Anda di halaman 1dari 35

IMUNISASI

Oleh:
Fransiska Maria C., M.Farm., Apt.
TEORI IMUNITAS
Humoral Immunity

Cytokines

Activated B-Cell Activation


TH cell Antibodies Production

Cytokines

Cytotoxic T-Cell Activation


Cell lysis

Cell-mediated Immunity
IMMUNITY

Natural
Acquired
resistance

Active Passive

Natural Artificial Natural Artificial

Infeksi • Vaksin • Plasenta • Antitoksin


Kuman • Toksoid • Kolustrum • Antibodi
Imunitas

Alami Buatan (imunisasi)

Pasif Aktif Pasif Aktif


•Plasenta •Infeksi kuman •Antitoksin •Toksoid
•Kolustrum •Antibodi •Vaksinasi
IMUNITAS AKTIF ALAMI
• Infeksi kuman  Tubuh membentuk Ab
thd peny. tsb
• Setelah paparan selanjutnya pasien sudah
membentuk antibodi
• Disebut Acquired immunity (kekebalan
yang diperoleh)
• Natural immunity ???
IMUNITAS PASIF ALAMI
1. Imunitas maternal melalui plasenta
– Ab dlm darah ibu merupakan proteksi pasif
thd janin
– Ibu yg mendapat vaksinasi aktif akan
memberi proteksi pasif pada janin
2. Imunitas maternal melalui kolostrum
– ASI mengandung bbrp komponen imun
(Lisozim, laktoferin, interferon (IFN), Sel B,
sel T, granulosit), t.u ASI pertama/kolostrum
IMUNISASI
Pengertian:
Proses membuat subyek menjadi memiliki
imunitas terhadap suatu penyakit ttn.
Tujuan:
• Meningkatkan derajat imunitas
• Memberikan imunitas protektif yang
menginduksi respon memori terhadap
patogen/toksin ttn
IMUNISASI

PASIF AKTIF

Antibodi / Vaksin Toksoid

Antitoksin
Virus/Bakteri

Dilemahkan Dibuat tidak


aktif
IMUNISASI PASIF
IMUNISASI PASIF
Pemberian antibodi (Ab) dg tujuan u/
memberikan pencegahan/ pengobatan thd
infeksi
• Imunisasi pasif didapat dr penyuntikan
imunoglobulin manusia/hewan
• Dy proteksi yg ditimbulkan cepat, sdg
lama proteksi sgt tgt dosis (hny bbrp
minggu)
IMUNISASI PASIF
Indikasi :
– Defisiensi Ab krn defek limfosit B / didapat
– Px suatu penyakit yg rentan infeksi
– Px yg terpapar peny tp blm mndpt imunisasi
– Sbg tindakan menekan efek toksin/ rx
inflamasi
IMUNISASI PASIF
Jenis imunisasi pasif tergantung dari : sediaan
yg ada, jenis Ab yg diinginkan, cara/wkt
pmberian & pertimbangan lain
Imunoglobulin nonspesifik dan spesifik
Pemberian sec i.m & s.c
Plasma manusia
Antibodi/antisera binatang
ANTISERA BINATANG
IMUNISASI AKTIF
IMUNISASI AKTIF :
Pemberian antigen (Ag) pada inang utk
menginduksi pembentukan Ab dan
imunitas seluler
• Menghindarkan efek serius yg diakibatkan
olh mikroba yg virulen penuh

• Menggunakan materi yg diinaktivasi/


dilemahkan
IMUNISASI AKTIF
Kendala :
• Perlu waktu untuk terbentuk imunitas
• Sulit mempertahankan kondisi stabil (u/
efek jk pjg) ada kemungkinan mjd
virulen kembali
• Perlu booster Ag / revaksinasi
Time course of Active vs. Passive
immunization AB titres
Pd dasarnya,vaksin dpt dibagi mnjd 2 jenis
yaitu:
 Live attenuated (bakteri/virus hidup yg
dilemahkan)
Inactivated (bakteri, virus yg dibuat tidak aktif)
Lain-lain :
Vaksin polisakarida
Vaksin rekombinan
IMUNISASI AKTIF
A.Vaksin hidup (virus, bakteri) yang dilemahkan:
 Dg cara memodifikasi virus/bakteri
 Bersifat labil dan dpt rusak bila terkena
cahaya/sinar
 Dapat menjadi bentuk patogenik spt semula  polio
 Imunitas aktif dr vaksin hidup yg dilemahkan tdk dpt
berkembang krn pengaruh dr Ab yg beredar

Contoh vaksin hidup yg dilemahkan:


♫ Virus : Campak, Gondongan, Polio, Rubella
♫ Bakteri: BCG, Tifoid oral
IMUNISASI AKTIF
B.Vaksin (bakteri/virus/komponennya) yg
diinaktivasi
Dihasilkan dg cara membiakkan bakteri/
virus dlm media kmdn dibuat tdk aktif dg
pe+an bhn kimia (formalin/fenol)
Tidak hidup dan tidak dpt tumbuh
Seluruh dosis Ag harus dimasukkan
Selalu membutuhkan dosis ganda
IMUNISASI AKTIF
Vaksin yang diinaktivasi dibagi mnjd 2:
Whole cell seluruh bag sel virus&bakteri
Fractional hanya komponen/fraksi dr
virus&bakteri (protein/ polisakarida)
Toksoid  ekso (toksin) bakteri
IMUNISASI AKTIF
Contoh sediaan vaksin yg diinaktivasi:
• Whole cell virus: influenza, polio, rabies, hep A
• Whole cell bacteri: tifoid, kolera, lepra, pertusis
• Fractional subunit: hep B, influenza
• Toksoid: tetanus, botulinum, difteri
• Polisakarida murni: pneumokokus,
meningokokus
• Kombinasi polisakarida: Haemophillus
influenzae tipe B, pneumokokus
IMUNISASI AKTIF
C. Vaksin Polisakarida
• Vaksin sub-unit yg diinaktivasi, terdiri dr
rantai pnj molekul2 gula yg mmbtk
permukaan kapsul bakteri ttn
• Dosis vaksin polisakarida yg diulang tdk
mybb peningkatan respon
– Polisakarida murni
– Polisakarida gabungan
IMUNISASI AKTIF
D. Vaksin Rekombinan
• Vaksin yg dihasilkan dg teknik rekayasa
genetika:
Misalkan:
– Vaksin hepatitis B
– Vaksin tifoid (Ty 21a)
– Vaksin rotavirus
Program Pengembangan Imunisasi
(wajib)
• Tuberkulosis (Vaksin BCG)
• Vaksin Hepatitis B
• Vaksin DTP (Difteri, Tetanus, Petusis)
• Vaksin Polio
• Vaksin Campak
JADWAL IMUNISASI
Vaksin BCG
• Mrpk vaksin hidup yg dibuat dari
Mycobacterium bovis yg dilemahkan
• Menimbulkn sensitivitas thd tuberkulin
• Dosis :
– Bayi < 1th : 0,05 ml
– > 1th : 0,1 ml
Booster
– 5-7th : 0,1 ml
– 12-15th : 0,1 ml
Kontraindikasi Vaksin BCG
• Tes Mantoux (+)
• Mnderita gizi buruk
• Demam tinggi
• Menderita infeksi kulit yg luas
• Pernah sakit TB
• Kehamilan
• Dlm kondisi peny sistem imun/ kondisi
imunokompromais
Vaksin Hepatitis B
• Berupa vaksin rekombinan
• Imunisasi dilakukan secara aktif – pasif
• Terdiri dari 3 dosis, interval
1 bln, kmd 6 bln, kmd
tiap 5 th
Sasaran vaksin Hepatitis B
• Semua bayi br lhr tnp memandang status
VHB ibu
• Individu yg pny resiko pekerjaan tertular VHB
(tenaga medis & paramedis)
• Px hemodialisis
• Px koagulasi yg mmbthkan transfusi
berulang
• Individu yg serumah dg pengidap VHB/
kontak akibat hub seksual
• Drug users
Vaksin DTP
• Berupa kombinasi toksoid difteri, toksoid
tetanus dan Whole cell/aselular dari virus
pertusis
• Dosis :
Imunisasi dasar 3 x 0,5 ml i.m d interval 4-
6 mgg
booster 6 bln kmd

Tetanus
Vaksin Polio
Vaksin polio diperoleh dlm 2 btk:
– Vaksin virus diinaktivasi (IPV, Salk) 
berisi virus tipe 1,2&3 yg dibiakkan pd
ginjal kera & diinaktivasi dg formaldehid
 hrs disimpan pd suhu 2-8°C, ≠ blh
beku
 dosis 0,5 ml S.C (3x) dg jrk msg2 2
bln
– Vaksin oral (OPV,Sabin)  berisi virus
tipe 1,2&3 (galur Sabin) yg dilemahkn
 hrs disimpn tertutup pd suhu -15 s/d-
25°C
 dosis 2 tetes oral
 diberikan dosis ulangan (booster)
Vaksin Campak
• Ada 2 jenis vaksin:
– Vaksin campak hdp yg dilemahkn (Tipe
Edmonston B)
– Vaksin campak yg diinaktifkan
• Pemberian sec S.C/ I.M
• Kontraindikasi utk: demam tinggi,
imunosupresi, hamil, pny riwayat alergi,
mndpt tx imunoglobulin/bhn2 dr darah
Keberhasilan imunisasi
Bergantung pd :
• Status imun pejamu ??
• Fk genetik pejamu (interaksi antara sel-
sel imun dipengaruhi variabilitas genetik)
??
• Kualitas dan kuantitas vaksin (cara
pemberian, dosis, frekuensi pemberian,
ajuvan yg dipergunakan, jenis vaksin) ??
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai