Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN RETENSIO PLASENTA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :1/3
KLINIK
PRATAMA
IIP WIBAWA PUTRA
RAWAT INAP
MULTAZAM
1. Pengertian Retensio plasenta adalah belum lahirnya plasenta hingga atau
melebihi 30 menit setelah bayi lahir.
2. Tujuan Agar bidan mampu mengenali retensio plasenta dan memberikan
pertolongan pertama termasuk manual plasenta dan penanganan
perdarahan di Klinik Pratama Rawat Inap Multazam.
3. Kebijakan Keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap Multazam Nomor
: Tentang penanganan retensio plasenta di Klinik Pratama Rawat
Inap Multazam
4. Referensi 1. Kepmenkes No. 1464/MENKES/PER/X/2010
2. Kementrian Kesehatan Indonesia. 2015. Profil Kesehatan
Indonesia.
http://www.depkes.go.id/resource/download/pusdatin/profil-
kesehatanindonesia/profil-kesehatan-indonesia-2015/.pdf
(Diakses tanggal 01 Oktober 2019 pukul 15.30 WIB)
3. Kementrian Kesehatan dan Himpunan Obstetri dan Ginekologi
Sosial Indonesia (HOGSI).2013. Pelayanan Kesehatan Ibu di
Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta : Bina
Kesehatan Ibu.
5. Prosedur/ A. Kaji penyebab retensio plasenta
Langkah- Hampir sebagian besar gangguan pelepasan plasenta atau
Langkah biasa disebut dengan retensio plasenta disebabkan oleh
gangguan kontraksi uterus.
B. Petugas (Bidan) melakukan penanganan dini
1. Sikap umum bidan
a. Petugas memperhatikan keadaan umum pasien
 Apakah pasien anemis
 Bagaimana jumlah perdarahan yang terjadi
 Keadaan umum pasien : tekanan darah (TD),
nadi (N) dan suhu (S).
 Keadaan fundus uteri : kontraksi dan TFU
b. Petugas memeriksa keadaan plasenta
 Apakah plasenta inkarserata
 Melakukan tes plasenta lepas : metode
kusnert, metode klein, metode strassman,
metode manuaba.
c. Petugas melakukan pemasangan infus dan
memberikan cairan pengganti
2. Sikap khusus bidan
a. Petugas (bidan) melakukan tindakan manual
plasenta apabila yang terjadi adalah retensio
plasenta dengan perdarahan langsung.
b. Petugas memastikan keadaan umum pasien,
kemudian memasang infus dan memberikan cairan
pengganti. Petugas merujuk pasien ke RS dengan
fasilitas memadai untuk mendapatkan penanganan
yang lebih baik. Petugas melakukan pemberian
transfusi apabila ada indikasi tertentu atau bisa juga
melakukan proteksi dengan antibiotika. Hal tersebut
merupakan langkah-langkah apabila yang dialami
pasien adalah retensio plasenta tanpa disertai
perdarahan.
3. Petugas melakukan upaya preventif retensio plasenta
a. Meningkatkan penerimaan KB, sehingga mampu
memperkecil tingkat terjadinya retensio plasenta.
b. Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang sudah terlatih.
c. Pada waktu melakukan pertolongan persalinan kala
III tidak diperkenankan untuk melakukan masase
dengan tujuan mempercepat proses persalinan
plasenta. Masase yang tidak tepat waktu dapat
mengacaukan kontraksi otot rahim dan mengganggu
pelepasan plasenta
6. BaganAlir -
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pendaftaran
2. Rekam Medis
3. VK
4. Farmasi
9. Dokumen terkait 1. Buku register pasien
2. Buku RM
3. Partograf
4. Informed consent (sebelum tindakan)
10. Rekaman
Historis
No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai