Anda di halaman 1dari 28

CRITICAL BOOK REPORT

MK. ARSITEKTUR
MK. KEPEMIMPINAN
KOMPUTER
PRODI S1 PTIK - FT

Skor Nilai :

PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN


**Critical Book Report**
(Dr. Kartini Kartono)

Nama : Devi Silvia Panjaitan

Nim : 5183351002

Dosen Pengampu : Dr. Arif rahman, M.Pd


Mata Kuliah : Kepemimpinan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNOLOGI


INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
SEPTEMBER 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Critical Book Report (CBR)
tentang Kepemimpinan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya sehingga Critical Book Report ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
Critical Book Report ini masih jauh dari sempurna, karena status saya yang masih
dalam tahap belajar. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan Critical Book Report ini.
Semoga Critical Book Report ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat
bagi pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, September 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................................
1.2 Tujuan Penulisan .............................................................................................................................
1.3 Manfaat Penulisan ...........................................................................................................................
1.4 Identitas Buku ...................................................................................................................................
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
2.1
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Isi Buku .....................................................................................................................
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku ..............................................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................................................
4.2 Saran .....................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidu

iv
p sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta
dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar
maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah.
Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok
haruslah saling menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu
dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga
kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk
Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan
untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan
kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial
manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya
manusia yang berkualitas.
Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin
dirinya sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri,
kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan
masalah yang relatif pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin
dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Memahami tentang Kepemimpinan
2. Mengkritik/membandingkan kedua buku yang di riview
3. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan dari kedua buku yang di riview
1.3 Manfaat Penulisan
1. Untuk menambah wawasan tentang Kepemimpinan
2. Untuk menambah wawasan dalam mengkritik sebuah buku.

1.4 Identitas Buku


Buku Utama :
Judul : Pemimpin dan Kepemimpinan
Edisi : Pertama (1)
Pengarang : Dr. Kartini Kartono
Penerbit : PT Raja Gravindo Persada
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2016
Jumlah Halaman : 361 Halaman
ISBN : 979-421-053-2

Buku Pembanding :
Judul : The leadership Experience
Edisi : Ketiga (3)
Pengarang : Richard L Daft
Penerbit : PDS Associates, Inc
Kota Terbit : Canada
Tahun Terbit : 2005
Jumlah Halaman : 681 Halaman
ISBN : 0-324-26127-6

BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
Ringkasan Buku Utama : Pemimpin dan Kepemimpinan
Penulis : Dr. Kartini Kartono

2
2.1. TATA TERTIB DAN KETERATURAN PEMIMPIN FORMAL DAN
INFORMAL
A. Teori dan Teknik Kepemimpinan
Teori kepemimpinan adalah :
a) Suatu penggeneralisasian dari suatu seri fakta mengenai sifat-sifat
dasar dan perilaku pemimipin dan konsep-konsep kepemimpinan.
b) Dengan latar belakang historis dan sebab musabab timbulnya
kepemimpinan serta persyaratan untuk menjadi pemimpin.
c) Sifat-sifat yang diperlukan oleh seorang pemimpin, tugas-tugas pokok
dan fungsinya serta etika profesi yang perlu dipakai oleh pemimpin.
Teknik kepemimpinan adalah :
a) Kemampuan dan keterampilan teknik pemimpin dalam menerapkan
teori-teori kepemimpinan ditengah praktik kehidupan dan dalam
organisasi tertentu.
b) Melingkup konspe-konsep pemikirannya, perilaku sehari-hari serta
peralatan yang digunakan.
B. Pemimpin Formal dan Informal
Pemimpin formal adalah orang yang oleh organisasi/lembaga
tertentu ditunjuk sebagai pemimpin berdasarkan keputusan dan
pengangkatan resmi untuk memangku jabatan dalam struktur
organisasi.
Ciri-ciri :
1. Berstatus dalam pemimpin formal selama masa jabatan tertentu.
2. Sebelum pengangkatannya terlebih dahulu harus memenuhi
persyaratan formal.
3. Diberi dukungan oleh organisasi formal untuk menjalankan
kewajibannya.
4. Bisa mencapai promosi atau kenaikan pangkat.
5. Mendapatkan balasan jasa materiil dan immateriil serta emolumen.
Pemimpin informal adalah orang yang tidak mendapaatkan
pengangkatan formal sebagai pemimpin, namun karena memiliki
sejumlah kualitas unggul daan mencapai kedudukan yang mampu

3
mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok atau
masyarakat.
Ciri-ciri :
1. Tidak memiliki penunjukkan formal.
2. Kelompok masyarakat menunjuk dirinya dan mengakuinya sebagai
pemimpin.
3. Tidak mendapatkan dukungan dari suatu organisasi.
4. Tidak dapat dimutasikan.
C. Pemimpin dan Organisasi
Organisasi adalah sistem kegiatan terkoordinasi dari kelompok
orang yang bekerjasama mengarah pada tujuan bersama dibawah
kewenangan dan kepemimpianan. Keberhasilan organisasi dalam
mencapai tujuan yang ingin diraih bergantung pada kepemimpinannya
yaitu apakah kepemimpinan itu mampu menggerakkan semua sumber
daya manusia, sumber daya alam, sarana, dana dan waktu secara efektif-
efesien serat terpadu dalam proses manajemen.

2.2. ARTI KERJA BAGI MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN


KEPEMIMPINAN
A. Nilai Bekerja/Karya Bagi Manusia
Motivasi bekerja itu tidak hanya berwujud kebutuhan ekonomis
yang bersifat materiil saja akan tetapi bisa juga berwujud
respek/penghargaan dari lingkungan, prestise dan status sosial.
B. Masyarakat Modern dan Masalah Kerja
Situasi bekerja dalam masyarakat modern yang serba kompleks
sekarang selalu membutuhkan kerjasama untuk mencapai tujuan
bersama.

2.3. KONSEP DAN TEORI MENGENAI PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN


A. Teori Kepemimpinan

4
Merupakan penggenerelalisasian satu seri perilaku dan konsep-
konsep kepemimpinannya dengan menonjolakn latar belakang historis,
sebab-musabab timbulnya kepemimpinan, persyaratan menjadi
pemimpin, sifat-sifat utam pemimpin, tugs pokok dan fungsinya serat
etika profesi kepemimpinan.
B. Sifat-sifat Pemimpin
1. Energi jasmaniah dan mental
2. Kesadaran akan tujuan dan arah
3. Antusiame
4. Keramahan dan kecintaan
5. Integritas
6. Penguasaan teknis
7. Ketegasan dalam mengambil keputusan
8. Kecerdasan
9. Keterampilan mengajar
10. Kepercayaan
2.4. KEPEMIMPINAN METODE DAN TIPE KEPEMIMPINAN
A. Kepemimpinan dan Metode Kepemimpinan
Metode kepemimpinan :
1. Memberi perintah
2. Meberikan celaan dan pujian
3. Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin yang benar
4. Peka terhadap saran-saran
5. Memperkuat rasa kesatuan kelompok
6. Menciptakan disiplin diri dan disiplin kelompok
7. Meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar
Teori tentang kepemimpinan :
1. Teori otokratis
Kepemimpinan menurut teori ini didasarkan atas perintah-
perintah, paksaan dan tindakan-tindakan yang arbitrer.
2. Teori Psikologis

5
Menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah
memunculkan dan mengembangkan sistem motivasi terbaik untuk
meransang kesediaan bekerja dari para pengikut dan anak buah.
3. Teori Sosiologis
Kepemimpinan dianggap usaha-usaha untuk melancarkan antar
relasi dalam organisasi.
4. Teori Suportif
Menyatakan bahwa para pengikut harus berusaha sekuat
mungkin dan bekerja penuh gairah sedang pemimpin akan
membmbing dengan sebaik-baiknya.
5. Teori Laissez faire
Ditampilkan oleh seorang tokoh ketua dewan yang sebenarnya
tidak becus mengurus dan dia menyerahkan semua tanggung jawab
serta pekerjaan kepada bawahan atau kepada semua anggotanya.
6. Teori Kelakuan Pribadi
Menyatakan bahwa kepemimpinan akan muncul berdasarkan
kualitas-kualitas pribadi atau pola-pola kelakuan para
pemimpinnya.
7. Teori Sifat Orang-orang Besar
8. Teori Situasi
Menjelaskan bahwa harus terdapat daya lenting yang
tinggi/luwes pada pemimpin untuk menyesuaikan diri terhadap
tuntutan situasi.
9. Teori Humanistik/Populastik
Menyatakan bahwa kebebasan manusia dan memenuhi segenap
kebutuhan insani yang dicapai melalui interaksi pemimpin dengan
rakyat.
Tipe-tipe Kepemimpinan :
1. Tipe Karismatis
2. Tipe Paternalistis dan Maternalistis
3. Tipe Militeristis
4. Tipe Otokratis/otoritatif

6
5. Tipe Laisser Faire
6. Tipe Populistis
7. Tipe Administratif
8. Tipe Demokratis
2.5. ASAS DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN TUGAS-TUGAS KEPEMIMPINAN
A. Asas dan Fungsi Kepemimpinan
Asas kepemimpinan :
1. Kemanusiaan, mengutamakan sifat-sifat kemanusiaan.
2. efisiensi, efesiensi teknis maupun sosial,bertkatian dengan
terbatasnya sumber-sumber,materi dan jumlah manusia,atas
prinsip penghematan,adanya nilai-nilai ekonomis,serta asas-asas
manajemen modern.
3. Kesejahteraan Dan Kebahagiaan yang lebih merata,menuju pada
taraf kehidupan yang lebih tinggi.
Fungsi Kepemimpinan :
Fungsi kepemimpinan adalah Memadu, menuntun, membimbing,
membangun, memberi atau, membangunkan motifasi-motifasi kerja,
mengemudikan organisasi, menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang
baik memberikan suferfisi atau pengawasan yang efesien, dan membawa
para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju, sesuai dengan
ketentuan waktu dan perencanaan.
2.6. DINAMIKA KELOMPOK ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
A. Dinamika Kelompok
Kelompok adalah kumpulan yang terdiri dari dua atau lebuh
individu dan kehadiran masing-masing individu mempunyai arti serta
nilai bagi orang lain dan ada dalam situasi saling mempengaruhi. Pada
setiap anggota kelompok tadi selalu kita dapati aksi-aksi dan reaksi-
reaksi yang timbal balik.

B. Fungsi Kelompok Bagi Individu dan Fungsi Pemimpin

7
Fungsi kelompok bagi individu :
a. Kelompok itu memberikan wadah sosial dan ruang hidup
psikologis kepada individu .
b. Menjadi kader referensi untuk mengaitkan diri
c. Memberikan rasa aman /sekuritas
d. Memberikan status sosial kepada individu
e. Memberikan ideal-ideal, cita-cita, tujuan-tujuan hidup tertentu
dan asas-asas perjuangan bagi hidupnya.
f. Kelompok dijadika alat atau wahana untuk mencapai cita-cita
hidupnya.
Fungsi pemimpin dalam kelompok :
a. Memelihara struktur kelompok
b. Menyingkronkan ideologi
c. Memberikan rasa aman
d. Memanfaatkan dan mengoptimalkan kemampuan
e. Menegakkan peraturan, larangan dan norma-norma
2.7. PEMIMPIN DAN KOMUNIKASI
Komunikasi ialah arus informas dan emosi-emosi yang dapat dalam
masyrakat yang berlangsung secara vertikal (atas bawah, vice-versa)
maupun secara horisontal. Dapat berarti pula perhubungan atau
persmbungan wahaana/sarana-sarana.
A. Tipe dan Persyaratan Komunikasi
Tipe-tipe :
1. Tipe lingkaran
2. Tipe rantai
3. Tipe Y
4. Tipe roda
5. Tipe bintang
6. Tipe lingkaran

Syarat-syarat :

8
1. Dalam suasana yang bebas, pemimpin menerima individu lain
tanpa prasangka dan dengan lapang dada.
2. Pemimpin mengahargai kelebihan orang lain.
3. Bersedia mendengar pendapat orang lain.
2.8. REKAPITULASI TUGAS-TUGAS KEPEMIMPINAN
A. Rekapitulasi Tugas-tugas Kepemimpinan
1. Dalam peurutan waktu yang realtif semakin pendek, kualitas
pekerjaan dan tugas pemimpin mengandung banyak sekali dimensi
inovasi.
2. Pemimpin harus mampu menyusun kebijakan/policy yang
bijaksana dan mampu mengadakan seleksi secara cermat, tepat
dari banyak alternatif.
3. Pemimpin harus bisa menerjemahkan atau memaparkan ide-ide,
konsep dan policy organisasi dalam bahasa-aksi, yaitu dalam
bentuk perintah, komando dan instruksi-instruksi yang jelas.
4. Pemimpin harus tangguh, kreatif, orisinil, autentik dan futuristik
(bisa melihat jauh kedepan).
5. Seni kepemimpinan mencakup keseimbangan antar pelaksanaan
tugas-tugas rutin (continuitas dari sistem kerja yang
konvensional).
6. Dengan kegiatan-kegiatan inovatif dan kreatif dalam wujud
penerapan sistem kerja baru.

9
2.9. MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DAN DETERMINAN DAN
KEKUATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMIMPINAN
A. Manajemen dan Pemimpin
GR. Terry dalam bukunya principle of management menyatakan
beberapa definisi orang lain , sebagai berikut :
 “The force that runs an enterprise and is responsible for its succes
or failure (kekuasaan yang mengatur suatu usaha dan bertanggung
jawab atas keberhasilan atau kegagalan )”.
 “Management is the performance of conceiving and achieving
desired results by means of group efforts consisting of untilizing
human talents and resources (manajemen adalah penyelenggaraan
usaha penyusunan dan pencapai hasil yang diinginkan dengan
menggunakan upaya-upaya kelompok, terdiri atas penggunaan
bakat-bakat dan sumber daya manusia)’’.
 “ Management is simply getting things done through people (secara
sederhana, manajemen adalah melaksanakan perbuatan-
perbuatan tertentu dengan menggunakan tenaga orang lain)”.
GR.Terry berpendapat bahwa fungsi-fungsi manajemen meliputi 4
peristiwa yang disingkat dengan P.O.A.C., yaitu :
1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (pengorganisasian)
3. Actuating (penggerakan, aktualisasi )
4. Control (pengawasan)
B. Determinan Kepemimpinan dan Kekuatan yang Berhubungan
dengan Kepemimpinan
1. Faktor orang
2. Faktot posisi
3. Faktor situasi

10
2.10. PEMIMPIN DEMOKRATIS
Pemimpin demokratis dapat digolongkan dalam:
1. Pemimpin demokratis tulen, merupakan pemimbing yang baik bagi
kelompoknya.
2. pemimpin demokratis palsu/pura-pura, mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut dia memang berusaha untuk bersikap demokratis.
Akan tetapi karena dia berkarakter lemah,merasa selalu bimbang
dan tidak mempunyai pendirian,maka penampilannya tidak jauh.
2.11. MEMILIH DAN MELATIH PEMIMPIN PEMBINAAN KEPEMIMPINAN
PEMUDA
A. Memilih Calon Pemimpin
Untuk memenuhi kebutuhan kepemimpinan suatu
organisasi,seorang pemimpin tertinggi diharuskan memilih
pembantu pembantu untuk memimpin kelompok bidang dan urusan
yang menjadi bagian organisasi tersebut. Pembantu pembantu bisa
diambil dari organisasi sendiri dan dapat juga dicari dari luar
organisasi dengan syarat syarat tertentu:
 Dapat memimpin orang lain kearah pencapain tujuan
organisasi
 Dapat menjalin komunikasi antara manusia
Menurut O.Jeff Harris:
Menyatakan bahwa orang orang yang perlu dipilih sebagai calon
pemimpin adalah
 Memiliki kemampuan untuk menjadi perseptif.
 Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi.
 Memiliki kemauan untuk memikul tanggung jawab.
 Memiliki kemampuan menetapkan prioritas secara tepat.
1. Memiliki kemampuan untuk menjadi perseptif
Persepsi adalah kemampuan untuk melihat dan menanggapi
realitas nyata.Dalam hal ini pemimpin perlu mempunyai daya
persepsi disertakan dengan kepekaan yang tinggi terhadap semua
situasi organisasi dari segi segi kekuatan dan kelemahan .

11
2. Kemampuan untuk berkomunikasi
Kemampuan untuk memberikan informasi dengan cepat,tepat
dan jelas juga kemampuan untuk menerima informasi dari luar
dengan kepekaan tinggi,melupakan syarat mutlak bagi pemimpin
yang efektif.Maka segenap tanggung jawabnya akan lebih mudah
dengan tugas tugas yang harus distribusikan kepada bawahan atau
pengikut pengikutnya.
Spesialisasi kerja dalam bentuk unit unit yang kecil
kecil.Membwa kita pada system hierarki kerja dengan segala
kompleksitasnya.
Maka untuk tugas tugas Koordinasi dan supervisi terhadap unit
unit tresebut agar bias menjadi bagian bagian yang terkuasai.
3. Kemauan untuk memikul tanggung jawab
Bila seseorang menerima tugas kepemimpinan,dia haruslah
berani memikul tanggung jawab bagi setiap tingkah
lakunya.Menerima tanggung jawab kepemimpinan mengandung
risiko menerima sanksi-sanksi tertentu bila ia tidak mampu mencapai
hasil yang diharapkan.
Karena peranan kepemimpinan itu harus memenuhi
persyaratan-persyaratan yang cukup berat,maka diharapkan agar
orang-orang yang diserahi jabatan pemimpin itu benar-benar
menghendaki peranannya dan sanggup menerima tanggung jawab.
4. Kemampuan untuk menetapkan prioritas secara tepat
Seorang pemimpin itu harus benar-benar mahir memilih mana
bagian yang penting dan harus didahulukan dan mana yang kurang
penting sehingga bias ditunda pelaksanaannya.Jadi,mampu
mengambek-paramartakan pemecahan masalah.Juga sanggup
memilih keputusan secara bijaksana dari sekian banyak alternative
dengan tepat.

12
5. Kemampuan untuk menanggapi secara objektik
Objektivitas merupakan kemampuan untuk melihat masalah
masalah secara resional,impersonal tanpa prasangka. Objektivitas
adalah kelanjutan dari perseptivitas dengan mengabaikan sebanyak
mungkin faktor faktor pribadi dan emosional yang bias
mengakibatkan kaburnya kenyataan. Objektivitas juga merupakan
unsur penting dari pengambilan keptusan secara analitis, sehingga
memungkinkan pemimpin mengambil keputusan yang bijaksana dan
melakukan satu seri tindakan yang konsisten.
2.12. MEMILIH DAN MELATIH PEMIMPIN PEMBINAAN KEPEMIMPINAN
PEMUDA
Memilih Calon Pemimpin
Untuk memenuhi kebutuhan kepemimpinan suatu organisasi,seorang
pemimpin tertinggi diharuskan memilih pembantu pembantu untuk
memimpin kelompok bidang dan urusan yang menjadi bagian organisasi
tersebut.
Pembantu pembantu bisa diambil dari organisasi sendiri dan dapat juga
dicari dari luar organisasi dengan syarat syarat tertentu:
 Dapat memimpin orang lain kearah pencapain tujuan organisasi
 Dapat menjalin komunikasi antara manusia
Menurut O.Jeff Harris:
Menyatakan bahwa orang orang yang perlu dipilih sebagai calon pemimpin
adalah
 Memiliki kemampuan untuk menjadi perseptif.
 Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi.
 Memiliki kemauan untuk memikul tanggung jawab.
 Memiliki kemampuan menetapkan prioritas secara tepat.
1.Memiliki kemampuan untuk menjadi perseptif
Persepsi adalah kemampuan untuk melihat dan menanggapi realitas
nyata.Dalam hal ini pemimpin perlu mempunyai daya persepsi disertakan
dengan kepekaan yang tinggi terhadap semua situasi organisasi dari segi
segi kekuatan dan kelemahan .

13
2.Kemampuan untuk berkomunikasi
Kemampuan untuk memberikan informasi dengan cepat,tepat dan
jelas juga kemampuan untuk menerima informasi dari luar dengan
kepekaan tinggi,melupakan syarat mutlak bagi pemimpin yang efektif.Maka
segenap tanggung jawabnya akan lebih mudah dengan tugas tugas yang
harus distribusikan kepada bawahan atau pengikut pengikutnya.
Spesialisasi kerja dalam bentuk unit unit yang kecil kecil.Membwa
kita pada system hierarki kerja dengan segala kompleksitasnya.
Maka untuk tugas tugas Koordinasi dan supervisi terhadap unit unit
tresebut agar bias menjadi bagian bagian yang terkuasai.
3.Kemauan untuk memikul tanggung jawab
Bila seseorang menerima tugas kepemimpinan,dia haruslah berani
memikul tanggung jawab bagi setiap tingkah lakunya.Menerima tanggung
jawab kepemimpinan mengandung risiko menerima sanksi-sanksi tertentu
bila ia tidak mampu mencapai hasil yang diharapkan.
Karena peranan kepemimpinan itu harus memenuhi persyaratan-
persyaratan yang cukup berat,maka diharapkan agar orang-orang yang
diserahi jabatan pemimpin itu benar-benar menghendaki peranannya dan
sanggup menerima tanggung jawab.
4.Kemampuan untuk menetapkan prioritas secara tepat
Seorang pemimpin itu harus benar-benar mahir memilih mana bagian
yang penting dan harus didahulukan dan mana yang kurang penting
sehingga bias ditunda pelaksanaannya.Jadi,mampu mengambek-
paramartakan pemecahan masalah.Juga sanggup memilih keputusan secara
bijaksana dari sekian banyak alternative dengan tepat.

5.Kemampuan untuk menanggapi secara objektik

14
Objektivitas merupakan kemampuan untuk melihat masalah masalah
secara resional,impersonal tanpa prasangka.Objektivitas adalah kelanjutan
dari perseptivitas dengan mengabaikan sebanyak mungkin faktor faktor
pribadi dan emosional yang bias mengakibatkan kaburnya
kenyataan.Objektivitas juga merupakan unsur penting dari pengambilan
keptusan secara analitis,sehingga memungkinkan pemimpin mengambil
keputusan yang bijaksana dan melakukan satu seri tindakan yang
konsisten.
2.12. KEPEMIMPINAN DAN MASALAHA KONFLIK MASYARAKAT MODERN
DAN KONFLIK
Kehidupan dalam masyarakat modern, terutama kehidupan di kota kota
besar itu sifatnya serba tergesa gesa, dipenuhi banyak persaingan dan
perlombaan hidup, karena orang suka membandingkan diri sendirindengan
orang lain.
Dalam suasana penuh rivalitas ini menonjollah kepentingan sendiri atau
paham individualisme, sehingga kontak kontak social menjadi longgar.
Selanjutnya, oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
banyak
terjadi perubahan social dan pertumbuhan yang tidak sama dari
kebudayaan.
DEFINISI KONFLIK DAN PENDEKATAN MODERN
Kata konflik ini mengandung banyak pengertian.Ada pengrtian negatif,
yang netral, dan posiif.
Pengertian yang negatif, konflik dikaitkan dengan sifat sifat animalistic,
kebuasan, kekerasan, barbarism, destruktif/pengrusakan, penghancuran,
irrasionalisme, tanpa control emosional, hura hara, pemogokan , perang,
dan seterusnya.
Clinton F. Fink mendefinisikan Sbb ;
Konflik ialah relasi relasi psikologis yang antagonistis, berkaitan dengan
tujuan tujuan yang tidak bisa disesuaikan interest interest ekslusif .

2.13. PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA

15
Dalam GBHN Tap MPR-RI No.IV/MPR/1978 dicantumkan peranan
perguruan tinggi dalam era Pembangunan,dan perlunya ada pembinaan
para mahasiswa.Para mahasiswa yang berusia sekitar 18-27 tahun ini
adalah pribadi yang sedang berkembang dan tengah mencari jati dirinya
atau identitas sendiri. Mereka sudah melewati masa “sturn und drang” dan
masa puber, akan tetapi belum mencapai status kedewasaan penuh.
Kondisi mahasiswa dengan berbagai aktivitas dan pola
kepemimpinannya dengan melakukan pendekatan dari beberapa segi
untuk menganalisis kegiatan ;
1) Pendekatan Psikologis mendasarkan analisisnya mengenai
adanya pengaruh-pengaruh yang bersifat menekan, yaitu:
 Pengaruh keluarga yang cenderung semakin acuh tak acuh
terhadap pendidikan anak keturunannya sendiri.
 Adanya tekanan-tekanan sosial dari masyarakat modern
terhadap generasi muda.
 Adanya tekanan-tekanan politik yang menempatkan para
mahasiswa dan orang-orang muda pada posisi marginal.
 Adanya tekanan dari kebudayaan masyarakat makmur yang
mengakibatkan pola hidup santai
 Oleh proses pendewasaan diri.
2) Pendekatan ekonomis menitikberatkan adanya jurang strata,
yang menimbulkan banyak kecemburuan sosial, ketegangan sosial yang
diwarnai kesengsaraan.
3) Pendekatan secara sosiologis menitikberatkan terbentuknya
kelompok mahasiswa menjadi kekuatan sosial,kekuatan eliter dan
kekuatan politik.
4) Pendekatan politik secara khusus menyoroti motivasi dan
ideologi yang mendorong aksi-aksi mahasiswa.

Tipe-tipe kepemimpinan mahasiswa ditentukan oleh :

16
A. Faktor keturunan, yaitu berasal dari orang tua dengan kondisi
sosial-ekonomis yang bagaimana?.
B. Faktor usia.
C. Jenis pendidikan mahasiswa.
D. Lingkungan sosial .
Kegiatan-kegiatan organisasi mahasiswa dengan kepemimpinannya
bertujuan untuk:
1. Mempercepat proses pendewasaan.
2. Menunjang proses belajar.
3. Arena untuk mengadakan latihan-latihan mental.
4. Belajar menjalin komunikasi yang baik.
5. Belajar memahami gejolak-gejolak dan masalah-masalah sosial
yang aktual dan melanda masyarakat.
6. Melakukan kegiatan-kegiatan rekreatif dan kreatif di bidang seni,
drama, film, pertandingan olahraga, dan lain-lain.

17
2.14. KEPEMIMPINAN MILITER
1. KEPEMIMPINAN MILITER DENGAN SIFAT-SIFATNYA
Peranan militer dimasa repolusi dalam bentuk konprontai fisik
melawan tentara Belanda, tidak di ragukan lagi, yaitu sejak 1945 sampai
tercapai kemerdekaan penuh di tahun 1950 sebagai negara kesatuan RI,
dan peranan militer/ABRI sebagai bayangkara negara hingga 1958 alam
menjamin keamanan dan kestabilan negara. Tokoh-tokoh militer mulai
banyak di tempatkan di lembaga-lrembaga politik (partai, eksekutif,
legislatif, yudikatif, organisasi massa, dan usaha-usaha korporatif atau
badan-badan hukum negara). Sifat-sifat kepemimpinan militer yang
sangat menonjol antara lain adalah:
1. Otoriter lewat komando dan asas efisiensi.
2. Ada disiplin tinggi dan esprit de corps yang kuat, serta pengabdian
penuh pada tugas-tugas.
3. Interaksi nyang searah, disertain kepatuhan total terhadap komando
dengan penentuan tugas-tugas yang jelas, dan rasa tanggung jawab
yang besar.
4. Memiliki stamina, fisik atau mental yang kuat berkat latihan-latihan
rutin setiap hari, dengan daya reaksi yang cepat, hati-hati, cermat-
teliti.
5. Memiliki loyalitan dan integritas tinggi, yang dilambari sifat
kejujuran.
6. Bersikap selalu terbuka terhadap perubahan, progres –kemajuan,
ide-ide baru, inofasi, dan modernisasi.
7. Efisien secara teknis dan taktis, disamping kompeten dalam
pendidikan dan pertempuran atau perang.
8. Kompetensi tersebut mengarah pada profesionalisasi, dengan
keemampuan manajerial serta kemampuan tempur yang semangkin
tinggi.

18
7. KEPEMIMPINAN MILITER DITENGAH MASYARAKAT
Di masa perjuangan fisik tentara pada masa itu terdiri dari
pemuda-pemuda golongan kelas menengah dan bawah
yaitunpelajar, mahasiswa, pegawai-pegawai muda, pemuda-pemuda
kampung dan desa (terutama para santri dari desa-desa dan kota-
kota kecil), serta sukarelawan-sukarelawan lainnya. Kemudian
berkat jasa dan keberaniannya, mereka diakui sebagai pemimpin
atau “KOMANDAN” oleh kawan-kawan seangkatan. Maka
kepemimpinan militer pada saat itu pringkatnya adalah:
- Patriotik, pelopor nasionalisme.
- Berani dan jujur.
- Paternalistik, penuh emosi kebapakan.
- Bersemangat, dengan
- esprit de corps yang tinggi.
- Tanpa interes-interes pribadi.
- Penganjur perubahan dan kemajuan.
Bagi pihak militer sendiri, asistensinya dilembaga eksekutif,
legislatif, dan politik itu mendorong kuat mereka untuk
memerankan kedwifungsiannya, yaitu sektor pwrtahanan-
keamanan dan dibidang sosial-politik. Hal ini terutama didukung
oleh faktor-faktor yang menguntungkan, yaitu:
1. Adanya kohesi dan esprit de corps yang kuat dikalangan tentara.
2. Memiliki kemahiran teknis dan manajerial yang tinggi berkat
pendidikan dalam dan luar negeri, ditambah pengalaman dilapangan
dengan tugas teritorial dan tugas bertempur.
3. Memiliki semangat 1945, keheroikan dan etos pemberian pelayanan
umum kepada rakyat dengan kesadaran sosoial tinggi.
4. Dan bersal dari kelas sosial menengah, yang perah “diasuh” oleh
rakyat dimasa perjuangan fisik dan gerilia yang mengetahui benar
kondisi keterbelakangan rakyat kecil pada umumnya.
Dukungan penting para pemimpin militer dalam proses moderinsasi
di negara berkembang antara lain berupa:

19
1. Memurnikan dan memperkokoh birokrasi negara.
2. Mengembangkan sektor ekonomi, finansial, dan komersial.
3. Memberikan suport politik dengan jalan memodernisasi lembaga-
lembaga yang memiliki predikat unggul.
4. Mengingkatkan partisipasi politik kelas sosial baru dan masa rakat
yang mulai terdidik dan sadar politik.
5. Menstimilasi dilaksanakannya upaya demokratisasi di segala bidang
kehidupan.
6. Merangsang pribadi-pribadi dan pemerintah-pemerintah asing
untuk mengambil bagian dalam usaha-usaha pembangunan.
7. Mengadakan reprmasi-repormasi agraris di daerah pedesaan.
Maka keterlibatan pemimpin-pemimpin militer atau para perwira
dalam poloitik itu baisanya merupakan reaksi dari 2 situasi yaitu:
Meningkatnya konflik-konflik diantara partai-partai politik dan
kelompok-kelompok sosial.
1. Menurunnya efektivita dan legitimitas institusi-institusi politik
karna tidak mampu menjalankan fungsi-fungsinya.
Maka dwitugas dari pemimin militer pada awal masa modernisasi iu
ialah:
 Membangun pasukan tentara yang tersentralisasi dan rasional,
serta loyal pada bangsa dan negara.
 Membangun sistem birokrasi pemerintahan yang bersih dan
efektiv.
Tugas-tugas pokonya adalah:
1) Melindungi, menjaga keamanan.
2) Perwalian.
3) Pemberantas, anarki dan macam-macam disfungsi sosial.
4) Menangkal subversi.
5) Menegakan-meluruskan sistem politik yang ada.

20
2.15. PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN INDONESIA KARAKTERISTIK
KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN PANCASILA
Agar mampu melaksanakan tugas kewajibannya,pemimpin harus dapat
menjaga kewajibannya. Dia harus memiliki kelebihan-kelebihan tertentu
bila disbanding dengan kualitas orang-orang yang dipimpinnya. Kelebihan
ini terutama meliputi segi teknis,moral,dan semangat juangnya. Beberapa
kelebihan tersebut antara lain ialah factor-faktor sebagai berikut:
1. Sehat jasmaninya,dengan energy yang berlimpah-limpah,keuletan,dan
asdauduer tinggi;
2. Memiliki intregitas kepribadian,sehingga dia matang,dewasa,bertanggung
jawab,dan susila;
3. Rela bekerja atas dasar pengabdiandan prinsip kebaikan,serta loyal
terhadap kelompoknya;
4. Memiliki inteligensi tinggi untuk menanggapi situasi dan kondisi dengan
cermat,efisien-efektif;memiliki kemampuan-kemampuan persuasi,dan
mampu memberikan motivasi yang baik kepada bawahan;
5. Mampu menilai dan membedakan aspek yang positif dari yang negative dari
setiap pribadi dan situasi,agar mendapatkan cara yang paling efisien untuk
bertindak.

21
BAB III
PEMBAHASAN / ANALISIS
3.1. Pembahasan Isi Buku dan Analisis
Setelah mengetahui isi Buku dari kedua Buku dengan Buku utama
Pemimpin dan Kepemimpinan oleh Dr. Kartini Kartono dan Buku kedua The
Leadership Experience oleh Richard L. Daft.
1. Teori Kepemimpinan
Pada buku utama, kepemimpinan adalah suatu penggeneralisasian dari
suatunseri fakta mengenai sifat-siafat dasar dan perilaku pemimpin dan konsep-
konsep kepemimpinan. sedangkan, pada buku pembanding Leadership is a
people activity and is distinct from administrative paper-work or planning
activities.
2. Pemimpin dan komunikasi
Pada buku utama, tipe komunikasi yaitu ada tipe lingkaran, tipe rantai, tipe Y, tipe
roda, tipe bintang, tipe lingkaran. Pada buku pembanding, leader can use many
communication methods, including selecting rich channels of communication,
stories, metaphors, and informal communication
3.2. Kelebihan dan Kekurangan Buku :
Kelebihan Buku:
1. Buku utama menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti
2. Pembahasan pada buku pembanding berdasarkan pada pengalaman
penulis
3. Cover pada buku utama dan pembanding sangat menarik sehingga
menarik perhatian pembaca
4. Pada buku pembanding, penjelasan disertai gambar
5. Pada buku pembanding, disetiap bab nya terdapat referensi
Kekurangan Buku:
1. Penggunaan tanda baca pada buku utama tidak sesuai dengan kaidah EYD
2. Pada buku utama, banyak terdapat pembahasan yang berulang.
3. Pada buku utama, tidak disertai gambar

BAB IV

22
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain
agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari penjelasan
diatas dapat ditangkap suatu pengertian bahwa jika seseorang telah mulai
berkeinginan untuk mempengaruhi orang lain, maka kegiatan kepemimpinan itu
telah dimulai, pengaruh dan kekuasaan dari seseorang pemimpin mulai tampak.
Demikina peranan pemimpin didalam mengatasi konflik, oleh karena itu, sering
kali kepemimpinan dikaitkan dengan manajemen. Ada dua hal yag biasa
dilakukan oleh pemimpin terhadap pegikutnya yaitu mengarahkan dan
mendukung. Oleh karena itu, fungsi kepemimpinan adalah membuat keputusan,
gaya kepemimpinan itu tampak saat dia mengambil keputusan yang bijak dan
baik. Buku ini secara lintas memperlengkapi pemimpin dalam mengatasi konflik
yang terjadi dalam organisasi yang dipimpinnya.
4.2 Saran
Untuk buku utama yang saya riview sebaiknya tidak terlalu banyak
menggunakan ilustrasi atau gambar, karena gambar harus dibarengi dengan
penjelasan yang medadai. Namun secara keseluruhan buku yang saya riview
sudah sangat baik. sudah memuat semua materi Kepemimpinan

23
DAFTAR PUSTAKA
L. Daft, Richard. 2005. The Leadership Experience. Canada: DPS Associates, inc.
Kartono, Kartini. 2016. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : Raja Wali Press.

24

Anda mungkin juga menyukai