Pengertian manajemen data kesehatan menurut DAMA (Demand Assigned Multiple Access) adalah
pengembangan dan penerapan arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar menangani
siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan atau rumah sakit.
2. Mengembangkan dan mempertahankan satu sistem yang efisien untuk membuat, menyimpan,
memanfaatkan, memelihara dan menempatkan informasi firma.
3. Melindungi kepentingan informasi firma, dan mendesain dan mengontrol standar yang efektif dan
metode evaluasi periodik berkaitan dengan manajemen data, prosedur
4. Membantu mendidik pegawai perusahaan atau rumah sakit dengan metode yang paling efektif untuk
mengontrol dan mengolah data perusahaan.
1. Sebagai planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan
organisasi sampai dengan menetapkan alternative kegiatan untuk pencapaiannya.
4. Sebagai controlling (monitoring) atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses untuk
mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun
dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.
1. Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam suatu formulir yang disebut dokumen sumber yang
berfungsi sebagai input bagi system.
Data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasinya berdasarkan suatu peraturan dan
kendala yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Penyimpanan
Data baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data yang tidak lagi diperlukan dihapus agar
sumberdaya data (berkas) tetap mutakhir.
4. Pemeliharaan
Data baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data yang tidak lagi diperlukan dihapus agar
sumberdaya data (berkas) tetap mutakhir.
5. Keamanan
6. Organisasi
7. Pengambilan
1. Pemerintah, yaitu APBN yang disalurkan ke daerah dalam bentuk Dana Alokasi Umum dan Dana
Alokasi Khusus. Dengan diberlakukannya otonomi daerah, porsi dana sektor kesehatan yang bersumber
dari APBN menurun. Pemerintah pusat juga masih tetap membantu pelaksanaan program kesehatan di
daerah melalui bantuan dana dekonsentrasi khususnya untuk pemberantasan penyakit menular.
2. APBD yang bersumber dari PAD (pendapatan asli daerah) baik yang bersumber dari pajak, atau
penghasilan Badan Usaha Milik Pemda. Mobilisasi dana kesehatan juga bisa bersumber dari masyarakat
dalam bentuk asuransi kesehatan, investasi pembangunan sarana pelayanan kesehatan oleh pihak
swasta dan biaya langsung yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk perawatan kesehatan. Dana
pembangunan kesehatan yang diserap oleh berbagai sektor harus dibedakan dengan dana sektor
kesehatan yang diserap oleh Dinas kesehatan.
3. Bantuan luar negeri, dapat dalam bentuk hibah (grant) atau pinjaman (loan) untuk investasi atau
pengembangan pelayanan kesehatan.