Anda di halaman 1dari 6

BAB II

LAPORAN KASUS

I. Identitas
Nama : Anisa Pransiska
Umur : 5 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sebatu Tegalalang
MRS : 27 Oktober 2012
RM : 42 32 27

II. Heteroanamnesis
 KU : Panas badan
 Penderita dikeluhkan panas sejak 9 hari sebelum masuk RS, muncul mendadak,
panas awalnya sumer-sumer, hilang timbul dan kemudian semakin meningkat.
Panas turun pada pagi hari tapi kemudian naik di malam hari disertai dengan
nyeri ulu hati dan sakit sendi dan sakit kepala. Pasien tidak pernah 24 jam bebas
demam. Panas hilang timbul dengan obat penurun panas. Pasien disertai
mual,muntah dan tidak ada nafsu makan.Pasien muntah sebanyak 4 kali dalam 9
hari waktu demam sebelum masuk RS dam frequensi muntah sebanyak 1 gelas
aqua tiap kali.
 Kejang (-) , menggigil (-) , berkeringat (-) .
 Pasien cuma BAB 1 kali sejak masuk rumah sakit dengan konsistensi dikit,keras
dan tidak ada lendir atau darah.. Buang air kecil dikatakan biasa( tergantung
kuantiti minumnya)
 Menceret(-), konstipasi(+)
 Sakit kepala (+), batuk (+), pilek (+)
 Nyeri pada perut (+)
 Nafsu makan dan minum menurun sejak sakit dan penderita dikeluhkan tampak
lemas.
 Tanda-tanda perdarahan tidak ada.

1
 Riwayat penyakit sebelumnya :
Belum pernah menderita sakit seperti sekarang.

 Riwayat penyakit di keluarga :


Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama dengan
pasien.

 Riwayat pengobatan :
Sempat pergi ke Poli Anak dan diberikan obat penurun panas dan puyer. Pernah pergi
ke bidan dan diberikan puyer. Tapi keluhan tidak hilang. Seterusnya penderita ke Sp.A
dan dirujuk ke RSU Sanjiwani untuk mengecek darah kemudian didiagnosis demam
tifoid dan dirawat di RSU Sanjiwani.

 Riwayat persalinan :
Pasien lahir normal di dokter dengan umur kehamilan cukup bulan, segera menangis,
berat badan lahir 2800 gram dan panjang badan lahir dikatakan lupa. Tidak ada
kelainan masa lahir.

 Riwayat Imunisasi :
Ibu penderita mengatakan riwayat imunisasi anaknya sudah lengkap meliputi
vaksinasi BCG, Polio, Hepatitis B, DPT dan Campak.
Umur Jenis Imunisasi
0 bulan HB1, BCG, Polio 1
2 bulan HB 2, DPT 1, Polio 2
3 bulan HB 3, DPT 2, Polio 3
4 bulan DPT 3, Polio 4
9 bulan Campak

 Riwayat nutrisi :
ASI : 0 – 18 bulan
Susu formula : dari 18 bulan sampai 3 tahun
Bubur susu : 6 bulan – 12 bulan

2
Bubur nasi : 12 bulan sampai sekarang
Makanan dewasa : 2 tahun sampai sekarang

 Riwayat tumbuh kembang


Keluarga lupa tapi mengatakan perkembangannya normal dan sesuai dengan kartu
menuju sehat.

III. Pemeriksaan Fisik


 Status Present
 Kesan Umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos Mentis (CM)
 Nadi : 96x/menit.
 Respirasi : 24x/menit.
 T’ ax : 37.4 C.
 Tensi : 110/70 mmHg.
 BB : 20kg
 BBI : 18 kg
 TB : 100 cm
 Status gizi Nelson : cukup (111.1%)

Status general
Kepala : normochepali
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterus -/-, reflek pupil +/+
isokor
THT
Telinga : bentuk normal, sekret -/-
Hidung : napas cuping hidung (-).
Tenggorokan : faring hiperemis (-), tonsil hiperemis (-).
Mulut : sianosis (-), lidah kotor (+)
Leher
Inspeksi : benjolan (-), bendungan vena jugularis (-)
Palpasi : pembesaran kelenjar (-),
Kaku Kuduk : (-)

3
Thorak : simetris (+), retraksi (-)
Jantung
Auskultasi : S1 S2 normal regular murmur (-)

Paru
Inspeksi : gerakan dada simetris
Palpasi : fokal fremitus simetris normal.
Perkusi : perkusi paru sonor +/+
Auskultasi : bronkovesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen
Inspeksi : distensi (-), peristaltik (+) N.
Auskultasi : bising usus (+) normal.
Palpasi : nyeri tekan (+) atas kanan, hepar teraba 1/3-1/3 rata, tepi
tajam, kenyal. lien tidak teraba, turgor normal, stupor
Perkusi : perkusi perut timpani
Extremitas : akral hangat (+), cyanosis (-)

IV. Pemeriksaan Penunjang


Hasil Laboratorium
DL (Darah Lengkap):
27/10/2012
WBC 10.59k/uL
RBC 5.40M/uL
HGB 12g/dL
HCT 33.8
MCV 75.10fL
MCH 26.90pg
MCHC 35.80g/dL
RDW-CV 12.80
PLT 305.0k/uL
MPV 9.0fL

WIDAL (27/10/2012)
Px Hasil Titer

4
Salmonella thypi H (+) 1/320
Salmonella thypi O (+) 1/320
Salmonella parathypi A-O (-) negatif
Salmonella parathypi B-O (-) negatif

V. Diagnosis Klinis
Demam Tiphoid
VI. Penatalaksanaan Saat Masuk Rumah Sakit
 Masuk Rumah Sakit
 Tirah baring
 Kebutuhan cairan 1500 cc/ hari
 Mampu minum 300 cc/ hari
 IVFD Dextrose 5% ½ NS 1500 cc/ hari (25 tetes/menit)
 Ceftriaxon 100mg/kg/hr  3 x 500mg IV
 Paracetamol syrup 4x cth 1½ bila panas lebih dari 38.5ºC
 Ambroxol 3 CTH I
 Antrain 3 x 0.8ml IV

BAB III

5
PERBAHASAN

Demam tifoid merupakan suatu infeksi sistemik akut, yang disebabkan oleh
Salmonella typhii yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala
demam yang lebih dari satu minggu. Panas terutama meningkat pada malam hari
dibanding dengan pagi hari. Hal ini sesuai dengan kasus ini, dimana keluhan utama
pasien ini adalah demam sejak 9 hari yang lalu dan panasnya menurun pada pagi hari
dan meningkat lagi pada sore dan malam hari.
Selama masa inkubasi mungkin ditemukan gejala prodromal, yaitu perasaan
tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing, dan tidak bersemangat. Gejala-gejala
inilah biasanya ditemui awal pada pasien tifoid. Pada pasien ini juga gejala-gejalanya
diawali dengan sakit kepala, nafsu makan dan minum yang menurun sejak sakit dan
penderita dikeluhkan tampak lemas.
Demam tifoid juga disertai dengan gangguan pada saluran pencernaan. Hal ini
sesuai dengan kasus ini dimana pasien dikeluhkan mual, muntah dan juga konstipasi.
Pasien tidak bisa BAB rata-rata lima hari sebelum MRS. Pasien ini juga tidak
mempunyai nafsu makan. Selain itu dia juga rasa nyei pada ulu hati, ditemui lidah
kotor .
Pada demam tifoid antibiotika diberikan berdasarkan tes sensitivitas dan juga
disertai dengan cairan dan makanan sesuai kebutuhan pasien. Pada kasus ini pasien
diberikan terapi berupa:
 IVFD Dextrose 5% ½ NS 1500 cc/ hari (23 tetes/menit)
 Ceftriaxon 500mg/kg/hr  3x500mg IV
 Paracetamol syrup 4x cth 1½ bila panas lebih dari 38.5ºC

Anda mungkin juga menyukai