Anda di halaman 1dari 42

CORPORATE EXPOSURE

SUPERVISORY EDUCATION (SE) I

EDISI TAHUN 2018

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


JAKARTA
APRIL 2018

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


Materi Pembahasan

1. Prospek & Tantangan Industri Ketenagalistrikan di Indonesia ke depan


2. Kinerja 2017 dan Kinerja keuangan
3. Rencana Pembangunan Ketenagalistrikan di Indonesia 2018-2027
4. Portfolio Bisnis
5. Isue Terkini Korporat
6. Hirarki Perencanaan
7. Analisis Lingkungan
8. Arah, Strategi & Peta Risiko Korporat
9. Industry Foresight

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


i
1. Prospek & Tantangan Industri Ketenagalistrikan di Indonesia ke Depan
PLN Business Report – 2017
No Keterangan Satuan
1 Kapasitas Pembangkit*
PLN 40,5 GW
Nasional 57 GW
2 Panjang Jaringan Distribusi 887 ribu kms
3 Jumlah Pegawai 54,8 ribu
4 Jumlah Pelanggan*** 68,63 juta
5 Panjang Jaringan Transmisi* 47 ribu kms
6 Kapasitas Gardu Induk* 110 rb MVA
7 Pendapatan** 255,3 trilyun rupiah
8 Total Assets** 1.335 trilyun rupiah
Tabel 1. PLN Business Report – 2017
* Data s/d Desember 2017
** Laporan keuangan audited 2017 diluar subsidi
*** SILM Februari 2018

Peta Rasio Elektrifikasi PLN Per Propinsi

Gambar 1. Peta Rasio Elektrifikasi PLN Per Propinsi

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


ii
Konsumsi Listrik dan Rasio Elektrifikasi

10.1

7.8
6.5
6.0 5.6 5.9
5.0 4.8 5.0 5.07

3.3
1.7 2.1
1.4 1.2 1.3
0.4 0.7

2012 2013 2014 2015 2016 2017


Pertumbuhan listrik Pertumbuhan ekonomi Elastisitas

Gambar 2. Pertumbuhan Ekonomi vs Pertumbuhan Listrik (%)


Dan Elastisitas (Kali)

10.5
8.1
7.2
5.8
4.4 3.7
2.3
1.3 1.0 0.8 0.7
0.4
2
Japan

Indonesia
Singapore

Malaysia

Pakistan
Korea

Philippines
China
South

Vietnam
Hongkong

India
Thailand

Gambar 3. Pertumbuhan Rasio Elektrifikasi

100% 100% 100% 99% 96%


95,4%

70% 69%

Singapore Brunei Malaysia Thailand Vietnam Indonesia Philippines Pakistan

Gambar 4. Rasio Elektrifikasi Asia

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


iii
88.5% 91.2% 95.4%
80.4% 84.4%
74.3% 76.2%
62.4% 63.8% 66.5%

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Gambar 5. Pertumbuhan Rasio Elektrifikasi

Dari gambar diatas, jika kita bandingkan pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan listrik
terlihat bahwa rata-rata nilai elastisitas pertumbuhan listrik terhadap pertumbuhan ekonomi
adalah sebesar 1,3 s.d. 1,5 kali. Hal ini mengindikasikan bahwa PLN sebagai penyedia
tenaga listrik di Indonesia harus mengantisipasi pertumbuhan perekonomian dengan
mempersiapkan infrastruktur ketenagalistrikan lebih awal. Jika kita melihat dari konsumsi
tenaga listrik perkapita, maka di tahun 2016 ini konsumsi listrik perkapita Indonesia masih
rendah diangka 0,8 MWH, masih jauh dibanding dengan negara-negara tetangga di regional
asean yang sudah di atas 3 MWH.
Dilihat dari tingkat rasio elektrifikasi atau tingkat masyarakat yang menikmati listrik, Indonesia
ditahun 2016 baru mencapai 89% artinya masih ada sekitar 11 % masyarakat indonesia
yang belum menikmati listrik dan jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan maka
tingkat rasio elektrifikasi ini tergolong masih rendah dibanding negara negara kawasan yang
sudah mencapai angka diatas 99%. Kedua hal tersebut “konsumsi listrik per kWH dan rasio
elektrifikasi” memberi signal bahwa terdapat kesempatan yang luas bagi Industri
ketenagalistrikan di Indonesia untuk tumbuh dan berkembang.

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


iv
Global Competitiveness Index

Gambar 6. Global Competitiveness Index

Perbaikan Peringkat Kemudahan Mendapatkan Listrik untuk mendukung daya saing


nasional

Gambar 7. Ease Of Getting Electricity

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


v
Perbandingan Tarif Listrik ASEAN

Indonesia Malaysia Thailand Singapura Philipina Vietnam


(Rp/kWh) (Rp/kWh) (Rp/kWh) (Rp/kWh) (Rp/kWh) (Rp/kWh)
Jenis Pengguna

Rumah Tangga 1.467 1.374 1.351 1.878 2.109 1.279

Bisnis menengah-TR 1.467 1.867 1.135 1.321 1.262 1.596

Bisnis besar-TM 1.115 1.320 1.114 1.293 1.229 1.468

Industri menengah-TM 1.115 1.140 1.270 1.205 1.196 948

Industri besar-TT 997 1.066 1.270 1.175 1.188 901

Periode Tarif Jan-17 Jan-17 Jan-17 Jan-17 Jan-17 Jan-17

Gambar 8. Perbandingan Tarif Listrik ASEAN

Gambar 9. Peta Pertumbuhan Penjualan Listrik sd Desember 2017

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


vi
Tabel 3. Pertumbuhan Konsumsi Listrik (TWh)

Dari tabel diatas, penjualan tenaga listrik pada tahun 2018 diproyeksikan sebesar 241,65
TWh dengan pertumbuhan penjualan tenaga listrik sebesar 8,3% terhadap Realisasi 2017
(223,13 TWh).

Pertumbuhan Konsumsi Listrik Per Kelompok Pelanggan (TWh)

Tabel 4. Pertumbuhan Konsumsi Listrik Per Kelompok Pelanggan (TWh)

Penjualan Tenaga Listrik dan Pertumbuhannya (Real 2005 - 2017)

Gambar 10. Penjualan Tenaga Listrik dan Pertumbuhannya (Real 2005 - 2017)

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


vii
PLN’s Business Model

Gambar 11. PLN’s Business Model

Dua Tugas Pemerintah kepada PLN:


Turunkan Biaya dan Tingkatkan Rasio Elektrifikasi

Gambar 12. PLN’s Business Model

Notes: 1) Electrification ratio as on Sep, 2015; 2) 2016 BPP (Besaran Biaya Pokok Penyediaan Pembangkitan) estimates
Source: DGE; Ministry of Energy and Mineral Resources, Republic of Indonesia; PLN Energy Statistics 2010; PLN

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


viii
Proyeksi Pertumbuhan Demand 3 periode RUPTL

Gambar 13. Proyeksi Pertumbuhan Demand 3 periode RUPTL

Pertumbuhan Ekonomi vs Pertumbuhan Demand; Elastisitas >1

Gambar 14. Pertumbuhan Ekonomi vs Pertumbuhan Demand; Elastisitas >1

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


ix
Disrupted by Regulation

Disrupted by Technology:
Industri ketenagalistrikan sedang berubah

Gambar 14. Disrupted by Regulation

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


x
Ada 3 hal utama yang akan mempengaruhi

Source: EY analysis

Secara umum, ada lima teknologi yang sedang berkembang yang akan mempengaruhi PLN

Source: EY analysis

Disrupted by Customer Behavior???

Overall Sales
Data total penjualan dalam 6 tahun terakhir memang menunjukkan peningkatan…

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xi
Penurunan penjualan terjadi pada periode bulan Ramadhan dan Idul Fitri

Apakah pertumbuhan penjualan disebabkan oleh pertumbuhan pelanggan atau


meningkatnya konsumsi listrik dari pelanggan???

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xii
Gambaran lain terlihat ketika kita amati trend konsumsi spesifik listrik dalam beberapa
tahun terakhir

Gambaran lain terlihat ketika kita amati trend konsumsi spesifik listrik dalam rentang
waktu yang lebih panjang…

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xiii
Titik balik trend penurunan konsumsi spesifik terjadi ketika tahun 2013

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xiv
2. Kinerja 2017 & Kondisi Keuangan PLN

Pencapaian Kontrak Manajemen 2017(1)

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xv
Pencapaian Kontrak Manajemen 2017 (2)

Pencapaian Kontrak Manajemen 2017 (3)

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xvi
Neraca Keuangan

Grafik memperlihatkan lompatan yang signifikan pada sisi aset dan akuitas sebagai dampak
dari revaluasi aset yang dilakukan perseroan. Peningkatan ekuitas perseroan ini juga
mengakibatkan Debt to Equity ratio membaik dari 3 kali menjadi 0,4 kali, dan ini menambah
kemampuan meminjam perseroan menjadi Rp 1.950 Triliun yang mana hal ini sangat
dibutuhkan perseroan guna mendanai program investasi khusunya program 35.000 MW.
Grafik juga memperlihatkan bahwa rasio aset tetap terhadap aset tidak tetap meningkat
cukup signifikan , begitu juga halnya rasio ekuitas terhadap liabilitas semakin membaik.

Laba Rugi

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xvii
Grafik memperlihatkan bahwa adanya peningkatan pendapatan serta perseroan berhasil
menahan kenaikan beban usaha, hal ini memberi dampak kepada subsidi yang terima lebih
kecil dari yang ditargetkan sebelumnya. Dimana kebutuhan awal subsidi adalah sebesar Rp
65,2 trilyun namun berhasil ditekan menjadi Rp 60,4 trilyun.
Hal lain yang juga cukup signifikan didalam laporan laba rugi ini adalah tidak adanya risiko
terekspose laba/rugi kurs terhadap hutang IPP, dimana pada tahun 2016 sesuai dengan
Peraturan OJK No. 6 / 2017 bahwa transaksi dengan IPP adalah merupakan transaksi
penjualan jual beli dan bukan merupakan transaksi sewa atau yang mengandung sewa.

Struktur Pendapatan Usaha

Pendapatan usaha perseroan meningkat seiring dengan adanya pertumbuhan penjualan


sebesar 7,1 TWh selama tahun 2017 dibandingkan 2016. Besaran subsidi selama tiga tahun
terakhir (2015-2017) turun sebesar Rp. 143,5 T dibandingkan dengan besaran subsidi tiga
tahun sebelumnya (2012-2014)

Struktur pendapatan usaha dalam 5 tahun terakhir telah berhasil memperkecil porsi subsidi
menjadi sebesar 21% dari total pendapatan usaha. Hal ini mencerminkan adanya perbaikan
struktur pendapatan dimana ditahun 2012 porsi subsidi berkisar diangka 44% dari total
pendapatan usaha. Penerapan otomatik tarif adjustment serta kebijakan subsidi tepat
sasaran berkontribusi signifikan terhadap perbaikan struktur pendapatan PLN.

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xviii
BPP, Harga Jual, dan Subsidi Tahun 2011 – 2017

• Pada Tahun 2017 PLN harga jual rata-rata naik sebesar Rp. 107/kWh dibandingkan
tahun 2016. Tarif Non-subsidi 2017 tidak dinaikkan meskipun ada kenaikan di
variabel Tarif Adjustment (kurs, ICP & inflasi) dan adanya kenaikan harga batubara.
Tarif rata-rata meningkat sebagai akibat dari penerapan kebijakan pemerintah untuk
alokasi subsidi tepat sasaran bagi pelanggan rumah tangga Tidak Mampu 900 VA.
• Tahun 2017 BPP naik menjadi Rp. 1.318 per kWh, lebih tinggi Rp. 53 dibanding BPP
tahun sebelumnya sebesar Rp. 1.265 per kWh yang disebabkan karena kanaikan
harga energi primer yang signifikan. Disisi lain, subsidi 2017 justru menurun menjadi
Rp. 45,7 Triliun (vs anggaran Rp. 52 Triliun) dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 58
Triliun (vs anggaran Rp. 65 Triliun) akibat efisiensi yang dilakukan oleh PLN)
• PLN terus berupaya mengendalikan BPP agar tarif listrik tetap kompetifif dan
sekaligus mengendalikan subsidi listrik

Grafik diatas memperlihatkan berbagai upaya efisiensi yang dilakukan oleh perseroan telah
berhasil menekan biaya penyediaan pokok penyediaan menjadi sebesar Rp 1.265/kwh
ditahun 2016, lebih baik dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp. 1300/kwh.
Realisasi subsidi pada tahun 2016 mencapai Rp 60,4 triliun atau meningkat dari tahun 2015
sebesar Rp 56,5 triliun hal ini disebabkan Jumlah volume pelanggan bersubsidi di tahun
2016 meningkat menjadi 75,6 TWh dari sebelumnya di tahun 2015 sebesar 71,8 TWh,
namun demikian perseroan berhasil melakukan penghematan subsidi sebesar Rp4,8 triliun
dari kebutuhan awal Rp65,2 triliun.

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xix
Struktur Beban Usaha

Struktur beban usaha ditahun 2016 didominasi oleh biaya bahan bakar sebesar 43% dan
biaya pembelian tenaga listrik sebesar 23%. Untuk biaya bahan bakar realisasinya lebih
rendah dibanding tahun sebelumnya seiring dengan berbagai program efisiensi yang
dijalankan oleh PLN. Disisi lain meningkatnya partisipasi IPP didalam proses penyediaan
tenaga listrik juga memberikan konstribusi terhadap struktur beban usaha. Namun demikian
pertumbuhan beban usaha sebesar 3,32% ini masih lebih rendah dibandingkan dengan
pertumbuhan volume penjualan sebesar 6,49%.

Kemampuan Eksekusi
Kemampuan eksekusi PLN dalam proyek ketenagalistrikan tergambar dalam realisasi
belanja modal selama periode 2010-2017 sebagaimana tabel berikut ini:

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xx
3. Rencana Pembangunan Ketenagalistrikan di Indonesia 2018-2027
Prakiraan Kebutuhan Listrik 2018-2027

Pengembangan Infrastruktur Ketenagalistrikan

Sumber : RUPTL 2018-2027

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xxi
Proyeksi Bauran Energi

Sumber : RUPTL 2018-2027

Proyeksi Kebutuhan Bahan Bakar

Sumber : RUPTL 2018-2027

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xxii
Program 35 GW: Ikut Mendorong Kegiatan Ekonomi Negara

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xxiii
4. Portfolio Bisnis PLN
PLN’s Subsidiaries
PLN sebagai induk usaha harus mengelola portofolio bisnis ini agar dapat menunjang
performa bisnis perusahaan untuk menghasilkan listrik dengan mempertimbangkan
affordability dan competitiveness negara

PLN Group

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xxiv
Misi Strategis Portfolio telah dirancang sebagai PLN “SOLID”

Strategi portofolio bertujuan untuk mengarahkan fokus ke SOLID dan memaksimalkan


penciptaan nilai di PLN Group

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xxv
Melalui SOLID, semua anak perusahaan diharapkan dapat memaksimalkan penciptaan nilai
sepanjang rantai nilai end-to-end Grup PLN

Misi strategis portofolio ini telah dialokasikan untuk kegiatan di seluruh rantai nilai PLN Group
yang pada akhirnya diterjemahkan ke dalam KPI Anak Perusahaan guna memastikan
pencapaian penciptaan nilai

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xxvi
Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal
xxvii
5. Isu Terkini Korporat
Beberapa Isu Terkini
1. Pertumbuhan penjualan yang tidak sesuai rencana
2. Review RUPTL; koreksi pertumbuhan penjualan
3. Rencana pengembangan organisasi yang ingin mengakomodir:
• Penguatan program Marketing
• Optimasi pengelolaan Asset
4. Penataan ulang Portofolio bisnis agar lebih selaras dengan strategi korporat
5. Pengaktifan kembali PLN Geothermal (sekarang menjadi PLN GG) untuk menangani
pasokan gas dan geothermal
6. DMO batubara ( price & quantity )
7. Rencana akuisisi tambang batubara

Strategi Penyediaan Gas dan BBM


1. Zonasi sumber dan pembangkit gas/BBM berdasarkan letak geografisnya
2. Masuk ke industri mid stream gas:
• Pembangunan pipa gas
• Pengadaan FSRU
• Pengadaan kapal LNG carier
• Pembangunan Fasilitas storage & regasifikasi LNG
• Pembangunan jetty/mooring,
3. Sinergi BUMN

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xxviii
Peta Zonasi Suplai BBM 2017

Peta Proyek Pasokan & Infrastruktur Gas yang sedang Disiapkan PLN

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xxix
Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal
xxx
6. Hierarki Perencanaan PLN
HIRARKI STRATEGI

Hierarki Perencanaan di PLN

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xxxi
7. Analisis Lingkungan Internal - Eksternal Tahun 2018
Komposisi Responden

SWOT RESULT
STRENGTH
Hasil analisis menunjukkan bahwa Pemerintah sebagai shareholder PLN merupakan
kekuatan utama perusahaan.

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xxxii
WEAKNESS
Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur tarif merupakan kelemahan utama perusahaan.

OPPORTUNITY
Hasil analisis menunjukkan bahwa peluang PLN merestrukturisasi tarif terbuka akibat adanya
keterbatasan kemampuan APBN untuk memberikan subsidi.

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xxxiii
THREAT
Hasil analisis menunjukkan bahwa durasi dan konten kontrak IPP merupakan ancaman
utama keberlangsungan perusahaan yang harus diantisipasi.

5 FORCES PORTER’S

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xxxiv
8. Arah, Strategi & Risiko Jangka Panjang PLN
Arah Strategis
Menjadi entitas korporasi yang sehat secara finansial sehingga dapat melakukan investasi
untuk mempertahankan market share dan berkembang sesuai dengan kaidah-kaidah
korporasi.

PLN juga harus efisien dan dapat memenuhi tingkat keandalan dan pelayanan sesuai
ekspektasi pelanggan dan didukung oleh SDM yang memiliki kompetensi tinggi dan
berperilaku sesuai GCG dan CoC dalam menjalankan usahanya.

Isu Strategis PLN

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xxxv
Matrix Strategi Utama

Peta Risiko 2018 – 2022

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xxxvi
9. Industry Foresight
• Industri baru hanya dapat diciptakan melalui suatu kemampuan untuk melihat jauh ke
depan, melalui imajinasi dan prediksi terhadap apa yang disebut sebagai wawasan
skenario industri masa depan (Industry Foresight).
• Industri Foresight menjadi sangat penting terutama untuk mencegah terjadinya suatu
miopia pasar, yaitu kondisi dimana organisasi tidak mampu melihat “pasar yang
jauh”, yang sebenarnya sangat potensial untuk dijadikan target pasar di masa depan
• Analisis Industry Foresight sangat membantu manajemen dalam mengidentifikasi hal-
hal berikut ini (Hamel dan Prahalad, 1994).
– Manfaat baru yang seharusnya mampu ditawarkan kepada konsumen di
masa depan dengan memanfaarkan kompetensi yang dimiliki saat ini
– Kompetensi dan fungsionalitas baru yang harus dimiliki organisasi agar
mampu memberikan nilai tambah bagi konsumen.
– Konfigurasi pasar dan konsumen yang harus dilayani di masa depan
• Industry foresight (2019-2023) dirumuskan untuk melihat segala kemungkinan yang
akan terjadi dan berpengaruh pada industri ketenagalistrikan di masa lima tahun
mendatang.
• Foresight menjadi sangat penting mengingat cepatnya laju perubahan yang dipicu
oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
• Hasil penelusuran industry foresight digunakan untuk menyempurnakan inventarisasi
peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat) yang mungkin terjadi pada PLN, juga
kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) PLN.
• Berdasarkan analisis tren perkembangan kondisi yang terkait pada industri
ketenagalistrikan, dirumuskan industry foresight yang mengacu pada empat
perspektif Balanced Scorecard.

Foresight Industri Ketenagalistrikan 2019-2023 Perspektif Finansial


• Pengaruh fluktuasi kurs USD akan semakin kuat mempengaruhi kondisi keuangan
PLN
• Mekanisme subsidi langsung ke pelanggan mulai diterapkan
• Tariff adjustment akan memperhitungkan variabel-variabel yang menentukan seperti
fluktuasi harga batu bara dan gas alam
• Restrukturisasi tarif listrik akan lebih meningkatkan kesehatan keuangan PLN
• Minat investasi ketenagalistrikan masih tinggi
• Eksekusi investasi tidak sesuai jadwal dan belum terintegrasi

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xxxvii
• Usaha untuk meningkatkan pendapatan akan semakin menantang dengan
munculnya pesaing-pesaing baru dengan model bisnis bervariatif yang berpotensi
merebut pendapatan PLN
• Anggaran PLN untuk meluncurkan inovasi model bisnis baru meningkat
• Deregulasi sektor ketenagalistrikan (liberalisasi sektor ketenagalistrikan) membuat
pasar semakin terbuka dan mekanisme pasar berlaku, sehingga persaingan usaha
semakin ketat, mengakibatkan:
• Permintaan akan pelepasan wilayah usaha PLN akan meningkat
• Desakan wheeling atau sewa jaringan transmisi dan distribusi semakin tinggi dan
diatur oleh regulasi sehingga dilindungi secara hukum
• Penyedia captive power semakin banyak yang akan menjual excess power ke PLN
• Peran Pemda akan semakin besar dalam pengaturan bisnis tenaga listrik sebagai
konsekuensi penerapan UU no. 30/2009 oleh Pemda
• Cost of fund akan turun seiring bertambahnya alternative pendanaan dan
melambatnya petumbuhan ekonomi dunia

Foresight Industri Ketenagalistrikan 2019-2023 Perspektif Pelanggan


• Listrik tetap berperan sebagai pemacu berputarnya roda perekonomian
• Konsumsi listrik untuk segmen pelanggan konsumtif akan meningkat, sebagai akibat
dari masyarakat yang semakin terikat dengan teknologi dan kebutuhan untuk selalu
berkomunikasi secara digital
• Di sisi lain, konsumsi listrik pelanggan produktif (bisnis dan industri) semakin efisien
karena semakin canggihnya teknologi dan semakin baiknya sistem manajemen
• Pelanggan semakin terklasifikasi secara natural sesuai tuntutan, kebutuhan dan
kemampuan atau daya belinya, sehingga sebagian pelanggan akan menuntut
kualitas, transparansi proses bisnis, dan tersedianya data konsumsi listrik yang lebih
rinci
• Daya tawar pelanggan akan semakin tinggi sejalan dengan meningkatnya
perlindungan regulasi terhadap hak-hak pelanggan
• Klasifikasi produk dan kualitas layanan akan berimplikasi terhadap pricing tenaga
listrik
• Penggunaan kendaraan listrik mulai populer dan menambah niche bisnis PLN
• Tren green lifestyle meningkatkan kesadaran pemanfaatan EBT
• Masyarakat memiliki lebih banyak pilihan dalam memenuhi kebutuhannya dengan
membangkitkan listrik sendiri, misal melalui rooftop solar PV panel dan baterai
• Peralatan rumah tangga yang semakin efisien
• Permintaan kebutuhan listrik semakin jauh dari jaringan eksisting

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xxxviii
• PLN masih menjadi pemain dominan meskipun mulai muncul pesaing di sektor retail
• Trend sharing economics menjadikan peluang branding PLN untuk mendorong
inovasi-inovasi baru di era ekonomi digital
• Utility company menjadi pendorong pertumbuhan industri-industri kecil dan
menengah yang memerlukan listrik yang signifikan, seperti industri pertanian &
perkebunan, peternakan, serta perikanan dengan proses bisnis end to end dengan
memanfaatkan teknologi

Foresight Industri Ketenagalistrikan 2019-2023 Perspektif Proses Internal


• Proses Bisnis Internal berbasis teknologi informasi yang mendorong trend sharing
economics menjadikan peluang branding untuk mendorong inovasi-inovasi baru di
era ekonomi digital sehingga perlu memperkuat branding terutama memanfaatkan
aplikasi PLN mobile
• Tumbuhnya teknologi/model bisnis baru yang cenderung disruptive terhadap core
business PLN disikapi dengan strategi collaborative bukan dengan
defensive/competitive
• Ketepatan dan kecepatan dalam perencanaan dan eksekusi program akan sangat
menentukan sustainability PLN kedepan
• Kapasitas pembangkitan yang cukup dan over supply pada wilayah tertentu
• Debirokratisasi menjadi hal yang disorot oleh pelanggan seiring tuntutan proses
bisnis yang lean and clean
• Tuntutan pengelolaan portfolio bisnis PLN yang efektif dan efisien
• Pemanfaatan EBT dan teknologi ramah lingkungan akan semakin luas dan efisien;
biaya Investasi menurun; aplikasi waste to energy
• Semakin ketatnya persyaratan perijinan dan isu lingkungan berpengaruh pada
terlambatnya jadwal penyelesaian konstruksi, naiknya biaya pemenuhan syarat-
syarat lingkungan, dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya K3
• SCM menjadi semakin diperlukan dan menjadi salah satu prasyarat kesuksesan
organisasi
• Backward dan forward integration semakin diperlukan untuk menjamin keberlanjutan
organisasi
• Implementasi Smart Grid akan semakin dibutuhkan dalam memenuhi tuntutan
pelanggan, termasuk di dalamnya: digital substation (digitized electricity system);
energy storage; infrastruktur power supply kendaraan listrik; dan microgrid untuk
lokasi tertentu
• Dominasi IPP dalam produksi tenaga listrik, memaksa pembangkit milik PLN yang
kalah teknologi untuk idle, bahkan demolished

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xxxix
• Stakeholder and regulation management menjadi semakin penting untuk mengelola
hal-hal berikut:
• Tuntutan regulasi tentang kualitas produk dan layanan akan semakin ketat, misalnya
regulasi tentang lingkungan hidup, K3, dan ketentuan bahwa semua instalasi tenaga
listrik yang beroperasi harus mempunyai SLO (Sertifikat Laik Operasi)
• Dengan bertambahnya niche market PLN dan perubahan pola konsumsi pelanggan,
gap beban antara waktu beban puncak dengan luar waktu beban puncak menyempit
sehingga pola operasi PLN akan menyesuaikan
• Kebutuhan akan data cuaca dan prakiraannya semakin tinggi seiring dengan
masuknya pembangkit EBT
• Peran Puslitbang semakin penting dalam pendalaman inovasi dalam upaya
menambah revenue streams
• PLN mulai memanfaatkan pemrosesan dan analisis big-data dalam usahanya untuk
meningkatkan revenue, dan efisiensi operasi, serta meningkatkan kepuasan
pelanggan
• Berkembangnya ICT menyebabkan berkurangnya kebutuhan interaksi fisik antara
pelanggan dengan petugas sehingga kebutuhan penyediaan kantor pelayanan
pelanggan PLN semakin menurun.

Foresight Industri Ketenagalistrikan 2019-2023 Perspektif Pembelajaran dan


Pertumbuhan
• Dengan meningkatnya tuntutan akan praktik GCG yang lebih intensif, maka
dibutuhkan mekanisme yang menjamin akuntabilitas, transparansi, independensi,
fairness, responsibility, dan kecepatan dari setiap proses pengambilan keputusan
• Tuntutan transparansi dan rasa keadilan yang tinggi akan semakin dirasakan oleh
manajemen
• Tuntutan akan pemimpin–pemimpin masa depan PLN yang kompeten, visioner, dan
berintegritas, serta bisa menjadi role model
• Desain organisasi mempengaruhi pengambilan keputusan
• Batasan antara core dan non-core kompetensi organisasi akan semakin kabur
• Kebutuhan PLN akan SDM yang kompeten dan profesional (bersertifikasi) semakin
mendesak
• Teknologi Informasi membuat aliran informasi semakin cepat sehingga SDM PLN
akan semakin kritis
• Tradeoff antara karyawan dengan perusahaan akan semakin tinggi akibat semakin
meningkatnya persyaratan regulasi, knowledge dan skill karyawan

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xl
• Dinamika pasar ketenagakerjaan yang fleksible (flexible labor market), persaingan
ketat dunia ketenagakerjaan dengan pemberlakuan MEA, serta semakin besarnya
porsi swasta dalam industri ketenagalistrikan yang berpotensi meningkatkan level
turnover pegawai PLN
• Produktivitas tenaga kerja semakin tinggi dengan MEA (ketersediaan dan
remunerasi) dan dorongan faktor eksternal lainnya
• Isu remunerasi menguat dan pemekaran biaya tenaga kerja
• Supply tenaga kerja dari kampus tidak mencukupi
• Inovasi produk dan marketing semakin berkembang dan dibutuhkan untuk
mempertahankan market share dan meningkatkan penjualan
• Big data analysis dan implementasi smart grid memungkinkan PLN untuk semakin
berorientasi pada kepuasan pelanggan
• Untuk menghadapi tantangan di masa mendatang, perlu revitalisasi budaya dan tata
nilai perusahaan

Confidential, Hanya untuk Kepentingan Internal


xli

Anda mungkin juga menyukai