teori yang berkaitan dengan negara. Teori yang digunakan adalah teori
yang merupakan pondasi awal konstruksi tertib hukum yang efektif.2 Untuk
sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa yang memilki sifat kodrati individu
1Satjipto Rahardjo, 1984, Hukum dan Masyarakat, Bandung: Angkasa, hlm. 102.
2Mariam Darus Badrulzaman, 1983, Mencari Sistem Hukum Benda Nasional, Bandung: Alumni,
hlm. 15.
dalam hidup bersama (Keadilan Sosial). Keadilan sosial didasari dan
adalah adil dan beradab, yang berarti manusia harus adil terhadap diri
sendiri, adil terhadap Tuhannya, adil terhadap orang lain dan masyarakat
Adapun hak-hak tersebut tertuang dalam Pasal 27 ayat (1) dan (2), Pasal
28, Pasal 29 ayat (2), dan Pasal 31 ayat (1). Hak-hak tersebut sepatutnya
3 Lawrence M. Friedmann, American Law, New York: W.W Norton dan Company, 1984, h. 5-6.
di Indonesia. Salah satu pengaruhnya adalah adanya asas legalitas
berkaitan antara satu dengan yang lain dan tidak dapat dipisahkan.
ini terdapat dalam bukunya yang berjudul An Inquiry into the Nature and
pertumbuhan output tersebut akan berhenti jika semua sumber daya alam
4Irawan dan Suparmoko M, Ekonomika Pembangunan, Edisi keenam, Fakultas Ekonomi UGM,
Yogyakarta.
tersebut telah digunakan secara penuh. Sumber daya insani (jumlah
alam). Pengaruh stok modal terhadap tingkat output total bisa secara
adanya spesialisasi dan pembagian kerja yang lebih tinggi. Semakin besar
pembagian kerja bisa mengurangi waktu yang hilang pada saat peralihan
macam pekerjaan.
Namun demikian, sebenarnya ada dua faktor penunjang penting
yaitu:
perekonomian tersebut.
2. Pertumbuhan Penduduk
Menurut Adam Smith, jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat
upah yang berlaku lebih tinggi dari tingkat upah sub sistem yaitu tingkat
upah yang pas-pasan untuk hidup. Jika tingkat upah diatas tingkat sub
rendah dari tingkat upah sub sistem, maka jumlah penduduk akan
menurun.
tinggi dan meningkat jika permintaan akan tenaga kerja tumbuh lebih
cepat dari pada penawaran tenaga kerja. Sementara itu permintaan akan
tenaga kerja ditentukan oleh stok modal dan tingkat output masyarakat.
ditentukan oleh laju pertumbuhan stok modal (akumulasi modal) dan laju
pertumbuhan output.
sederajat sejak lahir. Maka Kant menyatakan bahwa tujuan negara adalah
memantapkan kondisi bagi para teoritisi kritis dikemudian hari dan bagi
a. Pengetahuan
atau bahkan dikirim langsung dari Tuhan. Disisi lain, tradisi “empiris”
(yang antara lain: konsep sebab akibat) dan ketidak mampuan kita untuk
b. Moralitas
perbedaan jelas yang bisa di tarik antara penalaran teoretis murni dan
penalaran praktis murni, dalam kasus moralitas menurut Kant, kita masih
mampu mengetahui apa yang benar. Ada cara-cara dimana kita dapat
melakukan hal yang benar, tetapi untuk melakukan hal yang benar demi
melakukan hal yang benar itu sendiri bukan melakukan itu demi hal itu
cocok dengan kita atau tidak, kapasitas moral yang sama-sama dimiliki
sebagai sarana, tapi harus selalu sebagai tujuan. Prinsip orang lain ini
menjadi salah satu inspirasi bagi ide Hak Asasi Manusia Universal yang
sangat berpengaruh pada abad ke-20. Teori moral Kant juga terus
menjadi acuan penting bagi teori di kemudian hari dan bagi etika
yang kemudian dapat memberi tolak ukur bagi kritik moral yang beroperasi
melintasi batas-batas budaya dan kekuasaan. Bagi pihak lain, teori moral
terlalu abstrak dan rasionalistik, dan karena itu tidak peka terhadap
c. Politik
tidak mampu secara konsisten melampaui selera dasar dan material. Atas
dengan cara yang teori politiknya tertanam dalam filsafat sejarah. Dalam
harus masuk kedalam “persatuan pasif” satu sama lain untuk mengatur
sama lain. Akan tetapi, hal itu juga mengilhami pemikir kritis, misalnya:
diantaranya adalah :
dan budaya;
budayanya.