Menurut Syaiful Bahri Djamarah: Media adalah alat bantu apa saja yang dapat
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan.
Menurut Briggs: Media adalah alat untuk memberikan perangsang bagi siswa
supaya terjadi proses belajar.
Menurut Gagne: Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Menurut Miarso: Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa untuk belajar.
Jenis-jenis media secara umum dapat dibagi menjadi:
Media Visual: media visual adalah media yang bisa dilihat, dibaca dan diraba.
Media ini mengandalkan indra penglihatan dan peraba. Berbagai jenis media ini
sangat mudah untuk didapatkan. Contoh media yang sangat banyak dan mudah
untuk didapatkan maupun dibuat sendiri. Contoh: media foto, gambar, komik,
gambar tempel, poster, majalah, buku, miniatur, alat peraga dan sebagainya.
Media Audio: media audio adalah media yang bisa didengar saja, menggunakan
indra telinga sebagai salurannya. Contohnya: suara, musik dan lagu, alat musik, siaran
radio dan kaset suara atau CD dan sebagainya.
Media Audio Visual: media audio visual adalah media yang bisa didengar dan
dilihat secara bersamaan. Media ini menggerakkan indra pendengaran dan penglihatan
secara bersamaan. Contohnya: media drama, pementasan, film, televisi dan media
yang sekarang menjamur, yaitu VCD. Internet termasuk dalam bentuk media audio
visual, tetapi lebih lengkap dan menyatukan semua jenis format media, disebut
Multimedia karena berbagai format ada dalam internet.
b. Media Pemblajaran
Media pembelajaran bisa juga diartikan sebagai alat atau sarana atau perantara
yang digunakan dalam proses interaksi yang berlangsung antara guru dan siswa
untuk mendorong terjadinya proses belajar mengajar dengan tujuan untuk
memperoleh pengetahuan, keterampilan serta memantapkan apa yang dipelajari
dan membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berkualitas.
Contoh Media Pembelajaran:
Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan
sejenisnya.
c. Multimedia
Multimedia adalah suatu sarana (media) yang didalamnya terdapat perpaduan
(kombinasi) berbagai bentuk elemen informasi, seperti teks, graphics, animasi,
video, interaktif maupun suara sebagai pendukung untuk mencapai tujuannya
yaitu menyampaikan informasi atau sekedar memberikan hiburan bagi target
audiens-nya.
Multimedia dapat disajikan dalam beberapa metode, antara lain :
- Berbasis kertas (Paper-based), contoh : buku, majalah, brosur.
- Berbasis cahaya (Light-based), contoh : slideshows, transparansi.
- Berbasis suara (Audi-based), contoh : CD Players, tape recorder, radio.
- Berbasis gambar bergerak (Moving-image-based), contoh : televisi, VCR
(Video Cassete Recorder, film.
- Berbasis Digital (Digilatally-based), contoh : komputer.
d. Fungsi Media Pembelajaran
Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,
khususnya media visual, yaitu:
1. Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Contohnya
yaitu: Media gambar khususnya gambar melalui overhead projector
2. Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau
membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah
emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau
ras. Contohnya yaitu: gambar atau lambang visual.
3. Fungsi Kognitif
a. Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai,
film, atau model;
b. Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau
gambar;
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse
atau high-speed photography;
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model, diagram, dan lain-lain, dan
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain)
dapat di visualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.