Anda di halaman 1dari 46

Unit Pembelajaran

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)


MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN EKONOMI


SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

APBN , APBD DAN KEBIJAKAN FISKAL

Penulis:
Rohmad, S.Pd

Penyunting:
Nama dan gelar

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Unit Pembelajaran
Judul Unit

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI ___________________________________ 3


DAFTAR GAMBAR_______________________________ 4
DAFTAR TABEL ________________________________ 4
PENDAHULUAN ________________________________ 5
KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK __________ 7
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi ________________________________ 7
B. Indikator Pencapaian Kompetensi _________________________________________ 7
APLIKASI DI DUNIA NYATA _____________________ 10
A. APBN dan APBD ____________________________________________________________ 10
B. Kebijakan Fiskal ____________________________________________________________ 11
SOAL-SOAL UN/USBN __________________________ 13
A. Soal UN______________________________________________________________________ 13
B. Soal USBN___________________________________________________________________ 14
BAHAN PEMBELAJARAN ________________________ 17
A. Aktivitas Pembelajaran ____________________________________________________ 17
Aktivitas 1 _________________________________________________________________________ 18
Aktivitas 2 _________________________________________________________________________ 21
B. Lembar Kerja Peserta Didik _______________________________________________ 24
Lembar Kerja Peserta Didik : Aktivitas 1 _______________________________________ 24
Lembar Kerja Peserta Didik : Aktivitas 2 ________________________________________ 26
C. Bahan Bacaan ______________________________________________________________ 28
APBN dan APBD ___________________________________________________________________ 28
Kebijakan Fiskal / Anggaran _____________________________________________________ 33
PENGEMBANGAN PENILAIAN ____________________ 37
A. Pembahasan Soal-soal _____________________________________________________ 37
B. Pengembangan Soal HOTS ________________________________________________ 38

3
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KESIMPULAN _________________________________ 42
UMPAN BALIK ________________________________ 44

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 Contoh gambaran APBN 2017 _______________________________________ 11


Gambar 2. Postur APBN 2017 ___________________________________________________ 12

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Matrik __________________________________ Error! Bookmark not defined.


Tabel 2 Lorem ipsum ___________________________ Error! Bookmark not defined.

4
Unit Pembelajaran
Judul Unit

PENDAHULUAN

Undang-Undang Dasar 1945 merupakan dasar hukum yang paling tinggi


dalam struktur perundang-undangan di Indonesia. Oleh karena itu pengaturan
mengenai keuangan negara selalu didasarkan pada undang-undang ini, khususnya
dalam bab VIII Undang-Undang Dasar 1945 Amendemen IV pasal 23 mengatur
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Bunyi pasal 23: ayat (1): Anggaran pendapatan dan belanja negara
sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan
undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

ayat (2): Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja


negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah.

ayat (3): “Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan


Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diusulkan oleh Presiden,
Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang
lalu”.

Tahun 2018 merupakan tahun keempat dari pelaksanaan program


pembangunan Kabinet Kerja dalam mencapai sasaran-sasaran pembangunan guna
mewujudkan kemakmuran dan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia. Pemerintah
merespon tahun 2018 ini melalui penetapan tema kebijakan fiskal yakni
“Pemantapan Pengelolaan Fiskal untuk Mengakselerasi Pertumbuhan yang
Berkeadilan”.

Pada tahun 2019 Tema besar APBN Tahun Anggaran 2019 adalah
“Adil, Sehat, dan Mandiri”. Sehat artinya APBN memiliki defisit yang

5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

semakin rendah dan keseimbangan primer menuju positif. Adil karena APBN
digunakan sebagai instrumen kebijakan meraih keadilan, menurunkan
tingkat kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan mengatasi disparitas
antarkelompok pendapatan dan antarwilayah.

Dari sisi kemandirian APBN Tahun Anggaran 2019 dapat dilihat dari
penerimaan perpajakan yang tumbuh signifikan sehingga memberikan kontribusi
dominan terhadap pendapatan negara serta mengurangi kebutuhan pembiayaan
yang bersumber dari utang. Dengan APBN yang Sehat, Adil dan Mandiri
diharapkan kebijakan fiskal akan mampu merespon dinamika volatilitas global,
menjawab tantangan dan mendukung pencapaian target-target pembangunan
secara optimal

Penyusunan APBD juga seirama dengan penyusunan APBN. Pada APBD


, dana yang dialokasikan untuk pembangunan di daerah-daerah. Alokasi jumlah
APBD itu mengacu juga ke APBN. Awalnya pemerintah daerah (Pemda) akan
menyampaikan kebijakan umum APBD kepada DPRD untuk dibahas dalam
pembicaraan pendahuluan rancangan anggaran penerimaan belanja daerah
(RAPBD). Dalam pembahasan tersebut, kepala satuan perangkat kerja daerah
harus menyusun anggaran di bagiannya masing-masing, Anggaran ini harus
disesuaikan dengan prestasi kerja yang akan dicapai. Hasil pembahasannya
disampaikan ke pejabat pengelola keuangan daerah.

Setelah itu, Pemda mengajukan rancangan peraturan daerah terkait


APBD Squad. Pengajuan tersebut kemudian dibahas bersama DPRD yang
tentunya harus sesuai dengan undang-undang yang mengatur susunan
rencana dan kedudukan APBD. Di dalam pembahasan tersebut sangat
mungkin terjadi penetuan jumlah penerimaan , maupun pengeluaran.

6
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Target pendapatan negara di tahun 2019 merupakan target yang


optimal namun tetap realistis untuk mendorong redistrendapatan dan
menjaga iklim investasi yang sehat.

KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK

A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

Sub unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar


kelas XI:

3.6 Menganalisis APBN dan APBD dalam pembangunan ekonomi


4.6 Menyajikan hasil analisis fungsi dan peran APBN dan APBD dalam
pembangunan ekonomi.
3.5 Menganalisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
4.5 Menyajikan hasil analisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

IDIKATOR PENCAPAIAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI (IPK) KOMPETENSI (IPK)
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.6 Menganalisis APBN dan APBD 4.6 Menyajikan hasil analisis fungsi
dalam pembangunan dan peran APBN dan APBD dalam
ekonomi pembangunan ekonomi.
IPK Pendukung: IPK Pendukung:
3.6.1 Menjelaskan pengertian 4.6.1 Melaporkan contoh data APBN
APBN
IPK Kunci: IPK Kunci:
3.6.2 Mengidentifikasi fungsi dan 4.6.2 Menyajikan contoh
tujuan penyusunan APBN penerapan fungsi dan tujuan
3.6.3 Mengidentifikasi sumber- penyusunan APBN
sumber penerimaan negara 4.6.3 Menyajikan hasil identifikasi
3.6.4 Mengidentifikasi belanja sumber-sumber penerimaan

7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Negara atau pengeluaran negara


Negara 4.6.4 Menyajikan hasil identifikasi
3.6.5 Menjelaskan mekanisme belanja Negara atau
penyusunan APBN pengeluaran Negara
3.6.6 Menjelaskan pengaruh 4.6.5 Menyajikan laporkan
APBN dalam perekonomian diagram alur mekanisme
3.6.7 Menjelaskan kebijakan penyusunan APBN
anggaran 4.6.6 Menyajikan macam-macam
3.6.8 Mengidentifikasi macam- kebijakan anggaran
macam kebijakan anggaran 4.6.7 Melaporkan pengertian
3.6.9 Menjelaskan pengertian APBD
APBD 4.6.8 Melaporkan fungsi dan
3.6.10 Mengidentifikasi fungsi tujuan penyusunan APBD
dan tujuan penyusunan 4.6.9 Melaporkan sumber-sumber
APBD penerimaan Daerah
3.6.11 Mengidentifikasi sumber- 4.6.10 Melaporkan jenis-jenis
sumber penerimaan Daerah pengeluaran Daerah
3.6.12 Mengidentifikasi jenis- 4.6.11 Menuliskan mekanisme
jenis pengeluaran Daerah penyusunan APBD
3.6.13 Menjelaskan mekanisme 4.6.12 Mennyajikan hasil analisis
penyusunan APBD APBD dalam perekonomian
3.6.14 Menganalisi pengaruh 4.6.13 Menyajikan data hasil APBN
APBD dalam perekonomian dan APBD dalam
3.6.15 Menganalisis APBN dan pembangunan ekonomi
APBD dalam pembangunan 4.6.14 Menyajikan hasil identifikasi
ekonomi tujuan dan peran kebijakan
3.6.16 Mengidentifikasi tujuan fiskal
dan peran kebijakan fiskal 4.6.15 Menyajikan hasil identifikasi
3.6.17 Mengidentifikasi instrument kebijakan fiskal
instrument kebijakan fiskal 4.6.16 Menyajikan hasil identifikasi
3.6.18 Mendeskripsikan jenis- jenis-jenis pajak
jenis pajak 4.6.17 Menyajikan hasil deskripsi
3.6.19 Mendeskripsikan fungsi fungsi pajak
pajak 4.6.18 Menyajikan hasil
3.6.20 Menghitung pajak PPh perhitungan pajak PPh
berdasarkan aturan berdasarkan aturan terbaru.
terbaru.
IPK Pengayaan: IPK Pengayaan:
3.6.21 Menganalisis data APBN 4.6.19 Melaporkan hasil analisis

8
Unit Pembelajaran
Judul Unit

dan APBD sederhana dalam APBN dan APBD sederhana


pembangunan ekonomi 2 dalam pembangunan ekonomi
tahun terakhir 2 tahun terakhir
3.5 Menganalisis kebijakan 4.5 Menyajikan hasil analisis
moneter dan kebijakan fiskal kebijakan moneter dan kebijakan
fiskal
3.5.1 Menganalisis kebijakan 4.5.1 Menyajikan hasil analisis
moneter dan kebijakan kebijakan moneter dan
fiskal kebijakan fiskal

9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

APLIKASI DI DUNIA NYATA

A. APBN dan APBD

Dalam mengatur suatu negara maka perlu diadakan suatu


perencanaan dan pengorganisasian yang baik dan sesuai aturan perundang-
undangan yang berlaku. Maka disusunlah suatu rencana keuangan tahunan
pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat pada saat itu. Rencana ini disebut yang disebut APBN dan APBD.
APBN ini berisi suatu daftar sistematis dan terperinci yang memuat
rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1
Januari - 31Desember). APBN, Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban
APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang. APBN ini disusun
oleh pemerintah melalui departemen keuangan Republik Indonesia.
Untuk APBD ini berisi suatu daftar sistematis dan terperinci yang
memuat rencana penerimaan dan pengeluaran daerah selama satu tahun
anggaran (1 Januari - 31Desember). APBD ini disusun oleh pemerintah
kabupaten/Kota/ Provinsi untuk mendapat persetujuan DPRD.

10
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Gambar 1 Contoh gambaran APBN 2017


Sumber: https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017

B. Kebijakan Fiskal

Didalam menjalankan APBN suatu maka diperlukan Penerimaan dan


pengeluaran keuangan negara. Yang dikenal dengan kebijakan fiskal/
kebijakan anggaran yaitu kebijakan penyesuaian di bidang pengeluaran dan
penerimaan untuk memperbaiki keadaan ekonomi.

Adapun Tujuan Kebijakan Fiskal/Anggaran yaitu untuk mmemperbaiki


keadaan ekonomi, mengusahakan kesempatan kerja dan menjaga kestabilan
harga secara umum sehingga menjadi lebih baik. Berikut ini contoh terkait
penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 2. Postur APBN 2017


Sumber: https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017

12
Unit Pembelajaran
Judul Unit

SOAL-SOAL UN/USBN

A. Soal UN

1. Berikut data pengeluaran dalam APBN tahun 2016


B. Belanja Negara Rp. 1.548.310,4 milyar
I. Belanja Pemerintah Pusat Rp. 1.069.534,4 milyar
II. Transfer ke daerah Rp. 478.775,9 milyar

Berdasarkan data pengeluaran APBN tersebut, dampak APBN untuk


masyarakat adalah.....
A. Pengeluaran APBN lebih mengutamakan pembangunan di daerah
B. Kurangnya dana transfer ke daerah sehingga menghambat
pembangunan daerah
C. Tingginya dana APBN untuk pemerintah pusat sehingga belum
mencerminkan upaya mempercepat kesejahteraan masyarakat
D. Masyarakat daerah memiliki tingkat kemakmuran yang lebih tinggi
dibanding masyarakat di kota
E. Hasil pembangunan dapat dinikmati secara bersama-sama
masyarakat desa maupun kota
(UN 2016/2017/ No 17)

2. Krisis ekonomi tanhun 1998 di Indonesia yang mendorong anjloknya nilai


rupiah terhadap mata uang asing. Untuk mengatasinya pemerintah
melakukan kebijakan fiskal yaitu....
A. Meningkatkan pengeluaran pembangunan yang produktif
B. Menunda pembayaran-pembayaran yang mendesak
C. Meningkatkan suku bunga bagi investor asing
D. Pemerintah selektif dalam belanja negara
E. Menjual dollar karena harga naik
(UN 2016/2017/ No 18)

3. Penerimaan pajak Negara “A“ tahun ini lebih kecil dari perkiraan yang
direncanakan. Untuk menutup deficit APBN, kebijakan yang dapat diambil
pemerintah adalah ....
A. Pembiayaan melalui pinjaman dalam dan luar negeri yang efisien
B. Memaksimumkan penerimaan dari sector pajak
C. Melakukan penguatan ekspor dalam perdagangan internasional
D. Mengurangi dana perimbangan yang dialokasikan ke daerah
E. Pengurangan pengeluaran rutin Negara melalui pengurangan belanja
rutin
(UN 2017/2018/ No 13)

13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

4. Melemahnya daya beli masyarakat ketika terjadi inflasi


menyebabkan turunnya permintaan konsumen akan barang dan jasa.
Hal ini mengakibatkan banyak perusahaan yang gulung tikar. Dampak
yang terjadi pada pekerja adalah ….
A. terjadi PHK besar-besaran di masyarakat
B. turunnya minat masyarakat terhadap barang tertentu
C. banyak barang impor masuk ke pasar dalam negeri
D. menurunnya penghasilan masyarakat
E. kemiskinan dan kesenjangan sosial
(UN 2017/2018/ No 11)

5. Banyaknya biaya yang dibutuhkan pemerintah untuk membiayai semua


pengeluaran negara yang mendorong pemerintah untuk menghemat
belanja belanja negara. Salah satu tujuan kebijakan fiskal yang dapat
dilakukan untuk menhemat angaran belanja negara adalah...
A. Memangkas anggaran yang tidak penting
B. Melakukan penjualan barang secara langsung
C. Meningkatkan ekspor non migas
D. Menekan belanja negara secara maksimal.
E. Memberi jaminan ketersediaan kebutuhan pokok.
(UN 2017/2018/ No 14)

B. Soal USBN

1. Perhatikan hal berikut ini!


(1) Pajak daerah
(2) Bagi hasil pajak dan bukan pajak
(3) Retribusi daerah
(4) Dana Alokasi Umum (DAU)
(5) Penerimaan dari dinas-dinas
Yang merupakan Pendapatan Asli Daerah adalah ....
A. (1), (2), dan (4)
B. (1), (3), dan (5)
C. (1), (4), dan (5)
D. (2), (3), dan (4)
E. (2), (3), dan (5)
(USBN/ 2017/2018/13)

2. Berikut ini adalah pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah:


1.Pajak penghasilan
2.Keuntungan BUMN
3.Retribusi
4.Pajak kenderaan bermotor

14
Unit Pembelajaran
Judul Unit

5.Bea masuk dan pajak impor


Yang termasuk sumber pendapatan pemerintah pusat adalah ....
A. 1,2 dan 3
B. 1,2 dan 4
C. 1,2 dan 5
D. 2,3 dan 4
E. 3,4 dan 5
(USBN/ 2016/2017/13)

3. Instrumen yang dapat dilakukan pemerintah melalui bank sentral


pemegang otoritas moneter untuk melakukan kebijakan moneter dan
kebijakan fiskal adalah...
1) mengurangi belanja pemerintah
2) menaikkan tarif pajak
3) operasi pasar terbuka
4) menaikkan suku bunga bank-bank
5) menurunkan tarif pajak
Dari kebijakan diatas yang dikatagorikan kebijakan fiskal adalah
pernyataan nomor...
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 5
C. 1, 3 dan 4
D. 1, 3 dan 5
E. 2, 3 dan 4
(USBN/ 2016/2017/12)

4. Instrumen yang dapat dilakukan pemerintah melalui bank sentral


pemegang otoritas moneter untuk melakukan kebijakan moneter dan
kebijakan fiskal adalah...
1. mengurangi belanja pemerintah
2. operasi pasar terbuka
3. menaikan tarif pajak
4. menaikkan suku bunga bank-bank
5. menurunkan tarif pajak
Dari kebijakan diatas yang dikatagorikan kebijakan fiskal adalah
pernyataan nomor...
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 5
C. 1, 3 dan 4
D. 1, 3 dan 5
E. 2, 3 dan 5
(USBN/ 2016/2017/11)

15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

5. Beberapa pernyataan fungsi dan tujuan APBN sebagai berikut :


(1) Mengalokasikan dana yang dimiliki pemerintah untuk belanja setiap
departemen.
(2) Sebagai dasar untuk menetapkan proyek pemerintah yang harus
dibiayai sesuai dengan yang sudah ditetapkan.
(3) Sebagai pedoman pendapatan dan pembelanjaan negara dalam
melaksanakan tugas kenegaraan.
(4) Sebagai pedoman untuk meningkatkan produksi dan kesempatan
kerja dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
(5) Membagikan dana, tidak hanya untuk kepentingan umum, melainkan
untuk subsidi dan dana pensiun.
Dari pernyataan di atas, yang termasuk fungsi APBN adalah …
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
(USBN/ 2016/2017/15)

16
Unit Pembelajaran
Judul Unit

BAHAN PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran

Dalam pembelajaran tentang APBN dan APBD ini kami menggunakan


pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik. Pembelajaran tidak hanya
dilakukan secara teoritis tetapi mengarahkan peserta didik untuk
memecahkan masalah yang berhubungan dengan APBN dan APBD. Model
yang dipandang relevan dalam pembelajaran ini adalah Problem Based
Learning ( PBL) dan Descovery Learning (DL).
PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata
(autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai
konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan
menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun
pengetahuan baru. Mengembangan kemampuan berpikir kritis dan
kemampuan pemecahan masalah dan sekaligus mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk secara aktif membangun pengetahuan
sendiri.
Sebagai Guru yang penting adalah berusaha faham, hafal, dan
mengimplementasikan sintak dari PBL yakni :
Tahap 1 : Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
Tahap 2 : Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran
dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Discovery
terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya
untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan
melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi.

17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Sebagai Guru yang penting adalah berusaha faham, hafal, dan


mengimplementasikan sintak dari DL yakni : stimulation ( Pemberian
rangsangan) , Problem Statement ( Pernyataan/ Identifikasi masalah), Data
Collection ( Pengumpulan Data), Data Processing (Pengolahan Data),
Verification (Pembuktian), dan Generalization ( Menarik Kesimpulan /
Generalisasi ).

Aktivitas 1

Problem Based Learning (PBL)


Kompetensi : 3.6 Menganalisis APBN dan APBD dalam pembangunan ekonomi
Dasar 4.6 Menyajikan hasil analisis fungsi dan peran APBN dan APBD
dalam pembangunan ekonomi.
Topik : APBN dan APBD dalam Pembangunan Ekonomi
Sub Topik : APBN dan APBD
Tujuan : Perserta didik dapat:
3.6.1 Menjelaskan pengertian APBN
3.6.2 Mengidentifikasi fungsi dan tujuan penyusunan APBN
3.6.3 Mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan negara
3.6.4 Mengidentifikasi belanja Negara atau pengeluaran Negara
3.6.5 Menjelaskan mekanisme penyusunan APBN
3.6.6 Menjelaskan pengaruh APBN dalam perekonomian
3.6.7 Menjelaskan kebijakan anggaran
3.6.8 Mengidentifikasi macam-macam kebijakan anggaran
3.6.9 Menjelaskan pengertian APBD
3.6.10 Mengidentifikasi fungsi dan tujuan penyusunan APBD
3.6.11 Mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan Daerah
3.6.12 Mengidentifikasi jenis-jenis pengeluaran Daerah
3.6.13 Menjelaskan mekanisme penyusunan APBD
3.6.14 Menjelaskan pengaruh APBD dalam perekonomian
3.6.15 Menganalisis APBN dan APBD dalam pembangunan

18
Unit Pembelajaran
Judul Unit

ekonomi
3.6.1 Menyusun APBN dan APBD sederhana dalam
pembangunan ekonomi
Alokasi : 1x pertemuan (3 JP)
Waktu

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN


Fase 1 1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian dapat
Orientasi memberikan konsep dasar, petunjuk atau referensi yang
peserta didik diperlukan dalam pembelajaran.
kepada masalah 2) Melakukan brainstorming dimana peserta didik dihadapkan
pada masalah hasil pengamatan tentang APBN dan APBD.
3) Mencatat data hasil pengamatan tentang APBN dan APBD.
Berdasarkan data pengamatan di lapangan peserta didik
akan mengumpulkan informasi tentang permasalahan yang
berhubungan dengan APBN dan APBD.
Fase 2 Pada tahap ini guru membantu peserta didik mendefinisikan
Mengorganisasi dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
kan peserta APBN dan APBD.
didik Peserta didik dikelompokkan secara heterogen, masing-masing
berdasarkan lembar kegiatan.
Dalam ekonomi misalnya peserta didik dibagi menjadi 6
kelompok , yakni kelompok A, B, C, D, E, dan F. Guru
menyediakan 2 permasalahan dalam Lembar kegiatan siswa
(LKS) yang harus diselesaikan oleh masing kelompok dengan
rincian sebagai berikut :
1) Kelompok A, B dan kelompok C membahas masalah yang
sama tentang :
Pengertian APBN, fungsi dan tujuan penyusunan APBN,
sumber-sumber penerimaan negara, belanja Negara atau
pengeluaran Negara, mekanisme penyusunan APBN,

19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN


pengaruh APBN dalam perekonomian, kebijakan anggaran
dan macam-macam kebijakan anggaran

2) Kelompok D, E dan kelompok F membahas masalah yang


sama tentang :
pengertian APBD, fungsi dan tujuan penyusunan APBD,
sumber-sumber penerimaan Daerah, jenis-jenis pengeluaran
Daerah, mekanisme penyusunan APBD, pengaruh APBD
dalam perekonomian, menyajikan hasil analisis APBN dan
APBD dalam pembangunan ekonomi, menyusun APBN dan
APBD sederhana.
Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan dan
konsep-konsep yang harus didiskusikan dan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab. Untuk memecahkan masalah
dalam LKS tersebut.
Fase 3 Peserta didik mengumpulkan informasi untuk menciptakan dan
Membimbing membangun ide mereka sendiri dalam memecahkan masalah.
penyelidikan Pada kegiatan ini peserta didik mendiskusikan materi dengan
individu dan mengamati data tentang keseimbangan pasar yang terdapat di
kelompok LKS yang ada dalam LKS. Guru membimbing siswa dalam
memecahkan masalah tersebut.
Fase 4 Pada tahap ini peserta didik merencanakan dan menyiapkan
Mengembangka laporan dengan cara berbagi tugas dengan teman
n dan Pembuatan laporan yang diresentasikan.
menyajikan hasil -
karya
Fase 5 Pada tahap ini peserta didik mengevaluasi hasil belajar tentang
Menganalisa dan materi yang telah dipelajari melalui diskusi kelas untuk
mengevaluasi menganalisis hasil pemecahan masalah tentang permasalahan
proses tentang keseimbangan pasar. Peserta diharapkan menggunakan
pemecahan buku sumber untuk batuan mengevaluasi hasil diskusi.
masalah Selanjutnya presentasi hasil diskusi dan penyamaan persepsi.

20
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Aktivitas 2

Pada materi pelatihan satu telah diuraikan bahwa pada penerapan


model pembelajaran penemuan terdapat prosedur yang harus dilakukan
yang meliputi tahap Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan), Problem
statement (pernyataan/ identifikasi masalah), Data collection (pengumpulan
data), Data processing (pengolahan data), Verification (pembuktian) dan
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Contoh penerapan model Discovery Learning pada pembelajaran Ekonomi


Kompetensi : 3.5 Menganalisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
Dasar 4.5Menyajikan hasil analisis kebijakan moneter dan kebijakan
fiskal
Topik : Kebijakan fiskal
Sub Topik : Kebijakan fiskal dan pajak
Tujuan : Perserta didik dapat:
3.5.1 Menjelaskan pengertian kebijakan fiskal
3.5.2 Mengidentifikasi tujuan dan peran kebijakan fiskal
3.5.3 Mengidentifikasi instrument kebijakan fiskal
3.5.4 Mendeskripsikan jenis-jenis pajak
3.5.5 Mendeskripsikan fungsi pajak
3.5.6 Menghitung pajak PPh berdasarkan aturan terbaru.
3.5.7 Menganalisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
Alokasi Waktu : 1x pertemuan (3 JP)

SINTAK
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN

1. Stimulation Pada tahap ini peserta didik diberi motivasi atau


(simullasi/Pemberia
rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topic
n rangsangan)
Kebijakan fiskal dan pajak dengan cara:
- Menyajikan data tentang kebijakan fiskal dan pajak
- Mensimulasikan secara singkat langkah langkah dalam
kegiatan observasi dan mengumpulkan data.
2. Problem statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk

21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

(pertanyaan/identifi mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang


kasi masalah)
berkaitan dengan permasalahan ekonomi di lingkungan
setempat sampai siswa menentukan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab melalui kegiatan belajar,
contohnya:
Kelompok A, B, C:
- Jelaskan pengertian kebijakan fiskal?
- Identifikasilah tujuan dan peran kebijakan fiskal?
- Identifikasilah instrument kebijakan fiskal?
- Analisislah kebijakan moneter dan kebijakan fiskal?
Kelompok D, E, F:
- Deskripsikan jenis-jenis pajak?
- Deskripsikan fungsi pajak?
- Hitunglah pajak PPh berdasarkan aturan terbaru?
3. Data collection Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi
(pengumpulan data)
yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah
diidentifikasi melalui:
Melakukan pengumpulan data tentang;
Kelompok A, B, C:
- Penjelasan pengertian kebijakan fiskal
- Identifikasi tujuan dan peran kebijakan fiskal
- Identifikasi instrument kebijakan fiskal
- Menganalisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
Kelompok D, E, F:
- Deskripsi jenis-jenis pajak
- Deskripsi fungsi pajak
- Menghitung pajak PPh berdasarkan aturan terbaru
4. Data processing Pada tahap ini peserta didik dalam kelompoknya
(pengolahan Data)
berdiskusi untuk mengolah data hasil pengamatan dengan
cara: Mengolah data pengamatan dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja, misalnya
mengolah data tentang:
Kelompok A, B, C:
- Penjelasan pengertian kebijakan fiskal
- Identifikasi tujuan dan peran kebijakan fiskal
- Identifikasi instrument kebijakan fiskal
- Menganalisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
Kelompok D, E, F:
- Deskripsi jenis-jenis pajak

22
Unit Pembelajaran
Judul Unit

- Deskripsi fungsi pajak


- Menghitung pajak PPh berdasarkan aturan terbaru
5. Verification Pada tahap verivikasi peserta didik mendiskusikan hasil
(pembuktian)
pengolahan data dan memverifikasi hasil pengolahan
dengan teori pada buku sumber. Misalnya dengan cara:
- Mengkonfirmasikan data dengan teori yang
berhubungan dengan kebijakan fiskal.
- Memverifikasi jawaban kelompok tentang hasil analisis
data masing masing individu yang ada dalam
kelompok.
- Berdiskusi menentukan solusi atau penyelesaian dari
masalah ekonomi tersebut di atas.
6. Generalization Pada tahap ini peserta didik menyimpulkan hasil observasi
(menarik
dan diskusi misalnya menyimpulkan :
kesimpulan)
Kelompok A, B, C:
- Menyimpulkan Penjelasan pengertian kebijakan fiskal
- Menyimpulkan Identifikasi tujuan dan peran kebijakan
fiskal
- Menyimpulkan Identifikasi instrument kebijakan fiskal
- Menyimpulkan analisis kebijakan moneter dan
kebijakan fiskal.
Kelompok D, E, F:
- Menyimpulkan Deskripsi jenis-jenis pajak
- Menyimpulkan Deskripsi fungsi pajak
- Menyimpulkan Menghitung pajak PPh berdasarkan
aturan terbaru

23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik : Aktivitas 1

1. Tugas dan langkah kerja untuk kelompok A, B, dan C !


a. Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual tentang
APBN!
b. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda , berilah 4 contoh
kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan konsep APBN !
c. Diskripsikan fungsi APBN dengan menggunakan contoh yang
kontekstual!
d. Diskripsikan tata cara penyusunan APBN !
e. Buatkan skema jenis pendapatan negara, dan beri contoh dalam
keterangan di bawahnya !
f. Buatkan skema jenis pengeluaran negara, dan beri contoh dalam
keterangan di bawahnya !
g. Diskripsikan tentang peranan APBN dalam meningkatkan pendapatan
nasional , dengan menggunakan contoh contoh !
h. Uraikan dengan menggunakan contoh hubungan APBN dengan
kesempatan kerja dan pembangunan ekonomi!
i. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
j. Presentasikan hasil diskusi didepan kelas !
2. Tugas untuk kelompok D, E, dan F !
a. Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual tentang
APBD !
b. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda , berilah 4 contoh
kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan konsep APBD !
c. Diskripsikan fungsi APBD dengan menggunakan contoh yang
kontekstual!
d. Diskripsikan tata cara penyusunan APBD !

24
Unit Pembelajaran
Judul Unit

e. Buatkan skema jenis pendapatan daerah, dan beri contoh dalam


keterangan di bawahnya !
f. Buatkan skema jenis pengeluaran daerah , dan beri contoh dalam
keterangan di bawahnya !
g. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
h. Presentasikan hasil diskusididepan kelas !

25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Lembar Kerja Peserta Didik : Aktivitas 2

1. Tugas dan langkah kerja untuk kelompok A, B, dan C !


a. Jelaskan yang dimaksud dengan kebijakan fiskal !
b. Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual tentang tujuan
kebijakan fiskal !
c. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh kegiatan
masyarakat yang berhubungan dengan kebijakan fiskal !
d. Diskripsikan peranan kebijakan fiskal dalam pembangunan ekonomi dengan
menggunakan contoh yang kontekstual!
e. Diskripsikan hubungan kebijakan fiskal dengan pajak !
f. Buatkan skema jenis instrument kebijakan fiskal, dan beri contoh dalam
keterangan di bawahnya !
g. Susunlah 3 contoh soal pilihan ganda dan 2 soal uraian tentang kebijakan
fiskal !
h. Identifikasi nilai karakter yang dapat dikembangkan pada implementasi
kebijakan fiskal ! Jelaskan identifikasi masing masing nilai dengan
menggunakan contoh yang kontekstual !
i. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
j. Presentasikan hasil diskusididepan kelas !

2. Tugas dan langkah kerja untuk kelompok D, E, dan F !


a. Jelaskan yang dimaksud dengan pajak !
b. Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual tentang jenis-
jenis pajak !
c. Diskripsikan fungsi pajak dalam pembangunan dengan menggunakan contoh
yang kontekstual!
d. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda , berilah 4 contoh kegiatan
masyarakat yang berhubungan dengan pajak !
e. Diskripsikan hubungan kebijakan fiskal dengan pajak !
f. Buatkan contoh perhitungan pajak PPh berdasarkan aturan terbaru untuk
perorangan atau badan usaha?
g. Susunlah 3 contoh soal pilihan ganda dan 2 soal uraian tentang perpajakkan !

26
Unit Pembelajaran
Judul Unit

h. Identifikasi nilai karakter yang dapat dikembangkan pada implementasi


perpajakkan ! Jelaskan identifikasi masing masing nilai dengan menggunakan
contoh yang kontekstual !
i. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis!
j. Presentasikan hasil diskusi didepan kelas !

27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Bahan Bacaan

APBN dan APBD


A. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
1. Pengertian APBN
APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan
dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31Desember).
APBN, Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban APBN setiap tahun
ditetapkan dengan Undang-Undang.
2. Tujuan APBN
APBN disusun dengan tujuan untuk mengatur pembelanjaan Negara dan
penerimaan yang direncanakan supaya dapat mencapai sasaran yang
ditetapkan, yaitu menciptakan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran
masyarakat
3. Tahapan penyusunan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban APBN
1) Penyusunan APBN
Pemerintah mengajukan Rancangan APBN dalam bentuk RUU tentang APBN
kepada DPR. Setelah melalui pembahasan, DPR menetapkan Undang-Undang
tentang APBN selambat-lambatnya 2 bulan[1] sebelum tahun anggaran
dilaksanakan.
2) Pelaksanaan APBN
Setelah APBN ditetapkan dengan Undang-Undang, pelaksanaan APBN
dituangkan lebih lanjut dengan Peraturan Presiden. Berdasarkan
perkembangan, di tengah-tengah berjalannya tahun anggaran, APBN dapat
mengalami revisi/perubahan.
3) Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN
Selambatnya 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir, Presiden
menyampaikan RUU tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN
kepada DPR berupa Laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan
Pemeriksa Keuangan.

28
Unit Pembelajaran
Judul Unit

4. Struktur APBN
Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara saat ini adalah: Pendapatan
Negara dan Hibah
a. Pendapatan Negara dan Hibah terdiri atas:
Penerimaan Dalam Negeri, terdiri atas:
1) Penerimaan Perpajakan, terdiri atas
a) Pajak Dalam Negeri, terdiri atas Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Cukai, dan pajak
lainnya.
b) Pajak Perdagangan Internasional, terdiri atas Bea Masuk dan Tarif
Ekspor.
2) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), terdiri atas:
a) Penerimaan SDA (Migas dan Non Migas)
b) Bagian Laba BUMN
c) PNBP lainnya
Belanja terdiri atas dua jenis:
1) Belanja Pemerintah Pusat, adalah belanja yang digunakan untuk
membiayai kegiatan pembangunan Pemerintah Pusat, baik yang
dilaksanakan di pusat maupun di daerah (dekonsentrasi dan tugas
pembantuan). Belanja Pemerintah Pusat dapat dikelompokkan menjadi:
Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Pembiayaan Bunga
Utang, Subsidi BBM dan Subsidi Non-BBM, Belanja Hibah, Belanja Sosial
(termasuk Penanggulangan Bencana), dan Belanja Lainnya.
2) Belanja Daerah, adalah belanja yang dibagi-bagi ke Pemerintah Daerah,
untuk kemudian masuk dalam pendapatan APBD daerah yang
bersangkutan. Belanja Daerah meliputi:
a) Dana Bagi Hasil, yang bersumber dari pajak dan sumber daya lainnya.
Dana bagi hasil pajak: PBB, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB), PPh. Dana bagi hasil yang bersumber dari sumber
daya alam (kehutanan, pertambangan umum, perikanan,
pertambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi.

29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

b) Dana Alokasi Umum, yaitu dana berasal dari APBN yang dialokasikan
dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk
membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi.
c) Dana Alokasi Khusus, adalah dana yang berasal APBN yang
dialokasikan kepada daerah untuk membantgu membiayai kebutuhan
tertentu.
d) Dana Otonomi Khusus.
Pembiayaan meliputi:
a. Pembiayaan Dalam Negeri, meliputi Pembiayaan Perbankan, Privatisasi,
Surat Utang Negara, serta penyertaan modal negara.
b. Pembiayaan Luar Negeri, meliputi:
1) Penarikan Pinjaman Luar Negeri, terdiri atas Pinjaman Program dan
Pinjaman Proyek
2) Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri, terdiri atas Jatuh
Tempo dan Moratorium.
5. Fungsi APBN
a. Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar
untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang
bersangkutan, Dengan demikian, pembelanjaan atau pendapatan dapat
dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
b. Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara dapat
menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun
tersebut.
c. Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi pedoman
untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
d. Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk
mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta
meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian.
e. Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara

30
Unit Pembelajaran
Judul Unit

f. Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi


alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental
perekonomian.

B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)


1. Pengertian APBD
APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan
Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai dari
tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
APBD terdiri atas:
Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang meliputi pajak daerah, retribusi daerah,
hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan penerimaan lain-lain
Bagian dana perimbangan, yang meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum
(DAU) dan Dana Alokasi Khusus
2. Tujuan APBD
APBD disusun dengan tujuan untuk mengatur pembelanjaan daerah dari
penerimaan yang direncanakan supaya dapat mencapai sasaran yang
ditetapkan, yaitu menciptakan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran
masyarakat.
3. Penyusunan APBD
APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa satu tahun
anggaran, terhitung mulai tgl 1 Januari s.d. 31 Desember. Dalam menyusun
Rancangan APBD Kepala Daerah menetapkan preoritas dan plafon anggaran
sebagai dasar penyusunan rencana kerja dan anggaran kepala satuan kerja
perangkat daerah, menyusun rencana kerja dan anggaran satuan kerja
perangkat daerah dengan pendekatan berdasarkan prestasi kerja yang akan
dicapai. Kemudian disampaikan kepada pejabat pengelola keuangan sebagai
bahan penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD tahun berikutnya
yang diajukan kepada DPRD untuk memperoleh persetujuan.
4. Pelaksanaan APBD
Setelah APBD ditetapkan dengan peraturan daerah, pelaksanaannya dituangkan
dengan keputusan Gubernur/Bupati/Wali Kota. Pemerintah daerah

31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

menyampaikan laporan realisasi semester pertama kepada DPRD pada akhir juli
tahun anggaran yang bersangkutan. Informasi yang disampaikan dalam laporan
tersebut menjadi bahan evaluasi pelaksanaan APBD semester pertama dan
penyesuaian/perubahan APBD semester berikutnya. Ketentuan pengelolaan
keuangan negara dalam rangka pelaksanaan APBD ditetapkan tersendiri dalam
Undang undang yang mengatur keuangan negara.
5. Sumber Penerimaan dan Jenis Pengeluaran Pemerintah Daerah.
a. Penerimaan Daerah
Penerimaan daerah pelaksanaan desentralisasi terdiri atas pendapatan daerah
dan pembiayaan. Pendapatan daerah bersumber dari:
1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)
a) Hasil pajak daerah
b) Hasil retribusi daerah
c) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
d) Lain-lain pendapatan asli daerah.
2) Dana Perimbangan
a) Dana Bagi Hasil (DBH) merupakan bagian daerah yang bersumber dari
penerimaan pajak maupun sumber daya alam..
b) Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan instrumen tranfer daerah yang
berperan untuk meminimumkan ketimpangan fiskal antar daerah,
sekaligus memeratakan kemampuan keuangan antar daerah, dan
dialokasikan dalam bentuk block grant Sesuai dengan UU no 25 tahun
1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan
daerah.
c) Dana Alokasi Khusus (DAK) Pada awalnya DAK disediakan bagi daerah,
keseluruhnya bersumber dari dana reboisasi (DR) yang dialokasikan
untuk membiayai kebutuhan khusus, seperti kebutuhan yang tidak dapat
diperkirakan secara umum dengan mengunakan rumus alokasi umum
atau kebutuhan yang merupakan komitmen atau perioritas nasional.
Realisasi DAK DR sangat dipengaruhi oleh besarnya penerimaan negara
yang bersumber dari dana reboisasi yang dapat dihimpun oleh
pemerintah

32
Unit Pembelajaran
Judul Unit

b. Pengeluaran Daerah
1) Pengeluaran Pemerintah daerah Provinsi
Terdiri atas belanja, bagi hasilpendapatan ke kabupaten/kota/desa, dan
pengeluaran pembiayaan.
a) Belanja, terdiri atas belanja operasional, belanja modal, dan belanja tak
tersangka.
b) Bagi hasil Pendapatan ke Kabupaten/Kota/Desa, berupa bagi hasil
pajak, bagi hasil retribusi, bagi hasil pendapatan lain.
c) Pengeluaran Pembiayaan, berupa Pembayaran Pinjaman, Penyertaan
Modal Pemerintah, Belanja Investasi Permanen, Pemberian Pinjaman
jangka Panjang.
2) Pengeluaran Pemerintah daerah Kabupaten/Kota
Pengeluaran pemerintah daerah kabupaten dan kota terdiri dari belanja,
bagi hasil, pendapatan desa dan pengeluaran pembiayaan. Untuk
pengeluaran daerah kabupaten kota sama rincian biaya pengeluarannya
dengan rincian pengeluaran pemerintah daerah propinsi.
6. Pengaruh APBN/APBD terhadap Perekonomian
APBN dan APBD mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
perekonomian negara dan daerah. Ini disebabkan oleh kegiatan pemerintah di
tingkat pusat dan daerah tergantung pada anggaran yang ditetapkan. APBN dan
APBD mencerminkan kebijakan pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah
serta menunjukkan arah dan prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan.
Secara umum produktivitas dan laju pertumbuhan ekonomi juga sangat
ditentukan oleh APBN dan APBD.

Kebijakan Fiskal / Anggaran

a. Arti Kebijakan Anggaran


Adalah kebijakan penyesuaian di bidang pengeluaran dan penerimaan
untuk memperbaiki keadaan ekonomi.
b. Tujuan Kebijakan Anggaran.
Untuk mmemperbaiki keadaan ekonomi, mengusahakan kesempatan
kerja dan menjaga kestabilan harga secara umum.

33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

c. Macam macam Kebijakan Anggaran.


1) Pembiayaan Fungsional
Pembiayaan pengeluaran pemerintah ditentukan sedemikian rupa sehingga
tidak berpengaruh langsung terhadap pendapatan nasional, dengan tujuan
untuk meningkatan kesempatan kerja.( memberikan pinjaman lunak kepada
masyarakat untuk usaha)
2) Pengelolaan Anggaran.
Penerimaan dan pengeluaran pemerintah dari perpajakan dan pinjaman
adalah paket yang tidak dapat dipisahkan dalam rangka menciptakan
kestabilan ekonomi
3) Stabilisasi Anggaran Otomatis
Dalam stabilisasi anggaran diharapkan terdapat kesimbangan antara
penerimaan dengan pengeluaran tanpa campur tangan pemerintah dengan
sengaja. Dengan stabilitasi anggaran ini, pengeluaran pemerintah leih
ditekankan pada asas manfaat dari biaya relative dari berbagai paket
program. Pajak ditetapkan sedemikian rupa sehingga terdapat anggaran
belanja surplus.
4) Anggaran Belanja Seimbang
Adalah anggaran yang disesuaikan dengan keadaan (managed budget)
dengan tujuan tercapainya anggaran berimbang dalam jangka panjang.
Macam macam anggaran yang biasa ditempuh oleh setiap Negara untuk
mencapai manfaat tinggi dalam mengelola anggaran:
1) Anggaran berimbang
Pengeluaran (belanja) dan pendapatan (penerimaan) sama. Hal ini dapat
menstabilkan ekonomi suatu negara
2) Anggaran surplus
Tidak semua pendapatan Negara dibelanjakan, sehingga terdapat tabungan
pemerintah dan akan digunakan bila keadaan ekoinomi mengalami inflasi.
3) Anggaran difisit
Pengeluaran pemerintah lebih banyak dari pada penadapatan yang
diterimanya, yang akan berdampak inflasi dan untuk menutup defisit ini
dapat dilakukan dengan cara hutang atau mencetak uang.

34
Unit Pembelajaran
Judul Unit

d. Pengertian pajak dan Fungsi dan manfaat pajak serta hubungannya


dengan APBN
Pajak adalah Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pajak memiliki Fungsi antara lain:
1) Fungsi budgeter, yaitu Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk
membiayai pengeluaran- pengeluarannya.
2) Fungsi alokasi, yaitu pajak harus digunakan sebagai sumber dana untuk
pembiayaan pembangunan di segala bidang
3) Fungsi distribusi, yaitu pajak dijadikan sebagai alat pemerataan pendapatan
4) Fungsi regulasi/stabilisasi, yaitu Pajak sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
e. Jenis-jenis pajak atau Penggolongan Pajak
a. Menurut Lembaga Pemungutnya atau Cara Pemungutannya
1) Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh: Pajak
Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Pen-jualan
atas Barang Mewah, (PPn.BM) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan
Bea Materai.
2) Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
Pajak Daerah terdiri atas:
a. Pajak Provinsi, contoh : Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik nama
Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor,
Pajak Air Permukaan dan Pajak Rokok
b. Pajak Kabupaten/Kota, contoh: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak
Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral
Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air tanah, Pajak Sarang

35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Burung Walet, PBB Pedesaan dan Perkotaan, dan Pajak Perolehan


Hak atas Tanah dan atau Bangunan (BPHTB)
b. Menurut sifatnya
1) Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.
Contoh: Pajak Penghasilan.
2) Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa
memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.Contoh: Pajak Pertambahan
Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
c. Menurut Golongannya atau Siapa yang Memungut Pajak
1) Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak
dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.
Contoh : Pajak Penghasilan.
2) Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibeban-kan
atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai.

36
Unit Pembelajaran
Judul Unit

PENGEMBANGAN PENILAIAN

A. Pembahasan Soal-soal

Pembahasan Soal UNAS:


1. Jawaban : C (UN 2016/2017/ No 17)
Bahasan :
1.070
Berdasarkan data pengeluaran APBN tersebut sebesar 69% ( 1548 ×100%)
digunakan untuk belanja pemerintah pusat yang terdiri dari Pengeluaran
Rutin dan Pengeluaran Pembangunan, termasuk untuk membiayai
berbagai proyek pembangunan, sisanya sebesar 31%
479
(1548 ×100%) dialokasikan ke daerah.
Dengan demikian maka dampaknya bagi masyarakat adalah karena
Tingginya dana APBN untuk pemerintah pusat sehingga belum
mencerminkan upaya mempercepat kesejahteraan masyarakat.
2. Jawaban : D / (UN 2016/2017/ No 18)
Bahasan :
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan pemerintah dengan cara meningkatkan
atau menurunkan pendapatan atau belanja negara dengan tujuan
mempengaruhi tinggi-rendahnya tingkat pendapatan nasional.
Krisis ekonomi tahun 1998 di Indonesia mengakibatkan anjloknya nilai
rupiah dan tingkat inflasi yang tinggi. Dalam kondisi inflasi kebijakan
fiskal yang diambil bertujuan untuk mengurangi pengeluaran agregat
yang dapat dilakukan dengan cara menaikkan pajak dan mengurangi
belanja pemerintah.
3. Jawaban : A / (UN 2017/2018/ No 13)
Bahasan :
Penerimaan pajak Negara “A“ tahun ini lebih kecil dari perkiraan yang
direncanakan. Untuk menutup deficit APBN, kebijakan yang dapat diambil
pemerintah adalah dengan Pembiayaan melalui pinjaman dalam dan luar
negeri yang efisien.
4. Jawaban : A / (UN 2017/2018/ No 11)
Bahasan :
Melemahnya daya beli masyarakat ketika terjadi inflasi
menyebabkan turunnya permintaan konsumen akan barang dan jasa.
Hal ini mengakibatkan banyak perusahaan yang gulung tikar. Dampak
yang terjadi pada pekerja adalah terjadi PHK besar-besaran di
masyarakat.
5. Jawaban : A / (UN 2017/2018/ No 13)
Bahasan :

37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Banyaknya biaya yang dibutuhkan pemerintah untuk membiayai semua


pengeluaran negara yang mendorong pemerintah untuk menghemat
belanja belanja negara. Salah satu tujuan kebijakan fiskal yang dapat
dilakukan untuk menhemat angaran belanja negara adalah Memangkas
anggaran yang tidak penting,

B. Pengembangan Soal HOTS

Pada bagian ini kami mengembangkan soal HOTS untuk Mengacu pada
Permendikbud No. 23/2016 dan Pedoman Penilaian sesuai dengan jenjang.
Dan Mencakup tiga ranah kompetensi, sesuai dengan IPK.

1. Mata Pelajaran Ekonomi


Jenis Sekolah : SMA/MAA
Kelas : XI
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kompetensi Lingkup Indikator Soal Nomor Bentuk
No. Materi Level
Dasar Materi Soal Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3.4 Mendes Konsep Fungsi Disajikan 1 L3 Pilihan
kripsikan Pembangun APBN pernyataan yang Ganda
APBN dan an dan berkaitan
APBD dalam APBD dengan APBN
pembangunan dan
APBD, siswa
dapat
menentukan
pernyataan yang
merupakan
fungsi APBN
atau APBD

38
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Kartu Soal

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA/MA Kurikulum : 2013


Kelas : XI Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : Ekonomi Nama Penyusun : Rohmad

KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.4 Mendes RUMUSAN BUTIR SOAL
krip sikan Nomor
APBN dan APBN maupun APBD ternyata sangat berperan
Soal
APBD dalam terhadap pembangunan ekonomi suatu daerah, karena
pembangunan 1 pembangunan ekonomi di masing-masing daerah
LINGKUP MATERI
Konsep banyak menggunakan dana dari APBN dan APBD.
Pembangunan Untuk pemerataan kemajuan ekonomi di Indonesia,

MATERI maka pada APBN terdapat dana alokasi khusus,


terutama untuk daerah-daerah yang tertinggal. Uraian
Fungsi APBN Kunci
dan APBD Jawaban tersebut mencerminkan fungsi apa dari APBN?
A. Alokasi
E
B. Regulasi
INDIKATOR SOAL
C. Sosial
Disajikan
pernyataan D. Fiskal
yang berkaitan E. Distribusi
dengan APBN
dan
APBD, siswa
dapat
menentukan
pernyataan Pembahasan:
yang
merupakan Fungsi APBN yang mendistribusikan pendapatan negara
fungsi APBN untuk pembangunan berbagai bidang di berbagai daerah
atau APBD
disebut fungsi Distribusi.

39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Mata Pelajaran Ekonomi


Jenis Sekolah : SMA/MA
Kelas : XI
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kompetensi Lingkup Indikator Nomor Bentuk
No. Materi Level
Dasar Materi Soal Soal Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3.5 Konsep Kebijakan Disajikan 2 L3 Uraian
Menganalisis Pembangun fiskal pemasalahan
an sehari-hari
kebijakan yang
moneter dan berkaitan
kebijakan dengan
fiskal keliling
bangun datar
dan ada
hubungannya
dengan luas,
peserta didik
dapat
menentukan
ukuran
bangun datar
sesuai syarat-
syarat
tertentu

40
Unit Pembelajaran
Judul Unit

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA/MA Kurikulum : 2013


Kelas : XI Bentuk Soal : Uraian
Mata Pelajaran : Ekonomi Nama Penyusun : Rohmad

KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran

3.5 Menganalisis RUMUSAN BUTIR SOAL


kebijakan Didalam menjalankan APBN dan APBD pemerintah
menerapkan kebijakan Fiskal. Dimana Peranan kebijakan fiskal
moneter dan Nomor antara lain sebagai berikut:
Soal 1. Menurunkan tingkat inflasi
kebijakan 2. Meningkatkan produk domestik bruto
2 3. Mengurangi tingkat pengangguran
fiskal 4. Meningkatkan pendapatan masyarakat
Selain itu kebijakan Fiskal memiliki fungsi yang sangat baik
LINGKUP MATERI untuk meningkatkan kesehateraan rakyat, kemajuan bangsa
Konsep dan negara. Maka dari itu fungsi apa saja yang harus
Pembangunan tergambarkan dari kebijakan fiskal tersebut?
Kunci Jawaban / Pembahasan Skor
MATERI Fungsi Kebijakan Fiskal meliputi: 3
1. Fungsi otorisasi
Anggaran negara menjadi dasar untuk
Kebijakan fiskal Kunci
melaksanakan pendapatan dan belanja pada
Jawaban tahun yang bersangkutan.
2. Fungsi perencanaan
Anggaran negara menjadi pedoman
bagi manajemen dalam merencanakan
INDIKATOR SOAL kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
Disajikan 3. Fungsi pengawasan 3
pemasalahan Anggaran negara menjadi pedoman untuk
sehari-hari yang menilai apakah kegiatan penyelenggaraan
berkaitan dengan pemerintahan negara sesuai dengan
keliling bangun ketentuan yang telah ditetapkan.
datar dan ada 4. Fungsi alokasi
hubungannya Anggaran negara harus diarahkan untuk
dengan luas, peserta mengurangi pengangguran dan pemborosan
didik dapat sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan
menentukan ukuran efektivitas perekonomian.
bangun datar sesuai 5. Fungsi distribusi 4
syarat-syarat Kebijakan anggaran negara harus
tertentu memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
6. Fungsi stabilisasi
Anggaran pemerintah menjadi alat untuk
memelihara dan mengupayakan keseimbangan
fundamental perekonomian.
Jumlah Skor 10

41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KESIMPULAN

Dalam pembelajaran unit tentang APBN, APBD dan Kebijakan Fiskal kami
paparkan menjadi dua sub unit , yakni : 1) APBN, APBD 2) Kebijakan Fiskal.
Dari materi yang diuraikan di atas maka bisa di ambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. APBN dan APBD
Dalam pembelajaran tentang APBN dan APBD dapat kami simpulkan :
a. Pembelajaran ini terutama mengacu pada KD. 3.6 Menganalisis APBN
dan APBD dalam pembangunan ekonomi.
b. APBN dan APBD sangan relevan dengan kehidupan sehari hari
terutama tentang aktivitas pengaturan keuangan negara.
c. Dalam proses pembelajaran telah meningimplementasikan
pendekatan saintifik yang dilaksanakan dengan model Problem
Based Learning (PBL) yang mengaktifkan peserta didik untuk
memecahkan masalah dengan langkah langkah sesuai dengan
konsep PBL.
d. Aktivitas peserta didik dilakukan melalui proses diskusi dengan
menggunakan Lembar Kerja (LK) yang berbasis pada masalah yang
kontekstual yang harus diselesaikan melalui proses diskusi.
e. Dalam pembelajaran unit ini dilengkapi dengan bahan ajar berupa
uraian singkat tentang APBN dan APBD untuk menjadi stimulus
dalam proses pembelajaran.
f. Pembelajaran ini didukung dengan upaya mengidentifikasi soal soal
UN dan USBN terkait dengan materi APBN dan APBD yang sebagian
disertai dengan contoh pembahasannya.

42
Unit Pembelajaran
Judul Unit

g. Dalam sub unit ini juga dilakukan pengembangan soal HOTS melalui
pemberian contoh penyusunan kisi kisi dan kartu soal HOTS yang
terkait dengan materi APBN dan APBD.
2. Kebijakan Fiskal
Dalam pembelajaran tentang Kebijakan Fiskal dapat kami simpulkan :
a. Pembelajaran ini terutama mengacu pada KD. 3.5 Menganalisis
kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
b. Penerapan Kebijakan Fiskal sangan relevan dengan kehidupan sehari
hari terutama tentang aktivitas pengelolaan APBN dan APBD.
c. Dalam proses pembelajaran telah meningimplementasikan
pendekatan saintifik yang dilaksanakan dengan model Descovery
Learning (DL) yang mengaktifkan peserta didik untuk menganalisis
data dengan langkah langkah sesuai dengan konsep DL.
d. Aktivitas peserta didik dilakukan melalui proses diskusi dengan
menggunakan Lembar Kerja (LK) untuk memecahkan masalah
berbasis data yang kontekstual yang harus diselesaikan melalui
proses diskusi dan kerja kelompok.
e. Dalam pembelajaran tentang Kebijakan Fiskal dilengkapi dengan
bahan ajar berupa uraian singkat materi yang relevan untuk
menjadi stimulus dalam proses pembelajaran.
f. Pembelajaran ini didukung dengan upaya mengidentifikasi soal soal
UN dan USBN terkait dengan materi Kebijakan Fiskal yang sebagian
disertai dengan contoh pembahasannya.
g. Dalam sub unit ini juga dilakukan pengembangan soal HOTS melalui
pemberian contoh penyusunan kisi kisi dan kartu soal HOTS yang
terkait dengan materi Kebijakan Fiskal.

43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

UMPAN BALIK

Setelah mempelajari unit ini diharapkan:


1. Para guru ekonomi berusaha untuk mengembangkan unit dan soal-soal
terkait sebagai bahan pembelajaran, khususnya pengembangan materi
APBN, APBD dan Kebijakan fiskal.
2. Para guru diharapkan memberi masukan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang dirasakan kurang setelah memperlajari unit
pembelajaran yang kami kembangkan.
3. Diharapkan guru dapat belajar sehingga mau melakukan refleksi untuk
mampu menyusun perencanaan program dan pelaksanaan
pembelajaran yang sesuai dengan standar proses pembelajaran.
4. Guru senantiasa mengembangkan dirinya dan berusaha meningkatkan
kemampuannya , baik kompetensi profesional maupun pedagogik untuk
kemajuan pendidikan, bangsa dan negara Indonesia.

44

Anda mungkin juga menyukai