1. Pengertian Survei Mawas Diri adalah pengenalan, pengumpulan dan pengkajian
kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat dibawah bimbingan kepala desa/ kelurahan dan petugas kesehatan, petugas puskesmas, bidan didesa 2. Tujuan 1) Masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayah melalui pengumpulan data dan fakta 2) Mengetahui besarnya masalah yang ada dilingkungan sendiri 3) Menggali sumber daya yang ada di desa 4) Hasil SMD digunakan sebagai dasar untuk menyusun rencana usulan kegiatan tahun berikutnya dan bahan menyusun pemecahan masalah 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. Tentang Pengelolaan Puskesmas Sukadami 4. Referensi - 5. Prosedur 1. Persiapan a. Menyusun daftar pertanyaan Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di puskesmas dan desa ( data sekunder) Digunakan untuk memandu pengumpulan data Pertanyaan harus jelas, singkat, padat dan tidak bersifat mempengaruhi responden Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan menjaring Menampung juga harapan masyarakat b. Menyusun lembar observasi ( pengamatan) untuk mengobservasi rumah, halaman rumah, lingkungan sekitar
c. Menentukan kriteria responden termasuk cakupan wilayah dan
jumlah KK 2. Pelaksanaan Pelaksanaan interview/ wawancara terhadap responden Pengamatan terhadap rumah tangga dan lingkungan 3. Tindak lanjut a. Meninjau kembali pelaksanaan SDM b. Merangkum, mengolah dan menganalisa data yang telah dikumpulkan c. Menyusun laporan SMD sebagai bahan untuk MMD Pengelolaan data 6. Diagram - 7. Unit Terkait Petugas promkes
8. Riwayat Perubahan Dokumen
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan Unit/Program :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
1. Apakah Pimpinan Puskesmas dan seluruh petugas mempersiapkan materi yang akan dikomunikasikan atau dikoordinasikan? 2. Apakah Kepala Puskesmas berkomunikasi dan berkoordinasi, memberikan pengarahan kepada Kepala Tata Usaha, Subbag Kepegawaian, pengelola sistem informasi puskesmas, pengelola keuangan, dan pengelola rumah tangga, WMM, Kepala Satuan Pelaksana UKM dan atau Kepala Satuan Pelaksana UKP? 3. Apakah Antar Pimpinan Puskesmas (Kepala TU, Subbag Kepegawaian, dll) saling berkomunikasi dan berkoordinasi dalam penyelenggaraan kegiatan Puskesmas? 4. Apakah Kepala Satuan Pelaksana UKM dan UKP berkoordinasi dan berkomunikasi, memberikan pengarahan kepada Satuan Pelaksana program dan pelayanan dalam penyelenggaraan program dan pelayanan? 5. Apakah Satuan Pelaksana program dan pelayanan berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pelaksana program dan pelayanan dalam penyelenggaraan program dan pelayanan? 6. Apakah Pelaksana program dan pelayanan melaporkan kegiatan pelayanan dan atau program dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Pelaksana UKM dan UKP, diketahui Satuan Pelaksana pelayanan dan program? 7. Apakah Kepala Puskesmas dapat langsung berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pelaksana program atau pelayanan dalam memberikan pengarahan terkait penyelenggaraan program atau pelayanan? 8. Apakah Masing-masing petugas terkait mencatat hasil komunikasi dan koordinasi dari pihak lainnya yang kemudian direncanakan tindak lanjut? 9. Apakah Seluruh petugas melaksanakan tindak lanjut hasil komunikasi dan koordinasi?