Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN

 Perkembangan IPTEK di bidang Sumber Daya Laut


Indonesia merupakan negara yang memiliki laut yang luas.
Sekitar 82% wilayah di Indonesia merupakan wilayah perairan,
sehingga tidak heran jika Indonesia pernah dijuluki sebagai negara
maritim.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata memberi
sumbangan besar bagi dunia keluatan di Indonesia. Bagaimana
tidak, negara kepulauan dengan potensi sumber daya kelautan
beraneka ragam ini telah memanfaatkan kemajuan iptek.
Pemanfaatan tersebut sudah barang tentu bertujuan untuk
mengoptimalkan penghasilan negara dari sumber daya kelautan
dan juga untuk menjaga tiap titik wilayah negara dari bahaya atau
pun kejahatan yang kerap terjadi di laut wilayah Indonesia.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pasti memiliki


dampak baik dan dampak buruk. Secanggih apapun teknologi yang
ditemukan manusia, tidak akan berguna jika semua itu hanya
bertujuan untuk mengeksploitasi sumber daya alam secara
berlebihan. Semua ini tergantung kepada manusia yang memiliki
akal dan pikiran dalam bertindak, memilih bertindak dominan
kepada alam atau bertindak selaras dengan alam.

Beragamnya potensi Kelauatan, dan luasnya perairan laut


Indonesia mendatangkan kejahatan. Akibat kejahatan tersebut,
Indonesia diperkirakan mengalami kerugian hingga 19 triliun rupiah
pertahun. Bila dipersentase maka 22 persen kerugian akibat
kejahatan di laut Dunia terjadi di Indonesia. Melihat kenyataan ini,
pemerintah kemudian mengeluarkan kebijakan pengawasan dan
pengendalian sumberdaya kelautan. Arah kebijakan ini tentunya
diupayakan untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan
dan perikanan secara bertanggung jawab, agar setiap potensi
kelautan yang dimiliki bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Kenyataan semacam ini, menuntut IPTEK untuk semaksimal


mungkin memberikan kontribusi sebagai alternatif dalam
pengawasan wilayah laut.

Berikut perkembangan IPTEK yang terjadi dalam bidang sumber


daya laut :

1. Pengembangan MCS
Monitoring Control and Surveillance (MCS) merupakan sistem yang
telah dipergunakan di banyak negara. Di dunia internasional MCS
ini dikelola secara bersama-sama sejak tahun 2001. MCS
merupakan salah satu prasyarat pokok dalam pengelolaan
sumberdaya laut. Selain penggunaan teknologi informasi dalam
bentik VMS, pada MCS ada juga Computerezed Data Base (CDB).
CDB merupakan alat komunikasi yang dilengkapi dengan komputer
sehingga dapat mengirimkan data-data hasil penangkapan ikan di
pelabuhan-pelabuhan dan informasi lainnya. CDB diprogramkan
untuk ditempatkan pada pelabuhan-pelabuhan perikanan tipe
pelabuhan perikanan samudra, pelabuhan perikanan nusantara,
dan pelabuhan perikanan pantai secara selektif. Sistem ini
setidaknya telah berada di lebih lima belas pelabuhan di Indonesia.

2. Sebagai tempat wisata bawah laut


Sumber daya laut menyimpan berbagai keindahan dapat
dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi keluarga. Misalnya dengan
adanya wisata bawah laut, selain sebagai sarana rekreasi juga
dapat digunakan sebagai sarana belajar. Orang dapat melihat
keindahan bawah laut seperti aslinya, selain itu juga dapat
digunakan sebagai sarana belajar misalnya dalam penelitian
tentang biota laut.

3. Pembuatan obat tidur dan obat penenang dari kuda laut


4. Pembuatan garam 99% murni untuk cairan infus
5. Tempurung kura-kura sebagai obat tetanus
6. Hati ikan buntal untuk obat tetrodetoxin, guna memperbaiki sistem
saraf yang rusak
7. Chitosan dari kulit kepiting dan udang untuk obat anti kolesterol
Karena wilayah kelautan Indonesia yang luas, tidak heran jika
sampai saat ini pengelolaan laut di Indonesia masih kurang
maksimal, masih banyak pelanggaran-pelanggaran terjadi di
wilayah kelautan Indonesia baik dari pencemaran laut oleh industri,
perusakan ekosistem terumbu karang di laut, dan pengambilan ikan
secara besar-besaran. Hal ini tak lepas dari dampak negatif
perkembangan IPTEK.

Perlu didasari bahwa seiring berkembangannya IPTEK, manusia


juga harus ikut menyesuiakan untuk menanggulangi dampak
negatif akibat perkembangan IPTEK tersebut. Karena manusia
membutuhkan alam untuk hidup, tetapi belum tentu alam
membutuhkan manusia untuk tumbuh. Jadi sebagai manusia yang
bijak terhadap alam, harus lebih mementingkan kepentingan
ekologi dibandingkan dengan keuntungan ekonomi.

 Dampak Positif dan Dampak Negatif Perkembangan IPTEK di


bidang Sumber Daya Laut
 Dampak Positif
Dalam upaya mengelola sumberdaya kelautan, Konsep menarik
yang disampaikan oleh Rudy dalam artikelnya di majalah Inovasi
(XVIII/2006) adalah Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Berbasis
Komunitas Lokal dan pengetahuan dan teknologi. Pengelolaan
sumber daya alam berbasis komunitas dan teknologi merupakan
salah satu strategi pengelolaan yang dapat meningkatkan efisiensi
dan keadilan dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya
alam melalui teknologi yang sedang berkembang. Selain itu strategi
ini dapat membawa efek positif secara ekologi dan dan sosial.
Pengelolaan sumber daya alam khususnya sumber daya kelautan
berbasis komunitas lokal dan pengetahuan teknologi sangatlah
tepat diterapkan di indonesia, selain karena efeknya yang positif
juga mengingat komunitas lokal di Indonesia memiliki keterikatan
yang kuat dengan daerahnya sehingga pengelolaan yang dilakukan
akan diusahakan demi kebaikan daerahnya dan tidak sebaliknya.

Pengelolaan sumberdaya kelautan berbasis komunitas dan


pengetahuan teknologi ini bukanlah sesuatu yang baru bagi
masyarakat Indonesia. Sejak dahulu, komunitas lokal di Indonesia
memiliki suatu mekanisme dan aturan yang melembaga sebagai
aturan yang hidup di masyarakat dalam mengelola sumber daya
alam termasuk di dalamnya sumber daya kelautan.

Di laut dapat dikembangkan kapal modern yang lebih ramah


lingkungan, yakni yang menggunakan mesin dan sekaligus layar
mekanis. Layar ini dapat dikembangkan otomatis jika arah dan
kecepatan angin menguntungkan. Penggunaan energi angin dapat
menghemat bahan bakar hingga 50%. Teknologi energi dan
transportasi yang ramah lingkungan termasuk yang saat ini paling
dilindungi oleh industri negara maju dan karenanya paling mahal.
Namun, teknologi modern yang ramah lingkungan ini sangat
diperlukan dalam pengelolaan sumber daya laut meskipun
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
 Dampak Negatif
Indonesia dianugerahi laut yang begitu luas dengan
berbagai sumber daya ikan di dalamnya. Potensi sumber daya
perikanan tersebut tersebar di seluruh wilayah laut nusantara.
Sumber daya alam lainnya yang terkandung di dalam laut
Indonesia adalah terdapat berbagai jenis bahan mineral, yakni
minyak bumi dan gas. Seluruh potensi kelautan ini perlu dikelola
dan dikembangkan bagi kepentingan pembangunan nasional
secara optimal dan berkesinambungan. Pengelolaan sumber daya
laut tersebut dilakukan dengan menggunakan teknologi sederhana
atau teknologi modern ramah lingkungan.
Saat ini, kondisi laut dan sumberdaya laut di Indonesia semakin hari
semakin memburuk. Praktek-praktek penangkapan ikan yang illegal dan
merusak semakin hari semakin tidak terkendali. Ribuan kapal-kapal
penangkap ikan asing dengan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan
beroperasi di wilayah-wilayah yang seharusnya dibatasi hanya untuk
kepentingan nelayan lokal dan tradisional. Maraknya kegiatan ilegal
dengan teknologi yang buruk tersebut mengakibatkan kerusakan habitat
biota laut negeri ini.
 Upaya Pencegahan Dampak Negatif Perkembangan IPTEK di bidang
Sumber Daya Laut
Dalam konsep ini Pemerintah diharapkan menjadi fasilitator,
dan pihak yang berwenang yang dituntut untuk lebih memahami
keadaan dan memimpin masyarakat lokal untuk turut serta sama-
sama berperan aktif dalam upaya mengelola sumberdaya kelautan,
sehingga tidak terjadi dampak negatif bagi semuanya semisal
eksploitasi besar-besaran tanpa kontrol yang akan menjadi
kerugian bagi masyarakat itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai