Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Mozaik

Vol. IX Edisi 1 E-ISSN: 2614-8390


Juli 2017 P-ISSN: 1858-1269

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA PEGAWAI DAN KUALITAS PELAYANAN


PUBLIK TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DALAM MENERIMA
PELAYANAN PUBLIK PADA KECAMATAN KARAWACI KOTA TANGERANG

RACHMAT GUSTIANA
1)
Dosen STISIP Yuppentek
E-mail: rachmatgustiana@gmail.com1)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh kemampuan kerja pegawai
dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat dalam menerima pelayanan publik pada
Kecamatan Karawaci Kota Tangerang. Untuk variabel penelitiannya adalah kemampuan kerja (X1),
kualitas pelayanan (X2) dan kepuasan masyarakat (Y). Metode penelitian yang digunakan adalah
metode kuantitatif dengan jenis asosiatif yang menjelaskan hubungan diantara variabel bebas dengan
variabel terikatnya. Survey dilakukan terhadap 100 masyarakat yang menerima pelayanan di
Kecamatan Karawaci Kota Tangerang dari jumlah keseluruhan masyarakat sebanyak 132.617 orang
masyarakat yang berusia di atas 18 tahun serta studi pustaka sebagai bahan pendukung kajian empirik.
Pengujian hipotesis dilakukan melalui pengolahan data yang menggunakan paket program SPSS for
Windows versi 20.00 tahun 2013 dengan metode analisis statitisk korelasi, koefisien determinasi dan
regresi linear. Adapun kesahihan instrumen dilaksanakan melalui uji validitas, realibitas, normalitas
dan linearitas data. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan kemampuan
kerja pegawai mampu mempengaruhi kepuasan masyarakat di Kecamatan Karawaci sebesar sebesar
32,95 %. Kemampuan kualitas pelayanan dalam mempengaruhi kepuasan masyarakat di Kecamatan
Karawaci sebesar sebesar 44,22 %. Kemampuan kepuasan kerja pegawai dan kualitas pelayanan
dalam mempengaruhi kepuasan masyarakat di Kecamatan Karawaci sebesar sebesar 52,00 %.

Kata Kunci: Kemampuan Kerja Pegawai, Kepuasan Masyarakat, Pelayanan Publik

PENDAHULUAN pelayanan administratif yang disediakan oleh


Pelayanan merupakan tugas utama yang penyelenggara pelayanan publik. Ruang
hakiki dari sosok aparatur, sebagai abdi negara lingkup pelayanan publik menurut Undang-
dan abdi masyarakat. Tugas ini telah jelas Undang Pelayanan Publik meliputi pelayanan
digariskan dalam pembukaan UUD 1945 alinea barang publik dan jasa publik serta pelayanan
keempat, yang diperjelas lagi dalam Keputusan administratif yang diatur dalam peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. perundang-undangan.
25 tahun 2004 yang menguraikan pedoman Dewasa ini kehidupan masyarakat
umum penyelenggaraan pelayanan publik. mengalami banyak perubahan sebagai akibat
Pelayanan sebagai proses pemenuhan dari kemajuan yang telah dicapai dalam proses
kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara pembangunan sebelumnya dan kemajuan yang
lansung, merupakan konsep yang senantiasa pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
aktual dalam berbagai aspek kelembagaan. Perubahan yang dapat dirasakan sekarang ini
Bukan hanya pada organisasi bisnis, tetapi telah adalah terjadinya perubahan pola pikir
berkembang lebih luas pada tatanan organisasi masyarakat ke arah yang semakin kritis. Hal itu
pemerintah. dimungkinkan, karena semakin hari warga
Kemudian pelayanan publik juga memiliki masyarakat semakin cerdas dan semakin
dasar hukum Undang-Undang Nomor 25 tahun memahami hak dan kewajibannya sebagai
2009 tentang Pelayanan Publik. Menurut UU warga.
tersebut, Pelayanan publik adalah kegiatan atau Kondisi masyarakat yang demikian
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan menuntut hadirnya pemerintah yang mampu
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan memenuhi berbagai tuntutan kebutuhan dalam
perundang-undangan bagi setiap warga negara segala aspek kehidupan mereka, terutama dalam
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau mendapatkan pelayanan yang sebaik-baiknya

26
Jurnal Mozaik
Vol. IX Edisi 1 E-ISSN: 2614-8390
Juli 2017 P-ISSN: 1858-1269

dari pemerintah. Dalam kaitannya itu (Rasyid Fasilitas pelayanan yang tidak memadai,
2007:11) mengemukakan bahwa : Pemerintah menimbulkan keterlambatan mengwujudkan
modern, dengan kata lain, pada hakekatnya hasil kerja nyata, dan tanpa tersedianya fasilitas
adalah pelayanan kepada masyarakat. yang mencukupi dalam organisasi maka
Pemerintah tidaklah diadakan untuk melayani pelayanan tidak terlaksana dengan maksimal.
dirinya sendiri, tetapi untuk melayani Setiap pekerjaan memerlukan fasilitas untuk
masyarakat. Memungkinkan setiap anggota memudahkan pelaksanaan tugas. Fasilitas
masyarakat mengembangkan kemampuan dan disediakan guna mendukung perkerjaan
kreativitasnya demi mencapai kemajuan manusia dalam mencapai tujuan organisasi
bersama. yang diharapkan.
Pemberian palayanan yang memenuhi RUMUSAN MASALAH
standar yang telah ditetapkan memang menjadi Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini
bagian yang perlu dicermati. Saat ini masih adalah :
sering dirasakan bahwa kualitas pelayanan 1. Seberapa besar pengaruh kemampuan kerja
minimum sekalipun masih jauh dari harapan pegawai terhadap kepuasan masyarakat dalam
masyarakat. Yang lebih memprihatinkan lagi, menerima pelayanan publik pada Kecamatan
masyarakat hampir sama sekali tidak
Karawaci Kota Tangerang ?
memahami secara pasti tentang pelayanan yang
2. Seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan
seharusnya diterima dan sesuai dengan prosedur
publik terhadap kepuasan masyarakat dalam
pelayanan yang baku oleh pemerintah.
menerima pelayanan publik pada Kecamatan
Masyarakatpun enggan mengadukan apabila
menerima pelayanan yang buruk, bahkan Karawaci Kota Tangerang ?
hampir pasti mereka pasrah menerima layanan 3. Seberapa besar pengaruh kemampuan kerja
seadanya. Kenyataan semacam ini terdorong pegawai dan kualitas pelayanan secara
oleh sifat public goods menjadi monopoli bersama-sama terhadap kepuasan masyarakat
pemerintah khususnya dinas/instansi dalam menerima pelayanan publik pada
pemerintah daerah dan hampir tidak ada Kecamatan Karawaci Kota Tangerang?
pembanding dari pihak lain. Praktek semacam
TUJUAN PENELITIAN
ini menciptakan kondisi yang merendahkan
Tujuan tujuan yang ingin dicapai pada
posisi tawar dari masyarakat sebagai penggunan
penelitian ini adalah untuk mendapatkan
jasa pelayanan dari pemerintah, sehingga
pemahaman lebih mendalam berkenaan upaya-
memaksa masyarakat mau tidak mau menerima
upaya peningkatan pelayanan publik yang
dan menikmati pelayanan yang kurang
dilaksanakan oleh suatu instansi di lingkungan
memadai tanpa protes.
kerja Pemerintahan Kota Tangerang dengan
Dalam penyelenggaraan pelayanan oleh
mengukur tingkat kepuasan masyarakat selaku
pemerintah, khususnya di Kecamatan Karawai
penerima layanan dan kaitannya dengan
Kota Tangerang, kepuasan masyarakat
kemampuan kerja pegawai dan fasilitas
merupakan tolak ukur keberhasilan pemerintah
pelayanan yang tersedia di Kantor Kecamatan
Kecamatan Karawaci dalam menyediakan
Karawaci Kota Tangerang, sehingga hasil
pelayanan publik. Dengan cara mengetahui
penelitian ini menjadi sebuah kajian ilmiah dan
apakah layanan kepada masyarakat tersebut
berarti bagi masyarakat dan Pemerintah Kota
sudah terpenuhi dan sesuai dengan yang
Tangerang, khususnya di Pemerintah
diwajibkan oleh Pemerintah Kota Tangerang
Kecamatan Karawaci yang melaksanakan
yang termuat dalam Standar Pelayanan Minimal
pelayanan publik.
terhadap kebutuhan masyarakat dan harapan
atas layanan yang masyarakat terima yang
memperhatikan kualitas pelayanan yang DEFINISI KONSEP VARIABEL
diberikan oleh pemerintah Kecamatan Karawaci 1. Kemampuan Kerja Pegawai
relatif terjangkau dan mutu pelayanan itu Menurut Pabundu (2008 : 57) :
sendiri memiliki muatan yang transparan, adil, “Kemampuan aparatur dapat diartikan
partisipatif dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai seperangkat atribut yang
produk layananannya. diperlukan guna menunjang suatu tugas
agar sesuai dengan standar kerja yang
diinginkan.

27
Jurnal Mozaik
Vol. IX Edisi 1 E-ISSN: 2614-8390
Juli 2017 P-ISSN: 1858-1269

2. Pelayanan Publik suatu keadaan dimana kebutuhan,


Pelayanan adalah pemenuhan keinginan keinginan, dan harapan pelanggan dapat
dan kebutuhan masyarakat oleh terpenuhi melalui produk yang
penyelenggara negara (Sinambela, 2010). dikonsumsi. Secara umum, kepuasan
Untuk pengukuran pelayanan publik masyarakat dapat dikatakan sebagai
(Riduwan, 2004) menagjukan 5 indikator, perasaan senang atau kecewa seseorang
yaitu : pelayanan yang berwujud, dari perbandingan antara produk yang
pelayanan yang memiliki kehandalan, dibeli sesuai atau tidak dengan harapannya.
pelayanan yang responsif, pelayanan yang DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
memberikan keyakinan dan pelayanan Secara operasional variabel penelitian
yang memiliki empati. dapat didefinisikan seperti terlihat dalam table
3. Kepuasan Masyarakat di bawah ini.
Menurut Walker, et al. (2001:35) kepuasan
masyarakat dapat didefinisikan sebagai

Tabel 1 Operasional variabel

HIPOTESIS kemampuan kerja pegawai dan variabel


Hipotesis penelitian disusun sebagai kualitas pelayanan publik) dan variabel terikat
berikut : (kepuasan masyarakat). Dengan penelitian ini
1. Terdapat pengaruh kemampuan kerja maka akan dapat dibangun suatu teori yang
pegawai terhadap kepuasan masyarakat dapat berfungsi untuk menjelaskan,
dalam menerima pelayanan publik pada meramalkan, dan mengontrol suatu gejala yang
Kecamatan Karawaci Kota Tangerang. terjadi dalam obyek penelitian.
2. Terdapat pengaruh kualitas pelayanan Populasi dalam penelitian ini adalah
publik terhadap kepuasan masyarakat masyarakat yang menerima pelayanan di
dalam menerima pelayanan publik pada Kecamatan Karawaci dan berusia di atas 18
Kecamatan Karawaci Kota Tangerang. tahun yang berjumlah 132.617 orang, yang
3. Terdapat pengaruh kemampuan kerja terdiri dari 66.310 laki-laki dan 66.307
pegawai dan kualitas pelayanan publik perempuan. Sedangkan ukuran sampelnya
secara bersama-sama terhadap kepuasan sebesar 100 orang masyarakat yang diambil
masyarakat dalam menerima pelayanan secara acak dengan menggunakan rumus Slovin
publik pada Kecamatan Karawaci Kota dengan error sampel sebesar 10 %.
Tangerang. Sejalan dengan definisi konsep dan
METODE RISET operasional variabel maka data primer
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian adalah merupakan jawaban
menggunakan metode kuantitatif, yaitu responden atas pengisian kuesioner. Daftar
menggunakan perhitungan statistik sebagai Pertanyaan (kuesioner), yaitu sejumlah
dasar pengolahan dan alat analisis data. Adapun pertanyaan yang diberikan kepada responden
metode kuantitatif yang digunakan termasuk ke sekitar permasalahan penelitian. Dengan
dalam jenis asosiatif (hubungan), sebab variabel demikian dalam pengumpulan data peneliti
terdiri dari dua, yaitu variabel bebas (variabel akan mempergunakan alat bantu daftar

28
Jurnal Mozaik
Vol. IX Edisi 1 E-ISSN: 2614-8390
Juli 2017 P-ISSN: 1858-1269

pertanyaan berupa angket dan lembar Karawaci Kota Tangerang. Adapun hasil
pengamatan yang keduanya bersifat terstruktur. persentase tersebut adalah. Adapun hasil
Teknik analisis yang digunakan adalah persentase tersebut adalah : % kemampuan
korelasi produk moment, koefisien determinasi kerja pegawai = [2.748 : 5.000] x 100% = 54,96
dan regresi linear yang dianalisis baik secara %. Berdasarkan hasil perbandingan di atas,
sederhana ataupun ganda. dapat diketahui bahwa tingkat kemampuan
HASIL PENELITIAN kerja pegawai di Kecamatan Karawaci Kota
1. Analisa Deskriptif Tangerang nilainya adalah 54,96 %. Dengan
a. Kemampuan Kerja Pegawai demikian dapat digambarkan bahwa tingkat
Hasil perbandingan antara skor total kemampuan kerja pegawai di Kecamatan
jawaban responden dengan skor total apabila Karawaci Kota Tangerang dapat dikategorikan
menjawab pilihan selalu dapat dijadikan sudah cukup baik, mengingat hasil persen
pedoman untuk melihat penilaian tingkat perbandingan menunjukkan berada di atas 50%
kemampuan kerja pegawai di Kecamatan dari 100% nilai yang diperhitungkan.

Tabel 2 Hasil uji deskriptif kemampuan kerja

b. Pelayanan Publik Dengan demikian dapat digambarkan bahwa tingkat


Adapun hasil persentase kualitas kualitas pelayanan di Kecamatan Karawaci Kota
pelayanantersebut adalah : % kualitas pelayanan = Tangerang dapat dikategorikan sudah cukup baik,
[2.720 : 5.000] x 100% = 54,40 %. Berdasarkan mengingat hasil persen perbandingan menunjukkan
hasil perbandingan di atas, dapat diketahui bahwa berada di atas 50% dari 100% nilai yang
kondisi kualitas pelayanan saat ini di Kecamatan diperhitungkan.
Karawaci Kota Tangerang nilainya adalah 54,40 %.

Tabel 3 Hasil uji deskriptif pelayanan deskriptif

c. Kepuasan Masyarakat adalah 52,96 %. Dengan demikian dapat


Adapun hasil persentase kepuasan digambarkan bahwa tingkat kepuasan
masyarakat tersebut adalah : % kepuasan masyarakat atas pelayanan di Kecamatan
masyarakat = [2.648 : 5.000] x 100% = 52,96 Karawaci Kota Tangerang dapat dikategorikan
%. Berdasarkan hasil perbandingan di atas, sudah cukup baik, mengingat hasil persen
dapat diketahui bahwa tingkat kepuasan perbandingan menunjukkan berada di atas 50
masyarakat atas pemberian pelayanan di %.
Kecamatan Karawaci Kota Tangerang nilainya

29
Jurnal Mozaik
Vol. IX Edisi 1 E-ISSN: 2614-8390
Juli 2017 P-ISSN: 1858-1269

Tabel 4 Hasil uji deskriptif kepuasan masyarakat

2. Pengujian Persyaratan Analisis normal, sedangkan untuk analisis regresi linear


Pengujian persyaratan analisis data membutuhkan data yang berhubungan secara
dipergunakan karena dalam perhitungan analisis linear.
lanjutan memerlukan persyaratan-persyaratan Dengan demikian, untuk pengujian
terhadap data yang diperoleh, semisal, data persyaratan analisis data peneliti menggunakan
harus valid dan reliabel. Kemudian untuk pemgujian validitas data, reliabilitas data,
pengujian korelasi diharuskan memenuhi normalitas data dan linearitas data, yang
persyaratan bahwa data dasar analisis harus hasilnya terangkum dalam tabel di bawah ini.
memiliki pola penyebaran yang berdistribusi

Tabel 5 Pengujian persyaratan analisis data

Berdasarkan hasil perhitungan pada setiap 3. Pengujian Hipotesis


analisis untuk persyaratan analisis pengujian Pengujian hipotesis menggunakan analisis
hipotesis, semuanya dapat terpenuhi, baik itu korelasi produk momen.
pengajuan validitas data, reliabilitas data,
normalitas data ataupun linearitas datanya.
Tabel 6 Hasil perhitungan korelasi

Hasil analisis antara variabel kemampuan masyarakat (Y) sebesar 0,574 yang signifikan
kerja pegawai (X1) dengan variabel kepuasan hasilnya pada selang kepercayaaan lebih dari 95

30
Jurnal Mozaik
Vol. IX Edisi 1 E-ISSN: 2614-8390
Juli 2017 P-ISSN: 1858-1269

% (α=0,000). sehingga untuk pengujian kepercayaan 95 % (α=0,0030). Dengan hasil


hipotesis pertama yang menyatakan bahwa : tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis
“Terdapat pengaruh kemampuan kerja pegawai penelitian ketiga yang menyatakan : “Terdapat
terhadap kepuasan masyarakat dalam menerima pengaruh kemampuan kerja pegawai dan
pelayanan publik pada Kecamatan Karawaci kualitas pelayanan publik secara bersama-sama
Kota Tangerang”, kesimpulannya dapat terhadap kepuasan masyarakat dalam menerima
diterima pada selang kepercayaan 95%. pelayanan publik pada Kecamatan Karawaci
Hasil analisis antara variabel kualitas Kota Tangerang”, dapat terbukti pada selang
pelayanan publik (X2) dengan variabel kepercayaan 95 %.
kepuasan masyarakat (Y) sebesar 0,665 yang 4. Pengujian Determinasi
signifikan pada selang kepercayaan lebih dari Pengujian determinasi digunakan untuk
95 % (α=0,003). Sehingga untuk pengujian melihat seberapa besar kemampuan variabel
hipotesis kedua yang menyatakan : “Terdapat bebas (kemampuan kerja pegawai dan
pengaruh kualitas pelayanan publik terhadap pelayanan publik) dalam mempengaruhi
kepuasan masyarakat dalam menerima kepuasan masyarakat yang menerima pelayanan
pelayanan publik pada Kecamatan Karawaci di Kecamatan Karawaci Kota Tangerang
Kota Tangerang”, kesimpulannya dapat selama ini. Uji determinasi pada dasarnya
diterima pada selang kepercayaan 95%. adalah hasil kuadrat dari koefisien korelasi
Hasil analisis antara antara variabel antara kemudian dikalikan dengan seratus persen,
variabel kemampuan kerja pegawai (X1) dan sehingga nilai determinan diwujudkan dalam
variabel kualitas pelayanan publik (X 2) dengan nilai persen.
variabel kepuasan masyarakat (Y) adalah Hasil pengujian determinasi ini dapat
sebesar 0,721 yang signifikan pada selang dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 7 Hasil perhitungan koefisien determinasi

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien sebesar 52,00 % dan sisanya sebesar 48,00 %
determinasi yang terangkum dalam tabel di atas dipengaruhi oleh faktor lainnya yang menjadi
dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh epsilon dalam penelitian atau di luar variabel
antara variabel kemampuan kerja pegawai (X1) kepuasan kerja dan kualitas pelayanan.
terhadap variabel kepuasan masyarakat (Y)
sebesar 32,95 % dan sisanya sebesar 67,05 % 5. Pengujian Regresi Linear
dipengaruhi oleh faktor lain. Besarnya pengaruh Seperti diketahui sebelumnya bahwa data
antara variabel kualitas pelayanan (X 2) dengan hasil pengujian persyaratan analisis
variabel kepuasan masyarakat sebesar (Y) menunjukkan bahwa data diantara variabel
sebesar 44,22 % dan sisanya sebesar 55,78 % bebas dengan data dari variabel terikat
dipengaruhi oleh faktor lainnya. Adapun menunjukkan hubungan yang linear, sehingga
apabila variabel kemampuan kerja (X1) dan memenuhi syarat untuk pengujian regresi linear.
variabel kualitas pelayanan (X 2) secara Hasil analisisnya dapat dilihat dalam tabel
bersama-sama akan berpengaruh terhadap berikut.
variabel kepuasan masyarakat sebesar (Y)
Tabel 8 Hasil perhitungan analisis regresi linear X1 terhadap Y

31
Jurnal Mozaik
Vol. IX Edisi 1 E-ISSN: 2614-8390
Juli 2017 P-ISSN: 1858-1269

Persamaan garis regresi linear antara kepuasan masyarakat sebesar 0,575 unit skor
kemampuan kerja (X1) terhadap kepuasan ditambah nilai konstan sebesar 10,621.
masyarakat (Y) sebesar Ŷ = 10,621 + 0,575X1. Untuk melihat hasil perhitungan dan sifat
Persamaan garis ini memberikan interpretasi hubungan variabel bebas kedua (pelayanan
bahwa : Apabila variabel kemampuan kerja publik) dengan kepuasan masyarakat dapat
ditingkatkan sebesar satu unit skor maka akan dilihat dan dijelaskan oleh tabel berikut.
meningkatkan (direspon positif) oleh variabel

Tabel 9 Hasil perhitungan analisis regresi linear X2 terhadap Y

Hubungan diantara variabel kualitas variabel kualitas pelayanan ditingkatkan sebesar


pelayanan (X2) dengan variabel kepuasan satu unit skor maka akan meningkatkan
masyarakat ( Y ) pada tabel di atas yang dapat (direspon positif) oleh variabel kepuasan
memenuhi persamaan garis regresi masyarakat sebesar 0,622 unit skor ditambah
sebesar Ŷ = 9,578 + 0,622X2. Persamaan garis nilai konstan sebesar 9,578.
ini memberikan interpretasi bahwa: Apabila

Tabel 10 Hasil perhitungan analisis regresi linear X1 dan X2 terhadap Y

Hubungan yang terjadi apabila variabel 0,322X1 + 0,472X2. Persamaan garis ini
kemampuan kerja (X1) dan variabel kualitas memberikan interpretasi bahwa : Apabila
pelayanan (X2) secara bersama-sama variabel kepuasan kerja ditingkatkan sebesar
berhubungan terhadap variabel kepuasan satu unit skor maka akan meningkatkan
masyarakat (Y) maka akan memenuhi (direspon positif) oleh variabel kepuasan
persamaan garis regresi sebesar Ŷ = 4,481 + masyarakat sebesar 0,322 unit skor, begitu pula

32
Jurnal Mozaik
Vol. IX Edisi 1 E-ISSN: 2614-8390
Juli 2017 P-ISSN: 1858-1269

dengan variabel kualitas pelayanan apabila pelayanan dalam mempengaruhi kepuasan


ditingkatkan sebesar satu unit skor maka akan masyarakat di Kecamatan Karawaci
meningkatkan (direspon positif) oleh variabel sebesar sebesar 44,22 %. Sedangkan
kepuasan masyarakat sebesar 0,472 unit skor hubungan kualitas pelayanan dengan
dan keduanya ditambah dengan nilai konstan kepuasan masyarakat bersifat positif yang
sebesar 4,481. menghasilkan persamaan regresi linearnya
Dengan hasil tersebut, maka dapat Ŷ = 9,578 + 0,622X2.
dikatakan bahwa berdasarkan persepsi 3. Hasil pengujian ketiga yang menyatakan
responden variabel kemampuan kerja pegawai bahwa : Terdapat pengaruh kemampuan
dan variabel kualitas pelayanan menjadi faktor kerja pegawai dan kualitas pelayanan
penting dalam mempengaruhi variabel publik secara bersama-sama terhadap
kepuasan masyarakat dalam menerima kepuasan masyarakat dalam menerima
pelayanan publik di Kecamatan Karawaci Kota pelayanan publik pada Kecamatan
Tangerang, karena dengan semakin baiknya Karawaci Kota Tangerang”, dapat terbukti
kepuasan kerja dan kualitas pelayanan di pada selang kepercayaan 95 %. Nilai
Kecamatan Karawaci Kota Tangerang maka korelasi antara kemampuan kerja pegawai
akan meningkatkan tingkat kepuasan dan kualitas pelayanan dengan kepuasan
masyarakat dalam menerima pelayanan publik masyarakat adalah 0,721 dengan tingkat
dari instansi ini. signifikasi sebesar 0,000. Kemampuan
kepuasan kerja pegawai dan kualitas
PENUTUP pelayanan dalam mempengaruhi kepuasan
Hal yang dapat disimpulkan dari penelitian masyarakat di Kecamatan Karawaci
ini sebagai berikut: sebesar sebesar 52,00 %. Sedangkan
1. Hasil pengujian pertama yang menyatakan hubungan kemampuan kerja kerja dan
bahwa : Terdapat pengaruh kemampuan kualitas pelayanan dengan kepuasan
kerja pegawai terhadap kepuasan masyarakat bersifat positif yang
masyarakat dalam menerima pelayanan menghasilkan persamaan regresi linearnya
publik pada Kecamatan Karawaci Kota adalah Ŷ = 4,481 + 0,322X1 + 0,472X2.
Tangerang”, kesimpulannya dapat diterima
pada selang kepercayaan 95%. Dimana Saran hasil penelitian adalah :
nilai korelasi antara kemampuan kerja 1. Camat Karawaci harus memberikan
pegawai dengan kepuasan masyarakat kesempatan kepada pegawainya dalam
adalah 0,574 dengan tingkat signifikasi rangka meningkatkan kemampuan kerja
sebesar 0,000. Kemampuan kemampuan pegawai. Beberapa hal yang dapat
kerja pegawai mampu mempengaruhi meningkatkan kemampuan kerja pegawai
kepuasan masyarakat di Kecamatan saat ini adalah dengan memberikan
Karawaci sebesar sebesar 32,95 %. kesempatan kepada pegawai untuk mau
Sedangkan hubungan kemampuan kerja melanjutkan jenjang pendidikan formal
kerja dengan kepuasan masyarakat bersifat yang ditamatkannya saat ini, minimal
positif yang menghasilkan persamaan sampai dengan level sarjana. Peningkatan
regresi linearnya adalah Ŷ = 10,621 + kemampuan kerja pegawai dapat juga
0,575X1. dengan cara mengikutsertakan pegawai
2. Hasil pengujian kedua yang menyatakan dalam kegiatan pendidikan dan latihan atau
bahwa : Terdapat pengaruh kualitas kepesertaannya dalam mengikuti
pelayanan publik terhadap kepuasan bimbingan teknis penguasaan jenis
masyarakat dalam menerima pelayanan pekerjaan tertentu sesuai dengan bidang
publik pada Kecamatan Karawaci Kota tugas yang dimiliki oleh pegawai.
Tangerang”, kesimpulannya dapat 2. Camat Karawaci harus mampu
diterima pada selang kepercayaan 95%. meningkatkan kualitas pelayanannya saat
Dimana nilai korelasi antara kualitas ini. Kalau saat ini pelayanan di Kecamatan,
pelayanan dengan kepuasan masyarakat khususnya dalam pelayanan non perijinan
adalah 0,665 dengan tingkat signifikasi belum memiliki SOP maka Camat harus
sebesar 0,000. Kemampuan kualitas segera membuat SOP sesuai dengan jenis

33
Jurnal Mozaik
Vol. IX Edisi 1 E-ISSN: 2614-8390
Juli 2017 P-ISSN: 1858-1269

pelayanan, sehingga pemberian pelayanan Handayadiningrat, Suwarno, 2003. Pengantar


kepada masyarakat dapat memiliki Study Ilmu Administrasi dan Manajement,
kepastian dan kepercayaan lebih dari Gunung Agung, Jakarta.
masyarakat yang dilayaninya. Selain itu Hasibuan, Malalyu SP. 2004. Manajemen
SOP yang dibuat harus ditaati oleh petugas Dasar, Pengertian, dan Masalah. Edisi
pemberi pelayanan, jangan sampai SOP Revisi. Bumi Aksara. Jakarta.
hanya dijadikan wacana tanpa Moenir. 2008. Manajemen Pelayanan Umum
dilaksanakan. Indonesia. Bumi Aksara Jakarta.
3. Camat Karawaci disarankan agar Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2009.
melaksanakan evaluasi kepuasan Manajemen Pelayanan : Pengembangan
masyarakat tiap tahun secara berkala yang Model Konseptual, Penerapan Citizen’s
berpedoman kepada Peraturan Menteri Charter dan Standar Pelayanan Minimal.
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun Siagian, P. Sondang. 2008. Manajemen Abad
2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan 21. Jakarta: Bumi Aksara.
Masyarakat Terhadap Penyelenggara Stoner, James A.F dan R. Edward Freeman.
Pelayanan Publik. Dengan adanya kegiatan 2002. Manajemen. Edisi Keempat Jilid I.
ini, Camat dapat mengevaluasi Intermedia. Jakarta.
kemampuan kerja pegawai, kualitas Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif
pelayanan sekaligus kepuasan masyarakat Kualiatif dan R&D,. Alfabeta. Bandung
sebagai penerima layanan, sehingga Camat Supriyanto, Eko dan Sri Sugiyanti. 2001.
dapat mengantisipasi langkah-langkah Operasionalisasi Pelayanan Prima.
yang harus dilaksanakan agar senantiasa Jakarta: LANRI.
kemampuan kerja pegawai, kualitas Tjiptono, Fandy. Manajemen Jasa. Andi
pelayanan dan kepuasan masyarakat dapat Offset. Yogyakarta. 2001.
ditingkatkan dari tahun ke tahunnya. Thoha, Miftah. 2001. Perspektif Perilaku
Birokrasi. Jakarta: Rajawali Press.
DAFTAR PUSTAKA Umar, Husein. 2003. Metode Penelitian untuk
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Skripsi dan Tesis. Raja Grafindo.
Penelitian ; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta.
Edisi V. Jakarta : Rineka Cipta. Zauhar, Soesilo. 2006. Reformasi Administrasi:
Djaenuri, Aries. 2005. Manajemen Pelayanan Konsep, Dimensi, dan Strategi. Jakarta:
Umum. Jakarta: IIP Press. Bumi Aksara
Effendy, Onong Uchjana. 2002. Hubungan
Masyarakat: Suatu Studi Komunikasi.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

34

Anda mungkin juga menyukai