PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Masa nifas akan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan padaa organ
reproduksi. Begitupun halnya dengan kondisi kejiwaan (psikologis) ibu, juga mengalami
perubahan. Dari yang semula belum ada momongan, kemudian lahirlah seorang bayi
mungil nan lucu yang kini mendampingi ibu. Menjadi orang tua merupakan suatu krisis
tersendiri dan ibu harus mampu melewati masa transisi. Secara psikologis, seorang ibu
akan merasakan gejala-gejala psikiatrik setelah melahirkan. Beberapa penyesuaian
dibutuhkan oleh seorang wanita dalam menghadapi aktivitas dan peran barunya sebagai
ibu pada beberapa minggu atau bulan pertama setelah melahirkan, baik dari segi fisik
maupun psikis. Sebagian wanita berhasil menyesuaikan diri dengan baik, tetapi ada
sebagian lainnya yang tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalamu gangguan-
gangguan psikologis dengan berbagai gejala atau sindrom yang oleh para peneliti dan
klinisi disebut postpartum blues.
Perawatan nifas memerlukan pengawasan serta komunikasi dua arah. Hal ini akan
membantu kenyamanan ibu nifas dalam memasuki era kehidupan baru sebagai ibu yang
harus merawat dan menghidupi bayinya. Perawatan secara ‘rooming in’ merupakan
pilihan untuk perawatan nifas. Pengawasan dan arahan bidan harus dilakukan dengan baik
termasuk memberikan pelajaran tentang perawatan bayi dan cara laktasi yang benar.
Masalah-masalah yang timbul selama nifas akan didiskusikan diantara mereka untuk
kemudian ditanyakan kepada petugas kesehatan apabila diperlukan. Secara tidak langsung
ibu nifas akan mendapat percaya diri didalam perawatan dirinya ataupun bayinya,
sehingga pada saat pulang dari rumahsakit sudah dapat mengatasi beberapa masalah yang
mungkin timbul.