Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

D DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN :


POST OP INSERSI CTT ATAS INDIKASI EFUSI PLEURA E.C CA OVARIUM
DI RUANG BEDAH WANITA GEDUNG KEMUNING LT. 3
RSUP DR.HASAN SADIKIN

Diajukkan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Profesi Keperawatan
Keperawatan Medikal Bedah

ENDANG SRI MULYANI

PK. 5. 11. 007

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI KENCANA

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN

BANDUNG

2011
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. D DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN :
POST OP INSERSI CTT ATAS INDIKASI EFUSI PLEURA E.C CA OVARIUM
DI RUANG BEDAH WANITA GEDUNG KEMUNING LT. 3
RSUP DR.HASAN SADIKIN

A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : Ny. D
Umur : 23 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku / Bangsa : Sunda / Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal Masuk RS : 23 November 2011
Tanggal Pengkajian : 13 Desember 2011
No. Medrek : 11027669
Diagnosa Medis : Post Insersi CTT a.i Efusi Pleura e.c Ca Ovarium
Alamat : Dusun Salam Rt. 05 Rw. 02 Kec. Panawangan
Kabupaten Ciamis

b. Identitas Penanggung jawab


Nama : Ny. A
Umur : 37 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Dusun Salam Rt. 05 Rw. 02 Kec. Panawangan
Kabupaten Ciamis
Hubungan dengan klien : Ibu kandung
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat kesehatan Sekarang
a) Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Satu bulan yang lalu sebelum masuk RS, perut klien membuncit hingga
menekan paru-paru dan membuat klien sesak dan sulit untuk bernafas.
Setelah dilakukan USG abdomen dengan hasil terdapat Ca pada area ovarium
akhirnya dilakukan pembedahan untuk mengangkat Ca nya RS Al-Arif
Ciamis . Namun setelah pembedahan, sesak klien semakin bertambah, klien
sempat berobat di RS ciamis dan di rujuk ke RSUP dr.Hasan Sadikin. Klien
sempat di rawat di ruang IRD SW selama 1 minggu. Setelah dilakukan foto
thorax dengan hasil terdapat penumpukan cairan di rongga pleura, akhirnya
klien dilakukan pemasangan CTT kemudian klien di pindahkan ke ruang
bedah wanita gedung kemuning Lt.3 pada tanggal 30 November 2011.
b) Keluhan Utama Saat Dikaji
Pada saat di kaji, sesak sudah tidak terasa namun klien mengeluh mual
dan tidak nafsu makan. Mual bertambah jika mencium bau makanan dan
berkurang setelah minum obat anti mual. Mual dirasakan seperti terasa penuh
pada perutnya hingga klien mau muntah, mual dirasakan klien pada perut
kanan atas dan menyabar hingga semua bagian perut atas.

2) Riwayat Kesehatan Dahulu


Sejak 2 tahun yang lalu klien telah menderita Ca ovarium yang semakin
lama semakin membesar dan telah dilakukan pembedahan.

3) Riwayat Kesehatan Keluarga


a) Menurut keterangan klien, tidak ada anggota keluarga dan sanak saudara yang
mempunyai riwayat penyakit menular.
b) Menurut pengakuan klien dan keluarga bahwa didalam anggota keluarganya
tidak ada yang mempunyai dan tidak pernah ada yang mengalami penyakit
keturunan
d. Pola Aktivitas Sehari-hari (ADL)
No Aktivitas Sebelum Sakit/ di Rumah Selama Sakit/ di RS
1. NUTRISI
a. Makan
- Frekuensi 4-5 x sehari 3 x sehari
- Jenis makanan Nasi, sayur, lauk Nasi, sayur, lauk
(TKTP)
- Pantangan Tidak ada pantangan Makanan yang keras dan
sulit di cerna
- Jumlah 1 porsi kecil 1/4 porsi
- Keluhan Tidak ada keluhan Mual dan tidak nafsu
makan
b. Minum
- Jumlah ±1800 cc ±1400 cc
- Jenis minuman Air putih Air putih
- Masalah Tidak ada Tidak ada

2. ELIMINASI
a. BAB
- Frekuensi 1 hari sekali 2 hari sekali
- Konsistensi Lembek Lembek
- Warna Kuning tengguli Kuning tengguli
- Masalah Tidak ada Tidak ada

b. BAK
- Frekuensi 6-7x kali sehari 4-5x sehari
- Jumlah 1300-1600 cc 900-1200 cc
- Warna Kuning jernih Kuning jernih
- Masalah Tidak ada Tidak ada

3. ISTIRAHAT TIDUR
- Tidur malam Nyenyak Nyenyak
Kualitas 21. 00- 04.00 WIB 22.00 s.d. 04.30 wib
Kuantitas
- Tidur siang 14.00-15.00 15.00-16.00
Kualitas (kadang-kadang)
Kuantitas Tidak ada Tidak ada
- Masalah

4. KEBERSIHAN DIRI Mandi 2 kali sehari pakai diseka 1 kali sehari


sabun, gosok gigi 2 kali pakai sabun, gosok gigi
sehari, cuci rambut 2 hari 1 kali sehari, cuci
sekali rambut 1 minggu sekali

5 AKTIVITAS Klien sebagai ibu rumah klien tidak selalu


tangga dan mengurus berbaring di tempat tidur
anaknya di rumah tapi klien bisa pergi ke
kamar mandi dan
melakukan aktivitas
mandiri

e. Pemeriksaan Fisik
1) Sistem Pernapasan
Bentuk hidung simetris, mukosa hidung lembab, septum nasal berada di tengah,
frekuensi napas 25 kali/menit, iramanya reguler, tidak terdapat pernapasan cuping
hidung, palpasi hidung tidak ada nyeri tekan, dapat membedakan bau minyak kayu
putih, tidak ada deviasi trakhea, pergerakan dada simetris, tidak terdapat retraksi
dada, bentuk dada simetris, compliance paru maksimal, ekspansi paru kanan
menurun, vocal premitus paru kanan menurun, tidak terdapat suara napas
tambahan, bunyi nafas vesikuler, terdengar ronkhi pada bagian paru kanan bawah
saat auskultasi, perkusi paru kanan pekak (dullnes), terpasang WSD didada
sebelah kanan ICS 5, tampak undulasi dengan produksi 150 cc/hari dengan warna
coklat muda.
2) Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva tidak pucat (ananemis), sklera tidak ikterik, tidak terjadi peningkatan
JVP, KGB tidak teraba, bunyi S1 S2 murni reguler, tidak ada bunyi tambahan,
HR 80 X/ menit dengan irama teratur, Capillary Refill Time (CRT) kurang dari 3
detik, akral teraba hangat, kuku tidak tampak pucat, tidak terdapat clubbing finger,
tekanan darah 120/80 mmHg.
3) Sistem pencernaan
Bentuk bibir simetris dengan warna kehitaman, mukosa mulut kering, uvula merah
muda, reflek kunyah dan menelan baik, tidak terdapat stomatitis, gusi berwarna
merah muda, tidak ada perdarahan gusi, lidah dapat digerakkan ke segala arah,
Jumlah gigi lengkap, terdapat beberapa gigi yang tanggal :
87654321 12345678
87654321 12345678
abdomen cembung, terdapat mual, tidak terdapat pembesaran hepar, bising usus
9x/menit. Nafsu makan menurun, perkusi lambung hipertympani. Pada daerah
anus tidak terdapat keluhan.
4) Sistem Persyarafan
GCS : 15 , E4M6V5, Tingkat kesadaran: Compos mentis
- Nervus I (Olfaktorius)
Fungsi penciuman klien baik, ditandai ditandai dengan klien dapat mencium
minyak kayu putih.
- Nervus II (Optikus)
Fungsi ketajaman penglihatan klien baik, ditandai klien dapat melihat dan
membaca papan nama dengan jarak ± 1 m dengan benar, klien tidak
menggunakan kaca mata ketika membaca.
- Nervus III, IV, VI (Okulomotorius, Trochealis, Abducens)
Klien dapat menggerakkan kedua bola mata ke atas, bawah, samping kanan dan
kiri, klien mampu berkedip secara spontan, reflek pupil terhadap cahaya baik
(pupil kontriksi saat diberi cahaya), bentuk pupil isokor dan simetris, klien
dapat membuka dan meutup matanya dengan baik dan fungsi lapang pandang
klien baik.
- Nervus V (Trigeminus)
Klien dapat mengunyah dengan baik tanpa rasa nyeri, klien merasakan
sentuhan rasa halus (kapas) pada wajahnya.
- Nervus VII (Fascialis)
Klien tidak mengeluh nyeri saat diperintahkan mengerutkan dahi.
Fungsi pengecapan baik, ditandai dengan nafsu makan baik. Klien dapat
tersenyum.
- Nervus VIII (Akustikus)
Klien dapat mendengar dengan baik, terbukti dengan klien mampu menjawab
semua pertanyaan yang diajukan oleh perawat dengan benar tanpa harus
mengulang pertanyaan.
- Nervus IX (Glosofaringeus)
Klien dapat merasakan rasa pahit pada 1/3 posterior lidah ketika memakan obat
dan klien mengatakan manis ketika diberi gula, klien dapat menelan dengan
baik tanpa rasa nyeri
- Nervus X (Vagus)
Fungsi menelan baik, pada saat diinstruksikan mengatakan “ ah “ uvula
terangkat dan tetap berada di median.
- Nervus XI (Assesorius)
Klien dapat mengangkat bahu kanan dan kiri tanpa rasa nyeri serta dapat
melawan tahanan yang diberikan pada kedua bahu
- Nervus XII (Hipoglosus)
Letak lidah simetris, klien dapat menggerakan lidah dan menjulurkannya
kearah samping kiri-kanan, belakang dan depan.
Reflek pattela +, Reflek bisep +, Reflek trisep +, Reflek achiles +, Reflek
babinsky , Reflek pupil +.
5) Sistem Endokrin
Kelenjar thyroid dan parathyroid tidak ada pembesaran/tidak teraba, tidak terdapat
hiperpigmentasi dan hipopigmentasi pada kulit. Klien tidak ada keluhan polipagi,
polidipsi dan poliuri, ukuran tubuh sesuai dengan usia.
6) Sistem Genitourinari
Pada saat palpasi kandung kemih teraba tidak tegang/penuh, Pada genetalia tidak
ada kelainan maupun keluhan, tidak ada distensi pada suprapubis, tidak ada nyeri
tekan. Pada saat diraba blass teraba kosong, klien dapat BAK kamar mandi.
7) Sistem Muskuloskeletal
Tidak ada kelainan bentuk tulang belakang, curvature tulang belakang lurus, tidak
ada deformitas, pembengkakan. Bentuk simetris antara kedua tangan dan kaki,
tidak terdapat udema dan varises, kekuatan otot klien penuh : 5 5
5 5
CRT kurang dari 3 detik, reflek patela menurun, reflek Babinsky (-), ROM baik.
8) Sistem Integumen dan Imunitas
Akral hangat, suhu 37,5oC, kuku pendek dan bersih, kulit lembab, terdapat
beberapa bekas luka-luka kecil dan kulit berwarna kehitaman, tidak terdapat
oedema, rambut tampak kusam, turgor kulit kembali dalam 2 detik. terpasang
WSD didada sebelah kanan tampak undulasi, klien mengatakan nyeri pada daerah
bekas operasi (pemasangan WSD), skala nyeri 1 dari 0-5, Tampak kemerahan
pada area sekitar pemasangan WSD/CTT, tidak tampak adanya pus.
9) Wicara dan THT
Bentuk telinga simetris, kedua pinna sejajar dengan kantus luar mata, pinna elastis
dan tidak terdapat nyeri saat dipalpasi, serumen -/-, klien mampu mendengar dan
merespon, Fungsi pengucapan klien baik dapat membedakan rasa manis, asin dan
pahit, klien dapat berbicara dengan jelas.
10) Sistem Penglihatan
Bentuk dan ukuran mata simetris, sklera berwarna putih, iris kecoklatan,
konjungtiva an anemis, tidak ada nyeri tekan pada kelopak mata : reflek pupil (+)
terhadap cahaya pupil isokhor, mata dapat digerakan ke atas, bawah, kanan dan
kiri.

f. Data Psikologis
1) Status Emosi
Emosi klien stabil, klien tampak tenang saat dilakukan wawancara dengan
perawat.
2) Kecemasan
Klien dan keluarga menetahui tentang prosedur perawatan dan pengobatan yang
dilakukan terhadap klien.
3) Pola koping
Klien mengatakan jika dirinya mempunyai masalah, klien selalu menceritakannya
kepada ibunya, karena menurut klien itu lebih baik daripada memendam sendiri
masalahnya.
4) Gaya komunikasi
Dalam menjawab semua pertanyaan klien menggunakan bahasa sunda dan
Indonesia, klien kooperatif dalam mengungkapkan perasaannya, bicara lembut,
terbuka dan mau menerima saran dari orang lain.
5) Konsep Diri
a) Body Image/Gambaran Diri
Klien mengatakan menerima keaadan tubuh apa adanya dan klien sangat
bersyukur dengan keadaannya sekarang.
b) Harga Diri
Klien merasa tidak malu sehubungan dengan kondisi fisiknya saat
berhubungan dengan orang lain
c) Peran
Klien berperan sebagai seorang istri dan sebagai ibu rumah tangga. Klien
merasa perannya sebagai ibu rumah tangga terganggu karena tidak dapat
tinggal di rumah, dan mengurus anaknya, tapi klien optimis untuk segera
pulang ke rumah dan mengurus anaknya kembali.
d) Identitas Diri
Klien menyadari bahwa dirinya adalah seorang perempuan, seorang istri dari
suaminya, dan seorang ibu dari anknya. Klien pun dapat membedakan dirinya
dengan orang lain.
e) Ideal Diri
Klien berharap agar dirinya cepat sembuh dan segera pulang ke rumah.
g. Data Psikososial
Klien adalah seorang ibu dari 1 orang anak. Hubungan klien dengan dokter, perawat
dan tim kesehatan lainnya terjalin dengan baik. Klien mampu terbuka selalu mau
menerima saran/masukan dari orang lain. Hubungan klien dengan pasien lain baik
dibuktikan dengan klien sering mengobrol dengan pasien lain, Klien cukup
kooperatif. Keluarga selalu bergantian menemani klien seperti orang tua dan suami
itu berarti hubungan klien dengan keluarganya tarjalin sangat baik.
h. Data Spiritual
Klien adalah seorang muslim yang taat beribadah, selama sakit ia tetap melakukan
shalat. Klien pasrah menerima penyakitnya dan menyadari sebagai suatu ujian dari
Tuhan dan tetap akan berusaha untuk kesembuhan penyakitnya.
i. Data Penunjang
No Tanggal Pemeriksaan Hasil Normal
1. 23-11-2011 Hematologi
 Hb 13,7 gr % 12-16 gr %
 Leukosit 9,6 rb/mm3 4,4-11,3 rb/mm3
 Hematokrit 42 % 35-47 %
 Trombosit 411 rb/mm3 150-450 rb/mm3
 Eritrosit 4,59 rb/mm3 3,6-5,8 rb/mm3
Index Eritrosit
 MCV 88,9Fl 80-100 Fl
29,1pg 26-34Pg
 MCH
22,8 % 32-36 %
 MCHC
Kimia Klinik
 AST (SGOT)
16 uL 370C s.d 31 uL 370C
 ALT (SGPT)
11 uL 370C s.d 31 uL 370C
 Ureum
10 mg/dl 15-50 mg/dl
 Kreatinin 0,68 mg/dl 0,5-0,9 mg/dl
 GDS 113 mg/dl < 140 mg/dl
 Na 138 mEq/L 135-145 mEq/L
 K 3,2 mEq/L 3,6-5,5 mEq/L
 Kalsium Ca bebas 4,92 mg/dl 4,7-5,2 mg/dl
Cairan Tubuh
Hitung Jernih
 PMN 10 % 40-90 %
 MN 90 % 70-100 %
 Nonne Positif Negatif
 Pandy Positif Negatif
 Warna Kuning
 Penjernihan Keruh
Albumin Cairan Pleura
 LDH c.Pleura 3200 mg/dl 500-1400 mg/dl
 Jumlah sel 3236
 Glukosa c.Pleura 4400
 Protein c.Pleura 9
 Rivalta 7000 mg/dl < 2500 mg/dl
Imunoserologi Positif
 Ca 125
155,2 U/mL < 35 U/mL

j) Program dan Rencana Pengobatan


 Cefadroxil 2x1 Tablet ( Pukul 10.00 dan 18.00 WIB )
 Asam Mefenamat 3x1 Tablet ( Pukul 07.00, 13.00 dan 19.00 WIB )
 Ranitidine 2x1 Tablet ( Pukul 10.00 dan 18.00 WIB )
 Oxytetra 2

2. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Insersi Chest Thorax Tube Gangguan rasa
- Klien mengatakan nyeri (CTT) nyaman nyeri
pada daerah bekas operasi 
(pemasangan WSD) Incontinuitas jaringan
 
DO : Merangsang pelepasan
- Tampak adanya histamine, bradikinin, serotonin,
pemasangan WSD di prostaglandin dan substansia P
sebelah kanan ICS 5 
- Skala nyeri 1 dari 0-5 Merangsang noci reseptor
sebagai reseptor nyeri

Dihantarkan oleh serabut delta
A dan C

Dialirkan dalam bentuk
elektrokimia, impuls ganglia
radiks menuju dorsal horn
dimedulla spinalis bagian
posterior

Ditransfer melalui traktus
spinothalamikus

Thalamus

Cortex cerebri lobus parietalis

Nyeri dipersepsikan

Gangguan rasa nyaman : nyeri

2 DS : Adanya luka Insersi Post CTT Resiko infeksi


DO : 
- Terdapat luka operasi post Buffer pertahanan terganggu
insersi CTT di bagian 
kanan ICS 5 Tempat masuknya kuman
- Tampak kemerahan pada patogen melalui insisi
area sekitar pemasangan 
WSD/CTT Resiko tinggi terjadinya infeksi
- Tidak tampak adanya pus
- Leukosit 9600 rb/mm3
- RR 37,5 0C
3 DS : Post insersi CTT Gangguan
- Klien mengeluh mual ↓ pemenuhan
- Klien mengatakan tidak Nyeri kebutuhan
nafsu makan ↓ Nutrisi :
- Mual bertambah jika Stressor bagi klien kurang dari
mencium bau makanan dan ↓ kebutuhan
berkurang setelah minum Merangsang respon hormonal
obat anti mual. ↓
- Mual dirasakan seperti Merangsang syaraf parasimpatis
terasa penuh pada perutnya klien pada traktus
hingga klien mau muntah, gastrointestinal

DO : Meningkatkan produksi HCL
- Porsi makan habis ¼ porsi lambung
- Perkusi lambung ↓
hipertympani Klien merasa mual

pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tanggal Ditemukan
No. Diagnosa Keperawatan
Nama Perawat Paraf

Gangguan pemenuhan kebutuhan Nutrisi


1. : kurang dari kebutuhan berhubungan Endang
dengan adanya mual

Gangguan rasa nyaman nyeri


2. berhubungan dengan inkontinuitas Endang
jaringan akibat post insersi CTT

Resiko infeksi berhubungan dengan


3. invasi mikroorganisme melalui operasi Endang
post insersi CTT
B. PERENCANAAN

Intervensi
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Tindakan Rasional
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan Kebutuhan nutrisi a. Berikan informasi tentang a. Menambah pengetahuan sehingga
Nutrisi : kurang dari kebutuhan terpenuhi dalam pentingmya nutrisi yang meningkatkan motivasi klien
berhubungan dengan adanya mual, waktu 3 hari, TKTP yang berhubungan untuk mengkonsumsi makan yang
ditandai dengan : dengan kriteria : dengan penyakit yang diderita TKTP
DS : - Klien tidak klien
- Klien mengeluh mual mengeluh mual b. Anjurkan klien untuk minum b. air hangat akan mengurangi rasa
- Klien mengatakan tidak nafsu makan - Nafsu makan air hangat sebelum makan mual saat makan
- Mual bertambah jika mencium bau bertambah c. Anjurkan klien untuk makan c. memberikan kesempatan pada
makanan dan berkurang setelah - Porsi makan habis sedikit demi sedikit tapi sering lambung untuk mencerna dengan
minum obat anti mual. 1 porsi baik serta mengurangi
- Mual dirasakan seperti terasa penuh - Perkusi lambung ketidaknyamanan
pada perutnya hingga klien mau timpani saat d. Motivasi klien untuk d. membantu dalam memenuhi
muntah sebelum makan menghabiskan diet yang intake nutrisi selain dari diit yang
diberikan diberikan
DO : e. Anjurkan klien untuk e. memberikan kesegaran pada muut
- Porsi makan habis ¼ porsi menggosok gigi sebelum dan dan meningkatkan kenyamanan
- Perkusi lambung hipertympani sesudah makan
f. Lanjutkan pemberian obat anti f. Menghilangkan/mengurangi mual
emetik (Ranitidine 2x1 Tablet dengan pemberian obat yang
( Pukul 10.00 dan 18.00 WIB) bersifat basa untuk menetralisir
asam lambung yang tinggi

2. Gangguan rasa nyaman nyeri Rasa nyaman nyeri a. Kaji nyeri, perhatikan lokasi, a. Memberikan informasi untuk
berhubungan dengan inkontinuitas teratasi dalam intensitas (0-5) lamanya. membantu dalam menentukan
jaringan akibat post insersi CTT, waktu 3 hari, pilihan/keefektifan intervensi
ditandai dengan : dengan kriteria : b. Atur posisi klien semi b. Posisi semi fowler/duduk
DS : - Nyeri yang klien fowler/duduk memungkinkan ekspansi paru
- Klien mengatakan nyeri pada daerah rasakan lebih maksimal
bekas operasi (pemasangan WSD) berkurang/hilang c. Observasi tanda-tanda vital c. Mengetahui perkembangan dan
 - Klien tampak keadaan klien
DO : rileks d. Pertahankan tirah baring bila d. Tirah baring mungkin diperlukan
- Tampak adanya pemasangan WSD di - Skala nyeri diindikasikan pada awal selama fase retensi
sebelah kanan ICS 5 berkurang/hilang akut. Namun ambulasi dini dapat
- Skala nyeri 1 dari 0-5 dari skala 1 memperbaiki pola berkemih
menjadi skala 0 normal dan menghilangkan nyeri
e. Berikan tindakan kenyamanan e. Meningkatkan relaksasi,
misal relaksasi/latih nafas memfokuskan kembali perhatian,
dalam ketika nyeri timbul dan dapat meningkatkan
kemampuan koping
f. Lanjutkan pemberian obat f. Menghilangkan nyeri berat,
analgetik (Asam Mefenamat memberikan relaksasi mental dan
3x1 Tablet Pukul 07.00, 13.00 fisik
dan 19.00 WIB )
3 Resiko infeksi berhubungan dengan Tidak terjadi a. Obsevasi luka operasi a. Untuk mengidentifikasi indikasi
prosedur invasif post insersi CTT, infeksi dalam adanya tanda-tanda infeksi
ditandai dengan : waktu 3 hari, b. Lakukan tehnik aseptik ( cuci b. Mencegah terjadinya transmisi
DS : dengan kriteria : tangan ) sebelum mengganti mikroorganisme dan infeksi
DO : - Tidak ada pus balutan nasokomial
- Terdapat luka operasi post insersi pada luka c. Lakukan perawatan WSD c. Agar luka tetap bersih dan
CTT di bagian kanan ICS 5 - Tidak ada tanda- terhindar dari mikroorganisme
- Tampak kemerahan pada area sekitar tanda infeksi d. Obsevasi TTV d. Untuk mengidentifikasi adanya
pemasangan WSD/CTT (kemerahan, pus) penyimpangan tanda-tanda infeksi
- Tidak tampak adanya pus - RR normal (35- e. Antibiotik dapat membunuh
e. Lanjutkan pemberian
- Leukosit 9600 rb/mm3 370C) mikroorganisme spesifik
antibiotik Cefadroxil 2x1
- RR 37,5 0C penyebab infeksi
Tablet ( Pukul 10.00 dan
18.00 WIB )
4. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

TANGGAL TINDAKAN DP ke
DAN JAM

13 Des 2011
13.00  Mengobservasi tanda-tanda vital 2,3
Hasil :
TD : 120/80 mmhg N : 80x/menit
S : 37,50C R : 25x/menit
 Menganjurkan klien untuk minum air hangat sebelum 1
makan
Hasil : klien mau meminum air hangat sebelum makan
13.30  Memberikan informasi tentang pentingmya nutrisi yang 1
TKTP yang berhubungan dengan penyakit yang diderita
klien
Hasil : klien mau mendengar informasi dan mengerti
akan informasi yang diberikan
13.40  Memberikan obat analgetik (Asam mefenamat 1x 2
500mg)
Hasil : klien mau meninum obat
14.00  Menganjurkan klien untuk makan sedikit demi sedikit 1
tapi sering
Hasil : klien mau memakan makanan sedikit tapi sering

14 Nov 2011
07.00  Memotivasi klien untuk menghabiskan diet yang 1
diberikan
Hasil : klien mau mangabiskan makn jika sudah tidak
merasa mual
07.30  Melanjutkan pemberian obat anti emetik (Ranitidine 1x1 3
tablet 125 mg)
Hasil : klien mau meminum obat anti emetik (Ranitidine
1x1 tablet 125 mg)
09.00  Melakukan tekhnik aseptik sebelum mengganti balutan 3
Hasil : mencuci tangan lalu menggunakan sarung tangan
09.10  Mengkaji nyeri, memperhatikan lokasi 2
Hasil : Skala nyeri klien 1 dari 0-5
09.10  Mengganti balutan dan merawat WSD 3
Hasil : Tidak terdapat pus pada luka dan tidak terdapat
kemerahan pada luka
09.20  Mengajarkan latih nafas dalam ketika nyeri timbul 2
Hasil : klien mau melakukan nafas dalam ketika nyeri
10.00  Melanjutkan pemberian obat antibiotik (Cefadroxil 1x1 3
tablet)
Hasil : klien mau meminum obat
13.30  Memberikan obat analgetik (Asam mefenamat 1x ) 2
Hasil : klien mau meninum obat
CATATAN PERKEMBANGAN
NO. NAMA &
TANGGAL PERKEMBANGAN
DX PARAF
1 14 S: Endang
November Klien masih mengeluh mual
2011 O:
Porsi makan ½ porsi
A:
masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
g. Anjurkan klien untuk menggosok gigi
sebelum dan sesudah makan
h. Lanjutkan pemberian obat anti emetik
(Ranitidine 2x1 Tablet ( Pukul 10.00 dan
18.00 WIB)

2 14 S: Endang
November Klien mengatakan nyeri pada daerah bekas
2011 operasi
O:
Tampak adanya pemasangan WSD di sebelah
kanan ICS 5
Skala nyeri 1 dari 0-5
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
- Kaji nyeri, perhatikan lokasi, intensitas (0-
5) lamanya.
- Observasi tanda-tanda vital
- Lanjutkan pemberian obat analgetik (Asam
Mefenamat 3x1 Tablet Pukul 07.00, 13.00
dan 19.00 WIB )
3 14 S: Endang
November O:
2011 tidak terdapat pus pada luka bekas operasi
terdapat kemerahan pada luka operasi
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
- Obsevasi luka operasi
- Lakukan tehnik aseptik ( cuci tangan )
sebelum mengganti balutan
- Lakukan perawatan WSD
- Obsevasi TTV
- Lanjutkan pemberian antibiotik Cefadroxil
2x1 Tablet ( Pukul 10.00 dan 18.00 WIB )

Anda mungkin juga menyukai