Anda di halaman 1dari 16

MODUL 1

PENDAHULUAN

A. TUJUAN
Setelah menyelesaikan Modul 1 ini, Anda diharapkan akan dapat:
1. Mengetahui konsep-konsep dasar statistik
2. Menyebutkan dan memberikan pengertian konsep dasar statistik

B. POKOK BAHASAN
Pencapaian tujuan tersebut dalam modul 1 dijelaskan:
1. Pengertian Dasar Statistika dan Statistik
2. Landasan Kerja Statistik
3. Karakteristik Pokok Statistik
4. Manfaat dan Kegunaan Statistika
5. Variabel
6. Skala
7. Masalah Yang Dihadapi
8. Pengambilan Keputusan

C. INTISARI BACAAN

1. Pengertian Dasar Statistika dan Statistik

B idang statistika dapat dianggap sebagai bahasa khusus yang juga


dipakai untuk berkomunikasi. Kekhususan statistika sebagai bahasa
tidak berarti bahwa kita harus berkomunikasi secara berbeda, tetapi
kekhususan dimaksud hanya sekedar untuk mendorong supaya cara kita
berbicara atau menyajikan data lebih tepat dan akurat.
Statistika sebagai bahasa juga memiliki aturan main sebagaimana
bahasa-bahasa lainnya, termasuk kata-kata dan gramatikanya. Namun
Mod 1
ul-1 Pendahuluan –
demikian, statistika merupakan bahasa yang terbatas penggunaannya.
Dengan statistika kita hanya mampu membicarakan tentang ciri-ciri atau
karakteristik tentang berbagai hal (benda atau sifat) yang kita amati.
Sebelum statistika mampu berfungsi sebagai bahasa komunikasi yang
baik, ia harus diberikan masukan terlebih dahulu berupa data mentah
hasil observasi atau hasil penelitian (Suwarno, 2005:1).
Pengertian tersebut dalam buku ini dibedakan antara statistika dan
statistik. Tempo dulu statistik hanya digunakan untuk menggambarkan
keadaan dan menyelesaikan problem-problem militer dan kenegaraan saja
seperti: jumlah personel; peralatan persenjataan perang, jumlah tentara
yang mati, kekuatan personel musuh, perhitungan banyaknya penduduk,
pembayaran pajak, mencatat pegawai yang masuk dan keluar, membayar
gaji pegawai, mencatat perkembangan hasil kebun dan lainnya. Namun, di
era globalisasi ini hampir semua bidang menggunakan statistik bergantung
pada masalah yang dijelaskan oleh nama statistik itu sendiri. Misalnya:
militer, pendidikan, kedokteran, pertanian, psikologi, administrasi,
sosiologi, teknik, hukum, bisnis, ekonomi bahkan politik. Pengertian
statistik itu sendiri berasal dari kata state (Yunani) yaitu negara dan
digunakan untuk urusan negara. Dari uraian ini dapat dinyatakan bahwa
statistik adalah rekapitulasi dari fakta yang bentuk angka-angka disusun
dalam bentuk tabel dan diagram yang mendiskripsikan suatu permasalahan.
Adapun jenis tabel, yaitu: tabel biasa, tabel kontigensi. dan tabel distribusi
frekuensi, sedangkan jenis diagram. yaitu: (diagram batang, diagram garis
atau grafik, diagram lambang, lingkaran, diagram pastel, diagram peta dan
diagram pencar).
Statistik bisa digunakan untuk ukuran sebagai wakil dari kelompok
fakta mengenai: nilai rata-rata mahasiswa, rerata produktivitas kerja
perusahaan, persentase keberhasilan belajar, ramalan kemampuan
mahasiswa memprediksi hasil produksi pertanian dan sebagainya. Untuk
memperoleh sejumlah informasi yang menjelaskan masalah untuk ditarik
kesimpulan yang benar, arus melalui beberapa proses, yaitu proses
pengumpulan informasi, pengolahan informasi, dan proses penarikan
kesimpulan. kesemuannya itu memerlukan pengetahuan, tersendiri yang
disebut statistika. Sedangkan menurut Sudjana (2004:2-3) Statistika adalah
pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan fakta,
pengolahan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan
berdasarkan fakta dan penganalisaan yang dilakukan. Sedangkan statistik
dipakai untuk menyatakan kumpulan fakta, umumnya berbentuk angka

2– Modul-1 Pendahuluan
yang disusun dalam tabel atau diagram yang melukiskan atau
menggambarkan suatu persoalan.
Dalam perkembangannya untuk menyelesaikan suatu masalah dapat
digunakan beberapa pendekatan antara lain statistika dalam arti sempit dan
statistika dalam arti luas (Sutrisno Hadi, 2004:221).
Statistika dalam arti sempit (statistika deskriptif) ialah statistika yang
mendiskripsikan atau menggambarkan tentang data yang disajikan dalam
bentuk tabel, diagram, pengukuran tendensi sentral, rata-rata hitung, rata-
rata ukur, dan rata-rata harmonik), pengukuran penempatan (median,
kuartil, desil, dan persentil), pengukuran penyimpangan (range, rentangan
antar kuartil. rentangan semi antar kuartil, simpangan rata-rata, simpangan
baku, varians, koefisien varians, dan angka baku), angka indeks serta mencari
kuatnya hubungan dua variabel, melakukan peramalan (prediksi) dengan
menggunakan analisis regresi linier, membuat perbandingan (komparatif).
Tetapi dalam analisis korelasi, regresi maupun komparatif tidak perlu
menggunakan uji signifikansi lagi pula tidak bermaksud membuat
generalisasi (bersifat umum).
Statistika dalam arti luas disebut juga dengan statistika inferensial atau
statistika induktif atau statistika probabilitas yaitu suatu alat pengumpul data,
pengolah data, menarik kesimpulan, membuat tindakan berdasarkan, analisis
data yang dikumpulkan atau statistika yang digunakan menganalisis data
sampel dan hasilnya dimanfaatkan (generalisasi) untuk populasi. Hal ini
sejalan dikatakan oleh Sudjana (2004:3) bahwa :

"Statistika (statistic) adalah ilmu terdiri dari teori dan metode


yang merupakan cabang dari matematika terapan dan membicarakan
tentang: bagaimana mengumpulkan data, bagaimana meringkas data,
mengolah dan menyajikan data, bagaimana menarik kesimpulan dari
hasil analisis, bagaimana menentukan keputusan dalam batas-batas
resiko tertentu berdasarkan strategi yang ada.”

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, statistika adalah suatu ilmu


pengetahuan yang berhubungan dengan data statistik dan fakta yang benar
atau suatu kajian ilmu pengetahuan dengan teknik pengumpulan data, teknik
pengolahan data, teknik analisis data, penarikan kesimpulan, dan pembuatan
kebijakan atau keputusan yang cukup kuat alasannya berdasarkan data dan
fakta yang akurat.

Mod 3
ul-1 Pendahuluan –
2. Landasan Kerja Statistik
Ada tiga jenis landasan kerja statistik, menurut Sutrisno Hadi
(2004:222-223) Yaitu :
a. Variasi. Didasarkan atas kenyataan bahwa seorang peneliti atau
penyelidik selalu menghadapi persoalan dan gejala yang bermacam-
macam (variasi) baik dalam bentuk tingkatan dan jenisnya.
b. Reduksi. Hanya sebagian dan seluruh kejadian yang hendak diteliti
(penelitian sampling).
c. Generalisasi. Sekalipun penelitian dilakukan terhadap sebagian dan
seluruh kejadian yang hendak diteliti. Namun kesimpulan dan penelitian
ini akan diperuntukkan bagi keseluruhan kejadian atau gejala yang
hendak diambil.

3. Karakteristik Pokok Statistik


Ada beberapa karakteristik atau ciri-ciri pokok statistik sebagai berikut.
a. Statistik Bekerja dengan Angka. Angka-angka ini dalam statistik
mempunyai dua pengertian, yaitu:
1) Pertama, angka statistik sebagai jumlah atau frekuensi dan angka
statistik sebagai nilai atau harga. Pengertian ini mengandung arti
bahwa data statistik adalah data kuantitatif. Contoh: jumlah pegawai
Pemda Kota Bandung, jumlah dosen UPI Bandung yang diangkat
Tahun 2005, jumlah tahanan yang dieksekusi, jumlah kriminal yang
ditangkap, jumlah pengeboman oleh teroris yang dipimpin oleh
Dr.Azahari, jumlah hakim yang disogok, jumlah perkara yang belum
tuntas, jumlah anggota MPR, DPR. harga vila di kawasan Puncak
Bogor, harga sirip ikan Hiu di Manado, harga bandeng di Sidoarjo.
harga mangga arum manis di Bangil. Angka-angka yang menyatakan
nilai atau harga sesuatu.
2) Kedua, angka statistik sebagai nilai mempunyai arti data kualitatif yang
diwujudkan dalam angka. Contoh: nilai kepribadian, nilai kecerdasan
mahasiswa, metode mengajar dosen, kualitas sekolah, mutu
pemberdayaan guru, implementasi dan pelaksanaan Manajemen

4– Modul-1 Pendahuluan
Berbasis Sekolah (MBS), perkara yang ditutup, metode hakim dalam
mengambil keputusan perkara, dan sebagainya.
b. Statistik Bersifat Objektif. Statistik bekerja dengan angka sehingga
mempunyai sifat objektif, artinya angka statistik dapat digunakan sebagai
alat pencari fakta, pengungkap kenyataan yang ada dan menberikan
keterangan yang benar, kemudian menentukan kebijakan sesuai fakta dan
temuanya diungkapkan apa adanya.
c. Statistik Bersifat Universal (umum). Statistik tidak hanya digunakan
dalam salah satu disiplin ilmu saja, tetapi dapat digunakan secara umum
dalam berbagai bentuk disiplin ilmu pengetahuan dengan penuh
keyakinan (Riduwan, 2005:4).

4. Manfaat dan Kegunaan Statistika


Dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) saat ini,
bahwa ilmu statistika telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan
manusia. Hampir semua kebijakan publik dan keputusan-keputusan yang
diambil oleh pakar ilmu pegetahuan atau para eksekutif (dalam ruang lingkup
ilmu mereka) didasarkan dengan metode statistika serta hasil analisis dan
interpretasi data, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Selanjutnya
statistika dapat digunakan sebagai alat:
a. Komunikasi ialah sebagai penghubung beberapa pihak yang menghasilkan
data statistik atau berupa analisis statistik sehingga beberapa pihak
tersebut akan dapat mengam bil keputusan melalui informasi tersebut.
b. Deskripsi yaitu penyajian data dan mengilustrasikan data, misalnya
mengukur hasil produksi, laporan hasil liputan berita, indeks harga
konsumen, laporan keuangan, tingkat inflasi, jumlah penduduk, hasil
pendapatan dan pengeluaran negara dan lain sebagainya.
c. Regresi yaitu meramalkan pengaruh data yang satu dengan data lainnya
dan untuk mengantisipasi gejala-gejaia yang akan datang.
d. Korelasi yaitu untuk mencari kuatnya atau besarnya hubungan data dalam
suatu penelitian.
e. Komparasi yaitu membandingkan data dua kelompok atau lebih.
Kegunaan statistika banyak memperoleh reputasi jelek karena
sering berbuat bohong. Sebenarnya tidak fair untuk mengatakan bahwa

Mod 5
ul-1 Pendahuluan –
statistika lebih banyak bohong daripada benarnya. Sebab yang bohong
adalah si pemakai. Statistika hanya sekadar alat mati dan ia tak mungkin
berbohong. Jadi, terserah kepada si pemakainya.
Bagi para pemakai statistika perlu dicatat bahwa sering terjadi
penggunaan prosedur statistika yang salah. Penggunaan statistika atau
beberapa prosedur statistika harus didasarkan kepada: (a) sifat data yang
tersedia dan (b) masalah yang dihadapinya.

5. Variabel
Dalam studi ilmiah kita perlu mengamati dan merekam beberapa
karakteristik dari hal-hal yang kita alami di dunia nyata tempat kita
tinggal dan hidup, yakni dari apa yang kita lihat, kita dengar, kita cium
dan yang kita raba. Jika apa yang kita amati berubah-ubah dari waktu ke
waktu hingga menimbulkan perbedaan antara subjek yang satu dengan
subjek yang lain, maka objek-objek tersebut kita nyatakan bervariasi.
Dalam istilah bahasa statistika, objek yang bervariasi disebut variabel.
Jadi, variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari sesuatu
(objek), dan mampu memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa
kategori (Suwarno, 2005:1-2). Contohnya: berat adalah variasi, sebab
semua objek beratnya tidak sama dan suatu objek dapat saja beratnya
berubah-ubah dari waktu ke waktu. Umur, nilai kemajuan belajar, jenis
kelamin, kecepatan, kekuatan dan apa saja yang merupakan, yaitu: (a)
ciri-ciri suatu objek (orang atau benda); (b) dapat diamati dan (c)
berbeda dari satu observasi ke observasi lainnya; disebut variabel. Dan
variabel adalah data mentah untuk statistika. Variabel yang sering
digunakan dalam penelitian, yaitu variabel : (a) bebas ( dependent); (b)
terikat (independent); (c) moderator; (d) intervening; (e) dan kontrol.

6. Skala
Para ahli psikologi menyebut skala sikap yang umum digunakan
dalam penelitian, yaitu skala (a) Likert; (b) Guttman; (c) Diferensial
Semantik; (d) Rating Scala; (e) Thustone (Riduwan, 2006:86-95)
Apabila data dari suatu variabel akan dipergunakan dalam analisis
statistika maka data itu harus tersusun dengan cara yang sistematis
(teratur). Kita perlu mendefinisikan setiap variabel secara operasional,
artinya harus mampu menjelaskan dengan langkah-langkah yang perlu

6– Modul-1 Pendahuluan
sesuai dengan kemungkinan-kemungkinan untuk mengubah nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya.
Definisi seperti itu memerlukan gambaran yang jelas dari ciri- ciri
atau sifat-sifat yang akan diamati dan memerlukan spesifikasi dari
kategori yang variasinya perlu dicatat. Para ahli statistika menyebut
prosedur pendefinisian variabel secara operasional tersebut dengan
istilah scaling dan hasilnya disebut scale atau skala.
Dapat dikatakan bahwa hampir semua skala ditentukan oleh
kebiasaan yang berlaku. Umur anak setahun berarti dihitung dari ulang
tahunnya yang pertama setelah lahir. Dan setelah hari ulang tahunnya
yang kedua, ia berumur dua tahun dan seterusnya. Jadi, seseorang yang
menyatakan berumur 15 tahun, paling tidak ia telah 15 tahun tinggal di
dunia fana ini dan mungkin lebih 2 hari atau mungkin 340 hari. Jadi
untuk umur telah tersedia patokan atau ukuran baku untuk menyusun
skalanya.
Perlu dicatat bahwa skala yang digunakan untuk mencatat suatu
variabel bukan bagian dari variabel tetapi merupakan bagian dari definisi
operasionalnya. Meskipun banyak variabel yang telah mempunyai nilai
atau kategori (menurut kebiasaan) yang baku, akan tetapi di dalam ilmu
sosial biasanya peneliti sendiri yang menentukan. Variabel kelas sosial
yang sering dipakai oleh para peneliti ilmu-ilmu sosial (termasuk
pendidikan) kadang-kadang diskalakan menjadi kaya–sedang–miskin.
Variabel status sosial sering diskalakan menjadi 3 kategori, tinggi–
sedang–rendah, yang terpenting adalah setiap peneliti hendaknya
memperhitungkan dengan matang setiap variabel, terutama
mengoperasionalkannya sebelum dimasukkan sebagai data mentah dalam
analisis statistiknya.
Jadi, membuat skala harus merupakan definisi operasional suatu
variabel dan sangat penting sebagai cara untuk mempersiapkan data
dalam suatu statistika. Perlu diingat oleh kita semua, khususnya para
peneliti, bahwa skala data itu bermacam-macam : sejak dari skala yang
terdiri dari dua kategori tak berurutan hingga skala yang sangat
kompleks yang di dalamnya merupakan serangkaian kelas-kelas dengan
jarak atau rentang yang sama dan dimulai dari titik nol.

7. Masalah Yang Dihadapi


Mod 7
ul-1 Pendahuluan –
Ratusan teknik statistika tersedia bagi para ilmuwan. Dari sekian
banyak, mungkin hanya puluhan saja di antaranya yang dipergunakan
secara teratur. Meskipun demikian, yang sedikit jumlahnya itu sering
menimbulkan persoalan (membingungkan). Untuk menghindari
kebingungan tersebut, setiap pemakai sebaiknya memahami terlebih
dahulu cara-cara penggunaannya secara baik.
Secara sederhana statistika yang sering dipergunakan dalam ilmu-
ilmu sosial berkisar pada: (a) meringkas hasil observasi variabel univariate
(tunggal); (b) menggambarkan hubungan relasi atau asosiasi; (c) membuat
keputusan (inference). Di lingkungan kehidupan kampus sering kita
mengamati berbagai fenomena yang ada di hadapan kita. Seorang dosen
mungkin berkata "wah tahun ini hanya sedikit jumlah mahasiswa di
kelasku". Dosen tersebut sebenarnya ingin mengungkap-kan atau
menggambarkan satu karakteristik dari suatu objek, yakni mahasiswa
merasakan bahwa tahun ini jumlahnya lebih sedikit dibanding dengan
tahun sebelumnya.
Dapat juga kita menggambarkan bukan hanya satu variabel tetapi
beberapa variabel sekaligus. "Tahun ini jumlah mahasiswa dalam kelasku
terlalu banyak, tetapi ruangannya semakin bersih dan terang benderang".
Di sini dosen ingin menggambarkan beberapa variabel sekaligus,
mahasiswanya, ruangannya dan penerangannya. Tetapi gambaran tersebut
jika dilihat dari kata-kata terasa terlalu panjang, dan masih dapat
diringkas misalnya, "tahun ini suasana kelas baik". Ungkapan yang
dikemukakan dosen tadi adalah dalam bahasa umum. Sebenarnya dapat
saja dipergunakan bahasa statistika. "Jumlah mahasiswa di kelasku tahun
ini 15 orang, ruang kelasnya bersih sekali, dan lampu penerangannya 1000
Watt." Dari ungkapan kalimat itu dapat dirasakan segalanya serba akurat.
Banyak teknik statistika yang dapat merangkum hasil observasi. Yang
paling berguna adalah angka rata-rata hitung. "Tahun ini jumlah
kecelakaan lalu lintas di Kota Bandung sangat tinggi", dapat lebih akurat
jika dikatakan: "Tahun ini angka rata-rata kecelakaan lalu lintas di Kota
Bandung 10 kali lipat dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya."
Meskipun kalimat yang terakhir sudah cukup akurat tetapi kadang-kadang
kurang memuaskan, untuk itu masih ada teknik statistika dan yang dapat
lebih memuaskan para peneliti, misalnya indeks variabilitas, atau
lainnya.

8– Modul-1 Pendahuluan
Aspek kedua dari komunikasi dengan bahasa statistika adalah
menggambarkan suatu hubungan relasi atau asosiasi. Salah satu tujuan
ilmuwan sosial adalah menyederhanakan keruwetan kehidupan sosial.
Apabila kita lihat di sekitar lingkungan kita (tempat tinggal atau tempat
kita bekerja), kita dapat mengamati adanya perbedaan perbedaan sifat,
perilaku, dan lain-lain. Antara orang yang satu dengan yang lainnya.
Mereka memasuki organisasi kepartaian yang tidak sama, mereka
mencari nafkah di tempat yang berbeda, mereka berpenghasil-an
berbeda. Banyak orang selalu patuh terhadap peraturan, tetapi banyak
orang yang juga suka melanggarnya. Ada orang yang kuat ada orang yang
lemah, ada yang berperangai baik tetapi banyak juga yang berperangai
jahat. Akan tetapi seorang ahli ilmu sosial tidak perlu terganggu dengan
berbagai variasi dari perilaku manusia tersebut, sebab perilaku manusia
tidak selalu acak (random) dan bukan tidak mungkin untuk diduga.
Dengan berbagai kondisi yang dapat diatur, biasanya variasi (perilaku)
dapat dikurangi (dihilangkan), dan apabila jika kondisi yang dimaksud
telah dapat diuraikan dengan jelas maka suatu bentuk hubungan akan
muncul. Contoh, di antara orang Eskimo individu-individu mempunyai
tugas atau pekerjaan yang berbeda-beda. Tetapi apabila individu-individu
tersebut dapat dikelompokkelompokkan sesuai dengan status, dan jenis
kelaminnya, maka perbedaan tersebut akan menghilang. Laki-laki dewasa
berburu, perempuan dewasa menyiapkan tempat perlindungan dan
seterusnya. Jadi, variabel pekerjaan tidak bervariasi, apabila variabel
status diperhitungkan (dikontrol).
Dua variabel tersebut dikatakan berhubungan apabila hubungan-
nya adalah sedemikian rupa sehingga dengan mengetahui keadaan
variabel yang satu dapat menduga variabel lainnya. Apabila dikatakan
ada hubungan antara temperatur dengan curah hujan di Kota Bogor,
maka jika seseorang mengatakan bahwa hari Kamis kemarin temperatur
Kota Bogor rata-rata 15 0C maka dapat diduga curah hujan pasti di atas
2000 mm. Dengan bahasa sehari-hari kita dapat mengatakan suatu
bentuk hubungan, tetapi kurang tepat misalnya A dan B sangat erat
hubungannya. Dalam bahasa statistika dapat dinyatakan dalam bahasa
yang lebih tepat, sebab dapat diukur dengan angka yang disebut koefisien
korelasi.

Mod 9
ul-1 Pendahuluan –
8. Pengambilan Keputusan
Setiap hari banyak di antara kita yang terlibat di dalam menentukan
keputusan atau membuat generalisasi (tentang hubungan) di masa lalu.
Ketika kita akan pergi ke kantor, lazimnya kita lihat ke langit dan
memutuskan apakah membawa payung (jas hujan) atau tidak. Kita
ketahui dari pengalaman bahwa dengan warna langit seperti itu di masa
lalu selalu ada hubungannya dengan turun atau tidaknya hujan, dan kita
berasumsi bahwa hubungan itu tetap berlaku. Jadi, sebenarnya kita tidak
sembarangan saja membawa atau tidak membawa payung (jas hujan),
tetapi atas dasar generalisasi hasil pengamatan di masa lampau tentang
hubungan antara langit dan hujan.
Sama halnya juga dengan keputusan para orang tua untuk
menyekolahkan anaknya ke tingkat universitas, mungkin atas dasar
pengamatan di masa lampau, misalnya, tentang hubungan antara
tamatan perguruan tinggi dengan jenis pekerjaan. Namun demikian,
tidak semua generalisasi selalu benar. Banyak orang- orang tua kita yang
membuat generalisasi berdasarkan kasus pengalaman yang terlalu sedikit
(tidak disertai follow-upnya). Kasus : (a) Anak gadis tidak boleh duduk
atau makan di depan pintu (bangbarung= bahasa Sunda : artinya di
pintu depan orang masuk), sebab ia akan nongtot jodo atau sukar untuk
mendapat jodoh/suami. (b) orang laki-laki Sunda nikah dengan
perempuan Jawa, alasannya nikah dengan kakak, itu pamali=bahasa
Sundanya artinya kualat atau durhaka sehingga kelak mereka hidupnya
tidak bahagia). (c) apabila seorang pedagang mau kaya dan laris manis
dagangannya segeralah nyekar dan mengadakan selamatan ke Gunung
Kawi (Jawa Timur). Mungkin saja hal tersebut pernah dialami oleh satu
atau dua orang saja, tetapi kejadian tiga kasus tersebut terlalu sedikit
untuk membuat suatu generalisasi. Dengan prosedur statistik yang tepat
akan membantu seorang peneliti menjawab atas pertanyaan bagaimana
menyusun generalisasi yang baik (Riduwan dan Akdon, 2006:1-10)

D. LATIHAN
Sebagai bahan latihan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
Lakukan melalui diskusi bersama teman Anda agar menjadi lebih mantap
dalam memahami materi tentang konsep-konsep dasar statistik.
1. Apa perbedaan statistika dan statistik
2. Bagaimana landasan kerja statistik yang Anda ketahui

1– Modul-1 Pendahuluan
0
3. Karakteristik apa saja yang Anda ketahui tentang statistik
4. Apa saja manfaat dan kegunaan statistika
5. Variabel-variabel apa saja yang digunakan dalam penelitian
6. Sebutkan dan jelaskan macam skala pengukuran dalam statistik
7. Masalah apa saja yang dibahas dalam statitistik
8. Apa alasan Anda menggunakan statistik sebagai pengambilan keputusan

E. RANGKUMAN
Statistik bisa digunakan untuk menyatakan kumpulan fakta,
umumnya berbentuk angka yang disusun dalam tabel atau diagram yang
melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Jadi, statistik yang
bersifat sebagai data.
Statistika adalah suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
data statistik dan fakta yang benar atau suatu kajian ilmu pengetahuan
dengan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisis
data, penarikan kesimpulan, dan pembuatan kebijakan atau keputusan yang
cukup kuat alasannya berdasarkan data dan fakta yang akurat. Jadi,
statistika sebagai alat untuk menghitung atau menganalisis data.
Landasan kerja statistik ada tiga yaitu: (a) variasi. Didasarkan atas
kenyataan bahwa seorang peneliti atau penyelidik selalu menghadapi
persoalan dan gejala yang bermacam-macam (variasi) baik dalam bentuk
tingkatan dan jenisnya; (b) reduksi. Hanya sebagian dan seluruh kejadian
yang hendak diteliti (penelitian sampling); (c) generalisasi. Sekalipun
penelitian dilakukan terhadap sebagian dan seluruh kejadian yang hendak
diteliti.
Ada beberapa karakteristik atau ciri-ciri pokok statistik sebagai berikut.
a. Statistik Bekerja dengan Angka.
1) Pertama, angka statistik sebagai jumlah atau frekuensi dan angka
statistik sebagai nilai atau harga. Pengertian ini mengandung arti bahwa
data statistik adalah data kuantitatif.
2) Kedua, angka statistik sebagai nilai mempunyai arti data kualitatif yang
diwujudkan dalam angka.
b. Statistik Bersifat Objektif.
Mod 11
ul-1 Pendahuluan –
c. Statistik Bersifat Universal (umum).
Manfaat statistika telah mempengaruhi hampir seluruh aspek
kehidupan manusia, seperti kebijakan publik dan keputusan-keputusan yang
diambil oleh pakar ilmu pegetahuan atau para eksekutif (dalam ruang lingkup
ilmu mereka) didasarkan dengan metode statistika serta hasil analisis dan
interpretasi data, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Statistika dapat
digunakan sebagai alat (a) komunikasi; (b) deskripsi; (c) regresi; (d) korelasi;
(e) komparasi.
Variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari sesuatu
(objek), dan mampu memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa
kategori. Variabel yang sering digunakan dalam penelitian, yaitu
variabel : (a) bebas (dependent); (b) terikat (independent); (c)
moderator; (d) intervening; (e) dan kontrol.
Para ahli psikologi menyebut prosedur pendefinisian variabel
secara operasional tersebut dengan istilah scaling dan hasilnya disebut
scale atau skala. Skala yang umum digunakan dalam penelitian, yaitu
skala (a) Likert; (b) Guttman; (c) Diferensial Semantik; (d) Rating Scala;
(e) Thustone.
Secara sederhana statistika yang sering dipergunakan dalam dunia
sehari-hari khususnya bagi ilmu-ilmu sosial berkisar pada: (a) meringkas
hasil observasi variabel univariate (tunggal); (b) menggambarkan
hubungan relasi atau asosiasi; (c) membuat keputusan (inference).
Alasan menggunakan statistik sebagai pengambilan keputusan
karena setiap hari banyak di antara kita yang terlibat di dalam
menentukan keputusan baik yang bersifat korelasi, (hubungan), regresi
(ramalan) dan perbedaan serta membuat generalisasi.

F. TES FORMATIF 1
1. Apa perbedaan statistika dan statistik dalam penelitian

a. Statistik berkaitan dengan data, sedangkan statistika bersifat ilmu


pengetahuan yang berhubungan dengan data statistik dan sebagai alat
untuk menghitung atau menganalisis data.

b. Statistik berkaitan dengan ilmu statistik, sedangkan statistika


berkaitan dengan data.

1– Modul-1 Pendahuluan
2
c. Statistik berkaitan dengan angka, sedangkan statistika kalimat.

d. Statistik berhubungan dengan grafik, sedangkan statistika bersifat


hitungan.

2. Landasan kerja statistik yang dipakai dalam penelitian, yaitu:

a. Aliansi, korelasi, dan regresi.

b. Uji beda, uji regresi, dan uji korelasi.

c. Masalah, tujuan, manfaat, kerangka pikir, dan hipotesis.

d. Variasi, reduksi, dan generalisasi.

3. Karakteristik apa saja yang Anda ketahui tentang statistik

a. Dependent, independent, moderator, intervening dan kontrol.

b. Bekerja dengan kalimat, bersifat subjektif, dan lokal.

c. Bekerja dengan angka, bersifat objektif, dan universal (umum).

d. Bekerja dengan responden, bersifat kontradiktif, dan umum.

4. Apa saja manfaat dan kegunaan statistika

a. Manfaat untuk menghitung dan menganalisis data dan dapat


digunakan sebagai alat mengukur manusia.
b. Manfaat seluruh aspek kehidupan manusia dan dapat digunakan
sebagai alat (1) komunikasi; (2) deskripsi; (3) regresi; (4) korelasi; (4)
komparasi.
c. Manfaat statistika untuk mengukur kebijakan perusahaan dan
dapat digunakan sebagai alat mengukur rugi-laba.
d. Manfaat statistika untuk mengukur cuaca dan dapat digunakan
sebagai mengukur hujan.

5. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian

a. bebas, terikat, endogen, oksogen dan kontrol.

Mod 13
ul-1 Pendahuluan –
b. Endogen, oksogen, dependent, independent, dan moderator.

c. Dependent, independent, moderator, intervening dan kontrol.

d. Intervening, independent, dan kontrol.

6. Macam skala pengukuran dalam statistik meliputi:


a. Likert, Guttman, Diferensial, Semantik, Rating Scala, dan
Thustone.

b. Nominal, ordinal, Interval, dan Ratio.

c. Likert, Guttman, Nominal, dan ordinal.

d. Interval, Ratio, Semantik, dan Thustone.

7. Masalah yang dibahas dalam statitistika

a. Meringkas hasil observasi, wawancara, dan analisis data.

b. Penelitian kualitatif, kuantitatif, dan gabungan.

c. Membahas data, analisis, variabel dan skala.

d. Meringkas hasil observasi variabel univariate (tunggal),


menggambarkan hubungan relasi atau asosiasi dan membuat
keputusan (inference).

8. Alasan menggunakan statistika sebagai pengambilan keputusan

a. Karena untuk menhitung data penelitian dengan mudah dan


aman

b. Karena setiap hari banyak di antara kita yang terlibat di


dalam menentukan keputusan baik yang bersifat korelasi,
(hubungan), regresi (ramalan) dan perbedaan serta membuat
generalisasi.

c. Mudah dan bisa diamati dengan jelas.

d. Dapat dipercaya dan reliabel (ajeg).

1– Modul-1 Pendahuluan
4
9. Analisis korelasi digunakan untuk

a. Menganalisis hubungan antar variabel.

b. Mengukur pengaruh antar variabel.

c. Menguji perbedaan antar variabel.

d. Membuat hipopesis penelitian.

10. Analisis regresi digunakan untuk

a. Menganalisis hubungan antar variabel.

b. Menganalisis pengaruh antar variabel.

c. Menguji perbedaan antar variabel.

d. Membuat hipopesis penelitian.

G. KUNCI JAWABAN
1. a
2. d
3. c
4. b
5. c
6. a
7. d
8. b
9. a
10. b

Mod 15
ul-1 Pendahuluan –
H. UMPAN BALIK
Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1
yang ada pada bagian Modul 1 ini. Hitunglah jawaban Anda benar, kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap materi Modul 1.
Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar


Tingkat Penguasaan  x100%
10

Arti Tingkat Penguasaan:


90% – 100% = Baik Sekali
80% – 89% = Baik
70% – 79% = Cukup
< 69% = Kurang

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Modul 2, tetapi apabila tingkat penguasaan
Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulang Kegiatan Belajar pada
Modul 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

I. DAFTAR KEPUSTAKAAN
Akdon dan Sahlan Hadi (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk
Administrasi & Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.
Riduwan (2005). Dasar-Dasar Statistika. Alfabeta. Bandung.
________ (2006). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: CV Alfabeta.
Riduwan dan Akdon (2006). Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung:
CV Alfabeta.
Sudjana (2004). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Hadi, Sutrisno (2004) Metodologi Research .Yogyakarta: Andi Offset
Suwarno, Bambang (2005). Pengantar Aplikasi Statistika dalam Penelitian
Pendidikan. Bandung: PPs Universitas Pendidikan Indonesia.

1– Modul-1 Pendahuluan
6

Anda mungkin juga menyukai