Manajemen-Kelompok 4
Manajemen-Kelompok 4
Nama : 1. A R WIBOWO S
2. Sri Indah Nur Bayuh
3. Prinika Rafiuningtyas
Kelas : Matrikulasi Paruh Waktu
Mata Kuliah : Manajemen
Tugas : Contoh Kasus “ Permasalahan Planning” PT Gojek Indonesia
1
berbagai pelatihan, bagaimana melayani pelanggan yang baik, tidak boleh ugal-
ugalan dijalan, mematuhi lalu lintas dan menggunakan pakaian yang safety. Pendiri
Gojek ini memang mengutamakan kepuasa pelanggan. Untuk keuntungan, terdapat
pembagian 20/80. 20% untuk kantor dan 80% untuk driver, terkadang para driver
Gojek bias mendapatkan 10-20 pelanggan setiap harinya. Apalagi Gojek tidak hanya
melayani antar jemput orang saja. Tetapi bias juga mengirim paket, memesan
makanan dan masih banyak lainnya. Seiring berkembang nya permintaan masyarat
terhadap layanan GO-JEK, kini GO-JEK mempunyai kantor cabang di setiap daerah.
GoJek adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi
Ojek. Gojek bermitra dengan para pengendara Ojek yang sudah berpengalaman di
Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan Bali. Layanan gojek tersedia di
beberapa kota besar di Indonesia diantaranya : Jabodetabek, Bali, Bandung,
Surabaya, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, Solo, Malang, Yogyakarta,
Balikpapan, Manado, Bandar Lampung, Pekanbaru dan Batam. Hingga bulan Oktober
2017 aplikasi gojek sudah diunduh hampir sebanyak 20 juta kali di Google Play
maupun AppStore untuk pengguna Android dan Iphone.
2
Berikut kami sajikan target perencanaan dari PT Gojek Indonesia.
3
memungkinkan berkurangnya minat pengguna Gojek dan berpindah kepada
startup ojek online lainnya, bahkan kepada ojek tradisional maupun
transportasi umum lainnya. Hal tersebut dikarenakan dengan harga 15.000
dengan jarak yang dekat terbilang cukup mahal dan tidak menguntungkan bagi
pengguna Gojek.
• Penerapan tarif promo 15.000 rupiah dapat merugikan driver Gojek apabila
jarak yang ditempuh sangat jauh. Hal tersebut pernah terjadi ketika Gojek
menerapkan harga promo sebesar 10.000 rupiah, driver Gojek pernah
mengantarkan penumpangnya dari Jakarta hingga Bogor. Hal tersebut tentu
saja sangat merugikan driver Gojek dari segi financial. Hal tersebut
dikarenakan driver Gojek harus membayar pengeluaran bensin dan perbaikan
motornya sendiri. Selain itu, ha tersebut juga merugikan driver Gojek dari segi
fisik dan kesehatan.
• Sistem tanpa kontrak antara Gojek dan drivernya juga menjadi permasalahan.
Apabila tarif promo 15.000 terbukti dapat merugikan driver, pada driver
berkemungkinan pergi dan berganti pekerjaan bahkan pindah ke startup ojek
online lainnya.
• Apabila tarif promo 15.000 rupiah mengakibatkan keluarnya driver Gojek dan
menurunkan jumlah driver Gojek, membuat Gojek menjadi sebuah layanan
yang kurang layak karena drivernya sulit didapat oleh pengguna. Yang
berakibat penurunan jumlah pengguna atau konsumen Gojek yang signifikan.
• Penerapan skema promosi tanpa batas waktu (yang dapat berakhir kapan saja)
dapat mengakibatkan pengguna menjadi bingung dan mengurungkan niat
untuk menggunakan Gojek apabila tarif promo sudah tidak berlaku. Akan tetapi
hal tersebut dapat dihindari dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada
pengguna bahwa promo akan berakhir.
• Terjadinya kekosongan skema promo Gojek, dimana Gojek terlambat dalam
mengisi kekosongan skema promo dimana promo yang seharusnya sudah
expired masih diberlakukan karena Gojek belum menetapkan skema promo
yang baru. Hal ini juga dapat mengakibatkan kebingungan baik dari pengguna
maupun driver Gojek.
• Gojek harus lebih berinovasi dalam memberikan promo kepada pelanggannya
agar pengguna tidak bosan dengan promo yang sama akan tetapi dengan
4
nominal yang berbeda. Sebetulnya, penerapan strategi yang dilakukan oleh
Gojek sudah cukup baik. Akan tetapi Gojek juga harus memperhatikan
mengenai kepuasan pelanggan dan kesejahteraan drivernya. Untuk
permasalahan tarif promo 15.000 terlalu mahal untuk jarak dekat dapat diatasi
dengan pembatasan jarak yang ditempuh misalnya 7 Km hingga 12 Km. Hal itu
dapat mengurangi beban baik dari sisi pengguna maupun driver Gojek.
Selain itu Gojek juga dapat memberikan kompensasi kepada driver berupa
penggantian bensin maupun perbaikan kerusakan apabila masih dalam batas wajar
dan terdapat bukti untuk klaim kompensasi tersebut. Gojek juga dapat menginovasi
promonya dan menerapkan di layanan jasa lainnya seperti Go-Food, Go-Car, Go-
Mart, dll.