Penulis:
Rohmad, S.Pd
Penyunting:
Nama dan gelar
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
3
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KESIMPULAN _________________________________ 42
UMPAN BALIK ________________________________ 44
DAFTAR GAMBAR
Hal
DAFTAR TABEL
Hal
4
Unit Pembelajaran
Judul Unit
PENDAHULUAN
Bunyi pasal 23: ayat (1): Anggaran pendapatan dan belanja negara
sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan
undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pada tahun 2019 Tema besar APBN Tahun Anggaran 2019 adalah
“Adil, Sehat, dan Mandiri”. Sehat artinya APBN memiliki defisit yang
5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
semakin rendah dan keseimbangan primer menuju positif. Adil karena APBN
digunakan sebagai instrumen kebijakan meraih keadilan, menurunkan
tingkat kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan mengatasi disparitas
antarkelompok pendapatan dan antarwilayah.
Dari sisi kemandirian APBN Tahun Anggaran 2019 dapat dilihat dari
penerimaan perpajakan yang tumbuh signifikan sehingga memberikan kontribusi
dominan terhadap pendapatan negara serta mengurangi kebutuhan pembiayaan
yang bersumber dari utang. Dengan APBN yang Sehat, Adil dan Mandiri
diharapkan kebijakan fiskal akan mampu merespon dinamika volatilitas global,
menjawab tantangan dan mendukung pencapaian target-target pembangunan
secara optimal
6
Unit Pembelajaran
Judul Unit
7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
8
Unit Pembelajaran
Judul Unit
9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
10
Unit Pembelajaran
Judul Unit
B. Kebijakan Fiskal
11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
12
Unit Pembelajaran
Judul Unit
SOAL-SOAL UN/USBN
A. Soal UN
3. Penerimaan pajak Negara “A“ tahun ini lebih kecil dari perkiraan yang
direncanakan. Untuk menutup deficit APBN, kebijakan yang dapat diambil
pemerintah adalah ....
A. Pembiayaan melalui pinjaman dalam dan luar negeri yang efisien
B. Memaksimumkan penerimaan dari sector pajak
C. Melakukan penguatan ekspor dalam perdagangan internasional
D. Mengurangi dana perimbangan yang dialokasikan ke daerah
E. Pengurangan pengeluaran rutin Negara melalui pengurangan belanja
rutin
(UN 2017/2018/ No 13)
13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
B. Soal USBN
14
Unit Pembelajaran
Judul Unit
15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
16
Unit Pembelajaran
Judul Unit
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas 1
18
Unit Pembelajaran
Judul Unit
ekonomi
3.6.1 Menyusun APBN dan APBD sederhana dalam
pembangunan ekonomi
Alokasi : 1x pertemuan (3 JP)
Waktu
19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
20
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Aktivitas 2
SINTAK
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
22
Unit Pembelajaran
Judul Unit
23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
24
Unit Pembelajaran
Judul Unit
25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
26
Unit Pembelajaran
Judul Unit
27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Bahan Bacaan
28
Unit Pembelajaran
Judul Unit
4. Struktur APBN
Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara saat ini adalah: Pendapatan
Negara dan Hibah
a. Pendapatan Negara dan Hibah terdiri atas:
Penerimaan Dalam Negeri, terdiri atas:
1) Penerimaan Perpajakan, terdiri atas
a) Pajak Dalam Negeri, terdiri atas Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Cukai, dan pajak
lainnya.
b) Pajak Perdagangan Internasional, terdiri atas Bea Masuk dan Tarif
Ekspor.
2) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), terdiri atas:
a) Penerimaan SDA (Migas dan Non Migas)
b) Bagian Laba BUMN
c) PNBP lainnya
Belanja terdiri atas dua jenis:
1) Belanja Pemerintah Pusat, adalah belanja yang digunakan untuk
membiayai kegiatan pembangunan Pemerintah Pusat, baik yang
dilaksanakan di pusat maupun di daerah (dekonsentrasi dan tugas
pembantuan). Belanja Pemerintah Pusat dapat dikelompokkan menjadi:
Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Pembiayaan Bunga
Utang, Subsidi BBM dan Subsidi Non-BBM, Belanja Hibah, Belanja Sosial
(termasuk Penanggulangan Bencana), dan Belanja Lainnya.
2) Belanja Daerah, adalah belanja yang dibagi-bagi ke Pemerintah Daerah,
untuk kemudian masuk dalam pendapatan APBD daerah yang
bersangkutan. Belanja Daerah meliputi:
a) Dana Bagi Hasil, yang bersumber dari pajak dan sumber daya lainnya.
Dana bagi hasil pajak: PBB, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB), PPh. Dana bagi hasil yang bersumber dari sumber
daya alam (kehutanan, pertambangan umum, perikanan,
pertambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi.
29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
b) Dana Alokasi Umum, yaitu dana berasal dari APBN yang dialokasikan
dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk
membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi.
c) Dana Alokasi Khusus, adalah dana yang berasal APBN yang
dialokasikan kepada daerah untuk membantgu membiayai kebutuhan
tertentu.
d) Dana Otonomi Khusus.
Pembiayaan meliputi:
a. Pembiayaan Dalam Negeri, meliputi Pembiayaan Perbankan, Privatisasi,
Surat Utang Negara, serta penyertaan modal negara.
b. Pembiayaan Luar Negeri, meliputi:
1) Penarikan Pinjaman Luar Negeri, terdiri atas Pinjaman Program dan
Pinjaman Proyek
2) Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri, terdiri atas Jatuh
Tempo dan Moratorium.
5. Fungsi APBN
a. Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar
untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang
bersangkutan, Dengan demikian, pembelanjaan atau pendapatan dapat
dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
b. Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara dapat
menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun
tersebut.
c. Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi pedoman
untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
d. Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk
mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta
meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian.
e. Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara
30
Unit Pembelajaran
Judul Unit
31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
menyampaikan laporan realisasi semester pertama kepada DPRD pada akhir juli
tahun anggaran yang bersangkutan. Informasi yang disampaikan dalam laporan
tersebut menjadi bahan evaluasi pelaksanaan APBD semester pertama dan
penyesuaian/perubahan APBD semester berikutnya. Ketentuan pengelolaan
keuangan negara dalam rangka pelaksanaan APBD ditetapkan tersendiri dalam
Undang undang yang mengatur keuangan negara.
5. Sumber Penerimaan dan Jenis Pengeluaran Pemerintah Daerah.
a. Penerimaan Daerah
Penerimaan daerah pelaksanaan desentralisasi terdiri atas pendapatan daerah
dan pembiayaan. Pendapatan daerah bersumber dari:
1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)
a) Hasil pajak daerah
b) Hasil retribusi daerah
c) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
d) Lain-lain pendapatan asli daerah.
2) Dana Perimbangan
a) Dana Bagi Hasil (DBH) merupakan bagian daerah yang bersumber dari
penerimaan pajak maupun sumber daya alam..
b) Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan instrumen tranfer daerah yang
berperan untuk meminimumkan ketimpangan fiskal antar daerah,
sekaligus memeratakan kemampuan keuangan antar daerah, dan
dialokasikan dalam bentuk block grant Sesuai dengan UU no 25 tahun
1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan
daerah.
c) Dana Alokasi Khusus (DAK) Pada awalnya DAK disediakan bagi daerah,
keseluruhnya bersumber dari dana reboisasi (DR) yang dialokasikan
untuk membiayai kebutuhan khusus, seperti kebutuhan yang tidak dapat
diperkirakan secara umum dengan mengunakan rumus alokasi umum
atau kebutuhan yang merupakan komitmen atau perioritas nasional.
Realisasi DAK DR sangat dipengaruhi oleh besarnya penerimaan negara
yang bersumber dari dana reboisasi yang dapat dihimpun oleh
pemerintah
32
Unit Pembelajaran
Judul Unit
b. Pengeluaran Daerah
1) Pengeluaran Pemerintah daerah Provinsi
Terdiri atas belanja, bagi hasilpendapatan ke kabupaten/kota/desa, dan
pengeluaran pembiayaan.
a) Belanja, terdiri atas belanja operasional, belanja modal, dan belanja tak
tersangka.
b) Bagi hasil Pendapatan ke Kabupaten/Kota/Desa, berupa bagi hasil
pajak, bagi hasil retribusi, bagi hasil pendapatan lain.
c) Pengeluaran Pembiayaan, berupa Pembayaran Pinjaman, Penyertaan
Modal Pemerintah, Belanja Investasi Permanen, Pemberian Pinjaman
jangka Panjang.
2) Pengeluaran Pemerintah daerah Kabupaten/Kota
Pengeluaran pemerintah daerah kabupaten dan kota terdiri dari belanja,
bagi hasil, pendapatan desa dan pengeluaran pembiayaan. Untuk
pengeluaran daerah kabupaten kota sama rincian biaya pengeluarannya
dengan rincian pengeluaran pemerintah daerah propinsi.
6. Pengaruh APBN/APBD terhadap Perekonomian
APBN dan APBD mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
perekonomian negara dan daerah. Ini disebabkan oleh kegiatan pemerintah di
tingkat pusat dan daerah tergantung pada anggaran yang ditetapkan. APBN dan
APBD mencerminkan kebijakan pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah
serta menunjukkan arah dan prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan.
Secara umum produktivitas dan laju pertumbuhan ekonomi juga sangat
ditentukan oleh APBN dan APBD.
33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
34
Unit Pembelajaran
Judul Unit
35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
36
Unit Pembelajaran
Judul Unit
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pada bagian ini kami mengembangkan soal HOTS untuk Mengacu pada
Permendikbud No. 23/2016 dan Pedoman Penilaian sesuai dengan jenjang.
Dan Mencakup tiga ranah kompetensi, sesuai dengan IPK.
38
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Kartu Soal
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.4 Mendes RUMUSAN BUTIR SOAL
krip sikan Nomor
APBN dan APBN maupun APBD ternyata sangat berperan
Soal
APBD dalam terhadap pembangunan ekonomi suatu daerah, karena
pembangunan 1 pembangunan ekonomi di masing-masing daerah
LINGKUP MATERI
Konsep banyak menggunakan dana dari APBN dan APBD.
Pembangunan Untuk pemerataan kemajuan ekonomi di Indonesia,
39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
40
Unit Pembelajaran
Judul Unit
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KESIMPULAN
Dalam pembelajaran unit tentang APBN, APBD dan Kebijakan Fiskal kami
paparkan menjadi dua sub unit , yakni : 1) APBN, APBD 2) Kebijakan Fiskal.
Dari materi yang diuraikan di atas maka bisa di ambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. APBN dan APBD
Dalam pembelajaran tentang APBN dan APBD dapat kami simpulkan :
a. Pembelajaran ini terutama mengacu pada KD. 3.6 Menganalisis APBN
dan APBD dalam pembangunan ekonomi.
b. APBN dan APBD sangan relevan dengan kehidupan sehari hari
terutama tentang aktivitas pengaturan keuangan negara.
c. Dalam proses pembelajaran telah meningimplementasikan
pendekatan saintifik yang dilaksanakan dengan model Problem
Based Learning (PBL) yang mengaktifkan peserta didik untuk
memecahkan masalah dengan langkah langkah sesuai dengan
konsep PBL.
d. Aktivitas peserta didik dilakukan melalui proses diskusi dengan
menggunakan Lembar Kerja (LK) yang berbasis pada masalah yang
kontekstual yang harus diselesaikan melalui proses diskusi.
e. Dalam pembelajaran unit ini dilengkapi dengan bahan ajar berupa
uraian singkat tentang APBN dan APBD untuk menjadi stimulus
dalam proses pembelajaran.
f. Pembelajaran ini didukung dengan upaya mengidentifikasi soal soal
UN dan USBN terkait dengan materi APBN dan APBD yang sebagian
disertai dengan contoh pembahasannya.
42
Unit Pembelajaran
Judul Unit
g. Dalam sub unit ini juga dilakukan pengembangan soal HOTS melalui
pemberian contoh penyusunan kisi kisi dan kartu soal HOTS yang
terkait dengan materi APBN dan APBD.
2. Kebijakan Fiskal
Dalam pembelajaran tentang Kebijakan Fiskal dapat kami simpulkan :
a. Pembelajaran ini terutama mengacu pada KD. 3.5 Menganalisis
kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
b. Penerapan Kebijakan Fiskal sangan relevan dengan kehidupan sehari
hari terutama tentang aktivitas pengelolaan APBN dan APBD.
c. Dalam proses pembelajaran telah meningimplementasikan
pendekatan saintifik yang dilaksanakan dengan model Descovery
Learning (DL) yang mengaktifkan peserta didik untuk menganalisis
data dengan langkah langkah sesuai dengan konsep DL.
d. Aktivitas peserta didik dilakukan melalui proses diskusi dengan
menggunakan Lembar Kerja (LK) untuk memecahkan masalah
berbasis data yang kontekstual yang harus diselesaikan melalui
proses diskusi dan kerja kelompok.
e. Dalam pembelajaran tentang Kebijakan Fiskal dilengkapi dengan
bahan ajar berupa uraian singkat materi yang relevan untuk
menjadi stimulus dalam proses pembelajaran.
f. Pembelajaran ini didukung dengan upaya mengidentifikasi soal soal
UN dan USBN terkait dengan materi Kebijakan Fiskal yang sebagian
disertai dengan contoh pembahasannya.
g. Dalam sub unit ini juga dilakukan pengembangan soal HOTS melalui
pemberian contoh penyusunan kisi kisi dan kartu soal HOTS yang
terkait dengan materi Kebijakan Fiskal.
43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
UMPAN BALIK
44