Anda di halaman 1dari 5

Jaundice

“Penyakit Kuning yang Sering Dialami oleh Bayi”

Jaundice atau yang lebih sering dikenal sebagai penyakit kuning, yang banyak dialami
oleh bayi baru lahir, merupakan sebuah reaksi yang dialami oleh bayi yang baru lahir ditandai
dengan warna kulit yang kekuningan. Jaundice, yang tidak diikuti keluhan lain, merupakan
suatu hal yang lumrah dialami oleh bayi yang baru lahir karena bayi memiliki sel darah
merah yang lebih banyak sehingga pemecahan sel darah merah lebih sering untuk dilakukan.
Selain itu, bayi yang baru lahir juga belum memiliki organ liver yang sempurna di mana
organ liver bertugas untuk membersihkan bilirubirin dalam darah. Kadar bilirubin dalam
tubuh bayi pun menjadi tinggi.

Bilirubirin merupakan sisa hemoglobin yang sudah digunakan untuk metabolisme


darah. Bilirubin memiliki pigmen kuning. Apabila bilirubin dalam darah meningkat, maka
yang terjadi adalah kulit hingga mata akan berwarna kuning.

A. Tanda dan Gejala


Bagi para ibu atau keluarga yang bersiap akan kehadiran bayi dalam hidup
mereka, perlu diketahui tanda dan gejala yang terjadi pada bayi yang mengalami
jaundice.
a) Kulit dan mata yang menguning
Warna kuning akan sangat terlihat di beberapa bagian tubuh seperti:
 Di bagian mata yang bernama sklera (bagian putih mata)
 Di bagian lidah
 Di seluruh bagian tangan dan kaki (terutama bagian jari)
b) Urin berwarna lebih pekat
c) Tinja yang sedikit dan pucat

Gejala yang disebutkan tersebut biasanya hanya bertahan sekitar 10 sampai 14


hari setelah lahir dan akan membaik seiring berjalannya waktu dan juga dengan
perawatan-perawatan yang membantu menyembuhkan penyakit kuning pada bayi.
Penyakit kuning atau jaundice pada bayi tampak normal bagi bayi yang baru lahir,
namun kalian juga perlu tahu, tanda dan gejala yang terlihat dari bayi yang
mengalami jaundice dengan tingkat keparahan yang tinggi.

a) Dehidrasi
b) Kejang
c) Tidak merespon untuk menyusu sang Ibu

Bila orang tua baru maupun keluarga yang melihat tanda-tanda di atas, jangan
ragu untuk konsultasikan dengan dokter yang bersangkutan.

B. Komplikasi
Penting bagi orang tua untuk segera memberikan penangan kepada bayinya yang
memiliki tingkat keparahan jaundice yang tinggi karena penanganan yang lambat
akan memunculkan komplikasi pada bayi. Komplikasi yang terjadi yaitu
kerusakan permanen pada otak atau dikenal dengan kernicterus. Kernicterus
terjadi dikarenakan kadar bilirubin dalam darah yang sangat tinggi yang tidak
ditangani dnegan segera.
Gejala yang timbul apabila bayi mengalami kernicterus di antaranya:
 Kejang
 Gerakan motorik yang tidak normal
 Menangis kencang
 Sensitif
 Apnoea (kesulitan bernapas)
 Kehilangan kemampuan mendengar
 Permasalahan pada sensorik
 Kesulitan untuk berbicara

C. Penyebab
Tubuh bayi menghasilkan banyak bilirubin karena organ hatinya belum terbentuk
sempurna sehingga fungsi hati pun juga belum maksimal. Hal tersebut yang
menyebabkan bilirubin menumpuk dan memiliki kadar yang berlebih. Kondisi ini
dalam istilah medis lebih dikenal sebagai hyperbilirubinaemia.
Selain faktor alamiah dari pembentukan organ di bayi yang baru lahir, faktor
kondisi juga mempengaruhi penyakit kuning. Faktor kondisi tersebut di antaranya:
a) Infeksi virus
b) Hepatitis
c) Cystic Fibrosis
d) Kelainan sel darah
 Perbedaan rhesus darah antara ibu dengan bayi.
Kondisi dengan ibu memiliki rhesus negatif dan bayi yang
memiliki rhesus positif.
e) Hipotiroid konginental
f) Sindrom Crigler Najjar
Sindrom langka yang merupakan kelainan bawaan dari resesif autosomal
yang ditandai dengan penurunan aktivitas UDP-glucoronosyltransferase
yaitu enzim yang dibutuhkan untuk mengkonjugasi bilirubin yang tak
terkonjugasi di dalam liver.
g) Kelainan genetik
h) Permasalahan pada saluran empedu dan kantong empedu
i) Kurangnya asupan oksigen
j) Efek obat-obatan tertentu

Bayi yang mengalami jaundice, akan lebih beresiko apabila bayi tersebut:

a) Lahir prematur
b) Ibu memiliki diabetes gestasional (diabetes yang dialami selama
kehamilan hingga persalinan)
c) Cedera
d) Tidak mendapat asupan ASI yang cukup

D. Pengobatan
Setiap penyakit tentunya ada penawarnya. Setiap penyakit tentunya ada cara
pencegahannya. Begitu pula dengan penyakit ini. Jaundice memiliki beberapa
pengobatan yang bisa menyembuhkan penyakit ini. Deteksi dini akan
mempermudah pemulihan pada pasien jaundice. Orang tua dapat membawa
bayinya untuk berkonsultasi terkait permasalahan jaundice pada bayi apabila
tanda dan gejala jaundice tidak hilang setelah dua minggu sejak kelahiran.
Pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:
a) Fototerapi
Fototerapi adalah sebuah penangan terapi menggunakan cahaya yang
dibuat secara khusus.
Penanganan dengan fototerapi memiliki dua tipe:
 Fototerapi secara konvensional
Penanganan ini dilakukan dengan meletakkan bayi di bawah
cahaya lampu dilengkapi dengan pelindung di matanya.

Gambar 1. Bayi yang sedang di fototerapi secara konvensional


 Fototerapi dengan fiber optic
Penanganan ini dilakukan dengan meletakkan bayi di atas
selimut yang terhungung dengan kabel fiber optic. Cahaya akan
menuju ke bayi tersebut lewat kabel fiberoptic ditandai dengan
pancaran cahaya di punggung bayi tersebut.
b) Berjemur
Sinar matahari mengandung vitamin D yang memiliki banyak manfaat
terutama bagi bayi yang baru lahir. Vitamin D dalam sinar matahari dapat
membantu pemecahan bilirubin dalam tubuh bayi.
c) Donor darah
d) IVG (apabila disebabkan oleh permasalahan rhesus)
Dalam kasus ini, penerapan dengan fototerapi tidak dapat berjalan dengan
maksimal sehingga harus dilakukan penangan alternatif lain yaitu dengan
menggunakan IVG.
Daftar Pustaka
Bhandari J, Thada PK, Yadav D. Crigler Najjar Syndrome. [Updated 2021 Oct 26]. In:
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562171/

Anda mungkin juga menyukai