Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Pengertian
Payudara adalah salah satu daripada ciri-ciri seks sekunder yang mempunyai arti
penting bagi wanita, tidak saja sebagai salah satu identitas bahwa ia seorang wanita,
melainkan mempunyai nilai tersendiri baik dari segi biologik, psikologik, psikoseksual
maupun psikososial .
Kanker merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang
tumbuh secara terus-menerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan
sekitarnya dan tidak berfungsi fisiologis. Kanker terjadi karena timbul dan berkembang
biaknya jaringan sekitarnya (infiltratif) sambil merusaknya (dekstrutif), dapat menyebar
ke bagian lain tubuh, dan umumnya fatal jika dibiarkan. Pertumbuhan sel-sel kanker akan
menyebabkan jaringan menjadi besar dan disebut sebagai tumor. Tumor merupakan
istilah yang dipakai untuk semua bentuk pembengkakan atau benjolan dalam tubuh. Sel-
sel kanker yang tumbuh cepat dan menyebar melalui pembuluh darah dan pembuluh getah
bening. Penjalarannya ke jaringan lain disebut sebagai metastasis. Kanker mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang tumbuh secara cepat, ada yang tumbuh tidak
terlalu cepat, seperti kanker payudara.
Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang
ganas berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh World Health Organization (WHO)
dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan nomor kode
174. Kanker ini mulai tumbuh di dalam jaringan payudara, jaringan payudara terdiri dari
kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu) saluran kelenjar (saluran air susu) dan jaringan
penunjang payudara.
Price (2005) mendefinisikan kanker payudara adalah kanker yang sering terjadi
pada kaum wanita (diluar kanker kulit). Kanker payudara memperlihatkan proliferasi
keganasan sel epitel yang membatasi duktus atau lobus payudara. Pada awalnya hanya
terdapat hiperplasi yang kemudian berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi
stroma. Sedangkan menurut Ramli (1995) kanker payudara adalah neoplasma ganas,
suatu pertumbuhan jaringan payudara yang abnormal yang tidak memandang jaringan
sekitarnya, tumbuh infiltratif dan destruktif dan dapat bermetastase. Tumor ini tumbuh
progresif dan relatif cepat membesar.

1
Kanker payudara merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada
wanita, kanker payudara terjadi karena adanya kerusakan pada gen yang mengatur
pertumbuhan dan diferensiasi sehingga sel itu tumbuh dan berkembang biak tanpa dapat
dikendalikan.Sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh
tubuh.

2. Prevalensi Kanker Payudara


World Health Organitation (WHO) memperkirakan lebih dari 1,2 juta orang
terdiagnosis menderita kanker payudara pada tahun 2005. Di Amerika Serikat kanker
payudara menduduki prioritas utama, insidennya meningkat sampai 54% dalam 40 tahun
(Smeltzer & Bare, 2002). Di Kanada tahun 2005, berdasarkan laporan Canadian Cancer
Society penderita kanker payudara diperkirakan mencapai 21.600 wanita dan 5.300 orang
akan meninggal dunia.
Di Indonesia belum ada data statistik yang menggambarkan penderita kanker
payudara. Sebuah perhitungan statistik didasarkan pada data penderita kanker payudara
di Amerika, Kanada, dan Australia oleh Kusminarto (2005) menunjukkan angka
prevalensi penderita kanker payudara di Indonesia tahun 2005 sebesar 876.665 orang.
Problem kanker payudara menjadi lebih besar lagi karena lebih dari 70% penderita datang
ke dokter pada stadium yang sudah lanjut, hal ini berbeda dengan di negara maju, di
Jepang misalnya kanker payudara stadium lanjut hanya ditemukan sebanyak 13% saja
Menurut prevalensi data dari Departemen Kesehatan RI tahun 2007 kejadian
kanker payudara sebanyak 8.227 kasus atau 16,5%. Sedangkan berdasarkan data Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama
pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%). Kanker tertinggi yang
diderita wanita Indonesia adalah kanker payudara dengan angka kejadian 26 per 100.000
perempuan.
Berdasarkan laporan program dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
berasal dari rumah sakit dan puskesmas tahun 2006 di propinsi Jawa Tengah, kasus
penyakit kanker yang ditemukan sebanyak 22.857 kasus (7,13 per 1000 penduduk).
Menurut survey sentinel dari Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan menemukan kanker
payudara menempati urutan pertama, disusul kanker genitalia interna perempuan, kanker
serviks dan kanker kulit.

2
B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui faktor determinan penyakit kanker payudara.
2. Untuk mengetahui pencegahan kanker payudara dan pengobatannya.
3. Untuk mengetahui kebijakan atau program pemerintah dalam menangani masalah
kanker payudara.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kanker
Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel sel jaringan tubuh yang
berubah menjadi ganas.Kanker payudara adalah gangguan dalam pertumbuhan sel normal
mammae dimana sel abnormal timbul dari sel – sel normal, berkembang biak dan
menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah Jadi penulis menyimpulkan kanker
payudara adalah kanker yang menakutkan bagi seorang wanita.

B.Tanda dan Gejala


1) Benjolan dipayudarah
adalah gejala awal dari kanker payudarah yang paling mudah dikenali.jaringan payudarah
membentang luas hingga ke bawah lengan benjolan juga muncul disekitar ketiak .sel
kanker bisa menyebar melalui kelenjar getah bening yang ada disekitar payudarah
dibawah lengan area sekitarnya.
2) perubahan kulit payudarah
sel kanker menyerang sel sel kulit payudarah yang sehat dan menyebabkan peradangan
sehingga tekstur aslinya beruba.
3) keluarnya cairan dari puting
ketika puting mengeluarkan cairan tak biasa yang encer atau kental,perlu waspada cairan
yang keluar biasanya cukup bervariasi dari mulai berwarna bening,kuning,hijau,hingga
merah seperti darah .
4) kelenjar getah bening membengkak
jika sel kanker sampai masuk ke kelenjar getah bening,kanker ini akan mengalami
pembengkakan
5) nyeri pada payudara atau puting
terkadang rasa sakitnya muncul seperti sensasi panas terbakar.rasa sakit juga muncul
mesti tidak disentuh
6) payudarah memerah
kanker payudarah bisa membuat ara kulit buah dada berubah warna.bis jadi tanpak
kemerahan,atau kebiruan seperti memar.
7) payudara besar sebelah
8) puting susu masuk kedalam

4
C. Etiologi
Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor resiko
pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara yaitu :
a)Tinggi melebihi 170 cm
Wanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker payudara karena
pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan
struktur genetik (DNA) pada sel tubuh yang diantaranya berubah ke arah sel
ganas.
b) Usia
Usia dibawah 20 tahun jarang dijumpai kanker payudara, angka kejadiannya
meningkat sejalan dengan bertambahnya usia
c) Ibu yang menyusui
Ibu yang menyusui dapat mengurangi bahaya terkena kanker payudara karena
semakin lama ibu menyusui anaknya semakin kecil terkena kanker payudara,saat
menyusui terdapat perubahan hormonal salah satunya yaitu penurunan esterogen.
d) Kelamin
Kelamin laki-laki hanya 1 % angka kejadian kanker payudara.
e) Faktor genetik
Faktor genetik kemungkinan untuk menderita kanker payudara 2 – 3 x lebih besar
pada wanita yang ibunya atau saudara kandungnya menderita kanker payudara.
Dan secara umum juga riwayat keluarga sangat berperan dalam terjadinya kanker
payudarah

D. Patofisiologi
Proses terjadinya kanker payudara dan masing-masing etiologi antara lain obesitas,
radiasi, hiperplasia, optik, riwayat keluarga dengan mengkonsumsi zat-zat karsinogen sehingga
merangsang pertumbuhan epitel payudara dan dapat menyebabkan kanker payudara.Kanker
payudara berasal dari jaringan epithelial,dan paling sering terjadi pada sistem duktal. Mula-
mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel ini akan berlanjut
menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker membutuhkan waktu 7 tahun untuk
bertumbuh dari sebuah sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba
( kira kira berdiameter 1 cm ). Pada ukuran itu, kira- kira seperempat dari kanker payudara telah
bermetastase. Kebanyakan dari kanker ditemukan jika sudah teraba, biasanya oleh wanita itu
sendiri. Gejala kedua yang paling sering terjadi adalah cairan yang keluar dari muara duktus
satu payudara, dan mungkin berdarah.
5
Jika penyakit telah berkembang lanjut, dapat pecahnya benjolan-benjolan pada kulit
ulserasi Karsinoma inflamasi, adalah tumor yang tumbuh dengan cepat terjadi kirakira 1-2%
wanita dengan kanker payudara gejala-gejalanya mirip dengan infeksi payudara akut. Kulit
menjadi merah, panas, edematoda, dan nyeri. Karsinoma ini menginfasi kulit dan jaringan
limfe. Tempat yang paling sering untuk metastase jauh adalah paru, pleura, dan tulang.
Karsinoma payudara bermetastase dengan penyebaran langsung kejaringan
sekitarnya, dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah. Bedah dapat mendatangkan stress
karena terdapat ancaman terhadap tubuh, integritas dan terhadap jiwa seseorang. Rasa nyeri
sering menyertai upaya tersebut pengalaman operatif di bagi dalam tiga tahap yaitu preoperatif,
intra operatif dan pos operatif. Operasi ini merupakan stressor kepada tubuh dan memicu respon
neuron endokrine respon terdiri dari system saraf simpati yang bertugas melindungi tubuh dari
ancaman cidera. Bila stress terhadap sistem cukup gawat atau kehilangan banyak darah, maka
mekanisme kompensasi dari tubuh terlalu banyak beban dan syock akan terjadi. Anestesi
tertentu yang di pakai dapat menimbulkan terjadinya syock.
Respon metabolisme juga terjadi. Karbohidrat dan lemak menyajikan suplai asam amino
yang di pakai untuk membangun
jaringan baru. Intake protein yang di perlukan guna mengisi kebutuhan protein untuk
keperluan penyembuhan dan mengisi kebutuhan untuk fungsi yang optimal.
Kanker payudara tersebut menimbulkan metastase dapat ke organ yang deket maupun
yang jauh antara lain limfogen yang menjalar ke kelenjar limfe aksilasis dan terjadi benjolan,
dari sel epidermis penting menjadi invasi timbul krusta pada organ pulmo mengakibatkan
ekspansi paru tidak optimal.

6
E. Pathwey
Pathway Cancer Mammae

Faktor predisposisi dan

sel mammae

Mendesak sel syaraf


sekitar darah

Interupsi sel syaraf Aliran darah terhambat


pada mammae

Peningkatan NYERII Hipoksia


konsistensi mammae

Nekrosis jaringan
Mammae
abnormal
Bakteri patogen

Massa tumor
Resiko infeksi
luar
Mammae asimetrik Defisiensi

terganggu ANXIETAS
Infiltrasi pleura
Ulkus
Ekspansi paru menurun
jaringan Ca
KULIT/
JARINGAN KETIDAKEFEKTIFAN Hipermetabolisme ke
POLA NAFAS jaringan

Hipermetabolisme
jaringan lain menurun

KETIDAKSEIMBANGAN
NUTRISI KURANG Berat badan turun
DARI KEBUTUHAN
TUBUH

7
F. Pengobatannya
Pengobatan dimulai setelah dilakukan penilaian secara menyeluruh terhadap kondisi
penderita, yaitu sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsi.
Pola pengobatan kanker payudara tergantung pada stadium tumor. Keberhasilan
pengobatan kanker payudara bergantung pada stadiumnya. Semakin dini ditemukan semakin
mudah disembuhkan. Pengobatan kanker payudara meliputi :
a. Operasi
Tindakan pengobatan dapat diakukan dengan Operasi yang dilakukan dengan mengambil
sebagian atau seluruh payudara. Cara pengobatan ini bertujuan untuk membuang sel-sel
kanker yang ada di dalam payudara. Jenis-jenis operasi yang dilakukan untuk mengobati
kanker payudara adalah sebagai berikut:
1) Lumpektomi
Lumpektomi merupakan operasi pengangkatan sebagian dari payudara dimana
pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh
payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpektomi
direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya
dipinggir payudara.
2) Mastektomi
Mastektomi merupakan operasi yang dilakukan untuk mengangkat seluruh payudara
beserta kankernya, kadang-kadang beserta otot dinding dada.
a) Mastektomi simplek : seluruh jaringan payudara diangkat tetapi otot dibawah payudara
dibiarkan utuh dan disisakan kulit yang cukup untuk menutup luka bekas operasi.
Rekonstruksi payudara lebih mudah dilakukan jika otot dada dan jaringan lain dibawah
payudara dibiarkan utuh. Prosedur ini biasanya digunakan untuk mengobati kanker
invasif yang telah menyebar luar ke dalam saluran air susu, karena jika dilakukan
pembedahan breast-conserving, kanker sering kambuh.
b) Mastektomi simplek ditambah diseksi kelenjar getah bening atau modifikasi
mastektomi radikal : seluruh jaringan payudara diangkat dengan menyisakan otot dan
kulit, disertai pengangkatan kelenjar getah bening ketiak.
c) Mastektomi radikal : seluruh payudara, otot dada dan jaringan lainnya diangkat.

b. Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair, kapsul
atau infus yang bertujuan membunuh sel kanker tidak hanya pada payudara tapi juga seluruh
tubuh. Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok
8
karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi. Efek samping ini dapat
dikontrol dengan pemberian obat. Kemoterapi biasanya diberikan 1-2 minggu sesudah
operasi. Namun untuk tumor yang terlalu besar, sebaiknya dilakukan kemoterapi praoperasi.
Menurut (Smeltzer dan Bare, 2002) penatalaksanaan kanker payudara adalah
1. Pengobatan lokal kanker payudara
Tujuan utama terapi lokal adalah menyingkirkan adanya kanker lokal:
a. Mastektomi radiasi yang modifikasi
b. Bedah dengan menyelamatkan payudara, adalah : mastektomi, limfektomi
(pengangkatan jaringan kanker dan sejumlah kecil jaringan sekitarnya dengan kulit
lapisan atas tetap di tempatnya)
1. Mastektomi
Mastektomi merupakan pengangkatan ke seluruh tubuh payudara dan beberapa nodus
limfe
Tujuannya : untuk menghilangkan tumor payudara dengan membuang payudara dan
jaringan yang mendasari.
2. Terapi radiasi
Terapi radiasi Biasanya di lakukan sel infuse massa tumor untuk mengurangi
kecenderungan kambuh dan menyingkirkan kanker resudial
3. Rekontruksi / pembedahan
Rekontruksi/ pembedahan ini dilakukan tindakan pembedahan tergantung pada stadium 1
dan 11 lakukan mastektomi radikal, bila ada metastasis dilanjutkan dengan radiasi regional
dan kemoterapi ajuvan. Dapat juga dilakukan mastektomi simplek yang harus di ikuti
radisi tumor bed.Untuk setiap tumor yang terletak pada kuadran sentral
4. Terapi Hormonal
Tujuan dari terapi hormonal adalah untuk menekan sekresi hormon esterogen
5. Tranplantasi sumsum tulang
Tranplantasi sumsung tulang pada tahap ini prosedur yang di lakukan adalah
pengangkatan sumsum tulang dan memberikan kemoterapi dosis tinggi, sumsum tulang
pasien yang di pisahkan dari efek samping kemoterapi, kemudian infuskan ke IV.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kanker payudara terjadi karena adanya pertumbuhan abnormal sel payudara. mekanisme
etiologi kanker payudara adalah Hormon, Kontrasepsi oral, dan Reseptor hormon. Faktor resiko
yang berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara berdasarkan hasil penelitian secara case
control oleh Rini Indrati, Henry Setyawan S, dan Djoko Handojo di Rumah Sakit Dokter
Kariadi Semarang pada bulan September 2004 sampai dengan Februari 2005, yaitu Tumor
Jinak pada Payudara, Aktifitas Fisik, Pola Konsumsi Makanan Berlemak, Riwayat Kanker
Payudara pada Keluarga, Lama Menyusui, Lama Menggunakan Kontrasepsi Oral, Umur Janin
pada Saat Aborsi, Riwayat Kanker Payudara dan Kanker Ovarium, Umur Menstruasi Pertama,
Perokok Pasif, dan Kanker Ovarium pada Keluarga.
Mencegah kanker payudara dapat dilakukan dengan pola hidup yang baik seperti
membiasakan diri mengkonsumsi makanan seimbang (Healthy Diet), banyak makan buah dan
sayur yang mengandung vitamin A, C, E dan mineral selenium, menjaga berat badan, tidak
merokok, menghindari alkohol, serta melakukan aktivitas yang sehat seperti melakukan
olahraga yang teratur. Sedangkan pengobatan kanker payudara meliputi Operasi, Radioterapi,
Kemoterapi, Terapi Hormonal, dan Terapi Imunologi.

B. Saran
Setiap wanita berisiko mengalami kanker payudara. Karena itu, kenali dan pahami
payudara Anda. Semakin dini Anda tahu adanya kelainan, semakin besar harapan
kesembuhannya.Terdapat tiga cara utama untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker
payudara, yaitu SADARI (Periksa Payudara Sendiri) atau breast selfexamination, sebaiknya
mulai biasa dilakukan pada sekitar usia 20 tahun, minimal sekali sebulan. SADARI dilakukan
3 hari setelah haid berhenti atau 7 hingga 10 hari dari haid Anda. Kedua, lakukan pemeriksaan
oleh tenaga kesehatan.Tujuannya untuk memastikan ada-tidaknya perubahan pertanda kanker
payudara yang tidak terlihat saat pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ini cukup efektif untuk wanita
berusia di atas 40 tahun.
Peran pemerintah dalam penanggulangan kanker payudara besar sekali, tentu diperlukan
alokasi dana untuk upaya upaya tersebut diatas, yang perlu disertai dengan ketersedian tenaga
terlatih dan dokter spesialis serta akses pengobatan sebagai tindak lanjut, setelah diagnosis
ditegakkan. Oleh karena itu,pemerintah diharapkan dapat mengembangkan perencanaan
penanggulangan kanker dengan benar.
10
DAFTAR PUSTAKA

1. Aida Adil Abdul-Samad, dkk. 2009. Jurnal: breast cancer selected lifestyle
Variables.http://www.bahrainmedicalbulletin.com/december_2009/Breastcancer.pdf.
Diakses tanggal 12 April 2011.
2. Anna Maria Sirait, dkk. 2009. Jurnal: Hubungan Kontrasepsi Pil dengan tumor kanker
diindonesia http://www.google.co.id/url. Diakses tanggal 12 April 2011.
3. Ashar Bugis. 2007. Jurnal: Hubungan Faktor Risiko Menyusui dengan Kejadian Kanker
Payudara pada Pasien yang di Rawat Inap di RS.Dr. KariadiSemarang.
http://eprints.undip.ac.id/22321/1/Ashar_Bugis.pdf. Diakses tanggal 12 April 2011.
4. Astarika Dewani Putri. 2008. Skripsi: Perilaku Koping pada Penyandang Kanker
Payudara. http://etd.eprints.ums.ac.id/835/1/F100040130.pdf. Diakses tanggal 19 April
2011.
5. Azamris. 2006. Jurnal: Analisis Faktor Risiko pada Pasien Kanker Payudara di Rumah
Sakit Dr. M. Djamil Padang .
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/17_152_Analisafaktorresikopasienkanker.pdf/17
_152_Analisafaktorresikopasienkanker.html. Diakses tanggal 12 April 2011.
6. Dwi Sri Handayani. 2008. Jurnal: Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap
dengan Perilaku Para Wanita Dewasa Awal dalam Melakukan Pemeriksaan Payudara
Sendiri di Kelurahan Kalangan Kecamatan Pedan Klaten.
http://eprints.undip.ac.id/16006/1/ARTIKEL_dwi_sri.pdf. Diakses tanggal 13 April
2011.
7. Masdalina Pane. 2002. Aspek Klinis dan Epidemiologis Penyakit Kanker Payudara.
http://www.tempo.co.id/medika/arsip/082002/pus-3.htm. Diakses tanggal 19 April
2011.
8. News Medical. 2011. Epidemiologi Kanker Payudara. http://www.news-
medical.net/health/Breast-Cancer-Epidemiology-%28Indonesian%29.aspx.
Diakses tanggal 20 April 2011.
9. Nadia Felicia. 2009. Langkah-Langkah Pencegahan Kanker Payudara
http://female.kompas.com/read/2009/11/19/11445482/Langkahlangkah.Pencegahan.K
anker.Payudara. Diakses tanggal 21 April 2011.
10. Rini Indrati, dkk. 2005. Jurnal: Faktor - Faktor Risiko yang Berpengaruh terhadap
Kejadian Kanker Payudara Wanita.
11. http://eprints.undip.ac.id/5248/1/Rini_Indarti.pdf. Diakses tanggal 12 April 2011.

11
DATA DIRI INDIVIDU KELOMPOK 8

Nama : Tessy Sesmita Mokoginta


Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Bilalang 2
NIM : 01606010098
N0.HP :081244293095

Nama : Ayuni Gobel


Jenis Kelamin :Perempuan
Agama :Islam
Alamat : Mongkonai
NIM :01707010036
NO HP :085146017255

Nama :Riko Siswanto Mamonto


Jenis Kelamin: Laki Laki
Agama : Islam
Alamat : Dumoga
NIM :017070100
NO HP :085824032085

12

Anda mungkin juga menyukai