Anda di halaman 1dari 4

Apa Penyebab Penyakit

Kuning Pada Bayi yang


Baru Lahir?
Oleh Arinda VeratamalaInformasi kesehatan ini sudah direview dan diedit
oleh: .
)

Pernahkah Anda melihat kulit bayi yang baru lahir berwarna


kuning? Atau, mungkin anak Anda yang baru lahir mengalami
hal tersebut? Namun, sebaiknya Anda jangan khawatir. Ini
merupakan hal yang normal terjadi pada bayi baru lahir. Sekitar
60% bayi baru lahir mempunyai warna kulit yang agak
kekuningan. Hal ini biasa disebut dengan jaundice atau ikterus
atau penyakit kuning pada bayi.

Apa itu penyakit kuning?


Jaundice atau ikterus atau di Indonesia lebih dikenal
sebagai penyakit kuning pada bayi adalah perubahan warna
pada kulit dan mata bayi yang baru lahir menjadi kuning.
Jaundice biasa terjadi pada bayi baru lahir, terutama pada bayi
prematur dan bayi yang mengalami ketidakcukupan cairan.

Jaundice bisa hilang dengan sendirinya atau dengan


pengobatan ringan selama satu atau dua minggu. Atau, juga
bisa membutuhkan waktu sampai dua bulan pada bayi
prematur. Namun, jaundice juga bisa menjadi penyakit yang
lebih serius, dalam kasus yang sangat jarang. Penyakit
jaundice yang berat atau yang tidak diobati dapat
menyebabkan kerusakan otak yang disebut dengan
kernikterus. Hal ini dapat menyebabkan masalah seumur hidup
yang serius.

Apa yang menyebabkan


penyakit kuning?
Penyakit kuning terjadi karena darah bayi mengalami kelebihan
bilirubin, yaitu pigmen berwarna kuning pada sel darah merah.
Bilirubin merupakan produk sampingan yang dibuat saat tubuh
memecah sel darah merah yang sudah tua. Bilirubin ini akan
dihilangkan dari darah oleh hati dan pada akhirnya akan
dikeluarkan tubuh melalui feses.

Pada saat bayi masih dalam kandungan, tugas tersebut


dilakukan oleh organ hati ibu. Namun, setelah bayi lahir, bayi
harus melakukan pekerjaan tersebut sendiri. Nah, karena bayi
baru lahir, hati bayi masih membutuhkan waktu untuk memulai
pekerjaan barunya tersebut, sehingga belum siap untuk
memecah bilirubin. Akhirnya, bilirubin menumpuk di darah bayi
dan menyebabkan kulit dan mata bayi menguning.

Pada bayi prematur, tentu organ hatinya belum matang,


sehingga ia lebih mungkin untuk mengalami jaundice. Jaundice
juga lebih mungkin terjadi pada bayi yang mengalami
ketidakcukupan cairan. Hal ini bisa terjadi karena
ketidakcukupan cairan dapat menyebabkan kadar bilirubin
dalam darah meningkat, sehingga menyebabkan jaundice.
Jaundice juga bisa disebabkan oleh hal lain, seperti infeksi,
kekurangan enzim, masalah pada sistem pencernaan bayi
(terutama hati), atau masalah pada jenis darah ibu dan bayi
(inkompatibilitas Rh), tetapi hal ini jarang terjadi. Bayi Anda
mungkin bisa mengalami masalah ini jika jaundice muncul
kurang dari satu hari setelah lahir. Pada bayi sehat, jaundice
biasanya baru muncul beberapa hari (2/ 3 hari) setelah bayi
lahir.

Jaundice yang disebabkan oleh masalah rhesus (Rh) darah


ibu terjadi karena ibu dan bayi memiliki jenis darah yang
berbeda, sehingga tubuh ibu akan menghasilkan antibodi yang
dapat melawan sel darah merah bayi. Hal ini juga akan
menyebabkan penumpukan bilirubin dalam darah bayi.
Sebenarnya, hal ini bisa dicegah dengan cara memberikan ibu
suntikan Rh immune-globulin.

Apa saja yang bisa menjadi


tanda penyakit kuning?
Bayi yang mempunyai penyakit kuning akan menunjukkan
tanda seperti:

 Warna kulit bayi akan menguning, pertama akan di mulai dari


wajah, kemudian dada, perut, dan kaki
 Bagian putih pada mata bayi juga akan menguning

Untuk mengetahuinya, Anda bisa menekan dengan lembut dahi


atau hidung bayi. Jika kulit bayi yang Anda tekan tampak
menguning setelahnya, mungkin bayi Anda mempunyai
jaundice ringan.

Bayi yang mempunyai kadar bilirubin tinggi dalam darah,


biasanya juga akan menunjukkan tanda-tanda seperti kurang
bisa mengisap payudara ibu dengan baik (isapannya lebih
lamban), bayi menjadi rewel atau gelisah, dan bisa sampai
menangis dengan nada tinggi.
Apa obat untuk penyakit
kuning?
Sebagian besar penyakit kuning dapat sembuh dengan
sendirinya sehingga tidak perlu pengobatan. Anda bisa
membantu mengurangi jaundice pada bayi dengan cara
memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Memberi bayi asupan yang
memadai dapat membantu kerja tubuh bayi dalam
menghilangkan kelebihan bilirubin. Pastikan Anda menyusui
bayi setidaknya 8-12 kali dalam sehari.

Namun, beberapa bayi dengan jaundice juga perlu menerima


pengobatan. Bayi dengan jaundice bisa diobati dengan terapi
cahaya (fototerapi), ini sangat aman dan efektif. Bayi akan
ditempatkan dalam boks bayi yang disinari dengan sinar
ultraviolet berwarna biru. Sinar ultraviolet ini akan diserap oleh
kulit bayi yang akan membantu mengubah bilirubin ke dalam
bentuk yang lebih mudah untuk dibuang oleh tubuh bayi melalui
air seninya. Saat disinari, tubuh bayi tidak ditutupi oleh sesuatu
apapun (telanjang), tetapi mata bayi ditutupi dengan penutup
mata.

Fototerapi cukup efektif dalam mengobati jaundice pada bayi.


Namun, jika bayi dengan jaundice terus mengalami
peningkatan kadar bilirubin walaupun sudah melakukan
fototerapi, perawatan intensif mungkin perlu dilakukan pada
bayi. Bayi mungkin perlu melakukan transfusi darah yang dapat
menggantikan darah bayi yang mengandung kadar bilirubin
tinggi dengan darah donor yang mengandung kadar bilirubin
normal.

Anda mungkin juga menyukai