BIDANG PEMBANGKITAN

No. SPLN No.

1 SPLN 19 : 1979

2 SPLN 20 : 1980

3 SPLN 20A : 1978

4 SPLN 21A : 1980

5 SPLN 22 : 1980

6 SPLN 23A : 1980

7 SPLN 23B : 1980

8 SPLN 23C : 1980

9 SPLN 23D : 1980

10 SPLN 23E : 1980

11 SPLN 23F : 1980

12 SPLN 23G : 1980

13 SPLN 23H : 1980

14 SPLN 24 : 1980
15 SPLN 25 : 1980

16 SPLN 30 : 1980

17 SPLN 32 S1 : 1984

18 SPLN 32 : 1980

19 SPLN 33 : 1980

20 SPLN 34-1 : 1980

21 SPLN 34A : 1980

22 SPLN 34B : 1980

23 SPLN 34C : 1980

24 SPLN 34D : 1980

25 SPLN 34E : 1980

26 SPLN 35 : 1981

27 SPLN 35A : 1980

28 SPLN 38 : 1980
29 SPLN 44 : 1981

30 SPLN 46-1 : 1981

31 SPLN 46-2 : 1981

32 SPLN 46-3 : 1982

33 SPLN 47-1 S1 : 1984

34 SPLN 47-1 : 1981

35 SPLN 47-2 : 1982

36 SPLN 47-3 : 1986

37 SPLN 47-4 : 1983

38 SPLN 47-4 : 1984

39 SPLN 47-5 : 1986

40 SPLN 48 : 1981

41 SPLN 51 : 1982

42 SPLN 53 : 1983

43 SPLN 58 : 1984
44 SPLN 62-1 : 1986

45 SPLN 62-2 : 1987

46 SPLN 73 : 1987

47 SPLN 79 : 1987

48 SPLN 80 : 1989

49 SPLN 85 : 1990

50 SPLN 86-2 : 1992

51 SPLN 86 : 1990

52 SPLN 89-1 : 1991

53 SPLN 89-2 : 1994

54 SPLN 90-2-1 : 1995

55 SPLN 90 : 1990

56 SPLN 111-1 : 1994

57 SPLN 111-4 : 1995

58 SPLN 112 : 1994

59 SPLN 68-1A : 1986

ANGKITAN
JUDUL
PEMBAKUAN PERALATAN LABORATORIUM PLTU

PEDOMAN PENERAPAN UNTUK KOMISIONING, PENGUSAHAAN

DAN PEMELIHARAN TURBIN AIR

GUIDE FOR COMISSIONING, OPERATION AND MAINTENANCE OF

HYDROLIC TURBINES

INTERNATIONAL CODE FOR THE FIELD ACCEPTANCE TESTS OF

HYDROLIC TURBINES

IKHTISAR PERENCANAAN DAN HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATI

PADA BLOK PONDASI UNTUK MESIN DIESEL MENURUT BSI CP
2021 : PART 1

RECIPROCATING INTERNAL COMBUSTION ENGINES - DEFINITIONS

OF LOCATIONS ON AN ENGINE

RECIPROCATING INTERNAL COMBUSTION ENGINES - VOCABULARY

RECIPROCATING INTERNAL COMBUSTION ENGINES - PERFORMANCE

PART 1 : STANDARD REFERENCE CONDITIONS AND DECLARATIONS
OF POWER, FUEL CONSUMPTION AND LUBRICATING OIL
CONSUMPTION

RECIPROCATING INTERNAL COMBUSTION ENGINES - PERFORMANCE

PART 2 : TEST METHODS

RECIPROCATING INTERNAL COMBUSTION ENGINES - PERFORMANCE

PART 3 : TEST MEASUMENTS

RECIPROCATING INTERNAL COMBUSTION ENGINES - PERFORMANCE

PART 4 : SPEED GOVERNING

RECIPROCATING INTERNAL COMBUSTION ENGINES - DESIGNATION

OF THE DIRECTION OF ROTATION

RECIPROCATING INTERNAL COMBUSTION ENGINES - DESIGNATION

OF THE CYLINDERS

GUIDE FOR COMISSIONING, OPERATION AND MAINTENANCE OF

DIESEL ENGINES
PEDOMAN PENERAPAN UNTUK KOMISIONING, PENGUSAHAAN DAN
PEMELIHARAAN MESIN DIESEL.

PEDOMAN PENERAPAN METODA ASTM UNTUK ANALISA KIMIA AIR

SUPLEMEN PERTAMA SPLN 32 1980

PEMBAKUAN KAPASITAS SATUAN PEMBANGKIT DIESEL DAN KAPASITAS
PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEL

PEMBAKUAN KAPASITAS SATUAN PEMBANGKIT DIESEL DAN KAPASI

TAS PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEL

PEDOMAN PENERAPAN PUBLIKASI IEC 34 MESIN LISTRIK YANG BER

PUTAR
BAGIAN 1 : PUBLIKASI 34-1 S/D 34-5

ROTATING ELECTRICAL MACHINES

PART 1 : RATING AND PERFORMANCE

ROTATING ELECTRICAL MACHINES

PART 2 : METHODS OF DETERMINING LOSSES AND EFFICIENCY OF
ROTATING ELECTRICAL MACHINERY FROM TESTS
( EXCLUDING MACHINES FOR TRACTION VEHICLES )

ROTATING ELECTRICAL MACHINES

PART 3 : RATINGS AND CHARACTERISTICS OF THREE PHASE, 50 HZ
TURBINE TYPE MACHINES

RECOMMENDATIONS FOR ROTATING ELECTRICAL MACHINERY

(EXCLUDING MACHINES FOR TRACTION VEHICLES
PART 4 : METHODS FOR DETERMINING FOR SYNCHRONOUS
MACHINE QUANTITIES FROM TESTS

ROTATING ELECTRICAL MACHINES

PART 5 : DEGREES OF PROTECTION BY ENCLOSERS FOR ROTATING
MACHINERY

PEDOMAN PENERAPAN PUBLIKASI IEC 193 (1965) DAN 193A (1972)

INTERNATIONAL CODE FOR MODEL ACCEPTANCE TESTS OF HYDRO

LIC TURBINES
FIRST SUPPLEMENT TO PUBLICATION 193 (1965)

PEDOMAN PENERAPAN METODA ASTM UNTUK ANALISA MINYAK

PELUMAS

PEDOMAN PENERAPAN METODA ASME UNTUK ANALISA GAS BUANG

PEDOMAN PEMBATASAN TINGKAT BISING

BAGIAN 1 : TINGKAT BISING DI TEMPAT KERJA

PEDOMAN PEMBATASAN TINGKAT BISING

BAGIAN 2 : TINGKAT BISING PUSAT LISTRIK TERHADAP LINGKUNGAN

PEDOMAN PEMBATASAN TINGKAT BISING

BAGIAN 3 : PEDOMAN PENGUKURAN TINGKAT BISING DI-TEMPAT
KERJA DAN TINGKAT BISING LINGKUNGAN

SUPLEMEN PERTAMA SPLN 47-1 : 1981 PEMBAKUAN PLTD

BAGIAN 1 : PLTD BAKAL, PLTD KECIL DAN PLTD SEDANG

PEMBAKUAN PLTD
BAGIAN 1 : PLTD BAKAL, PLTD KECIL DAN PLTD SEDANG

PEMBAKUAN PLTD
BAGIAN 2 : PLTD BESAR

PEMBAKUAN PLTD
BAGIAN 3 : GENERATOR

PEMBAKUAN PLTD
BAGIAN 4 : KONTROL DAN PENGAMAN
A. BAGIAN MEKANIS
UNTUK PLTD BAKAL, PLTD KECIL DAN PLTD SEDANG

PEMBAKUAN PLTD
BAGIAN 4 : KONTROL DAN PENGAMAN
C. PLTD BESAR

PEMBAKUAN PLTD
BAGIAN 5 : UJI SIAP GUNA

PEDOMAN PENERAPAN METODA ASTM UNTUK ANALISA BATUBARA

PEDOMAN PENERAPAN METODA ASTM UNTUK ANALISA BAHAN

BAKAR GAS ALAM

PEDOMAN PENERAPAN STANDAR ISO 3744 DAN 3746

MENENTUKAN TINGKAT DAYA BUNYI SUMBER BISING

KOMISIONING PLTG
STANDAR OPERASI PUSAT LISTRIK TENAGA UAP
BAGIAN SATU : POLA PENGUSAHAAN

STANDAR OPERASI PUSAT LISTRIK TENAGA UAP

BAGIAN DUA : FAKTOR-FAKTOR PENGUSAHAAN

KOMISIONING JARINGAN

STANDAR OPERASI PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEL

STANDAR OPERASI PUSAT LISTRIK TENAGA GAS

KOMISIONING KETEL UAP

KOMISIONING TURBIN UAP PUSAT LISTRIK

BAGIAN 2 : PERHITUNGAN UNJUK KERJA TURBIN UAP

KOMISIONING TURBIN UAP PUSAT LISTRIK

BAGIAN 1 : UMUM

GETARAN MESIN PEMBANGKIT

BAGIAN 1 : PEMANTAUAN GETARAN MESIN PEMBANGKIT DALAM
KONDISI OPERASI NORMAL

GETARAN MESIN PEMBANGKIT

BAGIAN 2 : IDENTIFIKASI GETARAN TIDAK NORMAL PADA MESIN
PEMBANGKIT

KOMISIONING PLTA
BAGIAN 2-1 : PEDOMAN PENGUJIAN PRAJALAN TURBIN AIR DAN
PERALATAN BANTUNYA

KOMISIONING PLTA

MANAJEMEN PEMELIHARAAN PUSAT LISTRIK

BAGIAN 1 : UMUM

MANAJEMEN PEMELIHARAAN PUSAT LISTRIK

BAGIAN 4 : MANAJEMEN PEMELIHARAAN PLTD

AMBANG BATAS KUAT MEDAN LISTRIK DAN INDUKSI MEDAN MAGNIT

DIBAWAH SALURAN TEGANGAN TINGGI DAN EKSTRA TINGGI

TINGKAT JAMINAN SISTEM TENAGA LISTRIK

BAGIAN SATU : SISTEM TENAGA HULU
A. PEMBANGKITAN
BIDANG TRANSMISI
No. SPLN No. JUDUL
1 SPLN 2 : 1978 PENTANAHAN NETRAL SISTEM TRANSMISI, SUB-TRANSMISI
DAN DISTRIBUSI BESERTA PENGAMANANNYA

2 SPLN 7 : 1978 PEDOMAN PEMILIHAN TINGKAT ISOLASI TRANSFORMATOR

DAN PENANGKAP PETIR

3 SPLN 7A : 1978 KOORDINASI ISOLASI

BAGIAN 1 : ISTILAH, DEFINISI,PRINSIP DAN KETENTUAN

4 SPLN 7B : 1978 KOORDINASI ISOLASI

BAGIAN 2 : PEDOMAN APLIKASI

5 SPLN 7C : 1978 LIGHTNING ARRESTER

PART 1 : NON LINEAR RESISTOR TYPE ARRESTER FOR AC SYSTEM

6 SPLN 7D : 1978 RECOMMENDATIONS FOR LIGHTNING ARRESTERS

PART 1 : NON LINEAR RESISTOR -TYPE ARRESTERS

7 SPLN 8-1 : 1991 TRANSFORMATOR TENAGA

BAGIAN 1 : UMUM

8 SPLN 8-2 : 1991 TRANSFORMATOR TENAGA

BAGIAN 2 : KENAIKAN SUHU

9 SPLN 8-3-1 : 1991 TRANSFORMATOR TENAGA

BAGIAN 3-1 : TINGKAT ISOLASI DAN UJI DIELEKTRIK JARAK
BEBAS LUAR DI UDARA

10 SPLN 8-3 : 1991 TRANSFORMATOR TENAGA

BAGIAN 3 : TINGKAT ISOLASI DAN UJI DIELEKTRIK

11 SPLN 8-4 : 1991 TRANSFORMATOR TENAGA

BAGIAN 4 : SADAPAN DAN HUBUNGAN

12 SPLN 8-5 : 1991 TRANSFORMATOR TENAGA

BAGIAN 5 : KEMAMPUAN MENAHAN HUBUNG SINGKAT

13 SPLN 9A : 1978 HIGH VOLTAGE ALTERNATING CURRENT CIRCUIT BREAKERS

PART 1 : GENERAL AND DEFINITIONS

14 SPLN 9B : 1978 HIGH VOLTAGE ALTERNATING CURRENT CIRCUIT BREAKERS

PART 2 : RATING

15 SPLN 9C : 1978 HIGH VOLTAGE ALTERNATING CURRENT CIRCUIT BREAKERS

 PART 3 : DESIGN AND CONSTRUCTION

16 SPLN 9D : 1978 HIGH VOLTAGE ALTERNATING CURRENT CIRCUIT BREAKERS

PART 4 : TYPE TESTS AND ROUTINE TESTS

17 SPLN 9E : 1978 HIGH VOLTAGE ALTERNATING CURRENT CIRCUIT BREAKERS

PART 4 : TYPE TESTS AND ROUTINE TESTS
APPENDIX E- : METHODS OF DETERMINING PROSPECTIVE
TRANSIENT RECOVERY VOLTAGE WAVES

18 SPLN 9F : 1978 HIGH VOLTAGE ALTERNATING CURRENT CIRCUIT BREAKERS

PART 5 : RULES FOR THE SELECTION OF CIRCUIT BREAKERS FOR
SERVICE

19 SPLN 9G : 1978 HIGH VOLTAGE ALTERNATING CURRENT CIRCUIT BREAKERS

PART 6 : INFORMATION TO BE GIVEN WITH ENQUIRIES,TENDERS
AND ORDERS RULES FOR TRANSPORT, ERECTION AND
MAINTENANCE

20 SPLN 10-1 : 1978 KETENTUAN TENTANG JENIS DAN UKURAN ISOLATOR YANG
DIPILIH

21 SPLN 10-1A : 1996 ISOLATOR RENTENG JENIS KAP DAN PIN

22 SPLN 10-1B : 1978 DIMENSI BOLA DAN KOPLING SENDI DARI UNIT (SATUAN)
ISOLATOR RENTENGAN

23 SPLN 10-1C : 1978 LOCKING DEVICES FOR BALL AND SOCKET COUPLINGS OF
STRING INSULATOR UNITS
PART 1 : DIMENSIONS AND GENERAL RULES

24 SPLN 10-1D : 1978 LOCKING DEVICES FOR BALL AND SOCKET COUPLINGS OF
STRING INSULATOR UNITS
PART 2 : TESTS

25 SPLN 10-1E-1 : 1996 ISOLATOR UNTUK SALURAN UDARA DENGAN TEGANGAN

NOMINAL DIATAS 1000 VOLT
BAGIAN 1 : UNIT ISOLATOR KERAMIK ATAU GELAS UNTUK
SISTEM ARUS BOLAK BALIK, DEFINISI ,METODE UJI
DAN KRITERIA SERAH TERIMA.

26 SPLN 10-1E-2 : 1996 ISOLATOR UNTUK SALURAN UDARA DENGAN TEGANGAN

NOMINAL DIATAS 1000 VOLT
BAGIAN 2 : RENTENGAN ISOLATOR DAN SET ISOLATOR UNTUK
SISTEM ARUS BOLAK BALIK, DEFINISI ,METODE UJI
DAN KRITERIA SERAH TERIMA.

27 SPLN 10-1F : 1989 PENGUJIAN TEGANGAN IMPULS HUBUNG PADA ISOLATOR

 TEGANGAN TINGGI

28 SPLN 10-2A : 1978 TEST ON INDOOR AND OUTDOOR POST INSULATORS FOR
SYSTEM WITH NOMINAL VOLTAGE GREATER THAN 1000V

29 SPLN 10-2B : 1978 DIMENSIONS OF INDOOR AND OUTDOOR POST INSULATORS

AND POST INSULATOR UNITS FOR SYSTEMS WITH NOMINAL
VOLTAGES GREATER THAN 1000 V

30 SPLN 10-3B : 1993 TINGKAT INTENSITAS POLUSI SEHUBUNGAN DENGAN PEDOMAN

PEMILIHAN ISOLATOR

31 SPLN 10-4A : 1994 ISOLATOR TONGGAK PIN (PIN POST) UNTUK SALURAN UDARA
TEGANGAN MENENGAH 20 kV

32 SPLN 10-4B : 1995 ISOLATOR TONGGAK SALURAN UNTUK SALURAN UDARA

TEGANGAN MENENGAH 20 kV

33 SPLN 10-4C : 1997 ISOLATOR PIN UNTUK SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH
20 kV

34 SPLN 11A : 1978 HIGH VOLTAGE TEST TECHNIQUES

PART 1 : GENERAL DEFINITIONS AND TEST REQUIREMENTS

35 SPLN 11B : 1978 HIGH VOLTAGE TEST TECHNIQUES

PART 2 : TEST PROCEDURES

36 SPLN 11C : 1978 HIGH VOLTAGE TEST TECHNIQUES

PART 3 : MEASURING DEVICES

37 SPLN 11D : 1978 REKOMENDASI PENGUKURAN TEGANGAN DENGAN MENGGUNA

KAN SELA BOLA (SATU BOLA DITANAHKAN)

38 SPLN 13 : 1978 KRITERIA DASAR BAGI PERENCANAAN SALURAN UDARA

TEGANGAN TINGGI 66 kV DAN 150 kV

39 SPLN 15 : 1979 PEDOMAN PEMILIHAN JENIS DAN UKURAN PENGHANTAR

ALUMINIUM BAGI SALURAN UDARA 20 kV, 66 kV dan 150 kV

40 SPLN 16 : 1979 PEDOMAN PENERAPAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI

66 KV DAN 150 KV DENGAN ISOLATOR TONGGAK SALURAN

41 SPLN 17 : 1979 PEDOMAN PEMBEBANAN TRANSFORMATOR TERENDAM MINYAK

42 SPLN 17A : 1979 LOADING GUIDE FOR OIL-IMMERSED TRANSFORMERS

43 SPLN 18A : 1979 ON LOAD TAP CHANGERS

44 SPLN 18B : 1979 PEDOMAN PENERAPAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN

45 SPLN 31 : 1980 TEGANGAN PENGENAL TRANSFORMATOR DAN JANGKAUAN

PENYADAPAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN PADA SISTEM
66 KV DAN 150 KV

46 SPLN 37A : 1980 APLICATION GUIDE FOR POWER TRANSFORMERS

47 SPLN 49-1 : 1982 MINYAK ISOLASI

BAGIAN 1 : PEDOMAN PENERAPAN SPESIFIKASI DAN
PEMELIHARAAN MINYAK ISOLASI

48 SPLN 49-1A : 1982 SPESIFICATION FOR NEW INSULATING OILS FOR TRANSFORMERS
AND SWITCHGEAR

49 SPLN 49-1B : 1982 MAINTENANCE AND SUPERVISION GUIDE FOR INSULATING OILS
IN SERVICE

50 SPLN 49-2 : 1982 MINYAK ISOLASI

BAGIAN 2 : PEDOMAN PENERAPAN METODE IEC UNTUK ANALISA
MINYAK ISOLASI

51 SPLN 52-1 : 1983 POLA PENGAMANAN SISTEM

BAGIAN 1 : A. SISTEM TRANSMISI 66 KV

52 SPLN 52-1 : 1983 POLA PENGAMANAN SISTEM

BAGIAN 1 : C. TRANSFORMATOR 150/66 KV, 150/20 KV DAN
66/20 KV

53 SPLN 52-2 : 1985 POLA PENGAMANAN SISTEM

BAGIAN 2 : GENERATOR

54 SPLN 52-3 : 1983 POLA PENGAMANAN SISTEM

BAGIAN 3 : SISTEM DISTRIBUSI 6 KV DAN 20 KV

55 SPLN 61 : 1997 SPESIFIKASI TRANSFORMATOR TENAGA TEGANGAN TINGGI

56 SPLN 65 : 1985 PETUNJUK PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN RELAI STATIS

57 SPLN 73 : 1987 KOMISIONING JARINGAN

58 SPLN 78 : 1987 PERHITUNGAN PENGARUH ARUS HUBUNG SINGKAT

59 SPLN 82-1 : 1991 PEKERJAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN

BAGIAN 1 : PERATURAN UMUM

60 SPLN 82-2 : 1991 PEKERJAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN

 BAGIAN 2 : - JARINGAN TEGANGAN RENDAH
- PERSYARATAN KERJA DAN LEMBARAN TEKNIK
PERKAKAS.

61 SPLN 82-3 : 1993 PEKERJAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN

BAGIAN 3 : - JARINGAN TEGANGAN MENENGAH
- PERSYARATAN KERJA DAN LEMBARAN TEKNIK
PERKAKAS.
62 LAMPIRAN
SPLN 82-3 : 1993 LEMBARAN TEKNIK PERKAKAS DAN LEMBARAN TEKNIK-METODE
OPERASI

63 SPLN 100-3 : 1993 SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI

PEMBEBANAN PENYANGGA SALURAN UDARA
BAGIAN III : PEMBEBANAN KHUSUS

64 SPLN 112 : 1994 AMBANG BATAS KUAT MEDAN LISTRIK DAN INDUKSI MEDAN
MAGNIT DIBAWAH SALURAN TEGANGAN TINGGI DAN EKSTRA
TINGGI

65 SPLN 119 : 1996 TIANG BETON PRATEKAN UNTUK SALURAN UDARA TEGANGAN
TINGGI 70 KV DAN 150 KV

66 SPLN 120 : 1996 TIANG BAJA UNTUK SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 70 KV
DAN 150 KV

67 SPLN 121 : 1996 KONSTRUKSI SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 70 KV DAN

150 KV DENGAN TIANG BETON/BAJA

SPLN 68-1B : 1986 TINGKAT JAMINAN SISTEM TENAGA LISTRIK

BAGIAN SATU : SISTEM TENAGA HULU
A. TRANSMISI
BIDANG DISTRIBUSI
No. SPLN No. JUDUL
1 SPLN 1 : 1995 TEGANGAN-TEGANGAN STANDAR
2 SPLN 3 :1978 PENTANAHAN JARING TEGANGAN RENDAH PLN DAN PENTANAHAN
INSTALASI
3 SPLN 12 : 1978 PEDOMAN PENERAPAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV FASA-TIGA, 4-
KAWAT
4 SPLN 14 : 1979
KRITERIA DASAR BAGI PERENCANAAN SALURAN UDARA TEGANGAN
MENENGAH 20 KV SERTA TEGANGAN TINGGI 66 KV DAN 150 KV
5 SPLN 26 : 1980 PEDOMAN PENERAPAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV FASA-TIGA, 3-
KAWAT DENGAN TAHANAN RENDAH DAN TAHANAN TINGGI

6 SPLN 27 : 1980
PENTANAHAN INSTALASI KONSUMEN UNTUK PELISTRIKAN DESA
7 SPLN 39-1 :1981 PENGUJIAN KABEL LISTRIK
8 SPLN 39-2 :1981 PENGUJIAN KABEL LISTRIK
- Pengujian Latu Listrik
- Pengujian retak pada suhu rendah untuk isolasi dan selubung PVC

9 SPLN 40-1 : 1981 TANDA TANDA PENGENAL UNTUK KAWAT DAN KABEL LISTRIK
BERISOLASI
10 SPLN 41-1 :1991 PERSYARATAN PENGHANTAR TEMBAGA DAN ALUMINIUM UNTUK
KABEL LISTRIK BERISOLASI
11 SPLN 41-2 :1981 PERSYARATAN KOMPON PVC UNTUK KAWAT DAN KABEL LISTRIK
TEGANGAN NOMINAL 0,6/1 KV
12 SPLN 41-2 : 1991 PERSYARATAN KOMPON PVC UNTUK ISOLASI DAN SELUBUNG KABEL
LISTRIK
13 SPLN 41-3 : 1981 PERSYARATAN KOMPON KARET UNTUK KAWAT DAN KABEL LISTRIK
TEGANGAN NOMINAL S/D 1000 V
14 SPLN 41-4 : 1981 HANTARAN TEMBAGA TELANJANG JENIS SETENGAH KERAS (BCC 1/2
H)
15 SPLN 41-5 : 1981 HANTARAN TEMBAGA TELANJANG JENIS KERAS (BCC H)
16 SPLN 41-6 : 1981 HANTARAN ALUMINIUM (AAC)
17 SPLN 41-7 : 1981 HANTARAN ALUMINIUM BERPENGUAT BAJA (ACSR)
18 SPLN 41-8 : 1981 HANTARAN ALUMINIUM CAMPURAN (AAAC)
19 SPLN 41-9 : 1986 PERSYARATAN KOMPON XLPE UNTUK KABEL BERTEGANGAN
PENGENAL DIATAS 1 kV S/D 30 kV
20 SPLN 41-10 : 1991 PENGHANTAR ALUMINIUM PADUAN BERSELUBUNG POLIETILEN IKAT
SILANG (AAAC-S)
21 SPLN 41-11 :1992 PERSYARATAN ISOLASI DAN SELUBUNG PE KABEL LISTRIK
22 SPLN 42-1 : 1991
KAWAT BERISOLASI PVC TEGANGAN PENGENAL 450/750 V (NYA)
23 SPLN 42-2 : 1992 KABEL BERISOLASI DAN BERSELUBUNG PVC TEGANGAN PENGENAL
300/500 VOLT (NYM)
24 SPLN 42-3 : 1992 KAWAT FLEKSIBEL BERISOLASI PVC TEGANGAN PENGENAL 450/750
V (NYAF)
 KAWAT FLEKSIBEL BERISOLASI PVC TEGANGAN PENGENAL 450/750
V (NYAF)
25 SPLN 42-4 : 1992 KAWAT FLEKSIBEL KEMBAR DUA DAN TIGA BERISOLASI PVC
TEGANGAN PENGENAL 300/300 VOLT (NYZ/NYD)
26 SPLN 42-5 : 1981
KAWAT BERISOLASI KARET TEGANGAN NOMINAL 1000 V (NGA)
27 SPLN 42-6-1 : 1991 KABEL FLEKSIBEL BERISOLASI DAN BERSELUBUNG PVC
TEGANGAN PENGENAL 300/300 V UNTUK BEBAN MEKANIS RINGAN
(NYLHYrd/NYLHYf1)
28 SPLN 42-6-2 : 1991 KABEL FLEKSIBEL BERISOLASI DAN BERSELUBUNG PVC
TEGANGAN PENGENAL 300/500 V UNTUK BEBAN MEKANIS SEDANG
(NYLHYrd/NYLHYf1)
29 SPLN 42-6-3 : 1991 KABEL FLEKSIBEL BERISOLASI DAN BERSELUBUNG PVC

TEGANGAN PENGENAL 450/750 V UNTUK BEBAN MEKANIS BERAT (NYSHY)

30 SPLN 42-7 : 1992 KABEL PIPIH BERISOLASI DAN BERSELUBUNG PVC TEGANGAN
PENGENAL 300/500 V (NYIFY)
31 SPLN 42-8 : 1981
NYMT PVC INSULATED SELF SUPPORTING AERIAL CABLE WITH
BLACK OUTER SHEATH RATED VOLTAGE 500 V (UNOFFICIAL)
32 SPLN 42-9 : 1981 KABEL BERISOLASI DAN BERSELUBUNG PVC TEGANGAN NOMINAL
500 V (NYM OVAL)
33 SPLN 42-10 : 1993 KABEL PILIN UDARA TEGANGAN PENGENAL 0,6/1 KV (NFA2X-
T/NFA2X/NF2X)
34 SPLN 42-11 : 1991

KABEL SAMBUNGAN RUMAH BERISOLASI XLPE DAN B ERSELUBUNG

PVC DENGAN PENGHANTAR KONSENTRIS TEMBAGA TEGANGAN
PENGENAL 0,6/1 KV (N2XCY-SR/NA2XCY-SR)
35 SPLN 43-1 : 1994 KABEL TANAH BERISOLASI DAN BERSELUBUNG PVC, TEGANGAN
PENGENAL 0,6/1 KV (NYY/NAYY)
36 SPLN 43-2 : 1994

KABEL TANAH BERISOLASI DAN BERSELUBUNG PVC, BERPERISAI

KAWAT BAJA ATAU ALUMINIUM TEGANGAN PENGENAL 0,6/1 KV
(NYFGbY/NAYFGbY/NYRGbY/NAYRGbY)
37 SPLN 43-3 :1994 KABEL TANAH BERISOLASI DAN BERSELUBUNG PVC, BERPERISAI PITA
BAJA ATAU ALUMINIUM TEGANGAN PENGENAL 0,6/1 KV
(NYBY/NAYBY)

38 SPLN 43-4 : 1994 KABEL TANAH BERISOLASI DAN BERSELUBUNG PVC, DENGAN
PENGHANTAR KONSENTRIS TEMBAGA TEGANGAN PENGENAL 0,6/1
KV (NYCY/NAYCY)

39 SPLN 43-5-1 : 1995 KABEL PILIN TANAH BERISOLASI XLPE DAN BERSELUBUNG PE/PVC
DENGAN TEGANGAN PENGENAL 12/20 (24) KV
40 SPLN 43-5-2 : 1995
KABEL PILIN UDARA BERISOLASI XLPE DAN BERSELUBUNG PVC
BERPENGGANTUNG KAWAT BAJA DENGAN TEGANGAN PENGENAL
12/20 (24) KV
41 SPLN 43-5-3 :1995
KABEL TANAH INTI TUNGGAL BERISOLASI XLPE DAN BERSELUBUNG
PE/PVC DENGAN ATAU TANPA PERISAI TEGANGAN PENGENAL 3,6/6
(7,2) KV S/D 12/20 (24) KV
42 SPLN 43-5-4 : 1995
KABEL TANAH INTI TIGA BERISOLASI XLPE DAN BERSELUBUNG
PE/PVC DENGAN ATAU TANPA PERISAI TEGANGAN PENGENAL 3,6/6
(7,2) KV S/D 12/20 (24) KV
 KABEL TANAH INTI TIGA BERISOLASI XLPE DAN BERSELUBUNG
PE/PVC DENGAN ATAU TANPA PERISAI TEGANGAN PENGENAL 3,6/6
(7,2) KV S/D 12/20 (24) KV
43 SPLN 43-5-5 : 1995

KABEL TANAH INTI TUNGGAL BERISOLASI XLPE DAN BERSELUBUNG

PE/PVC BERPENGHANTAR KONSENTRIS DENGAN ATAU TANPA
PERISAI TEGANGAN PENGENAL 3,6/6 (7,2) KV S/D 12/20 (24) KV
44 SPLN 43-5-6 : 1995

KABEL TANAH INTI TIGA BERISOLASI XLPE DAN BERSELUBUNG

PE/PVC BERPENGHANTAR KONSENTRIS DENGAN ATAU TANPA
PERISAI TEGANGAN PENGENAL 3,6/6 (7,2) KV S/D 12/20 (24) KV
45 SPLN 43-6 : 1994 KABEL TANAH BERISOLASI XLPE DAN BERSELUBUNG PVC TEGANGAN
PENGENAL 0,6/1 KV (N2XY/NA2XY)
46 SPLN 43-7 : 1994

KABEL TANAH BERISOLASI XLPE DAN BERSELUBUNG PVC BERPERISAI

KAWAT BAJA ATAU ALUMINIUM TEGANGAN PENGENAL 0,6/1 KV
(N2XFGbY/NA2XFGbY/N2XRGbY/NA2XRGbY)
47 SPLN 43-8 : 1994
KABEL TANAH BERISOLASI XLPE DAN BERSELUBUNG PVC BERPERISAI
PITA BAJA ATAU ALUMINIUM TEGANGAN PENGENAL 0,6/1 KV
(N2XBY/NA2XBY)
48 SPLN 50 : 1997 SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

49 SPLN 54 : 1983 STANDAR TIANG BAJA

50 SPLN 55 : 1990 ALAT PENGUKUR, PEMBATAS DAN PERLENGKAPANNYA

- LAMPIRAN D :
APP TIPE KHUSUS II A S/D II F DGN TUTUP PELINDUNG

51 SPLN 56-1 : 1993 SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH (SLTR)

52 SPLN 56-2 : 1994 SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN MENENGAH

(SLTM)

53 SPLN 56-3-1 : 1996 SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN MENENGAH

DIATAS 8 MVA S/D 60 MVA
BAGIAN 1 : SALURAN KABEL DIBAWAH TANAH

54 SPLN 56 : 1984 SAMBUNGAN LISTRIK

55 SPLN 57-1 : 1991 KWH METER ARUS BOLAK BALIK

KELAS 0,5 ; 1 DAN 2
BAGIAN 1 : PASANGAN DALAM

56 SPLN 57-2 : 1993 KETENTUAN UJI TAMBAHAN UNTUK KWH METER PASANGAN
LUAR

57 SPLN 57-3 : 1993 METER STATIK ARUS BOLAK BALIK UNTUK ENERGI AKTIF
(KELAS 0,2S DAN 0,5S)
58 SPLN 57-4 : 1994 METER STATIS ENERGI AKTIF ARUS BOLAK BALIK (KELAS 1
DAN 2 )

59 SPLN 59 : 1985 KEANDALAN PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 kVdan 6 kV

60 SPLN 60-1 : 1992 KAMAR UJI INSTRUMEN UKUR LISTRIK

61 SPLN 60-2 : 1992 KAMAR UJI INSTRUMEN UKUR LISTRIK

BAGIAN 2 : PROSEDUR SALING BANDING SEL STANDAR DAN
RESISTOR STANDAR.

62 SPLN 60-3 : 1992 KAMAR UJI INSTRUMEN UKUR LISTRIK

BAGIAN 3 : PROSEDUR UJI INSTRUMEN UKUR ENERGI LISTRIK

63 SPLN 60-4 : 1992 KAMAR UJI INSTRUMEN UKUR LISTRIK

BAGIAN 4 : PROSEDUR UJI PENUNJUK KEBUTUHAN MAKSIMUM

64 SPLN 60-5 : 1992 KAMAR UJI INSTRUMEN UKUR LISTRIK

BAGIAN 5 : PROSEDUR UJI PERLENGKAPAN UJI METER ENERGI
LISTRIK

65 SPLN 60-6 : 1992 KAMAR UJI INSTRUMEN UKUR LISTRIK

BAGIAN 6 : PROSEDUR UJI INSTRUMEN UKUR LISTRIK PENUN
JUK LANGSUNG

66 SPLN 60-7 : 1992 KAMAR UJI INSTRUMEN UKUR LISTRIK

BAGIAN 7 : PROSEDUR UJI TRANSFORMATOR INSTRUMEN

67 SPLN 60 : 1985 STANDARISASI KAMAR TERA

68 SPLN 63 : 1991 INSPEKSI PENERIMAAN METER KILOWATTJAM ARUS BOLAK

BALIK KELAS 2

69 SPLN 64 : 1985 PETUNJUK PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN PELEBUR PADA

SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH

70 SPLN 72 : 1987 SPESIFIKASI DESAIN UNTUK JARINGAN TEGANGAN MENENGAH

DAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH

71 SPLN 74 : 1987 STANDAR LISTRIK PEDESAAN

72 SPLN 75 : 1987 GANGGUAN PADA SISTEM SUPLAI YANG DIAKIBATKAN OLEH

PEMANFAAT LISTRIK DAN PERLENGKAPAN SERUPA

73 SPLN 76 : 1987 TRANSFORMATOR ARUS

74 SPLN 77 : 1987 TRANSFORMATOR TEGANGAN

75 SPLN 83 : 1991 LENGKAPAN SAMBUNGAN RUMAH DENGAN SALURAN UDARA
BERISOLASI

76 SPLN 84 : 1992 KONEKTOR TEMBUS KEDAP AIR UNTUK KABEL PILIN UDARA
TEGANGAN RENDAH

77 SPLN 87 : 1991 STANDAR KONSTRUKSI LISTRIK PEDESAAN

78 SPLN 88 : 1991 PEMBUMIAN NETRAL SISTEM 20 KV DENGAN LEBIH DARI SATU

SUMBER

79 SPLN 91-1 : 1992 SPESIFIKASI PIPA UNTUK INSTALASI LISTRIK

BAGIAN 1 : PERSYARATAN UMUM

80 SPLN 91-2 : 1994 SPESIFIKASI PIPA UNTUK INSTALASI LISTRIK

BAGIAN 2 : DIAMETER LUAR PIPA DAN ULIR

81 SPLN 91-3 : 1994 SPESIFIKASI PIPA UNTUK INSTALASI LISTRIK

BAGIAN 3 : PERSYARATAN KHUSUS PIPA LOGAM

82 SPLN 91-4 : 1994 SPESIFIKASI PIPA UNTUK INSTALASI LISTRIK

BAGIAN 4 : PERSYARATAN KHUSUS PIPA LISTRIK ISOLASI KAKU
RATA

83 SPLN 91-5 : 1995 SPESIFIKASI PIPA UNTUK INSTALASI LISTRIK

BAGIAN 5 : PERSYARATAN KHUSUS PIPA LISTRIK FLEKSIBEL

84 SPLN 93 : 1991 TIANG BETON PRATEKAN UNTUK JARINGAN DISTRIBUSI

85 SPLN 94 : 1993 METER VAR - JAM (ENERGI REAKTIF)

86 SPLN 95 : 1994 TRANSFORMATOR DENGAN PENGAMAN SENDIRI FASE

TUNGGAL UNTUK JARINGAN SISTEM FASE TIGA 4 - KAWAT

87 SPLN 96 : 1993 PERLENGKAPAN UJI UNTUK METER ENERGI LISTRIK

88 SPLN 97 : 1993 ALAT PENUNJUK KEBUTUHAN DAYA MAKSIMUM KELAS 1

89 SPLN 98 : 1992 LENGKAPAN PEGANG KABEL PILIN SALURAN UDARA TEGANGAN

RENDAH

90 SPLN 101 : 1992 KONEKTOR ALUR PARALEL UNTUK PENGHANTAR TELANJANG

91 SPLN 102 : 1993 ELEKTRODA BUMI JENIS BATANG BULAT BERLAPIS TEMBAGA

92 SPLN 103 : 1993 SAKLAR WAKTU UNTUK KONTROL TARIF DAN KENDALI BEBAN

93 SPLN 108 : 1993 PEMUTUS TENAGA MINI UNTUK PEMBATAS DAN PENGAMAN
 ARUS LEBIH UNTUK INSTALASI GEDUNG DAN RUMAH

94 SPLN 114 : 1993 BLOK TERMINAL

95 SPLN 115 : 1995 TIANG KAYU UNTUK JARINGAN DISTRIBUSI

96 SPLN 118-3-1 : 1996 PERANGKAT HUBUNG BAGI

BAGIAN 3-1 : SPESIFIKASI PERANGKAT HUBUNG BAGI
TEGANGAN RENDAH GARDU DISTRIBUSI

97 SPLN 118-4-1 : 1996 PERANGKAT HUBUNG BAGI

BAGIAN 4-1 : SPESIFIKASI PERANGKAT HUBUNG BAGI
TEGANGAN MENENGAH GARDU DISTRIBUSI

98 SPLN D3.002-1 : 2007 SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

BAGAIAN 1 : TRANSFORMATOR FASE TIGA, 20 KV-400V &
TRANSFORMATOR FASE TUNGGAL, 20 KV-231 DAN
20/Ö3 KV-231 V

99 SPLN 68-2 : 1986 TINGKAT JAMINAN SISTEM TENAGA LISTRIK

BAGIAN DUA : SISTEM DISTRIBUSI
BIDANG SCADA
No. SPLN No. JUDUL
1 SPLN 109-1 : 1996 POLA SCADA
BAGIAN 1 : PEDOMAN DASAR

2 SPLN 109-2 : 1996 POLA SCADA

BAGIAN 2 : PENGATUR ANTAR REGIONAL

3 SPLN 109-3 : 1996 POLA SCADA

BAGIAN 3 : PENGATUR WILAYAH

4 SPLN 109-4 : 1996 POLA SCADA

BAGIAN 4 : PENGATUR REGIONAL

5 SPLN 109-5 : 1996 POLA SCADA

BAGIAN 5 : PENGATUR DISTRIBUSI

6 SPLN 109-6 : 1996 POLA SCADA

BAGIAN 6 : PENGATUR SUBREGIONAL
BIDANG UMUM
No. SPLN No. JUDUL
1 SPLN 4 : 1978 PEMBAGIAN TUGAS KELOMPOK-KELOMPOK PEMBAKUAN

2 SPLN 5 : 1978 TATA TERTIB PEMBAHASAN KONSEP PEMBAKUAN

3 SPLN 6 : 1978 PEDOMAN UNTUK PENYUSUNAN NASKAH STANDAR

4 SPLN 29 : 1980 PENYUSUNAN KONSEP PEMBAKUAN UNTUK PERALATAN LISTRIK

PRODUKSI DALAM NEGERI

5 SPLN 36A : 1980 LOADING TESTS ON OVERHEAD LINE TOWERS

6 SPLN 66 : 1986 STANDAR PERALATAN KESELAMATAN KERJA

7 SPLN 66A : 1986 TERMINOLOGI UNTUK PERKAKAS DAN PERLENGKAPAN YANG

DIGUNAKAN UNTUK PEKERJAAN BERTEGANGAN

8 SPLN 67-1A : 1986 KONDISI SPESIFIK INDONESIA

BAGIAN SATU : A. KONDISI ALAM

9 SPLN 67-1B : 1986 KONDISI SPESIFIK INDONESIA

BAGIAN SATU : B. DESAIN DAN OPERASI SISTEM

10 SPLN 67-1C : 1987 KONDISI SPESIFIK DI INDONESIA

BAGIAN SATU : C. PUSAT LISTRIK TENAGA TERMAL

11 SPLN 67-2A : 1986 KONDISI SPESIFIK INDONESIA

BAGIAN DUA : A. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

12 SPLN 67-2B : 1986 KONDISI SPESIFIK INDONESIA

BAGIAN DUA : B. KOMISIONING DAN PENGUJIAN INSTALASI
LISTRIK

13 SPLN 67-2C : 1986 KONDISI SPESIFIK INDONESIA

BAGIAN DUA : C. PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MUTU

14 SPLN 69-1 : 1986 STANDARISASI PERALATAN UJI

BAGIAN SATU : KOMISIONING INSTALASI DAN PENGUJIAN
PERALATAN
15 SPLN 69-2 : 1987 STANDARISASI PERALATAN UJI
BAGIAN DUA : STANDAR PERALATAN UJI

16 SPLN 70-1 : 1985 PEMBAKUAN ISTILAH TEKNIK BIDANG KELISTRIKAN

17 SPLN 70-2 : 1986 PEMBAKUAN ISTILAH TEKNIK BIDANG KETENAGALISTRIKAN

(SERI KEDUA)

18 SPLN 70-3 : 1987 PEMBAKUAN ISTILAH TEKNIK BIDANG KETENAGALISTRIKAN

(SERI KETIGA)

19 SPLN 70-4 : 1992 PEMBAKUAN ISTILAH TEKNIK BIDANG KETENAGALISTRIKAN

(SERI KEEMPAT)

20 SPLN 70-5 : 1995 PEMBAKUAN ISTILAH TEKNIK BIDANG KETENAGALISTRIKAN

(SERI KELIMA)

21 SPLN 70-6 : 1995 PEMBAKUAN ISTILAH TEKNIK BIDANG KETENAGALISTRIKAN

(SERI KEENAM)

22 SPLN 70-7 : 1995 PEMBAKUAN ISTILAH TEKNIK BIDANG KETENAGALISTRIKAN

(SERI KETUJUH)

23 SPLN 71-1 : 1987 PEMBAKUAN LAMBANG TEKNIK BIDANG KETENAGALISTRIKAN

(SERI PERTAMA)

24 SPLN 71-2 : 1989 PEMBAKUAN LAMBANG TEKNIK BIDANG KETENAGALISTRIKAN

(SERI KEDUA)

25 SPLN 71-3 : 1993 PEMBAKUAN LAMBANG TEKNIK BIDANG KETENAGALISTRIKAN

(SERI KETIGA)

26 SPLN 99 : 1992 WARNA LAMBANG STANDAR UNTUK DIAGRAM MIMIK

27 SPLN 104 : 1993 WARNA STANDAR

28 SPLN 105 : 1995 PERWAJAHAN PUBLIKASI SPLN

29 SPLN 106 : 1993 TANDA KESELAMATAN KERJA

30 SPLN 107 : 1993 WARNA PIPA DAN TANGKI PUSAT LISTRIK