1. Mengapa lebam pada kulit bayi (sefalhematoma) dapat menjadi salah satu factor
meningkatnya kadar bilirubin?
Jawaban :
Lebam pada kulit kepala bayi yang disebut dengan sefalhematom dapat timbul dalam
proses persalinan. Lebam terjadi karena penumpukan darah beku di bawah kulit kepala.
Secara alamiah tubuh akan menghancurkan bekuan ini sehingga bilirubin juga akan
keluar yang mungkin saja terlalu banyak untuk dapat ditangani oleh hati sehingga timbul
kuning.
Jawaban : melalui sinar yang dipancarkan, bayi akan di tempatkan dibawah sinar khusus,
sinar ini mampu untuk menembus kulit bayi dan akan mengubah bilirubin menjadi
lumirubin yang lebih mudah diubah oleh tubuh bayi, selama terapi sinar penutup khusus
akan dibuat untuk melingdungi mata. Apabila terapi sinar gagal maka dilakukan tranfusi
tukar yaitu penggantian darah bayi dengan darah donor.
3. Apakah akibatnya bila bayi kuning tidak mendapat perawatan secara benar?
Jawab
akan berpengaruh terhadap kerusakan otak, bayi bisa terjadi keracunan zat kuning
sehingga kejang atau koma dan akan membahayakan keselamatan bayi.
Efek jangka panjang dapat mengakibatkan keterbelakangan mental, kelumpujan serbral,
tuli, dan mata tidak dapat digerakkan ke atas
4. Sampai berapa lama dan keadaan seperti apa bayi mendapat fototerapi ( terapi sinar ) ?
Jawab :
Mengenai lama penyinaran minimal berlangsung selama 24 jam . Selanjutnya dokter
akan mengevaluasi lagi apakah bayi perlu mendapat perpanjangan waktu penyinaran .
Evaluasi dilakukan dokter atau bidan dengan melihat tanda klinis ( pengamatan secara
fisik ) atau dengan pemeriksaan laboratorium, yaitu memeriksa kadar bilirubin dalam
darah bayi.
5. Apa perbedaan kuning yang dalam batas normal dan kuning yang tidak normal ? Dan
Berapa lama bayi dapat pulih ke kondisi normal dari hiperbilirubin?