Anda di halaman 1dari 2

DEWAN PIMPINAN PUSAT

PERKUMPULAN PURNA KARYA LISTRIK NEGARA (PRULISNA)


SK.MENKUMHAM No.AHU-0014328.AH0107. TAHUN 2021
D/A : KANTOR PUSAT SP PLN INDONESIA GD I/ LT9
PT.PLN (PERSERO) KANTOR PUSAT BLOK MI/135-KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN

JAKARTA, 6 FEBRUARI 2023

Nomer : DPP/PRULISNA – 13/ UMUM – II/2023


Perihal : Rencana Pemindahan Uang Dana Pensiun PLN
Sifat : Urgent.

KEPADA YTH

BAPAK MENTERI BUMN

KANTOR KEMENTERIAN BUMN


JL.MERDEKA SELATAN NO. 13
GAMBIR - JAKARTA SELATAN
KODE POS 10110

Bersama ini kami Organisasi Perkumpulan Purnakarya Listrik Negara ( PRULISNA ) yang
didirikan dengan SK KUMHAM No. AHU – 00114328.AH.01.07. TAHUN 2021 sebagai
Organisasi Wadah Aktifitas Pensiunan PLN, ingin menyampaikan aspirasi dari Para Pensiunan
PLN, antara lain sebagai berikut ;

1. Beberapa pemberitaan mengatakan bahwa Kementerian BUMN merencanakan akan


menggabungkan ataupun memindahkan uang/dana pensiunan PLN yang berada di
DP PLN ke Lembaga Keuangan lainnya.

2. Kami para pensiunan PLN yang terwakili dalam Organisasi PRULISNA


menyampaikan keberatan atas rencana Kementerian BUMN tersebut dengan
pertimbangan keamanan dan keberadaan dana dimaksud.

Adapun penjelasan alasan keberatan kami tersebut adalah sebagai berikut ;

1. Bahwa kami yang mayoritas memasuki masa pensiun sebelum Juli 2010 adalah
mengikuti Program Pensiun dengan System DPPK ( Dana Pensiun Pemberi Kerja ).
Dengan demikian nasib kami sangat bergantung dengan eksistensi PLN .

2. Berbeda dengan pensiunan PLN yang memasuki masa pensiun setelah Juli 2010 yang
tidak lagi mengikuti Program Pensiun dengan system DPPK, tetapi dipindahkan oleh
DIRUT PT. PLN (PERSERO) Dahlan Iskan ke system DPLK ( Dana Pensiun Lembaga
Keuangan ) sehingga tidak terkait lagi dengan eksistensi PT. PLN ( PERSERO ).

3. Adanya beberapa informasi terkait kebijakan pembentukan HSH (Holding Sub


Holding) PLN serta terjadinya “penyelundupan” pasal pasal Power Wheeling ( informasi
dari Komisi VII DPR RI ), yang kedua hal tersebut sesuai dinamika Sidang Mahkamah
Konstitusi dalam konteks Judicial Review UU No 20/2002 tentang Ketenagalistrikan pada
masa Sidang 2003 – 2004 adalah merupakan kunci berlakunya kompetisi penuh atau
Multy Buyer and Multy Seller ( MBMS) System , sebagaimana tuntutan IFIs (International
Financial Institutions) seperti World Bank (WB), Asian Development Bank (ADB) dan IMF
(International Monetarry Fund) yang tercantum dalam The Power Sector Restructuring
Program atau versi Pemerintah c.q Departemen Pertambangan dan Energi tanggal 25
Agustus 1998 adalah “The White Paper” Kebijakan Restrukturisasi Sektor
Ketenagalistrikan.

Yang semuanya akan berujung pada penyerahan ketenagalistrikan kawasan Jawa – Bali
kepada Swasta penguasa “Unbundling”, sebagai kelanjutan terjadinya Verticaly
Unbundling yang terjadi saat ini, serta pembubaran PLN Jawa – Bali yang tentunya PLN
Holding juga.

Dan perlu bapak Menteri ketahui bahwa terjadinya “Unbundling”, penerapan HSH
(Holding Subholding ), serta “penyelundupan” pasal pasal Power Wheeling , adalah
merupakan pelanggaran terhadap Putusan MK No. 001 – 021 – 022/PUU – I/2003
tanggal 15 Desember 2015 serta Putusan MK No. 111/PUU – XIII/2015 tanggal 14
Desember 2016.

Dengan demikian sekali lagi kami sampaikan kehadapan bapak Menteri BUMN, terkait
keberatan kami apabila bapak Menteri BUMN berencana memindahkan uang Dana Pensiun
PLN tersebut.

Demikian disampaikan, atas perkenan bapak Menteri BUMN kami ucapkan terimakasih.

TEMBUSAN :

1. DIRUT PT. PLN ( PERSERO ).


2. DIRUT DP PLN
3. DPW PRULISNA SELURUH INDONESIA.

Anda mungkin juga menyukai