
merupakan sumberdaya manusia yang mampu bekerja dengan baik dan memiliki
produktivitas yang tinggi serta bertanggung jawab kepada perusahaan.
Banyak faktor yang perlu diperhatikan oleh perusahaan untuk menghasilkan
sumberdaya manusia yang kompeten. Salah satunya adalah keamanan dan
kenyamanan tempat kerja. Tempat kerja merupakan tempat di mana setiap
sumberdaya manusia meluangkan ide dan pemikiran dalam bekerja. Oleh karena
itu perusahaan harus bisa memikirkan bagaimana agar setiap sumberdaya manusia
merasa aman dalam bekerja meskipun berhadapan dengan peralatan yang canggih
dan modern. Perusahaan telah menerapkan program K3 yang telah terintegrasi
kedalam SMK3. Dari penerapan SMK3 dapat dilihat sejauh mana efektivitasnya
dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan.
Efektivitas penerapan SMK3 dapat dilihat dari penerapan aspek-aspek
pelatihan keselamatan, publikasi keselamatan kerja, kontrol terhadap lingkungan
kerja, inspeksi dan disiplin dan peningkatan kesadaran K3. Semua aspek tersebut
di lihat berdasarkan kuesioner. Sedangkan aspek yang ke enam yaitu laporan dan
statistika K3 diperoleh dari data sekunder yang mencakup data tingkat keseringan
terjadinya kecelakaan dan tingkat keparahan kecelakaan. Untuk produktivitas
  16

kerja dapat dilihat dari perbandingan jumlah output dengan jumlah input. Dalam
menganalisisnya digunakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan
untuk melihat seberapa besar pengaruh efektivitas penerapan SMK3 di PT
Metindo Era Sakti yang dilihat dari laporan dan statistika K3 perusahaan terhadap
produktivitas kerja karyawan. Sedangkan untuk melihat bagaimana penerapan
SMK3 di PT Metindo Era Sakti digunakan analisis deskriptif. Data untuk analisis
deskriptif ini di dapat dari hasil penyebaran kuesioner kepada karyawan
perusahaan. Bagaimana alur kerangka pemikiran operasional penelitian dapat
dilihat pada Gambar 4.

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT Metindo Era Sakti yang berlokasi di Jl.


Raya Narogong KM 12,5 Cikiwul, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan September-Desember Tahun 2009.

3.4. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data primer dan
data Sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui kegiatan
wawancara dan pengisisan kuesioner dengan pihak-pihak perusahaan dan melalui
pengamatan langsung di perusahaan. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui
studi literatur diperpustakaan, dokumen-dokumen perusahaan dan internet.
Pemilihan contoh dilakukan dengan cara purposive dengan pihak-pihak
yang mengetahui dan memahami penerapan SMK3 di perusahaan. Penentuan
jumlah contoh menggunakan rumus Slovin (Umar, 2005):

n = N/ (1+Ne2) ………………………………………. (1)

Keterangan:
n = Jumlah responden
N = Jumlah populasi
e = tingkat kesalahan yang diinginkan
  17

Jumlah karyawan PT Metindo Era Sakti tahun 2009 adalah sebanyak 800 orang.
Berdasarkan rumus Slovin diperoleh jumlah responden penelitian sebanyak 90
orang.

Visi dan Misi PT Metindo Era Sakti

Strategi Perusahaan

Strategi Keuangan Strategi Pemasaran Strategi SDM Strategi Produksi

Kebijakan Kebijakan Kebijakan Kebijakan


Rekrutmen dan Penilaian kinerja  Kompensasi pengembangan
Seleksi SDM

Kebijakan program

Penerapan SMK3

1. Tingkat kecelakaan tinggi


2. Efesiensi kerja tidak tercapai
3. Gangguan pada kesehatan
4. Lingkungan kerja tidak aman dan 1. Efektivitas SMK3
tidak nyaman 2. Tingkat kecelakaan rendah
5. Produktivitas kerja karyawan rendah 3. Efesiensi kerja tinggi
4. Tidak ada gangguan pada kesehatan
kerja
5. Lingkungan kerja yang aman dan
nyaman

Produktivitas kerja karyawan tinggi

Kinerja perusahaan tinggi

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Konseptual


  18

SDM yang Handal

Pengembangan SDM

Faktor Keamanan dan


Kenyamanan Tempat Kerja

Program K3
PT Metindo Era Sakti.

Penerapan SMK3 Pengaruh Terhadap


Perusahaan  Produktivitas Karyawan

Analisis Regresi
Berganda

Gambar 4. Alur Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian

3.5. Pengolahan dan Analisis Data


Data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya di olah dan di analisis
dengan menggunakan program komputer yaitu Excel dan SPSS. Pengolahan dan
analisis data tersebut terdiri dari skala likert, uji validitas kuesioner, uji reliabilitas
kuesioner, analisis kecelakaan, analisis tingkat produktivitas kerja karyawan dan
analisis regresi berganda.
3.5.1 Skala Likert
Skala likert digunakan untuk mengetahui penilaian seseorang terhadap
sesuatu. Pilihan jawaban yang di buat dalam kuesioner untuk penelitian ini adalah
menggunakan skala likert dengan empat pilihan jawaban. Pilihan jawaban yang
digunakan yaitu:
a. Sangat tidak setuju = 1
b. Tidak setuju = 2
c. Setuju = 3
d. Sangat setuju = 4
  19

Setiap jawaban dari responden dalam kuesioner diberikan skor. Cara menghitung
skor rataan adalah sebagai berikut:

.
X=
∑(Xi.ni)
ni ………………………………………………… (2)

Keterangan:
X = Skor rataan
ni = Jumlah jawaban responden untuk skor i
xi = Skor nilai jawaban renponden i
n = Jumlah responden
Selanjutnya menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi
tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor. Setiap skor alternatif yang
terbentuk dari teknik skala peringkatan terdiri dari kisaran antara 1 hingga 4 yang
menggambarkan posisi yang sangat negatif ke yang sangat positif, kemudian di
hitung rentang skala dengan rumus sebagai berikut:

R( skor )
Rs =   …………………………………….……. (3)
M

Keterangan:
R (skor) = Skor terbesar - skor terkecil
M = Banyaknya kategori skor
Nilai skor rataan (Rs) yang didapatkan adalah 0,75. angka ini diperoleh dari hasil
perhitungan:
4 − 1
Rs = = 0 , 75
4

Nilai skor rataan diperoleh dari perkalian antara bobot nilai jawaban
berdasarkan skala dengan jumlah jawaban responden, kemudian di bagi dengan
jumlah responden. Berdasarkan nilai skor rataan tersebut, maka posisi keputusan
penilaian memiliki rentang skala yang dapat dilihat pada Tabel 3.
  20

Tabel 3. Posisi Keputusan Penilaian


No Skor Rataan Keterangan
1 1,00-1,75 Sangat tidak setuju
2 1,75-2,50 Tidak setuju
4 2,50-3,25 Setuju
4 3,25-4,00 Sangat setuju

Interpretasi untuk setiap posisi tersebut adalah:


1. Jika nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang 1,00-1,75 maka
pelaksanaan SMK3 dinyatakan sangat tidak baik.
2. Jika nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang 1,75-2,5 maka
pelaksanaan SMk3 dinyatakan tidak baik.
3. Jika nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang 2,5-3,25 maka
pelaksanan SMK3 dinyatakan baik
4. Jika nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang 3,25-4,00 maka
pelaksanaan SMK3 dinyatakan sangat baik.

3.5.2 Uji Validitas


Uji validitas menurut Sugiono (2003) dilakukan untuk mengetahui sampai
sejauh mana data yang di tampung pada suatu kuesioner dapat mengukur apa yang
ingin di ukur . Kuesioner di buat untuk mengetahui pendapat dan fakta yang
dirasakan responden mengenai penerapan SMK3 di PT Metindo Era Sakti.
Sebelum kuesioner disebarkan dilakukan uji validitas terlebih dahulu. Langkah-
langkah dalam mengukur validitas kuesioner yaitu mendefinisikan secara
operasional konsep yang di ukur, melakukan uji coba pengukur tersebut pada
sejumlah responden, dan mempersiapkan tabel tabulasi jawaban, menghitung nilai
korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai
rumus pearson product moment. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

n∑ xy − (∑ x)(∑ y )
r=  
(n∑ x 2 − (∑ x)2(n∑ y 2 − (∑ y )2)
…………………………… (4)
  21

Keterangan:
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden
Y = Skor masing-masing pertanyaan dari setiap responden
X = Skor total semua pertanyaan dari tiap responden

3.5.3 Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas dilakukan setelah uji validitas, dimana realibilitas adalah
suatu nilai yang menunjukkan konsitensi suatu alat pengukur di dalam mengukur
gejala yang sama. tekhnik pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah teknik
alpha cronbach yaitu (Umar, 2005):

⎡ k ⎤ ⎡ ∑ σb 2 ⎤ ……..……………………………(5)
r11 = ⎢ ⎥ ⎢1 − σt 2 ⎥  
⎣ k − 1⎦ ⎣ ⎦

Keterangan:
r11 = reliabilitas instrument
k = banyak butir pertanyaan

∑ σb2 = jumlah varians butir

σt 2 = varians total hasil pengukuran


Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pegukuran
dapat dipercaya/diandalkan untuk dijadikan sebagai alat ukur penelitian. Hasil uji
reliabilitas di hitung dengan bantuan software SPSS 13.0 for widows.

3.5.4 Analisis Kecelakaan


Laporan analisa kecelakaan kerja diklasifikasikan menurut cidera ringan,
cidera berat, fatality, property damage. Perhitungan yang dilakukan untuk
mengetahui tingkat kecelakaan kerja yaitu (Ramli, 2010):
a. Tingkat Kekerapan Kecelakaan ( Accident Frequency Rate)
Dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

AFR = JKK x 2000


……… ….…………………………..(6)
JJK
  22

Keterangan:
AFR = Accident Frequency Rate
JKK = Jumlah Kecelakaan Kerja (Frekuensi)
JJK = Jumlah Jam Kerja (Jam/Tahun)
2000 = Rata-rata Jam Kerja dalam Satu Tahun (Jam/Tahun)
JJK dihitung dari:
Jumlah karyawan (Orang) x Jam Kerja di Perusahaan (Jam/Tahun)
b. Tingkat Keparahan Kecelakaan ( Severity Rate)
Digunakan untuk menghitung tingkat keparahan kecelakaan yang terjadi yang
dihitung berdasarkan jumlah hari yang hilang di hitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:

SR = JHH x 2000 ..…………………………(7)


JJK

Keterangan:
SR = Severety Rate
JHH = Jumlah Hari Hilang (Hari)
JJK = Jumlah Jam Kerja (Jam/Tahun)
2000 = Rata-rata Jam Kerja dalam Satu Tahun (Jam/Tahun)
2000 Dihitung Dari:
8 Jam/Hari X 5 Hari/Minggu X 50 Minggu /Tahun

3.5.5 Analisis Tingkat Produktivitas


Pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana manajemen untuk
menganalisa dan mendorong efesiensi produksi. Ukuran produktivitas rata-rata
setiap karyawan secara kuantitatif didasarkan pada hasil produksi sebagai output
setiap tahun dengan jumlah tenaga kerja sebagai input. Tingkat produktivitas
karyawan dapat dihitung dengan rumus (Umar, 2005):

P ……
= O … ………………………………………………(8)
I
  23

Keterangan:
P = Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja (Unit)
O = Tingkat Output (Unit)
I = Tingkat Input (Jumlah Karyawan x Jumlah Jam Kerja)
3.5.6 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan sebagai alat analisis statistik untuk
meneliti variabel-variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat,
dimana variabel bebasnya labih dari satu (Santoso, 2007). Variabel bebas pada
penelitian ini adalah penerapan SMK3 yang dilihat dari tingkat AFR dan SR dan
variabel terikatnya adalah produktivitas kerja karyawan.  Bentuk umum dari
persamaan regresi linear menggunakan lambang X untuk variabel bebas dan
lambang Y untuk variabel terikat. Rumus yang digunakan dalam analisis regresi
ini yaitu:

Y= a+b1X1+b2X2+ ξ1   ………………………………………….(9)
 
 
Keterangan:
Y = Peubah tidak bebas (produktivitas kerja karyawan)
a = Konstanta
b = Koefisien arah garis regresi
X1 = Tingkat keseringan kecelakaan
X2 = Tingkat keparahan kecelakaan
ξ 1 = Standar galat
n = Contoh
Koefisien regresi a dan b untuk regresi linear dapat di hitung sebagai berikut:

( ∑ y )( ∑ x 2) − ( ∑ x )( ∑ xy )
a= …………………………......... (10)
n ∑ x 2 − (∑ x)2

…………………………..……(11)
n ∑ yx − ( ∑ x )( ∑ y )
b =
n ∑ x 2 − (∑ x)2
  24

 
  25

 
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum PT Metindo Era Sakti

PT Metindo Era Sakti adalah perusahaan komponen otomotif yang


bergerak dalam produksi peralatan otomotif. Hasil produksi perusahaan di
pasarkan kepada perusahan konsumen yang telah menjalin kerja sama dengan PT
Metindo Era Sakti antara lain:
1. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia
2. PT Astra Daihatsu Motor
3. PT Indomobil Suzuki International (4W)
4. PT Honda Prospect Motor
5. PT Kramayudha Tiga Berlian
6. PT Inti Pantja Press Industri (Isuzu)
7. PT Nusa Toyotetsu Corporation
8. PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing
9. PT Indomobil Suzuki International (2W)
10. PT Kawasaki Motor Indonesia
11. PT Mitsuba Indonesia Pipe Parts
12. PT Abadi Barindo Autotech (Araco Javan)

4.1.1 Profil PT Metindo Era Sakti


Profil PT Metindo Era Sakti adalah sebagai berikut:
Nama Perusahaan : PT Metindo Era Sakti (Berdiri Tahun 1989)
Alamat : Jl. Raya Narogong Km.12,5 Cikiwul,
Bantar Gebang, Bekasi - Indonesia
Presiden Direktur : Ir. Iman Santoso
Direktur Pemasaran : Ir. Hendra Hadi
Direktur Perencanaan: Ir. J.Handoko
Direktur HRD : Ir. Kamarul.T
Direktur Keuangan : Drs. Sigi Purnomo, MM
25

4.1.2 Visi dan Misi PT Metindo Era Sakti


PT Metindo Era Sakti sebagaimana organisasi perusahaan lainnya, untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan juga memiliki visi dan misi yang harus
dilaksanakan. Visi dan misi tersebut yaitu:
a. Visi perusahaan:
“ To Be World Class Automotive Component Manufacturer”
b. Misi perusahaan:
1. Peningkatan kepuasan terhadap konsumen melalui “ tindakan yang cepat
dan respon yang baik”.
2. Memastikan kesuksesan perusahaan melaui komitmen dengan penerapan
standar yang tinggi. Membangun Kerja sama tim yang efektif dan
meningkatkan kontribusi serta inovasi.
3. Membangun motivasi kerja yang tinggi terhadap karyawan
4. Meningkatkan keuntungan yang berkelanjutan serta memaksimalkan nilai
untuk stakeholders.
5. Tanggung jawab sosial terhadap keamanan dan kelestarian lingkungan.
c. Motto Perusahaan:
One team, one aim, one metindo for customer satisfaction.

4.1.3 Kegiatan Produksi


a. Produk PT Metindo Era Sakti
Produk yang di produksi perusahaan adalah produk-produk yang
digunakan sebagai komponen otomotif. Komponen otomotif yang dihasilkan
terdiri dari perlengkapan kendaraan roda dua dan perlengkapan kendaraan roda
empat. Jenis komponen otomotif yang di produksi oleh PT Metindo Era Sakti
antara lain, Handle sheet type V 100, Handle sheet type F1ZR, Handle sheet
F1ZR (SPORTY), Bracket handle type V100, Bracket handle V100 (sigma),
Bracket handle type F1ZR, Bracket handle type T105, Bracket engine RH,
Bracket engine LH, Stand side type V100 (06 K), Stand side type RX-K/RX-S,
Pedal shift type V100 (06 K), Pedal shift F1ZR, Pedal shift type RX-S, Pedal
brake dan lain-lain.
26

b. Fasilitas Produksi
Fasilitas produksi digunakan dalam kegiatan memproduksi produk.
Fasilitas yang di pakai perusahaan untuk kegiatan tersebut terdiri dari peralatan
berupa mesin-mesin. Pada setiap bagian produksi peralatan mesin yang digunakan
juga berbeda sesuai dengan proses yang dilakukan di bagian tersebut.
Kelengkapan fasilitas ini diperlukan untuk memperlancar dan memudahkan
pelaksanan proses produksi. Jenis fasilitas produksi di PT Metindo Era Sakti dapat
dilihat pada pada Lampiran 2.
c. Sistem Produksi:
Sistem produksi komponen otomotif di PT Metindo Era Sakti melalui
beberapa tahapan. Mulai dari pemesanan dari customer, pemasaran, perencanaan
produksi, proses produksi, dan pengiriman produk jadi kepada perusahaan
customer. Pada tahapan produksi pembuatan produk ini juga melalui tahapan
dimana setiap tahapan di lakukan oleh mesin. Sedangkan manusia atau karyawan
berperan dalam pengoperasian mesin-mesinnya. Sistem produksi PT Metindo Era
Sakti dapat dilihat pada Lampiran 3.

4.1.4 Peraturan Perusahaan PT Metindo Era Sakti


PT Metindo Era Sakti membuat peraturan dalam bentuk buku panduan
peraturan perusahaan yang menjadi penghubung dan pedoman antara perusahaan
dan karyawan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan ketertiban,
kenyamanan, dan tanggung jawab karyawan dalam bekerja. Beberapa hal pokok
yang di atur dalam buku peraturan perusahaan antara lain:
1. Penerimaan Karyawan
Penerimaan karyawan dilakukan berdasarkan kebutuhan dan persyaratan
yang ditetapkan oleh perusahaan. Syarat-syarat untuk diterima menjadi
karyawan antara lain:
a. Warga Negara Indonesia (WNI ), kecuali untuk karyawan khusus
b. Berumur antara 18 tahun sampai 45 tahun ketika penerimaan
c. Berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak
pidana
d. Lulus tes masukdan tes kesehatan yang diselenggarakan oleh perusahaan
e. Memenuhi persyaratan jabatan ketika penerimaan
27

f. Tidak terlibat dalam kegiatan/keanggotaan dari partai/organisasi terlarang


g. Bersedia mentaati peraturan-peraturan dan tata tertib yang berlaku
diperusahaan.
2. Hari kerja, Jam Kerja, Istirahat dan Hari Libur.
1. Hari kerja biasa adalah 5 hari dalam seminggu yaitu hari senin sampai
dengan hari jumat.
2. Jumlah jam kerja biasa dalam sehari adalah 8 jam atau 40 jam dalam
seminggu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan
pemerintah.
3. Hari kerja dan waktu kerja bagi karyawan di atur sebagai berikut:
Hari senin s/d jumat jam 07.30 s/d 16.00 dengan waktu istirahat untuk hari
senin s/d kamis jam 12.00 s/d 12.30 dan hari jumat jam 11.30 s/d 13.00
4. Hari libur bagi karyawan adalah hari sabtu dan minggu dan hari libur
adalah hari resmi sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah setiap
tahunnya.
5. Sedangkan jam-jam kerja yang dilakukan oleh karyawan atas perintah
atasan di luar ketentuan waktu kerja di atas dihitung sebagai jam kerja
lembur.
3. Sistem Penggajian
a. Gaji atau upah ditetapkan berdasarkan pada jenis pekerjaan.penggajian
untuk karyawan dibayarkan pada setiap akhir bulan.
b. Struktur gaji untuk karyawan diatur menurut pokok gaji dan tunjangan-
tunjangan. Besarnya pokok gaji ditetapkan berdasarkan, pendidikan,
pengalaman, kemampuan, jabatan, masa kerja, sifat pekerjaan dan prestasi
kerja
c. Peninjauan pokok gaji karyawan dilakukan satu kali dalam setahun yang
meliputi peninjauan prestasi kerja, masa kerja dan penyesuaian terhadap
laju inflasi.
d. Tunjangan jabatan, diberikan atas dasar tugas/jabatan khusus. Karyawan
yang mendapatkan tunjangan jabatan ditentukan menurut pertimbangan
perusahaan.
28

e. Kepada karyawan yang melakukan perjalanan dinas akan diberikan uang


perjalanan dinas.
f. Tunjangan hari raya (THR) diberikan setiap satu tahun sekali yang
diberikan kepada karyawan yang telah melampaui masa percobaan tiga
bulan atau lebih. Besarnya THR yaitu maksimum sebesar satu bulan gaji
pokok.
4. Jaminan sosial
a. Jamsostek
Pengusaha akan mengikutsertakan semua karyawan pada asuransi sosial
tenaga kerja sesuai dengan ketentuan undang-undang. Program jamsostek
antara lain, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua
dan jaminan pemeliharaan kesehatan.
b. Jaminan Kematian
1. Apabila seorang karyawan meninggal dunia akibat kecelakaan kerja,
maka ahli waris akan mendapat santunan kematian dan biaya
pemakaman dari asuransi sosial tenaga kerja
2. Karyawan yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja akan
mendapat jaminan kematian yang dibayarkan kepada ahli warisnya
meliputi biaya pemakaman dan santunan berupa uang.
c. Jaminan Hari Tua
1. Jaminan hari tua dibayarkan secara sekaligus atau berkala atau
sebagian dan berkala kepada tenaga kerja karena telah mencapai usia
55 tahun atau tenaga kerja yang mengalami cacat total tetap setalah
ditetapkan oleh dokter.
2. Tenaga kerja yang meninggal dunia, jaminan hari tua dibayarkan
kepada ahli warisnya yang sah sebagaimana terdaftar pada perusahaan,
dan ditetapkan di dalam peraturan asuransi tenaga kerja.
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Untuk menerapkan K3 PT Metindo Era Sakti mewajibkan kepada setiap
karyawan untuk mematuhi semua peraturan yang telah ditetapkan dalam
perusahaan. Hal ini dilakukan dalam upaya perusahaan guna melindungi
setiap karyawannya. Untuk menjaga agar karyawan selalu menaati peraturan
29

K3 di perusahaan terdapat pengawas K3 yang bertugas mengontrol dan


mengawasi pelaksanaan peraturan K3. kegiatan yang berhubungan dengan
pengawasan K3 ini PT Metindo Era Sakti membentuk tim panitia Pembina
keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3). Untuk melindungi karyawan dalam
bekerja, perusahaan memberikan perlengkapan K3 berupa perlengkapan kerja
seperti seragam kerja, sepatu safety, sarung tangan katun, cover lengan, cover
nadi, helm safety, topi kerja dan alat pelindung diri lainya.
6. Pengobatan, Perawatan dan Pembayaran Gaji Selama Sakit
a. Perusahaan memberikan jaminan penggantian biaya pengobatan untuk
karyawan beserta anggota keluarganya sesuai dengan batas-batas yang
ditetapkan oleh perusahaan.
b. Biaya pemeriksaan dan pengobatan bagi keluarganya akan di tanggung
dan di bayar oleh perusahaan, satu bulan gaji pokok untuk satu tahun
kalender.
c. Keluarga karyawan yang berhak mendapat tunjangan pemeriksaan dan
pengobatan adalah istri atau suami sah karyawan beserta dua orang anak
yang sah serta belum bekerja sebagaimana terdaftar pada perusahaan.
d. Pemeriksaan dan pengobatan untuk karyawan beserta anggota keluarganya
harus dilakukan pada dokter atau puskesmas atau rumah sakit yang sudah
ditunjuk oleh perusahaan.
7. Tata Cara Penyelesaian Keluhan dan Pengaduan Karyawan
a. Setiap karyawan berhak menyampaikan pendapat serta saran-sarannya
mengenai perusahaan maupun mengenai pekerjaan serta hubungan kerja
didalam perusahaan kepada atasannya langsung atau kepada kepala bagian
yang berwenang, dan apabila belum dapat diselesaikan maka diteruskan
kepada pimpinan yang lebih tinggi.
b. Perusahaan menganggap perlu dan bermanfaat untuk menampung dan
menyaring rasa ketidakpuasan karyawan.
c. Keluhan-keluhan yang bersifat minor dan biasanya bersifat lisan dapat
disampaikan secara langsung kepada atasan masing-masing atau kepada
pimpinan bagiannya. Apabila keluhan itu bersifat prinsipil dan formil lebih
30

merupakan pengaduan, maka hal itu sebaiknya disampaikan dalam bentuk


tertulis kepada atasan langsung atau bagian yang berwenang untuk itu.
d. Apabila telah ada serikat pekerja agar diselesaikan secara musyawarah
antara pimpinan serikat pekerja dengan pimpinan perusahaan dan apabila
benar-benar tidak dapat diselesaikan secara intern di perusahaan, baru
dimintakan bantuan ke departemen tenaga kerja untuk dapat diselesaikan
lebih lanjut.
8. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Pemutusan hubungan kerja terjadi karena:
a. Hubungan kerja putus demi hukum, berarti putus dengan sendirinya tanpa
diperlukan adanya suatu tindakan dari salah satu pihak karyawan atau
perusahaan yang ditunjuk untuk itu. Hubungan kerja berakhir demi
hukum, jika waktunya telah habis biasanya diadakan untuk waktu tertentu.
b. Hubungan kerja yang diputuskan oleh karyawan, setiap karyawan berhak
sewaktu-waktu untuk memutuskan hubungan kerja denga perusahaan atas
kemauan sendiri dengan kesepakatan dan ketentuan yang telah diatur oleh
perusahaan.
c. Hubungan kerja yang diputuskan oleh perusahaan, perusahaan berhak
untuk melakukan pemutusan hubungan kerja dengan karyawan berdasar
alas an-alasan yang mendesak yaitu karena perbuatan-perbuatan, tindakan-
tindakan, sifat-sifat dan tingkah laku karyawan yang sedemikian rupa
sehingga mengakibatkan bahwa tidak layak bagi perusahaan untuk
meneruskan hubungan kerja dengan karyawan.

4.2. Pelaksanan SMK3 di PT Metindo Era Sakti

PT Metindo Era Sakti telah menerapkan SMK3 dimulai pada Tahun 2006
dengan mengimplementasikan SMK3 berdasarkan standar Pemenaker No.
05/MEN/1996 dan occupational health and safety assessment series (OHSAS)
18001 Tahun 2007. Pelaksanaan SMK3 berdasarkan Permenaker
No.05/MEN/1996 adalah ketentuan SMK3 secara nasional dan standar OHSAS
18001: 2007 merupakan landasan pelaksanaan SMK3 secara internasional. PT
Metindo Era Sakti mengkombinasikan keduanya agar penerapan SMK3 di
perusahaan bisa di akui secara nasional dan internasional. PT Metindo Era Sakti
31

menerapkan SMK3 dengan tahapan siklus management deming yang bersumber


dari management control, yang selanjutnya dilakukan plan, do, check dan action
(PDCA). Tahapan Siklus tersebut antara lain:
a. Management Control
Penetapan kebijakan yang dibuat oleh manajemen puncak yang terdiri dari
komitmen pada perbaikan berkelanjutan dan pencegahan, komitmen untuk
mentaati peraturan perundangan yang berlaku.
b. Plan
Perencanaan yang dilakukan dengan mengidentifikasi bahaya, penilaian resiko
yang mencakup kegiatan rutin ataupun kegiatan tidak rutin, kegiatan semua
orang yang memiliki akses ke tempat kerja, fasilitas di tempat kerja.
Perencanaan ini di arahkan pada penyediaan prosedur identifikasi bahaya,
penilaian resiko dan pengendalian resiko.
c. Do
Melaksanakan dan memverifikasi kegiatan yang mempunyai dampak pada
resiko K3 atas kegiatan organisasi, fasilitas-fasilitas, proses-proses harus
didefinisikan, didokumentasikan dan dikomunikasikan untuk memfasilitasi
pengelolaan K3.
d. Check
Melakukan pengukuran, pemeriksaan kesesuaian dan ketidaksesuaian dengan
standar K3 yang diterapkan. Bila terdapat ketidaksesuaian, dilakukan tindakan
perbaikan yang diusulkan dan disesuaikan. Tindakan pemeriksaan ini
dilaksanakan agar dapat mengurangi setiap resiko yang timbul dari
kecelakaan, kejadian dan ketidaksesuaian.
e. Action
Memastikan keberlanjutan kecocokan dan keefektifan dari penerapan SMK3
yang ditinjau secara menyeluruh dari manajemen. Tahapan Sklus deming
management PT Metindo Era Sakti dapat dilihat pada Gambar 5.
32

Plan

Action Management Do
control

Check

Gambar 5. Deming Management Cycle PT Metindo Era Sakti.

4.2.1 Manajemen SMK3 di PT Metindo Era Sakti


SMK3 merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk menurunkan angka
kecelakaan kerja dengan menggunakan tingkat manajerial. Penerapan SMK3 di
perusahaan pada dasarnya harus mejadi komitmen dan tanggung jawab
manajemen perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus mampu membuat
kebijakan K3 dan memjamin komitmen terhadap penerapan SMK3. Kebijakan
perusahaan (company policy) bertujuan untuk mencapai kemajuan perusahaan
dengan mempertimbangkan minimalisasi kecelakaan kerja. Manajemen
perusahaan harus bisa menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan
mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk
mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran K3. Untuk melaksanakan kebijakan
SMK3 perusahaan, PT Metindo Era Sakti melakukan training tentang safety
dengan maksud dan tujuan:
a. Karyawan mengetahui aspek keselamatan dan sapek keamanan yang wajib
di patuhi dan dilaksanakan selama aktivitas kerja berlangsung di PT
Metindo Era Sakti.
b. Tidak ada insiden/kecelakaan serta kehilangan waktu kerja.
c. Melindungi karyawan atas hak keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktivitas
d. Menjamin keselamatan orang lain yang berada ditempat kerja.
33

e. Sumber produksi digunakan secara aman dan efisien.


Untuk menunjang penerapan SMK3 ini dibutuhkan kebijakan dari pihak
manajemen perusahaan guna mengorganisasikan penerapan SMK3.
1. Komitmen dan Tanggung Jawab SMK3
Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja merupakan
komitmen yang harus dilakukan semua pihak dalam perusahaan. Tanggung jawab
SMK3 di PT Metindo Era Sakti adalah merupakan tanggung jawab manajemen
perusahaan dan tanggung jawab personal. Artinya perusahaan dan karyawan PT
Metindo Era Sakti harus menyadari sepenuhnya bahwa keselamatan dan
kesehatan kerja merupakan tanggung jawab bersama.
Pihak manajemen selaku pemimpin perusahaan dan perwakilan karyawan
membuat komitmen mengenai K3, kemudian disosialisasikan sehingga seluruh
pihak mampu berpartisipasi untuk melaksanakannya. Komitmen dan peran
manajemen PT Metindo Era Sakti terhadap SMK3 adalah dibuatnya himbauan
agar setiap karyawan berkewajiban untuk mematuhi semua peraturan yang
bekaitan dengan keselamatan kerja yaitu:
1. Bekerjalah dengan selalu mematuhi standar kerja
2. Gunakan alat pelindung diri yang telah ditentukan
3. Tidak menyentuh peralatan/benda yang bergerak atau berenergi
4. Setiap pekerjaan harus dilakukan oleh mereka yang berwewenang yang
telah ditetapkan dan mempunyai keterampilan untuk mengerjakannya
5. Pada kondisi abnormal (termasuk stop sejenak) segera hentikan proses dan
melaporkannya
6. Saat perbaikan mesin atau ganti model, mesin harus dimatikan
7. Pada pekerjaan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang, pastikan isyarat
atau tanda-tanda yang dipergunakan dimengerti oleh teman sekerja
8. Lakukan dengan posisi tubuh yang tidak dipaksakan dan lingkungan yang
aman
9. Tidak masuk ke area yang dilarang
Bentuk komitmen dan tanggung jawab karyawan terhadap upaya
penerapan SMK3 di perusahaan adalah dengan membuat ikrar keselamatan dan
kesehatan kerja karyawan PT Metindo Era Sakti yang isinya antara lain:
34

1. Ikut berperan aktif dalam melaksanakan program K3 yang ditetapkan oleh


perusahaan
2. Menjalankan pekerjaan secara bersungguh-sungguh dengan
mengutamakan keselamatan kerja
3. Mematuhi rambu-rambu keselamatan kerja yang telah ditetapkan di dalam
perusahaan.
2. Organisasi K3
Penerapan SMK3 di PT Metindo Era Sakti didukung oleh peran dan
tanggung jawab pada departemen atau unit kerja perusahaan. Penetapan peran dan
tanggung jawab SMK3 dapat di lihat dari pembagian aktivitas kerja pada unit-unit
K3 yang diterapkan di PT Metindo Era Sakti terdiri atas:
a. Safety Department
Merupakan suatu unit kerja yang bertanggung jawab atas semua hal yang
berhubungan dengan keselamatan kerja.
b. Security Department
Bertugas sebagai pusat pengendalian keadaaan darurat yang terjadi di
perusahaan. Situasi yang termasuk kedalam keadaan darurat seperti
kebakaran, ledakan, darurat banjir darurat kecelakaan lalulintas dan
darurat pencemaran lingkungan.
c. Health Department
Bertugas untuk mengurusi segala hal yang berkaitan dengan kesehatan
kerja dan bertanggung jawab atas kesehatan karyawan. Tugas pokoknya
seperti memberikan pelayanan medis, klinik umum, unit gawat darurat,
pemeriksaan secara berkala, observasi pasien dan donor darah bagi
karyawan dan keluarga.
d. Quality Sistem and Management Representative
Bertugas melaksanakan audit internal untuk mengevaluasi dan menilai
efektivitas penerapan SMK3 di perusahaan. Selanjutnya menjaga
kesesuaiannya dengan kebijakan dan tujuan perusahaan. Bila ada hal yang
tidak sesuai maka harus dicegah agar tidak terjadi kembali.
35

4.2.2 Model Penerapan SMK3


PT Metindo Era Sakti yang mengadopsi Permenaker No.05/MEN/1996 dan
OHSAS 18001 telah membuat kebijakan dan komitmen dalam penerapan K3
diperusahaan. Penerapan K3 di perusahaan dirumuskan kedalam suatu model
SMK3. Model penerapan SMK3 di PT Metindo Era Sakti adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan kebijakan K3 dan menjamin komitmen terhadap penerapan
SMK3.
PT Metindo Era Sakti sebagai perusahaan komponen otomotif melakukan
improvement secara berkesinambungan dengan melibatkan seluruh karyawan
untuk:
a. Membuat produk yang berkualitas tinggi dengan cost yang kompetitif dan
delivery yang tepat waktu.
b. Menjaga lingkungan perusahaan dan masyarakat sekitar dengan cara
meminimalisasi pencemaran terhadap udara, tanah dan air.
c. Mengelola kesempatan kerja di lingkungan perusahaan sebagai bagian dari
bisnis untuk mencapai zero accident dengan cara merespon dan melakukan
tindakan dengan cepat terhadap berbagai keluhan pelanggan dan
masyarakat untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan di dalam
perusahaan.
2. Merencanakan Pemenuhan Kebijakan, Tujuan dan Sasaran Penerapan
K3.
PT Metindo Era Sakti telah membuat perencanaan penerapan SMK3 agar
program K3 dapat berjalan dengan baik. Hal yang pelu diperhatikan dalam
menetapkan dan membuat perencanaan K3 adalah mengidentifikasi potensi
bahaya dan resikonya, identifikasi undang-undang dan menetapkan tujuan dan
sasaran K3. PT Metindo Era Sakti dalam mengidentifikasi bahaya dan resiko
melalui kegiatan pelatihan dan penjelasan K3.
Penilaian resiko adalah pelaksanaan metode-metode untuk menganalisa
tingkat resiko, mempertimbangkan resiko tersebut dalam tingkat bahaya dan
mengevaluasi apakah sumber bahay itu dapat dikendalikan secara memadai
serta mengambil langkah-langkah yang tepat. Banyak metode yang dapat
36

digunakan untuk mengidentifikasi bahaya ditempat kerja misalnya observasi,


inspeksi, pemantauan, audit dan melakukan konsultasi dengan pekerja.
Mengidentifikasi potensi bahaya dapat dilakukan dengan memperhatikan cara
berikut:
a. Apa yang akan diidentifikasi: faktor penyebab masalah, berupa manusia,
metode, mesin, material dan lingkungan
b. Dimana melakukan identifikasi: tempat kerja seperti, workshop dan line
produksi
c. Kapan identifikasi dilakukan: saat kondisi normal dan saat terjadi
perubahan seperti, modifikasi, relayout, instalasi dan pembongkaran
d. Siapa yang melakukan identifikasi: operator/manager sesuai schedule
yang ditentukan
e. Bagaimana cara melakukan identifikasi: observasi seperti, lihat di
lapangan, dengar dan coba.
Potensi kecelakaan kerja di PT Metindo Era Sakti terjadi disebabkan oleh
faktor tindakan tidak aman, seperti training kurang, karyawan tidak disiplin,
kondisi emosional karyawan dan kondisi tidak aman seperti, peralatan kerja
rusak, pelindung mesin tidak ada dan lay out sempit.
Hasil identifikasi bahaya di PT Metindo Era Sakti dan dampaknya
terhadap K3 antara lain:
1. Kebisingan: penurunan daya pendengaran, kurang konsentrasi/stress dan
bising
2. Penerangan: penurunan daya penglihatan
3. Kabel terkelupas: kebakaran, stroom dan kerusakan alat
4. Ceceran oli: pencemaran dan cidera karena terpeleset
Hasil identifikasi potensi yang dapat menyebabkan bahaya keceakaan
kerja di PT Metindo Era Sakti antara lain berjalan dengan tangan di saku,
berjalan di bawah benda yang diangkat, meggerinda tidak pakai kacamata,
membuang sampah sembarangan dan lain-lain. Hasil identifikasi bahaya
tersebut dapat dilihat pada Lampiran 4.
Mengidentifikasi undang-undang harus diupayakan dan ditinjau ulang
untuk lebih memastikan komitmen dan kebijakan K3. Sedangkan tujuan dan
37

sasaran K3 merupakan rangkaian berkelanjutan dari identifikasi potensi


bahaya K3 di PT Metindo Era Sakti. Program K3 yang telah dilaksanakan di
PT Metindo Era Sakti merupakan implementasi dari tujuan dan sasaran K3.
3. Penerapan Kebijakan K3
Penerapan kebijakan K3 di PT Metindo Era Sakti diberlakukan di seluruh
unit kerja perusahaan dengan tujuan agar seluruh pihak di dalam perusahaan
termasuk manajemen dan karyawan dapat mengaplikasikannya dalam
melakukan pekerjaan. Penerapan K3 untuk karyawan yang bersinggungan
langsung dengan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya cukup tinggi
diharuskan mengikuti pelatihan K3. pelatihan yang diberikan oleh perusahaan
adalah training safety untuk menumbuhkan kesadaran kepada karyawan
mengenai pentingnya K3 diterapkan di perusahaan.
Penerapan SMK3 di perusahaan tidak terlepas dari pengelolaan sistem
komunikasi yang baik. Media komunikasi dan konsultasi ini diperlukan untuk
mensosialisasikan program K3 yang telah dibuat kepada semua pihak di dalam
perusahaan. PT Metindo Era Sakti telah mengelola komunikasi SMK3
tersebut melalui pembentukan tim panitia Pembina keselamatan dan kesehatan
kerja (P2K3). P2K3 adalah badan atau wadah yang bertugas membantu dan
memantau pelaksanaan K3 di tingkat karyawan. Wadah ini dibentuk untuk
menjalin komunikasi, mengembangkan saling pengertian, dan sarana
partisipasi yang efektif dalam penerapan SMK3. Melalui pemebntukan tim
P2K3 ini diharapkan karyawan lebih memahami dan menerapkan peraturan
K3 diperusahaan sehingga kecelakaan kerja bisa berkurang dan dapat dicegah.
4. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja K3
PT Metindo Era Sakti membuat prosedur pemeliharan dan pemantauan
pengukuran K3 untuk mengevaluasi kondisi kinerja K3 diperusahaan secara
umum. Pemantauan dan pengkuran kinerja ini dilakukan pada seluruh aspek
yang dapat menimbulkan resiko kecelakaan pada setiap unit kerja.
Pemantauan K3 diperusahaan meliputi pemeriksaan kesehatan, pemantauan
lingkungan kerja termasuk kebersihan dan kenyamanan ruangan atau tempat
kerja dan inspeksi K3.
38

PT.Metindo Era Sakti melakukan inspeksi yang bertujuan untuk melihat


kondisi lingkungan kerja dan melihat hubungannya dengan penerapan K3
sehingga apabila ditemui permasalahan K3 dapat segera di ambil tindakan
perbaikan.
5. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan SMK3
Meninjau pelaksanaan program K3 dilakukan untuk meningkatkan
pelaksanaan SMK3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan
kinerja K3. meningkatkan kinerja pelaksanaan K3 dapat dilakukan dengan
cara pengendalian terhadap potensi bahaya untuk menghindari resiko
kerugian. Pengendalian potensi bahaya dapat berupa:
1. Eliminasi: menghilangkan sumber bahaya, cara ini diterapkan pada sumber
bahaya yang tidak terpakai, untuk lebih efektif yang dihilangkan adalah
metode kerja yang memakai sumber bahaya tersebut.
2. Substitusi: mengganti dengan sumberdaya yang lebih aman (resiko kecil)
3. Modifikasi: isolasi sumber bahaya, menghilangkan kontak langsung
dengan sumber bahaya dan ventilasi yaitu memberikan sistem sirkulasi
pada sumber bahaya sehingga dapat dibuang langsung ke udara.
4. Administrasi: pengendalian dengan menetapkan aturan dan standar kerja
seperti SOP, slogan dan rule.
5. APD: memberikan alat perlindungan yang digunakan pekerja untuk
mengurangi resiko bahaya selama kontak dengan sumber bahaya.

4.2.3 Efektivitas Pelaksanaan SMK3 Untuk Mengurangi Angka


Kecelakaan Kerja
Karyawan PT Metindo Era Sakti setiap tahunnya selalu berfluktuatif, hal
ini terjadi karena perekrutan karyawan baru dan adanya karyawan yang telah
pensiun. Tahun 2006 jumlah karyawan sebanyak 785 orang, tahun 2007 jumlah
karyawan sebanyak 815 orang, tahun 2008 jumlah karyawan sebanyak 825 orang
dan tahun 2009 karyawan berjumlah 800 orang. Jumlah karyawan PT Metindo
Era Sakti dapat dilihat pada Tabel 4.
39

Tabel 4. Jumlah Karyawan PT Metindo Era Sakti


No Tahun Jumlah Karyawan (Orang)
1 2006 785
2 2007 815
3 2008 825
4 2009 800
Sumber:PT Metindo Era Sakti Tahun 2009
PT Metindo Era Sakti dalam kegiatan produksinya telah menerapkan
SMK3, namun tingkat kecelakaan kerja di perusahaan masih tergolong tinggi. Hal
ini disebabkan penerapan SMK3 yang masih belum optimal. Karyawan masih
kurang tanggap dan belum terlalu menyesuaikan diri dengan potensi bahaya yang
timbul akibat pekerjaan yang dilakukan. Tingkat kesadaran karyawan akan
pentingnya SMK3 masih rendah.
Laporan analisa kecelakaan kerja di klasifikasikan menurut tingkat
keparahannya kedalam cedera ringan, cedera berat dan fatality, preperti damage.
Namun pada akhir kuartal 2007, OHSAS 18001 menetapkan klasifikasi kerja
difokuskan pada kecelakaan kerja yang mengakibatkan cidera pada karyawan
tanpa melihat kerusakan yang terjadi pada asset perusahaan.
PT Metindo Era Sakti sejak tahun 2006 telah membuat statistik kecelakaan
kerja yang terjadi berdasarkan AFR (accident frequency rate) dan SR (severety
rate) saja. Jumlah hari kerja dalam satu tahun adalah 250 hari. Statistik jumlah
kecelakaan kerja karyawan PT Metindo Era Sakti dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Statistik Jumlah Kecelakaan Kerja Karyawan
PT Metindo Era Sakti
Jumlah Kecelakaan Jumlah Hari
Tahun (Kejadian) AFR Hilang SR

2006 17 0,021656 41 0,05222


2007 14 0,017178 36 0,04417
2008 13 0,015758 31 0,03757
2009 11 0,01375 28 0,035

Sumber: Data diolah Tahun 2009

4.3. Pengolahan dan Analisis Data


4.3.1 Responden Penelitian
Responden pada penelitian ini adalah karyawan PT Metindo Era Sakti yang
bekerja pada bagian yang berhubungan dengan pelaksanaan SMK3 yaitu bagian
produksi.
40

a. Pendidikan Responden
Karyawan PT Metindo Era Sakti yang menjadi responden dalam penelitian
ini memiliki tingkat pendidikan mulai dari SMU, Diploma dan Sarjana.
Tamatan SMU atau sederajat lebih mendominasi, karena adanya kebijakan
manajemen perusahaan dalam merekrut karyawan dengan melihat tingkat
pendidikan calon karyawan. Calon karyawan yang akan direkrut minimal
telah memiliki ijazah SMU atau sederajat. Karyawan dengan tingkat
pendidikan SMU ditempatkan pada bagian yang berhubungan langsung
dengan kegiatan produksi. Sedangkan untuk karyawan yang memilki tingkat
pendidikan diploma dan sarjana ditempatkan pada bagian yang lebih tinggi.
Penelitian ini melihat bagaimana penerapan SMK3 di perusahaan yang erat
hubungannya dengan pekerjaan karyawan bagian produksi. Pada umumnya
karyawan bagian produksi ini mempunyai tingkat pendidikan tamatan SMU
atau sederajat. Tingkat pendidikan responden penelitian dapat dilihat pada
Tabel 6.
Tabel 6. Tingkat Pendidikan Responden
No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase (%)
(Orang)
1 SMU/ Sederajat 68 75,55
2 Diploma III 16 17,78
3 Sarjana (S1) 6 6,67
Total 100

b. Jenis Kelamin Responden


Penelitian ini dilakukan pada bagian perusahaan yang memiliki tingkat
kecenderungan kecelakaan kerjanya cukup tinggi yaitu bagian produksi. Pada
bagian produksi dibutuhkan keterampilan dan tenaga karyawan sehingga yang
cocok untuk bekerja di bagian ini adalah karyawan laki-laki. Sehingga
responden penelitian ini 100% merupakan karyawan berjenis kelamin laki-
laki.
c. Usia Responden
Responden penelitian ini pada umumnya memiliki usia di atas 18 tahun.
Hal ini berdasarkan pada kebijakan perusahaan yang menetapkan perekrutan
karyawan minimal berusia 18 tahun. Karyawan yang menjadi responden
penelitian ini memiliki rentang usia yang terdiri atas 14 orang atau 15,56 %
41

karyawan berusia antara 18-25 tahun, 34 orang atau 37,78 % karyawan berusia
26-30 tahun, 26 orang atau 28,89 % karyawan berusia 31-40 tahun, 11 oarang
atau 12,22 % karyawan berusia 41-50 tahun dan 5 orang atau 5,55 %
karyawan berusia di atas 51 tahun. Karakteristik rentang usia responden dapat
dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Karakteristik Usia Responden
No Rentang usia Jumlah Persentase
(Orang) (%)
1 < 18 tahun -
2 18-25 tahun 14 15,56
3 26-30 tahun 34 37,78
4 31-40 tahun 26 28,89
5 41-50 tahun 11 12,22
6 > 51 tahun 5 5,55
Total 100,00

d. Masa Kerja
Masa kerja responden terdiri dari masa kerja di bawah 5 tahun berjumlah 9
orang atau 10,00 %, masa kerja 5-10 tahun sebanyak 26 orang atau 28,89 %,
masa kerja 11-15 tahun sebanyak 31 orang atau 34,44 %, masa kerja 16-20
tahun sebanyak 18 orang atau 20,00 % dan masa kerja lebih dari 20 tahun
yaitu 6 orang atau 6,67 %. Masa kerja responden dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Masa Kerja Responden
No Masa Kerja Jumlah Persentase
(Orang) (%)
1 < 5 tahun 9 10,00
2 5 -10 tahun 26 28,89
3 11-15 tahun 31 34,44
4 16-20 tahun 18 20,00
5 >20 tahun 6 6,67
Total 100,00

e. Departemen Unit Kerja Responden


Pada penelitian ini kuesioner disebarkan kepada responden secara sengaja
kepada karyawan. Karyawan yang menjadi responden adalah mereka yang
bekerja di bagian yang khusus berhubungan dengan SMK3 yaitu bagian
produksi. Karakteristik unit kerja responden dapat dilihat pada Lampiran 5.
42

4.3.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner


Uji validitas dilakukan terhadap kuesioner untuk mengetahui sampai
sejauh mana data yang di tampung dalam kuesioner dapat mengukur apa yang
ingin di ukur.
Uji validitas dilakukan sebelum keseluruhan kuesioner disebarkan. Uji
validitas dilakukan setelah melakukan penyebaran sebanyak 30 kuesioner. Pada
penelitian ini uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan software mocrosoft
excel 2007. Valid atau tidaknya suatu kuesioner dapat di lihat dari nilai r-hitung
dan r-tabel nya. Jika nilai r-hitung lebih besar dari nilai r-tabel, maka suatu
pernyataan pada kuesioner dinyatakan valid. Jika nilai r-hitung lebih kecil dari r-
tabel, maka pernyataan pada kuesioner dikatakan tidak valid. Pada uji validitas ini
tingkat kesalahan yang di tetapkan adalah 5%, maka r-tabel nya sebesar 0,361.
hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 6.

4.3.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner


Setelah melakukan uji validitas selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Uji
relibialitas berfungsi untuk mengetahui sejauh mana alat ukur bisa diandalkan,
apabila digunakan untuk mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas ini dilakukan
dengan menggunakan rumus alpha cronbach’s, dan nilai yang diperoleh
dibandingkan dengan nilai r-tabel 0,361 karena tingkat kesalahan yang ditetapkan
adalah 5 %. Dari hasil pengujian reliabilitas dengan menggunakan software SPSS
for windows 15.0 di peroleh nilai alpha sebesar 0,810. Jika dibandingkan dengan
nilai r-tabel nya maka nilai alpha tersebut ternyata jauh lebih besar. Artinya
kusioner yang di susun adalah reliabel atau dapat diandalkan untuk dijadikan alat
ukur dalam penelitian ini. Hasil uji realibilitas dengan alpha cronbach’s dapat
dilihat pada Lampiran 7.

4.3.4 Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Pelaksanaan SMK3


di PT. Metindo Era Sakti
Penerapan SMK3 yang baik dan efektif merupakan tujuan perusahaan
karena mampu mengurangi angka kecelakaan kerja. Berkurangnya angka
kecelakaan kerja juga berarti akan mengurangi biaya akibat kerugian yang
ditimbulkannya. PT Metindo Era Sakti telah menerapkan SMK3 yang
pelaksanaanya di awasi oleh tim P2K3. Walaupun telah menerapkan SMK3,
43

namun tingkat kecelakaan kerja yang terjadi masih tinggi. Sehingga dalam
penelitian ini diperlukan analisis untuk mengetahui pendapat atau persepsi
karyawan terhadap bagaimana pelaksanaan SMK3 yang telah dijalankan oleh PT
Metindo Era Sakti. Untuk menilai bagaimana persepsi karyawan tersebut
dilakukan dengan mengacu pada teori Miner yang di lihat dari lima aspek yaitu,
pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja, publikasi dan kontes keselamatan
kerja, kontrol tehadap lingkungan kerja, inspeksi dan disiplin, serta peningkatan
kesadaran K3. masing-masing aspek berdasarkan teori miner tersebut diwakili
dengan lima buah pertanyaan yang menggambarkan aspek tersebut.
1. Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan Kerja
Pendidikan dan pelatihan mengenai keselamatan kerja terhadap karyawan
perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas
tentang K3 kepada karyawan. Melalui pendidikan dan pelatihan ini diharapkan
mampu mengurangi angka kecelakaan kerja yang terjadi. Pendidikan tersebut
dapat dilakukan dengan cara memberikan training safety kepada karyawan
untuk memudahkan kayawan memahami arti pentingnya penerapan K3. Aspek
yang mencakup tentang pendidikan dan pelatihan keselamatan antara lain
pendidikan dasar K3, pelatihan K3 untuk pekerjaan yang berisiko bahaya,
pelatihan untuk menghadapi bahaya darurat dan pelatihan tentang pertolongan
pertama pada kecelakaan. Penilaian terhadap aspek pendidikan dan pelatihan
keselamatan kerja di PT Metindo Era Sakti dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Skor Rataan Aspek Pelatihan Keselamatan Kerja.
No Indikator Skor Keterangan
Rataan
1 Pendidikan dasar K3 bagi karyawan sudah 2,98 Setuju
dilakukan dengan baik
2 Pelatihan K3 untuk pekerjaan yang berpotensi 2,90 Setuju
bahaya sudah memenuhi standar
3 Pelatihan untuk menghadapi bahaya darurat 2,89 Setuju
dan penanggulangannya sudah memenuhi
standar
4 Manfaat sudah dirasakan dari pendidikan dan 3,03 Setuju
pelatihan K3
5 Pelatihan yang diberikan tentang pertolongan 2,97 Setuju
pertama terhadap kecelakaan sudah bisa
diterapkan karyawan
Total 2,95 Setuju
44

Tabel 9 menunjukkan mengenai persepsi karyawan terhadap pelaksanaan


aspek pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja di PT Metindo Era Sakti
telah dilakukan dengan baik. Pendidikan dasar K3 kepada karyawan telah
dilaksanakan oleh perusahaan dengan baik, selain itu pelatihan K3 untuk
pekerjaan yang memiliki potensi bahaya dan pelatihan untuk mengahadapi
bahaya darurat dan penanganannya sudah memenuhi standar yang telah
ditetapkan. Karyawan PT Metindo Era Sakti juga telah bisa merasakan
manfaat terhadap pendidikan dan pelatihan K3 yang diberikan perusahaan
sehingga karyawan merasa aman dalam bekerja. Karyawanpun sudah bisa
menerapkan dengan baik pelatihan yang diberikan oleh tim P2K3 perusahaan
mengenai pertolongan pertama terhadap kecelakaan. Karyawan berpendapat
bahwa pelatihan SMK3 telah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
karyawan. Pelatihan yang diberikan oleh perusahaan mulai dari pengenalan
dasar hingga pelatihan pendalaman SMK3 yang disesuaikan dengan
kebutuhan pekerjaan. Materi pelatihan yang di ajarkan sesuai dengan bidang
pekerjaan yang dilakukan karyawan.
2. Publikasi dan Kontes K3
Publikasi dan kontes keselamatan dapat dilakukan dengan berbagai cara
yang bertujuan untuk menjaga motivasi karyawan. Motivasi karyawan perlu di
jaga agar karyawan yang bersangkutan tidak lengah dan tetap sadar akan
pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Cara yang paling banyak
dilakukan perusahaan adalah dengan memasang spanduk dan poster yang
berisikan ajakan untuk menerapkan K3. Penilaian terhadap aspek publikasi
dan kontes keselamatan kerja di PT Metindo Era Sakti dapat dilihat pada
Tabel 10.
Tabel 10 menjelaskan bahwa persepsi karyawan terhadap aspek publikasi
dan kontes kesehatan di PT Metindo Era Sakti sudah dilaksanakan dengan
baik. Publikasi keselamatan kerja yang dilakukan perusahaan adalah hal-hal
yang berkaitan dengan penerapan SMK3. Publikasi tersebut berupa sosialisasi
terhadap program K3, penggunaan alat pelindung diri (APD), alat
keselamatan lainnya dan alat pemadam kebakaran. Karyawan PT Metindo Era
Sakti merasa bahwa safety talk telah dilaksanakan dengan baik sehingga
45

karyawan merasa aman dalam melakukan pekerjaannya dan bisa mengetahui


seperti apa potensi bahaya yang mungkin terjadi selama bekerja. Selain itu PT
Metindo Era Sakti melalui tim P2K3 telah melakukan rapat yang membahas
SMK3 secara rutin dan efektif.
Tabel 10. Skor Rataan Aspek Publikasi dan Kontes Kesehatan
No Indikator Skor Keterangan
Rataan
1 Sosialisasi program K3 telah efektif dilakukan 2,56 Setuju
2 Sosialisasi tentang penggunaan APD dan alat 3,10 Setuju
pelindungan lainnya telah dilakukan dengan baik
3 Safety talk telah efektif dilakukan sehingga 2,96 Setuju
karyawan dapat bekerja dengan aman dan nyaman.
4 Prosedur keselamatan untuk karyawan sudah 3,00 Setuju
dilaksanakan dengan baik
5 Rapat yang rutin dilakukan untuk membahas 2,62 Setuju
keselamatan karyawan telah efektif dilaksanakan.
Total 2,85 Setuju

PT Metindo Era Sakti melakukan sosialisasi mengenai program yang


berkaitan dengan K3 kepada karyawan terhadap bagaimana pentingnya
penggunaan alat pelindung diri selama bekerja. Karyawan yang memakai alat
pelindung diri (APD) dapat terhindar dari bahaya yang sewaktu-waktu muncul
selama karyawan bekerja dan masih berada dalam lingkungan perusahaan.
APD karyawan dapat di lihat pada Lampiran 8. Publikasi yang dilakukan
perusahaan untuk melindungi karyawan adalah melalui papan pengumuman,
spanduk, rapat tim P2K3, tulisan safety yang mudah di lihat oleh karyawan.
Media yang digunakan tersebut telah efektif karena setiap karyawan dapat
memperoleh informasi tentang SMK3 dengan mudah.
3. Kontrol Lingkungan Kerja
Perusahaan harus dapat melindungi karyawannya dari kecelakaan kerja.
Oleh karena itu, maka perusahaan harus menyediakan peralatan pengaman dan
peralatan pelindung diri untuk karyawannya. Jika alat pelindung diri
digunakan selama bekerja, maka kemungkinan untuk mengalami kecelakaan
akan lebih kecil di banding dengan yang tidak menggunakan alat pelindung
diri. Hal lain yang lebih penting adalah kondisi lingkungan kerja. Lingkungan
kerja yang berdebu, kotor dan tidak dilengkapi alat penerangan yang memadai
akan membuat karyawan tidak nyaman dan berpengaruh terhadap motivasi
46

dan produktivitas kerjanya. Penilaian terhadap aspek kontrol lingkungan kerja


PT.Metindo Era Sakti dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Skor Rataan Aspek Kontrol Lingkungan Kerja
No Indikator Skor Keterangan
Rataan
1 Kondisi ruang kerja telah memberikan 2,46 Setuju
kenyamanan dalam bekerja
2 Manfaat sudah dirasakan dari pemeriksaan 3,20 Setuju
kesehatan secara rutin
3 Karyawan sudah merasakan manfaat dari 2,47 Setuju
kegiatan olahraga
4 Pengawasan yang baik telah dilaksanakan 3,07 Setuju
terhadap kondisi alat penerangan dan alat
pemadam kebakaran.
5 Pengawasan yang baik terhadap perlengkapan 3,09 Setuju
kerja dapat mengurangi potensi bahaya.
Total 2,86 Setuju

Tabel 11 menjelaskan bahwa persepsi karyawan PT Metindo Era Sakti


terhadap pelaksanaan aspek kontrol lingkungan kerja telah dilaksanakan
dengan baik. Kontrol terhadap lingkungan kerja di perusahaan adalah
bagaimana pengendalian, pemeliharaan dan pemeriksaan terhadap karyawan
serta perlengkapan kerjanya. Karyawan PT Metindo Era Sakti merasa bahwa
kondisi ruang kerja telah memberikan kenyamanan dalam melakukan
pekerjaannya. Karyawan juga telah merasakan manfaat dari kegiatan
pemeriksaan kesehatan dan kegiatan olahraga. Pengawasan yang baik telah
dilakukan terhadap kondisi ruangan, alat penerangan dan alat pemadam
kebakaran. Perusahaan juga telah melakukan pengawasan terhadap
penggunaan APD oleh karyawan untuk menghindari dan melindungi diri
karyawan dari bahaya. Karyawan sangat merasakan manfaat dari pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan, hal ini dapat dilihat dari tingginya rata-rata skor
terhadap aspek tersebut.
4. Inspeksi dan Disiplin
Inspeksi perlu silakukan dengan tujuan untuk memantau agar setiap mesin
dan peralalatan selalu dalam kondisi aman dan siap untuk digunakan. Inspeksi
yang berkala dapat memberikan informasi tentang potensi bahaya yang
mungkin terjadi, sehingga perusahaan dapat langsung mengambil tindakan.
Displin karyawan tenatang pelaksanaan K3 sangat diperlukan untuk menjaga
47

dan menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Penilaian terhadap aspek


inspeksi dan disiplin PT Metindo Era Sakti dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Skor Rataan Aspek Inspeksi dan Disiplin
No Indikator Skor Keterangan
Rataan
1 Inspeksi K3 yang dilakukan telah efektif 2,99 Setuju
menjaga karyawan dari kecelakaan
2 Pembentukan satgas pengawas pelasanaan 2,86 Setuju
K3 telah efektif dalam mengawas
pelaksanaan K3
3 Pemberlakuan peraturan dan sanksi 3,06 Setuju
pelanggaran telah membuat karyawan sadar
akan pentingnya program K3
4 Peraturan kewajiban menggunakan APD 3,16 Setuju
sudah efektif dalam mengurangi kecelakaan
kerja
5 Efektitas pemasangan tanda bahaya dan 3,11 Setuju
peringatan bahaya sudah baik dalam
mengurangi kecelakaan kerja
Total 3,03 Setuju

Tabel 12 menjelaskan bahwa persepsi karyawan PT Metindo Era Sakti


terhadap aspek inspeksi dan disiplin telah dilaksanakan dengan baik.
Karyawan merasa bahwa inspeksi K3 yang dilakukan telah efektif menjaga
karyawan dari kecelakaan. Pembentukan satgas untuk mengawasi K3 telah
efektif dirasakan karyawan untuk mengawasi pelaksanaan K3 di perusahaan.
Pemberlakuan peraturan dan sanksi terhadap pelanggaran telah dirasakan
mampu membuat karyawan sadar akan pentingnya penerapan K3. Penggunaan
APD bagi setiap karyawan mampu mengurangi kecelakaan kerja. Selain itu
pemasangan tanda bahaya dan peringatan bahaya dirasakan sudah efektif
mengurangi kecelakaan kerja.
5. Peningkatan Kesadaran K3
Peningkatan program K3 dapat berjalan dengan baik bila di dukung
dengan kesadaran dan komitmen baik dari manajemen perusahaan maupun
dari karyawannya. Kesadaran dari manajemen perusahaan penting untuk
menjaga dan melindungi karyawannya dari kecelakaan kerja. Apabila semua
pihak perusahaan telah menyadari dan mampu menerapkan program K3
diharapkan angka kecelakaan kerja dapat dikurangi. Penilaian terhadap aspek
48

peningkatan kesadaran K3 di PT Metindo Era Sakti dapat dilihat pada Tabel


13.
Tabel 13. Skor Rataan Aspek Peningkatan Kesadaran K3
No Indikator Skor Keterangan
Rataan
1 Karyawan telah merasakan pentingnya 3,31 Setuju
program K3 di perusahaan
2 Karyawan memiliki motivasi yang baik 3,14 Setuju
dalam mendukung program k3
3 Perusahaan memiliki cara yang baik dalam 2,92 Setuju
mengingatkan karyawan untuk bekerja
mengutamakan keselamatan
4 Selama bekerja karyawan telah 3,12 Setuju
mengutamakan bekerja sesuai standar K3
5 Perusahaan telah memuat SOP yang baik 3,03 Setuju
tentang prosedur dan standar kerja yang
sesuai dengan K3
Total 3,11 Setuju

Tabel 13 menjelaskan bahwa kesadaran karyawan PT Metindo Era Sakti


terhadap K3 telah meningkat. Karyawan merasakan dan menyadari pentingnya
penerapan K3 dalam bekerja. Karyawan telah memiliki motivasi yang baik
untuk melaksanakan program K3 dalam perusahaan. PT Metindo Era Sakti di
nilai telah memiliki cara yang baik untuk mengingatkan karyawan agar
bekerja mengutamakan keselamatan. Perusahaan juga telah menerapkan SOP
yang baik tentang persyaratan dan prosedur kerja yang sesuai dengan K3.
Dari persepsi karyawan terhadap aspek-aspek K3 di atas dapat di
simpulkan bahwa pelaksanaan SMK3 di PT Metindo Era Sakti telah berjalan
efektif dan mampu melidungi karyawan dari kecelakaan kerja. Berdasarkan
penghitungan skor rataan persepsi karyawan di ketahui bahwa skor tertinggi di
peroleh dari pernyataan karyawan merasakan pentingnya pelaksanaan K3 di
perusahaan, dan pemeriksaan kesehatan. Sedangkan skor paling kecil di
peroleh dari kondisi ruang kerja telah memberikan kenyamanan dalam bekerja
dan manfaat kegiatan olahraga di perusahaan.

4.4. Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan PT Metindo Era Sakti

Tingkat produktivitas kerja karyawan merupakan perbandingan antara


volume produksi yang dihasilkan dengan jumlah jam kerja karyawan pada periode
49

waktu tertentu. Tingkat produktivitas kerja karyawan PT.Metindo Era Sakti dapat
dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan PT Metindo Era Sakti

Tahun Volume Produksi Jam Kerja Tingkat Produktivitas Kerja


(Unit) Per Tahun Karyawan (Unit)
2006 536,297,400 1570000 341,5907
2007 582,555,240 1630000 357,3958
2008 611,904,680 1650000 370,8513
2009 621,070,780 1600000 388,1692

Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa tingkat produktivitas kerja


karyawan PT Metindo Era Sakti dari Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2009
setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini di tunjukkan dengan naiknya
volume produksi atau jumlah output yang di hasilkan setiap tahun. Bila volume
produksi terus meningkat dan input yang digunakan seefisien mungkin maka
produktivitas yang dihasilkan akan semakin meningkat pula.

4.5. Analisis Pengaruh Efektvitas Pemerapan SMK3 Terhadap Produktivitas


Kerja Karyawan PT Metindo Era Sakti

Untuk melihat bagaimana dan sejauh mana pengaruh penerapan SMK3


terhadap produktivitas kerja karyawan PT Metindo Era Sakti dilakukan dengan
menggunakan analisis regresi berganda. Pada analisis ini ada dua variabel yang
digunakan yaitu variabel independent dan variabel dependent. Variabel
independent yang digunakan adalah SMK3 yang dilihat dari tingkat kekerapan
atau accident frecuency rate (AFR) dan tingkat keparahan kecelakaan atau
severety rate (SR). FR dan SR adalah elemen yang digunakan untuk mengukur
kinerja K3 suatu perusahaan yang dilihat dari tingkat kecelakaan yang terjadi. PT
Metindo Era Sakti telah mengukur tingkat kecelakaan kerja dengan melihat dan
fokus pada kecelakaan yang menimpa manusia sehingga alat ukur yang digunakan
adalah AFR dan SR. Variabel dependent yang digunakan adalah tingkat
produktivitas kerja karyawan PT Metindo Era Sakti pada periode yang sama.
Perhitungan untuk melihat besarnya pengaruh variabel independent terhadap
variabel dependent ditetapkan SMK3 sebagai variabel X dimana AFR sebagai X1
50

dan SR sebagai X2 sedangkan tingkat produktivitas kerja karyawan ditetapkan


sebagai variabel Y. Perhitungan uji analisis regresi berganda dapat dilihat pada
Tabel 15 dan Tabel 16.
Tabel 15. Perhitungan Uji Anova
Model Sum of df Mean F Sig
Squares Square
1 Regression 1107. 160 1 1107. 160 32. 224 .030
Residual 68. 716 2 34. 358
Total 1175. 876 3
a. Predictors: (constant), SR
b. Dependent Variable: Produktivitas
Sumber: Pengolahan Data Tahun 2010

Tabel 16. Perhitungan Coefficients Regresi


Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Mode
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 469. 981 18. 81 -. 970 24.984 .002
SR -2497. 139 439. 896 -5. 677 .030
a. Dependent Variable: Produktivitas
Sumber: Pengolahan Data Tahun 2010

Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat bahwa hasil uji anova diperoleh nilai – p
(0.030) < alpha 5% maka berarti minimal ada satu peubah independent yang
berpengaruh nyata terhadap peubah dependent. Berdasarkan Tabel 16 dapat
dilihat bahwa persamaan regresi berganda yang diperoleh adalah produktivitas =
469.981 – 2497.139 SR. Variabel SR (X2) memiliki t hitung sebesar -5,677
dengan tingkat signifikan 0,030 hal ini berarti signifikan t < 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa bahwa variabel tingkat keparahan kecelakaan (SR) signifikan
berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan. Nilai koefisien beta
yang dimiliki adalah -0,2497139 dan bentuk hubungannya juga bernilai negatif
artinya jika tingkat keparahan kecelakaan (SR) meningkat maka produktivitas
kerja karyawan menurun. Selain itu dari persamaan juga diperoleh bahwa nilai R
sebesar 0,970 berarti korelasi antara variabel devendent (Y) dengan variabel
independent (X) bila tingkat SR turun satu satuan maka produktivitas kerja
karyawan naik 0,970 unit. Dari nilai adjusted R squere (koefisien yang telah
disesuaikan) menunjukkan nilai sebesar 0,942 hal ini berarti 94,2 % mampu di
jelaskan oleh faktor-faktor di dalam model, sedangkan sisanya sebesar 5,8 %
51

dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Variabel X1 (AFR) merupakan variabel
independent yang berpengaruh, tapi pengaruhnya tidak signifikan artinya bahwa
tingkat kekerapan kecelakaan tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas
kerja karyawan.
Berdasarkan persamaan regresi berganda dapat disimpulkan bahwa tingkat
AFR dan SR mempengaruhi produktivitas kerja karyawan dimana SR dapat
mempengaruhi secara signifikan dibandingkan AFR. Hasil uji analisis regresi
berganda dapat dilihat pada Lampiran 9. PT Metindo Era Sakti dapat mengambil
tindakan atau keputusan dengan mengantisipasi tingkat SR agar berada pada
tingkat 0 dengan terus menjaga dan meningkatkan kualitas pelaksanaan SMK3.
Tingkat AFR dan SR cenderung dipengaruhi oleh kelalaian akibat kesadaran yang
kurang dari karyawan dalam bekerja sehingga mengakibatkan kecelakaan kerja.
Agar penerapan SMK3 yang selama ini dijalankan mampu lebih baik lagi maka
kebijakan, komitmen, perencanaan, pemenuhan kebijakan, tujuan sasaran,
pelaksanaan kebijakan, pengukuran dan pemantauan dan tinjauan serta perbaikan
pelaksanaan SMK3 yang berkelanjutan harus menjadi perhatian dari manajemen
perusahaan.
52

V. IMPLIKASI MANAJERIAL

PT Metindo Era Sakti memiliki komitmen dan perhatian terhadap


pelaksanaan SMK3 di perusahaan. sebagaimana yang terdapat dalam komitmen
dan kebijakan K3 yaitu menjaga lingkungan perusahaan dan masyarakat sekitar
dengan cara meminimalisasi pencemaran terhadap udara, tanah dan air dan
mengelola kesempatan kerja di lingkungan perusahaan sebagai bagian dari bisnis
untuk mencapai zero accident dengan cara merespon dan melakukan tindakan
dengan cepat terhadap keluhan. Melihat kondisi kegiatan operasional perusahaan
yang cenderung memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi maka sudah
sepatutnya PT Metindo Era Sakti menerapkan SMK3 menurut peraturan dan
standar yang telah ditetapkan.
Penerapan SMK3 perusahaan ini harus menjadi komitmen dan tanggung
jawab semua orang di perusahaan baik dari pihak manajemen maupun karyawan.
Peran manajemen perusahaan dalam menerapkan dan mengimplementasikan
SMK3 sangatlah dibutuhkan dan sebaiknya peran tersebut akan lebih maksimal
jika didukung oleh semua karyawan sehingga apa yang telah ditargetkan mampu
dicapai dengan optimal.
Implikasi manajerial ini dibuat untuk membantu manajemen agar
pelaksanaan SMK3 bisa lebih baik lagi. Pencapaian target yang optimal dapat
dilaksanakan oleh manajemen perusahaan dengan terus melakukan perbaikan
terhadap masalah yang berhubungan dengan K3 terutama yang berkaitan terhadap
produtivitas kerja karyawan. Implikasi manajerial ini disusun berdasarkan tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan SMK3
Pelaksanaan SMK3 di PT Metindo Era Sakti secara keseluruhan sudah
diterapkan dengan baik. Penerapan program SMK3 dapat dikatakan baik jika
seluruh tujuan dari setiap kriteria yang distandarkan tercapai.
Mengimplementasikan program SMK3 dukungan dan perhatian manajemen
sangat penting. Pada tahap ini peran manajemen dalam meninjau pelaksanaan
53

SMK3 sangat dibutuhkan. Agar tahap ini dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan, sebaiknya pihak manajemen melakukan hal-hal antara lain:
a. Merespon dan melakukan tindakan yang cepat terhadap keluhan-keluhan
karyawan mengenai pelakasanaan SMK3
b. Melakukan tindakan sesegera mungkin untuk mempebaiki temuan-temuan
yang tidak sesuai dengan standar SMK3 misalnya pada saat ada laporan
dari karyawan yang menemukan peralatan yang bermasalah dan dapat
menimbulkan kecelakaan manajemen dapat memperbaiki/mengganti alat
yang bermasalah tersebut.
c. Pihak manajemen memperhatikan dan meneliti karyawan yang mengalami
penurunan kinerja akibat masalah K3

2. Efektifitas Pelaksanaan SMK3


Penerapan SMK3 di PT Metindo Era Sakti sudah dilaksanakan dengan
baik, namun ada hal-hal yang perlu ditingkatkan. Hal yang perlu ditingkatkan
tersebut dapat dilihat dari aspek-aspek berikut :
a. Publikasi Keselamatan Kerja
Perusahaan sudah melakukan publikasi keselamatan kerja dengan baik,
namun masih belum memaksimalkan media komunikasi yang ada dengan
baik. Media komunikasi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan
baik adalah papan pengumuman. Sebaiknya penggunaan media papan
pengumuman dimaksimalkan dengan cara:
1) Membuat papan pengumuman dalam ukuran yang lebih besar dan
meletakkan pada tempat-tempat strategis sehingga setiap karyawan
dapat melihatnya dengan jelas.
2) Mengisi papan pengumuman dengan hal-hal yang berkaitan seputar
SMK3 misalnya laporan data statistik kecelakaan kerja bulanan, berita
tanggap darurat dan posedur-prosedur perlindungan kecelakaan yang
baik.
3) Papan pengumuman sebaiknya harus selalu diperbarui setiap bulan
4) Manajamen dapat menggunakan hal-hal yang dapat menarik perhatian
misalnya dengan memvisualisasikan maksud berita dengan
mengunakan gambar.
54

b. Inspeksi dan Disiplin


Inspeksi yang dilakukan selama ini oleh pihak manajemen sudah baik
namun masih banyak pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan terhadap
peraturan dan standar keselamatan kerja yang sudah ditetapkan. Hal ini
tentunya dapat membahayakan diri karyawan yang bersangkutan dan
berimbas kepada perusahaan. Hal-hal yang dapat dilakukan mengurangi
terjadinya pelanggaran tersebut adalah:
1) Manajemen dapat memberikan peringatan dengan cara pendekatan
personal sehingga dapat diketahui alasan karyawan tersebut
melakukan pelanggaran.
2) Identifikasi penyebabnya dan mencari solusi yang bisa mencegah agar
pelanggaran tersebut tidak terulang kembali
3) Manajemen dapat memberikan peringatan atau sangsi yang tegas
apabila pelanggran masih terjadi dan dilakukan oleh orang yang sama.
c. Pelatihan Keselamatan Kerja
Perusahaan telah melaksanakan pelatihan keselamatan kerja kepada
karyawan akan tetapi masih belum optimal. Hal yang dapat dilakukan agar
pelaksanaan pelatihan keselamatan kerja berjalan dengan baik dan
bermanfaat bagi karyawan adalah:
1) Semua karyawan harus diikutsertakan dalam setiap pelaksanaan
pelatihan keselamatan kerja sesuai dengan bidang pekerjaannya
2) Meningkatkan kewaspadaaan terhadap kondisi darurat misalnya
kebanjiran, kebakaran dan ledakan.
3) Mengadakan pelatihan uji coba terhadap penaggulangan keadaan
darurat minimal 2 kali dalam satu tahun dengan maksud agar
karyawan selalu siaga dan selalu tanggap terhadap kondisi tersebut.
d. Kontrol Lingkungan Kerja
Perusahaan telah melakukan pengawasan yag baik terhadap
lingkungan kerja karyawan, namun ada beberapa hal yang masih perlu
menjadi perhatian. Keamanan dan kenyamanan ruang kerja merupakan hal
yang penting bagi karyawan. Beberapa langkah yang perlu diperhatikan
adalah:
55

1) Bagi karyawan yang merokok manajemen dapat memberikan


pengarahan tentang bahaya merokok di ruangan yang ber-AC kepada
karyawan tersebut. Pengarahan tersebut sebaiknya dilakukan oleh
orang yang ahli dalam bidangnya sehingga karyawan mendengarkan
dan percaya pada apa yang dijelaskan.
2) Mengingatkan dengan menggunakan artikel-artikel yang menarik
tentang bahaya merokok.
3) Manajemen dapat juga menegur dan mengingatkan karyawan apabila
menemukan sampah yang berserakan dan menghimbau agar semua
karyawan menerapkan budaya hidup bersih.
e. Peningkatan Kesadaran K3
Manajemen perusahaan telah memiliki cara yang baik dalam
menumbuhkan kesadaran karyawan terhadap perlunya penerapan SMK3
dalam bekerja. Sebagian besar karyawan telah menyadari dan merasakan
manfaat dari pelaksanaan program K3 untuk mencegah kecelakaan kerja.
Namun kesadaran karyawan ini belum sepenuhnya tinggi karena masih
ada karyawan yang belum mengutamakan untuk bekerja sesuai dengan
standar K3. Peningkatan kesadaran K3 kepada karyawan dapat dilakukan
dengan cara:
1) Manajemen melakukan pengawasan yang rutin kepada karyawan unuk
mengingatkan karyawan agar bekerja memprioritaskan K3
2) Manajemen juga memberikan contoh yang baik dengan menerapkan
standar K3 sehingga budaya ini dapat di contoh oleh karyawan
3) Manajemen memberikan peringatan dan sangsi kepada karyawan yang
kurang menyadari pentingnya K3, bila perlu tunjukkan kepada karyawan
tersebut mengenai data statistik kecelakaan kerja yang pernah terjadi.

3. Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan


Tingkat produktivitas kerja karyawan terus meningkat selama periode
Tahun 2006-2009. Untuk menjaga agar produktivitas kerja karyawan tetap
tinggi dapat dilakukan pengawasan dengan cara:
a. Menjaga agar kondisi tempat kerja karyawan selalu kondusif sehingga
karyawan dapat bekerja dengan baik
56

b. Berikan penyuluhan tentang gizi makanan kepada karyawan untuk


menjaga kondisi karyawan selalu sehat
c. Melakukan pengawasan terhadap kesehatan karyawan karena dengan
karyawan yang sehat maka karyawan yang absen karena sakit dapat
dihindari
d. Melakukan pengawasan dan pemeriksaaan perlengkapan kerja karyawan
secara rutin agar pekerjaan tidak terganggu dan tidak terjadi hal-hal yang
merugikan

4. Pengaruh Efektifitas Penerapan SMK3 Terhadap Produktivitas Kerja


Karyawan
Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda diketahui bahwa AFR dan
SR mempengaruhi produktivitas kerja karyawan maka untuk menjaga agar
produktivitas kerja karyawan tetap tinggi maka kecelakaan kerja harus dapat
dihindari dengan cara:
a. Meningkatkan program K3 agar AFR dan SR terus berkurang sampai pada
tingkat nol atau zero accident.
b. Meningkatkan komunikasi dan kordinasi diantara unit-unit kerja yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pogram K3
c. Memberikan penjelasan kepada karyawan tentang K3 secara kontinyu.
57

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan persepsi karyawan terhadap aspek-aspek SMK3 di PT


Metindo Era Sakti telah berjalan efektif dan mampu melindungi karyawan
dari kecelakaan kerja.
2. Tingkat kekerapan kecelakaan atau Accident Frequency Rate (AFR) dan
tingkat keparahan kecelakaan atau Severety Rate (SR) belum mencapai
zero accident tetapi selama periode Tahun 2006-2009 menunjukkan angka
yang cenderung menurun artinya jumlah kecelakaan yang terjadi di
perusahaan terus berkurang.
3. Tingkat produktivitas kerja karyawan PT Metindo Era Sakti selama
periode Tahun 2006-2009 terus mengalami peningkatan hal ini dapat
dilihat dari semakin bertambahnya volume Output yang dihasilkan
perusahaan selama periode tersebut.
4. Penerapan SMK3 di PT Metindo Era Sakti ternyata berpengaruh terhadap
tingkat produktivitas kerja karyawannya. Semakin kecil tingkat keparahan
kecelakaan kerja maka tingkat produktivitas kerja karyawan akan semakin
tinggi.

B. Saran

1. Pihak manajemen perusahaan harus memperhatikan program SMK3 untuk


mencapai zero accident karena tingkat FR dan SR yang tinggi dapat
menghambat produktivitas kerja karyawan.
2. Perusahaan harus menganalisa lebih lanjut mengenai pengaruh tingkat
kekerapan kecelakaan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.
3. Perusahaan harus mampu menjaga dan meningkatkan pehatian terhadap
aspek-aspek K3 untuk menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan
dalam bekerja.
58
DAFTAR PUSTAKA

Anizar. 2009. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Edisi


Pertama. Cetakan pertama. Graha Ilmu.Yogyakarta

Mahardika, R. 2005. Pengaruh keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap


Kinerja Karyawan di PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Strategis
Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban (UBSP3B) Region Jawa Timur
dan Bali. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan
Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Miner, J. B. 1992. Industrial-Organizational Psychologi. McGraw-Hill, Inc.


Singapore.

Mulyawaty, S. 2008. Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Program


Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di PT. Aneka tambang tbk. UBPP
Logam Mulia Jakarta. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas
Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Ramli, S. 2010. System Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS


18001. Dian Rakyat. Jakarta.

Santoso, S. 2007. Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 15. PT Elex
Media Komputindo. Jakarta.

Sugiono, 2003. Statistika untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung.

Suryadi, D. 2006. Kumpulan Materi Kuliah Pengenalan Keselamatan Kesehatan


Kerja. Jurusan Analis Lingkungan. Institut Pertanian Bogor.

Umar, H. 2005. Studi Kelayakan Bisnis . Edisi 3. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.

Tusmowaty, I. 2004. Analisis Kebutuhan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan


Kerja (K3) Bagi Karyawan Tingkat Supervisor di PT Indocement
Tunggal Prakarsa, Tbk, Citeureup, Bogor. Skripsi pada Departemen
Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian
Bogor.

Okasatria, 2008. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. The


Management. http//Okasatria. blogspot. com/2008_01_01 archive.html
[28 November 2008]
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
DI PT METINDO ERA SAKTI BEKASI

Kuesioner Penelitian: Karyawan

Kepada Bapak/Ibu/Sdra/Sdri. responden yang terhormat,


Dalam rangka menyelesaikan studi tugas akhir di Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Departemen Manajemen, Institut Pertanian Bogor , saya memerlukan
dan mengharapkan bantuan Bapak/Ibu/Sdra/Sdri untuk mengisi kuesioner ini.
Kuesioner ini disusun untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dan pengaruhnya terhadap
produktivitas kerja karyawana di PT Metindo Era Sakti. Pertanyaan yang diajukan
dan jawaban yang diterima dalam kuesioner ini hanya semata-mata untuk tujuan
penelitian.
Saya berharap bahwa setiap jawaban yang Bapak/Ibu/Sdra/Sdri berikan
benar-benar jujur, apa adanya, dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya
dilapangan. Jika ada hal-hal yang bapak/ibu/sdra/sdri ingin tanyakan menegenai
pengisian kuesioner ini, dapat menghubungi saya di 0812 1030 0206.
Atas kesediaan bapak/ibu/sdra/sdri dalam membantu saya dengan mengisi
kuesioner ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Hormat saya,
Peneliti:

SYAFRIANTO
Lanjutan Lampiran 1.
Bubuhkan tanda ‘’X’’ pada kolom penilaian yang telah disediakan.
1. Pendidikan dan Pelatihan
No Pernyataan Penilaian
STS (1) TS (2) S (3) SS (4)
1. Menurut saya pendidikan dasar
keselamatan dan kesehatan kerja bagi
karyawan di PT Metindo Era Sakti
sudah dilakukan dengan baik
2. Menurut saya pelatihan keselamatan
dan kesehatan kerja untuk pelaksana
pekerjaan yang berpotensi bahaya di
PT Metindo Era Sakti sudah
memenuhi standar yang ditetapkan
3. Saya merasa pelatihan untuk
menghadapi bahaya dan keadaan
darurat dan penaggulangan bahayanya
sudah memenuhi standar yang
ditetapkan
4. Saya dapat merasakan manfaat dari
pendidikan dan pelatihan keselamatan
dan kesehatan kerja yang di berikan
PT Metindo Era Sakti sehingga saya
lebih aman dalam bekerja
5 Pelatihan yang diberikan oleh PT
Metindo Era Sakti mengenai
pertolongan pertama pada kecelakaan
sudah dapat saya terapkan dengan
baik.
Lanjutan Lampiran 1.
Bubuhkan tanda ‘’X’’ pada kolom penilaian yang telah disediakan
2. Publikasi dan Kontes Kesehatan

No Pernyataan Penilaian
STS (1) TS (2) S (3) SS (4)
1. Menurut saya, sosialisasi program
keselamatan dan kesehatan kerja telah
efektif diberikan kepada seluruh
karyawan PT Metindo Era Sakti
2. Menurut saya, sosialiasi yang baik
telah dilakukan oleh PT Metindo Era
Sakti tentang penggunaan alat
pelindung diri (APD) dan alat
keselamatan lainnya .
3. Menurut saya safety talk telah efektif
dilakukan sehingga karyawan dapat
bekerja dengan aman dan nyaman
4. Menurut saya prosedur keselamatan
untuk karyawan yang melaksanakan
pekerjaan berpotensi bahaya telah
dilaksanakan dengan baik di PT
Metindo Era Sakti
5 Bagi saya rapat yang membahas
keselamatan karyawan rutin dilakukan
tiap bulan telah efektif dilaksanakan di
PT Metindo Era Sakti.
Lanjutan Lampiran 1.
Bubuhkan tanda ‘’X’’ pada kolom penilaian yang telah disediakan
3. Kontrol lingkugan kerja

No Pernyataan Penilaian
STS (1) TS (2) S (3) SS (4)
1. Menurut saya kondisi ruang kerja di
PT Metindo Era Sakti telah
memberikan saya kenyamanan dalam
bekerja
2. Saya sangat merasakan manfaat dari
pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan secara berkala di PT
Metindo Era Sakti
3. Saya juga sangat merasakan manfaat
dari kegiatan olahraga yang diadakan
di PT Metindo Era Sakti.
4. Menurut saya pengawasan yang baik
telah dilakukan oleh PT Metindo Era
Sakti terhadap kondisi penerangan
dan alat pemadam kebakaran.
5 Menurut saya pengawasan yang baik
terhadap perlengkapan kerja dapat
mengurangi potensi bahaya
kecelakaan.
Lanjutan Lampiran 1.
Bubuhkan tanda ‘’X’’ pada kolom penilaian yang telah disediakan
4. Inspeksi dan Disiplin
No Pernyataan Penilaian
STS (1) TS (2) S (3) SS (4)
1. Menurut saya, inspeksi keselamatan dan
kesehatan kerja yang dilakukan oleh PT
Metindo Era Sakti telah efektif menjaga
karyawan dsri kecelakaan kerja
2. Menurut saya, pembentukan petugas
pengawas pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja telah efektif dalam
mengawasi pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja
3. Menurut saya, pemberlakuan peraturan
serta pemberian sanksi pelanggaran
disiplin di PT metindo era sakti telah
membuatkaryawan sadar akan pentingnya
program keselamatan dan kesehatan kerja
4. Menurut saya, efektifitas peraturan yang
mewajibkan saya untuk menggunakan alat
pelindung diri saat bekerja sudah baik
dalam mengurangi kecelakaan kerja
5. Menurut saya, pemasangan tanda bahaya
dan tanda peringatan bahaya instalasi
berpotensi bahaya PT metindo era sakti
sudah baik dan dapat mencegah terjadinya
kecelakaan kerja.
Lanjutan Lampiran 1.
Bubuhkan tanda ‘’X’’ pada kolom penilaian yang telah disediakan
5. Peningkatan Kesadaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja
No Pernyataan Penilaian
STS (1) TS (2) S (3) SS (4)
1. Saya sangat merasakan pentingnya
program keselamatan dan kesehatan
kerja di PT Metindo Era Sakti
2. Saya sudah termotivasi dengan baik
untuk mendukung dan melaksanakan
program keselamatan dan kesehatan
kerja di PT Metindo Era Sakti
3. Menurut saya PT Metindo Era Sakti
memiliki cara yang baik untuk
membuat saya selalu mengutamakan
keselamatan dan kesehatan dalam
bekerja
4. Selama bekerja di PT Metindo Era
Sakti, saya telah mengutamakan untuk
bekerja sesuai standar keselamatan
dan kesehatan kerja.
5 Menurut saya, PT Metindo Era Sakti
telah membuat standar operasional
perusahaan yang baik tentang
prosedur kerja yang sesuai dengan
keselamatan dan kesehatan kerja
Lanjutan Lampiran 1.
Keterangan :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju

IDENTITAS RESPONDEN
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Lama Bekerja :
Unit Kerja :
Lampiran 2. Fasilitas Produksi PT Metindo Era Sakti

No Bagian Unit Produksi Fasilitas


1 small press line: 45 s/d 150 Ts
Stamping middle press line: 200 s/d 400 Ts
big press line: 500 s/d 800 Ts
2 welding CO2 welding manual, CO2 robotic
welding, Portable spot welding
3 Pipe bending CNC pipe bending
4 Software aplcations for Design : pro-E wildfire
design and manufacturing CAD/CAM: pro-E wildfire
5 Die Jig And Fixture CNC milling,Grinding machine
Machineries Drilling machine,
Double colum high speed die milling
machine
6 Quality Infections: Facilities Tensile test machine
Infections Tool CMM faro arm
Linear heigt gauge
Hardness test
Thickness gauge
Lampiran 3. Sistem Produksi PT Metindo Era Sakti

Customer Marketing PPIC Dept Production Supplier/


Dept Dept Vendor

Purcha Purcha Calculate loading and Producti Coating


se se capacity ons and
evaluatio
ns
Raw material
riquest Productio
n
planning
Component
Depo riquest
Delivery
Lampiran 4. Hasil Identifikasi Bahaya yang Tersembunyi di PT Metindo Era Sakti

No Identifikasi Bahaya
1 Berjalan dengan tangan di saku
2 Berdiri di bawah benda yang di angkat
3 Penggunaan masker yang tidak tepat
4 Pengelasan tidak pakai kaca mata
5 Menggerinda dengan satu tangan dan tidak tidak pakai kaca mata
6 Mengangkat benda berat posisi membungkuk
7 Mendorong dolly tumpukan terlalu tinggi
8 Meletakkan dolly di tengah jalan
9 Membuang sampah sembarangan
10 Penempatan barang tidak teratur
11 Posisi ikatan tidak sempurna
12 Peletakan tabung gas tidak aman
13 Posisi penutup saluran air terbuka

14 Meletakkan barang di depan pintu


15 Menuruni anak tangga posisi ke depan
16 Cairan kimia ditumpuk di atas
17 Peletakan tabung elpiji di dekat mesin las
18 Gas acetilena tidak di ikat/rantai
Lampiran 5. Unit Kerja Responden
Departemen Unit Kerja Jumlah Responden Persentase (%)
Enginering 2 2,22
Repain part 1 1,11
GA 1 1,11
Procurement 1 1,11
Purchasing 1 1,11
Maintenance 2 2,22
Buffing 2 2,22
Robot 2 2,22
Konstruksi 2 2,22
PE 3 3,33
Machining komponen 4 4,44
QC 4 4,44
Bending 4 4,44
Plant service 4 4,44
D40 5 5,55
SPOT 6 6,66
PPIC 6 6,66
Welding 8 8,88
Produksi 9 10,00
Stamping 23 25,55
Total 90 100,00
Lampiran 6. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kuesioner.

Aspek No Nilai r-tabel Nilai r- Keterangan


(tingkat hitung
kesalahan 5 %)
Pelatihan 1 0,361 0,461 Valid
Keselamatan Kerja 2 0,361 0,501 Valid
3 0,361 0,461 Valid
4 0,361 0,371 Valid
5 0,361 0,506 Valid
Publikasi 1 0,361 0,454 Valid
Keselamatan Kerja 2 0,361 0,521 Valid
3 0,361 0,491 Valid
4 0,361 0,424 Valid
5 0,361 0,485 Valid
Kontrol Lingkungan 1 0,361 0,533 Valid
Kerja 2 0,361 0,389 Valid
3 0,361 0,421 Valid
4 0,361 0,443 Valid
5 0,361 0,373 Valid
Inspeksi dan Disiplin 1 0,361 0,437 Valid
2 0,361 0,502 Valid
3 0,361 0,485 Valid
4 0,361 0, 517 Valid
5 0,361 0,381 Valid
Peningkatan 1 0,361 0,473 Valid
Kesadaran K3 2 0,361 0,367 Valid
3 0,361 0,370 Valid
4 0,361 0,576 Valid
5 0,361 0,404 Valid
Lampiran 7. Hasil Uji Realibilitas Kuesioner

Reliability
[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.810 25
Lampiran 8. Alat Pelindung Diri (APD) Karyawan PT Metindo Era Sakti
Lampiran 9. Hasil Uji Regresi

Regression
Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N


Produktivitas 364.5018 19.7979436 4
AFR .017086 .0033559 4
SR .042240 .0076931 4

Correlations

Produktivitas AFR SR
Pearson Correlation Produktivitas 1.000 -.967 -.970
AFR -.967 1.000 .983
SR -.970 .983 1.000
Sig. (1-tailed) Produktivitas . .016 .015
AFR .016 . .008
SR .015 .008 .
N Produktivitas 4 4 4
AFR 4 4 4
SR 4 4 4

Variables Entered/Removed a

Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Stepwise
(Criteria:
Probabilit
y-of-
F-to-enter
SR . <= .050,
Probabilit
y-of-
F-to-remo
ve >= .
100).
a. Dependent Variable: Produktivitas
b
Model Summary

R R Square R Square Std. Error of


Model the Estimate Durbin-
Adjuste Watson
1 .970 .942 d .912 5.861549
. 2.131 .
a.Predictors: (Constant), SR
b.Dependent Variable: Produktivitas

R-square 94.2%, artinya 94.2% dijelaskan oleh faktor2 dalam model sedangkan
sisanya 5.8% dijelaskan oleh faktor lain diluar model

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1107.160 1 1107.160 32.224 .030a
Residual 68.716 2 34.358
Total 1175.876 3
a. Predictors: (Constant), SR
b. Dependent Variable: Produktivitas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 469.981 18.811 24.984 .002
SR -2497.139 439.896 -.970 -5.677 .030
a. Dependent Variable: Produktivitas

Produktivitas = 469.981 – 2497.139 SR

SR berpengaruh nyata terhadap produktivitas bisa dilihat dari nilai-p(0.030)


<alpha 5%. Pengaruh SR negatif artinya jika SR meningkat maka produktivitas
menurun.

Anda mungkin juga menyukai