Anda di halaman 1dari 27

Komposit beton

dengan Baja
Nur Ahmad Husin
Elemen komposit Baja Beton

filled composite members

encased composite members


Elemen komposit Baja Beton
filled composites member at Column and Beam

A. Steel Column (H-Shape)


B. Connections (Bolt – Shear type)
C. Stud / Shear Connector (for steel beam to concrete slab)
D. Steel Beam (IWF – Shape)
E. Stud / Shear Connector (for steel beams to concrete filled)
F. Shear Reinforcement
G. Flexture Reinforcement
H. Concrete filled to Steel
Elemen komposit Baja Beton

encased composite members


KETENTUAN UMUM
Kekuatan Nominal Penampang Komposit
• Kekuatan nominal penampang komposit harus ditentukan menurut
metode distribusi tegangan plastis atau metode kompatibilitas
regangan seperti dijelaskan dalam pasal ini.
• Kekuatan tarik beton harus diabaikan dalam menentukan kekuatan
nominal komponen struktur komposit.
• Efek tekuk lokal harus diperhitungkan untuk komponen struktur
komposit terisi beton seperti dijelaskan dalam Pasal I1.4. Efek tekuk
lokal tidak perlu diperhitungkan untuk komponen struktur komposit
terbungkus beton.
Metode Distribusi Tegangan Plastis
• Asumsi :
• Komponen baja telah mencapai tegangan fy baik dalam tarik atau tekan
• komponen beton dalam tekan akibat gaya aksial dan/atau lentur telah
mencapai tegangan 0,85.fc’
• Untuk PSB bundar yang diisi dengan beton, tegangan sebesar 0,95.fc’
diizinkan digunakan untuk komponen beton dalam tekan akibat gaya aksial
dan/atau lentur untuk memperhitungkan efek dari pengekangan beton.
Metode Kompatibilitas Regangan
• Asumsi :
• Distribusi regangan pada penampang linier
• Regangan tekan beton maksimum sama dengan 0,003.
Pembatasan Material
1. Untuk penentuan kekuatan tersedia, beton harus memiliki kekuatan
tekan fc’, tidak kurang dari 3 ksi (21 MPa) atau tidak lebih dari 10 ksi
(70 MPa) untuk beton normal dan tidak kurang dari 3 ksi (21 MPa)
atau tidak lebih dari 6 ksi (42 MPa)untuk beton ringan.\
2. Tegangan leleh minimum yang disyaratkan dari baja struktural dan
batang tulangan perkuatan digunakan dalam penghitungan
kekuatan komponen struktur komposit tidak boleh melebihi 75 ksi
(525 MPa).
Klasifikasi Penampang Komposit Terisi Beton
untuk Tekuk Lokal
• Untuk tekan Klasifikasi penampang
komposit terisi beton : (Lihat Tabel B4.1a)
• Kompak
rasio lebar-terhadap-ketebalan maksimum
dari elemen baja tekannya tidak boleh
melebihi batasan rasio lebar-terhadap-
ketebalan, p,dari Tabel I1.1a.
• Non Kompak
rasio lebar terhadap-ketebalan maksimum
dari satu atau lebih elemen tekan baja
melebihi p, tetapi tidak melebihi r dari
Tabel I1.1a,
• Langsing
rasio lebar-terhadap-ketebalan maksimum
dari setiap elemen baja tekan melebihi r
Klasifikasi Penampang Komposit Terisi Beton
untuk Tekuk Lokal
• Untuk lentur Klasifikasi penampang
komposit terisi beton : (Lihat Tabel B4.1b)
• Kompak
rasio lebar-terhadap-ketebalan maksimum dari
elemen baja tekannya tidak boleh melebihi
batasan rasio lebar-terhadap-ketebalan, p,dari
Tabel I1.1b
• Non Kompak
rasio lebar terhadap-ketebalan maksimum
dari satu atau lebih elemen tekan baja
melebihi p, tetapi tidak melebihi r dari Tabel
I1.1b,
• Langsing
rasio lebar-terhadap-ketebalan maksimum dari
setiap elemen baja tekan melebihi r
1. Komponen Struktur Komposit Terbungkus
Beton
1a. Pembatasan
Pembatasan untuk komponen struktur komposit terbungkus beton, pembatasan yang berikut harus
dipenuhi:
1. Luas penampang melintang inti baja harus terdiri dari sedikitnya 1 persen dari penampang
melintang komposit total.
2. Selongsong beton dari inti baja harus ditulangi dengan batang tulangan longitudinal menerus
dan sengkang pengikat lateral atau spiral. Bila digunakan pengikat lateral, batang tulangan No.
3 (10 mm) berspasi maksimum 12 in. (305 mm) pusat ke pusat, atau batang tulangan No. 4 (13
mm) atau lebih besar harus digunakan spasi maksimum 16 in. (406 mm) pusat ke pusat. Boleh
digunakan tulangan kawat ulir atau kawat dilas dengan luas ekivalen. Spasi maksimum dari
pengikat lateral tidak boleh melebihi 0,5 kali dimensi kolom terkecil.
3. Rasio tulangan minimum sr sebesar 0,004 digunakan untuk penulangan longitudinal menerus,
di mana sr adalah:
4. sr = Asr/Ag, dimana : Ag = luas bruto penampang komposit, in2 (mm2); Asr = luas batang tulangan
menerus, in2 (mm2)
Komponen Struktur Komposit Terbungkus
Beton
1b. Kekuatan Tekan
• Kekuatan tekan desain, ϕcPn, dan kekuatan tekan yang diizinkan, Pn/Ωc, komponen struktur
komposit terbungkus beton yang dibebani secara aksial simetris ganda harus ditentukan untuk
keadaan batas dari tekuk lentur berdasarkan kelangsingan komponen struktur sebagai berikut:
• c = 0.75 (DFBK) c = 2.00 (DKI)
P
(a) Bila no  2.25
Pe
Pno
Pn = Pno 0.658 Pe

Pno
(b) Bila > 2.25
Pe
Pn = 0.877 Pe
Keterangan
Pno = FyAs + FysrAsr + 0.85f’cAc
Pe = beban tekuk kritis elastis ditentukan menurut Bab C atau lampiran 7, kips (N)
= 2(EIeff)/(KL)2
Ac = luas beton, in.2 (mm2)
As = luas penampang baja, in.2 (mm2)
Ec = modulus elastisitas beton = w 1.5 f′ , ksi (0.043w 1.5 f′ , MPa)
c c c c
EIeff = kekakuan efektif penampang komposit, 2 2
kip-in. (mm )
= EsIs + 0.5EsIsr + C1EcIc
C1 = koefisien untuk perhitungan kekakuan suatu komponen struktur tekan komposit terbungkus beton.
As
= 0.1+2  0.3
Ac+As
Es = modulus elastisitas baja = 29000 ksi (200000 MPa)
Fy = tegangan leleh minimum yang disyaratkan dari penampang baja, ksi (MPa)
Fysr = tegangan leleh minimum yang disyaratkan dari batang tulangan, ksi (MPa)
Ic = momen inersia penampang beton di sumbu netral elastis dari penampang komposit, in.4 (mm4)
Is = momen inersia profil baja di sumbu netral elastis dari penampang komposit, in.4 (mm4)
Isr = momen inersia batang tulangan di sumbu netral elastis dari penampang komposit, in.4 (mm4)
K = faktor panjang efektif
L = panjang tanpa breising secara lateral dari komponen struktur, in. (mm)
f’c = kekuatan tekan beton yang disyaratkan, ksi (MPa)
wc = berat beton per unit volume (90  wc  155 lbs/ft3 atau 1500  wc  2500 kg/m3)
Komponen Struktur Komposit Terbungkus
Beton
1c. Kekuatan Tarik
• Kekuatan tarik yang tersedia dari komponen struktur
komposit terbungkus beton yang dibebani secara aksial
harus ditentukan untuk keadaan batas leleh sebagai
berikut:

DFBK = Disain factor beban dan ketahanan (Lihat B3.3)


DKI = Disain kekuatan izin (lihat B3.4)
Komponen Struktur Komposit Terbungkus
Beton
1d. Transfer beban
Persyaratan transfer beban untuk komponen struktur komposit
terbungkus beton harus ditentukan menurut Pasal I6.
Komponen Struktur Komposit Terbungkus
Beton
1e. Persyaratan Pendetailan
• Spasi bersih antara inti baja dan tulangan longitudinal harus diambil
minimum sebesar 1,5 diameter batang tulangan, tetapi tidak lebih
kecil dari 1,5 in. (38 mm).
• Jika penampang melintang komposit tersusun dari dua atau lebih
profil baja terbungkus beton, profil tersebut harus saling dihubungan
dengan pelat pengikat diagonal, pelat pengikat, pelat kopel atau
komponen semacamnya untuk mencegah tekuk setiap profil akibat
beban-beban yang diterapkan sebelum pengerasan beton.
2. Komponen Struktur Komposit Terisi Beton
2a. Pembatasan
Pembatasan untuk Untuk komponen struktur komposit terisi beton,
pembatasan yang berikut harus dipenuhi:
1. Luas penampang baja harus terdiri sedikitnya 1 % dari total
penampang melintang komposit.
2. Komponen struktur komposit terisi beton harus diklasifikasikan
untuk tekuk lokal sesuai dengan Pasal I1.4.
Komponen Struktur Komposit Terisi Beton
2b. Kekuatan Tekan
• Kekuatan Kekuatan tekan yang tersedia dari komponen struktur komposit terisi beton simetris ganda yang dibebani secara aksial
harus ditentukan untuk keadaan batas tekuk lentur menurut Pasal I2.1b dengan modifikasi yang berikut:
Komponen Struktur Komposit Terisi Beton
2c. Kekuatan tarik
Kekuatan tarik yang tersedia dari komponen struktur
komposit terisi beton yang dibebani secara aksial harus
ditentukan untuk keadaan batas leleh sebagai berikut :
Komponen Struktur Komposit Terisi Beton
2d. Transfer Beban
Persyaratan transfer beban untuk komponen struktur komposit terisi
beton harus ditentukan menurut Pasal I6.
I3. LENTUR
• Pasal ini diterapkan untuk tiga tipe dari komponen struktur komposit
yang menahan lentur: balok komposit dengan angkur baja yang
terdiri dari angkur steel headed stud atau angkur kanal baja,
komponen struktur komposit terbungkus beton, dan komponen
struktur komposit diisi beton.
I3.1a. Lebar Efektif
• Lebar efektif pelat beton harus diambil dari jumlah lebar efektif untuk
setiap sisi sumbu balok, masing-masing yang tidak melebihi :
1. seperdelapan dari bentang balok, pusat-ke-pusat tumpuan;
2. setengah jarak ke sumbu dari balok yang berdekatan; atau
3. jarak ke tepi dari pelat.
I3.1b. Kekuatan Selama Pelaksanaan
• Bila penopang sementara tidak digunakan selama pelaksanaan,
penampang baja sendiri harus memiliki kekuatan yang cukup untuk
mendukung semua beban yang digunakan sebelum beton mencapai
75 % dari kekuatan yang disyaratkan fc’. Kekuatan lentur yang tersedia
dari penampang baja harus ditentukan menurut Bab F.
2. Balok Komposit dengan Angkur Steel headed
stud atau Angkur Kanal Baja
• 2a. Kekuatan Lentur Positif
2. Balok Komposit dengan Angkur Steel headed
stud atau Angkur Kanal Baja
• 2b. Kekuatan Lentur Negatif
• Kekuatan lentur negatif tersedia harus ditentukan untuk penampang baja
sendiri, menurut persyaratan Bab F.
• Alternatif, kekuatan lentur negatif yang tersedia harus ditentukan dari
distribusi tegangan plastis pada penampang komposit, untuk keadaan batas
leleh (momen plastis), dimana :
• b = 0,9 (DFBK) b = 1,67 (DKI)
• asalkan batasan yang berikut dipenuhi :
1. Balok baja adalah penampang kompak dan dibreising secara cukup menurut Bab F.
2. Steel headed stud atau angkur kanal baja yang menyambungkan pelat ke balok baja
pada daerah momen negatif.
3. Tulangan pelat yang paralel pada balok baja, di lebar efektif pelat, diperhitungkan
dengan tepat.
2d. Transfer Beban Antara Balok Baja dan Slab
Beton
1. Transfer Beban untuk Kekuatan Lentur Positif
Geser horizontal keseluruhan di muka-dalam antara balok baja dan pelat beton harus
diasumsikan disalurkan melalui steel headed stud atau angkur kanal baja, kecuali untuk
balok dibungkus beton seperti didefinisikan dalam Pasal I3.3. Untuk aksi komposit dengan
beton yang menahan tekan lentur, gaya geser nominal antara balok baja dan pelat beton
disalurkan melalui angkur baja, V', antara titik dari momen positif maksimum dan titik dari
momen nol harus ditentukan sebagai nilai terendah sesuai dengan keadaan batas dari
kehancuran beton, leleh Tarik dari penampang baja, atau kekuatan geser dari angkur baja:
a. Kehancuran beton →
V’ = 0,85.fc’.Ac (I3-1a)
b. Leleh tarik dari penampang baja
V’ = fy.As (I3-1b)
c. Kekuatan geser dari steel headed stud atau angkur kanal baja
V’ = Qn (I3-1c)
2d. Transfer Beban Antara Balok Baja dan Slab
Beton (lanjutan)
Keterangan :
Ac = luas pelat beton di lebar efektif, in2 (mm2)
As = luas penampang melintang baja, in2 (mm2)
Qn = jumlah dari kekuatan geser nominal dari steel headed stud atau
angkur kanal baja antara titik dari momen positif maksimum dan
titik dari momen nol, kips (N)

Anda mungkin juga menyukai