Anda di halaman 1dari 13

MACAM-MACAM METODOLOGI PEMBELAJARAN PAI

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Pembelajaran PAI

Dosen pengampu : Badrus Zaman M.Pd.I.

Disusun oleh :

Wisnu Nugroho S 23010170084

Salis Maslukhah 23010170332


Hanafi Ashar 23010170363

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2019

1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Macam-macam
Metodologi Pembelajaran PAI” dengan lancar. Shalawat serta salam marilah kita
curahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW semoga kita semua mendapatkan
syafaat di yaumul akhir nanti.
Selama melakukan penyusunan ini penyusun banyak menghadapi kesulitan dan
hambatan. Semuanya itu dapat teratasi berkat bantuan dan dukungan dari semua pihak
dan terutama ridho Allah SWT. Untuk itu, pada kesempatan kali ini penyusun ingin
menyampaikan terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah turut
memberikan dan membantu penyusun sehingga dapat menyelesaikan penyusunan dan
penulisan makalah ini..
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menjadi
sumber teorimasi yang berguna. Khususnya bagi penyusun dan pambaca pada
umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Salatiga, 25 September 2019

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebagai suatu ilmu metodologi atau metode merupakan bagian dari
perangkat disiplin keilmuan sebagai yang menjadi induknya. Hampir semua
ilmu pengetahuan mempunyai metodologinya tersendiri. Oleh karena itu ilmu
pendidikan sebagai disiplin ilmu juga memiliki metodologi yaitu metodologi
pendidikan. Yaitu suatu ilmu pengetahuan tentang metode yang dipergunakan
dalam pekerjaan seseorang membutuhkan pendidik untuk membantunya
mewujudkan cita-citanya tersebut.
Karena pendidik adalah kunci utama dalam mencapai cita-cita yang
diinginkan oleh setiap orang, maka dalam hal ini pendidik harus bekerja keras
untuk hal demikian. Kerja keras itu harus di dukung dengan kompetensi yang
dimiliki oleh seorang pendidik. Jika seorang pendidik tidak memiliki
kompetensi dalam bidang pendidikan, maka bisa dipastikan peserta didik tidak
akan dapat mencapai cita-citanya, begitupun dengan dunia pendidikan tidak
akan mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu menjadikan peserta didik menjadi
insan kamil. Tentunya seorang pendidik harus memiliki metode atau cara yang
tepat dalam mewujudkan itu semua.
Oleh karena itu dalam makalah ini, sedikit pemakalah membahas
mengenai fungsi dan macam-macam metodologi pendidikan islam yang
nantinya akan membantu mewujudkan dan terlaksananya tujuan dari
pendidikan.
B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian dari metode pendidikan islam?
2. Apakah sumber metode pendidikan islam?
3. Apa saja macam-macam metode pendidikan islam?

3
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi metode pendidikan islam.
2. Untuk mengetahui sumber metode pendidikan islam.
3. Untuk mengetahui macam-macam metode pendidikan islam.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Dalam Pendidikan Islam


Metode berasal dari dua kata yaitu meta yang artinya “melalui” dan hodos
yang artinya “jalan atau cara” jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk
mencapai tujuan. Adapun metodologi berasal dari kata metoda dan logi. Logi
berasal dari dari Bahasa Yunani yang artinya akal atau ilmu. Jadi metodologi yaitu
ilmu tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Dalam
Bahasa Arab kata metode diungkapkan dalam berbagai kata. Terkadang digunakan
kata atthariqah, manhaj, dan alwashilah. Thariqah berarti jalan, manhaj berarti
system, dan washilah berarti perantara atau mediator.
Oleh karena itu, yang dimaksud dengan metodologi pendidikan islam
adalah cara yang dapat di tempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan
pendidikan islam. Dalam penggunaan metode pendidikan islam yang perlu
dipahami adalah bagaimana seseorang pendidik dapat memahami hakikat metode
dalam relevansinya dengan tujuan utama pendidikan islam yaitu terbentuknya ilmu
pendidikan islam.
Pribadi yang beriman yang senantiasa siap sedia mengabdi kepada Allah
SWT. Tujuan diadakan metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar
mengajar ajaran islam lebih berdaya dan berhasil guna menimbulkan kesadaran
peserta didik untuk mengamalkan ketentuan ajaran islam melalui teknik motivasi
yang menimbulkan semangat belajar peserta didik secara mantap.
Pemaparan diatas menunjukan bahwaa fungsi metode pendidikaan islam
adalah mengarahkan keberhasilan belajar, memberi kemudahan kepada peserta
didik untuk belajar berdasarkan minat, serta mendorong usaha kerja sama dalam
kegiatan belajar mengajar antara pendidik dengan peserta didik. Disamping itu,
ditunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan adalah memberi inspirasi pada

5
peserta didik melalui proses hubungan yang serasi antara pendidik dan peserta
didik (M. Basyiruddin Usman, 2002: 31).
Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya
suatu proses belajar-mengajar daan merupakan bagian yang integral dalam suatu
system pengajaran. Oleh karena itu, metode harus sesuai dan selaras dengan
karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan dalam pengajaran berlangsung.
B. Sumber Metode Dalam Pendidikan Islam
Sumber pendidikan islam merupakan hal yang sangat di perhatikan dalam
penataan individual dan sosial sehingga dapat mengaplikasikan islam secara
sempurna. Didalam pendidikan islam terdapat beberapa sumber pendidikan, para
ahli sependapat bahwa Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah sumber pendidikan Islam
sebagaimana mereka juga sependapat bahwa Al-Qur’an adalah sumber utama yang
pertama dan As-Sunnah sumber utama kedua.
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan sumber pertama dan yang paling utama
pendidikan islam. Al-Qur’an memiliki konsep pendidikan yang utuh, hanya
saja tidak mudah untuk diungkap secara keseluruhannya karena luas dan
mendalamnya pembahasan itu di dalam al-Qur’an disamping juga
keterbatasan kemampuan manusia untuk memahami keseluruhannya dengan
sempurna. Dan pendidikan al-qur’an juga memiliki pengaruh yang dahsyat
apabila dipahami dengan tepat dan diikuti dan diterapkan secara utuh dan
benar. Karenanya menjadikan al-Qur’an sebagi sumber bagi pendidikan Islam
adalah keharusan bagi umat islam. (Abdurrahman An Nahlawi,1983:28)
Islam adalah agama yang membawa misi umatnya menyelenggarakan
pendidikan dan pengajaran. Al-Qur`an merupakan landasan paling dasar yang
dijadikan acuan dasar hukum tentang Pendidikan Agama Islam. Firman Allah
tentang Pendidikan Agama Islam dalam Al-qur`an Surat Al –alaq ayat 1
sampai ayat 5, : Artinya :

6
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia
Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah
yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. Al-‘alaq: 1-5)
Dari ayat-ayat tersebut diatas dapatlah di ambil kesimpulan bahwa
seolah-olah Tuhan berkata hendaklah manusia meyakini akan adanya Tuhan
Pencipta manusia (dari segumpal darah), selanjutnya untuk memperkokoh
keyakinan dan memeliharanya agar tidak luntur hendaklah melaksanakan
pendidikan dan pengajaran.
2. As-Sunnah
As-sunnah didefenisikan sebagai sesuatu yang didapatkan dari Nabi
Muhammad s.a.w. yang terdiri dari ucapan, perbuatan,persetujuan, sifat fisik
atau budi, atau biografi, baik pada masa sebelum kenabian ataupun sesudahnya.
Didalam dunia pendidikan, As-Sunnah memiliki dua manfaat pokok. Manfaat
pertama, As-sunnah mampu menjelaskan konsep dan kesempurnaan
pendidikan islam sesuai dengan konsep Al-Qur’an, serta lebih merinci
penjelasan Al-Qur’an. Kedua, As-Sunnah dapat menjadi contoh yang tepat
dalam penentuan metode pendidikan.
Telah kita ketahui bahwa diutusnya Nabi Muhammad saw salah satunya
untuk memeperbaiki moral atau akhlak manusia, sebagaimana sabdanya :
Artinya :
“Sesungguhnya aku diutus tiada lain adalah untuk menyempurnakan
akhlak”. (HR. Muslim)
Makna hadist ini sudah jelas, tujuannya sudah dapat dimengerti oleh
umat muslim, yaitu menyempurnakan keutamaan akhlak. Rasulullah
Muhammad s.a.w. juga seorang pendidik, yang telah berhasil memebentuk
masyarakat rabbaniy, masyarakat yang terdidik secara Islami. Bahkan Robert
L. Gullick, Jr. dalam bukunya “Muhammad the educator”mengakui akan
keberhasilan Nabi Muhammad dalam melaksanakan pendidikan.

7
3. Ijtihad
Ijtihad merupakan istilah para fuqaha, yakni berfikir dengan
menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuwan syari’at islam untuk
menetapkan atau menentukan sesuatu hukum syariat islam. Ijtihad dalam hal
ini meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan, tetapi tetap
berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah. Ijtihad dalam pendidikan harus tetap
bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah yang di olah oleh akal yang sehat oleh
para ahli pendidikan islam. (H.Ahmad,2005:17-18)
C. Macam-Macam Metode Dalam Pendidikan Islam
Macam-macam metode dapat dilihat dari dua sisi, yaitu metode dari sisi internal
materi dan eksternal materi.
1. Metode Internal Materi
Yang dimaksud disini adalah cara penyampaian materi pelajaran yang
efektif agar cepat dipahami oleh peserta didik. Jadi titik tekan metode ini adalah
pemahaman materi pendidikan yang meliputi teks maupun non-teks. Diantara
metode-metode tersebut adalah:
a. Metode Induktif
Metode ini bertujuan untuk membimbing peserta didik untuk
mengetahui fakta-fakta dan hukum-hukum umum melalui jalan
pengambilan kesimpulan atau induksi. Dalam melaksanakan metode ini
pendidik hendaknya memulai dari bagian-bagian yang kecil untuk sampai
pada undang-undang umum, pendidik memberi contoh detail yang kecil,
kemudian mencoba membandingkan dan menentukan sifat-sifat kesamaan
untuk mengambil kesimpulan dan membuat dasar umum yang berlaku
terhadap bagian-bagian dan contoh-contoh yang sudah diberikan maupun
yang belum diberikan.

b. Materi Deduktif

8
Metode ini merupakan kebalikan dari metode induktif, dimana
perpindahan menurut metode ini dari yang umum kepada yang khusus, jadi
metode ini sangat cocok bila digunakan pada pengajaran sains, dan
pelajaran yang mengandung prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan fakta-fakta
umum yang dibawahnya mengandung masalah-masalah cabang. Metode ini
sebagai pelengkap dari metode induktif, maka sebaiknya seorang guru
menggabungkan diantara dua metode tersebut.
Metode ini juga telah digunakan oleh para tokoh pendidikan islam
sebelumnya dalam perbincangan dan pembuktian kebenaran pikiran dan
kepercayaan terhadap karya-karya mereka, terutama ketika mereka
menghubungkan dengan ilmu logika.
c. Metode Dialog (Diskusi)
Metode ini biasanya dikemas dalam Tanya jawab, hal ini dimaksudkan
agar peserta didik dapat memahami materi secara lebih mendalam. Metode
ini terdapat dalam Al-Quran surah Al-Ankabut ayat 46: “Dan janganlah
kamu berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik,
kecuali dengan orang-orang zalim diantara mereka, dan katakanlah: kami
telah beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada kami dan
diturunkan kepadamu, Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu, dan hanya
kepada-Nya berserah diri”.
Dari makna ayat diatas dapat dijelaskan bahwa diskusi atau dialog harus
dilaksanakan dengan cara yang baik. Cara yang baik ini perlu dirumuskan
lebih lanjut, sehingga timbullah etika berdiskusi, misalnya tidak
memonopoli pembicaraan, saling menghargai pendapat orang lain,
kedewasaan pikiran dan emosi, berpandangan luas dan lain sebagainya.
(Imam Barnadib,1997:54-57)

2. Metode Eksternal Materi

9
Pelaksanaan proses pendidikan tentunya tidak cukup hanya pada pemahaman
materi saja, namun yang terpenting dan yang menjadi esensi dari pelaksanaan
pendidikan tersebut adalah pendemonstrasian dan transformasi pada kehidupan
riil. Maka hal ini yang disebut dengan sisi eksternal materi yang sangat urgen
dalam memilih metode penyampaiannya. Yang perlu diperhatikan demi
terwujudnya esensialitas pendidikan antara lain:
a. Metode Teladan
Keteladanan merupakan bahan utama dalam pendidikan, karena
mendidik bukan sebatas penyampaian materi saja, melainkan membangun
karakter dalam setiap jiwa peserta didik, oleh karena itu pendidik
mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap peserta didik mengenai
tingkah laku dan perbuatannya yang dapat dibuat contoh dan diikutinya.
b. Metode Cerita
Metode cerita atau kisah dianggap efektif dan mempunyai daya Tarik
yang kuat sesuai dengan sifat alamiah manusia yang menyenangi cerita, oleh
karena itu islam mengeklporasikan cerita menjadi salah satu teknik dalam
pendidikan.
c. Metode Pembiasaan
Menjadikan pembiasaan sebagai sebuah metode pendidikan memang
sangat tepat, dalam pembiasaan peserta didik tidak dituntut secara serta
merta menguasai sebuah materi dan melaksanakannya, memang dalam
pemahaman sangat mudah namun dalam pengamalan yang agak sulit untuk
terealisasikan, maka dari itu dibutuhkan sebuah proses dalam mencapainya,
yaitu melalui pembiasaan.
Disamping macam-macam metode diatas, metode pendidikan juga
dapat di golongkan menjadi 3 macam dilihat dari sudut pandang kewajiban
dan kegunaannya bagi pendidik, yaitu: pertama, metode yang umum (secara
tradisional) dikuasai oleh semua pendidik; kedua metode yang secara khusus

10
dipelajari oleh pendidik; dan yang terakhir metode yang khusus digunakan
untuk menilai pelaksanaan program pendidikan. (Abuddin Nata,2005:21-22)
1. Metode yang umum
Metode ini sudah dikenal dan dikuasai oleh semua pendidik melalui
pengalaman dan sudah digunakan tenapa ada pendidikan atau diklat
khusus. Metode ini mencakup latihan dan meniru, yaitu melatih anak
didik menguasai tujuan tertentu dengan disertai peniruan. Dalam metode
ini pendidik sudah menguasai materi yang akan disampaikan pada
peserta didik dan sudah dipraktekan sendiri.
Metode ini digunakan dalam pendidikan dikeluarga, lingkungan
tetengga, dan juga di sekolah dalam rangka pembentukan kebiasaan, pola
tingkah laku, ketrampilan sikap, dan keyakinan.
2. Metode yang secara khusus dipelajari oleh pendidik
Pendidik harus meempunyai kematangan dalam metode-metode. Dia
harus menguasai ilmu pengajaran untuk menguasai metode-metode
mengajar seperti cermah, diskusi, berbagai peran dan lain sebagainya.
Seorang pendidik tidak serta merta bisa mentransformasikan materi
pendidikan dengan baik tanpa menguasai metode-metode khusus, dan
dia tidak akan bisa menguasai metode tersebut tanpa adanya spesialisasi
sebuah disiplin ilmu, seperti wawancara, studi kasus, dan observasi yang
harus dipelajari oleh calon konselor sebagai bimbingan dan konseling.
3. Metode yang khusus digunakan untuk menilai pelaksanaan program
pendidikan. Pada umumnya metode ini disebut dengan metode penelitian
pendidikan, jadi metode ini digunakan dalam rangka pengembangan dan
kemajuan pendidikan, antara lain dari metode ini adalah survei,
eksperimen yang digunakan alat ukur seperti tes, wawancara, observasi,
dan sebagainnya. (Muhibbin Syah,2000:43-45)

11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Metodologi yaitu ilmu tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan. Dalam Bahasa Arab kata metode diungkapkan dalam
berbagai kata. Terkadang digunakan kata atthariqah, manhaj, dan alwashilah.
Thariqah berarti jalan, manhaj berarti system, dan washilah berarti perantara
atau mediator. Sumber pendidikan islam merupakan hal yang sangat di
perhatikan dalam penataan individual dan sosial sehingga dapat
mengaplikasikan islam secara sempurna. Didalam pendidikan islam terdapat
beberapa sumber pendidikan, para ahli sependapat bahwa Al-Qur’an dan As-
Sunnah adalah sumber pendidikan Islam sebagaimana mereka juga sependapat
bahwa Al-Qur’an adalah sumber utama yang pertama dan As-Sunnah sumber
utama kedua.
Macam-macam metode dapat dilihat dari dua sisi, yaitu metode dari sisi
internal materi dan eksternal materi. Metode Internal Materi yang dimaksud
disini adalah cara penyampaian materi pelajaran yang efektif agar cepat
dipahami oleh peserta didik. Yang meliputi Induktif, Deduktif dan Dialog.
Metode Eksternal Materi. Pelaksanaan proses pendidikan tentunya tidak cukup
hanya pada pemahaman materi saja, namun yang terpenting dan yang menjadi
esensi dari pelaksanaan pendidikan tersebut adalah pendemonstrasian dan
transformasi pada kehidupan riil.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam. (Jakarta: Gaya Media Pratama 2005)
Ahmad, Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Lembaga Pendidikan Umat, 2005)
An Nahlawi, Abdurrahman, Pendidikan Islam Di Rumah, Sekolah dan
Masyarakat. (Jakarta: Gema Insani,1983)
Imam Barnadib, Filsafat Pendidikan Sistem dan Metode. (Yogyakarta: Andi
Offset 1997)
M. Basyiruddin Usman. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta:
Ciputat Pers.

Muhibbin, Syah, Psikologi Pendidikan Dalam Pendekatan Baru. (Bandung:


Remaja Rosdakarya 2000)

13

Anda mungkin juga menyukai