Anda di halaman 1dari 8

Cerita satwa

TAMAN NASIONAL BALAI BESAR KSDA


GANDANG DEWATA SULAWESI SELATAN

Anoa dan Aco si pemburu


Aco adalah seorang pemuda kampung yang setiap harinya menghabiskan waktu

Anoa &
dengan berkebun di ladang yang letaknya berada ditepi hutan. Ketika sedang asyik
mandi di sungai, dari kejauhan dia melihat seekor anoa yang sedang minum di
sungai tersebut.
Setelah perjumpaan dengan anoa tersebut, Aco terus kepikiran dan ingin
memburunya. Kebetulan dirumahnya, dia memelihara beberapa ekor anjing yang
sangat patuh padanya. Keesokan harinya, pagi-pagi dia berangkat masuk kedalam
hutan untuk memburu anoa yang dijumpainya kemarin.
Dan akhirnya, dia menemukan anoa yang dijumpainya kemarin sudah dikepung oleh Aco si pemburu
anjing peliharaannya. Kemudian Aco segera memberi perintah kepada anjing-
anjingnya untuk menyerang anoa. Suara anjing Aco yang berisik membuat hewan-
hewan yang ada di hutan tersebut merasa terganggu.
Melihat anoa terluka dan sudah terpojok oleh serangan sianjing. Seluruh hewan
yang ada berusaha membantu anoa. Namun sayangnya usaha tersebut tidak
membuahkan hasil, akhirnya monyet mengkomando teman-temannya untuk
menyerang Aco.
Aco kuwalahan dan ketakutan oleh serangan monyet dan teman-temannya. Dia pun
lari entah kemana. Melihat majikannya kabur, para anjing ikut merasa gentar dan
ketakutan dan lebih memilih lari seperti majikannya.
Anoa yang masih hidup merasa bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih
kepada monyet dan seluruh hewan yang membantunya.

Hikmah cerita :
* Hutan adalah habitat dari berbagai satwa liar yang keberadaannya tidak boleh diganggu karena hutan
sangat bermanfaat bagi manusia.
* Merusak hutan termasuk memburu satwa yang ada di hutan akan menyebabkan keseimbangan ekosistem
di dalam hutan menjadi terganggu, hal tersebut dapat merugikan manusia itu sendiri terutama manusia yang
hidup di sekitar hutan.

TAMAN NASIONAL BALAI BESAR KSDA


GANDANG DEWATA SULAWESI SELATAN
Dicetak dalam rangka Sosialisasi
Taman Nasional Gandang Dewata
Anoa &
Aco si pemburu

Oleh:
Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan

TAMAN NASIONAL KEMENTERIAN


GANDANG DEWATA LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN
Siaco adalah seorang pemuda kampung Pada suatu ketika, setelah lelah bekerja siaco
yang setiap harinya menghabiskan waktu merasa badannya lelah dan capek, sehingga
dengan berkebun di ladang yang letaknya dia ingin segera mandi agar badannya segar
berada ditepi hutan. kembali.

Kemudian dia pergi ke sungai di dalam hutan


yang lokasinya tidak jauh dari tempatnya
berkebun.

1 2
Ketika sedang asyik mandi, dari kejauhan dia Setelah perjumpaan dengan anoa tersebut,
melihat seekor anoa yang sedang minum di siaco terus kepikiran.
sungai tersebut. Tanpa sadar dia langsung
berteriak keras... “Daging anoa itu pasti
Anoa yang sedang asyik rasanya sangat lezat karena
bentuknya mirip dengan sapi
minum itupun terkejut ataupun kerbau. Atau jangan-
mendengar teriakan jangan lebih nikmat dari
siaco. Dan tanpa ba bi keduanya…apalagi kalua
anoaaa!!! bu langsung
dijual pasti mahal
sekali….hmmm lebih bagus
saja…cling… sianoa lari besok aku memburunya saja”
terbirit-birit masuk ke
dalam semak-semak
hutan yang lebat.

Kebetulan dirumahnya, siaco memelihara


beberapa ekor anjing yang sangat patuh
padanya. Maka segera dia menyiapkan
perbekalan dan peralatan.

3 4
“Lumpuhkan!”
Keesokan harinya, pagi-pagi dia berangkat masuk
kedalam hutan untuk memburu anoa yang
dijumpainya kemarin.

Perjalanan berburu sudah cukup jauh masuk


kedalam hutan.

Tiba-tiba…anjing peliharaan siaco berhamburan lari


kesana kemari karena mencium bau binatang. Dan benar saja,
ketika siaco
“guk..guk…guk..guuuukkk..” suara sianjing begitu mendatangi
keras dan berisik. anjingnya, dia melihat
anoa yang dijumpainya
kemarin sudah dikepung oleh
anjing peliharaannya. Kemudian
siaco segera memberi perintah kepada
anjing-anjingnya,

Anoa, dengan segala daya dan


kemampuannya berusaha mempertahankan
diri dari gigitan dan cakaran
sianjing yang menyerangnya.
Walaupun sempat menanduk
dan menginjak, namun tetap
saja dia kuwalahan karena
kalah jumlah. Tapi sejauh ini
anoa masih bias bertahan.
5 6
Hutan yang selama ini begitu sepi, damai dan Karena penasaran, maka hewan-
nyaman menjadi terasa ramai karena berisiknya hewan tersebut mendatangi sumber
suara anjing peliharaan siaco. suara.

Tentu saja hal tersebut membuat hewan-hewan Ketika sudah sampai di sumber
yang ada di hutan tersebut seperti monyet, suara, mereka terkejut melihat anoa
rusa, babi, kuskus, burung rangkong, burung terluka dan sudah terpojok oleh
elang dan lainnya menjadi merasa terganggu. serangan sianjing.

“wah, kasihan
anoa, dikeroyok”

“betul itu, aku juga ga


enak makan kalo ribut “bah, ada apa
begini, tadi sampai ini?kenapa hutan ini
tersedak saking kaget” menjadi sangat ribut?”

“iya, aku juga baru


saja mau tidur jadi
ga bisa...”

7 “kalo begitu ayo kita lihat, ada


apakah gerangan….tapi ingat, 8
tetap waspada kawan”
Kemudian seluruh hewan yang Monyet ternyata tidak kurang akal, dia
Ayo semua kemudian mengkomando teman-temannya
bantu dia… ada berusaha membantu anoa untuk menyerang siaco. Monyet berteriak
dengan cara melempari sianjing kepada teman-temannya.
“teman-teman, kita serang
saja majikannya, karena dia
“ayoo…kita hajar anjing kurang ajar itu….” yang memerintahkan para
anjing itu untuk menyerang
anoa…. ayoooo”

“betul kau nyet, ayoooo kawan


kita hajar manusia jahat itu….”
seru hewan lainnya.

Dan benar saja, dengan serangan monyet dan


teman2nya, siaco menjadi kuwalahan dan
ketakutan
sehingga dia pun
terpaksa lari
terbirit-birit
“jangan pedulikan hewan lain,
tetap lumpuhkan anoa meninggalkan
itu….!!!aku ingin makan anjingnya…dan
anoa…hahahaha..”
cling…siaco
sudah pergi
Namun sayangnya usaha tersebut tidak
entah kemana.
membuahkan hasil karena sianjing tetap
menuruti perintah majikannya untuk
melumpuhkan anoa.

9 10
Setelah siaco pergi, monyet dan teman2nya Beruntung anoa masih hidup dan bisa bertahan.
kemudian mendatangi para anjing dan Kemudian dia mengucapkan banyak terima kasih
mengancam. kepada monyet dan seluruh hewan yang
membantunya.
Para anjing yang sudah merasa tidak punya “santai saja kawan, kita sesama penghuni
“terima kasih kawan, kalau tidak hutan harus saling membantu karena kita
majikan merasa keder dan ketakutan atas ada kalian pasti aku sudah jadi saling bergantung satu sama lain. Jika satu
makan malam pemburu yang diantara kita hilang maka pasti akan
ancaman si monyet. Tanpa banyak cincong, jahat itu”. berpengaruh pada yang lainnya, jadi tidak
boleh ada yang menggangu kehidupan indah
akhirnya para anjingpun lebih memilih lari terbirit- kita disini…”
birit…dan cling…sama seperti siaco majikannya,
ngga tahu larinya kemana.

“hai njing, majikanmu sudah


kalah dan kabur entah kemana.
Masihkah kau berani menyerang
anoa? kalau kamu teruskan,
kamu akan kami keroyok seperti
kamu mengeroyok anoa”.

e e … … ”
“yee e e

Selanjutnya mereka berpencar dan melanjutkan untuk


menjalani aktifitasnya masing-masing.

Dan akhirnya hutan itupun kembali sepi, sunyi, damai


dan nyaman seperti sedia kala….(end)
11
12

Anda mungkin juga menyukai