Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG KEGAWAT DARURATAN KARDIOVASKULER

Nama: Sitti Maryam

Nim :171462

Universitas sembilang belas November


Kolaka 2019
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan hidayahnya kami dapat menyusun makalah GADAR Sistem Kardiovaskuler yang berjudul
masalah pada pasien dengan syok dan gangguan Gagal Jantung kongesif Selesainya penyusunan
ini berkat bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu, pada kesempatan ini kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang terhormat.
Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah
memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami, baik selama
mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan dan sebagai umpan balik yang positif demi perbaikan
di masa mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya di bidang ilmu Keperawatan.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan kami berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan

19,September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….
DATAR ISI………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
latar belakang ………………………………………………………………………………………
tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian jantung………………………………………………………………………………….
Fisiologi jantung……………………………………………………………………………………
Pengertian syok ……………………………………………………………………………………
Penyebab syok tanda dan gejalah syok ……………………………………………………………
Fisiologi…………………………………………………………………………………………….
Pemeriksaan penunjang……………………………………………………………………………
Pengertian gagal jantung…………………………………………………………………………..
Penyebab gagal jantung……………………………………………………………………………
Patofisiologi……………………………………………………………………………………….
Manifasi klinis……………………………………………………………………………………..
Komplikasi…………………………………………………………………………………………
BAB III PENUTUP
Kesimpulan…………………………………………………………………………………………
Saran………………………………………………………………………………………………..
ANATOMI JANTUNG MANUSIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Gagal jantung menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama pada beberapa
negara industri maju dan negara berkembang seperti Indonesia. Berdasarkan diagnosis
dokter prevalensi penyakit gagal jantung di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,13% atau
diperkirakan sekitar 229.696 orang, sedangkan berdasarkan diagnosis dokter/ gejala
sebesar 0,3% atau diperkirakan sekitar 530.068 orang. Berdasarkan diagnosis dokter,
estimasi jumlah penderita penyakit gagal jantung terbanyak terdapat di Provinsi Jawa
Timur sebanyak 54.826 orang (0,19%), sedangkan Provinsi Maluku Utara memiliki jumlah
penderita paling sedikit, yaitu sebanyak 144 orang (0,02%). Berdasarkan diagnosis/ gejala,
estimasi jumlah penderita penyakit gagal jantung terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Barat
sebanyak 96.487 orang (0,3%), sedangkan jumlah penderita paling sedikit ditemukan di
Provinsi Kep. Bangka Belitung, yaitu sebanyak 945 orang (0,1%). Peningkatan insiden
penyakit jantung koroner berkaitan dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang turut
berperan dalam meningkatkan faktor risiko penyakit ini seperti kadar kolesterol lebih dari
200mg%, HDL kurang dari 35mg%, perokok aktif dan hipertensi.
Penyakit jantung koroner merupakan penyebab tersering terjadinya gagal jantung
di Negara barat yaitu sekitar 60-75% kasus. Hipertensi mempunya kontribusi untuk
terjadinya gagal jantung sebesar 75% yang termasuk didalamnya bersamaan dengan
penyakit gagal jantung koroner. Gagal jantung dengan sebab yang tidak diketahui sebanyak
20-30% kasus.
Prevalensi gagal jantung kronik diprediksi akan makin meningkat seiring dengan
meningkatnya penyakit hipertensi, diabetes mellitus dan iskemi terutama pada populasi
usia lanjut. Insiden penyakit gagal jantung makin meningkat sejalan dengan meningkatnya
usia harapan hidup pendudukan. Di Eropa, tiap tahun terjadi 1,3 kasus per 1000 penduduk
yang berusia 25 tahun. Kasus ini meningkat 11,6 pada manula dengan usia 85 tahun ke
atas.

B. TUJUAN PENULISAN

A. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I Sistem
Kardiovaskuler Asuhan Keperawatan dengan Gagal Jantung.
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian syok dan gagal jantung
2. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab syok dan gagal jantung
3. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi syok dan gagal jantung
4. Mahasiwa mampu menjelaskan manifestasi klinis syok dan gagal jantung
BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN JANTUNG DAN MASALAH PADA JANTUNG

A. PENGERTIAN JANTUNG
Jantung adalah organ otot yang berongga yang berbentuk kerucut. Jangan terletak dirongga
toraks (dada) sehkitar garis tengah antara sternum (tulang dada) disebelum anterior dan
vertebra (tulang punggung) disebelah posterior. Jantung memiliki pangkal yang lebar
disebelah atas dan meruncing membentuk ujung yang disebut apeks didasar. Siklus jantung
terdiri dari periode sistole (kontraksi dan mengosongan isi) dan diastole (relaksasi dan
mengisian jantung). Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistole dan diastole yang terpisah.
Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi keseluruh jantung. Sedangkan relaksasi timbul
setelah repolarisasi otot jantung. Selama diastol ventrikel dini, atrium juga masih berada dalam
keadaan distol. Karena aliran darah masuk secara kontinu dari sistem vena ke dalam atrium,
tekanan atrium melebihi tekanan ventrikel walaupun kedua bilik tersebut melemas. Karena
perbedaan tekanan ini katup AV terbuka, dan darah mengalir langsung ke dalam atrium ke
ventrikel selama diastol ventrikel. Akibatnya, volume ventrikel meningkat. Sedangkan
sebelum berkontraksi. Pada akhir diastol ventrikel, nodus SA mencapai ambang dan
membentuk pontensial. Impuls menyebar keseluruh atrium. Depolarisasi atrium menimbulkan
kontraksi atrium, yang memeras lebih banyak darah ke dalam ventrikel , sehingga menjadi
peningkatan. Kurva tekanan atrium. Peningkatan tekanan ventrikel yang menyertai
berlangsung bersamaan dan peningkatan atrium disebabkan oleh penambahan volume darah
ke ventrikel oleh kontraksi atrium. Selam kontraksi atrium, tekanan atrium sedikit lebih tinggi
daripada tekanan ventrikel.

B. FISIOLOGI JANTUNG
Secara fisiologis, jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling vital fungsinya
dibandingkan dengan organ tubuh vital lainnya. Kerja jantung melalui mekanisme berulang
dan terus menerus yang juga dikenal sebagai siklus jantung sehingga secara visual melihat atau
di kenal sebagai denyut jantung. Melalui mekanisme berselang, jantung berkontraksi untuk
mengosongkan isi jantung dan bersantai untuk mengisi dengan darah. Dengan kata lain apabila
fungsi jantung mengalami gangguan maka besar pengaruhnya terhadap organ-organ tubuh
lainnya terutama ginjal dan otak. Karena fungsi utama jantung adalah sebagai single pompa
yang memompa darah ke seluruh tubuh untuk kepentingan metabolisme sel-sel demi
kelangsungan hidup.
SYOK
A. PENGERTIAN SYOK
syok adalah keadaan menurunnya cardiac output dan terjadinya hipoksia jaringan
sebagai akibat dari tidak adekuatnya volume intravaskular. Kriteria hemodiamik hipotensi
terus menerus (tekanan darah sistolik < 90 mmHg lebih dari 90 menit) dan bekurangnya
cardiac index (<2,2/menit per m2) dan meningginya tekanan kapiler paru.
B. PENYEBAB SYOK
1. Gangguan fungsi
a. miokard : Infark miokard akut yang cukup jelas (>40%),infark ventrikel kanan
penyakit jantung arteriosklerotik
b. Miokardiopati : kardiomiopati restriktif kongestif atau kardiomiopati hipertropik
2. Mekanis regurgitasi mitral/aorta reptur septum interventrikel anuerisma ventrikal
massif
3. Obstruksi pada aliran keluar keluar (outflow) stenosis atrium
Stenosis atrium pada aliran masuk (inflow): stenosis mitral, miksona atrium kiri/thombus,
pericarditis/efusi pericardium

C. TANDA DAN GEJALAH


1. Nyeri dadayang berkelanjutan,sesak/sulit bernafas,tampak pucat,gelisah,takut,cemas
2. Hipoperfusi jaringan
3. Keadaan mental tertekang/depresi
4. Anggota gerak tubuh dingin
5. Keluaran urine kurang dari 30 ml/jam
6. Detak jantung yang cepat >100x/menit
7. Nadi teraba lemah dan cepat,berkisar antara 90-110xkali/menit,atau bradikardi berat
8. Hipotensi, tekanan rendah sistol kurang dari 80 mmHg
9. Diapherosis,berkeringat mandi keringat
10. Distensi vena jugularis
11. Indeks jantung kurang dari 2,2 L/menit m2
12. Tekanan artery lebih dari 18 mmHg
13. Suara nafas tidak terdengar jelas pada mulanya,atau rales
14. SI terdengar lembut dapat juga terdengar suara jantung abnormal misalnya S3 gallop,
S4, atau

D. FATOFIIOLOGI
LV: left ventrical
SVR : systemic vaskuler resistance
Respon neuro hormonal reflek dan hipoksia akan menaikkan denyut nadi,tekanan darah
serta kontraktiitas miokard dengan menimgkatkan denyut jantung, tekana darah, dan
kontratilitas miokard,akan meningkatkan kebutuhan oksigen miokard, yang pada
kondisinya kardogenetik syok perfusi miokard telah menurun, hal iu akan memperburuk
keaan. Akibatnya penurunan curah jantung, tekanan darah menurun, dan apabila “cardia
indeks” kurang dari 1,8 ltr/menit/m2,maka keadaan kardiogenik syok semakin nyata
(shoemaker, 1989, Mustafa, I 1994 ).
Hipoferfusi miokard, di perburuk oleh keadaan dekompensasi akan menyebabkan semakin
memperjelek keadaan, kerusakan miokard di tandai dengan kenaikan ensim kardial serta
peningkatan asam laktat.
Kondisi ini akan menyebabkan komsumsi oksigen (O2) tergantung paa transport
oksigen (supply dependent), hutang akan semakin besar (oksigen debt), asinosis jaringan
melihat kondisi tersebut, obyektif resusitasi bertujuan untuk menghilngkan VOC2 yang “
supply dependent”, “ oksigen debt” dan asidosis
Di sisi lain dengan kegagalan ventrikal, akan meningkatkan kapiler permural
selanjutnya di ikuti dengan meningkatkan tekanan hidrostatis untuk terctusnya edema paru,
di sertai dengan kenaikan “pulmonary capillary wedge pressure” (PCWP), serta penurunan
isi sekunsup yang akan menyebabkan hipotensi respon terhadap hipotensi adalah
vasontraksi sistemik yang akan meninggikan SVR (“sistemik vaskuler resistan”) da
meninggikan “After.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG
2. ECG
3. Rongsen dada
4. Scan jantung
5. Kateterisasi jantung
6. Elektrolik
7. Oksimetri nadi
8. AGD
9. Enzim jantung
GAGAL JANTUNG
A. PENGERTIAN GAGAL JANTUNG
Gagal jantung adalah kondisi dimana jantung mengalami kegagalan dalam memompa
darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat
(udjianti wayan juni,2011 : 163 ).
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang adekuat
untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi. ( brunner & suddarth,2011)
Gagal jantung adalah suatu kondisi ketidakcukupan curah jantung untuk memenuhi
kebutuhan metabolik tubuh, baik saat istirahat maupun aktivitas ( T.M Marelli,2007)

B. PENYEBAB GAGAL JANTUNG


1. Factor eksterna ( dari luar jantung ): hipertensi renal, hipertiroid, dan anemia
kronis/berat
2. Faktor interna ( dari dalam jantung ) :
a. Disfungsi katup : ventricular septum defect (VSD), atria septum defect (ASD),
stenosis mitral dan insusfisiensi mitral.
b. Distritmia : atrial fibrilasi, ventrikel fibrilasi dan heart block
c. Kerusakan miokard : kardiomiopati, miokarditis,dan infark miokard.
d. Infeksi: endocarditis bacterial sub-akut.
Penyebab gagal jantung kongestif , yaitu : kelainan otot jantung, ateroklerosis
koroner, hipertensi sistemik atau pulmonal (peningkatan afterload), peradangan dan
penyakit miokardium degeneratif, penyakit jantung lain, faktor sistemik. (brunner dan
suddarth 2002).
Gagal jantung adalah komplikasi yang paling sering dari gejala jenis penyakit
jantung kongenital maupun yang didapat. Mekanisme fisiologis yang menyebabkan gagal
jantung mencakup keadaan-keadaan yang meningkatkan beban awal, beban akhir, atau
menurunkan kontraktilitas miokardium. Keadaan-keadaan yang meningkatkan beban awal
meliputi: regurgitasi aorta, cacat septum ventrikel, dan beban akhir meningkat pada
keadaan dimana terjadi stenosis aorta dan hipertensi sistemik. Kontraktilitas miokardium
dapat menurun pada infark miokardium dan kardiomiopati. Selain dari ketiga mekanisme
fisiologis yang menyebabkan gagal jantung, ada faktor-faktor fisiologis lain yang dapat
pula mengakibatkan jantung gagal bekerja sebagai pompa. (Arif Muttaqin, 2009)

C. PATOFISIOLOGI
Bila cadangan jantung untuk berespons terhadap stres tidak adekuat. Dalam
memenuhi kebutuhan metabolik tubuh, maka jantung gagal untuk melakukan tugasnya
sebagai pompa, akibatnya terjadilah gagal jantung. Juga pada tingkat awal, disfungsi
komponen pompa dapat mengakibatkan kegagalan. Jika cadangan jantung normal
mengalami payah dan kegagalan, respons fisiologis tertentu pada penurunan curah adalah
penting. Semua respons ini menunjukan upaya tubuh untuk mempertahankan perfusi organ
vital normal.
Sebagai respon terhadap gagal jantung ada 3 mekaniseme respon primer
a. meningkatnya aktivitas adrenergik simpatis
b. meningkatnya beban awal akibat aktivitas neurohormon
c. hipertrofi ventrikel
Ketika respon ini mencerminkan usaha untuk mempertahankan curah jantung,
mekanisme-mekanisme ini mungkin memadai untuk mempertahankan curah jantung pada
tingkat hampir normal pada gagal jantung dini dan pada keadaan istirahat. Akan tetapi,
kelainan pada kerja ventrikel dan menurunnya curah jantung biasanya tampak pada
keadaan beraktivitas. Dengan berlanjutnya gagal jantung, maka kompensasi akan menjadi
semakin kurang efektif. Gagal jantung kanan maupun kiri dapat disebabkan oleh beban
kerja ( tekanan atau volume ) yang berlebihan dan atau gangguan otot jantung itu sendiri.
Beban volume jantung atau preload disebabkan karena kelainan ventrikel memompa darah
lebih banyak semenit sedangkan beban tekanan atau afterload disebabkan oleh kelainan
yang meningkatkan tahanan terhadap pengaliran darah ke luar jantung. Kelainan atau
gangguan fungsi miokard dapat disebabkan oleh menurunya kontraktilitas dan oleh
hilangnya jaringan kontraktil ( infark miokard ). Dalam menghadapi beban lebih, jantung
menjawab (berkompensasi) seperti bila jantung menghadapi latihan fisik. Akan tetapi bila
beban lebih yang dihadapi berkelanjutan maka mekanisme kompensasi akan melampaui
batas dan ini menimbulkan keadaan yang merugikan.

D. MANIFASIKLINIS
1. Gagal jantung kiri :
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri karena ventrikel kiri tidak mampu
memompa darah yang datang dari paru.
Manifestasi klinis yang terjadi :
a. Dipsnu
Terjadi akibat menimbunan cairan dalam alveoli dan mengganggu pertukarang
gas. Dapat terjadi ortopnu. Beberapa pasien dapat mengalami ortopnu pada malam
hari yang dinamakan Poroksimal Noktural Dispnea ( PND)
b. Batuk
c. Mudah lelah
Terjadi karena curah jantung yang kurang yang menghambat jaringan dari
sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan sisa hasil metabolisme.
Juga terjadi karena meningkatnya energi yang digunakan untuk bernafas dan
insomnia yang terjadi karena distres pernafasan dan batuk.
e. Kegelisahan dan kecemasan
Terjadi akibat oksigenisasi jaringan, stress akibat kesakitan bernafas dan
pengetahuan bahwa jantung tidak berfungsi dengan baik.
2. Gagal Jantung Kanan
a. Kongesif jaringan perifer dan viseral
b. Edema ekstiminas bawah ( Edema dependen, biasanya edema pitting, penambahan
berat badan )
c. Hematomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen terjadi akibat
pembesaran vena dihepar
d. Anoreksia dan mual terjadi akibat pembesaran vena dan statis dalam rongga
abdomen
e. Nokturia
f. Kelemahan

E. KOMPLIKASI
Komplikasi dapat berupa :
a. Kerusakan atau kegagalan ginjal
Gagal jantung dapat mengurangi aliran darah ke ginjal, yang akhirnya dapat
menyebabkan gagal ginjal jika tidak ditangani. Kerusakan ginjal dari gagal jantung
dapat membutuhkan dialisi untuk pengobatan.
b. Masalah katup jantung
Gagal jantung menyebabkan penumpukan cairan sehingga dapat terjadi
kerusakan pada katup jantung
c. Kerusakan hati
Gagal jantung dapat menyebabkan penumpukan cairan yang menetapkan
terlalu banyak tekanan pada hati. Cairan ini dapat menyebabkan jaringan parut yang
mengakibatkan hati tidak dapat berfungsi dengan baik
d. Serangan jantung dan stroke
Karena aliran darah melalui jantung lebih lambat pada gagal jantung
daripada jantung normal, maka semakin besar kemungkinan anda akan
mengembangkan pembekuan darah, yang dapat meningkatkan resiko terkena
serangan jantung atau stoke
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gagal jantung merupakan gagal serambi kiri dan kanan jantung mengakibatkan
ketidakmampuan untuk memberikan keluaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan
dan menyebabkan terjadinya kongesti pulmonal dan sistemik. Penyebab gagal jantung adalah
ditrimia, malfungsi katup, abnormalitas otot jantung, rupture miokard. Dari beberapa penyebab
diatas akan menyebabkan beban kerja jantung meningkat lalu otomatis akan menyebabkan beban
kerja jantung meningkat lalu otomatis akan menyebabkan terjadinya gangguan dalam tubuh,
seperti gagal pompa jantung kanan dan kiri dan akan menimbulkan masalah-masalah keperawatan.
Manisfestasi klinis pada gagal jantung terdapat dua bagian yang pertama pada gagal jantung
pompa jantung kiri (dispnu, batuk, kegelisahan dan kecemasan, mudah lelah), yang kedua gagal
pompa jantung kanan (kongesif jaringan perifer dan visceral, edema ekstrimitas bawah (edema
dependen, biasanya edema pitting, penambahan berat badan, hematomgali.
Dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen terjadi akibat pembesaran vena di hepar,
anorexia dan mual. Terjadi akibat pembesaran vena dan stats vena dalam rongga abdomen,
nokturia, kelemahan. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada gagal jantung seperti
elektro kardiogram (EKG), Scan jantung, Sonogram (ekocardiogra, ekokardiogram dopple),
kateterisasi jantung, enzim hepar, rongent dada, elektrolit, oksimetri nadi, analisa gas darah
(AGD), blood ureum nitrogen (BUN) dan kreatinin, pemeriksaan tiroid. Penatalaksanaan yang bisa
dilakukan seperti terapi farmakologi.
Komplikasi yang dapat terjadi adalah serangan jantung dan stroke, masalah katup jantung,
kerusakan hati, kerusakan atau kegagalan ginjal.

B. Saran
Sangat diharapkan agar terhindar dari penyakit gagal jantung kongestif ini dilakukan
dengan menghindari penyebab dari penyakit ini misalnya menjaga gaya hidup yang sehat terutama
pada makanan yang dikonsumsi diharapkan tidak yang melihat enaknya saja tetapi juga
mempertimbangkan gizi yang terkandung dalam makanan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai