Karbohidrat (‘hidrat dari karbon‘, hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa
Yunani, sákcharon, berarti “gula“) adalah segolongan besar senyawa
organik yang paling melimpah di bumi.
Klasifikasi karbohidrat
Monosakarida
GLUKOSA
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa
karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke
arah kanan. Di alam glukosa terdapat dalam buah-buahan dan
madu lebah. Dalam alam glukosa dihasilkan dari reaksi antara
karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil
dalam daun.
FRUKTOSA
GALAKTOSA
Galaktosa umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa,
yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai sifat
memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan.
Disakarida dan oligosakarida
MALTOSA
Maltosa dibentuk dari 2 unit glukosa. Berasal dari hidrolisis parsial tepung.
Memiliki gugus karbonil sehingga berfungsi sebagai gula pereduksi.
LAKTOSA
Laktosa dibentuk dari glukosa dan galaktosa. Banyak dihasilkan pada susu
sapi dll. Laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu
glukosa. Laktosa adalah disakarida pereduksi. Selama proses pencernaan,
laktosa mengalami proses hidrolisis enzimatik oleh laktase dari sel-sel
mukosa usus..
SUKROSA
Sukrosa atau gula tebu adalah disakarida dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dibentuk
oleh banyak tanaman tetapi tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi. Sukrosa
mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan. Hasil yang diperoleh dari
reaksi hidrolisis adalah glukosa dan fruktosa dalam jumlah yang ekuimolekular.
Polisakarida
(Uji ini positif adanya karbohidrat jika terbentuk cincin berwarna ungu
pada batas antara kedua lapisan)
B. UJI IODIUM
Uji Iodium bertujuan membuktikan adanya polisakarida (amilum,
glikogen, dan dekstrin). Identifikasi ini didasarkan pada pembentukan
kompleks adsorpsi berwarna spesifik oleh polisakarida akibat penambahan
iodium. Amilum atau pati dengan iodium menghasilkan berwarna biru,
dekstrin menghasilkan warna merah anggur sedangkan glikogen dan sebagian
pati terhidrolisis bereaksi dengan iodium membentuk warna merah coklat.
Larutan Iodium 0,01 M dibuat dengan melarutkan 1,26 gram iod (I2)
dan 2-2,5 gram Kalium Iodida (KI) dalam air sampai 1 Liter.
Prosedur Kerja
1. Masukkan 3 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi
C. UJI BENEDICT
Uji Benedict bertujuan membuktikan adanya gula reduksi. Pengujian
ini berdasarkan gula yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas
mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alakalis menjadi Cu+ yang mengendap
sebagai Cu2O berwarna merah bata.
Prosedur Kerja
1. Masukkan 5 tetes larutan uji dengan 15 tetes pereaksi benedict.
Campulah dengan baik
2. Didihkan di atas api kecil selama 2 menit atau masukkan dalam penangas
air mendidih selama 2 menit
3. Dinginkan perlahan-lahan
Tes Fehling
Pereaksi Fehling terdiri atas dua macam larutan, yaitu larutan Fehling A
dan Fehling B. Larutan Fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan
Fehling B adalah larutan kalium-natrium-tartrat dan NaOH dalam air.
Kedua macam larutan ini disimpan secara terpisah dan dicampur ketika
akan digunakan.
Dalam identifikasi karbohidrat, ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+. Dalam
suasana basa diendapkan sebagai Cu2O.
Cu2+ + Karbohidrat → Cu+
2Cu+ + 2OH– → Cu2O(s) + H2O
Endapan merah bata
D. UJI BARFOED
Uji Barfoed bertujuan membedakan antara monosakarida dengan
disakarida. Dasar dari pengujian ini adalah ion Cu2+ dari pereaksi Barfoed
dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi
monosakarida daripada disakarida dan menghasilkan endapan Cu2O berwarna
merah bata.
E. UJI BIAL
Uji Bial bertujuan membuktikan adanya pentosa. Dasar teori dari uji bial
adalah dehidrasi pentosa oleh HCl pekat menghasilkan furfural dan dengan
penambahan orsinol (3,5-dihidroksi toluena) akan berkondensasi membentuk
senyawa kompleks berwarna biru.
Pereaksi Bial dibuat dengan melarutkan 5,0 gram orsinol dalam alkohol
95% sampai volume 100 mL
Prosedur Kerja
1. Masukan ke dalam tabung reaksi 5 tetes larutan uji dan 10 tetes pereaksi
bial
F. UJI SELIWANOFF
Uji seliwanoff bertujuan membuktikan adanya ketosa (fruktosa).
Dasar teorinya adalah dehidrasi fruktosa oleh HCl pekat menghasilkan
hidroksimetilfurfural dan dengan penambahan resorcinol akan mengalami
kondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna merah oranye.
Pereaksi Seliwanoff dibuat dengan mencampurkan 3,5 mL
resorcinol 0,5% dengan 12 mL HCl pekat, lalu encerkan dengan akuades
sampai 35 mL
Prosedur Kerja
1. Masukkan 5 tetes larutan uji dan 15 tetes pereaksi seliwanoff ke dalam
tabung reaksi
2. Didihkan dalam api kecil selama 30 detik atau dalam penangas air
mendidih selama 1 menit
G. UJI OSAZON
Uji Osazon bertujuan membedakan bermacam-macam karbohidrat dari
gambar kristalnya. Dasar teorinya adalah semua karbohidrat yang
mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk hidrazon atau
osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi
mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik. Osazon dari
disakarida larut dalam air mendidih dan terbentuk kembali bila didinginkan.
Namun, sukrosa tidak membentuk osazon karena gugus aldehida atau keton
yang terikat pada monomernya sudah tidak bebas. Sebaliknya, osazon dari
monosakarida tidak larut dalam air mendidih.
Prosedur Kerja
1. Masukan 2 mL larutan uji ke dalam tabung reaksi
Prosedur Kerja
1. Masukkan 10 tetes larutan uji dan 2 tetes asam nitrat pekat