UNSUR HALOGEN
Disusun oleh :
Kelompok 2 (XII IPA 1)
DEDE WINDA NUR FAUZIAH
SRI RAHAYU
YULIANA WULANSARI
ASTRI YULIANI L.
PRATWI L.MANGGALA
HARRY TRI BUNTARI
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
Kelompok 2 (XII IPA 1)
DEDE WINDA NUR FAUZIAH
SRI RAHAYU
YULIANA WULANSARI
ASTRI YULIANI L.
PRATWI L.MANGGALA
HARRY TRI BUNTARI
Mengetahui:
Kepala Sekolah,
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
nikmat-Nya. Dengan segenap ungkapan rasa terima kasih yang tidak terperi kami sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung seluruh proses penulisan
makalah ini sehingga penulisan makalah dengan judul “Unsur Halogen” selesai di kerjakan
tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Begitu banyak hal yang dilalui penulis sampai dengan selesainya makalah yang
menjadi tugas pelajaran Kimia di awal semester 1 kelas XII ini. Mungkin apa yang telah
penulis hasilkan bukanlah yang terbaik, namun penulis perharap apa yang telah kami tulis ini
akan bermanfaat dan bisa digunakan dengan sebaik mungkin bagi yang membacanya.
Kami sadar bahwa apa yang telah kami peroleh tidak semata-mata hasil dari jerih
payah penulis semata tetapin hasil dari keterlibatan semua pihak. Oleh sebab itu kami
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Guru Mata Pelajaran yang tidak
secara langsung membantu dalam penulisan makalah unuk memenuhi salah satu tugas pada
akhir semester ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini,
untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Halogen ............................................................................................ 3
2.2. Sifat-Sifat Unsur Halogen ................................................................................. 4
2.3. Reaksi-Reaksi Halogen ...................................................................................... 9
2.4. Kegunaan Unsur Halogen dan Senyawanya....................................................... 13
2.5. Bahaya Unsur Halogen....................................................................................... 15
2.6. Pembuatan Unsur Halogen................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang lebih dikenal dengan
golongan 17 dalam tabel sistem periodik unsur, yang mempunyai elektron valensi 7 pada
subkulit ns²np⁵. Istilah halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18
yang diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu halo genes yang artinya ‘pembentuk garam’
karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Halogen
merupakan sekumpulan unsur nonlogam yang saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna
terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya diatomik.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung
menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron
secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah
menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion
halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya
membentuk ion negatif. Selain itu, halogen adalah golongan yang paling reaktif karena
unsur-unsurnya memiliki konfigurasi elektron pada subkulit ns2 np5.
Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin
(Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas.
Unsur
Sifat-sifat
Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin
Nomor atom 9 17 35 53 85
Massa atom
relative 18,99 35,5 79,90 126,90 (210)
Titik leleh (°C) -219,62 -100,98 -7,25 113,5 302
Titik didih (°C) -188,14 -34,6 58,78 184,35 337
Rapatan pada 25°C
(Gram/liter) 1,108 1,367 3,119 4,930 ¯
Kunung- Ungu-
Warna Kuning Hijau Merah tua hitam
Energi ionisasi
(kJ/mol) 1681,0 1251,0 1139,9 1008,4 930
Afinitas elektron
(kJ/mol) 328,0 349,0 324,7 295,2 270
Keelektronegatifan 3,98 3,16 2,96 2,66 2,20
Jari-jari ion 1,33 1,81 1,96 2,20 2,27
jari-jari atiom 0,64 0,99 1,14 1,33 1,40
Penjelasan :
1. Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin,demikian juga dengan
jari-jari ion negatifnya.
Semakin ke bawah kulit elektron semakin banyak sehingga dalam sistem periodik semakin
ke bawah maka jari-jari atom tambah besar.
2. Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar,karena ikatan antar
molekulnya juga makin besar. Kenaikan titik didih dn titik lebur halogen sebanding dengan
naiknya nomor atom.
3. Hal ini berhubungan dengan banyaknya energy yang harus dipakai untuk mengatasi gaya
tarik-menarik antara molekul-molekul zat, contohnya gaya van der waals yang menarik
molekul-molekul berdekatan satu sama lain. Gaya ini makin tinggi untuk molekul-molekul
kompleks yang memiliki banyak elektron.
4. Wujud fluorin dan klorin pada temperatur kamar adalah gas,bromin berwujud cair dan
mudah menguap,dan iodin berwujud padat dan mudah menyublim.
5. Warna gas fluorin adalah kuning muda,gas klorin berwarna kuning hijau.Cairan bromin
berwarna merah coklat,dan zat padat iodin berwarna hitam,sedangkan uap iodin berwarna
ungu.
6. Kelarutan fluorin,klorin,dan bromin dalam air besar atau mudah sekali larut,sedangkan
kelarutan iodin dalam air sangat kecil(sukar larut)
Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan semakin
kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat polar
sehingga ion H+mudah lepas. Urutan kekuatan asam oksilhalida:
HClO > HBrO > HIO
asam terkuat dalam asam oksil halida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat)
Reaksi F2 dan Cl2 dengan hidrogen disertai ledakan tetapi bromin dan iodin bereaksi
dengan lambat.
b. Reaksi halogen dengan logam ( M )
Halogen bereaksi dengan kebanyakan logam. Bromin dan iodin tidak bereaksi dengan
emas, platinum atau beberapa logam mulia lainnya. Perhatikan contoh reaksi fluorin dengan
tembaga berikut.
F2(g) + Cu(s) → CuF2(s)
2Na + Br2 → 2NaBr
2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3
c. Reaksi pengusiran pada senyawa halogenida
Halogen yang kereaktifannya lebih kuat dapat mengusir atau mendesak halida yang
lebih lemah dari senyawanya. kereaktifan F2 > Cl2 > Br2 > I2 sehingga :
F2 dapat mengusir X (Cl2, Br2, I2)
F2 + 2KX → 2KF + X2
Cl2 dapat mengusir X (Br2, I2)
Cl2 + 2KX → 2KCl + X2
Br2 dapat mengusir X (I2)
Br2 + KX → 2KBr + X2
I2 tidak dapat mengusir F2, Cl2 dan Br2
ket : unsur K dapat diganti unsur logam yang lainnya (Na, Ca, Mg dll)
F2 + 2KCl → 2KF + Cl2
Br2 + Cl- → (tidak bereaksi)
Pada reaksi pertama di atas terlihat biloksnya F turun dari 0 menjadi -1 (reduksi)
sedangkan Cl naik dari -1 menjadi 0 (oksidasi) sehingga F disebut oksidator (penyebab zat
lain mengalami oksidasi). Sehingga kereaktifan senyawa halogen sebanding dengan
kekuatan oksidatornya yaitu F2 > Cl2 > Br2 > I2
d. Reaksi dengan basa
Klorin, bromin dan iodin dapat bereaksi dengan basa dan hasilnya tergantung pada
temperatur saat reaksi berlangsung.
Dengan basa kuat (MOH) pada suhu 150 C (dingin) halogen ( X2 ) bereaksi membentuk
halida ( X- ) dan hipohalit ( XO-).
X2 + 2MOH → MX + MXO + H2O
misalnya :
Cl2 + 2NaOH → NaCl + NaClO + H2O
Cl2 + 2OH-→ Cl- + ClO- + H2O
Dengan basa kuat (MOH) pada suhu panas halogen ( X2 ) bereaksi membentukhalida (
X- ) dan perhalit ( XO3-).
3X2 + 6MOH → 5MX + MXO3 + 3H2O
misalnya :
3Br2 + 6KOH → 5KBr + KBrO3 + 3H2O
3Br2 + 6OH-→ 5Br- + BrO3- + H2O
e. Reaksi Halogen Dengan Non Logam dan Metaloid Tertentu
Halogen bereaksi secara langsung dengan sejumlah non logam dan metaloid. Unsur
nonlogam fosfor dan metaloid boron, arsen, dan stirium (misal Y) bereaksi dengan unsur
halogen (X), reaksi yang terjadi seperti berikut.
3X2 + 2Y → 2YX3 (jika halogennya terbatas)
5X2 + 2Y → 2YX5 (jika halogennya berlebihan)
Fluorin mudah bereaksi tetapi iodin sukar bereaksi.
Adapun nitrogen tidak langsung bersatu dengan halogen karena ketidakaktifannya.
f. Reaksi Halogen Dengan Hidrokarbon
Halogen umumnya bereaksi dengan hidrokarbon melalui reaksi substitusi atom hidrogen. Klorin bereaksi sangat
Semua unsur halogen kecuali fluor berdisproporsionasi dalam air, artinya dalam reaksi
halogen dengan air maka sebagian zat teroksidasi dan sebagian lain tereduksi. Fluorin
bereaksi sempurna dengan air menghasilkan asam fluorida dan oksigen. Reaksi yang terjadi
seperti berikut.
2F2(g) + 2H2O(l) → 4HF(aq) + O2(g)
Fluorin dengan larutan NaOH encer menghasilkan gas F2O, sedangkan dengan NaOH
pekat menghasilkan gas O2. Perhatikan reaksi berikut.
2F2(g) + 2NaOH(aq, encer) → F2O(g) + 2NaF(aq) + H2O(l)
2F2(g) + 4NaOH(aq, pekat) → 4NaF(aq) + 2H2O(l) + O2(g)
Cl2, Br2 dan I2 tidak melarut dengan baik dalam air, reaksinya lambat. Reaksi yang
terjadi adalah reaksi redoks. Jika klorin dan bromin dilarutkan dalam air yang mengandung
OH¯ (basa) maka kelarutannya makin bertambah. Reaksi yang terjadi seperti berikut.
Cl2(aq) + 2OH–(aq)→ Cl¯(aq) + ClO¯(aq) + H2O(l)
Ion ClO¯ merupakan bahan aktif zat pemutih. Senyawa NaClO digunakan sebagai zat
pemutih kertas, pulp, tekstil, dan bahan pakaian.
h. Reaksi Antarhalogen
Senyawa antar halogen paling mudah terbentuk dengan klorin reaksi antar halogen yang terjadi.
X₂ + nY₂ → 2XYn
Y merupakan halogen yang lebih elektronegatif dan N adalah 1, 3, 5, atau 7. Senyawa yang mungkin terbentuk
adalah IF₇, BrF₅, ClF₃ dan lain-lain.
1) Flour
Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika dalam bentuk murni dia sangat berbahaya, dapat
menyebabkan pembakaran kimia parah bila bersentuhan langsung dengan kulit.
Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung masuk ke dalam daun-daun sehingga menyebabkan
daun berwarna kuning kecoklatan. Jika daun tersebut dimakan oleh binatang maka bisa menyebabkan penyakit gigi rontok.
2) Klor
Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni atau keringat, maka akan menghasilkan
senyawa sejenis nitrogen triklorin yang dapat mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa organik tersebut selanjutnya dapat
bereaksi menjadi gas di kolam tertutup dan membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-paru.
Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit dan bersifat
sangat beracun.
CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon.
Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan binatang air lainnya.
Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap , mutagenik (dapat menimbulkan mutasi), tetraogenik
(menimbulkan kerusakan pada kelahiran) atau karsiogenik (menimbulkan kangker).
3) Brom
Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosif terhadap jaringan sel manusia dan uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan
tenggorokan.
Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius,
dan peralatan keselamatan kerja harus diperhatikan selama menanganinya.
Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung merusak mesin, serta sifatnya yang mudah menguap yang lolos
bersama gas-gas buangan yang dapat mencemari atmosfer.
4) Iodin
Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari kekurangan yodium yaitu Gaky “ Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium” merupakan penyakit yang dapat menyebabkan retardasi mental. Penyakit ini bisa disebut defisiensi yodium atau
kekurangan yodium. Saat ini diperkirakan 1,6 miliar penduduk dunia mempunyai risiko kekurangan yodium, dan 300 juta
menderita gangguan mental akibat kekurangan yodium. Kira-kira 30.000 bayi lahir mati setiap tahun, dan lebih dari
120.000 bayi kretin, yakni retardasi mental, tubuh pendek, bisu tuli atau lumpuh.Di antara mereka yang lahir normal,
dengan konsumsi diet rendah yodium akan menjadi anak yang kurang intelegensinya, bodoh, lesu dan apatis dalam
kehidupannya.
Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok, yakni pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.
Dari lumut laut dengan cara dikeringkan dan dibakar, selanjutnya diekstraksi dengan
air. Larutan yang mengandung iodida ini akan menghasilkan yod, bila ditambah asam sulfat
dan mangan dioksida serta didestilasi.
B. Pembuatan Dalam Skala Laboratorium
Di laboratorium, zat-zat kimia dibuat dalam jumlah seperlunya yang biasanya
digunakan untuk eksperimen/praktikum dengan cara yang cepat dan alat yang
sederhana. Klorin, bromin, dan iodine dapat dihasilkan dari oksidasi terhadap senyawa
halida dengan oksidator MnO2 atau KMnO2 dalam lingkungan asam. Senyawa halide
dicampurkan dengan MnO2 atau KMnO2 ditambahkan H2SO4pekat, kemudian
dipanaskan. Reaksi yang berlangsung secara umum :
2X- + MnO2 + 4H+ → X2 + Mn2+ + 2H2O
10X- + 2MnO4- + 16H+ → 5X2 + 2Mn2+ + 8H2O
1. Flour
Senyawa HF dapat dibuat juga di laboratorium dengan mereaksikan garam halide
(NaF) dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan sesuai dengan persamaan reaksiberikut :
2NaF + H2SO4 →Na2SO4 + 2HF
2. Klorin
Senyawa klorin juga dapat dibuat dalam skala laboratorium dengan cara :
Proses Weldon
Dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl
MnO2(s) + 2H2SO4(aq) + 2 NaCl(s) → Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + 2H2O(aq) + Cl2(g)
Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4
CaOCl2(aq) + H2SO4(aq) → CaSO4(aq) + H2O(aq) + Cl2(g)
Mereaksikan KMnO4 dan HCl
KMnO4(s) + HCl(aq) → 2KCl(aq) + MnCl2(aq) + 8H2O(aq) + 5Cl2(g)
Proses untuk medapatkan unsur klorin adalah melalui elektrolisis larutan natrium
klorida pekat(br in e) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan H2 serta OH pada katode.
Anoda : 2 Cl- → Cl- + 2 e-
Katoda : 2 H2O + 2 e- → H2 + OH- +
2 Cl- + 2 H2O → Cl2 + H2 + 2 OH-
Senyawa HCl dapat dibuat juga di laboratorium dengan mereaksikan garam halide
(CaCl2) dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan sesuai dengan persamaan reaksi berikut
CaCl2(s) + H2SO4(aq) → CaSO4(aq) +2HCl(aq)
3. Brom
Dalam skala laboratorium, bromin dibuat dengan cara :
Proses untuk mendapatkan bromin adalah dengan mereaksikan garam bromin
dengan zat pengoksidasi, biasanya menggunakan zat pengoksidasi gas Cl2 agar tidak
mengoksidasi ion klorida. Reaksinya adalah sebagai berikut:
2Br(s) + Cl2(g) → Br2(s) + 2Cl(g)
Mencampurkan CaOCl2, H2SO4, dengan bromida.
CaOCl2(s) + H2SO4(aq) → CaSO4(aq) + H2O(aq) + Cl2(g)
Cl2(g) + 2Br-(s) → Br2(s) + 2Cl-(g)
Mencampurkan KMnO4 dan HBr pekat.
2KMnO4(s) + 16HBr(l) → 2KBr(aq) + 2MnBr2(aq) + 8H2O(aq) + 5Br2(g)
Mencampurkan bromide, H2SO4, dan MnO2.
2NaBr(s) + H2SO4(aq) + MnO2 (s) → Na2SO3(aq) + Br2(g) + H2O(aq)
4. katalis
Senyawa HBr biasanya dibuat dengan pereaksi H3PO4.
3NaBr(s) + H3PO4(aq) → Na3PO4(aq) + 3HBr(aq)
Senyawa HBr tidak dapat dibuat dengan mereaksikan garam dan asam sulfat karena Br -
akan dioksidasi oleh H2SO4.
2NaBr(s) + H2SO4(aq) → Na2SO3(aq) + Br2(g) + H2O(aq)
4. Iodin
Unsur iodin dapat dibuat dengan cara sebagai berikut :
Iodin diperoleh dari elektrolisis garam pekat ( brine ) seperti pada proses untuk
mendapatkan klorin. Adapun untuk mendapatkan iodin dari natrium iodat adalah dengan
penambahan zat pereduksi natrium bisulfit, NaHSO3, dengan reaksi sebagai berikut :
2NaIO3(s) + 5NaH2SO3(aq) → 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(aq) + H2O (aq) + I2(g)
Dalam skala laboratorium pembuatan iodin analog dengan pembuatan bromin, hanya
saja bromida diganti dengan iodida.
Senyawa HI tidak dapat dibuat dengan mereaksikan garam dan asam sulfat karena I-
akan dioksidasi oleh H2SO4.
MgI2(s) + H2SO4(aq) → MgSO3(aq) + I2(g) + H2O(aq)
Senyawa HI biasanya dibuat dengan pereaksi H 3PO4
3MgI2(s) + 2H3PO4(aq) → Mg3(PO4)2(aq) + 6HI(aq)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan golongan yang berada pada
golongan VII A, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns²np⁵. Istilah halogen
berasal dari ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani.,
yaitu halo genes yang artinya ‘pembentuk garam’ karena unsur-unsur tersebut dapat
bereaksi dengan logam membentuk garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur
nonlogam yang saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah
bentuk molekulnya diatomik. Golongan halogen merupakan golongan yang sangat reaktif
menangkap elektron (oksidator). Pada umumnya golongan halogen menangkap satu
elektron untuk memenuhi kulit terluarnya, karena kereaktifannya sangat tinggi sehingga
halogen tidak mungkin ada dalam keadaan bebas dialam, karema sifatnya yang sangat
reaktif sehingga halogen selalu bersenyawa dengan unsur-unsur yang lain.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung
menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron
secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah
menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion
halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya
membentuk ion negatif. Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F),
Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui
dengan jelas. Sifat keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang seiring dengan
bertambahnya jari-jari atomnya.
3.2 Saran
1. Harus berhati-hati ketika menggunakan unsure halogen. karena unsur ini dapat
mengakibatkan pembakaran kimia parah jika bersentuhan langsung dengan kulit.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
www.wikipedia.com
Syamsuri. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Johari, J.M.C. dan M. Rachmawati. 2010. Chemistry 3B for Senior High School Grade XII
Semester 2. Jakarta: Erlangga.
Riandari, Heni. 2009. Teori dan Aplikasi Kimia. Solo: PT Tiga Serangkai.
Suharno. 2006. Kimia. Jakarta: Erlangga.
0 KOMENTAR:
POSTING KOMENTAR
This could be a welcome message or a little introduction of your blog. Just go to the Edit HTML section and replace this text with your own.
Blog Archive
► 2015 (4)
► 2014 (1)
▼ 2013 (3)
o ▼ Oktober (2)
MAKALAH UNSUR HALOGEN
makalah PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD PERTENGAHAN
o ► Juni (1)
► 2012 (12)
Followers
Jam Analog
(c) 2009 Sri Rahayu. | Blogger Template by Beta Templates | Powered by Blogger.
Free WordPress Themes designed by EZwpthemes.