Metode Perawatan

·Si Kecil harus tetap diberi ASI atau susu selama terapi ini
berlangsung.
Fototerapi untuk Bayi Kuning
Bayi kuning atau jaundice umumnya memerlukan perawatan
fototerapi menggunakan bantuan sinar ultraviolet. Metode ini
tergolong perawatan yang aman dilakukan dan tidak menimbulkan
kerusakan pada kulit bayi.
Manfaat Fototerapi
Ada dua jenis metode fototerapi, yaitu: untuk Bayi Kuning
Fototerapi konvensional
Jenis fototerapi ini dilakukan dengan cara meletakkan bayi di
bawah lampu halogen atau lampu neon ultraviolet agar sinar Dokter akan memeriksa kadar bilirubin bayi setidaknya 1 kali
dapat diserap tubuh bayi melalui kulit. Mata bayi akan ditutup dalam sehari, setiap 4–6 jam setelah proses fototerapi dimulai.
untuk melindungi lapisan saraf mata dari paparan sinar ultraviolet. Begitu kadar bilirubin sudah menurun, Si Kecil akan diperiksa
setiap 6–12 jam sekali. Perawatan fototerapi biasanya
Fototerapi serat optik membutuhkan waktu sekitar 1–2 hari dan akan dihentikan setelah
kadar bilirubin bayi mencapai angka normal.
Perawatan fototerapi ini menggunakan selimut yang dilengkapi
dengankabel serat optik dan dilakukan dengan posisi bayi Kendati fototerapi sangat dianjurkan untuk mengobati bayi kuning.
berbaring. Paparan sinar ultraviolet disalurkan melalui kabel Namun, pada kondisi tertentu, fototerapi mungkin menimbulkan
tersebut ke bagian punggung bayi.Perawatan ini umumnya lebih efeksamping pada bayi. Efek samping tersebut meliputi dehidrasi,
sering digunakan jika bayi terlahir secara prematur. diare,dan munculnya ruam kulit yang akan hilang begitu terapi
atau perawatan dihentikan.
Kedua jenis fototerapi tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu
memberikan paparan sinar ultraviolet pada kulit bayi sebanyak Jadwal Dokter
mungkin. Metode fototerapi umumnya dilakukan selama 30 menit Spesialis Anak
setiap 3–4 jam sekali, sehingga Bunda tetap memiliki waktu untuk
menyusui Si Kecil, mengganti popoknya, atau sekadar dr S. Ridha Khairani, Sp.A dr. Ihat Sugianti, Sp.A
Jadwal Praktik Jadwal Praktik
memeluknya.Sebelum melakukan fototerapi, ada beberapa hal
Senin s/d Jum’at Senin- Kamis
yang harus Bunda perhatikan, di antaranya: 10.00-12.00 WIB 14.00 s/d 16.00 WIB
·Seluruh pakaian Si Kecil perlu ditanggalkan agar kulitnya terkena Jum’at
Informasi & pendaftaran
sinar ultraviolet buatan sebanyak mungkin. (0254) 232648 Ext:101 12.00-14.00 WIB
·Mata bayi harus ditutup guna melindungi lapisan saraf mata 0859-4680-3004 Sabtu
(retina) dari paparan sinar ultraviolet. Download Sekarang
10.00-12.00 WIB
Mobile

69/L/03/PKRS/2020
 Manfaat Fototerapi
untuk Bayi Kuning
Fototerapi atau terapi sinar adalah salah satu metode perawatan
yang umum dilakukan untuk menangani kondisi bayi kuning.
Berubahnya warna kulit bayi menjadi kuning sering kali disebabkan
oleh peningkatan kadar bilirubin.
Sakit kuning atau dalam istilah medis disebut jaundice bisa terjadi
pada siapa saja, termasuk bayi. Kondisi bayi kuning dapat
menyebabkan kulit dan bagian putih mata (sklera) pada bayi
tampak kekuningan.
Kondisi bayi kuning dapat muncul pada hari ketiga setelah
dilahirkan dan menghilang dengan sendirinya saat bayi berusia
2 minggu. Bayi lahir prematur umumnya lebih rentan mengalami
kondisi ini. Salah satu perawatan paling efektif dan umum
digunakan untuk menangani bayi kuning adalah fototerapi.
Penyebab Bayi Kuning tanda-tanda bayi Jaundice/
yang Membutuhkan Fototerapi Bayi kuning
Bayi kuning umumnya terjadi karena organ bayi belum bisa Tanda-tanda lain bayi yang mengalami sakit kuning, meliputi sering
mengatasi kelebihan bilirubin dalam tubuhnya dengan baik. menangis dan mengantuk,terlihat lemas, urine berwarna kuning
Bilirubin adalah zat yang terbentuk dari proses penguraian sel gelap, serta tinja yang berwarna pucat.
darah merah di dalam tubuh. Zat inilah yang memberikan warna
kuning pada urine dan tinja.
Kondisi bayi kuning tidak bisa dianggap sepele karena berisiko
menimbulkan komplikasi yang berbahaya apabila tidak segera
ditangani. Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab bayi
kuning, antara lain :
· Kelainan atau masalah pada organ hati dan empedu bayi,
misalnya hepatitis dan atresia bilier
· Efek pemberian ASI atau justru kekurangan ASI
· Gangguan pada darah, misalnya anemia hemolitik
· Reaksi ketidakcocokan antara darah ibu dan bayi
· Infeksi
Selain itu, kondisi lain seperti kelahiran prematur atau
cedera saat dilahirkan juga bisa meningkatkan risiko bayi
mengalami sakit kuning.
Perubahan warna kulit mungkin lebih sulit dikenali jika bayi
memiliki warna kulit yang lebih gelap. Namun, warna kuning
akan lebih jelas pada beberapa bagian tubuh bayi, seperti di
bagian putih mata, di dalam mulut, serta di telapak tangan dan
telapak kaki bayi.