Anda di halaman 1dari 13

BALAI BESAR

KSDA SULSEL
2018

RBM-SMART
SYSTEM
DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI
SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM
INDEKS

LATAR BELAKANG
SEJARAH
PERBANDINGAN
MANFAAT & TUJUAN

KEBUTUHAN SISTEM
DESAIN SISTEM
ALUR PROGRAM
IMPLEMENTASI

KESIMPULAN & SARAN


DAFTAR PUSTAKA
LATAR BELAKANG
RBM-SMART SYSTEM

Program RBM digagas untuk merespon banyaknya  kasus


konflik/perambahan  di  kawasan  konservasi    yang  tidak kunjung
terselesaikan, juga karena problem kultur organisasi mulai  dari
pusat hingga tingkat tapak yang sedemikian rupa menyebabkan
kawasan  menjadi  lebih sering  kosong  tidak terjaga.

Dari  seluruh  program  yang  dimiliki  organisasi PHKA,  RBM


adalah  program yang  secara khusus memfokuskan garapannya
pada  Social  capital  resources  dan Konwledge  Management
System (Direktorat Jenderal PHKA, 2013, Meretas Jalan Menuju
Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Yang Lestari – Capaian
Kinerja Bidang PHKA Tahun 2010-2012. Jakarta)

Situation Room digagas untuk memenuhi kebutuhan tersebut.


Penekannya kepada konsep penyajian, bukan memproduksi data.
Sebagai konsep penyajian, situation room merupakan antarmuka
penyajian terpadu dari berbagai lokasi berbeda, waktu berbeda
dan sumber berbeda.Situation Room berisi sistematika standar
informasi yang masing-masing berisi kalimat pendek, gambar,
peta, grafik, foto dan potongan film atau suara. Ditujukan kepada
pihak manajemen untuk memberikan pemahaman umum suatu
keadaan secara cepat. Apabila pihak manajemen memerlukan
informasi lebih detail dan khusus, permintaan tersebut dapat
diarahkan kepada pemilik data. Konsep ini cocok untuk suatu
penanganan isu yang digarap melalui forum antar lembaga. 

EVLAP-BBKSDA SULSEL
SEJARAH
RBM-SMART SYSTEM

Gagasan Situation Room dalam Program Resort Based


Management (RBM) dimulai sejak akhir 2010. Awalnya untuk
mengorganisir data perambahan yang tercerai berai di beberapa
komputer, beberapa jenis file, dan sekian folder yang tak teratur.
Saat itu dinamai Storage and Retrieve System. Tujuannya adalah
menghimpun informasi yang sudah diolah dalam suatu
manajemen folder dan menyajikan secara cepat dengan tampilan
ringkas. RBM ROOM menolak kerumitan tampilan dan kedetilan
informasi. Konsep ini kemudian dikembangkan untuk
menampung produk akhir SIM-RBM alias SeMAR (Sistem Informasi
Manajemen Resort) dalam interface sederhana, berisi ringkasan-
ringkasan informasi menurut tema tertentu yang relatif tetap.

Untuk memudahkan memahami program RBM dalam dalam


konteks manajemen informasi, disajikan per point sebagai
berikut:

RBM merupakan salah satu Indikator Kinerja atau program


dalam Rencana Strategis Direktorat Jenderal PHKA
Kementerian Kehutanan tahun 2010-2014  yang bertujuan
untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan kawasan
konservasi (Keputusan Direktur Jenderal PHKA Nomor: SK.18
1/IV-Set/2010).

EVLAP-BBKSDA SULSEL
Dalam instruksi Dirjen PHKA, program RBM dilaksanakan
melalui 4 hal : Pembentukan Tim kerja, Penguatan
Kelembagaan, Penataan Resort dan Pembangunan Sistem
Informasi (Edaran Dirjen PHKA No. 295/IV-KKBHL/2011 tanggal
27 Juni 2011).

Untuk memudahkan pengelolaan informasi spasial wilayah,


dibentuk jaringan data spasial dan Tim GIS-Remote Sensing
(SK.Dirjen No. 151/IV-KK/2010 12 Oktober 2010 dan Surat Dirjen
PHKA No. S.37/IV-KKBHL/2011 Tgl 31 Januari 2011)

Untuk memudahkan pengelolaan informasi spasial wilayah,


dibentuk jaringan data spasial dan Tim GIS-Remote Sensing
(SK.Dirjen No. 151/IV-KK/2010 12 Oktober 2010 dan Surat Dirjen
PHKA No. S.37/IV-KKBHL/2011 Tgl 31 Januari 2011)

Untuk media komunikasi pembelajaran antar Unit Pelaksana


Teknis (UPT) dibuat situs webforum. Sekaligus juga perintah
untuk melakukan inhouse training penggunaan aplikasi
database (Surat Direktur KKBHL No. S.422/KKBHL-1/2012 Tgl 8
Agustus 2012)

Dalam rentang 2010- 2013 dilakukan 60 lokakarya di berbagai


lokasi diikuti peserta yang berasal dari 77 organisasi pengelola
tapak dalam rangka memasarkan program sekaligus melatih
aspek pengelolaan data (PHKA, 2013).

EVLAP-BBKSDA SULSEL
PERBANDINGAN
RBM-SMART SYSTEM

SISTEM YANG BERJALAN RBM SMART-SYSTEM


laporan dari kawasan konservasi Laporan dari kawasan konservasi
berupa dokumen fisik ataupun via berupa masalah dan tindakan
email pertama melalui aplikasi RBM
SI TROOM Balai menerima laporan terpusat baik device mobile maupun
dari kawasan memverifikasi dan website
mengelola laporan tersebut Kepala seksi/pemeriksa di resort
Setelah siap data SI TROOM balai memiliki tugas verifikasi data
ditindak lanjuti dan dikirim ke sebelum data dikirim ke SI TROOM
SI DAK/SI TROOM pusat. balai
SI TROOM balai menerima laporan
dengan aplikasi RBM, melakukan
monitoring dan verifikasi
PERMASALAHAN SI TROOM balai mendistribusikan
Tidak adanya aturan yang baku informasi kepada divisi yang
tentang SOP pengiriman laporan membutuhkan informasi
Keterlambatan pengiriman sehingga SI TROOM balai mengupload laporan
Petugas balai harus mengambil data ke Aplikasi SI DAK/SI TROOM Pusar
ke lokasi kawasan
Kurangnya kelengkapan data PERMASALAHAN
sehingga petugas SI TROOM balai
Perubahan Paradigma Bekerja
sulit mengelola dan
membuat semua entitas yang
mendistribusikan informasi
terlibat harus belajar lagi
Kurangnya kontrol dan follow up
Semua Proses pelaporan harus
sehingga tindak lanjut pada suatu
dikerjakan menggunakan Komputer /
masalah terhambat.
Tablet /Smartphone
Entitas yang terlibat Harus Aktif
mengakses untuk memproses
dokumen
MANFAAT & TUJUAN
RBM-SMART SYSTEM

MANFAAT :
Dari sisi non teknis, Sitroom adalah tool katalis mendorong
pengetahuan pribadi menjadi pengetahuan bersama yang
terdokumentasi. Informasi sebuah resort di kawasan konservasi
menjadi lebih komplet dan siap untuk dibuatkan profilnya, siap
untuk dianalisis prioritas kebutuhannya, siap untuk dibuatkan
anggarannya, dan segera dapat dilakukan tindakan terhadapnya.

Dari sisi teknis Proses mulai dari patroli kawasan, bertindak di


lapangan, menjumput data, melaporkan hasil pekerjaan, laporan
intelijen Polhut, wawancara staf senior, info dari mitra, menginput
kedalam SIM, mengolah, menganalisis, menyodorkan prioritas dan
opsi tindakan, seluruhnya terangkum dalam Sitroom. Dalam hal
data, Sitroom adalah terminal akhir manajemen informasi. Dalam
hal pekerjaan, Sitroom adalah rangkuman laporan seluruh tugas
yang telah diselesaikan. Sitroom seakan-akan berbicara faith a
comply “Para staf sudah melaksanakan tugas, giliran pimpinan
membuat keputusan, memilih tindakan, mengeluarkan perintah”.

TUJUAN :
Setelah aplikasi SIM menjadi tool bagi level staf, mudah-mudahan
Sitroom menjadi tool yang mendorong gagasan RBM untuk
Pimpinan
KEBUTUHAN SISTEM
RBM-SMART SYSTEM

1. Functional Requirement
Kebutuhan terkait fungsi sistem informasi harus mampu
mencetak laporan, menampilkan grafik dan lain-lain.

2. Development Requirement
 Diperlukan php versi 7, mysql, atom editor untuk pengembangan
dan starUML untuk pemodelan

3. Deployment Requirement
sistem informasi harus mampu berjalan pada server dengan
spesifikasi perangkat keras memory 8 GB DDR3, processor intel
Xeon Quad Core dan sistem operasi centos 6.

4. Perfomance requirement
sistem informasi mampu diakses 100 orang bersamaan

5. Dokumentation requirement
dokumen teknis (perencanaan proyek, analisis, desain, pengujian),
user manual dan dokumen pelatihan

6. Support requirement
dukungan teknis pelatihan bagi calon pengguna
DESAIN SISTEM
RBM-SMART SYSTEM
ALUR PROGRAM
RBM-SMART SYSTEM
IMPLEMENTASI
RBM-SMART SYSTEM
KESIMPULAN & SARAN
RBM-SMART SYSTEM

KESIMPULAN

RBM-SMART SYSTEM merupakan tool pelaporan SITROOM untuk


operator lapangan seperti Polhut dan SPORC yang kemudian
informasi tersebut akan menjadi bahan baku pengelolaan
informasi Tim RS/GIS dan basis data di UPT maupun KSDAE pusat

SARAN

Perubahan Paradigma Bekerja,  “Memangnya setelah data


terkumpul, persoalan selesai ?” Ini kalimat yang kerap terdengar
di awal inisiatif membangun data. Syarat penyelesaian
persoalan adalah data terkumpul dahulu. Selebihnya adalah
membunuh perilaku jaim, kerelaan sharing dan nyali untuk
follow up.
Semua Proses pelaporan dikerjakan menggunakan Komputer /
Tablet /Smartphone
Entitas yang terlibat Harus Aktif mengakses untuk memproses
dokumen
Entitas harus percaya terhadap system komputer

EVLAP-BBKSDA SULSEL 2018


DAFTAR PUSTAKA
RBM-SMART SYSTEM

Jogiyanto, H. (2008). Metodologi Pebelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. 

Simarmata. (2010). Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi Offset. 

Soutanto H. (2002). Sistem Informasi. Jakarta: Univ.Budi Luhur

Nurman Hakim. (2014, 04  April). KNOWLEDGE MANAGEMENT (2): Pembelajaran kepada Balai

Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur . Diperoleh 31 Maret 2018, dari

https://kawasankonservasi.wordpress.com/2014/04/28/knowledge-management-2-

pembelajaran-kepada-balai-besar-konservasi-sumber-daya-alam-nusa-tenggara-timur/

Nurman Hakim. (2012, 15  Novl). RBM ROOM . Diperoleh 31 Maret 2018,

dari https://sites.google.com/site/rbmsitroom

Anda mungkin juga menyukai