LARUTAN
DEFINISI
• Sifat koligatif larutan :
sifat larutan yang tidak tergantung pada
jenis zat terlarut tetapi hanya tergantung
pada banyakknya partikel zat terlarut
dalam larutan.
• Sifat koligatif larutan :
sifat koligatif larutan non-elektrolit &
elektrolit
Untuk sifat koligatif, kita asumsikan :
- Zat terlarut tidak mudah menguap, sehingga tidak
memberikan kontribusi pada uapnya
- Zat terlarut tidak larut dalam pelarut padat
LARUTAN NON-ELEKTROLIT
Penurunan tekanan uap jenuh (P)
Semakin tinggi temperatur, semakin besar tekanan uap zat cair
tersebut
P = P0 - P
P = P0 . Xt
atau
P = P0 . nt
nt + np
soal
• Tekanan uap jenuh air pada temperatur 25 0C
adalah 23,76 mmHg. Tentukan penurunan
tekanan uap jenuh air, jika ke dalam 180
gram air dilarutkan 20 gram glukosa
(C6H12O6) !
• Tentukan tekanan uap jenuh air pada larutan
yang mengandung 25% massa urea,
CO(NH2)2 jika tekanan uap jenuh air pada
temperatur 300C adalah 31,82 mmHg!
Kenaikan titik didih (Tb)
• Suatu zat cair akan mendidih jika tekanan
uap jenuh zat cair itu sama dengan
tekanan udara di sekitarnya.
• Misalnya : Air murni dipanaskan pada
tekanan 1 atm (760 mmHg) maka air akan
mendidih pada temperatur 1000C, karena
pada temperatur itu tekanan uap air sama
dengan tekanan udara di sekitarnya.
Bagaimana pengaruh zat terlarut
dalam suatu larutan terhadap titik
didih larutan tersebut?
Kesetimbangan tercapai pada temperatur
Yaitu :
Persamaan ini tersusun ulang menjadi
Tb = m . Kb
m = kemolalan (molalitas)
= (gram/Mr)*(1000/Vpelarut)
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
Tetapan Kenaikan Titik Didih Molal (Kb)
m = kemolalan (molalitas)
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
Tetapan penurunan Titik beku Molal (Kb)
Air 0 1,86
Fenol 39 7,3
Naftalena 80 7
Kamfer 180 40
LARUTAN ELEKTROLIT
Elektrolit vs Non-elektrolit
• Dalam konsentrasi yang sama, sifat koligatif
larutan elektrolit lebih besar daripada sifat
koligatif larutan non-elektrolit.
• Mengapa?
Larutan elektrolit
A nB
• jika banyaknya A yang dilarutkan = a mol
• derajat ionisasi =
• maka banyaknya A yg terionisasi = a mol
• banyaknya A yg tidak terionisasi = (a - a ) mol
• banyaknya ion-ion B yg terbentuk = n a mol
Banyaknya partikel dalam larutan terdiri dari banyaknya A yang
tidak terionisasi (tersisa) dan banyaknya A yang terionisasi (ion B
yang terbentuk) adalah
(a - a + n a ) mol = a(1+n - ) mol = a[1+(n-1) ] mol
Jika dibandingkan antara partikel zat setelah terionisasi dan
sebelum ionisasi terjadi penambahan sebesar 1+(n-1) kali.
Penambahan ini disebut faktor van’t Hoff atau faktor i.
Faktor Van’t Hoff (i)
Note :
i = 1 + (n-1)
SOAL