Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Farmasi didefinisikan sebagai profesi yang menyangkut seni dan ilmu penyediaan bahan
obat, dari sumber alam atau sintetik yang sesuai, untuk disalurkan dan digunakan pada
pengobatan dan pencegahan penyakit. Farmasi mencakup pengetahuan mengenai identifikasi,
pemilahan (selection), aksi farmakologis, pengawetan, penggabungan, analisis, dan pembakuan
bahan obat (drugs) dan sediaan obat (medicine). Pengetahuan kefarmasian mencakup pula
penyaluran dan penggunaan obat yang sesuai dan aman, baik melalui resep (prsecription) dokter
berizin, dokter gigi, dan dokter hewan, maupun melalui cara lain yang sah, misalnya dengan cara
menyalurkan atau menjual langsung kepada pemakai (LKPP Unhas,2016). Dalam dunia farmasi
kita dapat mempelajari tentang tumbuhan yang kita dapatkan melalui mata kuliah botani farmasi.
Botani merupakan Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan dan peran tumbuhan bagi
kehidupan. Mempelajari botani tidak hanya mempelajari tumbuhan secara teoritis tapi
mendalami ilmu botani untuk lebih menghargai & menyadari peran penting tumbuhan secara
fungsional bagi kehidupan. Botani juga tidak hanya mempelajari kelompok dari kerajaan
tumbuhan saja tetapi juga mempelajari Jamur (mikologi), bakteri (bakteriologi), lumut kerak
(lichenology), dan fikologi. Orang yang menekuni bidang botani disebut sebagai botanis
(Universitas Hasanuddin,2004). Salah satu sapek yang diperlukan dalam mempelajari tumbuhan
(botani) adalah pengetahuan tentang nama botani (ilmiah/latin) jenis-jenis tumbuhan. Sebab
seseorang yang bekerja dengan suatu jenis tumbuhan harus yakin bahwa materi yang
ditanganinya benar-benar sesuai dengan nama menurut standar taksonomi tumbuhan. Sekali ia
mempublikasikan hasil pekerjaannya dan menyebarluasakannya, seluruh dunia akan siap
menyerap informasi tentang jenis tumbuhan yang dipublikasikan tersebut dengan berpegang
kepada nama botani yang dikenakan. Nama ilmiah suatu tumbuhan merupakan sebuah kunci
mukjizat untuk membuka khazanah yang berisi semua pengetahuan tentang jenis tumbuhan
tersebut (Naiola, 1986).Selain mempelari bagian dari tumbuhan dan peran tumbuhan bagi
kehidupan botani juga mempelajari tentang sel dari tumbuhan.
Sel adalah unit terkecil, fungsional, struktural, hereditas, produksi, dan kehidupan yang
terdiri dari tiga komponen utama yaitu membran, sitoplasma, dan inti. Membran atau
plasmalemma menyelubungi sel dengan fungsi mengatur keluar masuknya zat, menyampaikan
atau menerima rangsang, dan strukturnya terdiri dari dua lapisan lipoprotein yang diantara
molekul terdapat pori (Yatim,1987).
Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional dan herediter yang terkecil. Sel terbagi
menjadi dua tipe, yaitu prokariot dan eukariot. Perbedaan karakteristik antara dua sel tersebut
adalah keberadaan membran yang menyelubungi nukleus maupun organel lainnya yang memiliki
fungsi spesifik, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi dan lisosom. Sel
eukariot memiliki karakteristik tersebut, sedangkan pada sel prokariot tidak (Nelson, 2004).
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuan Inggris Robert Hooke,
yang telah meneliti irisan gabus melalui mikroskop yang dirancang sendiri. Kata sel berasal dari
bahasa latin, cellula artinya rongga/ruangan. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di
dalam sel. Karena itulah sel dapat berfungsi secara autimon asalkan seluruh kebutuhan hidupnya
terpenuhi (Gilliand, 1985).
Setiap makhluk hidup pasti tersusun dari sel, yang jumlahnya ribuan bahkan jutaan sel. Sel
pertama kali dikenalkan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang mengamati jaringan gabus
pada tumbuhan yang merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup. Semua fungsi kehidupan
diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah sel dapat berfungsi secara autimon asalkan
seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi Sel merupakan sturuktural terkecil dari suatu organisme
hidup, karena ukurannya sangat kecil maka sel tidak bisa dilihat langsung dengan mata telanjang
akan tetapi bisa dilihat dengan bantuan alat optic berupa mikroskop. Sel bekerja pada bidangnya
masing-masing sesuai dengan bentuk dan fungsinya. Sel tumbuhan dan hewan memiliki
beberapa perbedaan tetapi banyak mempunyai persamaan. Untuk mengetahui bentuk dari sel
tersebut maka harus dilakukan pengamatan mengenai sel (Al Mubin, 2012).

1.2.Maksud dan tujuan


1. Untuk mengetahui apa itu sel tumbuhan
2. Untuk mengetahui perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan
3. Untuk mengetahui fungsi dari bagian-bagian sel tumbuhan
4. Untuk mengetahui sifat dari sel tumbuhan
1.3. Manfaat
1. Dapat menambah pengetahuan mengenai sel-sel pada tumbuhan.
2. Dapat mengetahui dengan pasti bentuk dan struktur dari sel-sel pada tumbuhan.
3. Dapat mengetahui struktur sel tertentu sebagai karakteristik dari sel tumbuhan.
4. Dapat mengetahui perbedaan struktur sel pada tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai