i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan praktikum dengan judul “Laporan
Mesin Listrik; Motor DC Penguat Terpisah“.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Materi mesin listrik nantinya akan digunakan pada instalasi listrik misalnya pada
suatu pembangkit listrik. Bagian dari materi praktikum mesin listrik salah satunya ialah
praktikum motor dc penguat terpisah
1.2. Tujuan
Dalam percobaan ini, diharapkan praktikan dapat :
1. Mengoperasikan motor DC jenis penguat terpisah
2. Menjelaskan prinsip kerja motor DC
3. Menjelaskan pengamatan tentang karakteristik motor DC
1 | MESIN LISTRIK
BAB II
DASAR TEORI
2 | MESIN LISTRIK
Motor listrik dapat dikategorikan berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan
Motor DC adalah motor yang memerlukan suplai tenaga searah pada kumparan
jangkar dan kumparan medan untuuk diubah menjadi energi mekanik. Berdasarkan
karakteristiknya, motor arus searah ini mempunyai daerah pengaturan putaran yang
luas dibandingkan dengan motor arus bolak – balik, sehingga sampai sekarang masi
banyak digunakan dipabrik –pabrik yang mesin produksinya memerlukan pengaturan
putaran yang luas.
3 | MESIN LISTRIK
2.3. Komponen Utama Motor DC
Tiga Komponen Utama Motor DC :
1) Kutub Medan
Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan
perputaran pada motor DC. Motor Dc memiliki kutub medan yang stasioner dan
dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC
sederhana memiliki dua kutub medan ; kutub utara dan kutub selatan. Untuk motor
yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.
Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur
medan.
2) Dinamo
Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dianamo
yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban.
Untuk kasus motor DC kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk
oleh kutub – kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini
terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub – kutub utara dan selatan dinamo.
3) Komutator
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Komutatir juga membantu dalam
transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak
mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur
:
Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan
kecepatan.
Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
4 | MESIN LISTRIK
Kecepatan Motor DC:
Dari persamaan tegangan motor sebelumnya, diperoleh :
∅𝑍𝑁 𝑃
𝐸𝑏 = 𝑉 − 𝐼𝑎 𝑅𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 ( ) = 𝑉 − 𝐼𝑎 𝑅𝑎
60 𝐴
𝑉− 𝐼𝑎 𝑅𝑎 60 𝐴
Maka diperoleh 𝑁= 𝑥 ( 𝑍𝑃 ) 𝑟𝑝𝑚
∅
𝐸𝑏 60𝐴
Karena 𝐸𝑏 = 𝑉 − 𝐼𝑎 𝑅𝑎 , maka 𝑁 = 𝑥 ( 𝑍𝑃 ) 𝑟𝑝𝑚
∅
𝐸𝑏
Atau 𝑁 = 𝐾 ∅
𝑟𝑝𝑚
Ini menunjukkan bahwa kecepatan sebanding dengan GGL balik dan berbanding
𝐸𝑏
terbalik dengan fluks atau 𝑁∾ (1)
∅
Dengan :
E = Gaya Elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (Volt)
𝚽 = Flux Medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = Kecepatan (rpm)
T = Torsi elektromagnetik
I = Arus dinamo
K = Konstanta persamaan
Sebuah motor DC terdiri dari gulungan kawat (coil) yang berputar pada medan
magnet. Arus pada coil dialurkan melalui brush yang kontak langsung dengan split ring.
Coil berada pada medan tetap, dan gaya yang dikeluarkan oleh arus pada kawat
menghasilkan torsi pada coil. Gaya F pada kawat dengan panjang L membawa arus listrik
i pada medan magnet B adalah iBL dikali dengan sinus sudat B dan i. Arus dari gaya F
mengikuti prinsip tangan kanan seperti diperhatikan memiliki besaran yang sama namun
dengan arah yang berbeda, sehingga gaya – gaya tersebut menghasilkan torsi.
Motor DC dalam sebuah proses produksi banyak digunakan sebagai alat produksi.
Dengan fungsinya sebagai salah satu alat produksi, maka motor DC sangat perlu diamati
stabilitasnya. Salah satu langkah untuk mengamati stabilitas motor adalah mengamati
keceptan motor. Untuk mengamati kecepatan motor, dapat digunakan metode telemetri,
yaitu metode pengukuran kecepatan mototr jarak jauh. Dengan metode ini tidak perlu
berdekatan dengan motor untuk mengetahui kecepatan motor. Dengan gelombang radio,
dapat digunakan sebagai media untuk mentransmisikan kecepatan motor. Sehingga
kecepatan motor dapat diketahui di tempat lain tanpa menggunakan kabel.
5 | MESIN LISTRIK
2.4. Jenis – Jenis Motor DC (Arus Searah)
a. Motor DC sumber daya terpisah/Separately Excited
Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya
terpisah/separately excited
b. Motor DC sumber daya sendiri/Self Excited : Motor Shunt
Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel
dengan gulungan dinamo (A) seperti perlihatkan dalam gambar 4. Oleh karena itu
total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torsi
tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat gambar 5) dan oleh karena itu cocok
untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan
mesin.
Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri
dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus
medan (kecepatan bertambah).
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan
gulungan dinamo (A) seperti ditunjukkan dalam gambar 6. Oleh karena itu, arus medan
sama dengan arus dinamo.
6 | MESIN LISTRIK
Berikut keterangan motor DC seri
d. Motor DC Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon,
gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan
dinamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 8. Sehingga, motor kompon
memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi
persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara
seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.
Contoh, penggabungan 40-50% menjaddikan motor ini cocok untuk alat pengangkat
hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok.
7 | MESIN LISTRIK
Mesin DC yang akan kita praktikkan adalah motor DC jenis penguat terpisah. Lihat
gambar rangkaian. Karakteristik motor yang diamati dalam keadaan tanpa beban ialah :
8 | MESIN LISTRIK
BAB III
METODE PELAKSANAAN
1.Motor DC
2.Tachometer
3.Voltmeter (u1), 1 buah
4.Amperemeter (A), 2 buah
5.Kabel penghubung
+ -
v A
AC 3 FASA
REGULATOR
L1 L2 L3 A
OUTPUT
L1 L2 L3
L1 +
L2 v
L1 L2 L3
L3 -
M2
9 | MESIN LISTRIK
3.3. Langkah Kerja
A. Untuk karakteristik N-f(if)
1. Catat “name plate” mesin DC
2. Rangkaikan sesuai dengan diagram rangkaian
3. Masukan saklar untuk suplai tegangan dan atur untuk nilai 300V tetap
4. Masukan saklar untuk suplai arus medan,pengaturan dari 0,4A-0,15A secara
bertahap
5. Masukan data putaran yang diperoleh pada tabel yang telah dibuat
6. Matikan motor dengan jalan turunkan tegangan motor sampai nol
7. Matikan saklar untuk penguatan medan
10 | MESIN LISTRIK
BAB IV
ANALISA DATA
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Grafik 1
12 | MESIN LISTRIK
Putaran Terhadap Eksitasi (0,3)
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Grafik 2
Grafik 3
13 | MESIN LISTRIK
Arus Eksitasi (270) terhadap Putaran
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Grafik 4
14 | MESIN LISTRIK
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa arus eksitasi (If)
berbanding terbalik dengan putaran (n). Sedangkan tegangan (V) berbanding lurus
𝑉− 𝐼𝑎 𝑅𝑎
dengan putaran (n). Hal ini dapat dibuktikan oleh perumusan 𝑁 = ∅
5.2. Saran
Dalam melakukan percobaan ini, diperlukan ketelitian dan konsentrasi dalam
merangkai rangkaian alat dan pembacaan alat ukur, terutama tachometer, jika telah
selesai merangkai, pastikan rangkaian telah terangkai dengan benar (untuk
memastikan rangkaian sudah benar, bisa ditanyakan kepada dosen pembimbing).
Dalam Praktikum ini, perlu diperhatikan SOP dalam pemakaian alat agar alat tidak
mudah rusak.
15 | MESIN LISTRIK