Anda di halaman 1dari 14

IKTERUS

OLEH :
KELOMPOK 3
DESI VATIMAH
IRMA LISADAZARI
LABIA MAYSAROH

Pengertian

Ikterus Neonatorum

Ikterus neonatorum (bayi baru lahir berwarna kuning)


adalah kondisi munculnya warna kuning di kulit dan
selaput mata pada bayi baru lahir karena adanya bilirubin
(pigmen empedu) pada kulit dan selaput mata sebagai
akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah
(hiperbilirubinemia).
Keadaan kuning pada bayi lahir ini dalam istilah umum
sering disebut jaundice.

Penyebab Ikterus Neonatorum

Penyebab ikterus menurut Markum (2005) ikterus terbagi


atas :
Ikterus

pra hepatik
Terjadi akibat produksi bilirubin yang mengikat yang terjadi
pada hemolisis sel darah merah.
Ikterus pasca hepatik (obstruktif)
Adanya bendungan dalam saluran empedu (kolistasis) yang
mengakibatkan peninggian konjugasi bilirubin yang larut
dalam air yang terbagi menjadi:
Intrahepatik: bila penyumbatan terjadi antara hati dengan
ductuskoleductus
Ekstrahepatik: bila penyumbatan terjadi pada ductus koleductus

Ikterus

hepatoseluler (hepatik)
Kerusakan sel hati yang menyebabkan konjugasi blirubin
terganggu

Penyebab Ikterus Berdasarkan Waktu Timbulnya :


24

jam pertama

Ikterus yang timbul pada 24 jam pertama dengan


penyebab antara lain:
Inkomtabilitas darah Rh, ABO atau golongan lain
Infeksi intra uterin (oleh virus, toksoplasma, lues dan
kadang bakteri)
Kadang oleh defisiensi G-6- PO

24

jam sampai <72 jam


Ikterus yang timbul 24 72 jam setelah lahir dengan
penyebab anatara lain:
Biasanya ikterus fisiologis
Masih ada kemungkinan inkompatibitas darah ABO
atau Rh atau golongan lain.
Hal ini diduga kalau peningkatan kadar bilirubin cepat,
misalnya melebihi 5 mg%/24 jam
Polisitemia
Hemolisis perdarahan tertutup(perdarahan sub
oiponeurosis,perdarahan hepar sub kapsuler dan lainlain)
Dehidrasis asidosis

Lebih dari 72 jam


Ikterus

yang timbul sesudah 72 jam pertama sampai minggu


pertama dengan penyebab antara lain :

Biasanya karena infeksi (sepsis)


Dehidrasi asidosis
Defisiensi enzim G-6-PD
Pengaruh obat

Klasifikasi ikterus

Ikterus fisiologis adalah :

Ikterus yang timbul pada hari kedua atau ketiga lalu menghilang setelah sepuluh
hari atau pada akhir minggu kedua.
Tidak mempunyai dasar patologis
Kadarnya tidak melampaui kadar yang membahayakan
Tidak mempunyai potensi menjadi kern-ikterus
Tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi
Sering dijumpai pada bayi dengan berat badan lahir rendah.

Ikterus patologis

Ikterus yang terjadi pada 24 jam pertama


Ikterus dengan kadar bilirubin > 12,5 mg% pada neonatus cukup bulan atau > 10
mg% pada neonatus kurang bulan.
Ikterus dengan peningkatan kadar bilirubin > 5 mg% per hari.
Ikterus pada BBLR yang terjadi hari ke 2-7
Ikterus pada BBLR dengan pewarnaan kuning melebihi/melewati daerah muka
Ikterus yang cenderung menjadi patologik

Penatalaksanaan Ikterus neonatorum


Terapi sinar (fototerapi)
Terapi sinar dilakukan selama 24 jam atau setidaknya
sampai kadar bilirubin dalam darah kembali ke ambang
batas normal
Terapi Transfusi
Jika setelah menjalani fototerapi tak ada perbaikan dan
kadar bilirubin terus meningkat hingga mencapai 20
mg/dl atau lebih, maka perlu dilakukan terapi transfusi
darah. Dikhawatirkan kelebihan bilirubin dapat
menimbulkan kerusakan sel saraf otak (kern
ikterus).Efek inilah yang harus diwaspadai karena anak
bisa mengalami beberapa gangguan perkembangan

Terapi Obat-obatan
Terapi lainnya adalah dengan obat-obatan.Misalnya
phenobarbital atau luminal untuk meningkatkan pengikatan
bilirubin di sel-sel hati sehingga bilirubin yang sifatnya
indirect berubah menjadi direct.Ada juga obat-obatan yang
mengandung plasma atau albumin yang berguna untuk
mengurangi timbunan bilirubin dan mengangkut bilirubin
bebas ke organ hati.

Menyusui Bayi dengan ASI


Bilirubin juga dapat pecah jika bayi banyak mengeluarkan
feses dan urine, untuk itu bayi harus mendapatkan cukup
ASI.Seperti diketahui, ASI memiliki zat-zat terbaik bagi bayi
yang dapat memperlancar buang air besar dan buang air
kecilnya. Akan tetapi, pemberian ASI juga harus di bawah
pengawasan dokter karena pada beberapa kasus, ASI justru
meningkatkan kadar bilirubin bayi (breast milk jaundice).

Terapi Sinar Matahari


Terapi dengan sinar matahari hanya merupakan terapi
tambahan.Biasanya dianjurkan setelah bayi selesai
dirawat di rumah sakit.Caranya, bayi dijemur selama
setengah jam dengan posisi yang berbeda-beda. Caranya
seperempat jam dalam keadaaan terlentang, misalnya,
seperempat jam kemudian telungkup. Lakukan antara
jam 07.00 sampai 09.00. Inilah waktu dimana sinar surya
efektif mengurangi kadar bilirubin. Di bawah jam tujuh,
sinar ultraviolet belum cukup efektif, sedangkan di atas
jam sembilan kekuatannya sudah terlalu tinggi sehingga
akan merusak kulit.

ASUHAN KEBIDANAN IKTERUS


NEONATORUM
Menjaga hubungan baik pada ibu dengan cara senyum
sapa ramah dan sopan
Memberi tahu bahwa keadaan bayi baik-baik saja
Memberi tahu pada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu
baik-baik saja

LAKUKAN RUJUKAN

Melakukan rujukan apabila terdapat tanda dan gejala


sefsi atau neonatorum(infeksi sistematik berat pada masa
neonatal) dibawah ini :
Bayi

mengantuk
Kejang disertai tanda dan gejala infeksi
Gangguan nafas
Malas atau tidak bisa minum
Ubun ubun cembung
Suhu badan lebihb 37,50c

Anda mungkin juga menyukai