Anda di halaman 1dari 4

Tujuan

1. Mengetahui bagian-bagian mikroskop dan fungsinya.


2. Mengetahui cara menggunakan mikroskop.
3. Agar mahasiswa dapat melihat hasil pengamatan di bawah mikroskop.
4. mengetahui cara pembuatan preparat basah
5. Mengidentifikasi hasil dari penelitian.

I DASAR TEORI
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh
mata (Anonim, 2012).
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Van Leuwenhoek (1682-1723) yang
berkebangsaan belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri dari ata lensa
tunggalyang digosokkan rumah yang dirangkai didalam kerangka kuningan dan perak
(Pramesti,2000).

Pada awal abad ke-17 telah ditemukan mikroskop dengan bentuk lensa tunggal. Cara
menggunakan mikroskop ini adalah dengan meletakkan objek yang diperiksa pada ujung jarum
dan sisi lain lensa dibawa kedekat mata. Dengan menekan atau mengendorkan jarum didepan
lensa, maka akan diperoleh titik fokusnya. (Anonim, 2006).

Setelah kemajuan dalam bidang teknologi maka bermuncullanlah berbagai tipe mikroskop
modern. Mikroskop modern meliputi mikroskop cahaya, mikroskop ultraviolet, mikroskop
fluerense, mikroskop elektron, dan mikroskop akustik. (Rizkan, 1999).

Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang
diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop
terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. (Rizkan, 1999).

Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Alat
ini merupaakan alat utama untuk pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi (Kuswati
2007 : 8).

Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa okuler
(dekat dengan mata) dan lensa objektif (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler
dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda
berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai
dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula
dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler.
Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita
lihat. (Ahmad, 2002 : 2).

II PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Pelaksanaan


Hari : jumat

Tanggal :20 September 2019

Tempat : Lab Biologi Universitas Nusa bangsa

2.2 Alat dan Bahan

Alat :

1. Mikroskop monokuler
2. Kaca objek.
3. Kaca penutup.
4. Pipet tetes

Bahan :

1. Air.
2. Alkohol.
3. Ptongan kertas bertuliskan huruf “a”.
4. Tissue.

2.3 Cara Kerja

Menyiapkan mikroskop

1. Meletakkan mikroskop di atas meja kerja.


2. Membersihkan badan mikroskop dengan tissue.

Cahaya

1. Simpan kepala alat cahaya dibawah diafragma.


2. Menyalakan alat cahaya dengan mencolokkan ke lubang listrik terdekat.

Menyiapkan preparat

1. Membersihkan kaca benda dengan tissue yang di beri air alkohol.


2. Menyimpan objek kertas bertuliskan huruf “a” di tengah-tengah kaca objek dengan posisi
sejajar secara horizontal.
3. Berikan air terhadap objek dengan menggunakan pipet tetes.
4. Pegang kaca penutup dengan posisi 45 derajat terhadap gelas objek. Sentuhkan tepi
bawahnya pada permuakaan air denga perlahan-lahan, rebahkan sehinnga kaca penutup
terletak di atas gelas obyek.

Mengatur fokus mikroskop.

1. Naikkan tabung dengan makrometer, sehingga jarak antara lensa obyektif dan permukaan
meja mikroskop kira-kira 2 cm.
2. Simpan preparat di meja objek dan jepit preparat dengan penjepit objek.
3. Posisikan mikrometer dengan keadaan posisi putaran penuh.
4. Sambil mengamati mikroskop dari samping, Jika ingin menggunakan lensa objektif 400x maka
putarlah revolver, turunkan tabung dengan menggunakan makrometer sehingga jarak antara
lensa objektif dengan kaca penutup 1 mm.
5. Lihatlah melalui lensa okuler, geser preparat sampai menemukan gambar objek.
6. Bila lensa kurang fokus, cobalah dengan memutar-mutar mikrometer dengan hati-hati sampai
menemukan objek dengan jelas.

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat
objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Mikroskop memiliki bagian – bagian yang
terdiri dari:

1. Lensa okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat, lensa ini berfungsi untuk membentuk
bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif

2. Lensa objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan
nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa
objektif.

3. Tabung mikroskop (tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa
objektif dengan lensa okuler.

4. Makrometer (pemutar kasar), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop
secara kasar.

5. Mikrometer (pemutar halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop
secara halus, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.

6. Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.

7. Cermin, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Cermin ini berfungsi untuk
memantulkan cahaya ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata
pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang
cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.

8. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

9. Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan
di naik turunkan.

10. Meja sediaan, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.

11. Sengkeling / penjepit kaca objek, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar
tidak mudah bergeser.

12. Lengan mikroskop, berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop.

13. Kaki mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.

14. Sendi inklinasi (pengatur sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1. Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat, meneliti atau mengenali benda-benda

renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya.

2. Mikroskop memiliki bagian-bagian tertentu yang masing-masing dari bagian tersebut

memiliki fungsi yang jelas berbeda.

saran
1. Sebaiknya praktikan berhati-hati dalam menggunakan mikroskop dan alat-
alat lainnya.
2. Sebaiknya setiap praktikan berhati-hati dalam melakukan pengamatan
agar bayangan yang dihasilkan semakin jelas.
3. Agar mendapat hasil yang baik, maka setiap praktikan sebaiknya
memeriksa pembesaran mikroskop.

Anda mungkin juga menyukai